Anda di halaman 1dari 7

HAND OUT BIOLOGI KELAS XI SEMESTER II

SISTEM SYARAF ( 1 )

Hari/Tanggal : Maret 2021


Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa mampu menjelaskan pengertian system koordinasi
2. Siswa mampu menjelaskan struktur syaraf

Materi Ajar :
Pengertian sistem koordinasi
Sistem koordinasi adalah organ dan system organ yang berkerja sama secara efisien. Sistem koordinasi meliputi : sistem
syaraf, sistem hormone dan sistem indra.
Persamaan dan perbedaan sistem syaraf dengan sistem hormone / endokrin :
Persamaan
Sistem syaraf Sistem hormone/endokrin
1. Membantu mengatur dan memelihara homeostatis 1. Membantu mengatur dan memelihara homeostatis
2. Mensekresi messenger kimiawi-neurohormon 2. Mensekresi messenger kimiawi-hormon
Perbedaan
1. Responya cepat 1. Responya lambat
2. Signal-signal dibawa melalui neuron 2. Hormon-hormon dibawa melalui sirkulasi
3. Responnya langsung terhadap ransangan dari luar 3. Responnya tidak langsung terhadap inteenal
Skema sistem syaraf
Otak besar (cerebrum)
Otak Otak tengah (mesenchepalon)
Otak kecil (cerebellum)
Pusat
Sumsum tulang belakang

SISTEM SYARAF Syaraf kranial


Syaraf somatis Syaraf spinal

Tepi
Syaraf simpatis
Syaraf otonom Syaraf parasimpatis

Gambar sistem syaraf :

Unit fungsional sistem syaraf adalah neuron (sel syaraf) :


 Neuron sensoris atau aferen, menghantarkan impuls syaraf dari reseptor (indera) ke sistem syaraf pusat
 Neuron motoris atau eferen, menghantarkan impuls syaraf dari sistem syaraf pusat ke efektor (otot)
 Neuron konektor, penghubung sel syaraf satu dengan yang lain
 Neuron adjustor, penghubung neuron sensoris dan motoris di sistem syaraf pusat
Sinapsis adalah hubungan antara sel syaraf. Dalam sinapsis terdapat penghantar impuls yang disebut neurohumor (senyawa
kimia). Contoh neurohumor : asetilkolin. Asetilkolin bekerja sesaat dan setelahnya harus diuraikan oleh enzim
kolinesterase.
Sistem syaraf pusat dilindungi oleh selaput Meninges, yang terdiri atas 3 lapisan (dari luar ke dalam berturut-turut :
 Durater, merupakan lapisan terluar dibawah tulang, kukuh dan tebal berupa jaringan ikat fibrosa yang kuat
 Arachnoid, (sarang laba-laba) terdapat dibawah durater berupa anyaman-anyaman dengan rongga-ronggayang
berisi jaringan ikat
 Piater, merupakan lapisan terdalam, tipis, rapat dan banyak pembuluh darah

Gambar Penampang Otak


1. Otak depan (prosencephalon)
Otak besar (cerebrum)
Terdiri atas :
 Lobus frontalis (depan), pusat motoris
 Lobus parietalis, pusat sensoris
 Lobus occipitalis, pusat penglihatan
 Lobus temporalis, pusat pendengaran dan pembau
Dibawah otak besar terdapat :
э Thalamus (stasiun relai syaraf tepi)
э Hipothalamus, pusat pengatur suhu, rasa lapar/kenyang, kadar glukosa darah, watak dan emosi
э Infudibulum, pangkal hipofise
2. Otak tengah (mesencephalon)
Stasiun relai syaraf mata dan pendengaran
3. Otak kecil (cerebellum)
Pusat keseimbangan dan koordinasi gerak otot
4. Sumsum lanjutan (medulla oblongata)
Pusat syaraf otonom seperti pernafasan, pencernaan, denyut jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, dll
5. Sistem syaraf tepi (perifer)
a. Syaraf somatic terdiri dari :
12 pasang syaraf cranial
31 pasang syaraf spinal (sumsum tulang belakang)

Syaraf cranial pada manusia

No Nama Asal Efektor


I Olfaktori Epitel olfaktori hidung Membau
II Optik Retina mata Melihat
III Okulomotor Proprioreseptor otot bola mata Otot yang menggerakkan bola mata (bersama
dengan IV dan VI); otot yang mengubah bentuk
lensa, otot untuk penyempit pupil
IV Troklear Proprioreseptor otot bola mata Otot lain yang menggerakkan bola mata
V Trigeminal Gigi dan kulit muka Otot pengunyah
VI Abdusen Proprioreseptor otot bola mata Otot lain yang menggerakkan bola mata
VII Fasial Kuncup pengecap bagian anterior Otot yang digunakan untuk ekspresi wajah;
lidah kelenjer submaksilaris dengan sublingualis
VIII Audiotori Koklea (pendengaran) dan kanal Tidak ada
(vestibulokoklear) semisirkularis (keseimbangan
gerak dan rotasi tubuh)
IX Glosofaring Kuncup pengecap bagian Kelenjar parotis: otot faring yang digunakan
posterior lidah dan lapisan faring untuk menelan
X Vagus Ujung syaraf banyak organ Serabut parasimpatis untuk jantung.lambung, usus
internal; paru-paru, lambung, halus, laring, esophagus, dan organ lain
aorta dan laring
XI Spinal Otot belikat Otot leher dan otot belikat
XII Hipoglosal Otot lidah Otot lidah
Proprioreseptor adalah reseptor yang berada di otot, tendon atau sanbungan yang menyediakan informasi posisi tubuh dan
pergerakan

b. Syaraf otonom, terdiri dari :


Syaraf simpatis
Syataf parasimpatis

Kerja syaraf simpatis dan parasimpatis


No Efektor Simpatis Parasimpatis
1 Pupil mata Melebarkan Menyempitkan
2 Kelenjer ludah Menghambat sekresi Memacu sekresi
3 Denyut jantung Mempercepat Memperlambat
4 Jaringan adipose Menstimulus pembebasan asam Tidak berpengaruh
lemak dari sel lemak
5 Bronki paru-paru Merelaksasi Menyempitkan
6 Lambung dan usus Menghambat aktifitas Memacu aktifitas
7 Pankreas Menghambat aktifitas Memacu aktifitas
8 Pengosongan kandung kemih Menghambat pengosongan Memacu pengosongan
9 Ereksi genitalia Meningkatkan
10 Medula adrenal Merangsang Tidak terpengaruh
11 Ejakulasi dan kontraksi vagina Meningkatkan Tidak terpengaruh
12 Hati Memacu glikogenolisis (penguraian Tidak terpengaruh
gikogen menjadi glukosa
Perbedaan syaraf simpatis dan syaraf parasimpatis :
No Efektor Simpatis Parasimpatis
1 Kerja Merangsang Menghambat
2 Neurotransmitter Noradrenalin Asetilkolin
3 Daerah Ruas tulang belakang Daerah kepala, leher, bagian tulang ekor (daerah pinggul)

Jalannya rangsang :
 Gerak sadar
Reseptor (indera)  syaraf sensoris  ganglion spinal  otak  syaraf motoris  efektor (otot)
 Gerak refleks
Reflek spinal : reseptor  syaraf sensoris  sumsum tulang belakang (medulla spinalis)  syaraf motoris  efektor.
Contohnya : reflek lutut.

Kelainan pada Sistem Koordinasi


 Amnesia : ketidakmampuan sesesorang untuk mengenali kejadian-kejadian atau mengingat apa yang terjadi dalam
suatu periode di masa lampau akibat goncangan batin atau cedera otak.
 Stroke : kerusakan otak akibat tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah di otak.
 Cutter : penderita selalu melukai dirinya sendiri pada saat depresi, stress, atau bingung.
 Neuritis : radang syaraf yang disebabkan oleh pengaruh fisik seperti tekanan pukulan dan patah tulang.
 Transeksi : kerusakan sebagian atau seluruh segmen tertentu dari medulla spinalis
 Parkinson : penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya neurotransmitter dopamine pada dasar ganglion.
Gejalanya : tangan gemetar sewaktu istirahat, sulit bergerak, dan kekakuan otot.
 Epilepsi/ayan : suatu penyakit yang terjadi karena dilepaskannya letusan-letusan listrik (impuls) pada neuron-neuron
diota.
 Poliomielitis : penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang neuron motor sistem syaraf pusat.
 Neurastonia (lemah syaraf) : penyakit lemah syaraf, pemarah, kecil hati, dan kurang tenaga.

Bahaya Obat Psikotropika


1. Stimulan
Fungsi : menstimulasi sistem syaraf simpatik melalui pusat di hipotalamus sehingga meningkatkan kerja atau
penggunaan tenaganya lebih cepat.
Efek : meningkatkan denyut jantung dan teakanan darah, pengecilan pupil dan peningkatan gula darah.
Contoh : kafein, nikotin, phenmetrazin, methyl phenidat, atau amfetamin (deksedrin, metil amfetamin, preludin,
Ritalin dan kokain).
2. Depresan (obat penenang atau obat tidur)
Fungsi : mengurangi kegiatan sistem syaraf sehingga menurunkan aktivitas pemakainya.
Efek : membantu mengurangi rasa cemas dan gelisah, meredakan ketegangan jiwa, pengobatan darah tinggi dan
epilepsi, dan merangsang untuk segera tidur.
Contoh : etanol, obat penenang (diapezam/valium), opiat, anastetik (benzene, toluene, dan karbon tetraklorida).
3. Halusinogen
Fungsi : mempunyai pengaruh kuat terhadap persepsi penglihatan dan pendengaran subjek, dan juga peningkatan
respon emosional. Penderita seakan-akan melihat atau mendengar benda-benda yang tidak ada sama sekali atau
melihat benda-benda tampak seperti bergoyang hidup.
Efek : perasaan melayang, hilangnya perhatian kepada lingkungan sekitar, dan berat badan berkurang.
Contoh : LSD, STP (mirip amfetamin), DMT, mesakolin (dari pohon kaktus peyote), psilosibin (dari jenis jamur), dan
PCP (fenseklidin) suatu obat hius hewan.

Bahaya Alkohol
Alkohol dalam jumlah sedikit berfungsi untuk : menekan aktivitas susunan syaraf pusat, sehingga dapat mengurangi rasa
malu, lebih berani berbicara dan berkomunikasi leluasa dengan orang lain, serta tidak merasa cemas. Sedangkan dalam
jumlah banyak, mengakibatkan : jalan sempoyongan, berbicara menjadi tidak jelas, daya ingat dan kemampuan menilai
sesuatu terganggu untuk sementara waktu, serta dapat berakibat koma. Kadar alcohol dalam darah 450 mg/100 ml darah
atau 600/100 ml urin dapat menyebabkan kematian.

Hormon
Fungsi hormon adalah meregulasi (mengatur) metabolisme. Hormon dihasilkan oleh kenjer buntu (endokrin), karenanya
berkerja pada sel target melalui darah

No Kelenjer Hormon Keterangan


1 Hipofise/Pituitari :
A Lobus anterior STH (Somatotropin Hormone) Pertumbuhan badan
  Disebut "Master of Glands" ACTH (Adreno Cortico Tropic Memacu kelenjer adrenal memproduksi
  karena mamacu kelenjer Hormone) aldosteron
  lain menghasilkan hormone Prolaktin Memacu kelenjer susu memproduksi
      ASI
    TSH (Thyroid Stimulating Hormone) Memacu kelenjer tiroid memproduksi
    tiroksin
    Gonadotropin :  
    - FSH (Follicle Stimulating Hormone) Pertumbuhan folikel ovarium (wanita),
    perkembangan spermatozoa (pria)

    - LH ( Luteizining Hormone) Memacu ovulasi (wanita), pada laki-laki


      disebut ICSH (Interstial Cell Stimulating
Hormone) memacu sel Leydig
      mengeluarkan hormon testosterone
B Lobus intermedia MSH (Melanosit Stimulating Hormon) / Memacu melanosit / mempemgaruhi
    Melanotropin warna kulit
C Lobus posterior ADH (Anti Diuretik Hormone) atau - Peyempitan pembuluh dara
    Vasopressin - Reabsorbsi air
    Oksitosin Kontraksi otot uterus
2 Tyroid/kelenjer gondok Tiroksin - Pertumbuhan, perkembangan dan
      differensiasi jaringan
- Metabolisme sel

3 Paratyroid (kelenjer anak PTH (Paratyroid Hormone) Mempertahankan kadar Ca dan P dalam
gondok) darah
4 Timus STH (Somatotropin Hormone) Pertumbuhan masa anak-anak, dewasa
      tidak berfungsi lagi

5 Pankreas (pulau Insulin Merubah glukosa menjadi glikogen


langherhans)
    Glukagon Merubah glukogen menjadi glukosa
6 Lambung Gastrin Memacu sekresi getah lambung
7 Usus halus Sekretin Memacu sekresi getah pancreas
    Kolesistokinin Memacu sekresi kandung empedu
8 Adrenal (kelenjer anak ginjal)
a Korteks Glukokortikoid (kortisol) Mengatur keseimbangan air dan mineral
      serta mengatur metabolism
    Aldosteron Reabsorbsi Na dan sekresi K
    Adrogen Ciri sekunder
b Medula Adrenalin (epinefrin) Mengubah glikogen menjadi glukosa,
memacu aktifitas jantung,
menyempitkan pembuluh darah,
vasodilatasi arteri koroner, dll
9 Gonad    
  - Testis (laki-laki) Testosteron - Spermatogonosis
      - Ciri sekunder laki-laki
  - Ovarium (perempuan) Estrogen Pertumbuhan uterus
    Progesteron Pertumbuhan uterus
    Relaksin Pengendoran otot uterus saat melahirkan

Kelainan Hormononal
1 Morbus basedowi : kelebihan tiroid dengan ciri-ciri gugup, emosional, suhu meningkat, denyut jantung
cepat, laju nafas cepat
2 Gigantisme : pertumbuhan raksasa akibat kelebihan STH pada masa anak-anak
3 Akromegali : pertumbuhan tulang pipa ke samping akibat kelebihan STH pada masa dewasa
4 Kretinisme : kerdil akibat kekurangan hormon STH
5 Diabetes melitus (penyakit gula) : kekurangan hormon insulin
6 Diabetes insipidus : kekurangan hormon ADH
Cushing Syndrom : prosuksi androgen pada bayi berlebih. Ciri-ciri : tumbuh kumis meskipun usia 1,5
7
tahun, berbadan gemuk

ALAT INDERA

Alat indra manusia terdiri dari : mata, telinga, kulit, hidung dan lidah.

A. MATA (untuk melihat)


Sel reseptor pada mata peka terhadap rangsangan cahaya (fotoreseotor), yang terlatak pada retina. Retina terdiri atas :
bintik buta (tidak mengandung sel reseptor) dan bintik kuning (mengandung sel reseptor, yaitu sel batang dan sel kerucut).
 Pada sel batang terdapat zat peka cahaya yaitu rhodopsin.
Rhodopsin merupakan suatu senyawa yang tersusun dari protein dan vitamin A yang akan terurai jika ada cahaya.
Rhodopsin berperan dalam penglihatan di tempat gelap.
 Pada sel kerucut terdapat iodopsin
Iodopsin berparan dalam penglihatan di tempat terang.

Mekanisme penglihatan
Rangsang cahaya  kornea  aquous humor  iris  lensa mata  vitreous humor  retina

Kelainan pada indra mata


 Myop (rabun jauh) : lensa mata cembung
 Hypermetrop (rabun dekat) : lensa mata cekung
 Presbiop (mata tua) : daya akomodasi lensa mata menurun
 Astigmatisme (silendris) : bidang refraksi lensa tidak difokuskan ke satu titik.
 Buta warna : kerusakan pada sel kerucut
 Hemeralopi (rabun senja) : kerusakan kornea karena kekurangan vitamin A
 Kataraks : lensa mata keruh akibat kekurangan vitamin B2 (pengapuran pada lensa mata)
 Strabismus (juling) : ketidakseimbangan posisi bola mata akibat gangguan pada otot mata

B. TELINGA (untuk mendengar dan alat keseimbangan)


Bagian telinga :
1. Telinga luar  daun telinga dan saluran telinga
2. Telinga tengah :
 Dibatasi gendang telinga (membrane tymphani/selaput gendang/gendang telinga)
 Tulang pendengaran : martil (maleus), landasan (inkus) dan sanggurdi (stapes)
 Eustachius, saluran yang menghubungkan antara pharing dan telinga tengah, yang bertujuan untuk menyamakan
tekanan udara.
 Batas terdalam : tingkap jorong ( fenestra ovalis) dan tingkap bundar (fenestra rotundra
3. Telinga dalam :
 Koklea (rumah siput)
 Tulang keseimbangan : kanalis semisirkularis, sakulus dan utrikulus
 Organ korti yang terdapat pada koklea dan berfungsi sebagai reseptor pendengaran (phonoreseptor)

Mekanisme pendengaran
Rangsang suara  membrane tymphani  maleus  inkus  stapes  tingkap jorong  koklea  organ korti  syaraf
auditori/syaraf pendengaran  otak
Kelainan indra pendengaran
 Tuli konduksi : kelainan atau kerusakan pada bagian-bagian telinga
 Tuli syaraf : kerusakan pada sel syaraf
 Congek : infeksi pada membrane tymphani / selaput gendang

C. KULIT (untuk meraba)


Reseptor pada kulit ditemukan didaerah dermis. Reseptor pada kulit antara lain :
1. Badan meisner  mendeteksi sentuhan dan rabaan
2. Badan vater pacini  mendeteksi tekanan kuat
3. Lempeng merskel  mendeteksi sentuhan dan tekanan ringan
4. Badan Krause  medeteksi dingin
5. Badan ruffini  mendeteksi panas
6. Ujung syaraf bebas  mendeteksi nyeri dan geli

D. HIDUNG (untuk membau)


Reseptor pada hidung terdapat lapisan mukosa rongga hidung, yaitu berupa sel-sel olfaktori. Impuls syaraf berupa bau yang
diterima oleh sel olfaktori akan diteruskan ke otak melalui syaraf cranial.

Kelainan indra pembau :


 Anosmia : hilangnya sensitifitas terhadap bau
 Pilek / selesma : membengkaknya selaput lendir akibat serangan virus, sehingga mengeluarkan lender/cairan.
 Polip : tumbuhnya daging pada rongga hidung

E. LIDAH (untuk mengecap)


Reseptor pada lidah berupa papilla (puting pengecap). Menurut bentuknya, papilla dibedakan atas 3 jenis, yaitu :
1. Papilla filliformis  seperti benang halus, terdapat pada lidah bagian depan.
2. Papilla fungiformis  bentuk tonjolan seperti kepala jamur, terdapat pada bagian depan lidah dan bagian sisi
lidah.
3. Papilla sirkumvalata  bentuk bulat, tersusun seperti huruf V terbalik, terdapat di belakang lidah.
Bagian-bagian lidah dan rasa yang dihasilkan :
1. Ujung  manis
2. Tepi samping depan  asin
3. Tepi samping belakang  asam
4. Pangkal  pahit

Tualang, April 2022


Guru Bidang Studi Biologi

MUTMAINAH, S.Si

Anda mungkin juga menyukai