Sistem Koordinasi
Jakarta,
2020
Sistem Koordinasi
Sistem koordinasi adalah organ dan sistem organ yang bekerja secara efisien. Sistem koordinasi
tersusun dari organ-organ tubuh yang bekerja sama secara selaras dan teratur untuk mengatur semua
aktivitas tubuh.
Fungsi :
Arti Dan Fungsi : Otak kecil atau cerebellum merupakan bagian sistem saraf pusat yang
terletak diatas batang otak (brainstem) yang memiliki fungsi utama untuk mengontrol
gerak, keseimbangan tubuh, membantu belajar dan mengingat kemampuan motorik.
Bagian :Jembatan varol (Pons Varolii): Jembatan Varol berisi serabut saraf yang
menghubungkan lobus kiri dan kananotak kecil
Sum sum lanjutan (Medula Oblongata): Sumsum lanjutan atau medula oblongata
membentuk bagian bawah batang otak serta menghubungkan pons Varoli
dengan sumsum tulang belakang (Medula Spinalis).
B. Sumsum 1. Sumsum Lanjutan ( Medula Oblongata )
Arti Dan Fungsi : Arti Dan Fungsi : Yaitu bagian otak yang
menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang.
Saraf yang tipis yang Sumsum lanjutan memiliki fungsi mengatur denyut
merupakan perpanjangan jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah,
dari sistem saraf suhu tubuh, dan pengaturan pernapasan.
pusat dari otak dan
melengkungi serta
dilindungi oleh tulang
belakang. Fungsi utama
sumsum tulang belakang
adalah transmisi
pemasukan rangsangan
antara periferi dan otak.
Sumsum Tulang
Medula Oblongata
Bagian :
Servikal (leher), terdiri dari 8 akar saraf.
Torak (dada), terdiri dari 12 akar saraf.
Lumbar (perut), terdiri dari 5 akar saraf.
Sakrum (pelvis), terdiri dari 5 akar saraf.
Koksigeus (tulang ekor), terdiri dari 1 akar saraf.
Fungsi Lain
Fungsinya adalah untuk menerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otak untuk diproses
sebagai sensasi bau.
Fungsinya adalah untuk menerima rangsang dari mata lalu menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai
persepsi visual (penglihatan) .
a. Sensoris untuk menerima rangsangan dari wajah lalu diproses di otak sebagai rangsang sentuhan
Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Fungsinya adalah untuk
melakukan gerakan abduksi mata.
a. Sensorik untuk menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses di otak sebagai persepsi rasa .
b. Sensoris koklea untuk menerima rangsang dari telinga untuk diproses di otak sebagai suara .
a. Sensoris untuk menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa .
Arti : Sistem saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang yang merupakan bagian dari sistem saraf
pusat manusia. Sumsum tulang belakang sendiri adalah lanjutan batang otak yang terbentang dari leher
hingga pinggang, sumsum tulang belakang ini dilindungi oleh tulang belakang manusia.
Fungsi :
Bertanggung jawab atas persarafan anggota tubuh, anggota badan dan kepala.
Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak. Terdapat perbedaan antara jalur asendens dan jalur
desendens. Jalur asendens mengirimkan sinyal (impuls) dari organ tubuh ke otak, sedangkan jalur
desendens mengirimkan impuls dari otak ke organ tubuh.
Menjadi jalur gerak refleks, sehingga saraf spinal disebut juga dengan saraf refleks.
Bagian :
1. Nervus Hipoglossus, yaitu nervus yang mempersarafi daerah sekitar lidah.
2. Nervus Occipitalis Minor, yaitu nervus yang mempersarafi bagian otak belakang dalam trungkusnya
3. Nervus Thoracicus, yaitu nervus yang mempersarafi otot serratus anterior atau otot dada bagian
depan.
4. Nervus Radialis, yaitu nervus yang mempersarafi bagian-bagian otot seperti otot lengan bawah
bagian belakang, otot triceps brachii (otot lengan atas), otot anconeus (otot kecil pada permukaan
belakang siku), otot brachioradialis (otot lengan bawah) dan otot ekstensor lengan bawah. Selain itu,
saraf ini juga mempersarafi kulit bagian belakang lengan atas dan lengan bawah.
5. Nervus Thoracicus Longus, yaitu nervus yang mempersarafi otot subclavius (otot berbentuk segitiga
yang terletak antara tulang selangka dan tulang rusuk pertama)
6. Nervus Thoracodorsalis, yaitu nervus yang mempersarafi bagian otot deltoid (bahu), otot trapezius
(otot yang menyusun struktur punggung manusia), dan otot latissimus dorsi (otot besar yang berada di
bagian punggung belakang lengan).
7. Nervus Axillaris, yaitu saraf yang bersandar pada collum chirurgicum humeri (suatu penyempitan
pada tulang lengan humerus).
8. Nervus Subclavius, yaitu nervus yang berasal dari akar saraf C5 dan C6, mempersarafi otot
subclavius (otot kecil berbentuk segitiga yang berada di antara tulang selangka dan tulang rusuk
pertama).
9. Nervus Supcapulari, yaitu nervus yang berasal dari akar saraf C5, mempersarafi otot rhomboideus
major dan minor (otot yang menyusun bagian lengan atas), serta otot levator scapulae (otot yang
mengatur gerakan dari tulang belikat).
10. Nervus supracaplaris, yaitu nervus yang berasal dari trunkus superior (gabungan dari akar saraf
bagian atas), mempersarafi otot supraspinatus dan infraspinatus (otot kecil di lengan atas).
11. Nervus Phrenicus, yaitu nervus yang mempersarafi organ diafragma.
12. Nervus Intercostalis
13. Nervus Intercostobrachialis, yaitu nervus yang mempersarafi kelenjar getah bening.
14. Nervus Cutaneus Brachii Medialis, yaitu nervus yang mempersarafi kulit sisi tengah (medial)
lengan atas.
15. Nervus Cutaneus Antebrachii Medialis, yaitu nervus yang mempersarafi kulit sisi tengah (medial)
lengan bawah.
16. Nervus Ulnaris, yaitu nervus yang mempersarafi satu setengah otot fleksor (otot yang berperan
dalam gerakan lipat) lengan bawah dan otot-otot kecil tangan, dan kulit tangan di sebelah tengah
(medial).
17. Nervus Medianus, yaitu nervus yang memberikan cabang C5, C6, C7 untuk nervus medianus.
18. Nervus Musculocutaneus, yaitu nervus yang berasal dari C5 dan C6, mempersarafi otot
coracobrachialis (otot kecil yang melekat pada tulang belikat), otot brachialis (otot lengan atas), dan otot
biceps brachii (otot lengan atas yang mempunyai 2 cabang). Selanjutnya cabang ini akan menjadi nervus
cutaneus lateralis dari lengan atas.
19. Nervus Dorsalis Scapulae, yaitu nervus yang bersal dari ramus C5, mempersarafi otot rhomboideus
(otot yang menyususn lengan atas).
20. Nervus Transverses Colli
21. Nervus Nuricularis, yaitu nervus yang berjalan berdekatan menuju foramen (lubang pada tulang),
letak anatomisnya berada di sebelah atas lamina terminalis (daerah hipotalamus di otak)
22. Nervus Subcostalis, yaitu nervus yang mempersarafi sistem kerja ginjal dan letaknya.
23. Nervus Iliochypogastricus, yaitu nervus yang berpusat pada medulla spinalis (sumsum tulang
belakang).
24. Nervus Iliongnalis, yaitu nervus yang mempersarafi sistem genital (alat reproduksi), atau kelamin
manusia.
25. Nervus Genitofemularis, yaitu nervus yang berpusat pada medulla spinalis L1-2, berjalan ke caudal
(ekor), menembus otot Psoas major (otot di bagian bokong manusia) setinggi vertebra lumbalis (tulang
belakang bagian lumbal) 3 atau 4.
26. Nervus Cutaneus Femoris Lateralis, yaitu nervus yang mempersarafi tungkai atas, bagian luar
(lateral) tungkai bawah, serta bagian luar (lateral) kaki.
27. Nervus Femoralis, yaitu nervus yang mempersarafi daerah paha dan otot paha.
28. Nervus Gluteus Superior, yaitu nervus yang bercabang dari tulang belakang L4, L5, dan paha,
walaupun sering dijumpai percabangan dengan letak yang lebih tinggi.
29. Nervus Ischiadicus, yaitu nervus yang mempersarafi bagian pangkal paha.
30. Nervus Cutaneus Femoris Inferior, yaitu nervus yang mempersarafi pada bagian lengan bawah.
31. Nervus Pudendus, yaitu nervus yang letaknya berdekatan dengan ujung spina ischiadica (tonjolan
pada tulang ischium di bokong). Nervus pudendus mempersarafi otot levator ani (otot yang terletak di
sisi panggul), dan otot perineum (otot bagian bawah kemaluan) ke kiri atau kanan, sedangkan letak
kepalanya dibuat sedikit lebih rendah.
Kornea (selaput bening). Kornea mata Telinga Luar. Telinga luar terdiri dari daun telinga,
berguna meneruskan cahaya yang masuk lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar
kedalam mata. Cahaya itu akan berakhir berguna untuk menangkap getaran suara.
pada selaput jala atau retina.
Iris (selaput pelangi). Selaput pelangi Telinga Tengah. Telinga tengah terdiri dari selaput
terletak di belakang kornea mata. Di tengah pendengaran (gendang telinga), tulang-tulang
selaput pelangi terdapat celah disebut anak pendengaran, dan saluran Eustachius. Tulang-tulang
mata atau pupil. Gunanya untuk mengatur pendengaran terdiri dari tulang martil, landasan, dan
banyaknya cahaya yang masuk ke dalam sangurdi. Bila ada bunyi masuk, gendang telinga
mata. dan tulang-tulang pendengaran akan bergetar.
Lensa. Lensa mata berguna untuk Saluran Eustachius menghubungkan rongga telinga
memfokuskan agar cahaya yang masuk ke dan rongga mulut.
dalam mata jatuh tepat pada retina. Dengan
demikian benda yang dilihat akan tampak Telinga Dalam. Telinga dalam terdiri dari bagian
jelas. Badan Bening. Berguna untuk yang disebut tingkap jorong dan rumah siput.
meneruskan cahaya yang telah melalui Telinga dalam berguna untuk meneruskan rangsang
lensa. suara ke otak.
Retina (selaput jala). Berguna untuk
menangkap cahaya yang masuk ke dalam
mata.
Saraf mata. Berguna untuk meneruskan
rangsang cahaya ke otak
Hidung ialah indra yang kita gunakan untuk Lidah yaitu salah satu jenis indera yang mempunyai
fungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari
mengenali suatu lingkungan sekitar atau
makanan yang masuk ke dalam suatu mulut kita.
sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Serabut- Lidah bisa merespon berbagai jenis dan berbagai
serabut pada saraf penciuman terdapat pada macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam
bagian atas selaput lendir hidung. Bagian : dan rasa asin.
Lapisan Epidermis memiliki tebal kurang lebih 0,1 mm dan terdiri atas empat lapisan jaringan epitel.
Setiap Lapisan pada Epidermis memiliki ciri khas tersendiri, Lapisan Epidermis ini tidak memiliki
pembuluh darah, sehingga ia mendapatkan suplai nutrisi melalui proses difusi dari lapisan dermis yang
ada dibawahnya. Berikut adalah 4 Lapisan pada Epidermis :
Lapisan Dermis adalah lapisan kulit yang terdiri atas pembuluh darah, kelenjar minyak, kantung rambut,
ujung – ujung saraf indra, dan kelenjar keringat. Pembuluh darah pada lapisan ini sangat luas sehingga
mampu menampung sekitar 5 % dari jumlah darah di seluruh tubuh. Berikut adalah penjelasan untuk
penyusun Kulit Dermis :
Pembuluh Darah
Ujung Saraf Indera
Kelenjar Keringat
Katung Rambut
Kelenjar Minyak
Hipodermis merupakan jaringan ikat yang terletak di bawah lapisan dermis, namun batas pemisah antara
bagian Hipodermis dengan bagian dermis ini tidak jelas. Lapisan ini merupakan tempat penyimpanan
lemak dalam tubuh, sehingga sering juga dikenal dengan Lapisan Lemak Bawah Tubuh. Lemak tersebut
berfungsi untuk melindungi dari benturan benda keras, sebagai penjaga suhu tubuh karena lemak dapat
menyimpan panas, dan sebagai sumber energi cadangan.
Cara Kerja : Rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas, dingin, tekanan, dan nyeri.
Ketika kulit menerima rangsang, rangsang tersebut diterima oleh sel-sel reseptor. Selanjutnya, rangsang
akan diteruskan ke otak melalui urat saraf. Oleh otak, rangsang akan diolah. Akibatnya, kita merasakan
adanya suatu rangsang. Otak pun memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang tersebut.
Sistem Hormon A. Hipotalamus
Arti : Hormon sendiri adalah zat kimia Arti Dan Funsi : Hipotalamus adalah bagian dari otak
yang diproduksi oleh kelenjar-kelenjar yang mengeluarkan bahan kimiawi berupa hormon
yang tergabung ke dalam sistem endokrin. yang dibutuhkan tubuh untuk membantu
Hormon ini nantinya akan berperan untuk mengendalikan organ dan sel-sel tubuh. Fungsi
menunjang hampir keseluruhan fungsi hipotalamus yang paling utama adalah homeostasis,
utama tubuh. yaitu memastikan dan mempertahankan semua sistem
tubuh berjalan stabil.
Fungsi : Tubuh—melalui sistem endokrin
—memproduksi berbagai jenis hormon Hormon Yang Dihasilkan Hipotalamus :
agar dapat berfungsi dengan baik. Setelah
diproduksi oleh kelenjar endokrin, hormon Hormon antidiuretik
akan didistribusikan ke organ tubuh yang Hormon ini berfungsi mengatur keseimbangan
menjadi tempatnya menjalankan ‘tugas’. kadar air dalam tubuh, termasuk volume darah,
yang pada akhirnya memengaruhi tekanan darah.
Secara garis besar, fungsi hormon pada
manusia utamanya berkaitan dengan: Oksitosin
Hormon oksitosin memengaruhi sistem reproduksi
Pertumbuhan dan perkembangan seperti proses persalinan, menyusui, maupun
tubuh ejakulasi.
Pencernaan makanan
Somatostatin
Reproduksi & fungsi seksual
Merupakan hormon yang bekerja di sistem saraf
Penyerapan gizi
pusat, berfungsi menghambat dan membatasi
produksi maupun kerja hormon lain,