Anda di halaman 1dari 33

Sistem Produksi Usaha Kerajinan

Sistem Produksi Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah “Bangun Ruang” – Pada materi
semester 1, kalian mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang produk kerajinan dari bahan
limbah berbentuk bangun datar, apa yang kalian rasakan? Bagaimanakah pendapatmu tentang
kekayaan produk kerajinan nusantara? Bagaimanakah produk kerajinan yang ada di daerahmu?
Apakah kalian ingin mengembangkan produk-produk kerajinan tersebut agar lebih bermutu dan
berkualitas? Sebagai warga negara yang baik tentunya harus memiliki tanggung jawab
mengembangkan produk kerajinan tersebut agar menjadi kekayaan budaya nusantara.

Pada materi berikut ini, kalian akan mempelajari produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk
bangun ruang. Kalian diharapkan dapat mengembangkan kreativitas agar kerajinan yang ada di
wilayahmu dapat diolah sedemikian rupa sehingga menjadi karya yang lebih inovatif dan
bermutu. Kalian diharapkan selalu menggali informasi dari berbagai sumber/referensi mengenai
produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar.

Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk


Bangun Ruang
Kerajinan pada awalnya merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi negara yang
dapat meningkatkan devisa. Di antara sejumlah kerajinan nusantara, ada yang tetap
mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya tetapi ada pula yang telah dikembangkan
sesuai dengan tuntutan pasar.

Berdasarkan bahannya, produk kerajinan dari bahan limbah dapat dibagi menjadi dua yaitu
kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar dan kerajinan dari bahan limbah berbentuk
bangun ruang. Berikut ini dijelaskan beberapa produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk
bangun ruang.
Kerajinan dari Limbah Bunga Kering

Disekitar kalian tentunya banyak limbah dari bunga kering yang tidak dimanfaatkan, bahkan
limbah tersebut menjadi sampah yang tidak enak dipandang. Limbah bunga kering dapat
dimanfaatkan untuk karya kerajinan yang sangat indah. Produk karya kerajinan dari limbah
bunga kering antara lain: bunga hias, hiasan buku, hiasan dinding, dan lain-lain. Berikut contoh
pemanfaatan limbah bunga kering untuk kerajinan hiasan.

Kerajinan dari Limbah Tempurung Kelapa

Tempurung kelapa biasa disebut juga dengan batok. Batok biasanya banyak terdapat pada daerah
pesisir pantai yang banyak ditumbuhi pohon nyiur atau pohon kelapa.

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan dari batok kelapa cukup mudah untuk
didapatkan, seperti lem kayu, tempurung kelapa, dempul, melamin/pelitur, amplas dan cat. Agar
terlihat artistik, serat dari tempurung kelapa harus ditonjolkan. Pada bagian serat itulah terdapat
nilai seni yang berkualitas. Berikut contoh produk kerajinan dari limbah tempurung kelapa.

Kerajinan dari Limbah Kayu

Bagaimanakah kalian memanfaatkan limbah kayu yang ada disekitarmu? Limbah kayu ternyata
dapat dimanfaatkan untuk bahan kerajinan yang bermutu. Semua ini dibuktikan dengan semakin
banyaknya produk-produk aneka kerajinan dari limbah kayu.
Berikut ini merupakan contoh kerajinan dari limbah kayu.

Kerajinan dari Limbah Akar Bambu

Pernahkah kalian melihat limbah akar bambu? Limbah akar bambu biasanya hanya dibakar.
Namun bagi orang yang kreatif, limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai barang seni yang
sangat indah. Berikut contoh kerajinan dari akar bambu.

Kerajinan dari Limbah Tulang Ikan

Apabila kamu melihat limbah tulang ikan, tentu akan melihat pemandangan yang tidak baik.
Namun, limbah tulang ikan dapat dibuat menjadi kerajinan yang unik. Kerajinan dari tulang ikan
ini banyak dikembangkan oleh pengrajin Ubud di Bali. Ragam kerajinan tangan dari bahan
tulang ikan sangat bervariasi seperti perhiasan gelang dan kalung atau miniatur. Cara
memasarkan kerajinan ini antara lain dengan memamerkannya di art shop sekitar tempat wisata.
Berikut contoh kerajinan dari limbah tulang ikan.
Kerajinan dari Limbah Kulit Kerang

Limbah kulit kerang/cangkang kerang dapat dibuat kerajinan yang indah dan unik. Kulit kerang
yang berukuran kecil dan pipih dapat dibuat sebagai pelapis tempat sabun, penghias frame foto
atau cermin, kap lampu, kotak perhiasan, aneka lampu, dan sebagainya. Sedangkan kerang-
kerang yang berukuran sedang dapat dijadikan sebagai tirai, replika hewan, bunga, miniatur
bangunan, dan masih banyak lagi.

Kerajinan dari Limbah Botol Plastik


Limbah botol air mineral bagi kebanyakan orang di anggap sebagai sampah yang kurang
bermanfaat. Botol plastik bekas bisa kita jadikan sebagai suvenir yang cantik dan berkualitas. Di
samping untuk menjaga kebersihan lingkungan, pemanfaatan limbah botol plastik dapat
memberikan penghasilan tambahan. Berikut contoh kerajinan dari limbah botol mineral.

Kerajinan dari Limbah Styrofoam/Gabus

Styrofoam/gabus sudah tidak asing lagi bagi kita, karena hampir semua orang pernah
menggunakan atau pernah melihatnya.

Pemakaian Styrofoam banyak sekali digunakan masyarakat kita di berbagai bidang dan
kalangan. Bagi para penjual makanan biasanya sebagai pembungkus makanan. Styrofoam juga
banyak dipakai dalam produk- produk elektronik sebagai casing, kabinet dan komponen-
komponen lainya, untuk pelindung pengepakan.

Styrofoam merupakan limbah anorganik yang sulit hancur oleh tanah. Bila ditinjau dari faktor
alam atau lingkungan, stryrofoam berbahaya karena bila sampahnya terus menumpuk dan tidak
ada upaya mendaur ulang maka akan dapat menimbulkan timbunan sampah yang sulit diurai.

Berikut contoh kerajinan dari limbah stryrofoam.


Kerajinan dari Limbah Karet Ban

Limbah karet ban semakin hari semakin banyak dengan bertambahnya kendaraan bermotor,
apabila hanya dibuang dan dibakar tentunya akan mengotori lingkungan. Limbah karet ban dapat
dimanfaatkan untuk produk kerajinan yang unik dan indah.

Produk kerajinan dari limbah ban bekas dapat dibuat menjadi kursi, meja dan beberapa furnitur
lainnya.
Berikut ini adalah contoh pengolahan ban bekas menjadi meja kursi.

Kerajinan dari Limbah Kaleng

Limbah kaleng merupakan sampah dari produk minuman dan beberapa makanan yang
diawetkan. Contohnya minuman penyegar, manisan buah, daging kornet, dan sebagainya.
Kaleng biasanya banyak terdapat pada daerah perkotaan. Pengolahan limbah kaleng memang
tidak semudah yang dibayangkan. Dalam membentuk kaleng menjadi produk yang diinginkan
dapat digunakan gunting seng. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan dari
limbah kaleng cukup mudah untuk didapatkan di lingkungan sekitar. Berikut contoh kerajinan
dari limbah kaleng.

Kerajinan dari Limbah Botol Kaca

Limbah botol kaca merupakan salah satu limbah rumah tangga. Jika diperhatikan botol kaca
memiliki warna-warni yang beragam, seperti berwarna hijau, coklat, biru, kuning, atau merah.

Botol kaca bekas jika dijual ke penadah hanya dapat menghasilkan beberapa ribu rupiah saja,
tetapi jika diolah dengan teknologi tinggi seperti pemanasan, botol kaca ini akan berubah
menjadi batu-batu cantik yang berkilau dan dapat dibuat menjadi berbagai aksesoris atau hiasan
lainnya. Selain untuk aksesoris batu-batu indah dari kaca ini dapat pula dijadikan manik-manik
yang digunakan sebagai penghias benda seperti tas, sandal, buku, guci, kap lampu dan
sebagainya. Berikut contoh kerajinan dari limbah botol kaca.

Kerajinan dari Limbah Logam

Limbah logam yang berbahaya ternyata dapat dimanfaatkan untuk produk kerajinan. Berbagai
limbah logam dapat dimanfaatkan menjadi berbagai mainan miniatur. Contohnya miniatur kapal
laut, sepeda motor, mobil, robot hewan atau manusia, dan lain-lain.
Berikut contoh kerajinan dari bahan limbah logam.

Manfaat Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun


Ruang
Pada materi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar di semester 1 sudah dibahas
tentang manfaat produk kerajinan. Anda diharapkan dapat mengeksplorasi manfaat produk
kerajinan tersebut. Seperti pada produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar,
produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang juga memiliki fungsi sebagai
berikut.

Manfaat Produk Kerajinan sebagai Benda Pakai

Produk kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya, adapun unsur keindahan hanyalah
sebagai pendukung. Berikut contoh karya kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang
sebagai benda pakai.
Manfaat Produk Kerajinan sebagai Benda Hias

Produk kerajinan yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan
aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya. Berikut contoh kerajinan dari
limbah berbentuk bangun ruang yang berfungsi sebagai benda hias.

Potensi Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun


Ruang
Masing-masing daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini
tentu dikarenakan sumber daya dari masing-masing daerah berbeda- beda. Di bawah ini
merupakan contoh hasil limbah berbentuk bangun ruang yang dapat dimanfaatkan untuk
kerajinan, dilihat dari kondisi wilayahnya.

 Daerah pesisir pantai atau laut

Limbah berbentuk bangun ruang yang banyak tersedia adalah cangkang kerang laut, tulang ikan,
tempurung kelapa, sabut kelapa, dan lainnya.

 Daerah pegunungan

Limbah berbentuk bangun ruang yang banyak dihasilkan di daerah ini adalah biji-bijian kering,
buah-buahan kering, kulit durian, dan lainnya.

 Daerah pertanian

Limbah berbentuk bangun ruang yang didapat pada daerah ini adalah biji- bijian kering, bunga
kering, kulit pohon kering, dan lainnya.
 Daerah perkotaan

Limbah berbentuk bangun ruang yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya kulit kacang,
kulit telur, kemasan plastik, botol plastik, botol kaca, kemasan kaleng, dan lainnya.

Berbagai macam limbah berbentuk bangun ruang tersebut merupakan potensi yang
sangatbermanfaatuntuk bahan pembuatan produk kerajinan. Proses pengolahan masing-masing
bahan limbah berbentuk bangun ruang secara umum adalah sama. Pengolahan dapat dilakukan
secara manual maupun menggunakan mesin. Proses pengolahan limbah untuk produk kerajinan
sudah di bahas pada materi semester 1. Kalian diharapkan dapat mengeksplorasi materi tersebut
untuk pengolahan pada bahan limbah berbentuk bangun ruang.

Perencanaan Produksi Kerajinan dari Bahan Limbah


Berbentuk Bangun Ruang
Perencanaan produksi kerajinan umumnya lebih menitikberatkan pada nilai- nilai keunikan
(uniqueness) dan estetika (keindahan), sementara dalam pemenuhan fungsinya lebih menekankan
pada pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat fisik (fisiologis), misalnya benda-benda pakai,
perhiasan, furnitur, sandang, dan sebagainya.

Pada materi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar, kalian sudah mempelajari
tentang perencanaan produksi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar. Diharapkan
kalian dapat mengeksplorasi lebih jauh berbagai macam perencanaan proses produksi kerajinan
dari bahan limbah berbentuk bangun ruang yang ada di daerahmu serta di wilayah nusantara.

Dalam perkembanganya produk kerajinan tidak dapat melepaskan diri dari unsur-unsur seni pada
umumnya. Sentuhan-sentuhan estetik sangat penting untuk mewujudkan karya kerajinan yang
bermutu dan bernilai ekonomis. Pada produk kerajinan, aspek fungsi menempati porsi utama,
maka karya kerajinan harus mempunyai nilai ergonomis yang meliputi kenyamanan, keamanan
dan keindahan (estetika). Penerapan unsur ergonomis pada produk kerajinan yang memiliki
fungsi pakai sangat penting, karena produk kerajinan tersebut lebih mengutamakan fungsi dan
kegunaannya.

Pada materi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar pada semester 1, kalian sudah
mempelajari tentang unsur estetika dan ergonomis karya kerajinan. Diharapkan kalian dapat
mengenali, mengeksplorasi tentang unsur estetika dan ergonomis serta mengembangkan produk-
produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang yang ada di daerahmu dan di
wilayah nusantara.

Beberapa persyaratan dalam perencanaan produksi kerajinan dari bahan limbah berbentuk
bangun ruang.

Menentukan Bahan/Material Produksi Kerajinan

Pemilihan bahan/material dalam pembuatan karya kerajinan sangat penting, karena material akan
mendukung nilai bentuk, kenyamanan terutama dalam menggunakan benda terapan dan juga
akan mempengaruhi kualitas dari barang tersebut.

Pada materi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar, kalian sudah mempelajari
tentang menentukan bahan/material produksi kerajinan dari bahan limbah. Diharapkan kalian
dapat mengembangkan lebih jauh berbagai bahan/material produksi kerajinan dari bahan limbah
berbentuk bangun ruang yang ada di daerahmu serta di wilayah nusantara.

Menentukan Teknik Produksi

Beberapa jenis kerajinan memiliki alat dan keterampilan khusus untuk mewujudkannya. Teknik
produksi kerajinan disesuaikan dengan bahan, alat dan cara yang digunakan.

Dalam pelaksanaan pembuatan produk-produk kerajinan yang menggunakaan bahan limbah


berbentuk bangun ruang dapat dilakukan dengan:

 Teknik pahat
 Teknik ukir
 Teknik konstruksi atau sambungan
 Teknik raut
 Teknik bubut dan sebagainya.

Sedangkan teknik yang digunakan dalam pembuatan barang-barang kerajinan dengan


menggunakan bahan limbah berbentuk bangun ruang dapat dilakukan dengan:

1. Teknik pahat
2. Teknik cetak
3. Teknik ukir
4. Teknik kolase dan sebagainya.

Alat dan Bahan yang Dibutuhkan dalam Memproduksi


Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang
Pada materi pembelajaran semester 1, kalian sudah mempelajari alat dan bahan yang dibutuhkan
dalam memproduksi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar. Pada prinsipnya bahan
dan alat yang dibutuhkan dalam memproduksi kerajinan dari bahan limbah adalah sama. Oleh
karena itu kalian diharapkan dapat mengembangkan materi alat dan bahan tersebut sehingga
pembelajaran pada semester 2 ini dapat lebih lengkap dan berkembang.

Beberapa karya kerajinan memiliki peralatan khusus yang tidak dipergunakan pada jenis karya
lainnya. Tetapi ada juga alat atau bahan yang dipergunakan hampir disemua proses berkarya
kerajinan. Alat-alat tulis (gambar) misalnya, adalah peralatan yang digunakan dalam proses
pembuatan hampir seluruh jenis karya kerajinan, terutama saat membuat rancangan karya
kerajinan tersebut.

Bahan berkarya kerajinan adalah material habis pakai yang digunakan untuk mewujudkan karya
kerajinan tersebut. Ada bahan yang berfungsi sebagai bahan utama (medium) dan ada pula
sebagai bahan penunjang. Ketika membuat karya karya kerajinan hiasan dari bahan limbah botol
bekas, maka botol bekas sebagai bahan utamanya serta cat dan lem sebagai bahan penunjang.

Bahan untuk berkarya kerajinan dari bahan bekas dapat dikategorikan menjadi bahan alami dan
bahan sintetis. Bahan baku alami adalah material yang bahan dasarnya berasal dari alam. Bahan-
bahan ini dapat digunakan secara langsung tanpa proses pengolahan terlebih dahulu. Bahan baku
olahan adalah bahan-bahan alam yang telah diolah melalui proses industri tertentu menjadi bahan
baru yang memiliki sifat dan karakter khusus.

Proses Produksi Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk


Bangun Ruang
Indonesia sangat kaya dengan hasil karya kerajinan yang tersebar diseluruh daerah.
Keanekaragaman karya kerajinan tersebut harus kita syukuri sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa. Sebagai warga negara yang bangga terhadap budaya nusantara, kita berkewajiban
untuk melestarikan dan mengembangkannya.

Kualitas karya kerajinan ditentukan oleh kualitas bahan, teknik pengerjaan, desain, dan nilai
fungsi. Pemilihan bahan sangat penting karena bahan memiliki kekuatan, bentuk yang bervariasi,
tekstur, serat, pori-pori, yang semua ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang kualitas bentuk
dan estetik karya kerajinan. Teknik penciptaan yang baik dapat menentukan kesempurnaan
bentuk karya. Sedangkan aspek fungsi dapat menambah kenyamanan dan keamanan penggunaan
produk kerajinan (ergonomis). Nilai estetik karya kerajinan dapat menambah kepuasan rasa
indah bagi pemilik atau pemakai. Kerajinan mempunyai fungsi ganda selain fungsi praktis
sekaligus sebagai fungsi hiasan.

Berikut ini akan dibahas proses produksi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang,
yaitu pembuatan kerajinan lampu hiasdari limbah botol minuman. Proses pembuatan karya
kerajinan lampu hias dari limbah botol minuman plastik berikut ini merupakan alternatif dalam
berkarya kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang, kalian diharapkan mencari
alternatif lain disesuaikan dengan aneka ragam limbah yang ada di daerahmu.

Produksi kerajinan lampu hias dari bahan limbah botol minuman plastik di bawah ini merupakan
contoh untuk menambah pengetahuanmu, tentunya masih banyak produk kerajinan dari bahan
limbah lainnya yang merupakan kekayaan budaya Indonesia. Berikut ini contoh bahan yang
dapat digunakan untuk membuat kerajinan lampu hias.

 Alat Pendukung

Jenis dan fungsi peralatan untuk pembuatan karya kerajinan lampu hias dari limbah botol
minuman adalah:

 Perancangan Produk

Buatlah rancangan karya kerajinan yang akan dibuat dengan melihat terlebih dahulu bentuk
limbah botol minuman yang akan di kreasikan. Rancangan dibuat diatas kertas dengan
menggunakan bolpoin atau spidol.

 Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja merupakan sikap pada saat kita bekerja. Hal ini berhubungan dengan cara
memperlakukan alat dan bahan kerja, serta bagaimana mengatur alat dan benda kerja yang baik
dan aman.
Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Limbah
Berbentuk Bangun Ruang
Pada materi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar, kalian sudah mempelajari
tentang pengemasan produk kerajinan. Diharapkan kalian dapat mengeksplorasi lebih jauh
berbagai macam pengemasan produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang yang
ada di daerahmu serta di wilayah nusantara.

Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk
ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau
pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang
ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan,
getaran). Di samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau
produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan,
pengangkutan dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai
perangsang atau daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu
diperhatikan dalam perencanaannya.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perancangan kemasan, antara lain pertama
kemasan harus menarik. Kalau kemasan tidak atau kurang menarik maka ia akan kehilangan
fungsinya, karena suatu produk harus bersaing dengan berpuluh-puluh produk lainnya dalam
kategori yang sama di tempat penjualan. Salah satu cara adalah dengan penggunaan warna yang
cermat, karena konsumen melihat warna jauh lebih cepat daripada melihat bentuk atau rupa. Dan
warnalah yang pertama kali terlihat bila produk berada di tempat penjualan. Warna yang terang
akan lebih terlihat dari jarak jauh, karena memiliki daya tarik dan dampak yang lebih besar.
Kedua, contents (isi) kemasan harus dapat memberikan informasi dan daya tarik tentang barang
yang dikemas.

Pengemasan untuk produk kerajinan dengan tingkat mobilitas/transportasi yang jauh harus
dirancang agar produk kerajinan tersebut tidak rusak. Berikut contoh kotak pengemasan untuk
produk kerajinan yang akan dikirim.
Contoh Proposal Usaha Bisnis Makanan

A. Judul Proposal: Bola Ubi Coklat Lumer “Ballicious”

B. Profil dan tujuan

 Profil

Ballicious merupakan brand cemilan yang dikembangkan dari makanan


tradisional, yang akan ditawarkan ke pasaran luas dengan menggunakan ubi
sebagai bahan utamanya. Produk ini merupakan inovasi baru yang nantinya
akan dikembangkan lebih lanjut terkait variasi rasa dan lain sebagainya.
Makanan ini nantinya akan memiliki target di berbagai kalangan.

 Tujuan

Tujuan usaha makanan ini tidak lain adalah menawarkan sesuatu yang baru
di bidang bisnis makanan. Dengan membuka usaha ini, maka secara tidak
langsung mengurangi jumlah pengangguran. Tujuan lainnya adalah agar
makanan tradisional tidak hilang tergerus oleh zaman.

C. Pemasaran

 Segmentasi

Dalam segmentasi pasar ini, usaha makanan ini memiliki target pembeli yang
ingin dicapai. Sebisa mungkin, produk yang dikeluarkan nanti dapat
dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat. Adapun segmentasi target
pasar dimulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

 Target pasar

Target pasar yang akan dibidik oleh usaha makanan ini utamanya adalah
masyarakat di sekitar usaha ini nantinya berdiri, sekolahan hingga warung-
warung kecil.

 Positioning

Positioning dalam bisnis diperlukan agar peminat pasar tidak bosan dan
tentunya disesuaikan dengan keinginan pasar. Inovasi yang akan dilakukan
kedepan berupa menambahkan bahan baku baru untuk membedakan antara
produk makanan ini dengan yang lainnya. Kedepan juga akan ditambah lagi
variasi rasa ataupun topping-nya.

Contohnya disini dengan menambah variasi isi keju, coklat kacang, green
tea, dan sejenisnya agar terlihat unik. Selain unik, variasi rasa tersebut akan
membuat para konsumen mudah mengenali produk Ballicious ini.

D. Analisis SWOT

 Strength (kekuatan)

Dengan menggunakan bahan yang mudah dicari dan menjadi salah satu
makanan pengganti karbohidrat, ada keyakinan yang tinggi bahwa produk ini
nantinya akan diterima oleh masyarakat. Kualitas produk yang dihasilkan
juga tinggi dengan adanya kandungan nutrisi yang beragam di dalamnya.

