Anda di halaman 1dari 13

Peta Konsep Biologi

Sistem Koordinasi

Nama : Rizki Amanullah


Kelas : XI MIPA 1
Absen : 32

Pembimbing : Frederik Siwabessy, S.Pd.

Jakarta,
2020
Sistem Koordinasi
Sistem koordinasi adalah organ dan sistem organ yang bekerja secara efisien. Sistem koordinasi
tersusun dari organ-organ tubuh yang bekerja sama secara selaras dan teratur untuk mengatur semua
aktivitas tubuh.
Fungsi :

a. Menerima informasi atau rangsangan


b. Mengatur dan memproses informasi atau rangsangan yang diterima.
c. Mengatur dan memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan dalam bentuk gerak atau sekresi
kelenjar.
1. Otak Besar ( Cerebrum)
Arti : Merupakan bagian dari sistem
Sistem Saraf Pusat A. Otak
saraf yang berfungsi untuk memberikan
makanan otak dan dapat melindunginya
Sistem tubuh yang
dari goncangan.
menerima dan
2. Otak Depan ( Diensefalon ) Bagian :
memproses semua
informasi dari seluruh Arti : Otak depan merupakan bagian otak - Bagian Depan (Lobus Frontalis),
bagian tubuh dan yang terbentuk dari Talamus dan berfungsi untuk mengendalikan gerak
Hipotalamus. otot dan berpikir.
sistem ini paling
penting dari tubuh Fungsi dan Bagian - Bagian Belakang (Lobus Occipitaslis),
- Talamus berfungsi menerima berfungsi sebagai pusat penglihatan.
rangsangan yang berasal dari - Bagian Tengah (Lobus Parietalis),
reseptor berfungsi sebagai pengatur perubahan
- Hipotalamus berfungsi untuk kulit dan otot.
3. Otak Tengah (Mesenchepalon) pengaturan suhu tubuh, tidur,
keseimbangan, emosi, tingkah laku - Bagian Samping (Lobus Temporalis),
Arti : Merupakan bagian otak yang berfungsi sebagai pusat pendengaran,
terletak di depan otak kecil atau dan rasa lapar.
penciuman dan pengecap.
jembatan varol.

Fungsi : - Mengatur keseimbangan


antara otak kiri dan kanan
Bagian : Lobus Optikus : Mengatur
gerak refleks pada mata

Ganglion : Mengontrol gerakan dan


kedudukan

4. Otak Kecil / Belakang ( Cerebellum )

Arti Dan Fungsi : Otak kecil atau cerebellum merupakan bagian sistem saraf pusat yang
terletak diatas batang otak (brainstem) yang memiliki fungsi utama untuk mengontrol
gerak, keseimbangan tubuh, membantu belajar dan mengingat kemampuan motorik.
Bagian :Jembatan varol (Pons Varolii): Jembatan Varol berisi serabut saraf yang
menghubungkan lobus kiri dan kananotak kecil

Sum sum lanjutan (Medula Oblongata): Sumsum lanjutan atau medula oblongata
membentuk bagian bawah batang otak serta menghubungkan pons Varoli
dengan sumsum tulang belakang (Medula Spinalis).
B. Sumsum 1. Sumsum Lanjutan ( Medula Oblongata )
Arti Dan Fungsi : Arti Dan Fungsi : Yaitu bagian otak yang
menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang.
Saraf yang tipis yang Sumsum lanjutan memiliki fungsi mengatur denyut
merupakan perpanjangan jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah,
dari sistem saraf suhu tubuh, dan pengaturan pernapasan.
pusat dari otak dan
melengkungi serta
dilindungi oleh tulang
belakang. Fungsi utama
sumsum tulang belakang
adalah transmisi
pemasukan rangsangan
antara periferi dan otak.
Sumsum Tulang

Medula Oblongata

2. Sumsum Tulang Belakang ( Medula Spinalis )


Arti Dan Fungsi : Sumsum Tulang Belakang ialah saraf pipih
yang menjadi ekstensi dari sistem saraf inti dari otak dan
melingkupi serta dibentengi oleh tulang belakang. Fungsi utama
sumsum tulang belakang ialah pengangkutan penghasilan
rangsangan antara periferi dan otak. Fungsi lain sumsum tulang
belakang yakni mengatur gerakan spontan, tergolong gerakan
spontan pada mata, hidung dan sebagainya.

Bagian :
Servikal (leher), terdiri dari 8 akar saraf.
Torak (dada), terdiri dari 12 akar saraf.
Lumbar (perut), terdiri dari 5 akar saraf.
Sakrum (pelvis), terdiri dari 5 akar saraf.
Koksigeus (tulang ekor), terdiri dari 1 akar saraf.

Fungsi Lain

Fungsi lain sumsum tulang belakang


adalah mengontrol gerakan refleks,
termasuk
gerakan reflek pada mata, hidung, dan
lain-lain.
Sumsum Tulang Belakang
Sistem Saraf Tepi
Arti Dan Fungsi :
Merupakan kumpulan saraf
yang merupakan lanjutan dari otak
dan spinal cord. Sel-sel saraf ini
membawa impuls dari dan ke saraf
pusat. Memiliki fungsi
mengendalikan seluruh pengaturan
dan pengolahan rangsangan, mulai
dari mengatur pikiran, gerakan,
emosi, pernapasan, denyut jantung,
pelepasan berbagai hormon, suhu
tubuh, hingga koordinasi seluruh sel
saraf untuk
melakukan fungsi pengaturan di
dalam tubuh.
Bagian :

 Sistem Saraf Kranial


Sistem saraf kranial (sering disebut
dengan sistem saraf sadar
merupakan saraf yang mempunyai
peranan dalam mengatur semua
gerakan yang memang dilakukan
secara sadar. Sistem saraf kepala
sendiri terbentuk karena adanya 12
pasang saraf yang memang
dikeluarkan dari bagian otak. Saraf
kepala mempunyai keterkaitan
hubungan dengan bagian reseptor
dan juga bagian efektor untuk
bagian area kepala.
1. Saraf I (Nervus Olfaktorius)

Fungsinya adalah untuk menerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otak untuk diproses
sebagai sensasi bau.

2. Saraf II (Nervus Optikus)

Fungsinya adalah untuk menerima rangsang dari mata lalu menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai
persepsi visual (penglihatan) .

3. Saraf III (Nervus Occulomotorius)

Fungsinya adalah untuk menggerakkan sebagian besar otot bola mata .

4. Saraf IV (Nervus Trochlearis)

Fungsinya adalah untuk menggerakkan beberapa otot bola mata .

5. Saraf V (Nervus Trigeminus) Fungsi Nervus trigeminus adalah :

a. Sensoris untuk menerima rangsangan dari wajah lalu diproses di otak sebagai rangsang sentuhan

b. Motorik untuk menggerakkan rahang

6. Saraf VI (Nervus Abdusen)

Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Fungsinya adalah untuk
melakukan gerakan abduksi mata.

7. Saraf VII (Nervus Fasialis) Fungsinya adalah  :

a. Sensorik untuk  menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses di otak sebagai persepsi rasa .

b. Motorik untuk  mengendalikan otot wajah untuk menciptakak ekspresi wajah.

8. Saraf VIII (Nervus Vestibulocochlearis) Fungsinya adalah :

a. Sensoris sistem vestibular untuk mengendalikan keseimbangan tubuh .

b. Sensoris koklea untuk menerima rangsang dari telinga untuk diproses di otak sebagai suara .

9. Saraf IX (Nervus Glosofaringeal) Fungsinya adalah :

a. Sensoris untuk menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak sebagai  sensasi rasa .

b. Motoris untuk mengendalikan organ-organ dalam .

10. Saraf X (Nervus Vagus) Fungsinya adalah :

a. Sensoris untuk menerima rangsang dari organ-organ dalam .

b. Motoris untuk mengendalikan organ-organ dalam .

11. Saraf XI (Nervus Asesorius)

Fungsinya adalah untuk Mengendalikan pergerakan kepala.

12. Saraf XII (Nervus Hipoglosus)

Fungsinya adalah untuk mengendalikan pergerakan lidah.


 Sistem Saraf Tulang Belakang ( Spinal )

Arti : Sistem saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang yang merupakan bagian dari sistem saraf
pusat manusia. Sumsum tulang belakang sendiri adalah lanjutan batang otak yang terbentang dari leher
hingga pinggang, sumsum tulang belakang ini dilindungi oleh tulang belakang manusia.
Fungsi :

 Bertanggung jawab atas persarafan anggota tubuh, anggota badan dan kepala.
 Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak. Terdapat perbedaan antara jalur asendens dan jalur
desendens. Jalur asendens mengirimkan sinyal (impuls) dari organ tubuh ke otak, sedangkan jalur
desendens mengirimkan impuls dari otak ke organ tubuh.
 Menjadi jalur gerak refleks, sehingga saraf spinal disebut juga dengan saraf refleks.

Bagian :
1. Nervus Hipoglossus, yaitu nervus yang mempersarafi daerah sekitar lidah.
2. Nervus Occipitalis Minor, yaitu nervus yang mempersarafi bagian otak belakang dalam trungkusnya
3. Nervus Thoracicus, yaitu nervus yang mempersarafi otot serratus anterior atau otot dada bagian
depan.
4. Nervus Radialis, yaitu nervus yang mempersarafi bagian-bagian otot seperti otot lengan bawah
bagian belakang, otot triceps brachii (otot lengan atas), otot anconeus (otot kecil pada permukaan
belakang siku), otot brachioradialis (otot lengan bawah) dan otot ekstensor lengan bawah. Selain itu,
saraf ini juga mempersarafi kulit bagian belakang lengan atas dan lengan bawah.
5. Nervus Thoracicus Longus, yaitu nervus yang mempersarafi otot subclavius (otot berbentuk segitiga
yang terletak antara tulang selangka dan tulang rusuk pertama)
6. Nervus Thoracodorsalis, yaitu nervus yang mempersarafi bagian otot deltoid (bahu), otot trapezius
(otot yang menyusun struktur punggung manusia), dan otot latissimus dorsi (otot besar yang berada di
bagian punggung belakang lengan).
7. Nervus Axillaris, yaitu saraf yang bersandar pada collum chirurgicum humeri (suatu penyempitan
pada tulang lengan humerus).
8. Nervus Subclavius, yaitu nervus yang berasal dari akar saraf C5 dan C6, mempersarafi otot
subclavius (otot kecil berbentuk segitiga yang berada di antara tulang selangka dan tulang rusuk
pertama).
9. Nervus Supcapulari, yaitu nervus yang berasal dari akar saraf C5, mempersarafi otot rhomboideus
major dan minor (otot yang menyusun bagian lengan atas), serta otot levator scapulae (otot yang
mengatur gerakan dari tulang belikat).
10. Nervus supracaplaris, yaitu nervus yang berasal dari trunkus superior (gabungan dari akar saraf
bagian atas), mempersarafi otot supraspinatus dan infraspinatus (otot kecil di lengan atas).
11. Nervus Phrenicus, yaitu nervus yang mempersarafi organ diafragma.
12. Nervus Intercostalis
13. Nervus Intercostobrachialis, yaitu nervus yang mempersarafi kelenjar getah bening.
14. Nervus Cutaneus Brachii Medialis, yaitu nervus yang mempersarafi kulit sisi tengah (medial)
lengan atas.
15. Nervus Cutaneus Antebrachii Medialis, yaitu nervus yang mempersarafi kulit sisi tengah (medial)
lengan bawah.
16. Nervus Ulnaris, yaitu nervus yang mempersarafi satu setengah otot fleksor (otot yang berperan
dalam gerakan lipat) lengan bawah dan otot-otot kecil tangan, dan kulit tangan di sebelah tengah
(medial).
17. Nervus Medianus, yaitu nervus yang memberikan cabang C5, C6, C7 untuk nervus medianus.
18. Nervus Musculocutaneus, yaitu nervus yang berasal dari C5 dan C6, mempersarafi otot
coracobrachialis (otot kecil yang melekat pada tulang belikat), otot brachialis (otot lengan atas), dan otot
biceps brachii (otot lengan atas yang mempunyai 2 cabang). Selanjutnya cabang ini akan menjadi nervus
cutaneus lateralis dari lengan atas.
19. Nervus Dorsalis Scapulae, yaitu nervus yang bersal dari ramus C5, mempersarafi otot rhomboideus
(otot yang menyususn lengan atas).
20. Nervus Transverses Colli
21. Nervus Nuricularis, yaitu nervus yang berjalan berdekatan menuju foramen (lubang pada tulang),
letak anatomisnya berada di sebelah atas lamina terminalis (daerah hipotalamus di otak)
22. Nervus Subcostalis, yaitu nervus yang mempersarafi sistem kerja ginjal dan letaknya.
23. Nervus Iliochypogastricus, yaitu nervus yang berpusat pada medulla spinalis (sumsum tulang
belakang).
24. Nervus Iliongnalis, yaitu nervus yang mempersarafi sistem genital (alat reproduksi), atau kelamin
manusia.
25. Nervus Genitofemularis, yaitu nervus yang berpusat pada medulla spinalis L1-2, berjalan ke caudal
(ekor), menembus otot Psoas major (otot di bagian bokong manusia) setinggi vertebra lumbalis (tulang
belakang bagian lumbal) 3 atau 4.
26. Nervus Cutaneus Femoris Lateralis, yaitu nervus yang mempersarafi tungkai atas, bagian luar
(lateral) tungkai bawah, serta bagian luar (lateral) kaki.
27. Nervus Femoralis, yaitu nervus yang mempersarafi daerah paha dan otot paha.
28. Nervus Gluteus Superior, yaitu nervus yang bercabang dari tulang belakang L4, L5, dan paha,
walaupun sering dijumpai percabangan dengan letak yang lebih tinggi.
29. Nervus Ischiadicus, yaitu nervus yang mempersarafi bagian pangkal paha.
30. Nervus Cutaneus Femoris Inferior, yaitu nervus yang mempersarafi pada bagian lengan bawah.
31. Nervus Pudendus, yaitu nervus yang letaknya berdekatan dengan ujung spina ischiadica (tonjolan
pada tulang ischium di bokong). Nervus pudendus mempersarafi otot levator ani (otot yang terletak di
sisi panggul), dan otot perineum (otot bagian bawah kemaluan) ke kiri atau kanan, sedangkan letak
kepalanya dibuat sedikit lebih rendah.

Susunan Saraf Spinal


Panca Indra

A. Indra Penglihat ( Mata ) B. Indra Pendengar ( Telinga )


Mata adalah indera yang yang fungsinya untuk Telinga adalah Organ tubuh manusia yang
melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk berfungsi sebagai indra pendengaran dan organ
gambar, sehingga dengan mata bisa mengenali yang menjaga keseimbangan. Telinga merupakan
benda-benda yang ada di sekitarnya dengan organ yang berperan terhadap pendengaran kita
cepat. akan suara atau bunyi, hal ini dapat terjadi karena
telinga memiliki reseptor khusus yang berfungsi
untuk mengenali getaran suara.
Bagian : Bagian :

 Kornea (selaput bening). Kornea mata Telinga Luar. Telinga luar terdiri dari daun telinga,
berguna meneruskan cahaya yang masuk lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar
kedalam mata. Cahaya itu akan berakhir berguna untuk menangkap getaran suara.
pada selaput jala atau retina.
 Iris (selaput pelangi). Selaput pelangi Telinga Tengah. Telinga tengah terdiri dari selaput
terletak di belakang kornea mata. Di tengah pendengaran (gendang telinga), tulang-tulang
selaput pelangi terdapat celah disebut anak pendengaran, dan saluran Eustachius. Tulang-tulang
mata atau pupil. Gunanya untuk mengatur pendengaran terdiri dari tulang martil, landasan, dan
banyaknya cahaya yang masuk ke dalam sangurdi. Bila ada bunyi masuk, gendang telinga
mata. dan tulang-tulang pendengaran akan bergetar.
 Lensa. Lensa mata berguna untuk Saluran Eustachius menghubungkan rongga telinga
memfokuskan agar cahaya yang masuk ke dan rongga mulut.
dalam mata jatuh tepat pada retina. Dengan
demikian benda yang dilihat akan tampak Telinga Dalam. Telinga dalam terdiri dari bagian
jelas. Badan Bening. Berguna untuk yang disebut tingkap jorong dan rumah siput.
meneruskan cahaya yang telah melalui Telinga dalam berguna untuk meneruskan rangsang
lensa. suara ke otak.
 Retina (selaput jala). Berguna untuk
menangkap cahaya yang masuk ke dalam
mata.
 Saraf mata. Berguna untuk meneruskan
rangsang cahaya ke otak

Bagian Bagian Telinga


Ba Cara kerja telinga adalah sebagai berikut.
gian Bagian Mata
Getara suara menuju daun telinga lalu menuju
Cara kerja mata saluran telinga lalu menuju gendang telinga lalu
menuju tiga tulang pendengaran lalu menuju rumah
Cahaya menuju ke aqueous humor lalu menuju siput lalu menuju sel-sel rambut dalam organ korti
pupil terus menuju lenja kemudia menuju ke lalu menuju sel saraf audiotori dan yang terakhir
vetreous humor lalu menuju retina menuju saraf menuju otak.
optik dan berakhir menuju otak
C. Indra Pencium ( Hidung ) D. Indra Pengecap ( Lidah )

Hidung ialah indra yang kita gunakan untuk Lidah yaitu salah satu jenis indera yang mempunyai
fungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari
mengenali suatu lingkungan sekitar atau
makanan yang masuk ke dalam suatu mulut kita.
sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Serabut- Lidah bisa merespon berbagai jenis dan berbagai
serabut pada saraf penciuman terdapat pada macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam
bagian atas selaput lendir hidung. Bagian : dan rasa asin.

 Lubang Hidung mempunyai fungsi


untuk keluar masuknya udara Pada lidah terdapat dua kelompok otot, yaitu :
 Rambut Hidung mempunyai fungsi
 Otot intrinsik berfungsi mengatur gerakan-
untuk menyaring sebuah udara yang gerakan halus lidah
masuk ketika bernafas  otot ekstrinsik berfungsi mengaitkan lidah
 Selaput Lendir mempunyai fungsi pada bagian sekitarnya serta membantu lidah
dalam melakukan beberapa gerakan kasar
sebagai tempat menempelnya sebuah seperti menekan gigi, menekan rongga mulut
kotoran dan sebagai indra pembau bagian atas dan mendorong lidah masuk ke
 Serabut Saraf mempunyai fungsi faring.
untuk mendeteksi zat kimia yang ada
Pada bagian lidah yang berbintil-bintil disebut dengan
pada udara pernapasan papila yaitu ujung saraf pengecap. Setiap bintil-bintil
 Saraf Pembau mempunyai fungsi saraf pengecap tersebut memiliki kepekaan terhadap
rasa tertentu yang berdasarkan letaknya pada lidah.
untuk mengirimkan bau bauan ke otak Pada Pangkal lidah dapat mengecap rasa pahit, pada
tepi lidah untuk mengecap rasa asin dan asam serta
pada ujung lidah fungsiny untuk mengecap rasa
manis.

Bagian Bagian Hidung


Cara kerja hidung  adalah sebagai
Bagian Bagian Lidah
berikut :
Rangsang (bau) menuju ke lubang hidung Cara kerja lidah sebagai berikut :
lalu menuju ke epitelium olfaktori lalu Makanan/larutan berasa menuju ke papila lidah lalu
menuju ke mukosa olfaktori lalu menuju ke menuju ke saraf gustatori lalu menuju medula
saraf olfaktori lalu menuju ke talamus lalu oblongata lalu menuju talamus dan yang terakhir
menuju ke hipotalamus dan terakhir menuju menuju otak.
ke otak.
E. Indra Peraba ( Kulit )
Kulit ialah salah satu alat indera yang mampu untuk menerima sebuah rangsangan temperatur
suhu, sentuhan,rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat sebuah
reseptor yang peka terhadap sebuah rangsangan fisik (mekanoreseptor).
Bagian :
1. Lapisan Epidermis (Lapisan Luar/Kulit Ari)

Lapisan Epidermis memiliki tebal kurang lebih 0,1 mm dan terdiri atas empat lapisan jaringan epitel.
Setiap Lapisan pada Epidermis memiliki ciri khas tersendiri, Lapisan Epidermis ini tidak memiliki
pembuluh darah, sehingga ia mendapatkan suplai nutrisi melalui proses difusi dari lapisan dermis yang
ada dibawahnya. Berikut adalah 4 Lapisan pada Epidermis :

 Lapisan Tanduk(Stratum Korneum)


 Lapisan Malphigi (Stratum Granulosum)
 Lapisan Spinosum (Stratus Spinosum)
 Lapisan Basal (Stratum Germinativum)

2. Lapisan Dermis (Kulit Jangat)

Lapisan Dermis adalah lapisan kulit yang terdiri atas pembuluh darah, kelenjar minyak, kantung rambut,
ujung – ujung saraf indra, dan kelenjar keringat. Pembuluh darah pada lapisan ini sangat luas sehingga
mampu menampung sekitar 5 % dari jumlah darah di seluruh tubuh. Berikut adalah penjelasan untuk
penyusun Kulit Dermis :

 Pembuluh Darah
 Ujung Saraf Indera
 Kelenjar Keringat
 Katung Rambut
 Kelenjar Minyak

3. Hipodermis (Jaringan ikat Bawah Kulit)

Hipodermis merupakan jaringan ikat yang terletak di bawah lapisan dermis, namun batas pemisah antara
bagian Hipodermis dengan bagian dermis ini tidak jelas. Lapisan ini merupakan tempat penyimpanan
lemak dalam tubuh, sehingga sering juga dikenal dengan Lapisan Lemak Bawah Tubuh. Lemak tersebut
berfungsi untuk melindungi dari benturan benda keras, sebagai penjaga suhu tubuh karena lemak dapat
menyimpan panas, dan sebagai sumber energi cadangan.

Cara Kerja : Rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas, dingin, tekanan, dan nyeri.
Ketika kulit menerima rangsang, rangsang tersebut diterima oleh sel-sel reseptor. Selanjutnya, rangsang
akan diteruskan ke otak melalui urat saraf. Oleh otak, rangsang akan diolah. Akibatnya, kita merasakan
adanya suatu rangsang. Otak pun memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang tersebut.
Sistem Hormon A. Hipotalamus

Arti : Hormon sendiri adalah zat kimia Arti Dan Funsi : Hipotalamus adalah bagian dari otak
yang diproduksi oleh kelenjar-kelenjar yang mengeluarkan bahan kimiawi berupa hormon
yang tergabung ke dalam sistem endokrin. yang dibutuhkan tubuh untuk membantu
Hormon ini nantinya akan berperan untuk mengendalikan organ dan sel-sel tubuh. Fungsi
menunjang hampir keseluruhan fungsi hipotalamus yang paling utama adalah homeostasis,
utama tubuh. yaitu memastikan dan mempertahankan semua sistem
tubuh berjalan stabil.
Fungsi : Tubuh—melalui sistem endokrin
—memproduksi berbagai jenis hormon Hormon Yang Dihasilkan Hipotalamus :
agar dapat berfungsi dengan baik. Setelah
diproduksi oleh kelenjar endokrin, hormon  Hormon antidiuretik
akan didistribusikan ke organ tubuh yang Hormon ini berfungsi mengatur keseimbangan
menjadi tempatnya menjalankan ‘tugas’. kadar air dalam tubuh, termasuk volume darah,
yang pada akhirnya memengaruhi tekanan darah.
Secara garis besar, fungsi hormon pada
manusia utamanya berkaitan dengan:  Oksitosin
Hormon oksitosin memengaruhi sistem reproduksi
 Pertumbuhan dan perkembangan seperti proses persalinan, menyusui, maupun
tubuh ejakulasi. 
 Pencernaan makanan
 Somatostatin
 Reproduksi & fungsi seksual
Merupakan hormon yang bekerja di sistem saraf
 Penyerapan gizi
pusat, berfungsi menghambat dan membatasi
produksi maupun kerja hormon lain,

B. Kelenjar Hipofisis ( Pituitari )


Arti : Kelenjar pituitari atau kelenjar  hipofisis
adalah kelenjar utama dari sistem endokrin
yang menaungi sistem hormon pada manusia.
Kelenjar pituitari yang terletak pada bagian
bawah otak ini bertugas untuk meneruskan
pesan dari otak kepada kelenjar lainnya perihal
apa yang harus dilakukan. Hormon Yang C. Kelenjar Tiroid
Dihasilakn :
Arti : Kelenjar tiroid seringkali disebut sebagai
 Somatotropin, adalah hormon yang kelenjar gondok yang letaknya di bagian bawah
berkaitan dengan pertumbuhan jakun..
 Prolaktin, adalah hormon yang
merangsang produksi air susu ibu Hormon Yang Dihasilkan :
(ASI). Selain ituLuteinizing, adalah
 Tirodontironin, berfungsi mengatur
hormon yang bertugas mengendalikan
siklus menstruasi pada wanita. metabolisme, pertumbuhan, perkembangan,
dan kegiatan sistem saraf.
 Kalsitonin, berfungsi menurunkan kadar
kalsium dalam darah dengan cara
mempercepat absorbsi kalsium oleh tulang.
 TiroksinHormon tiroksin berfngsi dalam
mengatur metabolisme dalam tubuh serta
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tubuh.
D. Kelenjar Paratiroid
Arti : Kelenjar paratiroid seringkali disebut dengan
kelenjar anak gondok yang mempunyai jumlah dua
buah pasang dan juga menempel pada bagian
belakang kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid
memproduksi hormon parathormon.

Hormon Yang Dihasilkan : Hormon yang


dihasilkan kelenjar paratiroid adalah
parathormon/PTH. Kelenjar paratiroid terletak di
daerah dorsal kelenjar gondok. Fungsi parathormon
adalah mengendalikan kadar kalsium dan fosfat
dalam darah dan tulang.
E. Kelenjar Pankreas
Arti : Kelenjar pankreas adalah organ berbentuk
panjang yang letaknya ada di belakang abdomen
perut. Fungsi kelenjar pankreas adalah untuk
memproduksi getah pankreas yang di dalamnya
terdapat enzim. Selain itu, kelenjar ini juga
berperan dalam memproduksi insulin dan
glukagon.

Hormon Yang Dihasilkan :

- Hormon Insulin : mengubah glukosa


menjadi glikogen atau gula otot Hormon - -
- Glukagon : mengubah glikogen menjadi
F. Kelenjar Adrenal glukosa
Arti : Kelenjar adrenal adalah bagian dari
sistem endokrin yang memiliki bentuk segitiga
dan letaknya ada di atas organ ginjal. Kelenjar
adrenal terdiri dari 2 bagian, yakni bagian luar
yang disebut adrenal cortex dan bagian dalam
yang disebut adrenal medulla.

Hormon Yang Dihasilkan :

Adrenal cortex memproduksi hormon


kortikosteroid yang fungsinya untuk mengontrol
metabolisme tubuh, keseimbangan kadar garam
dan air di dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh,
serta fungsi  seksual.

Sementara itu, adrenal medulla berperan dalam


memproduksi hormon katekolamin di mana
hormon ini berfungsi untuk merespons rasa stres
dengan cara meningkatkan detak jantung dan
tekanan darah.
G. Kelenjar Kelamin
Arti : Pada tubuh terdapat yang namanya kelenjar
reproduksi. Tugas dari kelenjar ini tentu saja untuk
memproduksi hormon-hormon yang dibutuhkan
dalam menunjang fungsi reproduksi. 
Hormon Yang Dihasilkan :

 Testis (Pria), adalah kelenjar yang berfungsi


memproduksi hormon testosteron. Fungsi
dari hormon testosteron adalah untuk
menghasilkan sel sperma (spermatozoa). H. Kelenjar Pineal
Ovarium, adalah kelenjar yang berfungsi
memproduksi hormon estrogen dan Arti : Kelenjar pineal adalah kelenjar yang
progesterone. Kedua hormon ini berperan terletak di dekat pusat otak (tengah-tengah
dalam pembentukan payudara, mengontrol otak). Tidak hanya pada manusia, kelenjar
siklus menstruasi, dan menunjang kehamilan pineal bisa ditemukan dibeberapa contoh
hewan mamalia dan hewan vertebrata.
Hormon Yang Dihasilkan :

I. Kelenjar Timus - Hormon melantonin dan pinolin pada


kelenjar pineal akan menimbulkan efek
Arti : Kelenjar timus adalah kelenjar yang letaknya
siklus gelap/ terang. Bahan kimia yang
ada di tulang dada bagian atas. Sama seperti kelenjar
adrenal, kelenjar timus terdiri dari 2 bagian yakni mengatur kerja kelenjar pineal adalah
bagian luar yang disebut cortex dan bagian dalam yang amina.
disebut medulla. Cortex pada kelenjar timus dibentuk - Hormon melantonin memiliki fungsi
dari sel limfosit dan epitel, untuk menginduksi mitosis. Hormon
sedangkan medulla dibentuk dari sel epitel. melantonin memiliki komponen
penyusun berupa asam amino
Apabila terjadi kekurangan kelenjar timus, maka
termodifikasi. Pinolin membantu
kemungkinan besar akan mengalami kretinisme atau
sering dikenal dengan kekerdilan. Sedangkan jika replikasi DNA serta aktivator fungsi
terjadi kelebihan kelenjar timus, maka bisa jadi akan otak.
mengalami gigantisme atau sering dikenal dengan
raksasa.

Hormon Yang Dihasilkan :

Hormon yang dihasilkan kelenjar timus dan fungsinya


adalah hormone thymosin. Hormone thymosin ini
memiliki fungsi sebagai system kekebalan tubuh atau
system imun. Hormon ini juga akan merangsang
produksi jenis sel darah putih tertentu yang ada dalam
sumsum tulang.

Letak Kelenjar Timus

Anda mungkin juga menyukai