Anda di halaman 1dari 8

NAMA : Tia Herdiana Wardani

NIM : 18312241013
PRODI/KLS : Pendidikan IPA/A

1. Jelaskan menggunakan peta konsep jenis transport pada


membran!

JENIS TRANSPORT
PADA MEMBRAN

DIFUSI TRANSPOR
DIFUSI OSMOSIS AKTIF
TERFASILITASI

(Murray, K et all, 2014:327).

2. Apa perbedaan difusi dan osmosis?berikan contohnya!


DIFUSI OSMOSIS
Difusi adalah peristiwa perpindahan suatu Osmosis merupakan proses dari difusi
zat di dalam pelarut dari konsentrasi suatu pelarut melalui membran semi
tinggi ke bagian yang berkonsentrasi permiabel secara deferensial dari suatu
rendah cairan yang memiliki konsentrasi tinggi ke
cairan yang memiliki konsentrasi yang
rendah.

Difusi merupakan pembaur molekul hasil Osmosis merupakan aliran cairan yang
dari energi kinetik yang melekat ada diantara dua bagian yang telah
berdasarkan gerak acak, gas cair atau dipisahkan oleh membran semipermeable.
padat
Difusi didasarkan pada aliran acak suatu Osmosis didasarkan pada kapasitas pelarut
molekul dan gas yang telah melekat pada molekul suatu zat
di dalam air.
Pada proses difusi membrane semi  Osmosis terjadi ketika terdapat membran
permeable tidak diperlukan. semi-permeable
Difusi dapat menyebar sampai jarak yang Osmosis terjadi relatif lebih lambat
jauh

(Juwono, 2000: 65-79).

CONTOH :
DIFUSI :
- Parfum disemprotkan di salah satu bagian ruangan, namun segera menyebar sehingga
-Anda dapat menciumnya di mana-mana
- Setelah menempatkan setetes pewarna makanan ke dalam kotak gelatin, warna akan
menyebar ke warna yang lebih terang di seluruh blok.
OSMOSIS :

- Kentang yang layu apabila direndam dalam air akan segar kembali.

- Contoh yang kedua sering kita temui di rumah sakit, yaitu dalam proses infus. Cairan
yang digunakan haruslah isotonik dengan dengan sel darah yang ada di dalam tubuh, ini
di maksudkan agar tidak terjadi plasmolisi atau krenasi (Syaifuddin, 2002: 127).

3. Apa perbedaan endositosis dan eksositosis?berikan contohnya!


ENDOSITOSIS EKSOSITOSIS
Endositosis membantu membawa molekul Hasil eksositosis adalah mengusir molekul di
masuk sel luar sel
Proses endositosis menerima nutrisi Ada pelepasan enzim, hormon, protein dan
glukosa untuk digunakan di bagian tubuh
lainnya
Endositosis menyebabkan penciptaan vesikel. Eksositosis menyebabkan kerusakan vesikel.
Endositosis tidak terlibat dalam pembuatan Eksositosis terlibat dalam pembuatan dinding
dinding sel sel
Pada endositosis, pada akhir proses vesikel Pada eksositosis vesikel terikat dengan
mengikat dengan organel terikat membran membran sel pada akhir proses
lain seperti Vakuola atau Retikulum
Endoplasma
Endositosis digunakan untuk migrasi sel dan Sel-sel berkomunikasi dengan sistem
adhesi. kekebalan tubuh atau mekanisme pertahanan
dari sel atau badan dalam kasus infeksi.

Proses ini berfungsi sebagai reseptor sinyal Eksositosis membantu dalam mengeluarkan
sampah dari tubuh
(Subowo, 1995: 232).

CONTOH ENDOSITOSIS :

- Sel darah putih yang memakan bakteri penyakit. Sel tersebut membungkus bakteri dan
menangkapnya dalam suatu vakuola makanan yang selanjutnya dicerna oleh lisosom.
CONTOH EKSOSITOSIS :

- Neuron atau sel saraf yang menggunakan eksositosis untukmelepaskan sinyal kimiawi yang
merangsang neuron lain atau sel otot. Ketika seltumbuhan sedang membuat dinding,
eksositosis mengeluarkan karbohidrat darivesikula Golgi ke bagian luar selnya (Juwono,
2002: 85).

- DAFTAR PUSTAKA
- Subowo. 1995. Biologi Sel.
Bandung : Angkasa.
- Juwono., Achmad Z. J.
2002. Biologi Sel. Jakarta:
EGC
DAFTAR PUSTAKA
Subowo. 1995. Biologi Sel.
Bandung : Angkasa.
Juwono., Achmad Z. J. 2002.
Biologi Sel. Jakarta: EGC
DAFTAR PUSTAKA
Subowo. 1995. Biologi Sel.
Bandung : Angkasa.
Juwono., Achmad Z. J. 2002.
Biologi Sel. Jakarta: EGC
DAFTAR PUSTAKA
Subowo. 1995. Biologi Sel.
Bandung : Angkasa.
Juwono., Achmad Z. J. 2002.
Biologi Sel. Jakarta: EGC
DAFTAR PUSTAKA
Subowo. 1995. Biologi Sel.
Bandung : Angkasa.
Juwono., Achmad Z. J. 2002.
Biologi Sel. Jakarta: EGC
4. Apa yang dimaksud difusi terfasilitasi?berikan contohnya!
Difusi terfasilitasi merupakan proses transpor yang melibatkan difusi dari molekul polar dan
ion melewati membran dari konsentrasi tinggi ke rendah yang dibantu oleh protein transport.
Proses ini bersifat pasif dan tidak memerlukan energi karena perpindahan terjadi secara
alami mengikuti gradien konsentrasi (Sherwood, 2014: 259).

CONTOH :
Pada bakteri Escherichia coli yang diletakkan pada media laktosa. Membran sel bakteri
tersebut bersifat impermeabel sehingga tidak dapat dilalui oleh laktosa. Setelah beberapa
menit kemudian bakteri akan membentuk enzim dari dalam sel yang disebut permease, yang
merupakan suatu protein sel. Enzim permease inilah yang akan membuatkan jalan bagi
laktosa sehingga laktosa ini dapat masuk melalui membran sel. (Murray et all , 2014: 339).

5. Bagaimana kaitan antara tingkat permeabilitas zat dengan


mekanisme transport zat tersebut?berikan contohnya!
6. Apa yang dimaksud tekanan osmosis?
Osmosis adalah suatu peristiwa yang ditandai dengan adanya perpindahan molekul zat
pelarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi melalui membrane semipermeable
(Juwono, 2000: 77).

7. Apa yang akan terjadi ketika sel diletakkan pada larutan yang
hipotonis dan ketika diletakkan pada larutan hipertonis?
Hipotonis = lebih encer (cairan di sekitar sel lebih encer ) Suatu larutan dengan
konsentrasi zat terlarut lebih rendah (tekanan osmotik lebih rendah) dari pada yang lain
sehingga air bergerak ke dalam sel.
Jika sel hewan dimasukkan ke larutan hipotonis, air di luar sel akan masuk ke dalam sel
untuk menyeimbangkan tekanan osmotik. Akibat yang timbul adalah sel hewan lama-lama
membesar dan akhirnya pecah atau lisis.
Jika sel tumbuhan dimasukkan ke larutan hipotonis, air di luar sel akan masuk ke dalam sel
tumbuhan untuk menyeimbangkan tekanan osmotik, namun sel tumbuhan tidak pecah.
Karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yang dapat membantu sel menjaga tekanan turgor
(Krisdianto, 2005: 92).
Hipertonis = lebih pekat (cairan di sekitar sel lebih pekat) Suatu larutan dengan
konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (tekanan osmotik yang lebih tinggi) dari pada yang lain
sehingga air bergerak ke luar sel.
Jika sel hewan/tumbuhan dimasukkan ke larutan hipertonis, cairan dari sel akan keluar ke
lingkungan. Hal ini menyebabkan sel hewan mengkerut (krenasi), dan membran sel
tumbuhan terlepas dari dinding sel (plasmolisis) (Salisbury, 1995: 127)

8. Bagaimana cara kerja pompa Na dan K?


- Ion Na+ dari sitoplasma akan berikatan dengan protein pembawa, dalam keadaan ini
protein tersebut mudah sekali berikatan dengan Na+ (memiliki afinitas yang tinggi terhadap
Na+).
- Pengikatan Na+ memicu terjadinya fosforilasi oleh ATP, gugus fosfat akan menempel pada
protein.
- Fosforilasi menyebabkan perubahan struktur protein, sehingga kehilangan afinitas terhadap
Na+dan melepaskan ion Na+ ke luar sel.
- Bentuk baru protein tersebut memiliki afinitas yang tinggi terhadap K +, sehingga ion
K+ dari luar sel berikatan dengan protein pembawa. Ion K+ yang berikatan memicu
dilepaskannya gugus fosfat yang tadinya berikatan.
- Lepasnya gugus fosfat menyebabkan protein kembali ke bentuk awalnya, bentuk awal ini
memiliki afinitas yang rendah terhadap ion K+.
- Afinitas yang rendah terhadap K+ menyebabkan ion ini dilepaskan di dalam sel, dan terjadi
pengikatan terhadap ion Na+. Siklus berulang kembali.
(Campbell dkk, 2010: 302)

9. Tanaman yang layu setelah disiram akan segar kembali.


Bagaimana Anda menjelaskan peristiwa tersebut dikaitkan
dengan mekanisme transpor membran!
Pada sel tumbuhan, peristiwa ini dapat teratasi karena sel tumbuhan memiliki dinding sel
yang menahan sel mengembang lebih lanjut. Pada sel tumbuhan keadaan ini disebut turgid.
Keadaan sel turgid membuat tanaman kokoh dan tidak layu. Di alam, air jarang ditemukan
dalam keadaan murni, air selalu mengandung garam-garam dan mineral-mineral tertentu.
Dengan demikian, air aktif keluar atau masuk sel. Hal tersebut berkaitan dengan konsentrasi
zat terlarut pada sitoplasma. Pada saat air di dalam sitoplasma maksimum, sel akan
mengurangi kandungan mineral garam dan zat-zat yang terdapat di dalam sitoplasma. Hal
ini membuat konsentrasi zat terlarut di luar sama besar dibandingkan konsentrasi air di
dalam sel. Jika sel dimasukkan ke dalam larutan hipertonik, air akan terus-menerus keluar
dari sel. Sel akan mengerut, mengalami dehidrasi, dan bahkan dapat mati. Pada sel
tumbuhan, hal ini menyebabkan sitoplasma mengerut dan terlepas dari dinding sel. Peristiwa
ini disebut Plasmolisis. Dengan demikian, pada saat tertentu, sel perlu meningkatkan
kembali kandungan zat-zat dalam sitoplasma untuk menaikkan tekanan osmotik di dalam
sel. Cara sel mempertahankan tekanan osmotiknya ini disebut Osmoregulasi.

10. Bagaimana peristiwa plasmolisis dapat terjadi?


Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi
secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau
larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau
sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan
jelas (Campbell dkk, 2010: 288).

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A dkk. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Juwono, Achmad Zulfa Juniarto. 2000. Biologi Sel. Jakarta: EGC
Juwono., Achmad Z. J. 2002. Biologi Sel. Jakarta: EGC.
Krisdianto . 2005 . Penuntun Biologi . Jakarta: Erlangga.
Murray et all  . 2014. Biokimia Harper Edisi 29. Jakarta: EGC.
Salisbury, B. Frank. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Bandung: ITB.
Sherwood, L. 2014.  Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 8. Jakarta: EGC.
Subowo. 1995. Biologi Sel. Bandung : Angkasa
Syaifuddin, Drs.H. 2002. Fungsi Sistem Tubuh Manusia. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai