Sistem Produksi Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah “Bangun Ruang” – Pada materi
semester 1, kalian mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang produk kerajinan dari bahan
limbah berbentuk bangun datar, apa yang kalian rasakan? Bagaimanakah pendapatmu tentang
kekayaan produk kerajinan nusantara? Bagaimanakah produk kerajinan yang ada di daerahmu?
Apakah kalian ingin mengembangkan produk-produk kerajinan tersebut agar lebih bermutu dan
berkualitas? Sebagai warga negara yang baik tentunya harus memiliki tanggung jawab
mengembangkan produk kerajinan tersebut agar menjadi kekayaan budaya nusantara.
Pada materi berikut ini, kalian akan mempelajari produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk
bangun ruang. Kalian diharapkan dapat mengembangkan kreativitas agar kerajinan yang ada di
wilayahmu dapat diolah sedemikian rupa sehingga menjadi karya yang lebih inovatif dan
bermutu. Kalian diharapkan selalu menggali informasi dari berbagai sumber/referensi mengenai
produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar.
Berdasarkan bahannya, produk kerajinan dari bahan limbah dapat dibagi menjadi dua yaitu
kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar dan kerajinan dari bahan limbah berbentuk
bangun ruang. Berikut ini dijelaskan beberapa produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk
bangun ruang.
Kerajinan dari Limbah Bunga Kering
Disekitar kalian tentunya banyak limbah dari bunga kering yang tidak dimanfaatkan, bahkan
limbah tersebut menjadi sampah yang tidak enak dipandang. Limbah bunga kering dapat
dimanfaatkan untuk karya kerajinan yang sangat indah. Produk karya kerajinan dari limbah
bunga kering antara lain: bunga hias, hiasan buku, hiasan dinding, dan lain-lain. Berikut contoh
pemanfaatan limbah bunga kering untuk kerajinan hiasan.
Tempurung kelapa biasa disebut juga dengan batok. Batok biasanya banyak terdapat pada daerah
pesisir pantai yang banyak ditumbuhi pohon nyiur atau pohon kelapa.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan dari batok kelapa cukup mudah untuk
didapatkan, seperti lem kayu, tempurung kelapa, dempul, melamin/pelitur, amplas dan cat. Agar
terlihat artistik, serat dari tempurung kelapa harus ditonjolkan. Pada bagian serat itulah terdapat
nilai seni yang berkualitas. Berikut contoh produk kerajinan dari limbah tempurung kelapa.
Bagaimanakah kalian memanfaatkan limbah kayu yang ada disekitarmu? Limbah kayu ternyata
dapat dimanfaatkan untuk bahan kerajinan yang bermutu. Semua ini dibuktikan dengan semakin
banyaknya produk-produk aneka kerajinan dari limbah kayu.
Berikut ini merupakan contoh kerajinan dari limbah kayu.
Pernahkah kalian melihat limbah akar bambu? Limbah akar bambu biasanya hanya dibakar.
Namun bagi orang yang kreatif, limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai barang seni yang
sangat indah. Berikut contoh kerajinan dari akar bambu.
Apabila kamu melihat limbah tulang ikan, tentu akan melihat pemandangan yang tidak baik.
Namun, limbah tulang ikan dapat dibuat menjadi kerajinan yang unik. Kerajinan dari tulang ikan
ini banyak dikembangkan oleh pengrajin Ubud di Bali. Ragam kerajinan tangan dari bahan
tulang ikan sangat bervariasi seperti perhiasan gelang dan kalung atau miniatur. Cara
memasarkan kerajinan ini antara lain dengan memamerkannya di art shop sekitar tempat wisata.
Berikut contoh kerajinan dari limbah tulang ikan.
