DOSEN PEMBIMBING:
NAMA MAHASISWA:
Anggi Fransiska
NIM
1
2
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Kasus Lengkap ASUHAN KEBIDANAN
AKUPRESSURE SP6 DAN LI4 UNTUK MENGURANGI TINGKAT NYERI
PADA PERSALINAN FASE AKTIF
Laporan kasus lengkap ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih
kepada :
1. Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T., M.Kes., M.Keb, selaku Ketua Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati.
2. Retno Wulan, S.S.T.Keb., M.K.M., selaku Ketua Program Studi Profesi Bidan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati.
3. Nopri Padma, S.SiT., M.Kesbselaku dosen pembimbing yang selalu
memberikan dorongan, kritik dan masukan.
4. Marlita Potoboda, Amd.Keb, selaku pembimbing lahan yang selalu sabar
membimbing, memberikan dorongan, kritik, dan saran selama praktik.
5. Teman-teman STIKes Bakti Utama Pati Tahun Akademik 2021/2022 yang
selalu memberi semangat dan motivasi.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan laporan kasus lengkap. Oleh sebab itu, menerima segala kritik dan saran
yang membangun dari pembaca. Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga
laporan kasus lengap ini dapat memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.
HALAMAN PERSETUJUAN
P.
Mengetahui,
Ka. Prodi Pendidikan Profesi Bidan
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... ii
Halaman Persetujuan .................................................................................... iii
Daftar Isi........................................................................................................ iv
Bab I Pendahuluan
A.. Latar Belakang ...............………………………………….. 1
B.. Tujuan ................…………………………………………... 2
C.. Manfaat ...............…………………………………………. 2
Bab II Tinjauan Pustaka
A. Kajian Teori.............................................................................. 8
Bab III Tinjauan Kasus............................................................................. 15
Bab IV Pembahasan....................................................................................... 22
Bab V Penutup
A.. .Kesimpulan............................................................................... 25
B.. Saran........................................................................................ 26
Daftar Pustaka
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang cukup bulan (37-42
minggu) yang hidup diluar kandungan melalui jalan lahir di susul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin yang bersifat spontan, dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung 18 jam tanpa alat bantu atau
kekuatan sendiri tidak ada penyulit atau komplikasi baik ibu maupun bayinya
(Mutmainnah, A. U., Jihan, H. H., & Llyod, S. S. (2017).
Pada kala 1 persalinan, kontraksi rahim menyebabkan dilatasi serviks
dan iskemia rahim (penurunan aliran darah sehingga oksigen lokal dapat
mengalami deficit akibat kontraksi arteri miometrium. (Fauziah, 2015).
Adapun peran bidan dalam mengurangi nyeri selama persalinan dengan cara
mandi air hangat, kompres hangat atau dingin, terus bergerak seperti jalan-
jalan atau berjongkok, manjakan diri dengan sentuhan atau pijatan lembut,
latihan pernapasan, memanfaatkan visualisasi dan audio seperti melihat wajah
pasangan dan mendengarkan musik (Sari & Rimandini, 2014).
Akupresur menggunakan tangan untuk memijat bagian-bagian tubuh
tertentu. Titik-titik yang berhubungan dengan persalinan adalah SP6 dan LI4
dimana titik ini dapat merangsang pelepasan hormon oksitosin untuk induksi
persalinan dan pengelolaan nyeri selama persalinan. Penekanan acupoint SP6
memiliki pengaruh kuat terhadap organ refroduksi memperlancar proses
persalinan dengan membantu di latasi servik sedangkan acupoint LI4 memiliki
efek mengurangi rasa sakit dan merangsang kontraksi uterus (Lee et, 2001)
dalam (Sujiyatini & Djanah, 2016).
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh (Angelia & Lokawati),
responden yang mengalami nyeri sangat berat sejumlah 13,3%, hal tersebut
dikarenakan bertambahnya pembukaan serviks dan kontraksi yang semakin
kuat hal ini meyebabkan nyeri semakin berat dan tidak dapat di kontrol.
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dirumuskan masalah “Bagaimanakah
asuhan kebidanan pada ibu bersalin untuk mengurangi rasa nyeri persalinan
dengan menggunakan akupressure pada titik Sp6 dan Li4.?”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin untuk mengurangi rasa
nyeri persalinan dengan menggunakan akupressure pada titik Sp6 dan
Li4i
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada ibu bersalin
b. Melakukan analisis data pada ibu bersalin
c. Melakukan penatalaksanaan (perencanaan, implementasi dan
evaluasi).
d. Melakukan dokumentasi asuhan kebidanan persalinan
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
7
2. Bagi Institusi
Hasil laporan pengelolaan kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber
referensi khususnya tentang asuhan kebidanan pada bersalin.
3. Bagi Pelayanan Kesehatan
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan studi banding dalam
melaksanakan pelayanan khususnya pada ibu bersalin.
4. Bagi Profesi Bidan
Sebagai sumber referensi teoritis maupun aplikasi bagi profesi bidan
dalam asuhan pada bersalin.
8
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Persalinan
1) Pengertian Persalinan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran janin, plasenta dan
ketuban beserta selaputnya dari dalam uterus ke luar uterus (Maritalia,
2012). Persalinan adalah suatu proses yang dimulai dengan adanya
kontraksi uterus yang menyebabkan terjadinya dilatasi progresif dari
serviks, kelahiran bayi dan kelahiran plasenta dengan proses alamiah.
(Rohani, 2011).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang dapat hidup
dari dalam uterus dan keluar melalui vagina secara spontan pada
kehamilan cukup bulan tanpa bantuan alat dan tidak terjadi komplikasi
pada ibu ataupun pada janin dengan presentasi belakang kepala
berlangsung kurang dari 24 jam (Varney, 2003).
2) Jenis Persalinan
Menurut Rohani (2011), berdasarkan umur kehamilan terdiri dari
uraian sebagai berikut :
a. Abortus : pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22
minggu atau bayi dengan berat kurang dari 500 gram.
b. Partus Immaturus : pengeluaran buah kehamilan sebelum janin dapat
hidup (viable), berat janin di bawah 500-1.000 gram atau usia
kehamilan antara 22-28 minggu.
c. Partus prematurus : persalinan dari hasil konsepsi pada umur
kehamilan 28-36 minggu. Janin dapat hidup tetapi prematur, berat
janin antara 1.000-2.500 gram.
9
Kala IV mulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam kemudian. Dalam kala
tersebut diobservasi apakah terjadi perdarahan post partum. (Rohani,
2011)
a. Timbul rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan
teratur.
b. Keluar lendir bercampur darah (bloody show). Bloody show adalah
pengeluaran dari mukus dan pengeluaran yang lebih banyak karena
robekan kecil pada serviks. Sumbatan mukus yang berasal dari
sekresi servikal dari proliferasi kelenjar mukosa servikal pada awal
kehamilan, berperan sebagai barier protektif dan menutup servikal
selama kehamilan.
c. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya. Pemecahan
membran yang normal terjadi pada kala I persalinan. Hal ini terjadi
pada 12% wanita, dan lebih dari 80% wanita akan memulai
persalinan secara spontan dalam 24 jam.
d. Pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah
ada. Berikut ini adalah perbedaan penipisan dan dilatasi serviks
antara nulipara dan multipara.
1) Nulipara
Biasanya sebelum persalinan, serviks menipis sekitar 50-
60% dan pembukaan sampai 1 cm; dan dengan dimulainya
persalinan, biasanya ibu nulipara mengalami penipisan serviks
50-100%, kemudian terjadi pembukaan.
2) Multipara
Pada multipara sering kali serviks tidak menipis pada awal
persalinan, tetapi hanya membuka 1-2 cm. Biasanya pada
multipara serviks akan membuka, kemudian diteruskan dengan
penipisan.
e. Kontraksi uterus mengakibatkan perubahan pada serviks (frekuensi
minimal 2 kali dalam 10 menit).
7) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persalinan
a. Passage (jalan lahir)
Jalan lahir merupakan komponen yang sangat penting dalam
proses persalinan yang terdiri dari jalan lahir tulang dan jalan lahir
16
6) Perubahan neurologis
Menunjukan bahwa timbul stres dan rasa tidak nyaman
pada masa persalinan. Perubahan sensori terjadi pada saat
wanita masuk ke tahap persalinan dan masuk ke tahap
selanjutnya. Mula-mula ibu merasa senang kemudian menjadi
serius dan mengalami amnesia selama masa persalinan
akibatnya ibu merasa senang atau merasa letih saat melahirkan.
