Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM DIFUSI DAN OSMOSIS

PADA MANISAN KOLANG-KALING

OLEH :

ALIFA FATHIYA HUTASUHUT

T.NAZWA SAQINAH

ANNISA DZIKRIYA NADIROH

WIDYA KHAIRANI

ADITYA PRATAMA HUTASUHUT

GURU PEMBIMBING: KAMALIAH S.pd

SMA NEGERI 2 PERCONTOHAN


ACEH TAMIANG KECAMATAN KARANG BARU
TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sel merupakan unit paling kecil penyusun makhluk hidup. Sedemikian kecilnya hingga untuk
melihatnya harus menggunakan alat bantu mikroskop. Akan tetapi sel merupakan suatu sistem yang
sangat kompleks dan memiliki mekanisme kerja yang sangat canggih, hingga mampu menjalankan
fungsi-fungsi dasar kehidupan. Itu sebabnya kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari fungsi
sel.

Sel manusia berbeda dari sel tumbuhan. Sel tumbuhan dilindungioleh dinding sel yang kuat dan
kaku, sedangkan sel manusia dan hewan tidak dilindungi oleh dinding sel, tetapi dibungkus oleh
membran plasma yang bersifat selektif permeabel. Karena sifatnya tersebut, tidak sembarang zat
atau senyawa dapat masuk ke dalam sel. Melalui membran plasma terjadi dua proses transport atau
perpindahan, yaitu transport aktif dan transport pasif. Transpor pasif merupakan perpindahan zat
yang tidak memerlukan energi dari sel, sedangkan transpor aktif merupakan perpindahan zat yang
memerlukan energi. Perpindahan zat ini terjadi karena perbedaan konsentrasi antar larutan.
Transpor aktif melalui peristiwa endositosis, dan eksositosis. Transpor pasif melalui peristiwa difusi
dan osmosis.

Proses terjadinya difusi dan osmosis dapat diamati dari uji coba yang sederhana. Berdasarkan teori
yang ada di buku, zat yang ada di dalam dan diluar sel akan melakukan perpindahan untuk mencapai
keseimbangan. Proses osmosis dan difusi berlangsung pada kehidupan sehari-hari manusia, tanpa
disadari oleh manusia itu sendiri. Contohnya proses difusi yang berlangsung saat manusia menghirup
nafas. Padahal proses tersebut merupakan proses yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia,
tanpa adanya kedua proses tersebut maka manusia tidak akan dapat bertahan hidup.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, kami membuat beberapa rumusan masalah :

1. Apakah terjadi proses difusi pada pembuatan manisan?

2. Apakah terjadi proses osmosis pada pembuatan manisan?

1.3 Hipotesis.

1. Proses difusi terjadi dari larutan yang berkonsentrasi tinggi menuju larutan yang berkonsentrasi
rendah.

2. Proses osmosis terjadi dari larutan yang memiliki kekentalan rendah (Hipotonis) menuju ke
larutan yang kekentalannya tinggi (hipertonis).

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui proses terjadinya difusi.

2. Untuk mengetahui peristiwa osmosis, yaitu perpindahan larutan darikonsentrasi rendah


(hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis) melalui selaput/membran selektif

Permeabel
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1.1 Transpor Pasif

Transpor pasif merupakan perpindahan zat yang tidak memerlukan energi. Perpindahan zat ini
terjadi karena perbedaan konsentrasi antara zatatau larutan.

1.2 Difusi

Di dalam sel terjadi peristiwa perpindahan molekul zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke
tempat yang berkonsentrasi lebih rendah untuk mencapai kesamaan konsentrasi. Peristiwa tersebut
dinamakan difusi. Ditingkat sel, difusi bermacam bahan, termasuk air terjadi terus menerus dan
dimana-mana.

Sumber lain mengatakan :

Difusi adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada
dua larutan disebut gradient konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar
luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap
terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contohyang sederhana adalah pemberian gula
pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang
berdifusi dalam udara. Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika
terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:

ü Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel ituakan bergerak,
sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.

ü Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatandifusi.

ü Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatandifusinya.

ü Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambatkecepatan difusinya.

ü Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerakdengan lebih cepat. Maka,
semakin cepat pula kecepatan difusinya.

1.3 Osmosis

Osmosis Ialah Perpindahan zat atau molekul dari pelarut/air dengan konsentrasi rendah ke
konsentrasi tinggi.

Sumber lain mengatakan:

Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui selaput semipermiabel selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh
pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Gaya
per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel
selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan
turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada
konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.

Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan
mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. ALAT, BAHAN DAN CARA KERJA

1. Alat : - Sendok

- Wadah

- Saringan

- Kompor

- Panci

- Centong

- Garpu

2. Bahan :

- Kolang-Kaling = 1 kg

- Gula = 1,5 sendok makan

- Sirup patung = 1 botol

- Air secukupnya

3. Cara kerja :

1) Sediakan alat dan bahan terlebih dahulu

2) buah kolang kaling 1 kg dicuci hingga bersih (kalau bisa 3 kali pencucian menggunakan air bersih)

3)setelah itu rebus dan 3 kali ganti air per 10 menit

4)setelah mendidih angkat dan tiriskan disaringan

5)dinginkan kolang kaleng sekitar 15 menit


6)lalu tuangkan kolang kaleng kewadah yang sudah dilap bersih.

7)tuangkan sirup satu botol kedalam wadah yang sudah diisi kolang kaling hingga merata.

8)lalu tuangkan gula 1,5 sendok makan

9) setelah itu, tutup rapat. Tunggu beberapa hari.

10) setelah beberapa hari, manisan kolang – kaling siap disantap.

B. HASIL PENGAMATAN

Tanggal penelitian : 21 agustus 2022

Data hasil pengamatan :

* Sebelum diolah

 Warna buah : Bening


 Rasa gula : Manis
 Rasa kolang-kaling : Asam
 Rasa larutan sebelum diberi gula : Manis
 Tekstur buah : Keras

* Sesudah diolah (direbus dan pembuatan manisan kolang-kaling/dicampur sirup)

 Warna buah : Bening


 Rasa sirup : Manis
 Rasa kolang - kaling : Manis
 Rasa larutan setelah diberi gula : Manis
 Tekstur buah : Kenyal kenyil

BAB IV
GAMBAR DOKUMENTASI

HASIL DISKUSI BERSAMA BUNDA


PEMBIMBING = BUNDA KAMALIAH
S.pd

GAMBAR MANISAN KOLANG –


KALING
FOTO BERSAMA DENGAN GURU PEMBIMBING YAITU BUNDA KAMALIAH S.pd

BAB VI
KESIMPULAN

Dari hasil percobaan yang kami lakukan, peristiwa yang terjadi pada manisan buah yaitu peristiwa
dimana larutan utama (air gula) berpindah secara difusi ke dalam daging buah, yaitu perpindahan
dari konsentrasi yang lebih tinggi ke bagian yang memiliki konsentrasi yang rendah.

Contoh dari peristiwa difusi yaitu perpindahan air gula yang masuk ke dalam daging buah pada
proses pembuatan manisan . Sedangkan contoh peristiwa osmosis adalah adalah daging buah yang
menyerap gula pada larutan.

Anda mungkin juga menyukai