Kerajinan dari Limbah Kulit Kerang
Limbah kulit kerang/cangkang kerang dapat dibuat kerajinan yang indah dan unik. Kulit kerang
yang berukuran kecil dan pipih dapat dibuat sebagai pelapis tempat sabun, penghias frame foto
atau cermin, kap lampu, kotak perhiasan, aneka lampu, dan sebagainya. Sedangkan kerang-
kerang yang berukuran sedang dapat dijadikan sebagai tirai, replika hewan, bunga, miniatur
bangunan, dan masih banyak lagi.
Styrofoam/gabus sudah tidak asing lagi bagi kita, karena hampir semua orang pernah
menggunakan atau pernah melihatnya.
Pemakaian Styrofoam banyak sekali digunakan masyarakat kita di berbagai bidang dan
kalangan. Bagi para penjual makanan biasanya sebagai pembungkus makanan. Styrofoam juga
banyak dipakai dalam produk- produk elektronik sebagai casing, kabinet dan komponen-
komponen lainya, untuk pelindung pengepakan.
Styrofoam merupakan limbah anorganik yang sulit hancur oleh tanah. Bila ditinjau dari faktor
alam atau lingkungan, stryrofoam berbahaya karena bila sampahnya terus menumpuk dan tidak
ada upaya mendaur ulang maka akan dapat menimbulkan timbunan sampah yang sulit diurai.
Limbah karet ban semakin hari semakin banyak dengan bertambahnya kendaraan bermotor,
apabila hanya dibuang dan dibakar tentunya akan mengotori lingkungan. Limbah karet ban dapat
dimanfaatkan untuk produk kerajinan yang unik dan indah.
Produk kerajinan dari limbah ban bekas dapat dibuat menjadi kursi, meja dan beberapa furnitur
lainnya.
Berikut ini adalah contoh pengolahan ban bekas menjadi meja kursi.
Limbah kaleng merupakan sampah dari produk minuman dan beberapa makanan yang
diawetkan. Contohnya minuman penyegar, manisan buah, daging kornet, dan sebagainya.
Kaleng biasanya banyak terdapat pada daerah perkotaan. Pengolahan limbah kaleng memang
tidak semudah yang dibayangkan. Dalam membentuk kaleng menjadi produk yang diinginkan
dapat digunakan gunting seng. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan dari
limbah kaleng cukup mudah untuk didapatkan di lingkungan sekitar. Berikut contoh kerajinan
dari limbah kaleng.
Limbah botol kaca merupakan salah satu limbah rumah tangga. Jika diperhatikan botol kaca
memiliki warna-warni yang beragam, seperti berwarna hijau, coklat, biru, kuning, atau merah.
Botol kaca bekas jika dijual ke penadah hanya dapat menghasilkan beberapa ribu rupiah saja,
tetapi jika diolah dengan teknologi tinggi seperti pemanasan, botol kaca ini akan berubah
menjadi batu-batu cantik yang berkilau dan dapat dibuat menjadi berbagai aksesoris atau hiasan
lainnya. Selain untuk aksesoris batu-batu indah dari kaca ini dapat pula dijadikan manik-manik
yang digunakan sebagai penghias benda seperti tas, sandal, buku, guci, kap lampu dan
sebagainya. Berikut contoh kerajinan dari limbah botol kaca.
Limbah logam yang berbahaya ternyata dapat dimanfaatkan untuk produk kerajinan. Berbagai
limbah logam dapat dimanfaatkan menjadi berbagai mainan miniatur. Contohnya miniatur kapal
laut, sepeda motor, mobil, robot hewan atau manusia, dan lain-lain.
Berikut contoh kerajinan dari bahan limbah logam.
Produk kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya, adapun unsur keindahan hanyalah
sebagai pendukung. Berikut contoh karya kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang
sebagai benda pakai.
Manfaat Produk Kerajinan sebagai Benda Hias
Produk kerajinan yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan
aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya. Berikut contoh kerajinan dari
limbah berbentuk bangun ruang yang berfungsi sebagai benda hias.
Limbah berbentuk bangun ruang yang banyak tersedia adalah cangkang kerang laut, tulang ikan,
tempurung kelapa, sabut kelapa, dan lainnya.
Daerah pegunungan
Limbah berbentuk bangun ruang yang banyak dihasilkan di daerah ini adalah biji-bijian kering,
buah-buahan kering, kulit durian, dan lainnya.
Daerah pertanian
Limbah berbentuk bangun ruang yang didapat pada daerah ini adalah biji- bijian kering, bunga
kering, kulit pohon kering, dan lainnya.
Daerah perkotaan
Limbah berbentuk bangun ruang yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya kulit kacang,
kulit telur, kemasan plastik, botol plastik, botol kaca, kemasan kaleng, dan lainnya.
Berbagai macam limbah berbentuk bangun ruang tersebut merupakan potensi yang
sangatbermanfaatuntuk bahan pembuatan produk kerajinan. Proses pengolahan masing-masing
bahan limbah berbentuk bangun ruang secara umum adalah sama. Pengolahan dapat dilakukan
secara manual maupun menggunakan mesin. Proses pengolahan limbah untuk produk kerajinan
sudah di bahas pada materi semester 1. Kalian diharapkan dapat mengeksplorasi materi tersebut
untuk pengolahan pada bahan limbah berbentuk bangun ruang.
Pada materi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar, kalian sudah mempelajari
tentang perencanaan produksi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar. Diharapkan
kalian dapat mengeksplorasi lebih jauh berbagai macam perencanaan proses produksi kerajinan
dari bahan limbah berbentuk bangun ruang yang ada di daerahmu serta di wilayah nusantara.
Dalam perkembanganya produk kerajinan tidak dapat melepaskan diri dari unsur-unsur seni pada
umumnya. Sentuhan-sentuhan estetik sangat penting untuk mewujudkan karya kerajinan yang
bermutu dan bernilai ekonomis. Pada produk kerajinan, aspek fungsi menempati porsi utama,
maka karya kerajinan harus mempunyai nilai ergonomis yang meliputi kenyamanan, keamanan
dan keindahan (estetika). Penerapan unsur ergonomis pada produk kerajinan yang memiliki
fungsi pakai sangat penting, karena produk kerajinan tersebut lebih mengutamakan fungsi dan
kegunaannya.
Pada materi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar pada semester 1, kalian sudah
mempelajari tentang unsur estetika dan ergonomis karya kerajinan. Diharapkan kalian dapat
mengenali, mengeksplorasi tentang unsur estetika dan ergonomis serta mengembangkan produk-
produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang yang ada di daerahmu dan di
wilayah nusantara.
Beberapa persyaratan dalam perencanaan produksi kerajinan dari bahan limbah berbentuk
bangun ruang.
Pemilihan bahan/material dalam pembuatan karya kerajinan sangat penting, karena material akan
mendukung nilai bentuk, kenyamanan terutama dalam menggunakan benda terapan dan juga
akan mempengaruhi kualitas dari barang tersebut.
Pada materi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar, kalian sudah mempelajari
tentang menentukan bahan/material produksi kerajinan dari bahan limbah. Diharapkan kalian
dapat mengembangkan lebih jauh berbagai bahan/material produksi kerajinan dari bahan limbah
berbentuk bangun ruang yang ada di daerahmu serta di wilayah nusantara.
Beberapa jenis kerajinan memiliki alat dan keterampilan khusus untuk mewujudkannya. Teknik
produksi kerajinan disesuaikan dengan bahan, alat dan cara yang digunakan.
Teknik pahat
Teknik ukir
Teknik konstruksi atau sambungan
Teknik raut
Teknik bubut dan sebagainya.
1. Teknik pahat
2. Teknik cetak
3. Teknik ukir
4. Teknik kolase dan sebagainya.
Beberapa karya kerajinan memiliki peralatan khusus yang tidak dipergunakan pada jenis karya
lainnya. Tetapi ada juga alat atau bahan yang dipergunakan hampir disemua proses berkarya
kerajinan. Alat-alat tulis (gambar) misalnya, adalah peralatan yang digunakan dalam proses
pembuatan hampir seluruh jenis karya kerajinan, terutama saat membuat rancangan karya
kerajinan tersebut.
Bahan berkarya kerajinan adalah material habis pakai yang digunakan untuk mewujudkan karya
kerajinan tersebut. Ada bahan yang berfungsi sebagai bahan utama (medium) dan ada pula
sebagai bahan penunjang. Ketika membuat karya karya kerajinan hiasan dari bahan limbah botol
bekas, maka botol bekas sebagai bahan utamanya serta cat dan lem sebagai bahan penunjang.
Bahan untuk berkarya kerajinan dari bahan bekas dapat dikategorikan menjadi bahan alami dan
bahan sintetis. Bahan baku alami adalah material yang bahan dasarnya berasal dari alam. Bahan-
bahan ini dapat digunakan secara langsung tanpa proses pengolahan terlebih dahulu. Bahan baku
olahan adalah bahan-bahan alam yang telah diolah melalui proses industri tertentu menjadi bahan
baru yang memiliki sifat dan karakter khusus.
Kualitas karya kerajinan ditentukan oleh kualitas bahan, teknik pengerjaan, desain, dan nilai
fungsi. Pemilihan bahan sangat penting karena bahan memiliki kekuatan, bentuk yang bervariasi,
tekstur, serat, pori-pori, yang semua ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang kualitas bentuk
dan estetik karya kerajinan. Teknik penciptaan yang baik dapat menentukan kesempurnaan
bentuk karya. Sedangkan aspek fungsi dapat menambah kenyamanan dan keamanan penggunaan
produk kerajinan (ergonomis). Nilai estetik karya kerajinan dapat menambah kepuasan rasa
indah bagi pemilik atau pemakai. Kerajinan mempunyai fungsi ganda selain fungsi praktis
sekaligus sebagai fungsi hiasan.
Berikut ini akan dibahas proses produksi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang,
yaitu pembuatan kerajinan lampu hiasdari limbah botol minuman. Proses pembuatan karya
kerajinan lampu hias dari limbah botol minuman plastik berikut ini merupakan alternatif dalam
berkarya kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang, kalian diharapkan mencari
alternatif lain disesuaikan dengan aneka ragam limbah yang ada di daerahmu.
Produksi kerajinan lampu hias dari bahan limbah botol minuman plastik di bawah ini merupakan
contoh untuk menambah pengetahuanmu, tentunya masih banyak produk kerajinan dari bahan
limbah lainnya yang merupakan kekayaan budaya Indonesia. Berikut ini contoh bahan yang
dapat digunakan untuk membuat kerajinan lampu hias.
Alat Pendukung
Jenis dan fungsi peralatan untuk pembuatan karya kerajinan lampu hias dari limbah botol
minuman adalah:
Perancangan Produk
Buatlah rancangan karya kerajinan yang akan dibuat dengan melihat terlebih dahulu bentuk
limbah botol minuman yang akan di kreasikan. Rancangan dibuat diatas kertas dengan
menggunakan bolpoin atau spidol.
Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan sikap pada saat kita bekerja. Hal ini berhubungan dengan cara
memperlakukan alat dan bahan kerja, serta bagaimana mengatur alat dan benda kerja yang baik
dan aman.
Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Limbah
Berbentuk Bangun Ruang
Pada materi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar, kalian sudah mempelajari
tentang pengemasan produk kerajinan. Diharapkan kalian dapat mengeksplorasi lebih jauh
berbagai macam pengemasan produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang yang
ada di daerahmu serta di wilayah nusantara.
Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk
ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau
pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang
ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan,
getaran). Di samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau
produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan,
pengangkutan dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai
perangsang atau daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu
diperhatikan dalam perencanaannya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perancangan kemasan, antara lain pertama
kemasan harus menarik. Kalau kemasan tidak atau kurang menarik maka ia akan kehilangan
fungsinya, karena suatu produk harus bersaing dengan berpuluh-puluh produk lainnya dalam
kategori yang sama di tempat penjualan. Salah satu cara adalah dengan penggunaan warna yang
cermat, karena konsumen melihat warna jauh lebih cepat daripada melihat bentuk atau rupa. Dan
warnalah yang pertama kali terlihat bila produk berada di tempat penjualan. Warna yang terang
akan lebih terlihat dari jarak jauh, karena memiliki daya tarik dan dampak yang lebih besar.