7) Perubahan pencernaan
Bibir dan mulut dapat menjadi kering akibat wanita
bernapas melalui mulut, dehidrasi dan sebagai respon emosi
terhadap persalinan. Selama persalinan, mortilitas dan absorbsi
saluran cerna menurun dan waktu kerja lambung menjadi
lambat. Mual, muntah dan sendawa juga terjadi sebagai respon
refleks terhadap dilatasi serviks lengkap.
8) Perubahan endokrin
Sistem endokrin aktif selama persalinan. Awalan persalinan
dapat diakibatkan oleh penurunan progesteron dan peningkatan
estrogen, prostaglandin dan oksitosin. Metabolisme meningkat
dan kadar aliran darah dapat menurun akibat proses persalinan.
c. Perubahan Psikologis pada Ibu Bersalin
Rasa nyeri dalam persalinan sejak zaman dahulu sudah menjadi
pokok pembahasan diantara wanita, maka banyak calon ibu
menghadapi kehamilan dan kelahiran anaknya dengan perasaan takut
dan cemas. Tidaklah mudah untuk menghilangkan perasaan takut,
akan tetapi dokter dan bidan dapat berbuat banyak dengan
membantu para wanita yang dihinggapi perasaan takut dan cemas
22
B. Akupresure
Akupresur disebut juga dengan terapi totok atau tusuk jari adalah
salah satu bentuk fisoterapi dengan memberikan pemijatan dan stimulasi
pad titiktitik tertentu atau akupoint pada tubuh. Akupresur juga diartikan
sebagai menekan titik-titik penyembuuhan menggunkan jari secara
bertahap yang merangsang kemampuan tubuh untuk penyembuhan diri
secara alami. (Heni Setyowati, dkk, 2018). Terapi akupresur merupakan
pengembangan dari ilmu akupuntur, sehingga pada prinsipnya metode
terapinya akupresur sama dengan akupuntur, yang membedakanya terapi
akupresur tidak menggunakan jarum dalam proses pengobatannya.
Akupresur berguna untuk mengurangi atau pun mengobati berbagai jenis
penyakit dan nyeri serta mengurangi ketegangan dan kelelahan. Proses
pengobatan dengan teknik akupresur menitik beratkan pada titik – titik
saraf tubuh. Di kedua telapak tangan dan kaki kita terdapat titik
24
akupresur untuk jantung, paru – paru, ginjal, mata, hati, kelenjar tiroid,
pankreas, sinus, dan otak (hasanudin Kep, 2015)
C. Nyeri
Nyeri persalinan dalam mempengaruhi kondisi psikologis ibu yang
meliputi persepsi ibu pada rasa nyeri dan cemas saat persalinan. Nyeri
bersalin dapat menimbulkan respons fisiologis yang mengurangi
kemampuan rahim saat kontraksi, sehingga bisa memperpanjang waktu
persalinan (Indria, 2015). Untuk memutuskan nyeri persalinan tersebut,
dibutuhkan suatu metode yang dapat mengurangi rasa cemas dan nyeri
pada ibu dalam persalinan yang bisa menenangkan emosi ibu dan
membuat proses persalinan tersebut dapat dilalui dengan lancar. Salah
satu metode yang dibutuhkan oleh ibu yaitu teknik hypnobirthing (Yesie,
2010).
a) Pengkajian
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat
dan lengkap dari semua sumber berkaitan dengan kondisi klien.
Pengkajian data ibu terdiri atas anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang.
27
a. Identitas Pasien
Maksud pertanyaan ini adalah untuk identifikasi (mengenal)
penderita dan menetukan status sosial ekonominya yang harus
diketahui, misalnya untuk menetukan anjuran apa atau pengobatan
apa yang akan diberikan.
b. Nama
Dikaji untuk mengenal klien dan memanggil pasien agar tidak
keliru dengan pasien lain. (Ibrahim, 1996). Memanggil ibu sesuai
dengan namanya, menghargai dan menjaga martabatnya merupakan
salah satu asuhan sayang ibu dalam asuhan (Depkes RI, 2008).
c. Umur
Untuk mengetahui apakah ibu termasuk resiko tinggi atau tidak.
Usia di bawah 16 tahun atau di atas 35 tahun mempredisposisi
wanita terhadap sejumlah komplikasi. Usia di bawah 16 tahun
meningkatkan insiden preeklamsia. Usia di atas 35 tahun
meningkatkan insiden diabetes, hipertensi kronis, persalinan lama,
dan kematian janin (Varney, 2008). Normalnya usia 20-35 tahun
d. Agama
Dikaji untuk mempermudah dalam melakukan pendekatan
keagamaan dalam melakukan asuhan kebidanan juga mengetahui
pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan lain. Dalam keadaan
gawat ketika memberi pertolongan dan perawatan dapat diketahui
dengan siapa harus berhubungan misalnya pada agama islam
memanggil ustad, pada agama khatolik memanggil pastur atau
pendeta.
e. Pendidikan
Pendidikan berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga bidan
dapat memberikan konseling sesuai dengan pendidikannya.
f. Pekerjaan
28
a. Data Subjektif
a. Alasan Datang
Alasan wanita datang ke tempat bidan/klinik yang diungkapkan
dengan kata-katanya sendiri (Hani, 2010).
b. Keluhan Utama
Dalam buku obstetri fisiologi keluhan utama perlu di kaji untuk
mengetahui apakah penderita datang untuk memeriksakan
kehamilannya ataukah ada pengaduan-pengaduan lain yang penting.
(UNPAD, 1983).
c. Riwayat Kesehatan
Dikaji untuk membantu bidan mengidentifikasi kondisi
kesehatan yang dapat mempengaruhi persalinan atau bayi baru lahir
(Rukiyah, 2009).
1) Sistem Kardiovaskular
a) Penyakit Jantung
Perubahan fisiologis normal pada masa hamil
meningkatkan curah jantung wanita hingga mencapai 40
persen melebihi curah jantungnya ketika tidak hamil saat ia
berada pada keadaan istirahat. Peningkatan ini terjadi pada
awal kehamilan dan mencapai puncaknya pada usia
30
5) Sistem Reproduksi
Kista ovarium dalam kehamilan dapat menyebabkan nyeri
perut oleh karena putaran tangkai, pecah atau perdarahan
(Saifuddin, 2009).
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Suatu keadaan riwayat penyakit keluarga meliputi penyakit berat
penyakit menular dan penyakit turunan seperti jantung, diabetes,
asma, malaria dan HIV (Walyani, 2015).
e. Riwayat Obstetri
1) Riwayat Kehamilan Sekarang
Riwayat kehamilan sekarang dikaji untuk menentukan umur
kehamilan dengan tepat. Setelah mengetahui umur kehamilan
ibu, bidan dapat memberikan asuhan dalam persalinan dan dapat
mendeteksi adanya komplikasi dengan yang lebih baik (Rukiyah,
2009).
2) Riwayat Kehamilan Persalinan dan Nifas yang Lalu
Jumlah kehamilan, anak yang lahir hidup, persalinan yang
aterm, persalinan yang prematur, keguguran atau kegagalan
kehamilan, persalinan dengan tindakan (dengan forcep atau
dengan SC), riwayat perdarahan pada kehamilan, persalinan atau
nifas, sebelumnya, hipertensi disebabkan kehamilan pada
kehamilan seelumnya, berat bayi sebelumnya <2500 atau >4000,
masalah-masalah lain yang dialami, riwayat kebidanan yang lalu
membantu dalam mengelola asuhan pada persalinan ini
(konseling khusus, test, tindak lanjut dan rencana tindakan)
(Rukiyah, 2009).
33
f. Perkawinan
1) Nikah atau tidak
2) Berapa kali menikah
3) Berapa lama menikah
Apabila orang hamil yang sudah lama menikah, nilai anak tentu
besar sekali dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan persalinan
(anak mahal) (Rukiyah, 2009).
g. Riwayat KB
KB terakhir yang digunakan jika pada kehamilan perlu juga
ditanyakan rencana KB setelah melahirkan (Rukiyah, 2009).
h. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari
1) Pola Nutrisi
Dikaji untuk mengetahui seorang ibu bersalin sudah
memuaskan atau belum dalam memenuhi tuntutan gizinya.
Dengan bertanya, kita akan menemukan setiap variasi dari
kondisi idealnya dan wanita yang beresiko dapat dirujuk ke
bagian gizi/diet (Farrer, 2010)
Pada ibu hamil peningkatan konsumsi makanan hingga 300
kalori per hari, mengonsumsi makanan yang mengandung protein,
zat besi, minum cukup cairan (menu seimbang) (Saifuddin, 2010).
2) Pola Eliminasi
Berkaitan dengan adaptasi gastroinstestinal sehingga
menurunkan tonus dan motiliti lambung dan usus terjadi
reabsorbsi zat makanan peristaltik usus lebih lambat sehingga
menyebabkan konstipasi.
Penekanan kandung kemih karena pengaruh Hormon
estrogen dan progesteron sehingga menyebabkan sering buang air
kecil (Rukiyah, 2009).
3) Pola Istirahat dan Tidur
34
A. RESUME KASUS
Ny. M 24 tahun G1P0A0, pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah tangga,
suku bangsa Jawa. Ibu mengatakan Ibu mengatakan hamil 37+5 minggu,
merasakan kenceng-kenceng teratur, nyeri dari perut bagian depan hingga ke
punggung bawah, dan ingin meneran. Ibu mengatakan merasa kenceng-
kenceng sejak 7/09/2021 jam 03.00 WIB, nyeri perut yang menjalar ke
punggung bawah, keluar lender darah dan cairan namun bukan kencing sejak
7/09/2021 jam 16.00 WIB
Pada pemeriksaan fisik didapatkan data Keadaan umum Baik, Kesadaran
composmentis, TD 110/70 mmHg, Nadi : 88 x/menit, Pernapasan: 20
x/menit, Suhu : 36.6 0C, BB Sebelum/ Sekarang : 57 / 64 kg, TB: 156
cm, LILA : 26 cm, IMT sebelum/selama hamil: 23,4 kg/m2 / 26,3 kg/m2
B. RENCANA TINDAKAN
Pukul: 10.20 WIB
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2. Berikan informed concent
3. Jelaskan nyeri
4. Jelaskan relaksasi dengan akupressure
C. TINDAKAN
Pukul 10.30 WIB
1. Memberitahu hasil pemeriksan
2. Memberikan informed concent
36
3. Menjelaskan nyeri
4. Menjelaskan relaksasi dengan akupressure
D. RASIONALISASI TINDAKAN
Manfaat akupresur yaitu untuk membantu pengelolaan stress dan
meningkatkan relaksasi. Penekanan dilakukan secara perlahan-lahan sampai
ditemukan titik meridian yaitu kondisi dimana tubuh merasakan tidak
nyaman, nyeri, pegal, panas dan gatal.
E. HASIL TINDAKAN
Pukul 11.30 WIB
Akupresure yang diberikan pada Ny. W telah selesai dan dapat menrunkan
nyeri.
BAB IV
PEMBAHASAN
Data Subjektif
Berdasarkan hasil pemeriksaan pada
Ny.M pada tanggal 16 September 2020 Ibu mengatakan nyeri
pinggang yang menjalar ke ari-ari. Nyeri persalinan merupakan suatu
proses fisiologis yang dirasakan oleh wanita pada saat melahirkan bayi.
Nyeri yang terjadi selama persalinan diakibatkan kontraksi uterus, dilatasi
dan penipisan serviks, serta penurunan janin selama persalinan. Hal ini
mengakibatkan naiknya tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, keringat,
diameter pupil dan ketegangan pada otot (Rahmawati & Iswari, 2016).
Dari hasil asuhan yang telah diberikan pada ibu bahwa sesudah
melakukan teknik akupressure dapat mengurangi nyeri pada ibu bersalin,
karena teknik akupressure dapat meningkatkan hormon endorphin yaitu
hormon yang dapat menimbulkan rasa rileks pada tubuh secara alami,
memblok reseptor nyeri ke otak, dan menyebabkan dilatasi serviks
(peregangan/penipisan leher rahim) serta meningkatkan efektivitas
kontraksi uterus.
Data Objektif
Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, TD:120/80
mmHg, N:80x/i, R:20x/I, S:36,7°C, hisnya 3x dalam 40 detik, VT 4 cm,
portio tipis lunak, ketuban (-) DJJ:140x/i. Pada pemeriksaan fisik penulis
menemukan kesenjangan antara teori dengan kasus. Dimana menurut
(Rositawati, 2019)partus lama dapat menyebabkan infeksi, kehabisan
tenaga, dehidrasi dan perdarahan post partum yang dapat menyebabkan
kematian ibu. Menurut (Syarwani et al., 2018) Ketuban pecah dini
merupakan salah satu penyebab prematuritas dengan insidensi 30-40%.
38
Fackor resikonya terjadinya ketuban pecah dini yaitu usia ibu hamil,
pekerjaan, paritas, riwayat KPD. Dari hasil yang telah diberikan selama
melakukan pijat akupressure. Teknik akupressure ini dilakukan 2 kali
dalam pembukaan serviks pada pembukaan 4 dan 8 cm dengan
menggunakan titik Sp6 dan Li4 untuk mengurangi nyeri danmerangsang
kontraksi, setelah itu mengukur nyeri menggunakan skala wajah atau FRS.
Sebelum melakukan teknik akupressure ibu menyatakan berada dalam
skala 1-5 memiliki nyeri sedang, setelah melakukan teknik akupressure
bahwa hasil yang didapatkan cukup baik dapat mengurangi nyeri di
pembukaan 4 cm menjadi turun skala 3. Sedangkan di pembukaan 8 cm
ibu berada dalam skala 8 yang merupakan nyeri berat berkurang menjadi
skala 7, karena di pembukaan 8 cm nyeri semakin kuat untuk memasuki
pembukaan lengkap.
Assesment
G3P2A0 usia kehamilan 38 minggu inpartu kala 1 fase aktif dengan
KPD k/u ibu baik, janin hidup, tunggal, intrauterine, presentasi kepala, k/u
janin baik. Memberikan asuhan pada Ny.M berdasarkan keluhan pasien
dan cara melakukan teknik Sp6 dan Li4 untuk mengurangi nyeri pada
persalinan.Sebagaimana di dalam teori (R. Reni & S. Sunarsih, 2017)
Induksi persalinan adalah suatu tindakan untuk merangsang timbulnya
kontraksi rahim sehingga terjadi persalinan. Dalam standar asuhan
pelayanan kebidanan indikator komplikasi persalinan yaitu perdarahan,
partus macet, kelainan presentasi, eklamsia kelelahan ibu, gawat janin,
infeksi, ketuban pecah dini tanpa infeksi. Akupresur menggunakan tangan
untuk memijat bagian-bagian tubuh tertentu. Titik-titik yang berhubungan
dengan persalinan adalah SP6 dan LI4. Akupresur pada titik ini untuk
merangsang kontraksi Rahim dan meningkatkan proses persalinan atau
mengurangi nyeri persalinan (Rahmawati & Iswari, 2016).
Menurut penulis bahwa teknik akupressure dapat mengurangi rasa
nyeri pada ibu bersalin. Karna teknik ini terdapat hormon endhorphin
39
karena bisa membuat ibu merasa rileks dan nyaman pada saat di pijat dan
dapat merangsang kontraksi rahim.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari data yang telah dikumpulkan, saat penulis mendapat persetujuan pasien
bahwa akan dilakukan teknik acupressure, teknik ini dapat mengurangi nyeri
pada persalinan kala 1 fase aktif dengan skala 1-5dengan nyeri sedang. Setelah
dilakukan teknik akupressure di dapatkan hasil bahwa di pembukaan 4 cm ibu
berada di skala 3. Sedangkan di pembukaan 8 cm dapat dilihat ibu berada
skala 8, dan hasilnya turun berada dalam skala 7. Jadi dapat disimpulkan
adanya pengurangan nyeri dari asuhan pemberian teknik akupressure Sp6 dan
Li4 pada ibu bersalin.
B. Saran
1. Bagi Penulis
Dengan melakukan pengelolaan kasus ini, mahasiswi diharapkan dapat
melakukan critical thinking terhadap suatu kasus yang ia temukan,
diharapkan mahasiswi dapat melakukan asuhan dan pemecahan masalah
berdasarkan evidence based terutama dalam bidang kebidanan dan dapat
menjadi bahan masukan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.
2. Bagi Lahan Praktik
Menjadi bahan masukan dalam memberikan asuhan untuk semakin
meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan menerapkan
evidence based practice.
40
DAFTAR PUSTAKA
Emam, A. (2018). Upright versus recumbent position during first stage of labor
among primipara women on labor outcomes. (March).
https://doi.org/10.5430/jnep.v8n7p113.
Rm, G. O., Assistant, P. D., Sedigh, S., Rm, M., Assistant, P. D., Acupuncturist, R.
H., & Rm, Z. S. (2016). Complementary Therapies in Medicine Effect of
LI4 and BL32 acupressure on labor pain and delivery outcome in the first
stage of labor in primiparous women : A randomized controlled trial.
Complementary Therapies in Medicine, 29, 175–180.
https://doi.org/10.1016/j.ctim.2016.10.009
Rohani, dkk. (2011). Asuhan kebidanan pada masa persalinan. Jakarta : Salemba
Medika.
Varney, dkk, 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 1. Jakarta: EGC.
Varney, H. 2003. Buku Ajar Asuhan Kebidanan (edisi 4, vol 2). Jakarta : EGC.