Anda di halaman 1dari 54

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

NY. S USIA 32 TAHUN G3P2A0 UMUR KEHAMILAN 36+5 MINGGU


DENGAN PRE EKLAMSI BERAT
DI PUSKESMAS BULU SUKOHARJO

Disusun Oleh:

Nama : Zenith Elisa Kurniawati

NIM : P27224023379

Kelas : Alih Jenjang Kebidanan Reguler

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN BERLANJUT PROFESI


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
JURUSAN KEBIDANAN
2023
ii
KATA PENGANTAR

Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terimakasih atas bimbingan dan


dukungan yang diberikan dalam penyusunan laporan ini kepada:
1. Sudiro, Skp, M.Pd, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Surakarta.
2. Sih Rini Handajani, M.Mid, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Surakarta, yang telah memberikan kesempatan menyusun
Laporan Praktik Klinik Kebidanan ini.
3. Henik Istikhomah, S. SiT., Bdn., M. Keb., selaku Ketua Program Studi DIII
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surakarta, yang telah memberikan
kesempatan menyusun Laporan Praktik Klinik Kebidanan ini.
4. Supadmi, S.ST, Bdn, M.Si selaku pembimbing lahan di Puskesmas Bulu
Sukoharjo, yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama praktik.
5. Dr. Sri Wahyuni, M.Mid selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam menyusun Laporan Praktik Klinik
Kebidanan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun guna sempurnanya laporan ini. Penulis juga berharap
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis
sebagai penyusun.

Sukoharjo, 6 Desember 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1


A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................... 3
C. Manfaat .................................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 4


A. Konsep Dasar Kehamilan ....................................................................... 4
B. Standar Pelayanan Kehamilan (14T) .................................................... 31
C. Pelayanan Antenatal ............................................................................ 32
D. Pendokumentasian Manajemen Kebidanan dengan Metode SOAP ..... 37

BAB III TINJAUAN KASUS ............................................................................. 39

BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................. 47

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 49


A. Kesimpulan .......................................................................................... 49
B. Saran ................................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 51

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Maka, dapat disimpulkan bahwa kehamilan
merupakan bertemunya sel telur dan sperma di dalam atau diluar Rahim dan
berakhir dengan keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan lahir (Yulaikhah,
2019).
Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari
pertama haid terakhir sampai dengan dimulainya persalinan. Kehamilan
merupakan proses alamiah dan fisiologis. Semua wanita yang memiliki organ
reproduksi sehat dan telah melakukan hubungan seksual besar kemungkinan
akan terjadi kehamilan. (Mandriwati,2008). Peristiwa kehamilan dikenal dengan
istilah primigravida dan multigravida. Primigravida adalah wanita yang hamil
pertama kali sedangkan multigravida adalah ibu hamil yang sebelumnya sudah
pernah hamil lebih dari satu kali. (Elsa dan Herdini,2012).
Proses kehamilan terjadi perubahan anatomi fisiologi, selain perubahan
tersebut ibu hamil mengalami ketidaknyamanan dalam kehamilan seperti
kelelahan,keputihan,ngidam, sering buang air kencing, dan emesis
gravidarum.(Kusmiyati,2009). Nyeri punggung merupakan salah satu
ketidaknyamanan yang sering di alami ibu hamil. Hal ini di sebabkan karena
proses membesarnya uterus sehingga menyebabkan pusat gravitasi berpindah
ke arah depan,dan posisi berdiri menjadi lordosis. Postur tubuh yang tidak tepat
akan memaksa peregangan tambahan dan kelelahan pada tubuh, terutama
pada bagian belakang, sehingga akan menyebabkan terjadinya nyeri pada
bagian punggung ( Putra, 2016). Reaksi nyeri punggung yang dirasakan pada
ibu hamil, sangat bergantung pada tahapan usia kehamilan (pertumbuhan
uterus) yang sejalan dengan perkembangan janin dan semakin tua usia
kehamilan semakin besar risiko nyeri punggung. Hormon-hormon yang
dilepaskan selama masa kehamilan ikut berperan dalam menyebabkan nyeri

1
punggung pada ibu (Curtis, 2015). Hal ini di sebabkankarena terjadi
perengangan pada sendi dan ligament yang terdapat pada tulang belakang
(Purwati, 2015). Nyeri punggung apabila tidak ditangani dengan baik dapat
menyebabkan kualitas hidup ibu hamil menjadi buruk. Masalah ini akan
berkelanjut dalam bentuk cedera kambuhan atau muncul terus menerus dalam
kondisi lebih beruk sesuai dengan perjalanan usia kahamilannya (Kantonis,
2011).
Faktor nyeri punggung pada ibu hamil dipengaruhi oleh yaitu peningkatan
berat badan dan fisiologis tulang belakang (Schroder et al, 2015), adanya
kelengkungan tulang belakang ibu hamil yang meningkat kearah akhir
kehamilan dan perubuhan postur tubuh (Yoo, shin dan song, 2015).
Penanganan nyeri punggung trimester III saat hamil sangat diperlukan untuk
mengurangi ketidaknyamanan. Diantaranya yaitu terapi non fakmakologi
adalah untuk mengatasi nyeri terdiri dari beberapa tindakan penanganan
berdasarkan penangan fisiksepertimobilisasi, kompres air hangat, istirahat dan
yoga. Adapun terapi farmakologi adalah untuk menanggulangi dengan cara
memblokade tramsmisi stimulan nyeri agar terjadi perubahan persepsi dan
mengurangi respon kortikal terhadap nyeri seperti pemberian paracetamol.
Upaya untuk mengatasi keluhan nyeri punggung yaitu pemberianterapi non
farmakologi seperti yoga lebih dapat mengatasi nyeri punggung karena jauh
lebih aman di bandingkan dengan terapi farmakologi (Resmi, dkk 2016).
Tujuannya untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin
berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan, dan penanganan dini komplikasi
kehamilan. Frekuensi minimal enam kali pemeriksaan kehamilan dan dua kali
pemeriksaan oleh dokter. Pemeriksaan kesehatan ibu hamil dilakukan minimal
satu kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), dua kali pada
trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan tiga kali pada trimester
ketiga (usia kehamilan 24 minggu sampai menjelang persalinan), serta minimal
dua kali diperiksa oleh dokter saat kunjungan pertama di trimester satu dan saat
kunjungan ke lima di trimester tiga. (Profil Kesehatan Indonesia,2021).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk dapat memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil patologi
dengan menggunakan metode SOAP.

2
2. Tujuan Khusus
Penulis dapat :
a. Mengkaji dan mengumpulkan data akurat dari berbagai sumber yang
berhubungan dengan kondisi pasien.
b. Melakukan interpretasi data pada ibu hamil patologi (identifikasi
diagnosa atau masalah).
c. Mengidentifikasi diagnose atau masalah potensial dan mengantisipasi
masalah pada ibu hamil patologi.
d. Melakukan tindakan segera pada ibu hamil patologi.
e. Merencanakan asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional
pada ibu hamil patologi.
f. Merencanakan asuhan secara efisien dan aman pada ibu hamil
patologi.
g. Melakukan metode pendokumentasian manejemen kebidanan dengan
metode SOAP.
C. Manfaat
1. Bagi Diri Sendiri
a. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penulis dalam
melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil patologi.
b. Untuk meningkatkan ketrampilan dan pengalaman secara langsung dan
memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil patologi.
2. Institusi Pendidikan
Hasil asuhan kebidanan ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi atau
bahan bacaan dalam pemberian asuhan pada ibu hamil patologi.
3. Klien dan Masyarakat
Agar klien maupun masyarakat dapat melakukan deteksi dari penyulit
yang mungkin timbul pada ibu hamil patologi, sehingga memungkinkan
segera mencari pertolongan untuk mendapatkan pertolongan.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Kehamilan


1. Definisi
Kehamilan merupakan masa dimana seorang wanita berhenti haid
dalam kurun waktu hingga proses persalinan usai (Istiany, 2013).
Kehamilan normal selama 9,5 bulan atau 38-40 minggu. Jika dihitung
dengan ukuran hari, kehamilan akan berakhir sesudah 266 hari yang
dihitung sejak hari pertama haid terakhir dengan rumus perkiraan hari lahir
(HPL) (Arisman, 2010).
Kehamilan merupakan masa yang sangat penting karena sangat
menentukan kualitas dari anak yang akan dilahirkan dan mempengaruhi
perkembangan anak dimasa depan (Irianto, 2014). Usia kehamilan
dikelompokan menjadi 3 trimester yaitu, trimester pertama (0-3 bulan),
trimester dua (4-6 bulan), dan trimester tiga (7-9 bulan).
Pada trimester pertama pertumbuhan dan perkembangan janin masih
berlangsung lambat dan kebutuhan gizi ibu hamil pada trimester pertama
sama dengan wanita dewasa biasanya. Keluhan yang timbul pada trimester
satu diantaranya nafsu makan kurang, mual, pusing, halusinasi ingin makan
yang aneh-aneh atau ngidam, mual, muntah dan lainnya (Marmi, 2013).
Keluhan tersebut dapat menyebabkan nafsu makan menurun dan
berakibat asupan nutrisi menjadi berkurang. Kekurangan asupan pada
trimester pertama dapat menyebabkan meningkatkan risiko hipermis
gravidarum, kelahiran prematur, keguguran, dan kelainan pada sistem saraf
(Waryana, 2010).
Pada trimester kedua keluhan ibu berupa mual dan muntah mulai
berkurang. Tubuh janin sudah menunjukan perkembangan dan juga
susunan saraf otak berkembang sampai 90% (Marmi, 2013). Berat janin
kurang lebih mencapai 30 gram. Lengan, tangan, kaki, jari dan telinga mulai
terbentuk dan denyut jantung janin mulai terdengar. Pada trimester kedua
terjadi penumpukan lemak sebagai persiapan pembentukan Air Susu Ibu
(ASI) yang menyebabkan pembesaran payudara ibu hamil sekitar 30%
(Almatsier, 2011).

4
Pada trimester ketiga merupakan titik kritis pembentukan janin.
Panjang janin menjadi dua kali panjang semula, sedangkan berat
bertambah kurang lebih hingga lima kali berat semula (Almatsier, 2011).
Nafsu makan pada trimester ketiga sudah baik cenderung merasa lapar
terus-menerus.
2. Tanda-tanda Kehamilan
Menurut Widatiningsih dan Dewi (2017) tanda–tanda kehamilan dibagi
menjadi tiga yaitu:
a. Tanda−tanda dugaan hamil (presumtif sign)
Perubahan fisiologis yang dialami pada wanita namun sedikit sekali
mengarah pada kehamilan karena dapat ditemukan juga pada kondisi
lain serta sebagian besar bersifat subyektif dan hanya dirasakan oeh ibu
hamil. Yang temasuk presumtif sign adalah:
1) Amenorea
Haid dapat berhenti karena konsepsi namun dapat pula terjadi
pada wanita dengan stres atau emosi, faktor hormonal, gangguan
metabolisme, serta kehamilan yang terjadi pada wanita yang tidak
haid karena menyusui ataupun sesudah kuretase. Amenorea
penting dikenali untuk mengetahui hari pertama haid terakhir
(HPHT) dan hari perkiraan lahir (HPL).
2) Nausea dan vomitus (mual dan muntah)
Keluhan yang sering dirasakan wanita hamil sering disebut
dengan morning sickness yang dapat timbul karena bau rokok,
keringat, masakan, atau sesuatu yang tidak disenangi. Keluhan ini
umumnya terjadi hingga usia 8 minggu hingga 12 minggu
kehamilan.
3) Mengidam
Ibu hamil ingin makanan atau minuman atau meginginkan
sesuatu. Penyebab mengidam ini belum pasti dan biasanya terjadi
pada awa kehamilan.
4) Fatique (Kelelahan) dan sinkope (pingsan)
Sebagian ibu hamil dapat mengalami kelelahan hingga pingsan
terlebih lagi apabila berada di tempat ramai. Keluhan ini akan
meghilang setelah 16 minggu.

5
5) Mastodynia
Pada awal kehamilan mamae dirasakan membesar dan sakit. Ini
karena pengaruh tingginya kadar hormon esterogen dan
progesteron. Keluhan nyeri payudara ini dapat terjadi pada kasus
mastitis, ketegangan prahaid, penggunaan pil KB.
6) Gangguan saluran kencing
Keluhan rasa sakit saat kencing, atau kencing berulang – ulang
namun hanya sedikit keluarnya dapat dialami ibu hamil.
Penyebabnya selain karena progesteron yang meningkat juga
karena pembesaran uterus. Keluhan semacam ini dapat terjadi pada
kasus infeksi saluran kencing, diabetes militus, tumor pevis, atau
keadaan stress mental.
7) Konstipasi
Konstipasi mungkin timbul pada kehamilan awal dan sering
menetap selama kehamilan dikarenakan relaksasi otot polos akibat
pengaruh progesteron. Penyebab lainnya yaitu perubahan pola
makan selama hamil, dan pembesaran uterus yang mendesak usus
serta penurunan motilitas usus.
8) Perubahan Berat Badan
Berat badan meningkat pada awal kehamilan karena perubahan
pola makan dan adanya timbunan cairan berebihan selama hamil.
9) Quickening
Ibu merasakan adanya gerakan janin untuk yang pertama kali.
Sensasi ini bisa juga karena peningkatan peristaltik usus, kontraksi
otot perut, atau pergerakan isi perut yang dirasakan seperti janin
bergerak.
b. Tanda tidak pasti kehamilan (probable sign)
1) Peningkatan suhu basal tubuh
Kenaikan suhu basal lebih dari 3 minggu, kemungkinan adanya
kehamilan. Kenaikan ini berkisar antara 37,20C sampai dengan
37,8˚C.
2) Perubahan warna kulit
Cloasma Gravidarum/topeng kehamilan berupa berwarna
kehitaman sekitar mata, hidung, dan pelipis yang umumnya terjadi

6
pada kehamilan mulai 16 minggu. Warna akan semakin gelap jika
terpapar sinar matahari. Perubahan kulit lainnya bisa berupa
hiperpigmentasi di sekitar aerola dan putting mamae, munculnya
linea nigra yaitu pigmentasi pada linea medialis perut yang tampak
jelas mulai dari pubis sampai umbilikus. Perubahan pada kulit terjadi
karena rangsangan Melanotropin Stimulating Hormone (MSH).
Striae gravidarum berupa garis−garis tidak teratur sekitar perut
berwarna kecoklatan, dapat juga berwarna hitam atau ungu tua
(striae livide) atau putih (striae albicans) yang tejadi dari jaringan
koagen yang retak diduga karena pengaruh adrenocortikosteroid.
Seringkali terjadi bercak−bercak kemerahan (spider) karena kadar
esterogen yang tinggi.
3) Perubahan Payudara
Pembesaran dan hipervaskularisasi mamae terjadi sekitar
kehamilan 6 sampai 8 minggu. Pelebaran aeroa dan menonjolnya
kalenjer montgomery, karena rangsangan hormon steroid.
Pengeluaran kolostrum biasanya kehamilan 16 minggu karena
pengaruh prolaktin dan progesteron.
4) Pembesaran Perut
Biasanya tampak setelah 16 minggu karena pembesaran uterus.
Ini bukan tanda diagnostik pasti tapi harus dihubungkan degan
tanda kehamilan lain. Perubahan kurang dirasakan primigravida,
karena kondisi otot−otot masih baik. Pembesaran perut mungkin
dapat ditemui pada obesitas, kelemahan otot perut, tumor pelvik dan
perut, ascites, hernia perut bagian depan.
5) Epulis
Hipertropi pada gusi belum diketahui penyebabnya secara jelas.
Dapat tejadi juga pada infeksi lokal, pengapuran gigi atau
kekurangan vitamin C.
6) Ballotement
Pada kehamilan 16 sampai 20 minggu pemeriksaan palpasi
kesan seperti ada masa yang keras, mengapung dan memantul di
uterus. Dapat terjadi pada tumor uterus, mioma, acites, dan kista
ovarium.

7
7) Kontraksi Uterus
Kontraksi uterus yang dirasakan seperti tertekan dan kencang,
disebut kontraksi brackston Hics. Uterus mudah terangsang oeh
peninggian hormon oksitosin gejala ini biasanya mulai usia
kehamilan 28 minggu pada primi dan semakin lanjut kehamilannya
semakin sering dan kuat.
8) Tanda Chadwick dan Goodell
Terjadi perubahan warna pada vagina atau porsio mejadi
kebiruan atau ungu yang disebut tanda chadwick. Perubahan
konsistensi serviks menjadi lunak disebut tanda goodell.
c. Tanda Pasti Kehamilan (positive sign)
1) Teraba bagian−bagian janin
Umumnya pada kehamilan 22 minggu janin dapat diraba pada
wanita kurus dan otot perut relaksasi. Kehamilan 28 minggu jelas
bagian janin dapat diraba demikian pula gerakan janin dapat
dirasakan oleh ibu.
2) Gerakan Janin
Pada kehamilan 20 minggu gerakan janin dapat dirasakan oleh
pemeriksa.
3) Terdengar Denyut Jantung Janin
Dengan menggunakan ultrasound denyut jantung janin dapat
terdengar pada usia 6 sampai 7 minggu. Jika menggunakan dopler
pada usia 12 minggu sedangkan jika menggunakan stetoskop
leannec 18 minggu. Frekuensi deyut jantung janin antara 120-160
kali/menit yang akan jelas terdengar bila ibu tidur terlentang atau
miring dengan punggung bayi di depan.
4) Ultrasonografi
USG dapat digunakan umur kehamilan 4-5 minggu untuk
memastikan kehamilan dengan melihat adanya kantong gestasi,
gerakan janin dan deyut jantung janin.
5) Electrocardiography
ECG jantung janin mulai terihat pada kehamilan 12 minggu.
3. Kasifikasi Usia Kehamilan
Menurut Widatiningsih dan Dewi (2017), kehamilan dibagi menjadi:

8
a. Kehamilan Trimester I (1-12 minggu)
b. Kehamilan Trimester II (13−27 minggu)
c. Kehamilan Trimester III (28−40 minggu)
4. Perubahan Anatomi dan Fisiologis Kehamilan Trimester I
Menurut Hutahaean (2013), perubahan yang terjadai pada ibu hamil antara
lain:
a. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama kehamilan
karena peningkatan kadar estrogen dan progesteron sehingga uterus
akan meningkat mengikuti sekamin besar ukuran janin didalam
kandungan. Berat normal uteruss 30 gr, namun pada akhir kehamilan
40 minggu uteruss menjadi 1000 gram beratnya dengan panjang 20 cm
dan dinding 2,5 cm. Pada usia kehamilan awal bentuk uteruss akan
membentuk seperti buah alpukat agak gepeng.
b. Serviks uteri
Serviks uteri pada kehamilan trimester pertama mengalami
perubahan dikarenakan dipengaruhi oleh kadar hormon estrogen. Jika
karpus uteri mengandung lebih banyak otot maka serviks lebih banyak
mengandung jaringan ikat, hanya 10% jaringan ototnya. Kelenjar pada
serviks akan mengeluarkan lebih banyak sekresi sehingga pada ibu
hamil trimester I ibu hamil mengeluarkan banyak cairan hal ini masih
termasuk wajar.
c. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva juga mengalami perubahan akibat hormon
estrogen, adanya tanda chadwick akan mengakibatkan vulva tampak
kemerahan.
d. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat luteum graviditas
sampai terbentuknya plasenta diusia kehamilan 16 minggu korpus
luteum gravididtis berdiameter 3 cm, kemudian akan mengecil setelah
plasenta terbentuk.
e. Payudara
Payudara membesar pada kehamilan awal akibat hormon estrogen
dan progesteron, namun belum mengeluarkan air susu, pada kehamilan

9
12 minggu keatas payudara akan mengeluarkan colostrum dari kelenjar
asinus yang menyebabkan areola lebih gelap.
f. Kulit
Pada kulit pada kehamilan akan terjafi deposit pigmen karena
pengaruh melanophone stimulating hormon (MSH) yang terjadai di
wajah, abdomen maupun pada kaki.
g. Sistem kardiovaskuler
Sirkulasi daah pada ibu hamil dipengaruhi oleh adanya sirkulasi
plasenta, uteruss yang membesar dengan pembuluh darah yang
membesar pula, volume darah bertambah banyak, kira-kira 23 %
dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan kerja jantung yang
meningkat sebanyak 30%.
h. Sistem respirasi
Ibu hamil pada trimester pertama secara fisiologis tidak akan
mengalami gangguan pernapasan, namun seiring bertambahnya usia
kehamilan dan semakin besar ukuran janin dengan usia kehamilan
memasuki 32 minggu karena usus-usus tertekan oleh uteruss yang
membesar ke arah diafragma sehingga diafragma kurang leluasa
bergerak.
i. Sistem perkemihan
Pada bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh
uteruss yang membesar, sehingga timbul keinginan untuk berkemih, hal
ini akan hilang seiring bertambah turun bayi ke dalam ronggo panggul.
5. Perubahan Anatomi dan Fisiologis Kehamilan Trimester II
Menurut (Hutahaean, 2013), perubahan yang terdapat pada ibu hamil
trimester II sebagai berikut:
a. Uterus
Uterus akan terus membesar seiring dengan bertambahnya janin
dalam rahim. Selama pembesaran ini, uteruss berkomntraksi kekanan,
hal ini disebabkan adanya kolon rektosigmoid disebelah kiri. Setelah
bulan keempat kehamilan, kontraksi uteruss dapat dirasakan melalui
dinding abdomen yang disebut dengan braxton hick.

10
b. Serviks uteri
Pada kehamilan trimester dua ini, serviks akan mengeluarkan
sekresi lebih banyak. Terjadi hipervaskularisasi akibat peningkatan
hormon estrogen dan progesteron. Serviks juga masih mengalami
perlunakan dan pematangan secara bertahap.
c. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva mengalami peningkatan vaskularisasi yang
disebabkan oleh peningkatan hormon estrogen dan progesteron. Hal ini
menyebabkan sensitivitas meningkat sehingga dapat membangkitkan
keinginan hasrat seksual. Peningkatan relaksasi dinding pembuluh
darah dan semakin besarnya uteruss dapat menimbulkan edema dan
varises pada vulva.
d. Ovarium
Bekas pelepasan ovum dalam ovarium disebut korpus liteum. Pada
kehamilan trimester kedua ini korpus luteum mulai menghasilkan
hormon estrogen dan progesteron, namun korpus luteum tergantikan
fungsinya setelah plasma terbentuk. Plasma menjadi sumber dari kedua
hormon tersebut. Plasenta membentuk steroid, human chorionic
gonadotropin (HCG), human plasenta laktogen (HPL), atau human
chorionic somatomammothropin (HCS), dan human chorionic
thyrotropin (HCT). Jadi pada ini plasenta mulai menggantikan fungsi
korpus luteum.
e. Mammae
Selain payudaya yang membesar sebagian ibu hamil setelah
memasuki usia kehamilan 12 minggu putting susunya mulai
mengeluarkan cairan berwarna putih agak jernih yang disebut
colostrum.
f. Kulit
Pada trimester kedua ini sudah mulai terdapat striae gravidarum
yang banyak pada kulit abdomen, yaitu tanda renggang yang terbentuk
akibat serabut-serat elastis dari lapisan kulit terdalam terpisah dan
terputus. Hal ini mengakibatkan pruritus atau rasa gatal pada perut ibu.

11
g. Sistem kardiovaskuler
Peningkatan volume darah terjadi sekitar 30-50% karena adanya
retensi garam dan air di sebabkan sekresi aldosteron dari adrenal dan
estrogen. Peningkatan volume darah dan curah jantung juga
menimbulkan perubahan hasil auskultasi. Pada usia kehamilan antara
minggu ke-24 dan 20 terjadi peningkatan denyut jantung 10-15 kali
permenit kemudian menetap sampai aterm.
h. Sistem respirasi
Ibu hamil sering mengalami sesak nafas karena penurunan tekanan
karbon dioksida ketika memasuki usia kehamilantrimester II. Kejadian
tersebut dipengaruhi peningkatan hormon progesteron.
i. Sistem pencernaan
Ibu hamil akan mengalami banyak keluhan yang dikarenakan
perubahan anatomi fisiologis sistem pencernaan diantaranya adalah
sebagai berikut :
1) Konstipasi yang disebabkan oleh hormon estrogen yang semakin
meningkat.
2) Perut kembung yang disebabkan adanya tekanan uteruss yang
membesar dalam rongga perut, sehingga mendesak organ-organ
pencernaan kearah atas dan lateral.
3) Hemoroid yang disebabkan oleh konstipasi dan naiknya tekanan
vena-vena di bawah uteruss.
4) Panas perut yang terjadi aliran balik asam gastric ke dalam esofagus
bagian bawah.
j. Sistem perkemihan
Vaskularisasi meningkat membuat mucosa kandung kemih menjadi
mudah luka dan berdarah. Pembesaran kandung kemih menimbulkan
rasa ingin berkemih walaupun kemih hanya berisi sedikit urine.
k. Sistem muskuloskeletal
Mobilisasi sendi berkurang terutama pada daerah siku dan
pergelangan tangan terjadi penambahan berat badan sehingga bahu
lebih tertarik ke belakang dan tulang belakang lebih melengkung, sendi
tulang belakang lebih lentur sehingga ibu hamil terlihat seperti penderita
lordosis. Sering juga ibu hamil mengeluh mengenai kram kaki yang

12
terjadi akibat tekanan dari rahim pada pembuluh darah terutama menuju
kaki membuat darah mengalir kembali kearah kaki, menyebabkan
terjadinya kram.
6. Perubahan Anatomi dan Fisiologis Kehamilan Trimester III
Menurut (Hutahaean, 2013), perubahan yang terdapat pada ibu hamil
trimester III sebagai berikut:
a. Uterus
Pada usia gestasi 30 minggu, fundus uteri dapat di palpasi di bagian
tengah antara umbilicus dan startum. Pada usia kehamilan 38 minggu,
uterus sejajar dengan tratum. Tuba uteri tampak agak terdorong ke
dalam di atas bagian tengah uteruss. Frekuensi dan kekuatan kontraksi
otot segmen atas rahim semakin meningkat.
b. Serviks uteri
Serviks akan mengalami pelunakan atau pematangan secara
bertahap akibat bertambahnya aktivitas uteruss selama kehamilan, dan
akan mengalami dilatasi sampai pada kehamilan trimester III.
c. Vagina dan vulva
Pada kehamilan trimester III kadang peningkatan rabas vagina.
Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan
biasanya jernih. Pada awal kehamilan, cairan ini biasanya agak kental,
sedangkan pada mendekati persalinan cairan tersebut lebih cair.
d. Mammae
Pada hamil trimester III, terkadang rembesan cairan berwarna
kekuningan dari payudara ibu disebut dengan kolostrum. Hal ini tidak
berbahaya dan merupakan pertanda bahwa payudara sedang
menyiapkan untuk menyusui bayinya nanti.
e. Kulit
Perubahan warna kulit menjafi gelap terjadi pada 90% ibu hamil.
Hiperpigmentasi terlihat lebih nyata pada wanita berkulit gelap dan
terlihat area sekiat areola, perineum, dan umbilikus juga area yang
cenderung mengalami gesekan seperti aksila dan pada bagian dalam.
f. Sistem kardiovaskuler
Posisi terlentang dapat menurunkan curah jantung hingga 25%.
Kompresi vena cava interior oleh uteruss yang membesar selama

13
trimester ketiga mengakibatkan menurunnya aliran balik vena. Sirkulasi
uteroplasma menerima prtoporsi curah jantung yang terbesar, dengan
aliran darah meningkat dari 1-2% pada trimester pertama hingga 17%
pada kehamilan cukup bulan.
7. Perubahan Adaptasi Psikologis Ibu Selama Hamil
a. Trimester I (Periode penyesuaian terhadap kehamilan)
Pada awal kehamian sering muncul perasaan ambivalen dimana
ibu hamil merasa ragu terhadap kenyataan bahwa dirinya hamil.
Ambivalen dapat terjadi sekalipun kehamilan ini direncanakan dan
sangat diharapkan. Gambaran respon terhadap ambivalen ini yaitu
selama beberapa minggu awal kehamilan apakah ibu hamil atau tidak
serta menghabiskan banyak waktu untuk membuktikan kehamilan
(Widatiningsih & Dewi, 2017).
Pada trimester I ini daat terjadi labilitas emosiona, yaitu perasaan
yang mudah berubah dalam waktu singkat dan tak dapat diperkirakan.
Dapat timbul perasaan khawatir seandainya bayi yang dikandungnya
cacat atau tidak sehat, khawatir akan jatuh, cemas dalam melakukan
hubungan seksual dan sebagainya (Widatiningsih & Dewi, 2017).
b. Trimester II (Periode sehat)
Trimester ini ibu merasa lebih stabil, kesanggupan mengatur diri
lebih baik, kondisi ibu lebih menyenangkan, ibu mulai terbiasa dengan
perubahan fisik tubuhnya, janin belum terlalu besar sehingga belum
menimbulkan ketidaknyamanan. Ibu sudah mulai menerima dan
mengerti tentang kehamilannya. Secara kogniti, pada trimester II ibu
cenderung membutuhkan informasi mengenai pertumbuhan dan
perkembangan bayinya serta perawatan kehamiannya (Widatiningsih &
Dewi, 2017).
c. Trimester III (Periode menunggu dan waspada)
Trimester ini ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir
sewaktu-waktu ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya
akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Respon
terhadap perubahan gambaran diri yaitu ibu merasa dirinya aneh dan
jelek (Widatiningsih & Dewi, 2017). Ibu mulai merasa sedih karena akan

14
berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian kusus yang diterima
selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan ketenangan dan
dukungan yang lebih dari suami, keluarga dan bidan. Trimester ini
adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua
(Widatiningsih & Dewi, 2017).
8. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
Menurut Prawirohardjo (2016), kebutuhan dasar ibu hamil sebagai berikut:
a. Nutrisi yang adekuat
1) Kalori
Jumlah kalori yang diperlukan bagi ibu hamil untuk setiap harinya
adalah 2.500 kalori.
2) Protein
Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram per
hari.
3) Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram per hari
4) Asam Folat
Selain zat besi, sel-sel darah merah juga memerlukan asam folat
bagi pematangan sel. Jumlah asam folat yang dibutuhkan oleh ibu
hamil adalah 400 mikrogram per hari.
5) Zat besi
Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin yang normal, diperlukan
asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30 mg/hari terutama
setelah trimester kedua. Bila tidak ditemukan anemia pemberian zat
besi per minggu cukup adekuat.
b. Perawatan payudara
Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga
dapat segera berfungsi dengan baik. Pengurutan payudara untuk
mengeluarkan sekresi dan membuka duktus dan sinus laktiferus,
sebaiknya dilakukan secara hati-hati dan benar karena pengurutan yang
salah dapat menimbulkan kontraksi pada rahim sehingga terjadi kondisi
seperti pada uji kesejahteraan janin menggunakan uterotonika.
Basuhan lembut setiap hari pada areola dan puting susu akan
dapat mengurangi retak dan lecet pada area tersebut. Untuk sekresi

15
yang mengering pada puting susu, lakukan pembersihan dengan
menggunakan campuran gliserin dan alkohol. Karena payudara
menegang, sensitif, dan menjadi lebih berat, maka sebaiknya gunakan
penopang payudara yang sesuai brassiere.
c. Perawatan gigi
Dibutuhkan dua kali pemeriksaan gigi selama kehamilan, yaitu
pada trimester pertama dan ketiga. Pada trimester pertama terkait
dengan hiperemesis dan ptialisme (produksi liur yang berlebihan)
sehingga kebersihan rongga mulut harus selalu terjaga. Sementara itu,
pada trimester ketiga, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk
pertumbuhan janin sehingga perlu diketahui apakah terdapat pengaruh
yang merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat
gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap terjadinya
carries dan gingivitis.
d. Kebersihan tubuh dan pakaian
Kebersihan tubuh harus terjaga selama kehamilan. Perubahan
anatomik pada perut, area genetalia/lipat paha, dan payudara
menyebabkan lipatan-lipatan kulit menjadi lebih lembab dan mudah
terinvestasi oleh mikroorganisme. Sebaiknya gunakan pancuran atau
gayung pada saat mandi. Gunakan pakaian yang longgar, bersih dan
nyaman dan hindarkan sepatu hak tinggi dan alas kaki yang keras serta
korset penahan perut.
e. Olahraga
Terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik
atau mental, pada persalinan cepat, aman dan spontan. Jenis olah
tubuh yang paling sesuai untuk ibu hamil, disesuaikan dengan
banyaknya perubahan fisik seperti pada organ genital, perut kian
membesar dan lain-lain. Dengan mengikuti senam hamil secara teratur
dan intesif, ibu hamil dapat menjaga kesehatan tubuh dan janin yang
dikandungnya secara optimal.
f. Istirahat
Dengan adanya perubahan fisik ibu hamil, salah satunya beban
berat pada perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh, tidak jarang
ibu akan mengalami kelelahan, oleh karena itu istirahat dan tidur sangat

16
penting untuk ibu hamil. Pada trimester akhir kehamilan sering diiringi
dengan bertambahnya ukuran janin, sehingga terkadang ibu kesulitan
untuk menentukan posisi yang paling baik dan nyaman untuk tidur.
Posisi tidur yang nyaman dan dianjurkan pada ibu hamil adalah miring
ke kiri, kaki lurus, kaki kanan sedikit menekuk dan ganjal dengan
menggunakan bantal dan untuk mengurangi rasa nyeri pada perut,
ganjal dengan bantal pada perut bawah sebelah kiri.
g. Aktifitas
Senam hamil bertujuan mempersiapkan dan melatih otot-otot
sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam
persalinan normal. Senam hamil dimulai pada usia kehamilan sekitar
24-28 minggu. Beberapa aktivitas yang dianggap sebagai senam hamil
yaitu jalan-jalan saat hamil terutama pagi hari (Manuaba, 2012). Jangan
melakukan pekerjaan rumah tangga yang berat dan hindarkan kerja fisik
yang dapat menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Saifuddin, 2010).
9. Keluhan Ringan dan Penanganan dalam Kehamilan
Menurut Medforth (2012), gangguan minor pada kehamilan adalah
serangkaian gejala yang di alami secara umum yang dikaitkan dengan efek
hormonal kehamilan dan akibat pembesaran uterus saat janin tumbuh
selama kehamilan. Kondisi umum ini tidak menimbulkan risiko serius pada
ibu, tetapi gangguan ini terasa tidak menyenangkan dan dapat
mempengaruhi kesenangan ibu terhadap kehamilan secara menyeluruh.
Menurut Medforth (2012), keluhan ringan dalam kehamilan dan
penanganannya adalah sebagai berikut:
a. Mual
Mual dan muntah lazim terjadi dalam kehamilan, dengan sekitar
50% wanita hamil mengalami mual ringan saat bangun tidur sampai
mual di sepanjang hari dengan sedikit muntah, selama pertengahan
pertama kehamilan.
Bagi banyak wanita, gejala berkurang setelah minggu ke-12 sampai
ke-14 kehamilan, bersamaan dengan kemampuan plasenta mengambil
alih dukungan untuk perkembangan embrio. Alasan mual tidak di
ketahui tetapi dikaitan dengan peningkatan kadar Human Chorionic
Gonadotropin (HCG), hipoglikemi, peningkatan kebutuhan metabolic,

17
efek progesteron pada sistem pencernaan. Saran kepada wanita harus
terdiri atas:
1) Makan sesuatu sebelum bangun tidur
2) Sediakan selalu makanan ringan di tempat tidur
3) Bangun dari tempat tidur secara perlahan
4) Makan dan minum sedikit tapi sering pada siang hari
5) Beristirahat dipertengahan siang hari
6) Makan biscuit tanpa rasa, sepotong kecil buah, roti panggang kering
atau yoghurt.
7) Hindari alkohol, kafein dan makanan pedas atau berlemak
8) Jahe dalam bentuk teh atau tablet untuk mengurangi mual
9) Makan sedikit tapi sering sebelum tidur malam.

Seorang dokter harus di konsultasikan jika:

1) Wanita muntah > dari 4x sehari


2) Saran diatas tidak bermanfaat
3) Wanita mengalami penurunan berat badan
4) Wanita tidak mempertahankan konsumsi cairan
5) Kemungkinan perlu di resepkan antiemetik
6) Wanita mengalami dehidrasi. Masuk ke RS di anjurkan untuk
pemberian makan melalui intravena, koreksi ketidakseimbangan
elektrolit, dan rehidrasi.
b. Konstipasi
Konstipasi adalah gangguan minor yang lain pada kehamilan yang
menyerang sistem pencernaan. Wanita yang mengalami konstipasi
sebelum kehamilan dapat merasa bahwa kondisi ini menjadi lebih
bermasalah saat mereka hamil. Konstipasi di sebabkan karena kerja
progesteron, yang mengurangi mortalitas sistem pencernaan (juga di
kaitkan dengan mual di awal kehamilan).
Konstipasi juga di sebabkan oleh pergeseran tali pusat akibat
pertumbuhan uterus atau akibat efek samping dari terapi fe peroral. Jika
memungkinkan, yang terbaik adalah meredakan konstipasi dengan cara
alamiah sebelum memberikan medikasi selama kehamilan, dan saran
yang diberikan oleh bidan harus merefleksikan hal berikut:

18
1) Makan makanan yang mengandung serat tinggi, seperti roti gandum
utuh, sereal, dan buah prem.
2) Minum ekstra cairan, jus buah, atau teh herbal. Cairan ini harus
berjumlah 2 liter/hari, dan jumlahnya lebih besar jika suhu sedang
panas.
3) Makan makanan secara teratur
4) Makan lima porsi buah dan sayur/hari
5) Lakukan olahraga ringan, 20-30 menit, 3x/minggu
6) Laksafatif ringan, seperti laktulosa 15 ml 2 x 1 dapat di resepkan jika
saran di atas tidak meredakan gejala.
c. Indigesti dan nyeri ulu hati
Selama kehamilan, 30-50% wanita mengalami indigesti atau nyeri
ulu hati. Ketidaknyamanan disebabkan oleh refluks asam dari lambung
melalui sfingter esophagus akibat efek relaksasi progesterone. Pada
kehamilan lanjut, uterus yang membesar menggeser lambung,
meningkatkan tekanan intragastrik, yang membuat refluks asam lebih
cenderung terjadi saat ibu berbaring datar. Saran mencakup :
1) Makan beberapa makanan kecil dalam sehari
2) Hindari kopi, alkohol, dan makanan pedas
3) Jangan mengkombinasikan makanan padat dengan cairan, tetapi
minum cairan secara terpisah dari makanan
4) Tidur dengan tambahan bahntal di malam hari untuk meninggikan
kepala dan dada hingga lebih tinggi dari lambung
5) Minum antasida yang berbahan dasar kalium atau
kaliummagnesium untuk meredakan gejala
6) Gunakan pakaian yang longgar sehingga tidak ada tekanan yang
tidak perlu di area abdomen.
d. Varises vena dan hemoroid
Varises vena di sebabkan oleh kelemahan katub di vena yang
mengembalikan darah ke jantung dari ekstremitas bawah sehingga
varises vena dapat terjadi di tungkai, vulva, atau rektum (hemoroid).
Selama kehamilan, ekstra volume darah yang bersirkulasi
meningkatkan tekanan di dinding pembuluh darah dan progesterone
merelaksasi dinding pembuluh darah. Berat dari uterus yang terus

19
tumbuh menciptakan tekanan balik pada pembuluh darah panggul dan
tungkai. Konstipasi memperburuk hemoroid. Tanda gejala:
1) Tungkai terasa nyeri dan berat
2) Sensasi seperti tertusuk di tungkai dan vulva
3) Permukaan vena mengalami dilatasi di vulva atau tungkai
4) Vulva dapat membengkak dan terasa sangat nyeri e.
Ketidaknyamanan dan rasa gatal di sekitar anus

Saran:

1) Hindari konstipasi dan mengejan di toilet


2) Hindari berdiri untuk periode waktu yang lama
3) Hindari pakaian yang ketat
4) Jangan duduk dengan menyilangkan kaki
5) Lakukan olahraga ringan, seperti jalan untuk membantu sirkulasi
Gunakan kompres es di daerah vulva untuk mengurangi
pembengkakan
6) Krim hemoroid dengan merk tertentu dapat di gunakan secara aman
dalam kehamilan
7) Suplemen zat besi dapat menyebabkan konstipasi pada beberapa
wanita
e. Nyeri Punggung
Sampai dengan 90% wanita dapat mengalami nyeri punggung
selama kehamilan sehingga menempatkan nyeri punggung sebagai
gangguan minor yang paling sering terjadi pada kehamilan. Obesitas,
riwayat masalah punggung, dan paritas yang lebih besar meningkatkan
kecenderungan terjadi nyeri punggung.
1) Selama kehamilan, ligament menjadi lebih lunak dalam pengaruh
relaksin dan meregang untuk mempersiapkan tubuh untuk
persalinan.
2) Hal tersebut terutama di fokuskan pada sendi panggul dan ligament
yang menjadi lebih fleksibel untuk mengakomodasi bayi saat
pelahiran
3) Efek dapat menempatkan ketegangan pada sendi panggul dan
punggung bawah, yang dapat menyebabkan nyeri punggung.

20
4) Saat bayi tumbuh, lengkung di spina lumbalis dapat meningkat
karena abdomen di dorong ke depan dan ini juga dapat
menyebabkan nyeri punggung.

Saran berikut dapat diberikan kepada wanita untuk meredakan nyeri


punggung:

1) Hindari mengangkat benda berat dan gunakan teknik mengangkat


barang yang baik, yaitu menekuk lutut dan mempertahankan
punggung tetap lurus saat mengangkat, atau mengambil sesuatu
dari lantai. Wanita harus hati-hati saat mengangkat anak yang berat.
2) Berat benda yang berat harus di pegang di dekat tubuh.
3) Setiap permukaan kerja yang di gunakan harus cukup tinggi untuk
mencegah tubuh tidak bungkuk.
4) Saat membawa beban berat seperti barang belanjaan, berat badan
harus diseimbangkan dengan sama di kedua sisi tubuh.
5) Ajari cara duduk dan berdiri dengan tulang belakang berada dalam
posisi netral sehingga postur tubuh dapat di pertahankan.
6) Kasur yang keras dapat memberikan topangan yang lebih baik
selama tidur, penggunaan papan dapat membuat kasur yang empuk
menjadi lebih menopang.
7) Istirahat sebanyak mungkin saat kehamilan mengalami kemajuan.
8) Jika nyeri punggung sangat nyeri dan melelahkan, wanita dapat di
rujuk ke fisioterapi obstetrik untuk meminta saran tentang topangan
lumbal dan latihan fisik yang bermanfaat.
f. Sering berkemih
Sebagian besar wanita mengalami sering berkemih di awal
kehamilan. Desakan untuk mengosongkan kandung kemih, bahkan
dalam jumlah urine yang sedikit, selama siang dan malam hari di
sebabkan oleh tekanan dari uterus yang membesar pada kandung
kemih.
1) Yakinkan wanita bahwa ini normal karena produksi urine di ginjal
meningkat selama hamil.
2) Gejala ini secara umum membaik pada minggu ke-14 saat
pertumbuhan uterus keluar dari panggul.

21
3) Sarankan mereka untuk tidak meminum cairan jumlah besar
sebelum tidur

Tidak ada terapi yang di butuhkan untuk hanya mengatasi sering


berkemih tetapi jika berkemih menjadi nyeri, infeksi kemih harus di
pastikan tidak terjadi. Gejala dapat terjadi kembali selama 4 minggu
terakhir kehamilan, saat bagian presentasi janin memasuki pelvis dan
menciptakan tekanan pada kandung kemih sehingga mengurangi
kapasitas keseluruhan.

10. Tanda Bahaya Kehamilan


Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan
adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan atau priode
antenatal,yang apa bila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa
menyebabkan kematian ibu (Nugroho et al, 2017):
a. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan istrahat Ibu akan
menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur.
b. Masalah penglihatan
Perubahan visual yang mengidentifikasi keadaan yang
mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak. Perubahan visual
misalnya pandangan kabur atau berbayang dan ibu akan sakit kepala
yang hebat dan mungkin merupakan suatu tanda preeklamsia.
c. Bengkak pada muka dan tangan
Masalah serius jika muncul bengkak pada kaki, tangan dan wajah,
tidak hilang setelah istrahat,dan di sertai dengan keluhan fisik yang lain.
Merupakan tanda anemia,gagal jantung atau preeklamsia.
d. Nyeri abdomen yang hebat
Masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah nyeri yang
hebat, menetap dan tidak hilang setelah istrahat.
e. Gerakan janin berkurang
Gerakan janin sudah dirasakan oleh ibu pada kehamilan 10
minggu. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 3 jam.
f. Perdahan Pervaginam

22
Perdarahan dari vagina dalam kehamilan adalah jarang yang
normal. Perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak, dan
kadang-kadang, tetapi tidak selalu disertai nyeri. Perdarahan semacam
ini bisa berarti plasenta privia, solusio plasenta dan ruptur uteri.
(Nugroho et al, 2017).
g. Solusio plasenta (ablotio plasenta)
Merupakan suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal
terlepas sebelum janin keluar, biasanya di hitung sejak kehamilan 28
minggu (Astuti, 2012).
h. Plasenta previa
Keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal,
yaitu pada sekmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau
seluruh jalan lahir (Marmi , 2011).
11. Ketidaknyamanan pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya
Menurut Irianti, Bayu, dkk (2013, h:56), ketidaknyamanan pada ibu hamil
tiap trimester dan cara mengatasinya yaitu:
a. Ketidaknyamanan pada trimester I
1) Mual muntah
Cara mengatasi:
a) Melakukan pengaturan pola makan
b) Menghindari stress
c) Meminum air jahe
d) Menghindari meminum kopi/kafein, tembakau dan alcohol
e) Mengkonsusmi vitamin B6 1,5 mg/hari
2) Hipersaliva
Cara mengatasi:
a) Menyikat gigi
b) Berkumur
c) Menghisap permen yang mengandung mint
3) Pusing
Cara mengatasi
a) Istirahat dan tidur serta menghilangkan stress
b) Mengurangi aktivitas dan menghemat energy
c) Kolaborasi dengan dokter kandungan

23
4) Mudah lelah
Cara mengatasi:
a) Melakukan pemeriksaan kadar zat besi.
b) Menganjurkan ibu untuk beristirahat siang hari.
c) Menganjurkan ibu untuk minum lebih banyak.
d) Menganjurkan ibu untuk olahraga ringan.
e) Mengkonsumsi makanan seimbang.
5) Peningkatan frekuensi berkemih
Cara mengatasi:
a) Latihan kegel.
b) Menganjurkan ibu untuk buang air kecil secara teratur.
c) Menghindari penggunaan pakaian yang ketat
6) Konstipasi
Cara mengatasi:
a) Konsumsi makanan berserat.
b) Terapi farmakologi berupa laxatif oleh dokter kandungan.
7) Heartbun
Cara mengatasi:
a) Menghindari makan tengah malam.
b) Menghindari makan porsi besar.
c) Memposisikan kepala lebih tinggi pada saat telentang.
d) Mengunyah permen karet.
e) Tidak mengkonsumsi rokok maupun alhohol.
b. Ketidaknyamanan pada Trimester II
1) Pusing
Cara mengatasi:
a) Cukup istirahat.
b) Menghindari berdiri secara tibatiba dari posisi duduk.
c) Hindari berdiri pada waktu yang lama.
d) Jangan lewatkan waktu makan.
e) Berbaring miring ke kiri.
2) Sering berkemih
Cara mengatasi:

24
a) Menyarankan ibu untuk banyak minum disiang hari dan
mengurangi minum pada malam hari.
b) Menyarankan ibu untuk buang air keci secara teratur.
c) Menghindari penggunaan pakaian ketat.
3) Nyeri perut bawah
Cara mengatasi:
a) Menghhindari berdiri secara tibatiba dari posisi jongkok.
b) Mengajarkan ibu posisi tubuh yang baik.
4) Nyeri punggung
Cara mengatasi:
a) Memberitahu ibu untuk menjaga posisi tubuhnya.
b) Menganjurkan ibu untuk melakukan evcercise selama hamil.
c) Menganjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas serta menambah
istirahat.
5) Flek kehitaman pada wajah dan Sikatri
Cara mengatasi:
a) Anjurkan ibu untuk menggunakan lotion.
b) Menganjurkan ibu untuk menggunakan bra dengan ukuran
besar.
c) Anjurkan ibu untuk diet seimbang.
d) Anjurkan ibu untuk menggunakan pelembab kulit.
6) Secret vagina berlebih
Cara mengatasi:
a) Mengganti celana dalam bila basah atau lembab.
b) Memelihara kebersihan alat reproduksinya.
7) Konstipasi
Cara mengatasi:
a) Mengkonsumsi makanan yang berserat.
b) Memenuhi kebutuhan hidrasinya.
c) Melakukan olahraga ringan secara rutin.
8) Penambahan berat badan
Cara mengatasi:
a) Memberikan contoh makanan yang baik dikonsumsi.
b) Menghitung jumlah asupan kalori.

25
9) Pergerakan janin
Cara mengatasi:
a) Mengajarkan kepada ibu untuk merasakan gerakan janin,
misalnya dengan menggunakan 2 wadah kosong dan manik-
manik, kemudian anjurkan pada ibu untuk memindahkan manik-
manik tersebut ke wadaah lainnya selama 2 jam dan merasakan
gerakaan janinnya
10) Perubahan psikologis
Cara mengatasi:
a) Memberikan ketenangan pada ibu dengan memverikan
informasi yang dibutuhkan ibu.
b) Memberikan motivasi dan dukungan pada ibu.
c) Melibatkan orang terdekat dan atau keluarga pada setiap
asuhan.
c. Ketidaknyamanan pada Trimester III
1) Sering buang air kecil
Cara mengatasi:
a) Ibu hamil disarankan untuk tidak minum saat 2-3 jam sebelum
tidur.
b) Kosongkan kandung kemih sesaat sebelum tidur.
c) Agar kebutuhan air pada ibu hamil tetap terpenuhi, sebaiknya
minum lebih banyak pada siang hari.
2) Pegal-pegal
Cara mengatasi:
a) Sempatkan untuk berolahraga
b) Senam hamil.
c) Mengkonsumsi susu dan makanan yang kaya kalsium.
d) Jangan berdiri/duduk/jongkok terlalu lama
e) Anjurkan istirahat tiap 30 menit.
3) Hemorrhoid
Cara mengatasi:
a) Hindari konstipasi.
b) Makan-makanan yang berserat dan banyak minum.
c) Gunakan kompres es atau air hangat.

26
d) Bila mungkin gunakan jari untuk memasukan kembaliu hemoroid
ke dalam anus dengan pelan-pelan.
e) Bersihkan anus dengan hati-hati sesudah defekasi.
f) Usahakan BAB dengan teratur.
g) Ajarkan ibu dengan posisi knee chest 15 menit/hari.
h) Senam kegel untuk menguatkan perinium dan mencegah
hemoroid.
i) Konsul ke dokter sebelum menggunakan obat hemoroid
4) Kram dan nyeri pada kaki
a) Lemaskan bagian yang kram dengan cara mengurut.
b) Pada saat bangun tidur, jari kaki ditegakkan sejajar dengan tumit
untuk mencegah kram mendadak.
c) Meningkatkan asupan kalsium.
d) Meningkatkan asupan air putih.
e) Melakukan senam ringan.
f) Istirahat cukup.
5) Gangguan pernafasan
Cara mengatasi:
a) Latihan nafas melalui senam hamil.
b) Tidur dengan bantal yang tinggi.
c) Makan tidak terlalu banyak.
d) Konsultasi dengan dokter apabila ada kelainan asma dll.
6) Oedema
Cara mengatasi:
a) Meningkatkan periode istirahat dan berbaring dengan posisi
miring kiri.
b) Meninggikan kaki bila duduk.
c) Meningkatkan asupan protein.
d) Menganjurkan untuk minum 6-8 gelas cairan sehari untuk
membantu diuresis natural.
e) Menganjurkan kepadaa ibu untuk cukup berolahraga
7) Perubahan libido
Cara mengatasi:

27
a) Informasikan pada pasangan bahwa masalah ini normal dan
dipengaruhi oleh hormon esterogendan atau kondisi psikologis.
b) Menjelaskan pada ibu dan suami untuk mengurangi frekuensi
hubungan seksual selama masa kritis.
c) Menjelaskan pada keluarga perlu pendekatan dengan
memberikan kasih sayang pada ibu.
12. Patologi Selama Kehamilan
a. Trimester I
Menurut Irianti et al (2014:67) patologi selama kehamilan pada
trimesterI adalah:
1) Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah suatu keadaan mual dan
muntah yang terjadi pada kehamilan muda dengan frekuensi lebih
dari 5 kali dalamsehari dan disertai penurunan BB (berat badan).
2) Abortus
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin mencapai
berat 500 gram atau umur kehamilan kurang dari 20 minggu. Hal ini
yang dapat menyebabkan perdarahan pada kehamilan muda.
3) Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjdi diluar rahim,
telur yang telah dibuahi berimplantasi dan tumbuh di lokasi lain, 95%
terjadi di tuba fallopi, kehamilan ektopik ini juga dapat menyebabkan
perdarahan hebat pada kehamilan muda.
4) Molahidatidosa
Molahidatidosa adalah kelainan tropoblas pada kehamilan, sel-
sel villi korialis berkembang membentuk gelembung-gelembung
putih, berisi cairan yang menyebabkan kegagalan dalam
pembentukan janin, atau sering disebut kehamilan anggur.
b. Trimester II
Patologi yang terjadi pada kehamilan trimester II menurut Irianti et
al (2014:100) adalah:
1) Nyeri perut
Nyeri perut yang terjadi pada TM II yangperlu diwaspadai adalah
nyeri pada perut kuadran bawah,karena ada beberapa diagnosis

28
yang menjadi indikasi yaitu kehamilan ektopik, appendiksitis akut
(infeksi pada saluran pencernaan yaitu bagian apendik usus besar).
2) Keputihan
Keputihan pada masa kehamilan adalah normal, namun apabila
keputihan tersebut menimbulkan rasa panas, gatal, berbau, maka
perlu diwaspadai.
3) Ukuran Uterus
Seiring bertambahnya usia kehamilan, uterus akan semakin
besar secara simetris bersamaan dengan pertumbuhan janin dan
plasenta serta pertambahan cairan amnion. Penambahan ukuran
uterus yang tidak simetris dengan usia kehamilannya dapat
mengindikasi terjadinya molohidatidosa, pertumbuhan janin
terhambat, makrosomnia, kehamilan ganda, atau kelainan cairan
ketuban.
4) Hipertensi
Suatu keadaan tekanan darah yang mengalami peningkatan dari
normal, yaitu diastole>90 mmhg dan sistol >140 mmHg.
c. Trimester III
Patologi yang terjadi pada kehamilan trimester III menurut Irianti et
al (2014:144) adalah:
1) Plasenta Previa
Perdarahan yang terjadi pada TM III lebih banyak disebabkan
oleh kelainan letak implantasi plasenta.
2) Solusio Plasenta
Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta sebelum
melahirkan,hal ini dapat menyebabkan perdarahan pada TM III.
3) Premature Rupture of Membran (PROM)
PROM adalah pecahnya membrane ketuban janin secara
spontan sebelum usia kehamilan 37 minggu atau sebelum
persalinan dimulai.
4) Anemia
Anemia pada ibu hamil memperburuk kehmilan itu sendiri. Dalam
kehamilan, terjadi peningkatan plasma yang mengakibatkan volume
darah ibu. Peningkatan plasma tersebut tidak mengalami

29
keseimbangan dengan jumlah sel darah merah, sehingga
mengakibatkan terjadinya penurunan hemoglobin.
13. Tanda-tanda Persalinan
Yang merupakan tanda pasti dari persalinan adalah (Kurniarum, 2016):
a. Timbulnya kontraksi uterus
Biasa juga disebut dengan his persalinan yaitu his pembukaan yang
mempunyai sifat sebagai berikut:
1) Nyeri melingkar dari punggung memancar ke perut bagian depan
2) Pinggang terasa sakit dan menjalar kedepan
3) Sifatnya teratur, inerval makin lama makin pendek dan kekuatannya
makin besar
4) Mempunyai pengaruh pada pendataran dan atau pembukaan cervix.
5) Makin beraktifitas ibu akan menambah kekuatan kontraksi.
Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan pada servix
(frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit). Kontraksi yang terjadi
dapat menyebabkan pendataran, penipisan dan pembukaan
serviks.
b. Penipisan dan pembukaan serviks
Penipisan dan pembukaan servix ditandai dengan adanya
pengeluaran lendir dan darah sebagai tanda pemula.
c. Bloody Show (lendir disertai darah dari jalan lahir)
Dengan pendataran dan pembukaan, lendir dari canalis cervicalis
keluar disertai dengan sedikit darah. Perdarahan yang sedikit ini
disebabkan karena lepasnya selaput janin pada bagian bawah segmen
bawah rahim hingga beberapa capillair darah terputus.
B. Standar Pelayanan Kehamilan (14T)
Menurut Depkes RI (2010), Standar Pelayanan Minimal Asuhan Kehamilan
termasuk dalam "14T" meliputi:
1. Ukur Berat badan dan Tinggi Badan.
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil
dihitung dari TM I sampai TM III yang berkisar antara 9-13,9 kg dan
kenaikan berat badan setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4 - 0,5
kg tiap minggu mulai TM II. Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan

30
untuk mendeteksi faktor resiko terhadap kehamilan yang sering
berhubungan dengan keadaan rongga panggul.
2. Ukur Tekanan Darah.
Tekanan darah yang normal 110/80 - 140/90 mmHg, bila melebihi
140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya Preeklampsi.
3. Ukur Tinggi Fundus Uteri.
Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah
menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di
bandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan
kapan gerakan janin mulai dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan
UK dalam minggu yang dicantumkan dalam HPHT.
4. Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan.
5. Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) harus segera di berikan pada
saat seorang wanita hamil melakukan kunjungan yang pertama dan
dilakukan pada minggu ke-4.
6. Pemeriksaan Hb.
Pemeriksaan Hb pada Bumil harus dilakukan pada kunjungan pertama
dan minggu ke 28. Bila kadar Hb < 11 gr% Bumil dinyatakan Anemia, maka
harus diberi suplemen 60 mg Fe dan 0,5 mg AsamFolat hingga Hb menjadi
11 gr% atau lebih.
7. Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab.).
Pemeriksaan dilakukan pada saat Bumil datang pertama kali diambil
spesimen darah vena kurang lebih 2 cc. Apabila hasil test positif maka
dilakukan pengobatan dan rujukan.
8. Pemeriksaan Protein urine.
Dilakukan untuk mengetahui apakah pada urine mengandung protein
atau tidak untuk mendeteksi gejala Preeklampsi.
9. Pemeriksaan Urine Reduksi.
Untuk Bumil dengan riwayat DM, bila hasil positif maka perlu diikuti
pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya DM.
10. Perawatan Payudara.
Senam payudara atau perawatan payudara untuk Bumil, dilakukan 2 kali
sehari sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6 Minggu.
11. Senam Hamil

31
12. Pemberian Obat Malaria.
Diberikan kepada Bumil pendatang dari daerah malaria juga kepada
bumil dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai mengigil dan hasil
apusan darah yang positif.
13. Pemberian Kapsul Minyak Yodium.
Diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan Yodium di daerah
endemis yang dapat berefek buruk terhadap Tumbuh kembang Manusia.
14. Temu wicara / Konseling.
C. Pelayanan Antenatal
1. Pengertian
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan
untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu
menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI dan
kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 2010).
2. Standar Pelayanan Kebidanan
Menurut standar pelayanan kebidanan adalah :
a. Standar pelayanan umum:
1) Standar 1: Persiapan untuk kehidupan keluarga sehat
Bidan memberikan penyuluhan dan nasehat kepada
perorangan, keluarga dan masyarakat terhadap segala hal yang
berkaitan dengan kehamilan, termasuk penyuluhan kesehatan
umum, gizi, keluarga berencana, kesiapan dalam menghadapi
kehamilan dan menjadi calon orang tua, menghindari kebiasaan
yang tidak baik dan mendukung kebiasaan yang baik.
2) Standar 2: Pencatatan
Bidan melakukan pencatatan semua kegiatan yang
dilakukannya yaitu registrasi semua ibu hamil di wilayah kerja,
rincian pelayanan yang diberikan kepada setiap ibu hamil, bersalin,
nifas dan bayi baru lahir serta semua kunjungan rumah dan
penyuluhan kepada masyarakat.
b. Standar pelayanan antenatal
3) Standar 3 : Indentifikasi Ibu Hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan
masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan

32
memotivasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong
ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan teratur.
4) Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4x pelayanan antenatal.
Pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin
untuk menilai apakah perkembangan normal. Bidan juga harus
mengenal kehamilan risti/kelainan, khususnya anemia, kurang gizi,
hipertensi, PMS/infeksi HIV, memberikan pelayanan imunisasi,
nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang
diberikan oleh puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat
pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, segera melakukan
tindakan selanjutnya.
5) Standar 5 : Palpasi Abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan
melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila
umur kehamilan bertambah memeriksa posisi, bagian terendah janin
dan masuknya kepala ke dalam rongga panggul, untuk mencari
kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
6) Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan,
penanganan dan/atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan
sesuai dengan ketentuan.
7) Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah
pada kehamilan dan mengenal tanda-tanda serta gejala
preeklampsia lainnya, serta mengambil tindakan yang sesuai.
8) Standar 8 : Persiapan Persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami,
serta keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan
persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang
menyenangkan akan direncanakan dengan baik, di samping
persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila terjadi keadaan
gawat darurat. Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk
hal ini.

33
Capaian pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan
menggunakan indikator cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah
jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal
pertama kali oleh tenaga kesehatan dibandingakan jumlah sasaran
ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun.
Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah
memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling
sedikit empat kali sesuai jadwal yang dianjurkan.
3. Tujuan
Menurut Manuaba (2010:110) tujuan ANC diantaranya:
a) Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat
kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas.
b) Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan,
persalinan, dan kala nifas.
c) Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
d) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
4. Indikator Kunjungan Ibu Hamil Menurut Kemenkes RI, 2010 :
a) Kunjungan pertama (K1)
K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan
yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu
dan komprehensif sesuai standar. Kontak pertama harus dilakukan
sedini mungkin pada trimester pertama, sebaiknya sebelum minggu ke
8.
b) Kunjungan ke-4 (K4)
K4 adalah ibu hamil dengan kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga
kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan
pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar. Kontak 4 kali
dilakukan sebagai berikut: sekali pada trimester I (kehamilan hingga 12
minggu) dan trimester ke-2 (>12 - 24 minggu), minimal 2 kali kontak
pada trimester ke-3 dilakukan setelah minggu ke 24 sampai dengan
minggu ke 36. Kunjungan antenatal bisa lebih dari 4 kali sesuai
kebutuhan dan jika ada keluhan, penyakit atau gangguan kehamilan.
Kunjungan ini termasuk dalam K4.

34
c) Penanganan Komplikasi (PK)
PK adalah penanganan komplikasi kebidanan, penyakit menular
maupun tidak menular serta masalah gizi yang terjadi pada waktu hamil,
bersalin dan nifas. Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai kompetensi. Komplikasi kebidanan, penyakit dan masalah
gizi yang sering terjadi adalah: perdarahan, preeklampsia/eklampsia,
persalinan macet, infeksi, abortus, Malaria, HIV/AIDS, Sifilis, TB,
Hipertensi, Diabete Meliitus, anemia gizi besi (AGB) dan kurang energi
kronis (KEK).
d) Jenis Pelayanan Antenatal Terpadu
Dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan
harus Memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai standar terdiri
dari (Kemenkes RI,2010):
1) Timbang berat badan. Penimbangan dilakukan untuk mendeteksi
adanya gangguan pertumbuhan janin. Penambahan berat badan < 9
kg selama kehamilan atau< 1 kg/ bulan menunjukkan adanya
gangguan pertumbuhan janin.
2) Ukur lingkar lengan atas (LiLA). Pengukuran hanya dilakukan pada
kontak pertama untuk skrining ibu hamil berisiko kurang energi kronis
(KEK) dimana LiLA < 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan dapat
melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR).
3) Ukur Tekanan Darah (TD) setiap kunjungan untuk mendeteksi
hipertensi ( TD ≥ 140/90 mmHg) kehamilan dan preeklampsia
(disertai edema wajah dan atau kaki dan atau proteinuria).
4) Pengukuran TFU setiap kunjungan untuk mendeteksi pertumbuhan
janin sesuai/ tidak dengan umur kehamilan. Pengukuran dengan pita
ukur setelah kehamilan 24 minggu.
5) Menghitung denyut jantung janin (DJJ) setiap kunjungan. DJJ < 120
atau > 160/menit menunjukkan adanya gawat janin.
6) Menentukan presentasi janin mulai akhir trimester II dan setiap
kunjungan. Jika pada trimester III bagian bawah janin bukan kepala,
atau kepala belum masuk panggul berarti ada kelainan letak, panggul
sempit atau masalah lain.

35
7) Ibu dilakukan skrining status imunisasi Tetanus Toksoid (TT)-nya.
Pemberian imunisasi TT disesuai dengan status imunisasi saat ini.
8) Tablet zat besi/Fe untuk mencegah anemia, setiap ibu hamil harus
mendapat tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan.
9) Periksa laboratorium kadar hemoglobin (Hb) minimal 1x pada
trimester I dan 1x pada trimester III. Protein urin atas indikasi. Gula
darah atas indikasi. Sifilis dan HIV 1x pada trimester I.
e) Standar Minimal Kunjungan
Sesuai dengan PERMENKES RI No. 97 tahun 2014 bagian kedua
pasal 13 ayat 1 mengatakan bahwa pelayanan kesehatan masa hamil
dilakukan sekurang-kurangnya 4 (empat) kali selama masa kehamilan
yang dilakukan (satu) kali pada trimester pertama, 1 (satu) kali pada
trimester kedua dan 2 (dua) kali pada trimester ketiga.
Menurut profil kesehatan Indonesia (2021), Frekuensi minimal enam
kali pemeriksaan kehamilan dan dua kali pemeriksaan oleh dokter.
Pemeriksaan kesehatan ibu hamil dilakukan minimal satu kali pada
trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), dua kali pada trimester
kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan tiga kali pada trimester ketiga
(usia kehamilan 24 minggu sampai menjelang persalinan), serta minimal
dua kali diperiksa oleh dokter saat kunjungan pertama di trimester satu
dan saat kunjungan ke lima di trimester tiga.
D. Pendokumentasian Manajemen Kebidanan dengan Metode SOAP
1. Data Subjektif
Data subjektif berhubungan dengan masalah dari sudut pandang klien.
Ekspresi klien mengenai kekhawatiran dan keluhannya yang dicatat
sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang akan berhubungan langsung
dengan diagnosis. Pada klien yang menderita tuna wicara, dibagian data
dibagian data dibelakang huruf “S”, diberi tanda huruf “O” atau ”X”. Tanda
ini akan menjelaskan bahwa klien adalah penederita tuna wicara. Data
subjektif ini nantinya akan menguatkan diagnosis yang akan disusun.

2. Data Objektif

Data objektif merupakan pendokumentasian hasil observasi yang jujur, hasil


pemeriksaan fisik klien, hasil pemeriksaan laboratorium. Catatan medik dan

36
informasi dari keluarga atau orang lain dapat dimasukkan dalam data
objektif ini sebagai data penunjang. Data ini akan memberikan bukti gejala
klinis klien dan fakta yang berhubungan dengan diagnosis.

3. Analisis

Langkah ini merupakan pendokumentasian hasil analisis dan intrepretasi


(kesimpulan) dari data subjektif dan objektif. Karena keadaan klien yang
setiap saat bisa mengalami perubahan, dan akan ditemukan informasi baru
dalam data subjektif maupun data objektif, maka proses pengkajian data
akan menjadi sangat dinamis. Di dalam analisis menuntut bidan untuk
sering melakukan analisis data yang dinamis tersebut dalam rangka
mengikuti perkembangan klien. Analisis yang tepat dan akurat mengikuti
perkembangan data klien akan menjamin cepat diketahuinya perubahan
pada klien, dapat terus diikuti dan diambil keputusan/tindakan yang tepat.
Analisis data adalah melakukan intrepretasi data yang telah dikumpulkan,
mencakup diagnosis, masalah kebidanan, dan kebutuhan.

4. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan adalah mencatat seluruh perencanaan dan


penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif,
tindakan segera, tindakan secara komprehensif; penyuluhan, dukungan,
kolaborasi, evaluasi/follow up dan rujukan. Tujuan penatalaksanaan untuk
mengusahakan tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin dan
mempertahankan kesejahteraanya.

37
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA

NY. S USIA 32 TAHUN G3P2A0 UMUR KEHAMILAN 36+5 MINGGU


DENGAN PRE EKLAMSI BERAT
DI PUSKESMAS BULU SUKOHARJO

Masuk RS Tgl,Jam : 6 Desember 2023/08.30 WIB

Di Ruang : Poli KIA

Biodata Ibu Suami

Nama : Ny. S Tn. M

Umur : 32 tahun 35 tahun

Pendidikan : SMA SMA

Pekerjaan : IRT Swasta

Agama : Islam Islam

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia

Alamat : Kepuh 1/3 Kepuh 1/3

DATA SUBYEKTIF
1. Kunjungan saat ini : Kunjungan Ulang

Keluhan Utama

Ibu mengatakan pegal-pegal dipunggung


2. Riwayat Perkawinan

Kawin 1 kali. Kawin pertama umur 24 tahun. Dengan suami sekarang 8 tahun.
3. Riwayat Menstruasi

Menarche umur 12 tahun. Siklus 28 hari. Teratur/tidak. Lama 7 hari. Sifat Darah :
Encer/Beku. Flour Albus: ya/tidak. Bau khas. Dysmenorhoe : ya/tidak. Banyak
Darah ganti pembalut 3-4x/hari.

38
4. Riwayat Kehamilan ini
a. Riwayat ANC
HPHT 24 Maret 2023 HPL 01 Januari 2024
ANC Sejak umur kehamilan 6+1 minggu. ANC di Puskesmas
Frekuensi.
Trimester I 0 kali
Trimester II 2 kali
Trimester III 6 kali
b. Pergerakan janin yang pertama pada umur kehamilan 20 minggu. Pergerakan
janin dalam 12 jam terakhir 10 kali
c. Keluhan yang dirasakan
Trimester I : mual-mual
Trimester II : kencang hilang timbul
Trimester III : pegal-pegal di punggung
d. Pola Nutrisi Makan Minum

Frekuensi : 3 kali/hari 7-8 gelas/hari


Macam : Nasi, sayur, lauk Air putih, teh
Jumlah : 1 centong 2 liter/2000 ml
Keluhan : Tidak ada Tidak ada
e. Pola Eliminasi BAB BAK
Frekuensi : 1 kali/hari 6 kali/hari
Warna : Kuning kecoklatan Kuning jernih
Bau : Khas feses Khas urin
Konsisten : Lunak Cair
Jumlah : Normal Normal
f. Pola aktivitas
Kegiatan sehari-hari : Mengerjakan pekerjaan rumah tangga
Istirahat/Tidur : Siang: 1 jam malam: 7 jam
Seksualitas :-
g. Personal Hygiene
Kebiasaan mandi 2 kali/hari
Kebiasaan membersihkan alat kelamin setiap mandi dan setelah BAB/BAK
dan saat mandi

39
Kebiasaan mengganti pakaian dalam setiap merasa tidak nyaman atau
lembab
Jenis pakaian dalam yang digunakan katun, atau bahan yang menyerap
keringat dan tidak ketat
h. Imunisasi
TT 1 Tanggal bayi TT 4 Tanggal SD
TT 2 Tanggal bayi TT 5 Tanggal Caten
TT 3 Tanggal SD
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas yang lalu : G1P0A0

Persalinan Nifas
Hamil
Tgl Umur Jenis Komplikasi Jenis BB
ke Penolong Laktasi Komplikasi
lahir kehamilan Persalinan Ibu Bayi kelamin Lahir

7 Tidak Tidak
1 Aterm Spontan Bidan Perempuan 2800 Ya Tidak Ada
th Ada Ada
4 Tidak Tidak
2 Aterm Spontan Bidan Laki-Laki 3000 Ya Tidak Ada
th Ada Ada
Hamil
ini

6. Riwayat Kontrasepsi yang digunakan


Ibu mengatakan sebelumnya menggunakan kontrasepsi KB suntik 3 bulan.
7. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita
Ibu mengatakan tidak pernah atau tidak sedang menderita penyakit seperti
asma, jantung, hipertensi, diabetes mellitus
b. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak pernah atau sedang menderita penyakit asma,
jantung, hipertensi, diabetes mellitus
c. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat keturunan kembar
d. Riwayat Alergi
Makanan : Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat alergi makanan
Obat : Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat
Zat lain : Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat alergi zat lain

40
e. Kebiasaan-kebiasaan
Merokok : Ibu mengatakan tidak memiliki kebiasaan merokok
Minum jamu-jamuan : Ibu mengatakan tidak memiliki kebiasaan minum
jamu-jamuan
Minum-minuman keras : Ibu mengatakan tidak memiliki kebiasaan minum-
minuman keras
Makanan/minuman pantang : Ibu mengatakan tidak ada makanan/minuman
pantang
Perubahan pola makan (termasuk nyidam, nafsu makan turun, dan lain-lain
Ibu mengatakan tidak ada perubahan pola makan
8. Riwayat Psikologi Spiritual
a. Kehamilan ini : Dinginkan
b. Pengetahuan ibu tentang kehamillan
Ibu mengatakan bahwa kehamiln adalah anugerah dari Tuhan, rezeki dari
Tuhan yang tidak setiap wanita merasakannya.
c. Pengetahuan ibu tentang kondisi/keadaan yang dialami sekarang
Ibu mengatakan bahwa ibu mengerti dengan kondisi/keadaan yang dialami
saat ini bahwa ia sedang hamil.
d. Penerimaan ibu terhadap kehamilan saat ini
Ibu mengatakan bahwa sangat menerima dan sangat senang dengan
kehamilan ini
e. Tanggapan keluarga terhadap kehamilan
Ibu mengatakan bahwa keluarga sangat senang dan mendukung terhadap
kehamilan saat ini
f. Persiapan/rencana persalinan
Ibu mengatakan ingin melahirkan di puskesmas atau fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat.

DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum baik Kesadaran compos mentis
b. Tanda Vital
Tekanan darah : 163/79 mmHg
Nadi : 79 kali per menit

41
Pernafasan : 24 kali per menit
Suhu : 36○C
c. TB : 158 cm
BB : sebelum hamil 70 kg, BB sekarang 87 kg
IMT : 34,9 kg/m2 (Obesitas)
LLA : 31,5 cm
d. Kepala dan leher

Oedem Wajah : tidak ada oedem wajah

Chloasma gravidarum : tidak ada

Mata : sklera putih, konjungtiva merah muda

Mulut : lidah bersih, tidak ada caries, tidak ada sariawan

Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid, vena


jugularis, dan kelenjar limfe
e. Payudara

Bentuk : simetris, membesar

Areola mammae : mengalami hiperpigmentasi

Puting susu : bersih, menonjol

Colostrum : tidak ada


f. Abdomen
Bentuk : simetris, bulat, membesar, sesuai usia kehamilan
Bekas luka : tidak ada

Striae gravidarum : ada

Palpasi Leopold

Leopold I : Teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)

Leopold II : Perut sebelah kiri teraba keras, memanjang, ada


tahanan (punggung)

Perut sebelah kanan teraba bagian kecil-kecil janin


(ekstremitas)

Leopold III : Teraba bulat, keras, tidak melenting (kepala)

42
Leopold IV : Posisi tangan divergen (kepala sudah masuk
panggul

Osborn Test : tidak dilakukan Osborn test

TFU (Mac Donald) : 32 cm

TBJ : (32-11) x155 = 3255 gram

Auskultasi DJJ : Punctum maximum sebelah kiri perut ibu dibawah


pusat

Frekuensi 146 x/menit teratur


g. Ekstremitas
Oedem : tidak ada

Varices : tidak terdapat varices di kaki kanan dan kiri

Reflek Patela : kaki kanan positif kaki kiri positif

Kuku : merah muda, bersih, pendek


h. Genetalia Luar

Tanda Chadwick : tidak dilakukan pemeriksaan

Varices : tidak dilakukan pemeriksaan

Bekas luka : tidak dilakukan pemeriksaan

Kelenjar Bartholini : tidak dilakukan pemeriksaan

Pengeluaran : tidak dilakukan pemeriksaan


i. Anus : tidak dilakukan pemeriksaan

Hemoroid : tidak dilakukan pemeriksaan


2. Pemeriksaan panggul (normal)

Distansia spinarum : (23-26cm) tidak dilakukan pemeriksaan

Distansia cristarum : (26-29cm) tidak dilakukan pemeriksaan

Boudelouqe : (18-20cm) tidak dilakukan pemeriksaan

Lingkar panggul : (80-90cm) tidak dilakukan pemeriksaan


3. Pemeriksaan Penunjang (dilakukan oleh dokter Sp.OG)

43
USG: Janin terlihat baik, berkembang sesuai usia kehamilan, air ketuban cukup,
kepala janin sudah dibawah, presentasi kepala, punggung kiri, taksiran berat
janin 3440 gram, DJJ 145x/menit.

ANALISA

Ny. S Usia 32 Tahun G3P2A0 Umur Kehamilan 36+5 Minggu dengan pre eklamsi
berat

PENATALAKSANAAN

Tanggal 6 Desember 2023 Jam 08.45 WIB


1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa hasilnya sehat dan normal.
Ibu sudah tahu dan mengerti dengan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
kepadanya.
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan pegal-pegal di punggung yang
dirasakan karena ligamen atau jaringan penyokong pada ibu meregang secara
alami untuk menunjang perkembangan kandungan dan memudahkan proses
persalinan. Ibu mengerti dan paham dengan keluhannya.
3. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, yaitu dengan mengurangi
aktivitas ibu, tidur siang 2 jam dan tidur malam 8 jam. Mengurangi aktivitas ibu
agar ibu tidak terlalu lelah dan capek. Ibu sudah tahu dan mengerti kenapa
ibu dianjurkan untuk istirahat yang cukup.
4. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda persalinan yaitu perutnya mulas-mulas
yang teratur, timbulnya semakin sering dan semakin lama, rasa nyeri saat his
datang, dan keluar lendir bercampur darah atau keluar cairan ketuban dari
jalan lahir. Ibu sudah tahu dan mengerti tentang tanda- tanda persalinan.
5. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya trimester III yakni:
a. Demam tinggi
b. Sakit kepala dan penglihatan kabur
c. Mual dan muntah secara berlebihan
d. Penurunan gerakan janin secara signifikan
e. Perdarahan
f. Bengkak kaki, tangan dan wajah, atau sakit kepala disertai kejang
g. Air ketuban keluar sebelum waktunya

44
Jika ibu mengalami salah satu atau beberapa dari tanda bahaya diatas, ibu
dianjurkan untuk segera ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat agar segera
ditangani. Ibu mengerti dan akan melakukannya jika terjadi salaha satu dari
tanda bahaya tersebut.

6. Melakukan rujukan ke dokter SPOG karena ibu mengalami pre eklamsi berat.
Ibu bersedia dilakukan rujukan
7. Melakukan pendokumentasian.

45
BAB IV
PEMBAHASAN

Dari data subjektif diperoleh data Ny. S usia 32 tahun G3P2A0 umur kehamilan 36+5
minggu dengan pre eklamsi berat, Rabu, 6 Desember 2023 datang dengan
keluhan pegal-pegal di punggung. Dari data tersebut sejalan dengan teori
(Schroder et al, 2015), bahwa peningkatan berat badan dan fisiologis tulang
belakang, dan adanya kelengkungan tulang belakang ibu hamil yang meningkat
kearah akhir kehamilan dan perubuhan postur tubuh (Yoo, shin dan song, 2015).
Dari pemeriksaan data objektif diperoleh data keadaan umum baik, kesadaran
compos mentis, tekanan darah: 163/79 mmHg, nadi 79 kali/menit, respirasi 24
kali/menit, suhu 36oC, Pemeriksaan palpasi Leopold I didapatkan hasil bulat,
lunak, tidak melenting (bokong); leopold II didapatkan hasil perut sebelah kiri
teraba keras, memanjang, ada tahanan (punggung) dan perut sebelah kanan
teraba bagian kecil-kecil janin (ekstremitas); leopold III didapatkan hasil bulat,
keras, tidak melenting (kepala); dan leopold IV didapatkan hasil posisi tangan
divergen yakni kepala sudah masuk panggul. Dari data tersebut, maka sejalan
dengan teori oleh Hutahean (2013) yakni uterus akan membesar pada bulan-bulan
pertama kehamilan karena peningkatan kadar estrogen dan progesteron sehingga
uterus akan meningkat mengikuti sekamin besar ukuran janin didalam kandungan.

Berdasarkan dari data subjektif dan data objektif, maka dapat ditegakkan
diagnose pada ibu yakni asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. S usia 32 tahun
G3P2A0 umur kehamilan 36+5 minggu dengan pre eklamsi berat dengan masalah
yang dirasakan yakni pegal-pegal di punggung pada kehamilan trimester III. Untuk
kebutuhan yang dapat diberikan yakni memberikan KIE sesuai dengan keluhan
ibu.

Dari diagnosa yang telah diperoleh, penulis melakukan penatalaksanaan pada


kasus yaitu menjelaskan hasil pemeriksaan, menjelaskan mengenai keluhan ibu
yakni pegal-pegal di punggung yang dirasakan dikarenakan adanya ligamen atau
jaringan penyokong pada ibu meregang secara alami untuk menunjang
perkembangan kandungan dan memudahkan proses persalinan. Hal ini sejalan
dengan teori Medforth (2012), bahwa selama kehamilan, ligament menjadi lebih
lunak dalam pengaruh relaksin dan meregang untuk mempersiapkan tubuh untuk

46
persalinan dan saat bayi tumbuh, lengkung di spina lumbalis dapat meningkat
karena abdomen di dorong ke depan. Untuk itu, penulis juga memberikan KIE
mengenai tanda bahaya pada kehamilan trimester III yakni demam tinggi, sakit
kepala dan penglihatan kabur, mual dan muntah secara berlebihan, penurunan
gerakan janin secara signifikan, perdarahan, bengkak kaki, tangan dan wajah, atau
sakit kepala disertai kejang, air ketuban keluar sebelum waktunya. Hal ini sejalan
dengan teori Nugroho, dkk (2017) yaitu sakit kepala yang hebat, masalah
penglihatan, bengkak pada muka dan tangan, nyeri abdomen yang hebat,
perdarahan pervaginam, gerakan janin berkurang, solusio plasenta, dan plasenta
previa. Penulis juga memberikan KIE untuk mengatasi mual-mual yang dirasakan
ibu yakni dengan menganjurkan ibu untuk melakukan pengaturan pola makan,
bisa dengan makan sedikit tapi sering. Hal ini sejalan dengan teori Irianti, Bayu,
dkk (2013, h:56) mengenai cara mengatasi ketidaknyamanan pada ibu hamil
trimester III, yaitu dengan berolahraga, senam hamil, mengkonsumsi susu dan
makanan yang kaya kalsium, jangan berdiri/duduk/jongkok terlalu lama, anjurkan
istirahat tiap 30 menit.

Penulis juga memberikan KIE mengenai tanda-tanda persalinan yaitu perutnya


mulas-mulas yang teratur, timbulnya semakin sering dan semakin lama, rasa nyeri
saat his datang, dan keluar lendir bercampur darah atau keluar cairan ketuban
dari jalan lahir. Hal ini sejalan dengan teori Kurniarum (2016), tanda-tanda
persalinan yaitu timbulnya kontraksi uterus yang sifatnya teratur, penipisan dan
pembukaan serviks, dan keluarnya lendir disertai darah dari jalan lahir.

Berdasarkan penanganan masalah tersebut dapat dilihat bahwa


penatalaksanaan keluhan pegal-pegal di punggung pada ibu hamis trimester III di
Puskesmas Bulu Sukoharjo sudah sesuai dengan teori.

47
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan dengan menggunakan
metode SOAP pada ibu hamil patologi maka penulis dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam melakukan pengkajian terhadap ibu hamil dilaksanakan dengan
pengumpulkan data subjektif yang diperoleh dari hasil wawancara dari
pasien dengan keluhan pegal-pegal di punggung dan data objektif diperoleh
dari pemeriksaan fisik
2. Analisis dilakukan dengan pengumpulan data secara teliti dan akurat
sehingga di dapat diagnose Ny. S usia 32 tahun G3P2A0 umur kehamilan 36+5
minggu dengan pre eklamsi berat.
3. Pelaksanaan pada ibu hamil yaitu memberitahu keadaan yang sedang di
alami oleh ibu, mengobservasi keadaan umum, TTV, memberikan KIE pada
ibu tentang keluhan yang dirasakan, memberikan KIE pada ibu tentang
tanda bahaya pada kehamilan trimester III, memberikan KIE mengenai
nutrisi ibu yakni makan sedikit tapi sering, menjadwalkan kunjungan ulang,
memberikan obat sesuai dengan anjuran dokter Sp.OG
4. Pembahasan pada asuhan kebidanan ibu hamil patologi terdapat
kesenjangan antara teori dan praktek.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis akan memberikan saran yaitu
antara lain :
1. Tempat Pelayanan Kesehatan
Pelayanan yang diberikan sudah baik, sebaiknya memberikan
penjelasan dan media leflet atau gambar tentang nyeri punggung ibu hamil
agar pasien dapat mengetahuinya.
2. Bagi Pasien
a. Ibu perlu mengetahui pentingnya nutrisi bagi ibu hamil khusunya untuk
ibu hamil trimester III.

48
b. Ibu diharapkan segera memeriksakan diri ke tempat pelayanan
kesehatan setempat jika ibu mengalami salah satu tanda bahaya pada
kehamilan.
3. Bagi Pendidikan
Sebagai bahan referensi mengenai masalah kasus, khususnya pada
kasus dengan asuhan kebidanan pada ibu hamil.

49
DAFTAR PUSTAKA

Arisman. 2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

Ayuningtyas, Lintang Sri. 2020. Gambaran Frekuensi Kunjungan Antenatal Care


pada Saat Kehamilan Trimester III dengan Preeklamsia. Surabaya:
Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Curtis BG. 2015. Kehamilan : Apa Yang Anda Hadapi Minggu Per Minggu. Jakarta:
EGC.

Fortuna, Astried Eka Candra. 2019. Kajian Karakteristik Kurang Energi Kronis
(KEK) pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan I Bantul.
Yogyakarta: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Hutahean (2013). Perawatan Antenatal. Jakarta: Salemba Medika.

Irianto Koes. 2014. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Alfabet.

Irianti.dkk. 2014. Asuhan Kebidanan Berbasis Bukti. Jakarta: Sagung seto

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2022. Profil Kesehatan Indonesia


2021. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Nugroho, Hipson dan Rozakhan. (2017). Patologi Kebidanan. Yogyakarta: Nuha


Medika.

Purwati H dan Agustina A. 2015. Pengaruh Senam Hamil Terhadap Penurunan


Skala Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester II Dan III : PPNI Mojokerto.

Putra. 2016. Cara Mudah Melahirkan. Yogyakarta: Laksana.

Resmi D, Saputro S dan Runjati. 2016. Pengaruh Yoga Terhadap Nyeri Punggung
Bawah Pada IbuHamil Trimester III. Jurnal Ilmu Kesehatan.

Widatiningsih, S dan Dewi, C.H.T (2017). Praktik Terbaik Asuhan Kehamilan.


Yogyakarta: Trans Medika.

50

Anda mungkin juga menyukai