 Weakness (kelemahan)

Kelemahan dari produk ini adalah tidak dapat bertahan lama karena tidak
menggunakan bahan pengawet apapun. Produk ini hanya akan bertahan 1-2
kali setelah masa produksi massal dilakukan. Setelah melewati masa itu,
produk akan terasa berbeda jika dikonsumsi.

Disisi lain, bahan baku yang digunakan terkadang tidak stabil pada musim
tertentu dan hal tersebut akan mempengaruhi produksi. Konsep yang
sederhana dan menggunakan bahan baku yang tidak terlalu banyak ini
membuat produk ini rentan akan banyak tiruannya.

 Opportunity (peluang)

Berbicara soal peluang pemasaran produk, dapat dikatakan bahwa secara


umum produk ini sudah beredar di pasaran. Namun, yang beredar di pasaran
merupakan yang biasa dan tidak memiliki ciri khasnya. Berbeda dengan
Ballicious yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa agar terlihat menarik
dan berbeda dengan yang lainnya.

Baru sedikit orang yang memanfaatkan bahan baku tradisional ini untuk
diolah menjadi camilan yang sehat dengan harga terjangkau. Oleh karena
itulah peluangnya dapat dikatakan besar di sektor makanan, mengingat
sebagian orang Indonesia menyukai aneka camilan dengan beragam variasi.

 Threat (ancaman)

Ketika membuka usaha di bidang makanan, maka tidak menutup


kemungkinan akan ada ancaman yang menanti. Begitu juga ancaman produk
ini, beberapa diantaranya bisa saja muncul kompetitor baru yang bersaing
secara tidak sehat.

Ancaman dari segi bahan baku yang dapat naik drastis ketika bukan musim
panen atau banyak petani yang mengalami gagal panen. Munculnya
kompetitor baru yang menjual dengan harga yang lebih murah yang memiliki
kualitas tidak jauh berbeda dengan produk ini.

E. Manajemen produksi

1. Kegiatan produksi

 Kegiatan awal produksi adalah mulai mengembangkan ide untuk


kedepannya serta terjun ke lapangan untuk mengetahui produk seperti
apa yang diinginkan oleh konsumen.
 Mencari dan menentukan bahan baku sebagai penunjang bahan utama
dengan cara melakukan survei langsung ke lapangan. Dalam hal ini,
tentunya mencari bahan yang mudah ditemukan dengan harga yang
bersaing.
 Proses produksi dilakukan dengan menerapkan asas produksi yang
higienis, berkualitas agar mendapatkan kepercayaan dari konsumen.
 Melakukan pencatatan keuangan dengan baik, mulai dari pemasukan
dana hingga pengeluaran dana secara rinci dalam setiap hari, bulan,
dan tahunnya.

2. Penggunaan bahan baku

 Ubi Jalar = 15 kg x @2.000 = Rp30.000,00


 Tepung Tapioka = 3,5 kg x @6.000 = Rp21.000,00
 Gula Merah = 1 kg x @15.000 = Rp15.000,00
 Kacang = 1 kg x @20.000 = Rp20.000,00
 Garam = 1 pcs x @1.500 = Rp1.500,00
 Batang Coklat = 5 pcs x @15.000 = Rp75.000,00
 Ceres = 5 pcs x @5.000 = Rp7.500,00

Total = Rp170.000,00

3. Daftar peralatan yang dibutuhkan

 Nampan 1 pcs
 Gelas ukur 1 pcs
 Baskom besar 1 pcs
 Pisau 2 pcs
 Panci 2 pcs
 Wajan 1 pcs

4. Daftar perlengkapan lain

 Label = 5 lembar x @5.000 = Rp25.000,00


 Sarung Tangan Plastik = 2 pcs x @2.500 = Rp5.000,00
 Cup Plastik = 5 pack x @7.500 = Rp37.500,00

Total = Rp67.500,00

5. Biaya operasional

 Transportasi = Rp50.000,00
 Gas = Rp20.000,00

Total = Rp70.000,00

6. Proses pembuatan

 Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti yang tertulis


sebelumnya.
 Mulai mengupas ubi, cuci hingga bersih, kemudian kukus hingga
teksturnya lunak.
 Pindahkan ubi ke wadah berukuran besar, tumbuk sampai benar-
benar halus merata.
 Tambahkan bumbu seperti garam dan bahan lain seperti tepung
tapioka. Campurkan hingga merata.
 Ambil adonan sekitar 1 sendok atau secukupnya, pipihkan adonan
dan masukkan gula merah atau coklat atau isian lain sesuai selera.
Bentuk menjadi bulat sempurna.
 Lakukan langkah sebelumnya sampai adonan habis.
 Siapkan wajan dan tuangkan minyak secukupnya, gunakan api
sedang untuk menggorengnya. Angkat jika sudah berwarna
kecoklatan atau kuning keemasan.
 Sajikan dengan berbagai macam topping.

F. Rencana anggaran

 Estimasi pengeluaran

Modal awal yang harus dikeluarkan untuk sekali produksi sebesar


Rp307.500,00.

Adapun perinciannya:
= bahan baku + perlengkapan lain + operasional
= Rp170.000,00 + Rp67.500,00 + Rp70.000,00
= Rp307.500,00

Dengan modal Rp307.500,00, ditargetkan dapat memproduksi mencapai 100


pcs atau lebih.
 Menetapkan harga jual

Harga satuan produksi


= total pengeluaran : hasil produksi
= Rp307.500,00 : 100
= Rp3.075,00 / pcs

 Harga jual

= harga satuan + laba yang diinginkan


= Rp3.075,00 + Rp1.425,00
= Rp4.500,00

Dengan demikian, harga jual per satuannya adalah Rp4.500,00.

 Estimasi laba

Adapun perhitungan laba yang didapatkan dalam sekali produksi adalah


sebagai berikut:
= (hasil produksi x harga jual) – modal awal
= (100 x Rp4.500,00) – Rp307.500,00
= Rp400.000,00 – Rp307.500,00
= Rp142.500,00

Jika dalam persentase, maka persentase laba yang didapatkan adalah:


= (laba : modal) x 100%
= (Rp142.500,00 : Rp307.500) x 100%
= 46,34%
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya kerena

kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal ini. Adapun dalam penulisan proposal ini,

produk yang akan ditawarkan adalah “KERAJINAN TANGAN UNTUK TOPLES HIAS DAN

CELENGAN KECE DARI BARANG BEKAS’’

Kami menyadari sepenuhnya bahwa ini dalam penulisan proposal ini banyak terdapat

terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang

membangun demi kesempurnaan penulisan proposal ini. Tidak lupa kami mengucapkan

terimakasih pada semua pihak yang telah membantu penyusunan proposal ini , khususnya

kepada dosen pembimbing mata kuliah kewirausahaan. Akhir kata semoga proposal ini dapat

bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita dalam mempelajari

“kewirausahaan” serta dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Medan, 27 november 2017

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................1

DAFTAR ISI................................................................................................................2

BAB I

PENDAHULUAN.......................................................................................................3

A. Latar Belakang...................................................................................................3

B. Visi.....................................................................................................................3

C. Misi.....................................................................................................................3

D. Tujuan kegiatan..................................................................................................4

E. Maksud kegiatan.................................................................................................4

BAB II

PRA PRODUKSI........................................................................................................5

A. Profil...................................................................................................................5

B. Strategi Pasar......................................................................................................5

C. Analisa SWOT...................................................................................................7

BAB III

PROSES PRODUKSI.................................................................................................8

A. Cara pembuatan..................................................................................................8

B. Bahan Baku........................................................................................................8

C. Peralatan dan Perlengkapan...............................................................................9

D. Cara pembuatan toples.......................................................................................9

BAB IV

RENCANA ANGGARAN.........................................................................................10

A. Modal/ pemasukan...........................................................................................10
B. Penentuan harga jual........................................................................................10

BAB V

PENUTUP...............................................................................................................11

A. Kesimpulan....................................................................................................11

B. Saran..............................................................................................................11

BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Usaha adalah suatu bentuk kegiatan yg dapat menghasilkan uang & dapat meningkatkan

taraf hidup seseorang untuk menjadi lebih baik. Suatu usaha yg kita jalani dapat menghasilkan

laba semaksimal mungkin jika kita tekun dan kreatif dalam menjalani usaha tersebut.

Banyak cara yg dilakukan oleh seseorang dalam memulai atau menjalani kegiatan usaha

seperti sistem retail atau membuat sendiri produk yg dijual. Kegiatan usaha dengan cara

membuat sendiri, produk yg dijual akan lebih banyak kelebihannya dibandingkan sistem atau

kegiatan usaha lain. Selain produk yg dijual menarik minat , tentu cara ini lebih mudah dalam

menafsirkan atau menargetkan laba dengan total produk yg akan dijual ke konsumen.

Dari penjelasan latar belakang diatas, maka saya tertarik untuk melakukan kegiatan usaha

dengan menggunakan cara memproduksi sendiri produk yg akan saya tawarkan berupa kerajinan

tangan “ Toples hias dari toples bekas, busa boneka bekas& kain perca serta kain faneldan

celengan kece dari toples bekas ”.

B . Visi

Menjadikan barang bekas memiliki nilai jual.

Kepuasaan konsumen atas produk merupakan hal yang saya utamakan.

C. Misi

Memperkenalkan Toples hias dan celengan kece khususnya yg terbuat dari barang bekas ke

masyarakat.

Menciptakan hiasan yg lucu, cantik, dan menarik dengan harga yg terjangkau’

C. Tujuan Kegiatan Usaha

Tujuan saya memilih jenis usaha ini yaitu :

1.Mendapatkan keuntungan.
2.Menarik minat konsumen untuk merasakan produk yang saya buat, agar mencapai target

penjualan.

3. Dapat membuka lapangan pekerjaan baru.

4.Memanfaatkan barang-barang yang tidak terpakai.

D.Maksud Kegiatan Usaha

Dari hal membuka usaha ini saya bermaksud ingin menyalurkan ilmu yang saya miliki

yaitu Kemampuan di bidang kerajinan tangan, di dunia usaha bentuk dari pengalaman dan

menambah wawasan atas ilmu yang telah saya ketahui dari sekolah saya dulu dan orang –orang

terdekat dan ingin berinovasi dengan barang yang tidak terpakai sehingga bisa di gunakan

kembali dan di manfaatkan dengan memiliki nilai jual dengan menggunakan toples bekas dan

kain perca serta busa bekas boneka buat bahan utamanya dalam usaha membuat kerajian tangan

ini memiliki kesabaran untuk proses pembuatannya dan keuletan dalam membuat usaha ini.

BAB II

Pra Produksi

A. Profil

Kerajinan tangan dari untuk toples hias dan celengan kece dari barang bekas yaitu usaha

yang sangat menggiyurkan bagi pengraji kerjinan tangan, Disekitar kita barang-barang bekas

seperti kaleng-kaleng bekas sudah tidak asing lagi bagi kita. Sehingga kita menuangkan ide
untuk membuat kreasi dengan bahan dasar dari kaleng bekas menjadi sebuah tempat tabungan

atau dengan istilah celengan yang menarik dan toples hias untuk wadah tempat menyimpan kue

dan makanan ringan dengan dihiasi berbagai lukisan flora fauna ,tokoh kartun, dan

sebagainya,sehingga bisa menjadi suatu yang bernilai lebih dan mempunyai nilai jual yang lebih

tinggi dibandingkan dengan celengan dari plastik atau tanah liat. Melihat potensi lingkungan

sekitar Ngawi masih sangat jarang yang mengkreasikan daur ulang barang-barang bekas menjadi

sebuah benda yang bermanfaat dan mempunyai nilai jual yang lebih.Daur ulang celengan

maupun toples hias ini disajikan dengan berbagai macam hiasan yang dilukiskan di celengan itu

seperti gambar flora,fauna,berbagai tokoh kartun seperti doraemon,spongebob,dora,shon the

sheep dan sebagainya serta ada juga lukisan yang sesuai dengan pesanan yang mempunyai ciri

khas berbeda.Dengan ini saya mengharapkan dapat menggaet atau menarik pelanggan untuk

mencoba membelinya. Oleh karena itu peluang usaha dibisnis ini bisa dikatakan cukup

menjanjikan karena masih jarang pesaing dalam bisnis ini khususnya dikota Ngawi .

B. Strategi pemasaran yang akan diterapkan

a. Deferensiasi

saya mencoba menghadirkan suatu produk yang unik dan mempunyai nilai jual yang

tinggi, yang dalam pembuatannya menggunakan barang-barang bekas yang dirubah menjadi

suatu produk yang masih dapat dimanfaatkan kembali.tampilan dari celengan dan toples hias ini

saya buat semenarik mungkin dan unik sehingga membuat konsumen menjadi tertarik.

b. Strategi produk

Ø Memberikan diskon produk bagi pemesanan yang cukup banyak

Ø Melayani pesanan melalui telepon, sms,facebook dan twitter.

Ø Membuat tampilan celengan dan toples hias semenarik mungkin.


c. Strategi tempat

Memilih tempat strategis, ramai dikunjungi orang, serta tempat yang sering dilewati dan mudah

terjangkau oleh manusia.

d. Biaya terjangkau

Strategi ini dilakukan dengan memberikan harga yang terjangkau oleh semua kalangan yang

berkisar Rp 10.000 sampai dengan Rp 50.000.

C. Potensi dan Segmentasi Pasar

a) Potensi Pasar

Kecenderungan masyaraaakat Ngawi akan sesuatu yang unik dan baru

menyebabkan daya beli produk ini meningkat,sehingga permintaan akan kreasi toples hias dan

celengan kece ini selalu terus bertambah.

b) Segmentasi Pasar

Target pasar yang dituju adalah semua kalangan baik dari kalangan menengah ke bawah

sampai menengah ke atas,mulai dari lingkungan sekolah,kampus,pusat perbelanjaan,dan juga

tempat-tempat hiburan dan rekreasi baik kalangan ibu-ibu maupun remaja hingga anak kecil.

c) Media Promosi yang akan di gunakan

Media media promosi yang akan digunakan yaitu melalui :

Ø Catalog Dan Sosmed

Membuat catalog dan promosi di sosmed yang berisi semua jenis produk barang yang

didesain dengan menarik dan enak dipandang.

Ø Manusia
Menggunakan tehnik word of mouth (mulut ke mulut), pemberitahuan dari teman ke

teman yang lain mengenai usaha yang dijalankannya,serta minta reverensi dari pelanggan,siapa

yang pernah mencoba memanfaatkan celengan dari kaleng bekas.

D. Analisis SWOT

a) Strength ( Kekuatan )

· Harga produk ekonomis

· Kerapihan produk terjamin

· Produk yang saya tawarkan menggunakan bahan yg aman dan bersih

· Produk yang saya tawarkan berbeda dgn produk lain yg sejenis.

b) Weakness ( Kelemahan )

· Terbatasnya bahan produksi ( toples bekas & kain perca )

· Lama waktu produksi untuk menghasilkan produk dengan detail yg rapi.

c) Oppurtunity ( Peluang )

· Banyak penjual lain yg menjual toples hias dan celengan kece menggunakan hiasan biasa

sedangkan saya memanfaatkan kain perca.

· Keunikan produk saya tidak kalah dengan produsen lain.

d) Threat ( Hambatan )

· Produk yg diperdagangkan berupa Toples Hias celengan kece dari barang bekas semakin

tersingkir dengan adanya Toples hias yg biasa pada umumnya.

D. STRATEGI BISNIS

Dalam pemasaran harus pandai dalam mengatur harga, tempat penjualan, melakukan

promosi produk. Salah satu promosi adalah dengan menawarkan Harga miring untuk tiap bentuk

Toples Hias dan celengan kece. Inovasi yg bagus terhadap produk yg diproduksi, seperti
bagaimana bentuk yg unik dan bagaimana membuat kain perca memiliki keistimewaan

tersendiri.

BAB III

PROSES PRODUKSI

A. Pembuatan produk celengan kece dari barang-barang bekas :

v. Keterkaitan dengan bahan lain termasuk perolehan bahan baku.Dalam membuat produk ini

membutuhkan barang-barang antara lain :

· Kaleng bekas susu

· Koran (untuk alas)

· Spidol snowman paint

· Cat pilox (untuk cat dasar)

· cutter

v. Identifikasi sumber tempat membeli barang-barang tersebut :


· Lingkungan sekitar

· Pengepul

v. Tata cara pembuatan produk celengan

1) Kaleng bekas dibersihkan terlebih dahulu (bisa dicuci dan dijemur hingga kering)

2) Kaleng yang sudah bersih lalu di cat menggunakan cat pilox. Sebelum menyemprotkan cat

pilox, kaleng cat pilox dikocok beberapa kali agar cairan cat di dalam kaleng rata. Semprotkan

cat secukupnya saja, (tidak perlu tebal) tapi rata ke semua permukaan kaleng.

3) Lalu kaleng yang sudah dicat tadi jemur di bawah sinar matahari hingga kering beralaskan

koran.

4) Setelah kering kaleng tadi siap di lukis /digambar dengan menggunakan spidol snowman

paint. Caranya kocok terlebih dahulu spidol sebelum digunakan untuk menggambar. Lalu

buatlah gambar yang menarik sesuai tema yang anda inginkan.

5) Setelah selesai dilukis / digambar, lalu tutup kaleng dilubangi dengan “LURUS” sepanjang

+/- 4 cm , lebar 0,5 cm dgn menggunakan cutter untuk lubang masuk uang kertas / logam (Utk

celengan),

6) Setelah selesai dilukis / digambar, lalu tutup kaleng dilubangi dengan diameter +/- 4 cm dgn

menggunakan cutter untuk lubang tisu (Utk Celengan)

7) Pasang tutup yang sudah dilubangi tadi sebagai penutup kaleng.

8) Selesai.

B. PEMBUATAN PRODUK TOPLES HIAS DARI BARANG BEKAS

v. Keterkaitan dengan bahan lain termasuk perolehan bahan baku.Dalam membuat produk ini

membutuhkan barang-barang antara lain :

a) Analisis produksi dari bahan toples bekas


Bahan-bahan yg kami butuhkan sebagai berikut:

· Toples bekas 1 buah

· Busa boneka bekas

· Kain Flanel 4 potong

· Peralatan jahit

· Glue Gun 2 batang

· Kain perca

· Peralatan jahit + pita +cuter +polpen +penggaris

b) Cara membuat toples hias

· Pertama toples di bersihkandahulu (di cuci lalu di jemur hingga kering)

· Busa boneka bekas di masukan ke dalam kain perca kemudian di jait di bentuk dengan

ukuran toples tersebut sehingga bisa menutupi bagian tubuh tuples

· Kain fanelnya sebagai pelengkap hiasan di bentuk dengan sesuai pilihan misalnya di buat

bentuk bunga atau cartun saound the seep,doraemon,dll

· Bagian toples di olesi glue gun kemudin kain perca yang sudah di jahit sama busaya tadi di

tempelkan ke bagian yang di beri glu gun

· Setelah itu kain fanel yang sudah di bentuk lalu di tempelkan di toples yang sudah di baluti

oleh kain perca

· Bagian tutupnya yang atas dasarnya di beri kain perca yang sudah di jahit tadi dengan

menggunakan glugun sebagai perekat di kasih pita berbentuk kupu-kupu di atasnya.

· selesai

v Identitas sumber dapat membeli barang-barang tersebut :

a. Lingkungan sekitar
b. Tukang jahit/ konfeksi

c. Pengepul

BAB IV

RENCANA ANGGARAN

A. Bahan Baku

Dalam proses produksi saya menggunakan bahan baku rincian sebagai berikut:

NO Nama Bahan Banyaknya Harga satuan Total harga

1 Kaleng bekas 10 Rp.250 Rp.2500

2 Toples bekas 10 Rp.250 Rp.2500

3 Busa boneka 1kg Rp.3000 Rp.3000

bekas

4 Kain fanel 5 Rp.1000 Rp.5000

5 Kain perca 1kg Rp.3000 Rp.3000

6 Glue Gan 10 RP.1000 Rp.10.000

7 Pita 5 Rp.1000 Rp.5000

8 Cat pilok 1 Rp.25000 Rp.25000

9 Peralatan jahit 1paket Rp.8000 Rp.8000

10 Spedol 1 Rp.1000 RP.1000

JUMLAH - Rp.65.000
B.Modal / Pemasukkan

Modal yang saya keluarkan dalam produks ialah sebesar Rp.65.000 dan Harga jual sekitar

Rp10,000an sampaii Rp50,000 an tergantung rumitnya model hias dan motifnya yang akan di

buat.

a) kalau di rata-rata dalam 1minggu dan perbulan memproduksi 20 buah kalau harga yang di

jual Rp10,000an perbuah.

Per minggu maka hasilnya Rp10.000 X 20 produksi = Rp200,000

Rp200.000 – Rp65000 (modal) = Rp 135.000 (keuntungan perminggu)

Per bulan maka hasilnya Rp10.000 X 80produksi( 20 X 4mingguu) =Rp 800,000

Rp800.000 – ( Rp65000 X 4minggu ) = Rp540.000 (keuntungan perbulan)

b) di hitung dengan harga 15000 perbuah dengan memproduksi 20 perminggu maka hasilnya

yaitu

per minggu maka hasilnya Rp15000 X 20 produksi = Rp300.000-Rp 65000 =Rp235000 (untung

permininggu) .Perbulan maka hasilnya Rp15.000 X 80 = Rp1.200.000 – 260.000 = Rp9400.000

(keuntungan perbulan )
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan akan mancapai keberhasilan. Kami sangat

yakin bahwa usaha ini akan maju terus dan berkembang karena dilakukan oleh SDM yg memiliki

kualitas dalam menjalankan pekerjaan. Produk yang ka jual juga sangat unit dalam segi bentuk,

hiasan, warna dan motifnya. Kami yakin pasar akan menerima dengan baik produk dengan

kualitas dan harga terjangkau yg kami produksi.

B. Saran

Kami menyadari bahwa proposal ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan prososal ini.

Demikian proposal ini, semoga kegiatan keinginan usaha kami ini sehingga dapat berjalan

dengan baik dan kami berharap dalam mengembangkan kreatifitas dapat bermanfaat bagi saya

dan masyarakat.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan

proposal ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya, sekian

terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai