Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TERAPI PIJAT PUNGGUNG PADA IBU MELAHIRKAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah III
Dosen Pengampu : Ns. Lilis Suryani M.Kep, P.hD

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Nama Anggota :

Chika Triselia Santy (4338114201210069)


Dede Ermawan (4338114201210053)
Renny Febdiana (4338114201210079)
Sinta Rahayu (4338114201210001)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN HORIZON UNIVERSITY INDONESIA


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena rahmat dan
kuasa-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dimana judul makalah
kami yaitu “Terapi Pijat Punggung Pada Ibu Melahirkan”.
Penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah III. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar pembaca mendapatkan
informasi mengenai Terapi Pijat Punggung dan Standar Operasional Prosedur. Kami berharap
makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.
Makalah ini dapat diselesaikan berkat bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai
pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ns. Lilis Suryani M.Kep, P.Hd selaku dosen pembimbing maka kuliah
Keperawatan Medikal Bedah III.
2. Seluruh anggota kelompok kami yang telah memberikan motivasi dan bantuan saat
menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sekalian
untuk penyempurnaan makalah ini.

Karawang, 06 Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
C. Tujuan Makalah............................................................................................................ 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................ 3
A. Pengertian ...................................................................................................................... 3
B. Tujuan ............................................................................................................................ 3
C. Indikasi........................................................................................................................... 3
D. Kontraindikasi............................................................................................................... 3
E. Standar Operasional Prosedur .................................................................................... 4
BAB III ...................................................................................................................................... 6
PENUTUP.................................................................................................................................. 6
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 6
B. Saran .............................................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah kesehatan ibu dan anak masih tetap menempati posisi penting karena
menyangkut kualitas sumber daya manusia yang paling hulu yaitu masa kehamilan,
persalinan dan tumbuh kembang anak (Kahar, 2017).
Dari Profil Provinsi Aceh Darussalam jumlah angka kematian ibu (AKI) dan angka
kematian bayi (AKB) masih tergolong tinggi. Berdasarkan data Profil Kesehatan Aceh
Tahun 2018 menunjukkan angka kematianibu (AKI) sebesar 139/100.000 lahir hidup dan
Angka Kematian Bayi (AKB) berjumlah 9 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan jumlah
angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Aceh Utara tahun 2018 sebesar 13/100.000 lahir
hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) berjumlah 35 per 1000 kelahiran hidup (Dinkes
Aceh, 2019).
Hampir semua wanita mengalami dan merasakan nyeri selama persalinan, tetapi
respon setiap wanita terhadap nyeri persalinan berbeda-beda. Nyeri merupakan
pengalaman yang berbeda yang dirasakan seseorang. Nyeri pada persalinan kala I yaitu
perasaan sakit dan tidak aman yang dialami ibu sejak awal mulainya persalinan sampai
serviks berdilatasi maksimal (10 cm). Nyeri mengakibatkan stres, stress dapat melepaskan
ketokolamin yang mengakibatkan berkurangnya aliran darah ke uterus sehingga uterus
kekurangan oksigen. Secara psikologis pengurangan nyeri akan menurunkan tekanan yang
luar biasa bagi ibu dan bayinya (Pasongli et al., 2014).
Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa 67% ibu merasa sedikit khawatir, 12%
merasa sangat khawatir dan 23% merasa tidak khawatir tentang nyeri persalinan. Maka
mengurangi rasa nyeri suatu hal yang penting dan perlu dipertimbangkan oleh tenaga
kesehatan/penolong persalinan melalui upaya mengatasi nyeri persalinan (Puspitasari &
Astuti, 2017).
Menghilangkan rasa nyeri merupakan hal yang penting. Bukan jumlah nyeri yang
dialami wanita yang perlu dipertimbangkan, akan tetapi harapan tetang cara mengatasi
nyeri tersebut dapat terpenuhi (Ismarozi, Desti; Utami, Sri; Novayelinda, 2015). Hal ini
mempengaruhi persepsinya tentang pengalaman melahirkan sebagai pengalaman buruk
atau baik. Untuk mengatasi hal tersebut bidan dapat mengajarkan metode non farmakologi

1
untuk meredakan rasa nyeri. Salah satu metode yang sangat efektif dalam
menanggulanginya adalah dengan massage yang merupakan salah satumetode
nonfarmakologi yang dilakukan untuk mengurangi nyeri persalinan (Riska & Mariza,
2016).
Metode massage punggung merupakan salah satu intervensi yang relatif mudah
dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun keluarganya untuk membantu ibu mengurangi
tingkat nyeri persalinan. Metode untuk mengurangi nyeri persalinan sangat diperlukan
untuk mengurangi komplikasi pada ibu dan janin (Supliyani, 2017).
Tindakan massage ini akan menutup pintu gerbang jalur nyeri. Dengan massage juga
akan menimbulkan efek psikososial yang baik untuk ibu bersalin. Di anjurkan agar
massage selama persalinan harus bersifat terus menerus (Aryani et al., 2015). Hal tersebut
harus dilakukan karena terdapat kecenderungan rasa nyeri akan meningkat jika pemijatan
dihentikan, hal ini disebabkan sistem saraf yang sudah terbiasa terhadap stimulus tersebut
dan organ indera terbiasa merespon nyeri tersebut (Wulandari et al., 2021).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan
masalahnya, yaitu:

1. Apa Pengertian Masase ataupun Masase Punggung?


2. Apa saja Tujuan dari Masase Punggung?
3. Apa saja Indikasi dari Masase Punggung?.
4. Apa saja Kontraindikasi dari Masase Punggung?.
5. Bagaiamana Standar Operasional Prosedur Masase Punggung?.

C. Tujuan Makalah
Untuk memperjelas arah pembahasan, maka tujuan makalah yaitu:

1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Masase ataupun Masase Punggung.


2. Untuk Mengetahui Tujuan dari Masase Punggung.
3. Untuk Mengetahui Indikasi dari Masase Punggung.
4. Untuk Mengetahui Kontraindikasi dari Masase Punggung.
5. Untuk Mengetahui Standar Operasional Prosedur Masase Punggung.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Massage atau masase adalah melakukan tekanan tangan pada jaringan lunak, biasanya
otot, atau ligamentum, tanpa menyebabkan gerakan atau perubahan posisi sendi untuk
meredakan nyeri, menghasilan relaksasi dan atau memperbaiki sirkulasi. Masase adalah
terapi yang paling primitive dan menggunakan reflex lembut manusia untuk menahan,
menggosok, atau meremas bagian tubuh yang nyeri.
Masase punggung pada ibu melahirkan adalah teknik pijatan yang dilakukan untuk
membantu mengurangi rasa nyeri pada ibu bersalin saat terjadi kontraksi dengan
menggunakan sentuhan tangan pada panggul klien secara perlahan dan lembut untuk
menimbulkan efek relaksasi.
Masase pada punggung saat persalinan dapat berfungsi sebagai analgetik epidural
yang dapat mengurangi nyeri dan stress, serta dapat memberikan kenyamanan pada ibu
bersalin. Oleh karena itu di perlukan asuhan essensial pada ibu saat persalinan untuk
mengurangi nyeri dan stress akibat persalinan (Lally JE, 2008).

B. Tujuan
Tujuan dari masase punggung diantaranya:
1. Melancarkan sirkulasi darah.
2. Menurunkan respon nyeri punggung.
3. Menurunkan ketegangan otot.

C. Indikasi
Klien dengan gangguan rasa nyaman nyeri punggung pada ibu hamil inpartu.

D. Kontraindikasi
Kontraindikasi pada masase punggung, diantaranya:
1. Nyeri pada daerah yang akan di masase.
2. Luka pada daerah yang akan di masase.
3. Gangguan atau penyakit kulit.
4. Jangan melakukan pemijatan langsung pada daerah tumor.
5. Hindari melakukan masase pada daerah yang mengalami ekimosis atau lebam.

3
6. Hindari melakukan masase pada daerah yang mengalami inflamasi.
7. Jangan melakukan masase pada daerah yang mengalami tromboplebitis.
8. Hati-hati saat melakukan masase pada daerah yang mengalami gangguan sensasi
seperti penurunan sensasi maupun hiperanastesia.

E. Standar Operasional Prosedur


1. Persiapan Klien
a. Berikan salam, perkenalkan diri anda, indentifikasi klien dengan
memeriksa identitas dengan cermat.
b. Jelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan, berikan kesempatan
kepada klien untuk bertanya dan jawab seluruh pertanyaan klien.
c. Siapkan peralatan yang diperlukan.
d. Atur ventilasi dan sirkulasi udara yang baik.
e. Atur posisi klien sehingga merasa aman nyaman.
2. Persipkan Alat
a. Minyak untuk masase
b. Tisu
c. Handuk mandi besar
d. Satu buah handuk kecil
e. Sebuah batal dan guling kecil dan selimut
3. Cara Kerja
a. Beri tahu klien bahwa tindakan akan segera dimulai.
b. Periksa TTV
c. Posisikan pasien miring ke kiri untuk mencegah terjadinya hipoksia janin.
d. Jika pasien masih bisa untuk duduk berikan posisi berlutut kemudian
berbaring dibantal yang besar senyaman mungkin.
e. Intruksikan pasien untuk menarik nafas dalam melalui hidung dan
mengeluarkan lewat mulut sampai pasien merasa rileks.
f. Tuangkan baby oil pada telapak tangan kemudian gosokan kedua tangan
hingga hangat.
g. Letakkan kedua tangan pada punggung pasien, mulai dengan gerakan
mengusap dan beregrak dari bagian panggul menuju sacrum.

4
h. Buat gerakan melingkar kecil dengan menggunakan ibu jari menuruni area
tulang belakang, gerakkan secara perlahan berikan penekanan kebawah
sehingga tidak mendorong pasien kedepan.
i. Usap bagian lumbar atau punggung bawah dari arah kepala ke tulang ekor,
untuk mencegah terjadinya lordosis lumbal.
j. Bersihkan minyak atau lotion pada punggung klien.
k. Rapikan klien ke posisi semula.
l. Beritahu bahwa tindakan telah selesai.
m. Bereskan peralatan yang telah digunakan.
n. Cuci tangan.
4. Evaluasi
a. Evaluasi yang dicapai (penurunan skala nyeri).
b. Beri reinforcement positif pada ibu hamil.
c. Kontak pertemuan selanjutnya.
d. Mengakhiri pertemuan dengan baik.
5. Dokumnetasi
a. Tanggal atau jam dilakukan tindakan.
b. Nama tindakan.
c. Respon klien selama tindakan.
d. Nama dan paraf perawat.
6. Hal-hal yang perlu diperhatikan
a. Kenyamanan dan kekuatan kondisi fisik klien harus selalu dikaji untuk
mengetahui keadaan klien selama prosedur.
b. Istirahatkan klien terlebih dahulu setelah dilakukan masase punggung
selama kurang lebih 1-2 menit.
c. Perhatikan kontraindikasi dilakukan tindakan.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Masase punggung pada ibu melahirkan adalah teknik pijatan yang dilakukan untuk
membantu mengurangi rasa nyeri pada ibu bersalin saat terjadi kontraksi dengan
menggunakan sentuhan tangan pada panggul klien secara perlahan dan lembut untuk
menimbulkan efek relaksasi. Metode massage punggung merupakan salah satu intervensi
yang relatif mudah dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun keluarganya untuk membantu
ibu mengurangi tingkat nyeri persalinan.
Standar Prosedur Operasional pada masase punggung meliputi persiapkan klien,
persiapan alat, cara kerja, evaluasi, dokumentasi, hingga hal-hal yang perlu diperhatikan.
B. Saran
Diharapkan bagi pembaca dapat menambah wawasan pengetahuan terkait terapi pijat
punggung pada ibu melahirkan untuk menurunkan tingkat nyeri, sehingga dapat digunakan
sebagai solusi untuk menurunkan tingkat nyeri paska bersalin. Untuk lebih jelas lagi
mengenai pembahasan tersebut, diharapkan bagi penulis lainnya maupun pembaca dapat
mencari materi ini dari sumber lainnya, sehingga materi terapi pijat punggung dapat lebih
detail dan mendalam.

6
DAFTAR PUSTAKA

Aceh, D. P. (2019). Profil Kesehatan Aceh Tahun 2019. Dinkes Aceh..

Aryani, Y., Masrul, M., & Evareny, L. (2015). Pengaruh Masase pada Punggung
Terhadap Intensitas Nyeri Kala I Fase Laten Persalinan Normal Melalui
Peningkatan Kadar Endorfin. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(1), 70–77.
https://doi.org/10.25077/jka.v4i1.193.

Ayu Wulandari Kahar, D. (2017). Pengaruh Persepsi Mutu Pelayanan Kebidanan terhadap
Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSUD Barru Sulawesi Selatan Tahun 2017. Al-
Sihah : Public Health Science Journal, 9(2), 112–127.

Ismarozi, Desti; Utami, Sri; Novayelinda, R. (2015). Efektifitas Senam Dismenore


Terhadap Penanganan Nyeri Haid Primer Pada Remaja. Desti Ismarozi, Sri Utami, Riri
Novayelinda, 2(1), 820–827.

Lally JE, Murtagh MJ, Macphail S, Thomson R. More in hope than expectation: a sytematic
review of women's expectations and experience of pain relief in labour. BMC Med.
2008;6:7.

Mufidah. (2018). Lampiran 4. SOP Masase Punggung pada Ibu Melahirkan. Retrieved from
eprints.poltekkesjogja.ac.id:http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2074/13/Lampiran%20
4.pdf.

Pasongli, S., Rantung, M., & Pesak, E. (2014). Efektifitas Counterpressure Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Kala I Fase Aktif Persalinan Normal Di Rumah Sakit
Advent Manado. Jurnal Ilmiah Bidan, 2(2), 92216.

Puspitasari, I., & Astuti, D. (2017). Tehnik Massage Punggung Untuk Mengurangi Nyeri
Persalinan Kala I. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 8(2), 100.
https://doi.org/10.26751/jikk.v8i2.289.

Riska, A., & Mariza, A. (2016). Pengaruh Massase terhadap Pengurangan Rasa Nyeri pada Ibu
Inpartu Kala I di BPS Nurhasanah Kecamatan Teluk Betung Bandar Lampung.
Jurnal Kesehatan, 7(3), 407. https://doi.org/10.26630/jk.v7i3.223

Supliyani, E. (2017). Pengaruh Masase Punggung Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Kala
1 Di Kota Bogor. Jurnal Bidan, 3(01), 22–29.

Wulandari, C. L., Risyanti, L., Maharani, Kaltsum, U., Kristin, D. M., Mariani, N.,
Lathifah, N. S., Khanifah, M., Hanifah, A. N., & Wariyaka, M. R. (2021). Asuhan
Kebidanan Kehamilan(R. Widyastuti (ed.)). Media Sains Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai