Anda di halaman 1dari 12

HASIL DAN PEMBAHASAN

Struktur Jaringan Ikat


Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang
disebut matriks. Matriks disekresikan oleh sel-esl jaringan ikat. Dengan
demikian secara garis besar, jaringan ikat terdiri atas sel-sel jaringan
ikat dan matriks. Bentuk sel-sel jaringan ikat tidak teratur, sitoplasma
bergranula dan inti selnya menggelembung. Apabila sel ini menyusun
tulang rawan, maka sel ini disebut kondrosit, jika menyusun tulang
disebut osteosit, dan jika menyusun jaringan konektif yang longgar
maka disebut fibroblas.
Berikut ini adalah matriks dan sel-sel yang terdapat pada matriks.
1) Matriks
Matriks tersusun dari serat-serat dan bahan dasar.
a) Serat
Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya serat pada matriks dapat
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu serat kolagen, elastis, dan retikuler.
Serat kolagen
Serat kolagen berwarna putih dan bentuknya berupa berkas yang
beraneka ragam. Sifat serat kolagen dalah mempunyai daya rengang
yang sangat tinggi dengan elastisitas yang rendah. Kolagen terdapat
pada tendon.
Serat elastin
Serat elastin berwarna kuning dan lebih tipis daripada kolagen. Sifat
serat elastin adalah mempunyai elastisitas tinggi. Bentuk serat ini
seperti bengunan yang bercabang-cabang dan tebal, tersusun dari
protein dan mukopolisakarida. Semakin bertambah usia seseorang.
Daya elatisitas serat elastin akan semakin menurun. Serat elastin
antara lain terdapat dalam pembuluh darah dan ligamen.
Serat retikuler
Serat retikuler hampir sama dengan seart kolagen, akan
tetapi ukurannya lebih kecil. Serat ini berperan penting dalam
menghubungkan jaringan ikat dan jaringan lain. Khususnya di
membrane antara jaringan epithelium dan jaringan ikat.
b) Bahan dasar
Bahan dasar penyusun matriks adalah mukopolisakarida sulfat dan
asam hialuronat. Bentuk bahan dasar ini adalah homogen setengan
cair. Jika kandungan asam hialuronat tinggi maka sifat matriks menjadi
lentur. Namun jika kandungan mukopolisakarida sulfatnya tingi, matriks
menjadi kaku. Bahan dasar ini jika terdapat didalam sendi bersifat
kental dan jika terdapatdidalam tulang punggung bersifat padat.
2) Sel-sel Jaringan Ikat
Ada berbagai jenis sel yang tertanam dalam matriks dan memiliki
berbagai fungsi, diantaranya adalah sebagai berikut.
a) Fibroblas
Berfungsi mensekresikan protein, khususnya fibroblas yang
berbentuk serat.
b) Makrofag
Makrofag berbentuk stidak teratur dan khusus terdapat didekat
pembuluh darah, makrofag dapat digerakkan jiak terjadi
peradangan ditempat lain(jaringan lain).
c) Sel tiang
Berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamine. Herapin
berfungsi mencegah pembekuan darah, sedangkan histamine
berfuungsi meningkatkan permeabeilitas kapiler darah.
d) Sel lemak
Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi khusus untuk menyimpan
lemak. Jika jaringan ikat banyak mengandung sel lemak, maka
disebut jaringan adiposa.
e) Berbagai jenis sel darah putih
Sel darah putih berfungsi melawan pathogen, yang berupa bakteri,
virus atau protozoa yangmenimbulkan penyakit. Sel-sel ini dapat
bergerak bebas secara diapedesis diantara darah, limfa, atau
jaringan ikat untuk membersihkan pathogen. Ada dua jenis sel
darah putih yaitu yang bergranula (granulosit), terdiri atas limfosit
dan monosit.

a. Jenis-jenis Jaringan Ikat

Jaringan ikat dibagi menjadi dua tipe dasar, yaitu jaringan ikat
longgar dan jaringan ikat padat.
1) Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat longgar dicirikan oleh susunan secara serat-seratnya yang
longgar. Jaringan ikat longgar memiliki banyak subtansi dasar dan
memiliki sejumlah sel dengan berbagai tipe.
Jaringan ikat longgar dibentuk oleh sel-sel mesenkim. Sel-sel ini berasal
dari jaringan embrional. Dalam perkembangannya, sel-sel mesenkim akan
berubah bentuk seperti gelondong membentuk struktur yang disebut
fibrosit. Fibrosit berkembang menjadi serabut elastin dan serabut kolagen.
Sel pembentuk jaringan ikat longgar yang lain adalah hidrosit. Serabut-
serabut ini merupakan pengisi martiks jaringan. Sel ini berfungsi
menghancurkan benda-benda asing. Serabut-serabut ini mengisi matriks
jaringan ikat dalam keadan longgar sehingga jaringan ikat longgar bersifat
lentur.
Fungsi jaringan ikat longgar adalah sebagai berikut:
a) memberi bentuk organ-organ daalm, misalnya kelenjar limfa,
sumsum tulang, dan hati.
b) Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari
seluruh jaringan lain, misalnya:
Menyelubungi serat-serat otot
Melekatkan jaringan dibawah kulit
Membentuk membrane yang membatasi jantung dan rongga
perut
Membentuk membrane yang disebut mesenteris yang
berfungsi menempatkan organ pada posisi yang tepat
Contoh jaringan ikat longgar adalah jaringan penghubung antara jaringan
kulit dan jaringan otot dibawahnya, serta antara jaringan pembuluh darah
dan jaringan saraf.
2) Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat padat hampir mempunyai susunan yang sama dengan
susunan jaringan ikat longgar, tetapi matriksnya berisi lebih banyak
serabut dengan susunan yang teratur dan kompak. Jaringan ikat padat
dicirikan dengan susunan serat-serat yang padat. Jaringan ini hanya
memiliki sedikit subtansi dasar dan sedikit sel-sel jaringan ikat.
Komponen utama penyusun jaringan ikat padat adalah kolagen berwarna
putih sehingga jaringan ini sering pula disebut jaringan ikat serabut putih.
Jaringan ikat padat bersifat tidak elastis, tetapi cukup fleksibel.
Contoh jaringan ikat padat adalah tendon, ligamen, dan fasia. Adapun
fasia adalah jaringan ikat yang berfungsi melapisi jaringan otot dan
berbentuk lambaran.
Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis yaitu jarinagn ikat padat
teratur dan tak teratur.
a) Jaringan ikat padat tak teratur
Jaringan ikat padat tak teratur mempunyai pola yang tidak teratur.
Jaringan ini terdapat pada bagian dermis kulit dan pembungkus
tulang.
b) Jaringan ikat padat teratur
Jaringan iakt padat teratur mempunyai pola yang teratur. Jarinagn
ini terdapat pada tendon yang merupakan bagian yang
menghubungkan jaringan otot dan jarinagn tulang, dan ligamen
berupa penghubung antar tulang yang berbentuk terpilin.
Selain menyusun dua tipe jarinagn ikat dasar, jaringan ikat juga
menyusun tulang rawan dan tulang.
3) Tulang rawan (kartilago)
Tulang rawan merupakan spesialisasi dari jaringan ikat berserat tebal
dengan matriks elastis. Matriks tulang rawan merupakan merupakan
campuran protein dengan polisakarida yang disebut kondrin. Oleh karena
itu, sel tulang rawan disebut kondrosit. Kondrosit dibentuk oleh
kondroblas. Kondrosit terletak dalam lakuna yang terdapat dalam
perikondrion.
Pada manusia tulang rawan terdapat di hidung, telinga, laring, trakea,
antar ruas tulang belakang, permukaan hubungan tulang,dan ujung tulang
rusuk. Siafat tulang rawan kuat dan lentur karena perpaduan antara serat
kolagen dan kondrin.
Ada tiga jenis tulang rawan, yaitu hialin, elastic, dan fibrosa.
a) Tulang rawan hialin
Tulang rawan hialin merupakan bentuk tulang rawan yang terbanyak
dibandingkan dengan bentuk lainnya. Matriksnya memiliki serat
kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat.
Tulang rawan hialin terdapat pada saluran pernafasan, dan ujung
tulang rusuk. Tulang rawan hialin bening seperti kaca.
b) Tulang rawan elastic
Susunan perikondrium, matriks, sel, dan lakuna tulang rawan elastik
sama dengan tulang rawan hialin. Akan tetapi, serat kolagen tulang
rawan elastic tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang hialin.
Bentuk serat-serat elastic begelombabng. Tulang rawan elastic
terdapat pada epiglottis dan bagian luar telinga.
c) Tulang rawan fibrosa (fibrokartilago)
Matriks tulang rawan fibrosa mengandung serabut kolagen kasar
dan tidak teratur, terletak di perlekatan ligamen, sambungan tulang
belakang, simfisis pubis. Sifat khas dari tulang rawan fibrosa adalah
laukuna-lakunanya bulat telur dan berissi sel-sel(kondrosit).
4) Tulang(Osteon)
Tulang merupakan jaringan ikat yang termineraliasasi atau mengandung
mineral. Sel tulang disebut osteosit. Osteosit dibentuk osteoblas. Osteosit
terletak didalam lacuna. Antara osteosit yang satu dengan yang lain
dihubungkan oleh kanalikuli.
Matriks penyusun tulang adalah kolagen dan kalsium fosfat yang
memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras dari pada tulang rawan.
Bila dilihat secara mikroskopis, tulang tersusun atas unit-unit, masing-
masing unit dinamakan sistem havers. Setiap system Havers
mengandung pembuluh darah yang merupakan penyuplai zat makanan
bagi tulang dan saraf. Tulang dihubungkkan oleh selaput pembungkus
tulang yang disebut periosteum.
Fungsi tulang adalah sebagai penyokong tubuh, sebagai alat gerak, dan
pelindung organ-organ dalam.
BAB V
KESIMPULAN
Jaringan ikat berkembang dari mesenkim. Mesenkim berasal dari
mesoderm, yaitu lapisan tengah embrio. Jaringan ikat ini sering disebut
juga jaringan penyokong dan penyambung.
Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat antar bagian tubuh.
Jaringan ini yang mengikat berbagai jaringan menjadi organ dan mengikat
berbagai organ menjadi system organ. Jaringan ikat ini juga berfungsi
melindungi jaringan dan organ, serta berfungsi sebagai penghubung
bagian tubuh yang satu dengan yang lain. Ciri khusus jaringan ikat adalah
memiliki komponen interseluler yang disebut matriks. Matriks disekresikan
oleh sel-esl jaringan ikat.
Matriks tersusun oleh serat kolagen, serat elastin, serat retikuler. Bahan
dasar penyusun matriks adalah mukopolisakarida suffat dan asam
hialuronat.
Sel-sel jaringan ikat terdiri dari fibroblast, makrifag, sel tiang, sel lemak,
dan berbagai jenis sel darah putih.
Jenis jaringan ikat dibagi menjadi dua yaitu:
Jaringan ikat longgar yang dicirikan oleh susunan serat-
seratnya yang longgar.
Jaringan ikat padat yang dicirikan dengan susunan serat-
seratnya yang padat. Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis
yaitu jarinagn ikat padat teratur dan tak teratur.

Jaringan adalah kumpulan sel-sel daengan struktur dan fungsi yang sama, kita dapat
mengelompokkan jaringan ke dalam empat kategori utama, yaitu jaringan epitel, jaringan
ikat. Jaringan saraf, dan jaringan otot. (Campbell, 2004)
Jaringan epitel adalah jaringan yang menyelaputi tubuh atau alat, sebelah luar dan
sebelam dalam (kalau berongga atau bersaluran . di bawah jaringan ini ada lapisan tipis, di
sebut lamina basalis. Dari kata lamina = lapisan dan basalis = dasa. Lapisan ini terdiri dari
bahan cair yang amorf dan bergranula (butiran), bersama dengan jalinan serat halus.
(Yatim,1996)
Fungsi dari jaringan epitel adalah:
1. Melindungi jaringan dibawahnya dari kerusakan
2. Mengangkut zat-zat antar jaringan atau rongga yang dibatasinya
3. Pada saluran pencernaan, jaringan epitel nya dapat mengeluarkan enzim
Dipandang dari banyaknya lapisan sel yang menyusunnya, epitel dibedakan atas epitel
selapis dan epitel berlapis. Dan berdasarkan struktur atau bentuk nya jaringan epitel di
bedakan menjadi tiga macam yaitu epitel pipih, epitel silindris dan epitel kubus.(Yatim, 1996)
Jaringan epitel dibuat dari sel-sel memadat yang tersusun dalam lapisan pipih.
Jaringan ini membentuk kulit yang membungkus tubuh. Jaringan epitel menjalankan berbagai
fungsi. Dalam setiap kasus fungsi ini mencerminkan kenyataan bahwa epitel selalu terdapat
di perbatasan antara massa sel dan rongga atau ruang. Epitelium juga berfungsi dalam
mengangkut bahan-bahan dari jaringan dan ke rongga yang dipisahkannya. Epitel kolumner
pada saluran pencernaan mengeluarkan enzim-enzim cerna ke dalam intestin dan juga
menyerap produk akhir pencernaan makanan daripadanya. Semua kelenjar pencernaan pada
tubuh dilapisi dengan epitelium. Epitelium juga melapisi tabung air dan dan rongga paru-paru
(Kimball, 1992).
Selain jaringan epitel, dalam tubuh hewan vertebrata dan juga manusia terdapat
jaringan ikat atau penyambung. Jaringan ini paling banyak terdapat pada tubuh karena
jaringan ini berada di antara berbagai jaringan yang lain dan alat.
Jaringan ikat atau penyambung ini memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah:
penyokong & memperkuat jaringan tubuh,
pelindung,
menyimpan energi,
sirkulasi.
Secara structural jaringan ikat terdiri atas 3 golongan komponen: sel, serat dan
substansi dasar, unsure pembentuk utama jaringan ikat adalah matriks extrasel. Jaringan
pengikat berbeda dengan jaringan epitel, jaringan pengikat mengandung matriks yang sangat
banyak. Jaringan pengikat berfungsi: untuk mengikat satu alat dengan alat lain, untuk
membungkus alat-alat, untuk mengganti jaringan yang rusak (luka), untuk menetralkan racun
dan untuk membentuk kerangka penyokong. Atas dasar struktur dan fungsinya, jaringan
pengikat dibedakan atas tiga macam jaringan yang masing-masing dapat dibagi lagi menjadi
jaringan-jaringan yang lebih khas: jaringan pengikat sebenarnya, jaringan pengikat rangka
tulang rawan hialin, jaringan pengikat cair (..)
Selain itu Jaringan penyusun tubuh hewan vertebrata dan manusia adalah jaringan
otot. Otot sebagai jaringan di bina atas sel-sel otot yang berfungsi untuk pergerakan suatu alat
atau bagian tubuh. Pada mamalia ada tiga macam otot, yaitu:
a) otot lurik (otot rangka)
b) otot polos
c) otot jantung
Otot tersusun atas sejumlah subunit yang disebut sebagai fasicles. Fasicles dikelilingi oleh
jaringan penyambung (disebut perimysium) dan masing-masing fasicles tersusun atas
sejumlah serabut/serat otot (disebut sebagai fiber atau sel otot).Sel otot yang satu dengan
yang lain dikelilingi oleh jaringan penyambung (endomysium), berisi beberapa fibril (atau
myofibril). Membran sel pada sel otot disebut sarcolemma yang berfungsi meneruskan
impuls ke dalam sel.
Dan jaringan yang terakhir adalah jaringan saraf, jaringan saraf Berperan mengirimkan
sinyal-sinyal ke seluruh tubuh ,Tersusun dari sel-sel saraf yang disebut Neuron.
Neuron dibedakan menjadi :
1) Neuron Sensorik : menerima sinyal dari lingkungan dan mengirimkannya ke saraf pusat.
2) Neuron Motorik : mengirimkan sinyal dari saraf pusat ke bagian tubuh lain.
Antara neuron satu dengan neuron lain terdapat celah sinapsis. Pada celah ini terdapat
neurotransmitter yang bertugas mengirimkan sinyal dari satu neuron ke neuron lain.
BAB III
PEMBAHASAN
Jaringan ikat dan penunjang yaitu jaringan yang berada di antara berbagai jaringan
lain dan alat. Fungsi jaringan ikat adalah:
1. Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain
2. Menyalut berbagai saluran dan rongga
3. Menyalurkan atau mengangkut bahan dari suatu jaringan atau alat
4. Mengisi rongga dan celah
5. Menghsilkan bahan penangkal (imunitas)
6. Menunjang alat dan tubuh
7. Pelindung alat lunak
8. Cadangan air, elektrolit mineral, dan energy (lemak) (yatim,1996)
Jaringan ikat berkembang dari mesenkim. Mesenkim berasal dari mesoderm, yaitu
lapisan tengah embrio. Jaringan ikat ini sering disebut juga jaringan penyokong dan
penyambung. Letak sel-sel jaringan ikat ini tidak berhimpitan rapat, tetapi berpencar-pencar,
dan jika berhubungan hanya pada ujung-ujung protoplasmanya. Jaringan ikat adalah jaringan
yang berfungsi mengikat antar bagian tubuh. Jaringan ini yang mengikat berbagai jaringan
menjadi organ dan mengikat berbagai organ menjadi system organ.
A. Struktur Jaringan Ikat
Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang disebut matriks.
Matriks disekresikan oleh sel-esl jaringan ikat. Dengan demikian jaringan ikat itu terdiri dari :
Matriks dan Sel-sel jaringan ikat
1. Matriks
Matriks tersusun dari serat-serat dan bahan dasar.
a) Serat
Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya serat pada matriks dapat dibedakan menjadi tiga
jenis, yaitu serat kolagen, elastis, dan retikuler.
Serat kolagen
serat kolagen adalah protein fibrosa kuat yang tebal dan tidak bercabang. Serat kolagen
paling banyak jumlahnya dan di temukan di hampir semua jaringan ikat semua organ.
()
Serat kolagen berwarna putih dan bentuknya berupa berkas yang beraneka ragam. Sifat
serat kolagen adalah mempunyai daya rengang yang sangat tinggi dengan elastisitas yang
rendah. Kolagen terdapat pada tendon, tulang dan kulit.(bevelander, 1988)
Serat elastin
Serat elastin berwarna kuning dan lebih tipis dari pada kolagen. Sifat serat elastin adalah
mempunyai elastisitas tinggi. Bentuk serat ini seperti bengunan yang bercabang-cabang dan
tebal, tersusun dari protein dan mukopolisakarida. Semakin bertambah usia seseorang. Daya
elatisitas serat elastin akan semakin menurun. Serat elastin antara lain terdapat
dalampembuluh darah, ligament dan tulang rawan laring
Serat retikuler
Serat retikuler hampir sama dengan seart kolagen, akan tetapi ukurannya lebih kecil. Serat ini
berperan penting dalam menghubungkan jaringan ikat dan jaringan lain. Khususnya di
membrane antara jaringan epithelium dan jaringan ikat. Serat iniTerdapat
pada hati, limpa dan kelenjar limfe.
b) Bahan dasar
Bahan amorf ekstraseluler yang bening dan homogen. Di dalamnya terendam sel dan
serat. Terdiri dari glikosaminoglikans atau proteoglikans, di dalmnya terdapat asam uronat
dan heksosamin .
Bahan dasar penyusun matriks adalah asam mukopolisakaridayang mengandung asam
hialuronat dan kondroitin sulfat. Bahan dasar ini berbentuk larutan homogen setengah cair.
Asam Hialuronat berfungsi sbg pengikat air, pelumas dan peredam benturan, juga
berfungsi sebagai media yang dilalui oleh bahan makanan dan zat buangan antar sel. Semakin
banyak kandungan asam hialuronat, matriks menjadi lentur sebaliknya semakin banyak
kondroitin sulfat, matriks menjadi kaku. Bahan dasar ini jika terdapat didalam sendi bersifat
kental dan jika terdapatdidalam tulang punggung bersifat padat.
2. Sel-sel jaringan ikat
Sel yang paling utama dalam jaringan pengikat, guna menghasilkan serat dan bahan
kandung ekstraseluler ada dua jenis: yang muda, di sebut fibroblast biasa, dan yang matang
atau dewas, di sebut fibrosit.
Namun selain ke dua sel itu terdapat sel-sel lain penyusun jaringan pengikat, diantaranya
adalah:
Sel Makrofag
Fungsi dari sel makrofag atau histiosit ini adah fagosit yang fungsi utamanya adalah
memakan bakteri, sel mati, debris sel, dan benda asing laindi dalam jaringan ikat. Makrofag
berbentuk stidak teratur dan khusus terdapat didekat pembuluh darah, makrofag dapat
digerakkan jiak terjadi peradangan ditempat lain(jaringan lain). ()
Sel lemak (Sel Adiposa)
sel-sel adipose atau sel lemak terdapat sendirian atau berkelompok dalam jaringan
penyambung longgar, sel ini terspesialisasi khusus untuk menyimpan lemak. Jika jaringan
ikat banyak mengandung sel lemak, maka disebut jaringan adiposa.( Bevalender, 1988)
Sel Plasma
Sel plasma dapat ditemukan dalam jumlah melimpah di bawah membrane epitel yang
basah,Sel plasma adalah sel yang memproduksi antibodi untuk antigen (Bevalender, 1988)
Sel Fibroblas
Sel-sel mesenkima mendiferensiasi diri menjadi fibroblast, sel-sel jaringan penyambung yang
membentuk matriks, sel ini mempunyai nucleus bulat telur besar dengan kromatin yang
menyerupai debu tersebar dan luas serta proses-proses sitiplasma yang pipih dan meluas ke
dalam matriks. (Bevalander, 1988)
Sel tiang (Mast cell)
Sel tiang berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamine.
Heparin : antikoagulan yang berperan dalam pembekuan darah.
Histamin : zat akibat reaksi sel tiang terhadap antigen yang sesuai, berperan dalam
meningkatkan permeabilitas darah.
B. Macam-macam jaringan ikat
Jaringan ikat dibagi menjadi dua tipe dasar, yaitu jaringan ikat longgar dan jaringan ikat
padat.
1) Jaringan Ikat Longgar
Disebut juga jaringan areolar. memiliki Ciri-ciri : terdiri dari matriks yang mengandung
serat kolagen, retikuler dan elastin,terdiri dari beberapa jenis sel yaitu: sel makrofag, sel
plasma dan sel tiang
Jaringan ikat longgar dibentuk oleh sel-sel mesenkim. Sel-sel ini berasal dari jaringan
embrional. Dalam perkembangannya, sel-sel mesenkim akan berubah bentuk seperti
gelondong membentuk struktur yang disebut fibrosit. Fibrosit berkembang menjadi serabut
elastin dan serabut kolagen. Sel pembentuk jaringan ikat longgar yang lain adalah hidrosit.
Serabut-serabut ini merupakan pengisi martiks jaringan. Sel ini berfungsi menghancurkan
benda-benda asing. Serabut-serabut ini mengisi matriks jaringan ikat dalam keadan longgar
sehingga jaringan ikat longgar bersifat lentur.
Fungsi jaringan ikat longgar adalah sebagai berikut:
memberi bentuk organ-organ daalm, misalnya kelenjar limfa, sumsum tulang, dan hati.
Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain,
misalnya: Menyelubungi serat-serat otot, Melekatkan jaringan dibawah kulit, Membentuk
membrane yang membatasi jantung dan rongga perut dan Membentuk membrane yang
disebut mesenteris yang berfungsi menempatkan organ pada posisi yang tepat
Jaringan ikat longgar ini terdapat di selaput perut, saluran pencernaan,pembungkus
pembuluh darah, akson saraf dan kulit.

Jaringan ikat longgar di bawah kulit


2) Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat padat ini memiliki cirri-ciri: Di dominasi oleh serat kolagen, karena itu
bersifat tidak elastic dan Tersusun dari sel-sel fibroblast. Jaringan ikat padat hampir
mempunyai susunan yang sama dengan susunan jaringan ikat longgar, tetapi matriksnya
berisi lebih banyak serabut dengan susunan yang teratur dan kompak. Jaringan ikat padat
dicirikan dengan susunan serat-serat yang padat. Jaringan ini hanya memiliki sedikit subtansi
dasar dan sedikit sel-sel jaringan ikat. fungsi Jaringan ikat padat adalah sebagai penghubung
antara organ-organ tubuh.
Jaringan ikat padat yang khusus ialah seperti: tendo, aponeurosis, ligament, fasciae,
perikhondrium, periosteumdan epymysium.
Tendo adalah jaringan pengikat rapat yang menghubungkan otot dengan tulang, di sebut juga
urat otot.
Ligament (ligamentum) ialah jaringan pengikat rapat yang menghubungkan ruas-ruas tulang
sesamanya di daerah sendi
Omentum adalah suatu selaput jaringan pengikat longgar yang membentuk tirai dari lambung
ke usus
Peritoneum adalah selaput jaringan pengikat longgar yang melapisi rongga perut sejak
dinding tubuh sampai ke alatdalam abdomen (lambung, usus, hati, pancreas, ginjal dan
sebagainya)
Mesenteri (mesentrium) adalh selaput jaringan pengikat longgaryang menggantung saluran
pencernaan ke dinding tubuh di dorsal dan ventral.
Fasciae adalah selapu jaringan pengikat rapat yang membungkus dan menyekat-nyekat bagian
alat dalam, seperti oto, bawah kulit dan ruas-ruas tulang.(yatim, 1996)
Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis yaitu jarinagn ikat padat teratur dan tak
teratur.
Jaringan ikat padat tak teratur
Jaringan ikat padat tak teratur mempunyai pola yang tidak teratur. Jaringan ini terdapat
pada bagian dermis kulit dan pembungkus tulang.

Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur pada Dermis


Jaringan ikat padat teratur
Jaringan iakt padat teratur mempunyai pola yang teratur. Jarinagn ini terdapat pada tendon
yang merupakan bagian yang menghubungkan jaringan otot dan jarinagn tulang, dan ligamen
berupa penghubung antar tulang yang berbentuk terpilin, misalnya pada Ligamen (penghubung tulang
dengan tulang). Dan Tendon ( penghubung otot dengan tulang).

Jaringan Ikat Padat Teratur pada Tendon


Selain menyusun dua tipe jaringan ikat dasar di atas, jaringan ikat juga

menyusunjaringan tulang rawan, jaringan tulang, Jaringan Lemak , Jaringan


Darah danJaringan Limfe

a. Tulang rawan (kartilago)


Tulang rawan merupakan spesialisasi dari jaringan ikat berserat tebal dengan matriks
elastis. Matriks tulang rawan merupakan merupakan campuran protein dengan polisakarida
yang disebut kondrin. Oleh karena itu, sel tulang rawan disebut kondrosit. Kondrosit dibentuk
oleh kondroblas. Kondrosit terletak dalam lakuna yang terdapat dalam perikondrion.
Jaringan tulang rawan memiliki Ciri ciri :
Tersusun dari bahan dasar yang disebut kondro mukoid yaitu bahan dasar yang mengandung
protein, dan karbohydrat.
Tersusun dari sel tulang rawan (Kondrosit) yang berfungsi sbg penyusun matriks. Pada
anak-anak tulang rawan terbentuk dari sel-sel mesenkim. (jaringan ikat embrional). Pada
orang dewasa tulang rawan terbentuk dari selaput tulang rawan (perikondrium).
Macam-Macam Jaringan Tulang Rawan:
Tulang rawan hialin
Tulang rawan elastic
Tulang rawan fibrosa (fibrokartilago)
b. Tulang(Osteon)
Tersusun dari sel-sel tulang yang disebut osteosit. Osteosit dibentuk oleh Osteoblast (sel
yang berasal dari fibroblas), Matriks penyusun tulang adalah kolagen dan kalsium fosfat
yang memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras dari pada tulang rawan. Senyawa
penyusunnya adalah CaCl2, CaPO4, MgCl2, BaCl2, BaSO4, Unit dasar tulang disebut
Sistem Havers yang terdiri dari: lamel yaitu Lapisan konsentris matriks yang terdiri dari
garam mineral (membuat tulang jadi keras) dan serat kolagen (membuat tulang jadi kuat),
Lakuna yakni Ruang kecil di antara lamela dan mengandung sel tulang (osteosit) dan
Kanalikuli yaitu Saluran yang berfungsi menyalurkan makanan dan mengeluarkan zat sisa
sedangkan Saluran Havers Berisi pembuluh darah dan saraf
Fungsi tulang adalah sebagai penyokong tubuh, sebagai alat gerak, dan pelindung organ-
organ dalam.

c. Jaringan Darah
Jaringan darah memiliki Ciri-ciri :Tersusun dari sel-sel bebas dan matriks cair
(plasma),Terdiri dari : Eritrosit (sel darah merah), Leukosit (sel darah putih), Trombosit
(keping darah) dan plasma darah, Jaringan darah berfungsi sebagai pembawa sari-sari
makanan, hormon, oksigen, sisa metabolisme dan mencegah infeksi.
d. Jaringan Limfe (Getah Bening)
Jaringan limfe memiliki Ciri ciri :Tersusun dari serat retikuler dan sel-sel limfosit dan
makrofag, Terdapat pada organ tymus, kelenjer Limfe, tonsil dan limpa.Limfosit cenderung
berkelompok. Kelompok limfosit disebut Nodulus yang bisa kita jumpai di tonsil, limpa,
tymus dan saluran pencernaan.
BAB IV
KESIMPULAN
Jaringan ikat berkembang dari mesenkim. Mesenkim berasal dari mesoderm, yaitu
lapisan tengah embrio. Jaringan ikat ini sering disebut juga jaringan penyokong dan
penyambung. Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat antar bagian tubuh.
Jaringan ini yang mengikat berbagai jaringan menjadi organ dan mengikat berbagai organ
menjadi system organ.
Jaringan ikat ini juga berfungsi melindungi jaringan dan organ, serta berfungsi sebagai
penghubung bagian tubuh yang satu dengan yang lain. Jaringan ikat tersusun atas matriks dan
sel-sel jaringan ikat.
Matriks terdiri atas:
1. Serat
Serat terbagi menjadi tiga yaitu: serat kolagen, serat elastin dan serat retikuler
2. Bahan-bahan dasar
Bahan dasar penyusun matriks adalah asam mukopolisakarida yang mengandung
asam hialuronat dan kondroitin sulfat. Bahan dasar ini berbentuk larutan homogen setengah
cair.
Sel-sel jaringan ikat terdiri atas:
a. Sel fibroblast
b. Sel magrofag
c. Sel plasma
d. Sel lemak (adipose)
e. Sel tiang (mast cell) dan
f. Berbagai sel darah putih
Macam-macam jaringan di bagi menjadi tujuh yaitu: jaringan ikat longgar, jaringan ikat
padat, jaringan darah, jaringan lemak, jaringan tulang rawan, jaringan tulang dan jaringan
lemfe.

DAFTAR PUSTAKA
Bevelander, gerrit, dkk. 1988. Dasar-dasar histology. Jakarta:EGC
Campbell, Neil. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga
Kimball, John. 1991. Biologi. Jakarta:Erlangga
Samsul, budi F.2003.Penuntun praktikum histology. jakarta :Dian Rakyat
Yatim, wildan. 1996. Biologi modern histology. Bandung: tarsito

Anda mungkin juga menyukai