PUSKESMAS NGAGEL REJO Latar Belakang • Berdasarkan data WHO pada tahun 2021, Indonesia memiliki rasio bunuh diri sebesar 2,4 per 100 ribu penduduk. Angka ini menunjukkan bahwa ada dua orang di Indonesia yang melakukan bunuh diri dari 100 ribu jiwa di tahun itu. • Asumsi jika jumlah penduduk sebanyak 270 juta jiwa, maka kasus bunuh diri pada tahun tersebut diperkirakan sebanyak 6.480 kasus. • Rasio 2,4 merupakan angka kasus yang terjadi pada gender pria dan perempuan. WHO mencatat bahwa kasus bunuh diri di Indonesia relatif lebih banyak terjadi pada pria, yakni dengan rasio 3,7 dari 100 ribu orang. Sedangkan pada perempuan, rasionya sebesar 1,1. Bunuh Diri ? • Bunuh diri adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat mengakhiri kehidupan. Bunuh diri mungkin merupakan keputusan terakhir dari individu untuk memecahkan masalah yang dihadapi. (Keliat, 1991) • Bunuh diri adalah perbuatan menghentikan hidup sendiri yang dilakukan oleh individu itu sendiri atau atas pemintaannya. (Wikipedia, 2011) Penyebab Bunuh Diri ? 1. Faktor Kepribadian Penggolongan orang yang cenderung untuk bunuh diri sebagai orang yang tidak puas dan belum mandiri, yang terus-menerus meminta, mengeluh, dan mengatur, yang tidak luwes dan kurang mampu menyesuaikan diri. 2. Faktor Ekonomi Menurut riset, sebagian besar alasan seseorang ingin mengakhiri hidupnya/ bunuh diri adalah karena masalah keuangan/ ekonomi. Penyebab Bunuh Diri ? 3. Faktor Psikologis Kurangnya dukungan sosial dari masyarakat sekitar, kehilangan pekerjaan, kemiskinan, huru-hara yang menyebabkan trauma psikologis, dan konflik berat yang memaksa masyarakat mengungsi. 4. Gangguan Mental dan Kecanduan Penyakit jiwa yang bisa membuat sesorang melakukan tindakan bunuh diri. Mereka tidak memikirkan akan apa yang terjadi jika menyakiti dan mengakhiri hidup mereka, karena sistem mental sudah tidak bisa bekerja dengan baik. Jenis Bunuh Diri 1. Ancaman Bunuh Diri Peringatan verbal/ non verbal bahwa orang tersebut mempertimbangkan untuk bunuh diri. 2. Upaya Bunuh Diri Semua tindakan yang diarahkan pada diri yang dilakukan oleh individu yang dapat mengarah kematian jika tidak dicegah. 3. Bunuh Diri Mungkin terjadi setelah tanda peringatan terlewatkan atau diabaikan. Jenis Bunuh Diri 4. Bunuh Diri Langsung Tindakan yang disadari dan disengaja untuk mengakhiri kehidupan seperti pengorbanan diri (membakar diri), menggantung diri, melompat dari tempat tinggi, menembak diri, menenggelamkan diri. 5. Bunuh Diri Tidak Langsung Keinginan tersembunyi yang tidak disadari untuk mati, yang ditandai dengan perilaku kronis beresiko seperti penyalahgunaan zat, makan berlebihan, aktivitas seks bebas. Tanda dan Gejala Awal 1. Bicara mengenai kematian 2. Baru saja kehilangan 3. Perubahan kepribadian 4. Perubahan perilaku 5. Perubahan pola tidur 6. Perubahan kebiasaan makan 7. Berkurangnya ketertarikan seksual 8. Kurangnya harapan akan masa depan 9. Ketakutan atau kehilangan Faktor Terkait Bunuh Diri 1. Jenis Kelamin - Laki-laki 3 kali lebih sering daripada perempuan - Perempuan 4 kali lebih mungkin “berusaha” daripada laki-laki 2. Metode yang digunakan - Laki-laki: Memotong tangan, meloncat, menembak diri - Perempuan: Overdosis racun, obat-obatan 3. Usia: Meningkat dengan bertambahnya usia - Laki-laki: > 45 tahun, Perempuan: > 55 tahun (yang berhasil) - Rata-rata di usia 15-44 tahun 4. Status perkawinan - Single/ non married 2x > married 5. Pekerjaan - Makin tinggi status sosial > resiko bunuh diri - Penurunan status ekonomi meningkatkan resiko 6. Penyakit fisik kronik seperti kanker, stroke 7. Gangguan mental seperti depresi, halusinasi, delusi, gangguan kepribadian Depresi • Gangguan mood (kondisi-emosional) berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir, berperasaan, dan berperilaku) seseorang dan kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain seolah ada penghalang yang tampak atau timbul tanpa alasan yang jelas. • Satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, kelelahan dan rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri. Tindakan yang Perlu Dilakukan 1. Melindungi : Merupakan intervensi yang paling penting untuk mencegah klien melukai dirinya. Tempatkan klien di tempat yang aman, bukan diisolasi dan perlu dilakukanpengawasan. 2. Meningkatkan harga diri Klien yang ingin bunuh diri mempunyai harga diri yang rendah. Bantu klien mengekspresikan perasaan positif dan negatif. Berikan pujian pada hal yang positif. 3. Menguatkan koping yang konstruktif/ sehat. Perlu mengkaji koping yang sering dipakai klien. Berikan pujian penguatan untuk koping yang konstruktif. Untuk koping yang destruktif perlu dimodifikasi/ dipelajari koping baru. 5. Menggali perasaan Membantu klien mengenal perasaannya. Bersama mencari faktor predisposisi dan presipitasi yangmempengaruhi prilaku klien. 6. Menggerakkan dukungan sosial, untuk itu kita mempunyai peran menggerakkan sistem sosial klien, yaitu keluarga, teman terdekat, atau lembaga pelayanan di masyarakat agar dapat mengontrol perilaku klien. TERIMA KASIH
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita