Disusun Oleh :
Ahmad Anwar Rosyidi (A1201901)
Andi Listiani (A12019013)
Ayu Puspitasari (A12019019)
2021/2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, dengan petunjuk dan rahmat-Nya sehingga kami
dapat membuat makalah dan dapat terselesaikan. Kami membuat makalah “Manajemen
Nyeri Pada Ibu Hamil dengan Terapi Pijat ” bertujuan untuk memenuhi tugas Kajian
Keislaman. Kami sadar bahwa ini masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan keterbatasan
pengetahuan penulis. Dengan demikian, kritik maupun saran sangat dibutuhkan demi
kemajuan kami.
Penyelesaian naskah ini tidak lepas dari motivasi dan jasa dari beberapa pihak. Oleh sebab itu
kami ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak yang meluangkan waktunya untuk
membimbing kami dalam menyelesaikannya. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat
bagi kami khususnya dan para pembaca pada umumnya dan dapat menambah wawasan
tentang keperawatan maternitas khususnya. Amiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penyusun
Tim 7 (Penyusun)
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................2
D. Manfaat............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................4
A. Pengertian Terapi Pijat.....................................................................................................4
B. Tujuan Terapi Pijat..........................................................................................................5
C. Indikasi/Kontraindikasi....................................................................................................5
D. Persiapan Alat dan Pasien................................................................................................6
E. Standar Operasional Prosedur Pijat.................................................................................7
BAB 3 PENUTUP......................................................................................................................9
A. Kesimpulan......................................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................10
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau
9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana
trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13
hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo,
2014).Selama proses kehamilan akan menimbulkan berbagai perubahan pada seluruh sistem
tubuh, perubahan ini berdampak pada sistem kardiovaskuler, sistem pernafasan, sistem
hormonal, sistem gastrointestinal maupun muskuloskeletal.
Kehamilan trimester III merupakan trimester akhir yang berlangsung sejak minggu ke-28
hingga minggu ke-40. Pada ibu trimester III terdapat banyak keluhan karena perubahan
fisiologis diantaranya pada sistem muskuloskeletal yang dapat menyebabkan gangguan tidur
pada ibu hamil trimester tiga, selama kehamilan hormon relaksin dan progesteronbekerja pada
kartilago dan jaringan ikat pada sendi, tetapi hormontersebut dapat menimbulkan
ketidaknyamanan (nyeri) pada ibu hamil, terutama pada akhir kehamilan saat kadar
hormontersebut meningkat menyebabkan perubahan gaya berjalan sehingga dapat
mempengaruhi keseimbangan (Kamariyah dkk,2016). Dewasa ini banyak metode-metode non
farmakologi terbaru yang dapat digunakan dalam mengurangi keluhan-keluhan pada
kehamilan satu diantaranya adalah pregnancy massage atau biasa dikenal dengan pijat ibu
hamil.Terapi nonfarmakologi yang umum dianjurkan untuk ibu hamil yaitu pregnancy
massage (61%), akupuntur (45%), relaksasi(43%), yoga (41%), dan terapi chiropractic (37%)
(Field, 2010). Berdasarkan hasil iteratur review Fatimah Nur (Rahma,Ida Sofiyanti, &
Chichik Nirmasari) mengenai efektivitas massage effleurage dalam Penelusuran artikel
dilakukan dengan google search dan proquest yang dipublikasikan sejak tahun 2015 sampai
dengan 2017 yang diakses fulltext dalam format pdf. Secara signifikan ditunjukkan bahwa
effleurage adalah teknik komplementer yang sangat efektif dalam mengurangi intensitas
nyeri. Massage adalah terapi yang digunakan untuk melakukan pelepasan endorphin yang
merupakan penghilang rasa sakit alami. Selain itu, pijat akan mengurangi ketegangan otot dan
rasa sakit, meningkatkan mobilitas serta melancarkan peredaran darah. Pijat dilakukan untuk
membantu dalam mengatasi fisik, emosional, transformasi psikologis. Pregnancy Massage
1
adalah pijat yang di lakukan pada ibu hamil untuk memperlancar sirkulasi darah ibu dan
mengurangi keluhan yang sering di alami ibu hamil. Jenis pijatan disesuaikan dengan
perubahan tubuh ibu hamil (Ihca,2014). Berdasarkan penelitian (Rufaida,Lestari, &Susanti,
2020). Pregnancy Massage dapat mengurangi rasa tidak nyaman dan sakit pada daerah
punggung selama kehamilan, dikarenakan dengan Pregnancy Massage dapat mengurangi
kelelahan dan membuat tubuh lebih berenergi dengan cara mengeluarkan produk metabolisme
dalam tubuh limfatik dan sistem sirkulasi. Ketidaknyamanan ibu hamil seperti kram,
ketegangan otot, dan kekauan otot dapat berkurang setelah dilakukan pijat karena sirkulasi
yang lancar memudahkan kerja jantung dan tekanan darah sehingga ibu hamil merasa lebih
segar. Pregnancy massage dapat menjadi salah satu solusi bagi ibu yang mengalami keluhan-
keluahan penurunan kualitas tidur, dan nyeri punggung. Sebagai petugas kesehatan perlu
memberikan KIE tentang pregnancy massage pada saat pemeriksaan kehamilan, sehingga
dapat mengurangi keluhan-keluhan pada kehamilan. Memberikan KIE tentang tentang
pregnancy massage kepada ibu hamil sangat penting,supaya ibu hamil mempunyai keinginan
untuk melaksanakan metode tersebut sebagai cara pengananan masalah keluhan-keluhan yang
sering dialami oleh ibu hamil khususnya trimester III.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
D. Manfaat
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat terutama bagi penulis sendiri dan bagi
pembaca lainnya. Kita sebagai tenaga kesehatan maupun calon seorang ibu di masa depan
kelak layaknya mengetahui dan mendapat wawasan mengenai perawatan khususnya mengenai
terapi pijat, misalkan mengenai apa yang dimaksud dengan terapi pijat, apa tujuannya, apa
indikasi dan kontraindikasinya, apa saja alat dan persiapannya, dan bagaimana
pelaksanaannya.
3
BAB II PEMBAHASAN
Terapi pijat ibu hamil atau massage ibu hamil merupakan suatu teknik dengan sentuhan
pada bagian tubuh tertentu yang bertujuan untuk meringankan rasa tidak nyaman selama masa
kehamilan berlangsung (Diana, 2017:154). Menurut Becker (2007:116-117) terapi pijat ibu
hamil ialah suatu sentuhan yang lembut pada tubuh ibu hamil dengan menggunakan lebih
banyak teknik ef-fleurage atau mengusap, selain itu gerakan terapi pijat yang diterapkan pada
ibu hamil sedikit berbeda dari terapi pijat biasa, dimana terapi pijat yang dil-akukan penuh
dengan pertimbangan, seperti mem-perhitungkan tekanan serta gerakan yang diberikan karena
ada beberapa titik pijat yang boleh dan tidak boleh diambil pada ibu hamil agar tidak meng-
ganggu perkembangan janin.
Terapi pijat juga dikenal dapat mengatasi berbagai keluhan yang terjadi pada sistem tubuh
seperti dapat memperbaiki sistem saraf, meningkatkan fleksibeli-tas otot, memperlancar
tekanan darah, melancarkan buang air besar, dapat memperbaiki kinerja paru-paru, dan dapat
membantu dalam masalah sulit tidur atau insomnia.
Pijat kehamilan umumnya akan menyesuaikan tekhnik pijatan mereka dalam rangka
meredakan beberapa keluhan yang sering dialami ibu hamil termasuk diantaranya adalah
munculnya rasa pegal atau sakit dibagian kepala, kaki, punggung, dan pinggang. Pijat juga
dapat dilakukan dalam rangka merespon perubahan fisik selama masa kehamilan seperti
peningkatan volume darah yang bisa mencapai 50 persen, dan peningkatan kadar anti
koagulan, serta peredaran darah ke kaki yang biasanya menjadi kurang lancar. Pregnancy
massage dapat memproduksi endomorfin dengan mengurangi ketegangan otot. Studi
menunjukkan bahwa massage dapat membantu menyelesaikan permasalahan seperti
kecemasan, depresi, stres, nyeri dan insomnia dengan mengurangi ketegangan otot.
Pregnancy massage adalah upaya untuk menangani gangguan kualitas tidur pada ibu hamil
trimester ketiga, dengan dilakukan pregnancy massage secara teratur dua kali seminggu
selama lima minggu yang dilakukan oleh bidan yang memiliki sertifikat dan berpengalaman.
Pregnancy massage dapat menjadi solusi bagi ibu hamil yang mengalami gangguan kualitas
tidur, hal tersebut dapat mencegah kelahiran bayi prematur, berat badan lahir bayi rendah, dan
cemas pada ibu hamil yang akan menghadapi persalinan.
4
E. Tujuan Terapi Pijat
Memberikan pemijatan pada ibu hamil trimester akhir dapat membantu mengurangi tekanan
pada saraf dan otot, hal ini dikarenakan gerakan pijat mampu menstimulasi saraf dan otot-otot
yang tegang sehingga menjadi relaks. Jaringan saraf dan otot yang mengalami relaksasi dapat
merangsang tubuh secara otomatis untuk meningkatkan hormon endorphine yang dihasilkan
secara alami oleh otak, hormon endorphine berfungsi mengurangi rasa nyeri yang
ditimbulkan dari spasme otot. (Kartikasari dan Nuryanti (2016:303)).
Terapi pijat yang dilakukan pada ibu hamil dapat melancarkan dan menyeimbangkan
peredanan darah ke seluruh tubuh sehingga dapat mengurangi rasa nyeri yang terjadi pada
otot-otot punggung ibu hamil. Hal ini terjadi karena pijat berupa sentuhan pada ibu hamil juga
dapat mengurangi tekanan pada arteri dan vena yang membuat peredaran darah mengalir
tanpa hambatan ke seluruh tubuh. Aliran oksigen yang mengalir menjadi lancar, darah yang
mengalir tidak hanya membawa oksigen tetapi darah juga membawa berbagai komponen
penting untuk tubuh seperti nutrisi, hormon, dan lain-lain
Pijat yang diberikan pada ibu hamil mampu merelaksasi otot yang berkontraksi, menstimulasi
saraf yang berhubungan dengan organ-organ dan kelenjar yang ada di dalam tubuh sehingga
dapat melancarkan aliran energi ke seluruh. Energi yang mengalir ke seluruh tubuh membuat
daya tahan tubuh meningkat, agar ibu hamil terhindar dari keluhan-keluhan yang terjadi saat
mengalami spasme otot. Hal ini didukung oleh Kartikasari dan Nuryanti (2016:301)
menyatakan pijat yang diberikan pada punggung ibu hamil dapat membantu mengurangi rasa
nyeri punggung dan membantu merangsang hormon endorphinesehingga dapat meningkatkan
relaksasi, secara sistematis ibu hamil yang merasa relaks kesehatan tubuhnya akan menjadi
meningkat.
5
F. Indikasi/Kontraindikasi
Klien dengan gangguan rasa nyaman nyeri punggung pada ibuhamil / Inpartu :
Selama proses pemijatan memerlukan alat dan bahan yang digunakan untuk mempermudah
praktisi dalam proses pemijatan berlangsung. Alat dan bahan yang akan digunakan sebaiknya
disiapkan sebelum pemijatan dilakukan. Alat yang digunakan adalah bantal, bantal guling
kecil, satu handuk kecil basah, satu handuk kecil kering, dan satu selimut yang akan
digunakan oleh ibu hamil. Bahan yang digunakan yaitu minyak dan krem.
2. Tahap Pemijatan
a. Persiapan pasien
Melakukan wawancara merupakan salah satu cara praktisi untuk mengambil keputusan dalam
mengetahui keluhan-keluhan yang terjadi pada pasien serta menjadi cara untuk menentukan
gerakan pijat yang akan diberikan, setelah mengetahui keluhan-keluhan pada pasien ada
beberapa persiapan yang harus dilakukan setelah wawancara yaitu mengarahkan ibu untuk
melepaskan pakaian dan memposisikan diri tidur terlentang di bed dengan posisi bantal ada di
atas kepala, batal guling ada di bawah lutut dan menutupi tubuh ibu dengan selimut atau kain
sehingga ibu merasakan berada pada posisi yang nyaman
6
kenyamanan dan kebersihan pasien. Mengelap kaki dengan handuk basah kemudian
mengeringkannya dengan handuk kering akanmelemaskan kulit sekaligus membuat ibu
menjadi lebih relaks. Hal ini didukung oleh Kavanagh (2008:15) mengatakan menjaga
kebersihan dan membuat pasien merasa nyaman sebelum melakukan pemijatan merupakan
faktor penting dalam melakukan pemijatan. Setelah membersihkan kaki pasien dengan
menggunakan handuk kemudian melakukan pelemasan pada bagian kaki dengan memutar
pergelangan kaki perlahan ke kanan dan ke kiri sebanyak 3 sampai 5 kali sehingga membuat
pasien merasa nyaman, selain itu membuat otot-otot di pergelangan kaki menjadi relaks.
c. Pengambilan pasien
A. SIKAP PELAKSANAAN
B. ISI
7
15. Ubah gerakan dengan menggunakan gerakan yang sirkuler, khusunya pada daerah
sacrum dan pinggang
16. Ubah gerakan dengan gerakan kneading/ remasan, dimulai dari bokong menuju bahu
dan kembali menuju bokong dengan gerakan stroking/ efflurage
17. Lengkapi dengan gerakan efflurage beberapa kali
18. Katakana pada klien bahwa anda akan mengakhiri massagenya
19. Bersihkan sisa lotion dari punggung dan handuk
20. Bantu klien memakai bajunya kembali dan mencapai posisi yang nyaman
21. Tinggikan side rail dan turunkan kepala tempat tidur
C. TEKNIK
8
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pijat ibu hamil dapat mengurangi spasme otot karena pijat dapat mengurangi ketegangan
dari saraf dan otot, melancarkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh, dan meningkatkan daya
tahan tubuh ibu hamil.
2. Tata cara yang dilakukan praktisi dalam pengambilan pijat ibu hamil untuk mengurangi
spasme otot yaitu:
a. Mempersiapkan alat (bantal, guling, han-duk dan selimut) dan bahan (minyak dan krim)
yang digunakan praktisi dalam pemijatan.
b. Tahapan pemijatan diawali dengan per-siapan pasien dan wawancara untuk me-
mastikan permasalahan ibu hamil. Mem-bersihkan telapak kaki dan melakukan
pelemasan.
c. Pengambilan pasien diawali dengan pem-ijatan lembut dilakukan pada daerah kaki,
tangan, dan punggung menggunakan tiga teknik yaitu mengusap (effleurage), memutar
(friksi) dan meremas (petrisage) sedangkan pada perut dengan gerakan mengusap
(effleurage) dan kepala menggunakan gerakan mengusap (ef-fleurage) dan memutar
(friksi). Ketiga gerakan tersebut diberikan dengan gerakan lembut.
I. Saran
Diharapkan dapat memberikan manfaat dan wawasan tentang pijat ibu hamil, sehingga ibu
hamil dapat menjaga kesehatan selama masa kehamilan dengan melakukukan pijat secara
teratur pada masa akhir kehamilan. Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut dan mendalam
tentang terapi pijat untuk ibu hamil.
9
DAFTAR PUSTAKA
10