System regulasi pada manusia terdiri dari sistem saraf, sitem endokrin/hormon, dan indra.
Sistem saraf bekerja cepat dalam menganggapi perubahan, sedangkan sistem hormon
bekerja lambat dalam.Indra adalah reseptor rangsang dari luar.
Sel saraf yang berfungsi menerima rangsang (reseptor) disebut saraf sensori.
Sel saraf yang membawa rangsang dari otak menuju ke efektor disebut saraf motori.
sel saraf yang menghubungkan neuron sensori dan neuron motori disebut neuron intermediat.
Sistem saraf termasuk sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer (sistem saraf tepi).Sistem
saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan sistem saraf perifer terdiri atas
sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom.Sistem saraf mempunyai tiga fungsi utama,
yaitu menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus; memproses informasi
yang diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan.
Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf pusat ,
Selaput meninges, tersusun sebagai berikut.
a) Duramater, yaitu selaput terluar yang kuat dan melekat pada tulang
tengkorak dalam.
b) Arakhnoid, lapisan ini menyerupai sarang laba-laba.
c) Piamater, merupakan lapisan paling tipis dan paling dalam dari selaput
meninges. Selaput ini mengandung banyak sel darah.
d) Ruang subarakhnoid, yaitu ruang yang berisi cairan pelindung yang disebut
serebrospinal. Di dalam otak terdapat cairan serebrospinal. Cairan ini
berfungsi untuk melindungi dan menghantar zat makanan ke jaringan sistem
saraf pusat, menahan goncangan, dan menjaga agar bagian otak mempunyai
tekanan yang sama.
Otak terbagi menjadi otak besar (serebru), otak kecil (serebelum), jembatan varol, dan
medulla oblongata (sumsum lanjutan).Setiap bagian otak memiliki fungsi yang berbeda-beda
dalam mengatur kerja tubuh.Otak besar berfungsi sebagai pusat kesadaran, kecerdasan,
ingatan dan interpretasi kesan.Otak kecil sebagai pusat keseimbangan dan koordinasi
motor/gerakan.Medulla oblongata berfungsi untuk mengatur denyut jantung, tekanan darah,
gerakan pernafasan, sekresi ludah, menelan, gerak peristaltik, batuk, dan bersin.
Sistem saraf tepi merupakan sistem saraf yang berasak dari saraf-saraf yang keluar dari otak
dan sumsum tulang belakang.Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf simpatetik dan
parasimpatetik.Kerja kedua sistem saraf ini selalu berlawanan antagonis).
Pengindraan
lingkungan ekternal
Neuron sensoris
Pengindraan
lingkungan internal
Sistem saraf
tepi
Otot kepala, wajah, rahang bawah, otot Gerakan otot mata yang
rahang menyebabkan ekspresi
sensasi pada gigi dan
bagian kulit rahang serta
gerakan rahang
7 Fasial Ujung pengecap di ujung lidah, wajah, Otot wajah dan kelenjar
bibir, dan kelopak mata ludah
STRUKTUR SARAF
Sistem saraf pada manusia terdiri dari sel saraf yang biasa disebut dengan neuron dan sel
gilial. Neuron berfungsi sebagai alat untuk menghantarkan impuls (rangsangan) dari panca
indra menuju otak dan kemudian hasil tanggapan dari otak akan dikirim menuju otot.
Sedangkan sel gilial berfungsi sebagai pemberi nutrisi pada neuron.
Sel Saraf (Neuron)
Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf atau bisa juga disebut neuron.Sel saraf
adalah sebuah sel yang berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan).Setiap satu sel
saraf (neuron) terdiri atas tiga bagian utama yang berupa badan sel saraf, dendrit, dan akson.
Berikut adalah gambar dan bagian-bagian struktur sel saraf (neuron) beserta penjelasannya:
1. Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan
perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan
rangsangan ke badan sel.
2. Badan Sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf
mengandung inti sel dan sitoplasma.
3. Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).
4. Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada dendrit),
berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau
jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron.
5. Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi
untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan di
antara dua segmen disebut nodus ranvier.
6. Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit (akson)
dan membantu regenerasi neurit (akson).
7. Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier
tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga
impuls lebih cepat sampai pada tujuan.
8. Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung dendrit
di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Pada bagian ujung akson
terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang
disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang
berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis
Sel Glial ,Sel Glial berfungsi diantaranya untuk memberi nutrisi pada sel saraf.Macam-
macam neuroglia diantaranya adalah astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan makroglia
.
MEKANISME PENGHANTARAN IMPULS
A. . PenghantaranImpulsmelaluiSinapsis
Penghantaran impuls saraf melewati sinapsis dibantu oleh senyawa kimia yang
disebut neurotransmiter, seperti: asetilkolin, norepinefrin, dopamin, dan serotonin.
B. Penghantaran impuls saraf melalui sel saraf
Perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam serabut saraf
mengakibatkan mengalirnya impuls dalam serabut saraf tersebut.
Sistem endokrin (hormon) pada manusia terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin, yang terdiri
dari kelenjar hipofisis, pineal, hipotalamus, tiroid, paratiroid, timus, adrenal, pancreas, dan
kelamin (testis dan ovarium).
STEM ENDOKRIN
Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi
dan mengaturhormon dalam aliran darah untuk mengontrol banyak fungsi tubuh. Sistem ini
tumpang tindih dengan system saraf dan tanggung jawabnya meliputi metabolisme,
pertumbuhan, danperkembangan seksual.
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhiorgan-
organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke
berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi
suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar
ludah,kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
Kelenjar – kelenjarEndokrin :
“Kelenjar Hipofisa”
1. Pengertian
Hipofisa merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam
struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak.Sela tursika melindungi hipofisa tetapi
memberikan ruang yang sangat kecil untuk mengembang.
Hipofisa mengendalikan fungsi dari sebagian besar kelenjar endokrin lainnya.Hipofisa
dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu bagian otak yang terletak tepat di atas hipofisa.Hipofisa
memiliki 2 bagian yang berbeda, yaitu lobus anterior (depan), dan lobus posterior (belakang).
Hipofisa Anterior
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa lobus anterior dan fungsinya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Hormone gonadotropin
pada pria : Merangsang terjadinya
spermatogenesis (proses
1. FSH pematangan sperma)
Merangsang sel-sel
2. Interstitial Cell interstitial testis untuk
Stimulating Hormone memproduksi testosteron
(ICSH) dan androgen
b. Hipofisa Medula
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa medula dan fungsinya dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Hormon Fungsi
Mempengaruhi warna kulit individu,
dengan cara menyebarkan butir melanin,
apabila hormon ini banyak dihasilkan maka
MSH (Melanosit Stimulating Hormon) menyebabkan kulit menjadi hitam.
c. Hipofisa Posterior
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa lobus posterior dan fungsinya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Hormon Fungsi
Menstimulasi kontraksi otot polos pada
Oksitosin rahim wanita selama proses melahirkan
Hormon ADH Menurunkan volume urine dan
meningkatkan tekanan darah dengan cara
menyempitkan pembuluh darah
“Kelenjar Tiroid”
1. Pengertian
Tiroid atau kelenjar gondok adalah sebuah organ kecil yang terdiri dari dua bagian
yang dihubungkan jembatan, mirip prisai (bahasa yunani thyreos=prisai); letaknya di bagian
bawah leher mendampingi batang tenggorok; pada orang dewasa beratnya kira-kira 25 – 30
gram.
c. Hormon Kalsitonin
Hormon kalsitonin adalah hormon yang diproduksi oleh sel parafolikular dari kelenjar
tiroid.Hormon kalsitonin berfungsi untuk menjaga keseimbangan kalsium dalam darah.
“Kelenjar Parathyroid”
1. Pengertian
Kelenjar ini terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat didalam leher.Kelenjar
ini berjumlah empat buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan hormone
paratiroksin.Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid.
2. Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan
a. Parathormon
Parathormon (PTH) merupakan hormon yang bersama dengan kalsitonin mengatur kadar
kalsium tubuh. Organ targetnya adalah tulang, ginjal dan usus kecil (duodenum).
Parathormonberfungsi untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler
dengan cara mengatur absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan
kalsium dari tulang.
3. Fungsi Kelenjar Parathyroid
a. Memelihara kosentrasi ion kalsium yang tetap dalam plasma
b. Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal.
c. Mempercepat absorsi kalsium di intestine.
d. Kalsium berkurang, hormone paratiroid menstimulasi reabsorsi tulang sehingga menambah
kalsium dalam darah.
e. Menstimulasi dan mentransportasi kalsium dan fosfat melalui membrane sel.
“Kelenjar Adrenal”
1. Pengertian
Kelenjar ini berbentuk bola, atau topi yang menempel pada bagian atas ginjal.Disebut
juga sebagai kelenjar suprarenalis karena letaknya di atas ginjal.Dan kadang juga disebut
sebagai kelenjar anak ginjal karena menempel pada ginjal.Pada setiap ginjal terdapat satu
kelenjar suprarenalis dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian
tengah (medula).
a. Korteks (Bagian Luar)
Pada kortek adrenal dihasilkan tiga macam hormon, yaitu glucocorticoid,
mineralcorticoid, dan Gonadocorticoid.
Mineralcorticoid, mengatur kadar garam dalam darah dengan cara pengaturan ekskresi
urine dan keringat. Mekanismenya hormon ini merangsang reabsopsi ion-ion Na+ dan CI-
dalam tubulus ginjal, dan dapat mempertahankan tekanan osmotik selalu tinggi, sehingga
volume dan tekanan darah menjadi normal.
1) Memacu aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit dan kelenjar mukosa
sehingga tekanan darah meningkat.
2) Mempercepat metabolisme pemecahan glikogen (glikogenolisis ) dalam hati sehingga
menaikkan kadar gula darah.
“Kelenjar Pankreas”
1. Pengertian
Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga
dikenal dengan pulau – pulau langerhans.
d. Sel F
Memproduksi polipeptida pankreas.
Terlihatpucat, umumnya tidak bergranula dan terletak di tengah di antara sel β.
“Kelenjar Lambung”
1. Pengertian
Kelenjar lambung menghasilkan beberapa enzim, seperti pepsin, rennin dan HCL atau
asam klorida.Pepsinogen yang diaktifkan asam lambung merupakan cikal bakal enzim
pepsin.Keluarnya asam lambung dipengaruhi oleh gerak reflex yang timbul ketika masuknya
makanan ke dalam lambung.
“Kelenjar Ovarium”
1. Pengertian
Kelenjar ovarium terdapat pada wanita, terletak pada ovarium di samping kiri dan
kanan uterus.
b. Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum.Pembentukannya dirangsang oleh LH dan
berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
“Kelenjar Testis”
1. Pengertian
Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia.Dua testis (sepasang)
dibungkus dengan skrotum.Pada mamalia, testis terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan
tubulus spermatikus dan terletak di dalam skrotum.
“Kelenjar Thymus”
1. Pengertian
Kelenjar timus merupakan sebuah kelenjar yang terletak di depan dada, yang
mencapai berat maksimalnya saat manusia memasuki masa pubertas. Kelenjar thymus
bertanggungjawab dalam pertumbuhan manusia. Kelenjar timus bahkan sangat berpengaruh
pada saat usia pertumbuhan.
D. SISTEM INDRA
masing-masing alat indra memiliki kepekaan terhadap rangsangan dari luar atau juga disebut
reseptor Alat indra kita memiliki bagian yang dapat menerima rangsang berupa ujung-ujung
saraf sensorik atau sel-sel reseptor. Satu macam reseptor hanya mampu menanggapi satu
macam rangsangan. Rangsangan yang diterima oieh sel reseptor terlebih dulu diubah menjadi
impuls saraf, kemudian dihantarkan ke pusat susunan saraf melalui serabut saraf sensorik. Di
dalam pusat susunan saraf, impuls saraf tersebut diolah dan diartikan sehingga Setelah itu,
otak memerintahkan jenis tanggapan yang akan diberikan. Perintah dan otak disampaikan ke
Otot atau kelenjar sebagai efektor yang bertugas memberi tanggapan terhadap rangsang
tersebut.
A. Mata
Mata merupakan indra kita yang paling penting. Di dalamnya terdapat reseptor khusus
untuk mengenali perubahan cahaya dan warna. Bola mata terletak di dalam rongga mata dan
dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak. Adapun bagian luar bola mata dilindungi oleh
kelopak, kelenjar air mata, dan bulu mata agar tidak adanya gangguan dan penyakit pada
mata.
Apabila debu masuk ke dalam mata secara tiba-tiba, dengan cepat mata berkedip dan
banyak mengeluarkan air mata. Makin cepat berkedip, air mata yang dihasilkan makin
banyak. Dengan demikian, debu yang masuk ke mata dapat mudah dikeluarkan. Selain itu, air
mata mengandung zat yang dapat membunuh bakteri.
Bagian-Bagian Mata
1). Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat berwarna putih buram, tidak tembus cahaya, dan
tersusun dan jaringan ikat dengan serat yang kuat. Lapisan sklera membentuk dinding yang
mengelilingi bola mata. Bagian dari mata yang berwarna putih sesungguhnya merupakan
sklera. Bagian depan (anterior) sklera yang tampak menggembung dan transparan disebut
kornea. Kornea mempunyai selaput pelindung yang disebut konjungtiva. Selaput ini peka
terhadap iritasi. Iritasi pada konjungtiva menyebabkan peradangan yang dinamakan
konjungtivitis.
3). Lensa
Lensa mata terletak di belakang selaput pelangi. Lensa akan mencembung ketika
melihat benda yang dekat dan memipih ketika melihat benda yang jauh. Kemampuan
mencembung dan memipih lensa itu bertujuan agar bayangan tepat jatuh pada bintik kuning.
Kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih disebut daya akomodasi.
Apabila seberkas cahaya yang melewati pupil telah sampai pada lensa mata, otot lensa akan
mengubah bentuknya untuk memfokuskan bayangan agar jatuh tepat pada retina. Untuk
memfokuskan bayangan dari benda yang jauh, lensa menjadi lebih pipih, sedangkan untuk
memfokuskan bayangan benda yang dekat, lensa lebih mencembung.
4). Retina
Retina adalah selaput tipis yang banyak mengandung ujung-ujung saraf penglihat.
Terdapat dua macam sel penglihat, yaitu sel-sel berbentuk batang (basilus/rod) dan sel-sel
kerucut (konus). Pada manusia, sel-sel batang berjumlah sekitar 115 juta, sedangkan sel-sel
kerucut berjumlah sekitar 6,5 juta. Sel-sel batang peka terhadap cahaya sehingga
memungkinkan kita melihat dalam keadaan remang-remang, tetapi tidak dapat membedakan
warna. Sel-sel berbentuk kerucut aktif dalam sinar yang kuat dan peka terhadap detail dan
warna. Sel-sel kerucut ini banyak terdapat di bagian tengah bintik kuning. Sel saraf
menghubungkan sel batang dan sel kerucut ke saraf penglihat yang menghantarkan
rangsangan menuju ke pusat penglihat di otak.
Bagian dan retina yang paling peka terhadap rangsang cahaya dinamakan bintik kuning
(fovea). Agar benda dapat dilihat, bayangan harus jatuh tëpat pada bintik kuning tersebut.
Adapun bagian dari retina yang sama sekali tidak peka terhadap rangsang cahaya dinamakan
bintik buta. Bagian itu merupakan tempat keluarnya serabut-serabut saraf mata. Apabila
bayangannya jatuh pada bintik buta, benda yang diamati tidak terlihat.
B. Telinga
C. Hidung
Bau yang terhirup ke dalam rongga hidung akan diterima ujung-ujung saraf pencium
(epitelium olfaktori) yang dilapisi oleh mukus (lendir bening). Sel saraf pencium memiliki
rambut-rambut getar (silia) yang menjulur ke dalam mukus untuk menerima rangsang bau.
Mukus berfungsi melarutkan molekul bau sehingga dapat diterima oleh rambut-
rambut getar. Bau diterima oleh sel saraf olfaktori, kemudian diteruskan ke otak dalam
bentuk impuls saraf sehingga kita dapat mengenal/mengindra bau. Pada umumnya, orang
dapat membedakan lebih dan 3.000 jenis zat kimia melalui baunya. Bahkan, orang yang
terlatih mampu membedakan 10.000 jenis bau.
Struktur Hidung
Indera pembau dan indera pengecap merupaka suatu sistem kemoreseptor yang sangat
peka. Indera pembau dibangun oleh jaringan epitel olfaktori dan sel-sel reseptor olfaktori. Sel
olfaktori merupakan sel-sel saraf yang terdapat didalam lapisan mukus atau lendir jaringan
epitel rongga hidung bagian atas. Reseptor olfaktori memiliki rambut-rambut olfaktori yang
terbenam pada lapisan mukus. Rambut-rambut olfaktori merupakan penonjolan dari dendrit,
sedangkan ujung yang lainnya merupakan akson membentuk sinapsis dengan sel saraf lain di
dalam bulbus olfaktori (otak). Pada rambut-rambut olfaktori terdapat protein reseptor bau.
Bau bahan kimia yang terhirup bersama udara (berupa gas) tidak langsung naik ke
bulbus olfaktori, melainkan berdifusi di dalam lapisan mukus dan berikatan dengan reseptor
pada dendrit. Selanjutnya sel-sel reseptor olfaktori teransang dan menimbulkan impuls-
impuls saraf yang kemudian dikirim oleh saraf olfaktori ke pusat penciuman (otak). Di otak
informasi bau diolah atau diterjemahkan sehingga menimbulkan sensasi bau.
Otak dapat mengingat aroma tertentu karena tabung olfaktori berhubungan langsung
dengan pusat emosi dan memori di otak. Misalnya, saat mencium bau parfum tertentu kita
akan ingat pada seseorang yang pernah memakai parfum tersebut.
D. Lidah
Lidah adalah indra pengecap yang peka terhadap rasa dari zat yang terlarut. Pada
permukaan lidah tersebar ujung-ujung saraf pengecap yang terkumpul dalam bentuk kuncup-
kuncup (simpul) pengecap. Kuncup-kuncup pengecap terletak dicelah-celah tonjolan lidah
(papila). Berdasarkan bentuknya, papila dibedakan menjadi papila benang, papila payung
(bentuk jamur), dan papila sirkumvalata (bentuk dataran dikelilingi parit).
Kuncup pengecap dapat membedakan empat cita rasa dasar, yaitu manis, asam, asin,
dan pahit. Rasa manis dan asin dideteksi pada ujung lidah, rasa asam di tengah sisi-sisi lidah,
dan rasa pahit di bagian belakang. Kuncup pengecap di lidah dapat menerima rangsangan
rasa suatu zat dalam bentuk larutan. Oleh karena itu, makanan harus dikunyah dan dibasahi
dengan ludah terlebih dahulu agar dapat dinikmati rasanya. Makanan yang sudah mengalami
proses pencernaan di rongga mulut menghasilkan bahan kimia yang larut dalam ludah. Bahan
kimia tersebut masuk ke dalam bentuk impuls saraf kesaraf gustatori, kemudian
meneruskannya ke otak.
Cita rasa timbul saat kita mengecap makanan, sesungguhnya merupakan perpaduan
antara rasa dan bau. Sel penerima rasa terletak di lidah. Pada waktu kita mengunyah
makanan, sel-sel penerima (reseptor) di lidah dan hidung menyampaikan informasi masing-
masing ke otak. Kemudian, otak menerima kesan rasa dan bau yang disampaikan oleh indra
pengecap (lidah) dan indra pencium (hidung). Cita rasa makanan yang lezat selalu didahului
oleh baunya. Ketika rongga hidung tersumbat oleh lendir karena pilek dan flu, makanan yang
kita makan akan kehilangan sebagian cita rasanya.
Struktur Lidah
Indera pengecap pada manusia terutama terdapat pada lidah. Selain itu indera pengecap
juga terdapat pada langit-langit yang lunak dan epiglotis. Indera pengecap merupakan
kemoreseptor yang mendeteksi bahan kimia yang masuk melalui makanan dan minuman.
Indera pengecap dibangun oleh suatu struktur yang disebut kuncup pengecap (Taste
buds). Pada lidah terdapat lebih kurang 10.000 kuncup pengecap yang tersebar di permukaan
atas dan sepanjang pinggir lidah. Kuncup pengecap tertananm di bagian epitel lidah dan
bergabung dengan tonjolan-tonjolan lidah yang disebut papila.
Kuncup pengecap tersusun dari sel pendukung dan sel pengecap yang bentuknya
memanjang dan memiliki mikrovili. Pada mikrovili terdapat reseptor molekul protein yang
menyebabkan otak dapat mengenali lima pengecap dasar yaitu manis, asam, pahit dan asin.
E. Kulit
Kulit merupakan indra peraba yang memiliki reseptor khusus yang peka terhadap tekanan,
sentuhan, panas, dingin, dan rasa nyeri. Dengan reseptor tersebut, kita mampu membedakan
rabaan keras atau halus, rasa sakit atau tidak, dan membedakan panas dan dingin.
Kulit tersusun dan tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan lapisan subkutan
(hipodermis). Epidermis merupakan lapisan terluar kulit yang berfungsi sebagai pelindung.
Dermis merupakan lapisan tengah kulit. Di dalanmya terdapat kelenjar keringat, kelenjar
minyak, folikel rambut, pembuluh darah, serta sel-sel saraf khusus yang berkaitan dengan
fungsi kulit sebagai indra peraba. Lapisan subkutan merupakan lapisan paling dalam pada
kulit atau disebut lapisan bawah kulit. Di dalam lapisan itu terdapat jaringan lemak yang
berfungsi untuk menghangatkan tubuh.
Ujung jari mengandung Iebih dari 1.000 jenis reseptor, sedangkan punggung tangan
hanya sedikit. Orang buta dapat membaca huruf timbul (braile) karena kepekaan ujung-ujung
jarinya. Letak ujung saraf perasa sakit menjalar masuk ke daerah epidermis. Saraf tersebut
sangat penting .untuk keselamatan kita karena memperingatkan tubuh dari bahaya yang lebih
besar. Ujung reseptor untuk tekanan berada di bagian dermis yang jauh dan permukaan kulit.
Reseptor pada mata disebut sel konus (kerucut) dan sel basilus (batang).
Reseptor pada rongga hidung adalah sel-sel olfaktori.
Reseptor pada teminga adalah organ korti.
Reseptor pada lidah adalah tunas-tunas pengecap.
Reseptor pada kulit adalah korpuskula pacini, ujung saraf ruffini, ujung saraf Krause, dan
korpuskula meissner.