Anda di halaman 1dari 7

SOAL

1. bagaimana susunan gen dan kromosom pada bakteri?apa perbedaan susunan gen dan
kromosom pada sel eukariotik?

2. bagaimana cara bakteri melakukan reproduksi?bagian tubuh bakteri apa yang digunakan?

3. apa perbedaan bakteri gram positif dan negatif?

4. bagaimana cara untuk membedakan bakteri gram positif dan negatif menggunaan pewarnaan?

5. apa perbedaan reproduksi virus yaitu lisis dan lisogenik?

6. bagaimana teknik pembuatan vaksin?

JAWABAN :

1. A. Bakteri

Struktur Gen Prokariot

Pada prokariot gennya secara umum tersusun atas promoter, bagian struktural, dan terminator.

a. Promoter

Promotural dan terletak di daerah upstream (hulu) dari bagian struktural gen.

b. Operator

Operator merupakan urutan nukelotida yang terletak di antara promotor dan bagian struktural
dan merupakan tempat pelekatan protein represor (penekan atau penghambat ekspresi gen).

c. Coding Region (Bagian Struktural)

Gen struktural merupakan bagian yang mengkode urutan nukleotida RNA.

d. Terminator

Dicirikan dengan struktur jepit rambut / hairpin dan lengkungan yang kaya yang akan urutan GC
yang terbentuk pada molekul RNA hasil transkripsi.

Struktur Kromosom Prokariot

Struktur kromosom terdiri dari sentromer dan lengan yang dilengkapi telomer.

a. Sentromer
Sentromer merupakan bagian kepala kromosom berbentuk bulat yang merupakan pusat
kromosom dan membagi menjadi dua bagian yang merupakan daerah penyempitan pertama pada
kromosom yang khusus dan tetap.

b. Lengan

Merupakan bagian badan utama kromosom yang mengandung kromosom dan gen. umumnya
jumlah lengan pada kromosom berjumlah dua tetapi ada juga yang berjumlah satu.

B. EUKARIOTIK

Struktur Gen Eukariot

Secara umum hampir sama dengan prokariot ada promotor, bagian struktural dan
terminator. Perbedaannya hanya pada bagian strukturalnya, terdapat intron dan ekson. Perbedaan
utama antara organisasi gen pada prokaryot dengan eukariot adalah bahwa bagian struktural gen
prokaryot (bakteri) tidak mengandung intron.

Intron adalah sekuens nukleotida yang tidak akan ditemukan “terjemahannya” didalam
rangkaian asam amino protein yang dikode oleh suatu gen. Intron akan ditranskripsi tetapi
kemudian mengalami pemotongan sehingga tidak akan mengalami translasi. Sekuens nukleotida
yang akan diterjemahkan disebut sebagai ekson.

Struktur Kromosom Eukariot

Kromosom eukariot terdiri atas suatu kompleks DNA-protein yang tersusun sangat
kompak sehingga memungkinkan DNA yang ukurannya begitu panjang tersimpan di dalam
nukleus. Istilah bagi struktur dasar kromosom adalah kromatin, sedangkan satuan dasar kromatin
adalah nukleosom. Dengan demikian, kromatin merupakan satuan analisis kromosom yang
menggambarkan struktur umum kromosom.

(Triwibowo, 2005).

2. Cara Perkembangbiakan bakteri:

Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual


(vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan
biner yaitu setiapsel membelah menjadi dua. Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan
pertukaran materigenetik dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi
genetik ataurekombinasi DNA.Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

a. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel
bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
b. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan
perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).

c. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melaluikontak
sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan.
Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.

(Alcamo, 2001).

3.
(Adam, M. 2000).

4. Prosedur pewarnaan yang menghasilkan pewarnaan mikroorganisme disebut pewarnaan


positif dalam prosedur pewarnaan ini dapat digunakan zat warna basa yang yang bermuatan
positif maupun zat warna asam yang bermuatan negatif. Sebaliknya pada pewarnaan negatif latar
belakang disekeliling mikroorganisme diwarnai untuk meningkatkan kontras dengan
mikroorganisme yang tak berwarna. Pewarnaan mencakup penyiapan mikroorganisme dengan
melakukan preparat ulas (Dwidjoseputro, 2005).

Prinsip pewarnaan Gram adalah kemampuan dinding sel terhadap zat warna dasar (Kristal violet)
setelah pencucian alkohol 96%. Bakteri Gram positif terlihat berwarna ungu karena
dinding selnya mengikat Kristal violet lebih kuat, sedangkan sel Gram negatif mengandung lebih
banyak lipid sehingga pori-pori mudah membesar dan Kristal violet mudah larut saat pencucian
alkohol (Fardiaz, 1989).

5. A. Pada daur litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah berhasilmelakukan


reproduksi.

1. Daur litik (litic cycle)


a. Fase Adsorbsi (fase penempelan)Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri.
Setelahmenempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur)sehingga
terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asaminti virus.

b. Fase Injeksi (memasukkan asam inti)Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka
virus akanmemasukkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsidvirus
tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi.

c. Fase Sintesis (pembentukan)DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk


mereplikasi bagianbagian virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalamsel
bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yangdijadikan sebagai kapsid
virus, dalam kendali DNA virus.

d. Fase Asemblin (perakitan)Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri


akandirakit menjadi virus sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah
dalam satu daur litik.

e. Fase Litik (pemecahan sel inang)Ketika perakitan selesai, maka virus akan


menghancurkan dindingsel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari
inang baru.

B. Pada daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi


virus berintegrasi/menempel dengan DNA sel bakteri dan jika bakteri membelahatau
berkembangbiak virus pun ikut membelah.

Daur lisogenik (lisogenic cycle)

a. Fase Penggabungan

Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutusDNA bakteri, kemudian
DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan
kata lain, di dalam DNA bakteriterkandung materi genetik virus.

b. Fase Pembelahan

Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. KemudianDNA bakteri
mereplikasi untuk melakukan pembelahan.

c. Fase Sintesis

DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian virus.

d. Fase Perakitan

Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudianDNA masuk ke dalam akan
membentuk virus baru.
e. Fase Litik

Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yangterlepas dari inang akan
mencari inang baru.

(Cossart, 2005).

6. 1. PEMILIHAN ANTIGEN

- Melibatkan membuat persiapan antigen.

- Mengembangkan mikroorganisme.

2. PEMURNIAN

- Antigen yang terisolasi dimurnikan.

3. INAKTIVASI MIKROORGANISME

- Organisme dinonaktifkan dengan menggunakan larutan tertentu, pasteurisasi/pemanasan,


inaktivasi dengan Ph rendah dan sinar ultraviolet.

4. FORMULASI

- Antigen dimurnikan dan dikombinasikan dengan ajuvan, stabilisator dan pengawet untuk
membentuk persiapan akhir vaksin.

(Retnoningrum, 2010).
DAFTAR PUSTAKA

Adam, M. 2000. Mikrobiologi Dasar. Erlangga : Jakarta

Alcamo IE (2001). Fundamentals of microbiology. Boston: Jones and Bartlett.

Cossart, P. 2005. Cellular Microbiology. Washington DC: American Society forMicrobiology


Press.

Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar - Dasar Mikrobiologi. Malang: Penerbit Djambatan.

Fardiaz, S. 1989. Mikrobiologi Pangan. Bogor : IPB.

Retnoningrum, Debbie S. 2010. Prinsip Teknologi DNA Rekombinan. Bandung : Sekolah


Farmasi ITB. 

Triwibowo, Yuwono. 2005. Biologi Molekuler. Yogyakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai