Anda di halaman 1dari 20

A.

SISTEM REGULASI PADA MANUSIA

System regulasi pada manusia terdiri dari sistem saraf, sitem endokrin/hormon, dan indra.
Sistem saraf bekerja cepat dalam menganggapi perubahan, sedangkan sistem hormon
bekerja lambat dalam.Indra adalah reseptor rangsang dari luar.

Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron).


Sel saraf terdiri dari
 badan sel,
 inti sel,
 akson,
 dendrit,
 selubung myelin,
 sel Schwann, dan
 nodus ranvier.

Sel saraf yang berfungsi menerima rangsang (reseptor) disebut saraf sensori.
Sel saraf yang membawa rangsang dari otak menuju ke efektor disebut saraf motori.
sel saraf yang menghubungkan neuron sensori dan neuron motori disebut neuron intermediat.

iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan.

Sistem saraf termasuk sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer (sistem saraf tepi).Sistem
saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan sistem saraf perifer terdiri atas
sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom.Sistem saraf mempunyai tiga fungsi utama,
yaitu menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus; memproses informasi
yang diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan.

Pada gerak biasa, rangsang melalui jalur neuron sensori-interneuron-otak-neuron motori-


efektor.
Gerak refleks tidak melalui otak tetapi melalui sumsum tulang belakang.

Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf pusat ,
Selaput meninges, tersusun sebagai berikut.
a) Duramater, yaitu selaput terluar yang kuat dan melekat pada tulang
tengkorak dalam.
b) Arakhnoid, lapisan ini menyerupai sarang laba-laba.
c) Piamater, merupakan lapisan paling tipis dan paling dalam dari selaput
meninges. Selaput ini mengandung banyak sel darah.
d) Ruang subarakhnoid, yaitu ruang yang berisi cairan pelindung yang disebut
serebrospinal. Di dalam otak terdapat cairan serebrospinal. Cairan ini
berfungsi untuk melindungi dan menghantar zat makanan ke jaringan sistem
saraf pusat, menahan goncangan, dan menjaga agar bagian otak mempunyai
tekanan yang sama.

Otak terbagi menjadi otak besar (serebru), otak kecil (serebelum), jembatan varol, dan
medulla oblongata (sumsum lanjutan).Setiap bagian otak memiliki fungsi yang berbeda-beda
dalam mengatur kerja tubuh.Otak besar berfungsi sebagai pusat kesadaran, kecerdasan,
ingatan dan interpretasi kesan.Otak kecil sebagai pusat keseimbangan dan koordinasi
motor/gerakan.Medulla oblongata berfungsi untuk mengatur denyut jantung, tekanan darah,
gerakan pernafasan, sekresi ludah, menelan, gerak peristaltik, batuk, dan bersin.

Sistem saraf tepi merupakan sistem saraf yang berasak dari saraf-saraf yang keluar dari otak
dan sumsum tulang belakang.Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf simpatetik dan
parasimpatetik.Kerja kedua sistem saraf ini selalu berlawanan antagonis).

Pengindraan
lingkungan ekternal
Neuron sensoris

Pengindraan
lingkungan internal

Sistem saraf
tepi

tepi Sistem saraf


otonom
Neuron motoris
Simpatik
Sistem saraf
somatis
Para simpatik
Pada dasarnya  terdapat lima macam reseptor sensoris, antara lain:
1. Mekanoreseptor, yang mendeteksi perubahan bentuk reseptor atau sel-sel
di dekat reseptor tersebut
2. Termoreseptor, yang mendeteksi perubahan suhu, beberapa reseptor
mendeteksi dingin dan lainnya mendeteksi hangat
3. Nosiseptor, yang mendeteksi nyeri, biasanya yang disebabkan oleh
kerusakan fisik maupun kerusakan kimia
4. Reseptor elektromagnetik, yang mendeteksi cahaya pada retina mata
5. Kemoreseptor, yang mendeteksi pengecapan di dalam mulut, bau di
dalam hidung, kadar oksigen di dalam darah arteria, osmolalitas cairan
tubuh, konsentrasi karbondioksida.
b) Saraf otak (kranial), yaitu saraf yang berjumlah 12 pasang dan meliputi
beberapa saraf yang terlihat dalam Tabel berikut :

No Nama Saraf Asal Impuls Fungsi


1 Olfaktori Epitel olfaktori (selaput lendir hidung) Pembau
2 Optik
3 Okulomotor Retina mata Penglihat
4 Troklear
Proprioseptor otot bola mata Gerakan bola mata
5 Trigeminal
Proprioseptor otot bola mata (obliq Gerakan bola mata
superior)

Otot kepala, wajah, rahang bawah, otot Gerakan otot mata yang
rahang menyebabkan ekspresi
sensasi pada gigi dan
bagian kulit rahang serta
gerakan rahang

6 Abdusen Proprioseptor otot bola mata rektus Gerakan bola mata


eksternal

7 Fasial Ujung pengecap di ujung lidah, wajah, Otot wajah dan kelenjar
bibir, dan kelopak mata ludah

Telinga dalam (koklea) Pendengaran


8
Auditori
Ujung pengecap lidah belakang dan Sensasi, gerakan lidah
9
Glosofaring faring dan faring

Alat-alat dalam (jantung, paru-paru, Sensasi, gerakan pada


10 jantung dan organ lain
Vagus lambung)

Alat-alat dalam (jantung, paru- Sensasi, gerakan pada


11 paru,lambung) jantung dan organ lain
Asesorispinal
Otot lidah Gerakan lidah
12
Hipoglosal

Terdapat dua macam saraf otonom yaitu:

1) Saraf simpatetik adalah saraf yang berpangkal pada sumsum tulang


belakang (medula spinalis) di daerah dada dan pinggang. Saraf simpatik
umumnya berfungsi memacu atau mempercepat kerja organ-organ tubuh.
2) Saraf parasimpatetik adalah saraf yang berpangkal pada sumsum lanjutan
(medula oblongata) dan dari sakrum yang merupakan saraf pre-ganglion dan
post-ganglion. Fungsi saraf parasimpatik umumnya memperlambat kerja
organ-organ tubuh.

STRUKTUR SARAF

Sistem saraf pada manusia terdiri dari sel saraf yang biasa disebut dengan neuron dan sel
gilial. Neuron berfungsi sebagai alat untuk menghantarkan impuls (rangsangan) dari panca
indra menuju otak dan kemudian hasil tanggapan dari otak akan dikirim menuju otot.
Sedangkan sel gilial berfungsi sebagai pemberi nutrisi pada neuron.
Sel Saraf (Neuron)
Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf atau bisa juga disebut neuron.Sel saraf
adalah sebuah sel yang berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan).Setiap satu sel
saraf (neuron) terdiri atas tiga bagian utama yang berupa badan sel saraf, dendrit, dan akson.
Berikut adalah gambar dan bagian-bagian struktur sel saraf (neuron) beserta penjelasannya:

1. Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan
perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan
rangsangan ke badan sel.
2. Badan Sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf
mengandung inti sel dan sitoplasma.
3. Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).
4. Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada dendrit),
berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau
jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron.
5. Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi
untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan di
antara dua segmen disebut nodus ranvier.
6. Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit (akson)
dan membantu regenerasi neurit (akson).
7. Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier
tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga
impuls lebih cepat sampai pada tujuan.
8. Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung dendrit
di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Pada bagian ujung akson
terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang
disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang
berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis
Sel Glial ,Sel Glial berfungsi diantaranya untuk memberi nutrisi pada sel saraf.Macam-
macam neuroglia diantaranya adalah astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan makroglia

.
MEKANISME PENGHANTARAN IMPULS

A. . PenghantaranImpulsmelaluiSinapsis
Penghantaran impuls saraf melewati sinapsis dibantu oleh senyawa kimia yang
disebut neurotransmiter, seperti: asetilkolin, norepinefrin, dopamin, dan serotonin.
B. Penghantaran impuls saraf melalui sel saraf
Perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam serabut saraf
mengakibatkan mengalirnya impuls dalam serabut saraf tersebut.

GERAK REFLEKS DAN GERAK SADAR


Kita sering melakukan gerak secara spontan dan tanpa kita sadari. Misalnya jika tiba-
tiba menginjak paku, kama dengana cepat kita mengangkat kaki. Gerakan seperti ini
dilakukan tanpa disadari dan kita baru menyadarinya setelah terjadi. Gerakan seperti ini
dinamakan dengan gerak refleks.
Berlari, makan, menari merupakan gerak yang disengaja. Gerakan yang dilakukan
dengan kesadaran kita dinamakan geraksadar atau gerak biasa. Gerakan itu terkadang
berlangsung secara spontan. Mula-mula gerak sadar akhirnya menjadi gerak refleks. Didalam
tubuh kita berlangsung proses penghematan (efisiensi). Otak tidak memerintah terus-menerus
agar tidak terjadi kelelahan.

Sistem endokrin (hormon) pada manusia terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin, yang terdiri
dari kelenjar hipofisis, pineal, hipotalamus, tiroid, paratiroid, timus, adrenal, pancreas, dan
kelamin (testis dan ovarium).
STEM ENDOKRIN
Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi
dan mengaturhormon dalam aliran darah untuk mengontrol banyak fungsi tubuh. Sistem ini
tumpang tindih dengan system saraf dan tanggung jawabnya meliputi metabolisme,
pertumbuhan, danperkembangan seksual.
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhiorgan-
organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke
berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi
suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar
ludah,kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
Kelenjar – kelenjarEndokrin :

“Kelenjar Hipofisa”

1. Pengertian
Hipofisa merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam
struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak.Sela tursika melindungi hipofisa tetapi
memberikan ruang yang sangat kecil untuk mengembang.
Hipofisa mengendalikan fungsi dari sebagian besar kelenjar endokrin lainnya.Hipofisa
dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu bagian otak yang terletak tepat di atas hipofisa.Hipofisa
memiliki 2 bagian yang berbeda, yaitu lobus anterior (depan), dan lobus posterior (belakang).

Hipofisa Anterior
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa lobus anterior dan fungsinya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.

Hormon yang dihasilkan Fungsi


merangsang sintesis
protein dan metabolisme
Hormon Somatotropin lemak, serta merangsang
(STH), Hormon pertumbuhan tulang
pertumbuhan (Growth (terutama tulang pipa) dan
Hormone / GH) otot.
Mengontrol pertumbuhan
dan perkembangan
Hormon tirotropin atau kelenjar gondok atau
Thyroid Stimulating tiroid serta merangsang
Hormone (TSH) sekresi tiroksin
Mengontrol pertumbuhan
dan perkembangan
aktivitas kulit ginjal dan
merangsang kelenjar
adrenal untuk
mensekresikan
Adrenocorticotropic glukokortikoid (hormon
hormone (ACTH) yang dihasilkan untuk
metabolisme karbohidrat)
Prolaktin (PRL) atau Membantu kelahiran dan
Lactogenic hormone memelihara sekresi susu
(LTH) oleh kelenjar susu
Hormon gonadotropin pada
wanita : Merangsang pematangan
folikel dalam ovarium dan
1. Follicle Stimulating menghasilkan estrogen
Hormone (FSH)
Mempengaruhi
pematangan folikel dalam
2. Luteinizing Hormone ovarium dan
(LH) menghasilkan progestron

Hormone gonadotropin
pada pria : Merangsang terjadinya
spermatogenesis (proses
1. FSH pematangan sperma)

Merangsang sel-sel
2. Interstitial Cell interstitial testis untuk
Stimulating Hormone memproduksi testosteron
(ICSH) dan androgen

b. Hipofisa Medula
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa medula dan fungsinya dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.

Hormon Fungsi
Mempengaruhi warna kulit individu,
dengan cara menyebarkan butir melanin,
apabila hormon ini banyak dihasilkan maka
MSH (Melanosit Stimulating Hormon) menyebabkan kulit menjadi hitam.

c. Hipofisa Posterior
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa lobus posterior dan fungsinya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.

Hormon Fungsi
Menstimulasi kontraksi otot polos pada
Oksitosin rahim wanita selama proses melahirkan
Hormon ADH Menurunkan volume urine dan
meningkatkan tekanan darah dengan cara
menyempitkan pembuluh darah

“Kelenjar Tiroid”
1. Pengertian
Tiroid atau kelenjar gondok adalah sebuah organ kecil yang terdiri dari dua bagian
yang dihubungkan jembatan, mirip prisai (bahasa yunani thyreos=prisai); letaknya di bagian
bawah leher mendampingi batang tenggorok; pada orang dewasa beratnya kira-kira 25 – 30
gram.

2. Fungsi Kelenjar Tiroid


a. Mempertinggi metabolisme sel
b. Mempertinggi pemakaian oksigen
c. Menstimulir pembentukan protein di dalam sel
d. Mempercepat pertumbuhan sel
e. Mempercepat kerja jantung & peredaran darah
f. Memperkuat peristaltik lambung-usus

3. Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan


a. Hormon Tiroksin
Hormon Tiroksin(T4 = levothyroxine) adalah hormon utama yang dihasilkan oleh
kelenjar gondok (kelenjar Tiroid) yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan
suhu tubuh, mengatur metabolisme karbohidrat, mengatur penggunaan oksigen dan
karbondioksida serta mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental. Kepekatannya
minimal 25 kali daripada triiodotironin (T3).Kadar tiroksn serum umumnya digunakan untuk
mengukur konsentrasi hormon tiroid dan fungsi kelenjar tiroid.
b. Hormon Triiodotironin
Triiodotironin (triiodothyronine) adalah hormon kedua yang dihasilkan oleh kelenjar
tiroid (yang lainnya adalah tiroksin . Hormon ini bersama-sama dengan tiroksin bertanggung
jawab atas penggunaan energi oleh tubuh. Fungsi hormon triiodotironin :
 Meningkatkan laju metabolisme
 Sensitivitas kardiovaskuler thd aktivasi saraf simpatik
 Mempengaruhi kematangan homeostasis otot skelet
 Mengatur metabolisme karbohidrat.
 Memengaruhi perkembangan mental.
 Memengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi sel.
 Memengaruhi kegiatan sistem saraf.

c. Hormon Kalsitonin
Hormon kalsitonin adalah hormon yang diproduksi oleh sel parafolikular dari kelenjar
tiroid.Hormon kalsitonin berfungsi untuk menjaga keseimbangan kalsium dalam darah.
“Kelenjar Parathyroid”
1. Pengertian
Kelenjar ini terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat didalam leher.Kelenjar
ini berjumlah empat buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan hormone
paratiroksin.Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid.
2. Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan
a. Parathormon
Parathormon (PTH) merupakan hormon yang bersama dengan kalsitonin mengatur kadar
kalsium tubuh. Organ targetnya adalah tulang, ginjal dan usus kecil (duodenum).
Parathormonberfungsi untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler
dengan cara mengatur absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan
kalsium dari tulang.
3. Fungsi Kelenjar Parathyroid
a. Memelihara kosentrasi ion kalsium yang tetap dalam plasma
b. Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal.
c. Mempercepat absorsi kalsium di intestine.
d. Kalsium berkurang, hormone paratiroid menstimulasi reabsorsi tulang sehingga menambah
kalsium dalam darah.
e. Menstimulasi dan mentransportasi kalsium dan fosfat melalui membrane sel.

“Kelenjar Adrenal”

1. Pengertian
Kelenjar ini berbentuk bola, atau topi yang menempel pada bagian atas ginjal.Disebut
juga sebagai kelenjar suprarenalis karena letaknya di atas ginjal.Dan kadang juga disebut
sebagai kelenjar anak ginjal karena menempel pada ginjal.Pada setiap ginjal terdapat satu
kelenjar suprarenalis dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian
tengah (medula).
a. Korteks (Bagian Luar)
Pada kortek adrenal dihasilkan tiga macam hormon, yaitu glucocorticoid,
mineralcorticoid, dan Gonadocorticoid.

Mineralcorticoid, mengatur kadar garam dalam darah dengan cara pengaturan ekskresi
urine dan keringat. Mekanismenya hormon ini merangsang reabsopsi ion-ion Na+ dan CI-
dalam tubulus ginjal, dan dapat mempertahankan tekanan osmotik selalu tinggi, sehingga
volume dan tekanan darah menjadi normal.

Glucocorticoid, menaikkan kadar gula darah, pengubahan protein menjadi glikogen di


hati dan selanjutnya mengubahnya menjadi glukosa. Hormon glucocorticoid bekerja pada
saat tubuh dalam kondisi stres.
Gonadocorticoid, merupakan hormon sex, terdiri atas androgen, entrogen, dan
progesteron.Jumlah hormon yang dihasilkan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan hormon
sex yang dihasilkan oleh testis dan ovarium.

b. Medula (Bagian Dalam)


Bagian korteks kelenjar adrenal menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin) dan non
Adrenalin.Kedua hormon tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut :

1) Memacu aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit dan kelenjar mukosa
sehingga tekanan darah meningkat.
2) Mempercepat metabolisme pemecahan glikogen (glikogenolisis ) dalam hati sehingga
menaikkan kadar gula darah.

2. Fungsi Kelenjar Adrenal


a. Memacu aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit dan kelenjar mukosa
sehingga tekanan darah meningkat.
b. Mempercepat metabolisme tubuh seperti memecah glikogen menjadi gula dalam darah
(glikogenolisis ) sehingga dapat menaikkan kadar gula darah.
c. Memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh.

“Kelenjar Pankreas”

1. Pengertian
Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga
dikenal dengan pulau – pulau langerhans.

a. Sel Alpha (α)


 Memproduksi glukagon
 Terletak di tepi pulau.
 Mengandung gelembung sekretoris dengan ukuran 250nm.
 Batas inti kadang tidak teratur.

b. Sel Beta (β)


 Memproduksi insulin
Target : Sebagian besar sel
Efek : membantu pengambilan glukosa oleh sel, menstimulasi pembentukan dan
penyimpanan glikogen dan lipid, menurunkan kadar glukosa darah.
Distimulasi oleh kadar glukosa darah yang tinggi, dihambat oleh somatostatin.
 Terletak di bagian lebih dalam atau lebih di pusat pulau.
 Mengandung kristaloid romboid atau poligonal di tengah.
 Mitokondria kecil bundar dan banyak.
c. Sel Delta (δ)
 Memproduksi somatostatin
 Terletak di bagian mana saja dari pulau, umumnya berdekatan dengan sel α.
 Mengandung gelembung sekretoris ukuran 300-350 nm dengan granula homogen.

d. Sel F
 Memproduksi polipeptida pankreas.
 Terlihatpucat, umumnya tidak bergranula dan terletak di tengah di antara sel β.

2. Fungsi Kelenjar Pankreas


a. Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glucogen, yang menambah kadar
gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati.
b. Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana
mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga merangsang
hati untuk mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam sel-selnya

“Kelenjar Lambung”

1. Pengertian
Kelenjar lambung menghasilkan beberapa enzim, seperti pepsin, rennin dan HCL atau
asam klorida.Pepsinogen yang diaktifkan asam lambung merupakan cikal bakal enzim
pepsin.Keluarnya asam lambung dipengaruhi oleh gerak reflex yang timbul ketika masuknya
makanan ke dalam lambung.

2. Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan


Lambung menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi merangsang pengeluaran getah
lambung.

3. Fungsi Kelenjar Lambung


a. Sebagai desinfektan,mengasamkan makanan dan mengubah pepsinogen menjadi pepsin.
b. Rennin, merupakan enzim yang berfungsi mengendapkan kasein (protein susu) dari air
susu.
c. Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi polipeptida.
d. Lipase, berfungsi untuk mencerna lemak.

“Kelenjar Duodenum (Usus Halus)”


1. Pengertian
Kelenjar pada usus halus menghasilkan enzimenterokinase, enzim erepsin (peptidase),
enzimmaltase, enzim sukrase, enzim laktase dan enzimnuklease serta lipase.
2. Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan
Usus halus menghasilkan hormon sekretin dan kolesistokinin yang berfungsi
merangsang pengeluaran getah pankreas dan cairan empedu (getah empedu).

3. Fungsi Kelenjar Duodenum


Usus halus menghasilkan enzim yang berfungsi:
a. Peptidase, berfungsi mengubah peptide menjadi asam amino.
b. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
c. Maltase, berfungsi mengubah maltose menjadi glukosa d. Laktase, berfungsi mengubah
laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

“Kelenjar Ovarium”
1. Pengertian
Kelenjar ovarium terdapat pada wanita, terletak pada ovarium di samping kiri dan
kanan uterus.

2. Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan


a. Estrogen
Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf.Pembentukan estrogen dirangsang oleh
FSH.Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder
pada wanita.Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita
dengan Aria tanpa melihat kelaminnya.Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada
wanita dan kulit menjadi bertambah halus.

b. Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum.Pembentukannya dirangsang oleh LH dan
berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.

3. Fungsi Kelenjar Ovarium


a. Menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, seperti tumbuh buah dada,
ukuran pinggul, siklus menstruasi dan lain sebagainya.
b. Mempertahankan identitas kelamin sekunder pada wanita sekaligus menyiapkan dinding
kokoh pada uterus yang berperan sebagai penyangga bayi di rahim.

“Kelenjar Testis”
1. Pengertian
Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia.Dua testis (sepasang)
dibungkus dengan skrotum.Pada mamalia, testis terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan
tubulus spermatikus dan terletak di dalam skrotum.

2. Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan


Menghasilkan hormon Testoteron.Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara
kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder.Misalnya suaranya membesar, mempunyai
kumis, dan jakun.

3. Fungsi Kelenjar Testis


Berfungsi untuk menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder sekaligus memeliharanya.

“Kelenjar Thymus”

1. Pengertian
Kelenjar timus merupakan sebuah kelenjar yang terletak di depan dada, yang
mencapai berat maksimalnya saat manusia memasuki masa pubertas. Kelenjar thymus
bertanggungjawab dalam pertumbuhan manusia. Kelenjar timus bahkan sangat berpengaruh
pada saat usia pertumbuhan.

2. Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan


Kelenjar timus berperan dalam sistem pertahanan tubuh dengan menghasilkan
hormone Thymosin, Thymic humoral factor, Thymic factor dan Thymopoietin. Kelenjar
timus merupakan kelenjar hasil penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan.

3. Fungsi Kelenjar Thymus


a. Mengaktifkan pertumbuhan badan.
b. Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin.
c. Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.

D. SISTEM INDRA

masing-masing alat indra memiliki kepekaan terhadap rangsangan dari luar atau juga disebut
reseptor Alat indra kita memiliki bagian yang dapat menerima rangsang berupa ujung-ujung
saraf sensorik atau sel-sel reseptor. Satu macam reseptor hanya mampu menanggapi satu
macam rangsangan. Rangsangan yang diterima oieh sel reseptor terlebih dulu diubah menjadi
impuls saraf, kemudian dihantarkan ke pusat susunan saraf melalui serabut saraf sensorik. Di
dalam pusat susunan saraf, impuls saraf tersebut diolah dan diartikan sehingga Setelah itu,
otak memerintahkan jenis tanggapan yang akan diberikan. Perintah dan otak disampaikan ke
Otot atau kelenjar sebagai efektor yang bertugas memberi tanggapan terhadap rangsang
tersebut.

A. Mata
Mata merupakan indra kita yang paling penting. Di dalamnya terdapat reseptor khusus
untuk mengenali perubahan cahaya dan warna. Bola mata terletak di dalam rongga mata dan
dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak. Adapun bagian luar bola mata dilindungi oleh
kelopak, kelenjar air mata, dan bulu mata agar tidak adanya gangguan dan penyakit pada
mata.

Apabila debu masuk ke dalam mata secara tiba-tiba, dengan cepat mata berkedip dan
banyak mengeluarkan air mata. Makin cepat berkedip, air mata yang dihasilkan makin
banyak. Dengan demikian, debu yang masuk ke mata dapat mudah dikeluarkan. Selain itu, air
mata mengandung zat yang dapat membunuh bakteri.

Bagian-Bagian Mata

No. Bagian Mata Fungsi


1. Sklera Melindungi bola mata dari kerusakan mekanis.
2. Kornea Menerima rangsang cahaya.
3. Koroidea Penyedia makanan bagi bagian mata yang lain.

4. Iris Melindungi refleksi cahaya dan mengendalikan kerja pupil

5. Pupil Mengatur banyak sedikitnya cahaya yang diperlukan mata


Membiaskan dan memfokuskan cahaya agar bayangan
6. Lensa benda tepat jatuh di retina
Cairan encer untuk menjaga bentuk kantong dalam bola
7. Aqueous Humour mata
Cairan bening dan kental untuk meneruskan rangsang ke
8. Vitreous Humour bagian mata
9. Retina Menerima bayangan dan untuk melihat benda
10. Fovea Tempat bayangan jatuh pada daerah retina

11. Badan Silia Menyokong lensa dan mensekresikan aqueous humour


12. Bintik Buta Bagian yang tidak peka terhadap cahaya
13. Saraf Mata Meneruskan rangsang cahaya ke saraf optic
MEKANISMENYA
Kornea - Aqueous Humour – Pupil– Lensa - Vitreous Humour - Retina

1). Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat berwarna putih buram, tidak tembus cahaya, dan
tersusun dan jaringan ikat dengan serat yang kuat. Lapisan sklera membentuk dinding yang
mengelilingi bola mata. Bagian dari mata yang berwarna putih sesungguhnya merupakan
sklera. Bagian depan (anterior) sklera yang tampak menggembung dan transparan disebut
kornea. Kornea mempunyai selaput pelindung yang disebut konjungtiva. Selaput ini peka
terhadap iritasi. Iritasi pada konjungtiva menyebabkan peradangan yang dinamakan
konjungtivitis.

2). Selaput Pembuluh


Selaput pembuluh (koroid) adalah lapisan tengah yang berwarna cokelat kehitaman
sampai hitam. Lapisan ini banyak berisi pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen
pada retina. Warna gelap pada koroid dapat berfungsi untuk mencegah adanya pemantulan
sinar. Dibagian depan koroid membentuk tirai berpigmen yang dinamakan iris (selaput
pelangi). Pigmen pada iris inilah yang menentukan wama kornea mata. Di bagian tengah
selaput pelangi terdapat lubang untuk mengatur banyak sedikitnya (intensitas) cahaya yang
masuk ke mata, dinamakan pupil (anak mata). Pupil mampu melebar dan menyempit karena
kerja otot pada selaput pelangi tersebut. Apabila cahaya meredup, pupil melebar agar lebih
banyak cahaya yang masuk. Sebaliknya, apabila cahaya kuat, lubang pupil menyempit.

3). Lensa
Lensa mata terletak di belakang selaput pelangi. Lensa akan mencembung ketika
melihat benda yang dekat dan memipih ketika melihat benda yang jauh. Kemampuan
mencembung dan memipih lensa itu bertujuan agar bayangan tepat jatuh pada bintik kuning.
Kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih disebut daya akomodasi.

Apabila seberkas cahaya yang melewati pupil telah sampai pada lensa mata, otot lensa akan
mengubah bentuknya untuk memfokuskan bayangan agar jatuh tepat pada retina. Untuk
memfokuskan bayangan dari benda yang jauh, lensa menjadi lebih pipih, sedangkan untuk
memfokuskan bayangan benda yang dekat, lensa lebih mencembung.

4). Retina
Retina adalah selaput tipis yang banyak mengandung ujung-ujung saraf penglihat.
Terdapat dua macam sel penglihat, yaitu sel-sel berbentuk batang (basilus/rod) dan sel-sel
kerucut (konus). Pada manusia, sel-sel batang berjumlah sekitar 115 juta, sedangkan sel-sel
kerucut berjumlah sekitar 6,5 juta. Sel-sel batang peka terhadap cahaya sehingga
memungkinkan kita melihat dalam keadaan remang-remang, tetapi tidak dapat membedakan
warna. Sel-sel berbentuk kerucut aktif dalam sinar yang kuat dan peka terhadap detail dan
warna. Sel-sel kerucut ini banyak terdapat di bagian tengah bintik kuning. Sel saraf
menghubungkan sel batang dan sel kerucut ke saraf penglihat yang menghantarkan
rangsangan menuju ke pusat penglihat di otak.

Bagian dan retina yang paling peka terhadap rangsang cahaya dinamakan bintik kuning
(fovea). Agar benda dapat dilihat, bayangan harus jatuh tëpat pada bintik kuning tersebut.
Adapun bagian dari retina yang sama sekali tidak peka terhadap rangsang cahaya dinamakan
bintik buta. Bagian itu merupakan tempat keluarnya serabut-serabut saraf mata. Apabila
bayangannya jatuh pada bintik buta, benda yang diamati tidak terlihat.

B. Telinga

Telinga merupakan indra pendengaran yang menerima rangsang berupa suara


(fonoreseptor). Selain berfungsi sebagai indra pendengaran, telinga juga sebagai alat
keseimbangan. Telinga tersusun atas telinga bagian luar, telinga bagian dalam, telinga bagian
tengah.
a. Telinga bagian luar
Pada bagian ini terdapat daun telinga dan saluran telinga luar. Telinga bagian luar
berfungsi menangkap getaran bunyi.
b. Telinga bagian tengah
Pada bagian ini terdapattulang-tulang pendengaran dan saluran eustachius. Tulang-tulang
pendengaran terdiri dari martil (maleus), landasan (inkus), dan sanggurdi (stapes). Saluran
eustachius berfungsi menyamakan tekanan luar dengan telinga tengah.
c. Telinga bagian dalam
Telinga bagian dalam sendiri dari beberapa bagian berikut.
1). Alat keseimbangan yang terdiri dari kanalis semisirkularis, sarkulus, dan
utrikulus.Bagian-bagian tersebut berhubungan dengan saraf otak VII.
2). Tingkat Jorong.
3). Koklea/rumah siput, saluran koklea berisi cairan limfe dan terdapat ujung saraf
pendengaran yang menghubungkan koklea dengan otak.
Bagian-bagiantelinga :

No. Bagian Telinga Fungsi


1. Daun telinga Mengumpulkan dan menyalurkan gelombang bunyi
2. Saluran telinga Mengonsentrasikan gelombang suara
3. Rambut Menahan dan menjerat kotoran
4. Kelenjar minyak Meminyaki dan menehan kotoran
Menangkap getaran bunyi dan menyalurkannya ke tulang-
5. Membrane timpani tulang pendengaran
6. Tulang pendengaran Menghubungkan telinga luar dan telinga dalam
7. Rumah siput (koklea) Meneruskan rangsang getaran bunyi
8. Organ korti Meneruskan getaran bunyi ke saraf auditori
Tiga saluran setengah
9. lingkaran Alat keseimbangan tubuh

Mekanisme kerja indra pendengaran sebagai berikut:


Getaran Suara - Daun Telinga - Saluran Telinga - Membran Timpani – Maleus – Stapes –
Koklea- Organ Korti - Sel Saraf Auditori - Otak

C. Hidung
Bau yang terhirup ke dalam rongga hidung akan diterima ujung-ujung saraf pencium
(epitelium olfaktori) yang dilapisi oleh mukus (lendir bening). Sel saraf pencium memiliki
rambut-rambut getar (silia) yang menjulur ke dalam mukus untuk menerima rangsang bau.

Mukus berfungsi melarutkan molekul bau sehingga dapat diterima oleh rambut-
rambut getar. Bau diterima oleh sel saraf olfaktori, kemudian diteruskan ke otak dalam
bentuk impuls saraf sehingga kita dapat mengenal/mengindra bau. Pada umumnya, orang
dapat membedakan lebih dan 3.000 jenis zat kimia melalui baunya. Bahkan, orang yang
terlatih mampu membedakan 10.000 jenis bau.

Struktur Hidung

Indera pembau dan indera pengecap merupaka suatu sistem kemoreseptor yang sangat
peka. Indera pembau dibangun oleh jaringan epitel olfaktori dan sel-sel reseptor olfaktori. Sel
olfaktori merupakan sel-sel saraf yang terdapat didalam lapisan mukus atau lendir jaringan
epitel rongga hidung bagian atas. Reseptor olfaktori memiliki rambut-rambut olfaktori yang
terbenam pada lapisan mukus. Rambut-rambut olfaktori merupakan penonjolan dari dendrit,
sedangkan ujung yang lainnya merupakan akson membentuk sinapsis dengan sel saraf lain di
dalam bulbus olfaktori (otak). Pada rambut-rambut olfaktori terdapat protein reseptor bau.

Bau bahan kimia yang terhirup bersama udara (berupa gas) tidak langsung naik ke
bulbus olfaktori, melainkan berdifusi di dalam lapisan mukus dan berikatan dengan reseptor
pada dendrit. Selanjutnya sel-sel reseptor olfaktori teransang dan menimbulkan impuls-
impuls saraf yang kemudian dikirim oleh saraf olfaktori ke pusat penciuman (otak). Di otak
informasi bau diolah atau diterjemahkan sehingga menimbulkan sensasi bau.

Otak dapat mengingat aroma tertentu karena tabung olfaktori berhubungan langsung
dengan pusat emosi dan memori di otak. Misalnya, saat mencium bau parfum tertentu kita
akan ingat pada seseorang yang pernah memakai parfum tersebut.

D. Lidah
Lidah adalah indra pengecap yang peka terhadap rasa dari zat yang terlarut. Pada
permukaan lidah tersebar ujung-ujung saraf pengecap yang terkumpul dalam bentuk kuncup-
kuncup (simpul) pengecap. Kuncup-kuncup pengecap terletak dicelah-celah tonjolan lidah
(papila). Berdasarkan bentuknya, papila dibedakan menjadi papila benang, papila payung
(bentuk jamur), dan papila sirkumvalata (bentuk dataran dikelilingi parit).

Kuncup pengecap dapat membedakan empat cita rasa dasar, yaitu manis, asam, asin,
dan pahit. Rasa manis dan asin dideteksi pada ujung lidah, rasa asam di tengah sisi-sisi lidah,
dan rasa pahit di bagian belakang. Kuncup pengecap di lidah dapat menerima rangsangan
rasa suatu zat dalam bentuk larutan. Oleh karena itu, makanan harus dikunyah dan dibasahi
dengan ludah terlebih dahulu agar dapat dinikmati rasanya. Makanan yang sudah mengalami
proses pencernaan di rongga mulut menghasilkan bahan kimia yang larut dalam ludah. Bahan
kimia tersebut masuk ke dalam bentuk impuls saraf kesaraf gustatori, kemudian
meneruskannya ke otak.

Cita rasa timbul saat kita mengecap makanan, sesungguhnya merupakan perpaduan
antara rasa dan bau. Sel penerima rasa terletak di lidah. Pada waktu kita mengunyah
makanan, sel-sel penerima (reseptor) di lidah dan hidung menyampaikan informasi masing-
masing ke otak. Kemudian, otak menerima kesan rasa dan bau yang disampaikan oleh indra
pengecap (lidah) dan indra pencium (hidung). Cita rasa makanan yang lezat selalu didahului
oleh baunya. Ketika rongga hidung tersumbat oleh lendir karena pilek dan flu, makanan yang
kita makan akan kehilangan sebagian cita rasanya.

Struktur Lidah

Indera pengecap pada manusia terutama terdapat pada lidah. Selain itu indera pengecap
juga terdapat pada langit-langit yang lunak dan epiglotis. Indera pengecap merupakan
kemoreseptor yang mendeteksi bahan kimia yang masuk melalui makanan dan minuman.
Indera pengecap dibangun oleh suatu struktur yang disebut kuncup pengecap (Taste
buds). Pada lidah terdapat lebih kurang 10.000 kuncup pengecap yang tersebar di permukaan
atas dan sepanjang pinggir lidah. Kuncup pengecap tertananm di bagian epitel lidah dan
bergabung dengan tonjolan-tonjolan lidah yang disebut papila.

Kuncup pengecap tersusun dari sel pendukung dan sel pengecap yang bentuknya
memanjang dan memiliki mikrovili. Pada mikrovili terdapat reseptor molekul protein yang
menyebabkan otak dapat mengenali lima pengecap dasar yaitu manis, asam, pahit dan asin.
E. Kulit
Kulit merupakan indra peraba yang memiliki reseptor khusus yang peka terhadap tekanan,
sentuhan, panas, dingin, dan rasa nyeri. Dengan reseptor tersebut, kita mampu membedakan
rabaan keras atau halus, rasa sakit atau tidak, dan membedakan panas dan dingin.

Kulit tersusun dan tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan lapisan subkutan
(hipodermis). Epidermis merupakan lapisan terluar kulit yang berfungsi sebagai pelindung.
Dermis merupakan lapisan tengah kulit. Di dalanmya terdapat kelenjar keringat, kelenjar
minyak, folikel rambut, pembuluh darah, serta sel-sel saraf khusus yang berkaitan dengan
fungsi kulit sebagai indra peraba. Lapisan subkutan merupakan lapisan paling dalam pada
kulit atau disebut lapisan bawah kulit. Di dalam lapisan itu terdapat jaringan lemak yang
berfungsi untuk menghangatkan tubuh.

Ujung jari mengandung Iebih dari 1.000 jenis reseptor, sedangkan punggung tangan
hanya sedikit. Orang buta dapat membaca huruf timbul (braile) karena kepekaan ujung-ujung
jarinya. Letak ujung saraf perasa sakit menjalar masuk ke daerah epidermis. Saraf tersebut
sangat penting .untuk keselamatan kita karena memperingatkan tubuh dari bahaya yang lebih
besar. Ujung reseptor untuk tekanan berada di bagian dermis yang jauh dan permukaan kulit.

Reseptor pada kulit adalah sebagai berikut:


1) Korpuskula Paccini, merupakan marupakan sraf perasa tekanan kuat
2) Ujung saraf sekeliling rambut, merupakan saraf peraba
3) Korpuskula Ruffini, merupakan saraf perasa panas
4) Ujung saraf Crausse, merupakan saraf perasa dingin
5) Korpuskula Meissner, merupakan saraf perasa nyeri

6) KorpuskulaMerkel, merupakan saraf perasa sentuhan dan tekanan dingin

Reseptor pada mata disebut sel konus (kerucut) dan sel basilus (batang).
Reseptor pada rongga hidung adalah sel-sel olfaktori.
Reseptor pada teminga adalah organ korti.
Reseptor pada lidah adalah tunas-tunas pengecap.
Reseptor pada kulit adalah korpuskula pacini, ujung saraf ruffini, ujung saraf Krause, dan
korpuskula meissner.

Pemakaian narkotika dapat mengganggu kerja sistem saraf.Narkoba dapat digolongkan


menjadi stimulan (perangsang, seperti amfetamin dan kokain), depresan (penenag, seperti
barbiturat, opium, morfin), dan halusinogen (mempegaruhi persepsi penglihatan dan
pendengaran subjek dan juga peningkatan respon emosional.

Anda mungkin juga menyukai