Kedua, contents (isi) kemasan harus dapat memberikan informasi dan daya tarik tentang barang
yang dikemas.
Pengemasan untuk produk kerajinan dengan tingkat mobilitas/transportasi yang jauh harus
dirancang agar produk kerajinan tersebut tidak rusak. Berikut contoh kotak pengemasan untuk
produk kerajinan yang akan dikirim.
Contoh Proposal Usaha Bisnis Makanan
Profil
Tujuan
Tujuan usaha makanan ini tidak lain adalah menawarkan sesuatu yang baru
di bidang bisnis makanan. Dengan membuka usaha ini, maka secara tidak
langsung mengurangi jumlah pengangguran. Tujuan lainnya adalah agar
makanan tradisional tidak hilang tergerus oleh zaman.
C. Pemasaran
Segmentasi
Dalam segmentasi pasar ini, usaha makanan ini memiliki target pembeli yang
ingin dicapai. Sebisa mungkin, produk yang dikeluarkan nanti dapat
dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat. Adapun segmentasi target
pasar dimulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Target pasar
Target pasar yang akan dibidik oleh usaha makanan ini utamanya adalah
masyarakat di sekitar usaha ini nantinya berdiri, sekolahan hingga warung-
warung kecil.
Positioning
Positioning dalam bisnis diperlukan agar peminat pasar tidak bosan dan
tentunya disesuaikan dengan keinginan pasar. Inovasi yang akan dilakukan
kedepan berupa menambahkan bahan baku baru untuk membedakan antara
produk makanan ini dengan yang lainnya. Kedepan juga akan ditambah lagi
variasi rasa ataupun topping-nya.
Contohnya disini dengan menambah variasi isi keju, coklat kacang, green
tea, dan sejenisnya agar terlihat unik. Selain unik, variasi rasa tersebut akan
membuat para konsumen mudah mengenali produk Ballicious ini.
D. Analisis SWOT
Strength (kekuatan)
Dengan menggunakan bahan yang mudah dicari dan menjadi salah satu
makanan pengganti karbohidrat, ada keyakinan yang tinggi bahwa produk ini
nantinya akan diterima oleh masyarakat. Kualitas produk yang dihasilkan
juga tinggi dengan adanya kandungan nutrisi yang beragam di dalamnya.
Weakness (kelemahan)
Kelemahan dari produk ini adalah tidak dapat bertahan lama karena tidak
menggunakan bahan pengawet apapun. Produk ini hanya akan bertahan 1-2
kali setelah masa produksi massal dilakukan. Setelah melewati masa itu,
produk akan terasa berbeda jika dikonsumsi.
Disisi lain, bahan baku yang digunakan terkadang tidak stabil pada musim
tertentu dan hal tersebut akan mempengaruhi produksi. Konsep yang
sederhana dan menggunakan bahan baku yang tidak terlalu banyak ini
membuat produk ini rentan akan banyak tiruannya.
Opportunity (peluang)
Baru sedikit orang yang memanfaatkan bahan baku tradisional ini untuk
diolah menjadi camilan yang sehat dengan harga terjangkau. Oleh karena
itulah peluangnya dapat dikatakan besar di sektor makanan, mengingat
sebagian orang Indonesia menyukai aneka camilan dengan beragam variasi.
Threat (ancaman)
Ancaman dari segi bahan baku yang dapat naik drastis ketika bukan musim
panen atau banyak petani yang mengalami gagal panen. Munculnya
kompetitor baru yang menjual dengan harga yang lebih murah yang memiliki
kualitas tidak jauh berbeda dengan produk ini.
E. Manajemen produksi
1. Kegiatan produksi
Total = Rp170.000,00
Nampan 1 pcs
Gelas ukur 1 pcs
Baskom besar 1 pcs
Pisau 2 pcs
Panci 2 pcs
Wajan 1 pcs
Total = Rp67.500,00
5. Biaya operasional
Transportasi = Rp50.000,00
Gas = Rp20.000,00
Total = Rp70.000,00
6. Proses pembuatan
F. Rencana anggaran
Estimasi pengeluaran
Adapun perinciannya:
= bahan baku + perlengkapan lain + operasional
= Rp170.000,00 + Rp67.500,00 + Rp70.000,00
= Rp307.500,00
Harga jual
Estimasi laba
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya kerena
kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal ini. Adapun dalam penulisan proposal ini,
produk yang akan ditawarkan adalah “KERAJINAN TANGAN UNTUK TOPLES HIAS DAN
Kami menyadari sepenuhnya bahwa ini dalam penulisan proposal ini banyak terdapat
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan penulisan proposal ini. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih pada semua pihak yang telah membantu penyusunan proposal ini , khususnya
kepada dosen pembimbing mata kuliah kewirausahaan. Akhir kata semoga proposal ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita dalam mempelajari
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................................................3
A. Latar Belakang...................................................................................................3
B. Visi.....................................................................................................................3
C. Misi.....................................................................................................................3
D. Tujuan kegiatan..................................................................................................4
E. Maksud kegiatan.................................................................................................4
BAB II
PRA PRODUKSI........................................................................................................5
A. Profil...................................................................................................................5
B. Strategi Pasar......................................................................................................5
C. Analisa SWOT...................................................................................................7
BAB III
PROSES PRODUKSI.................................................................................................8
A. Cara pembuatan..................................................................................................8
B. Bahan Baku........................................................................................................8
BAB IV
RENCANA ANGGARAN.........................................................................................10
A. Modal/ pemasukan...........................................................................................10
B. Penentuan harga jual........................................................................................10
BAB V
PENUTUP...............................................................................................................11
A. Kesimpulan....................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Usaha adalah suatu bentuk kegiatan yg dapat menghasilkan uang & dapat meningkatkan
taraf hidup seseorang untuk menjadi lebih baik. Suatu usaha yg kita jalani dapat menghasilkan
laba semaksimal mungkin jika kita tekun dan kreatif dalam menjalani usaha tersebut.
Banyak cara yg dilakukan oleh seseorang dalam memulai atau menjalani kegiatan usaha
seperti sistem retail atau membuat sendiri produk yg dijual. Kegiatan usaha dengan cara
membuat sendiri, produk yg dijual akan lebih banyak kelebihannya dibandingkan sistem atau
kegiatan usaha lain. Selain produk yg dijual menarik minat , tentu cara ini lebih mudah dalam
menafsirkan atau menargetkan laba dengan total produk yg akan dijual ke konsumen.
Dari penjelasan latar belakang diatas, maka saya tertarik untuk melakukan kegiatan usaha
dengan menggunakan cara memproduksi sendiri produk yg akan saya tawarkan berupa kerajinan
tangan “ Toples hias dari toples bekas, busa boneka bekas& kain perca serta kain faneldan
B . Visi
C. Misi
Memperkenalkan Toples hias dan celengan kece khususnya yg terbuat dari barang bekas ke
masyarakat.
1.Mendapatkan keuntungan.
2.Menarik minat konsumen untuk merasakan produk yang saya buat, agar mencapai target
penjualan.
Dari hal membuka usaha ini saya bermaksud ingin menyalurkan ilmu yang saya miliki
yaitu Kemampuan di bidang kerajinan tangan, di dunia usaha bentuk dari pengalaman dan
menambah wawasan atas ilmu yang telah saya ketahui dari sekolah saya dulu dan orang –orang
terdekat dan ingin berinovasi dengan barang yang tidak terpakai sehingga bisa di gunakan
kembali dan di manfaatkan dengan memiliki nilai jual dengan menggunakan toples bekas dan
kain perca serta busa bekas boneka buat bahan utamanya dalam usaha membuat kerajian tangan
ini memiliki kesabaran untuk proses pembuatannya dan keuletan dalam membuat usaha ini.
BAB II
Pra Produksi
A. Profil
Kerajinan tangan dari untuk toples hias dan celengan kece dari barang bekas yaitu usaha
yang sangat menggiyurkan bagi pengraji kerjinan tangan, Disekitar kita barang-barang bekas
seperti kaleng-kaleng bekas sudah tidak asing lagi bagi kita. Sehingga kita menuangkan ide
untuk membuat kreasi dengan bahan dasar dari kaleng bekas menjadi sebuah tempat tabungan
atau dengan istilah celengan yang menarik dan toples hias untuk wadah tempat menyimpan kue
dan makanan ringan dengan dihiasi berbagai lukisan flora fauna ,tokoh kartun, dan
sebagainya,sehingga bisa menjadi suatu yang bernilai lebih dan mempunyai nilai jual yang lebih
tinggi dibandingkan dengan celengan dari plastik atau tanah liat. Melihat potensi lingkungan
sekitar Ngawi masih sangat jarang yang mengkreasikan daur ulang barang-barang bekas menjadi
sebuah benda yang bermanfaat dan mempunyai nilai jual yang lebih.Daur ulang celengan
maupun toples hias ini disajikan dengan berbagai macam hiasan yang dilukiskan di celengan itu
sheep dan sebagainya serta ada juga lukisan yang sesuai dengan pesanan yang mempunyai ciri
khas berbeda.Dengan ini saya mengharapkan dapat menggaet atau menarik pelanggan untuk
mencoba membelinya. Oleh karena itu peluang usaha dibisnis ini bisa dikatakan cukup
menjanjikan karena masih jarang pesaing dalam bisnis ini khususnya dikota Ngawi .
a. Deferensiasi
saya mencoba menghadirkan suatu produk yang unik dan mempunyai nilai jual yang
tinggi, yang dalam pembuatannya menggunakan barang-barang bekas yang dirubah menjadi
suatu produk yang masih dapat dimanfaatkan kembali.tampilan dari celengan dan toples hias ini
saya buat semenarik mungkin dan unik sehingga membuat konsumen menjadi tertarik.
b. Strategi produk
Memilih tempat strategis, ramai dikunjungi orang, serta tempat yang sering dilewati dan mudah
d. Biaya terjangkau
Strategi ini dilakukan dengan memberikan harga yang terjangkau oleh semua kalangan yang
a) Potensi Pasar
menyebabkan daya beli produk ini meningkat,sehingga permintaan akan kreasi toples hias dan
b) Segmentasi Pasar
Target pasar yang dituju adalah semua kalangan baik dari kalangan menengah ke bawah
tempat-tempat hiburan dan rekreasi baik kalangan ibu-ibu maupun remaja hingga anak kecil.
Membuat catalog dan promosi di sosmed yang berisi semua jenis produk barang yang
Ø Manusia
Menggunakan tehnik word of mouth (mulut ke mulut), pemberitahuan dari teman ke
teman yang lain mengenai usaha yang dijalankannya,serta minta reverensi dari pelanggan,siapa
D. Analisis SWOT
a) Strength ( Kekuatan )
b) Weakness ( Kelemahan )
c) Oppurtunity ( Peluang )
· Banyak penjual lain yg menjual toples hias dan celengan kece menggunakan hiasan biasa
d) Threat ( Hambatan )
· Produk yg diperdagangkan berupa Toples Hias celengan kece dari barang bekas semakin
D. STRATEGI BISNIS
Dalam pemasaran harus pandai dalam mengatur harga, tempat penjualan, melakukan
promosi produk. Salah satu promosi adalah dengan menawarkan Harga miring untuk tiap bentuk
Toples Hias dan celengan kece. Inovasi yg bagus terhadap produk yg diproduksi, seperti
bagaimana bentuk yg unik dan bagaimana membuat kain perca memiliki keistimewaan
tersendiri.
BAB III
PROSES PRODUKSI
v. Keterkaitan dengan bahan lain termasuk perolehan bahan baku.Dalam membuat produk ini
· cutter
· Pengepul
1) Kaleng bekas dibersihkan terlebih dahulu (bisa dicuci dan dijemur hingga kering)
2) Kaleng yang sudah bersih lalu di cat menggunakan cat pilox. Sebelum menyemprotkan cat
pilox, kaleng cat pilox dikocok beberapa kali agar cairan cat di dalam kaleng rata. Semprotkan
cat secukupnya saja, (tidak perlu tebal) tapi rata ke semua permukaan kaleng.
3) Lalu kaleng yang sudah dicat tadi jemur di bawah sinar matahari hingga kering beralaskan
koran.
4) Setelah kering kaleng tadi siap di lukis /digambar dengan menggunakan spidol snowman
paint. Caranya kocok terlebih dahulu spidol sebelum digunakan untuk menggambar. Lalu
5) Setelah selesai dilukis / digambar, lalu tutup kaleng dilubangi dengan “LURUS” sepanjang
+/- 4 cm , lebar 0,5 cm dgn menggunakan cutter untuk lubang masuk uang kertas / logam (Utk
celengan),
6) Setelah selesai dilukis / digambar, lalu tutup kaleng dilubangi dengan diameter +/- 4 cm dgn
8) Selesai.
v. Keterkaitan dengan bahan lain termasuk perolehan bahan baku.Dalam membuat produk ini
· Peralatan jahit
· Kain perca
· Busa boneka bekas di masukan ke dalam kain perca kemudian di jait di bentuk dengan
· Kain fanelnya sebagai pelengkap hiasan di bentuk dengan sesuai pilihan misalnya di buat
· Bagian toples di olesi glue gun kemudin kain perca yang sudah di jahit sama busaya tadi di
· Setelah itu kain fanel yang sudah di bentuk lalu di tempelkan di toples yang sudah di baluti
· Bagian tutupnya yang atas dasarnya di beri kain perca yang sudah di jahit tadi dengan
· selesai
a. Lingkungan sekitar
b. Tukang jahit/ konfeksi
c. Pengepul
BAB IV
RENCANA ANGGARAN
A. Bahan Baku
Dalam proses produksi saya menggunakan bahan baku rincian sebagai berikut:
bekas
JUMLAH - Rp.65.000
B.Modal / Pemasukkan
Modal yang saya keluarkan dalam produks ialah sebesar Rp.65.000 dan Harga jual sekitar
Rp10,000an sampaii Rp50,000 an tergantung rumitnya model hias dan motifnya yang akan di
buat.
a) kalau di rata-rata dalam 1minggu dan perbulan memproduksi 20 buah kalau harga yang di
b) di hitung dengan harga 15000 perbuah dengan memproduksi 20 perminggu maka hasilnya
yaitu
per minggu maka hasilnya Rp15000 X 20 produksi = Rp300.000-Rp 65000 =Rp235000 (untung
(keuntungan perbulan )
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan akan mancapai keberhasilan. Kami sangat
yakin bahwa usaha ini akan maju terus dan berkembang karena dilakukan oleh SDM yg memiliki
kualitas dalam menjalankan pekerjaan. Produk yang ka jual juga sangat unit dalam segi bentuk,
hiasan, warna dan motifnya. Kami yakin pasar akan menerima dengan baik produk dengan
B. Saran
Kami menyadari bahwa proposal ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan prososal ini.
Demikian proposal ini, semoga kegiatan keinginan usaha kami ini sehingga dapat berjalan
dengan baik dan kami berharap dalam mengembangkan kreatifitas dapat bermanfaat bagi saya
dan masyarakat.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan
proposal ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya, sekian
terimakasih.