Anda di halaman 1dari 16

UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 disusun oleh Badan

Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)


dan ditetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Yang membuat : pada tanggal18 Agustus 1945.

a. Usul perubahan pasal-pasal diajukan oleh sekurang-


kurangnya 1/3 dari anggota MPR dan disampaikan secara
tertulis yang memuat bagian yang diusulkan untuk diubah
beserta alasannya.
b. Sidang MPR untuk mengubah pasal-pasal dihadiri sekurang-
Proses kurangnya 2/3 dari anggota MPR.
pembuatannya :
c. Putusan untuk mengubah disetujui oleh sekurang-kurangnya
50 % ditambah satu dari anggota MPR.
d. Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan RI tidak dapat
dilakukan perubahan.
Yang membuat adalah MPR
Yang membuat
:

Pasal 91 TAP MPR NO. II/MPR/1999:


a. Pembahasan oleh badan pekerja Majelis Permusyawaratan Rakyat(BP
MPR) menghasilkan rancangan ketetapan atau keputusan majelis sebagai
bahan pembicaraan tingkat II.
b. Bahasan atau rapat paripurna majelis yang didahului penjelasan
Proses pimpinan dan dilanjutkan dengan pemandangan umum fraksi-fraksi.
pembuatannya c. Pembahasan oleh komisi / panitia Ad Hoc Majelis terhadap semua hasil
: pembicaraan tingkat I dan II, pembahasan tingkat III merupakan
rancangan ketetapan atau keputusan majelis.
d. Pengambilan putusan oleh rapat paripurna majelis setelah mendengar
laporan pimpinan komisi atau panitia Ad Hoc Majelis dan bilamana perlu
dengan kata terakhir dari fraksi.
Yang membuat adalah DPR dan DPD dengan persetujuan
Presiden
Yang membuat :

Oleh DPR :
a. DPR mengajukan rancangan UU secara tertulis kepada presiden.
b. Presiden menugasi mentri terkait untuk membahas rancangan UU bersama DPR
c. Apabila rancangan UU disetujui bersama DPR dan presiden, selanjutnya disahkan oleh
presden menjadi UU
Oleh presiden :
a. Presiden mengajukan rancangan UU secara tertulis kepada pimpinan DPR, berikut
memuat materi yang ditugaskan untuk membahas bersama DPR
b. DPR bersama pemerintah membahas rancangan UU dari presiden.
Proses c. Apabila rancangan UU disetujui bersama DPR dan presiden, selanjutnya disahkan oleh
pembuatannya : presiden menjadi UU.
Oleh DPD :
a. DPD mengajukan usul rancangan UU kepada DPR secara tertulis.
b. DPR membahas rancangan UU yang diusulkan oleh DPD melalui alat kelengkapan DPR.
c. DPR mengajukan rancangan UU secara tertulis kepada presiden.
d. Presiden menugasi menteri terkait untuk membahas rancangan UU bersama DPR.
e. Apabila rancangan UU disetujui bersama DPR dan presiden,selanjutnya disahkan oleh
presiden menjadi UU.
Yang membuat dan menetapkan adalah presiden
Yang membuat :

a. Tahap perencanaan rancangan PP disiapakan oleh


kementerian dan/atau lembaga pemerintah bukan
kementerian sesuai dengan bidang tugasnya.
b. Tahap penyusunan rancangan PP, dengan
Proses membentuk panitia antar kementerian dan/atau
pembuatannya : lembaga pemerintah bukan kementerian.
c. Tahap penetapan dan pengundangan, PP
ditetapkan presiden (pasal 5 ayat (2) (UUD 1945)
kemudian diundangkan oleh sekretaris negara.
Disusun oleh presiden
Yang membuat:

Pembentukan panitia antar kementerian dan/atau


lembaga pemerintahan nonkemeterian oleh pengusul.
Pengharmonisasian,pembulatan,dan pemantapan
Proses konsepsi rancangan peraturan presiden dikoordinasikan
pembuatannya : oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintah
dibidang hukum.
Pengesahan dan penetapan oleh presiden.
Peraturan menteri disusun oleh menteri dalam negeri.
Yang membuat :

Kemandirian menteri mengeluarkan suatu peraturan atas


dasar suatu kebijakan bukan atas dasar pemberian
kewenangan mengatur (delegasi) dari peraturan diatasnya
Proses tindakan menteri untuk mengeluarkan peraturan tersebut
pembuatannya : didasarkan pada tertib penyelenggaraan pemerintahan
yang diingankan dalam rangka mempermudah
pelaksanaan administrasi atau kepentingan prosedural
lainnya

Anda mungkin juga menyukai