NIM : 18312241013
PRODI/KLS : Pendidikan IPA/A
JENIS TRANSPORT
PADA MEMBRAN
DIFUSI TRANSPOR
DIFUSI OSMOSIS AKTIF
TERFASILITASI
Difusi merupakan pembaur molekul hasil Osmosis merupakan aliran cairan yang
dari energi kinetik yang melekat ada diantara dua bagian yang telah
berdasarkan gerak acak, gas cair atau dipisahkan oleh membran semipermeable.
padat
Difusi didasarkan pada aliran acak suatu Osmosis didasarkan pada kapasitas pelarut
molekul dan gas yang telah melekat pada molekul suatu zat
di dalam air.
Pada proses difusi membrane semi Osmosis terjadi ketika terdapat membran
permeable tidak diperlukan. semi-permeable
Difusi dapat menyebar sampai jarak yang Osmosis terjadi relatif lebih lambat
jauh
CONTOH :
DIFUSI :
- Parfum disemprotkan di salah satu bagian ruangan, namun segera menyebar sehingga
-Anda dapat menciumnya di mana-mana
- Setelah menempatkan setetes pewarna makanan ke dalam kotak gelatin, warna akan
menyebar ke warna yang lebih terang di seluruh blok.
OSMOSIS :
- Kentang yang layu apabila direndam dalam air akan segar kembali.
- Contoh yang kedua sering kita temui di rumah sakit, yaitu dalam proses infus. Cairan
yang digunakan haruslah isotonik dengan dengan sel darah yang ada di dalam tubuh, ini
di maksudkan agar tidak terjadi plasmolisi atau krenasi (Syaifuddin, 2002: 127).
Proses ini berfungsi sebagai reseptor sinyal Eksositosis membantu dalam mengeluarkan
sampah dari tubuh
(Subowo, 1995: 232).
CONTOH ENDOSITOSIS :
- Sel darah putih yang memakan bakteri penyakit. Sel tersebut membungkus bakteri dan
menangkapnya dalam suatu vakuola makanan yang selanjutnya dicerna oleh lisosom.
CONTOH EKSOSITOSIS :
- Neuron atau sel saraf yang menggunakan eksositosis untukmelepaskan sinyal kimiawi yang
merangsang neuron lain atau sel otot. Ketika seltumbuhan sedang membuat dinding,
eksositosis mengeluarkan karbohidrat darivesikula Golgi ke bagian luar selnya (Juwono,
2002: 85).
- DAFTAR PUSTAKA
- Subowo. 1995. Biologi Sel.
Bandung : Angkasa.
- Juwono., Achmad Z. J.
2002. Biologi Sel. Jakarta:
EGC
DAFTAR PUSTAKA
Subowo. 1995. Biologi Sel.
Bandung : Angkasa.
Juwono., Achmad Z. J. 2002.
Biologi Sel. Jakarta: EGC
DAFTAR PUSTAKA
Subowo. 1995. Biologi Sel.
Bandung : Angkasa.
Juwono., Achmad Z. J. 2002.
Biologi Sel. Jakarta: EGC
DAFTAR PUSTAKA
Subowo. 1995. Biologi Sel.
Bandung : Angkasa.
Juwono., Achmad Z. J. 2002.
Biologi Sel. Jakarta: EGC
DAFTAR PUSTAKA
Subowo. 1995. Biologi Sel.
Bandung : Angkasa.
Juwono., Achmad Z. J. 2002.
Biologi Sel. Jakarta: EGC
4. Apa yang dimaksud difusi terfasilitasi?berikan contohnya!
Difusi terfasilitasi merupakan proses transpor yang melibatkan difusi dari molekul polar dan
ion melewati membran dari konsentrasi tinggi ke rendah yang dibantu oleh protein transport.
Proses ini bersifat pasif dan tidak memerlukan energi karena perpindahan terjadi secara
alami mengikuti gradien konsentrasi (Sherwood, 2014: 259).
CONTOH :
Pada bakteri Escherichia coli yang diletakkan pada media laktosa. Membran sel bakteri
tersebut bersifat impermeabel sehingga tidak dapat dilalui oleh laktosa. Setelah beberapa
menit kemudian bakteri akan membentuk enzim dari dalam sel yang disebut permease, yang
merupakan suatu protein sel. Enzim permease inilah yang akan membuatkan jalan bagi
laktosa sehingga laktosa ini dapat masuk melalui membran sel. (Murray et all , 2014: 339).
7. Apa yang akan terjadi ketika sel diletakkan pada larutan yang
hipotonis dan ketika diletakkan pada larutan hipertonis?
Hipotonis = lebih encer (cairan di sekitar sel lebih encer ) Suatu larutan dengan
konsentrasi zat terlarut lebih rendah (tekanan osmotik lebih rendah) dari pada yang lain
sehingga air bergerak ke dalam sel.
Jika sel hewan dimasukkan ke larutan hipotonis, air di luar sel akan masuk ke dalam sel
untuk menyeimbangkan tekanan osmotik. Akibat yang timbul adalah sel hewan lama-lama
membesar dan akhirnya pecah atau lisis.
Jika sel tumbuhan dimasukkan ke larutan hipotonis, air di luar sel akan masuk ke dalam sel
tumbuhan untuk menyeimbangkan tekanan osmotik, namun sel tumbuhan tidak pecah.
Karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yang dapat membantu sel menjaga tekanan turgor
(Krisdianto, 2005: 92).
Hipertonis = lebih pekat (cairan di sekitar sel lebih pekat) Suatu larutan dengan
konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (tekanan osmotik yang lebih tinggi) dari pada yang lain
sehingga air bergerak ke luar sel.
Jika sel hewan/tumbuhan dimasukkan ke larutan hipertonis, cairan dari sel akan keluar ke
lingkungan. Hal ini menyebabkan sel hewan mengkerut (krenasi), dan membran sel
tumbuhan terlepas dari dinding sel (plasmolisis) (Salisbury, 1995: 127)
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A dkk. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Juwono, Achmad Zulfa Juniarto. 2000. Biologi Sel. Jakarta: EGC
Juwono., Achmad Z. J. 2002. Biologi Sel. Jakarta: EGC.
Krisdianto . 2005 . Penuntun Biologi . Jakarta: Erlangga.
Murray et all . 2014. Biokimia Harper Edisi 29. Jakarta: EGC.
Salisbury, B. Frank. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Bandung: ITB.
Sherwood, L. 2014. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 8. Jakarta: EGC.
Subowo. 1995. Biologi Sel. Bandung : Angkasa
Syaifuddin, Drs.H. 2002. Fungsi Sistem Tubuh Manusia. Jakarta: EGC