Disusun Oleh :
TAHUN 2022
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, semoga
kita semua dalam keadaan sehat selalu dan dalam lindungan Tuhan Yang Maha
Esa.
Pada kesempatan kali ini saya selaku penulis menampilkan makalah dari
hasil pengamatan dan mengumpulan data, sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan makalah baik dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam pendidikan.
Makalah ini dibuat digunakan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Obstetri yang diberikan oleh Dosen Pengampu yaitu Ibu SERI WAHYUNI, SST,
M.Kes. Dengan adanya makalah ini juga dapat digunakan untuk bahan
pembelajaran atau pelengkap dalam materi pembelajaran mengenai Gangguan
Kenyamanan Akibat Komplikasi Nifas Dan Penatalaksanaannya.
Harapan saya selaku penulis semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Sehingga penulis dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
memaparkan materi lebih baik lagi.
Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu penulis minta maaf jika ada
kekurangan, penulis harapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang membangun kesempurnaan makalah ini. Akhir kata saya selaku
penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian Ibu Nifas?
2. Apa makna kenyamanan ?
3. Apa kaitan kenyamanan dan gangguan kenyamanan ibu nifas?
4. Apa dampak dan faktor gangguan kenyamanan ibu nifas akibat
komplikasi?
5. Apa saja penatalaksanaan atau tindakan menanggulangi gangguan
kenyamanan ibu nifas ?
B. Tujuan Penulisan
Dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penulis dapat
memberitahukan tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian ibu nifas.
2. Menjelaskan makna kenyamanan.
3. Menjelaskan kaitan kenyamanan dan gangguan kenyamanan ibu
nifas akibat komplikasi.
4. Menjelaskan faktor dan dampak gangguan kenyamanan ibu nifas.
5. Menjelaskan penatalaksanaan atau tindakan menanggulangi
gangguan kenyamanan ibu nifas
C. Manfaat Penulisan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi,
memperluas pengetahuan dan data dasar tentang ibu nifas dengan kondisi
gangguan kenyamanan akibat komplikasi kepada penulis dan pembaca,
serta juga sebagai tindakan preventif dan promotif untuk mencegah
dampak gangguan kenyamanan pada ibu nifas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pelayanan ibu nifas harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi
kebutuhan ibu dan bayi, yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini dan
pengobatan komplikasi dan penyakit yang mungkin terjadi, serta penyediaan
pelayanan pemberian ASI, cara menjarangkan kehamilan, imunisasi, dan
nutrisi bagi ibu selama pemulihan ibu nifas.
B. Pengertian Kenyamanan
Kenyamanan menurut (Keliat dkk., 2015) dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
a. Kenyamanan fisik; merupakan rasa sejahtera atau nyaman secara fisik.
b. Kenyamanan lingkungan; merupakan rasa sejahtera atau rasa nyaman
yang dirasakan didalam atau dengan lingkungannya
c. Kenyamanan sosial; merupakan keadaan rasa sejahtera atau rasa
nyaman dengan situasi sosialnya
Dikutip dalam buku (Iqbal Mubarak, Indrawati, & Susanto, 2015) rasa
nyaman merupakan merupakan keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar
manusia yaitu kebutuhan ketentraman (kepuasan yang dapat meningkatkan
penampilan sehari-hari), dan kelegaan (kebutuhan yang telah terpenuhi).
3
C. Kaitan kenyamanan dan gangguan kenyamanan ibu nifas akibat
komplikasi
4
kebutuhan bebas dari rasa nyeri dan hipo/hipertermia (Kasiati & Rosmalawati,
2016). Selama masa nifas ibu mengalami ketidaknyamanan nyeri sebagai
proses adaptasi tubuh terhadap peralihan dari fase persalinan ke fase nifas
dimana terjadi 2 proses penting dalam tubuh yaitu masa involusi dan laktasi.
Konsep kenyamanan mempunyai subjektifitas yang sama dengan nyeri.
Setiap individu memiliki karakteristik fisiologis, sosial, spiritual,
psikologis, dan kebudayaan yang mempengaruhi cara mereka
menginterpretasikan dan merasakan nyeri. Setiap individu memiliki
karakteristik fisiologis, sosial, spiritual, psikologis, dan kebudayaan yang
mempengaruhi cara mereka menginterpretasikan dan merasakan nyeri.
(PPNI, 2016) Penyebab Gangguan Rasa Nyaman adalah:
a. Gejala atau faktor penyakit.
b. Kurang pengendalian situasional atau lingkungan.
c. Gangguan stimulasi lingkungan.
d. Hilangnya keinginan/nafsu makan, beraktivitas, dan bersosialisasi
e. Efek perubahan hormonal dan emosional ( mual, muntah, lesu,
sensitif, kecemasan, dll )
f. Gangguan adaptasi pasca kehamilan dan posisi sebagai ibu.
Serta peningkatan pengembangan hubungan yang baik antara ibu dan anak.
spesifik bidan mempunyai tanggung jawab sebagai berikut :
5
1) Melakukan evaluasi kontinu dan penatalaksanaan perawatan kesejahteraan
wanita
2) Memberikan bantuan pemulihan dari ketidaknyamanan fisik
3) Memberikan bantuan dalam menyusui
4) Memfasilitasi pelaksanaan peran sebagai orang tua
5)Melakukan pengkajian bayi selama kunjungan rumah
6) Memberikan pedoman antisipasi dan instruksi
7) Melakukan penapisan kontinu untuk komplikasi puerperium
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Masa Nifas (puerperium) adalah masa pemulihan kembali, dimulai setelah
plasenta keluar dan terakhir ketika alatalat kandungan kembali seperti
keadaan semula (sebelum hamil), masa nifas berlangsung kira-kira 6
minggu.
2. Kenyamanan merupakan suatu keadaan seseorang merasa sejahtera atau
nyaman baik secara mental, fisik maupun sosial.
3. Kenyamanan menurut Keliat : kenyamanan fisik, kenyamanan lingkungan,
dan kenyamanan sosial.
Oleh karena itu, gangguan rasa nyaman mempunyai batasan karakteristik
yaitu: ansietas, berkeluh kesah, gangguan pola tidur, gatal, gejala distress,
gelisah, iritabilitas, ketidakmampuan untuk relasks, kurang puas dengan
keadaan, menangis, merasa dingin, merasa kurang senang dengan situasi,
merasa hangat, merasa lapar, merasa tidak nyaman, merintih, dam takut.
4. Tindakan unruk mencegah ketidak nyamanan pada ibu nifas adanya
penanganan dan campur tangan dari keluarga, lingkungan dan ibu nifas itu
sendiri
B. Saran
Sebagai bahan masukan bagi bidan yang mana ibu nifas sangat membutuhkan
perhatian khusus karena ibu nifas sangat rentan terhadap gangguan kenyamanan masa
nifas. Selain itu, peran bidan sebagai role model dan edukator juga diperlukan dalam
hal ini masyarakat khususnya keluarga dapat mengerti bahwa kesehatan tidak hanya
dipandang dari segi fisik tetapi juga mental dan sosialnya untuk menyeimbangkan
kebutuhannya sebagai individu dan makhluk sosial.
7
DAFTAR PUSTAKA
Ai Yeyeh Rukiyah, L. Y. (2018). Buku Saku: Asuhan Kebidanan Pada Ibu Masa
Nifas: Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Ibrahim, E. A., & Asiah, N. (2018). Massage Postpartum dan Status Fungsional
Ibu Pascasalin di Medan. Buletin Farmatera, 3(1), 24–32.
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera/article/view/1317
https://media.neliti.com/media/publications/220118-none.pdf
https://ijins.umsida.ac.id/index.php/ijins/article/view/513/383?download=pdf
https://pdfcoffee.com/kebutuhan-rasa-aman-dan-nyaman-2-pdf
free.html#Latifah+Puji+Yuliana