Anda di halaman 1dari 12

PERTANYAAN DAN JAWABAN CA SERVIK

Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Disusun Oleh

1. Ahmad Anwar Rosyidi (A12019001)


2. Rizka Nofita Sari (A12019002)
3. Afit Syihab Mu’afa (A12019003)
4. Ahmad Hafizh Alfirdaus (A12019004)
5. Akhmad Wildan Zikro (A12019005)
6. Aldi Nurohman (A12019006)
7. Aldila Septiani (A12019007)
8. Alfina Nur Afifah (A12019008)
9. Alief Wahyu Azizah (A12019009)
10. Amelia Prasiska (A12019011)
11. Anastasia Sari (A12019012)
12. Andi Listiani (A12019013)

KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

TAHUN 2021/2022
(1) Sebelum masuk laboratorium mahasiswa mendokumentasikan asuhan keperawatan sesuai
dengan form yang disediakan :
1. Identifikasi poin-poin penting yang harus dikaji pada saat menganamnesa pasien Ca
servik, susun berdasarkan model pengkajian fungsional yang telah anda pelajari
Jawab :
A. Identitas pasien :
Nama : Ny. Z

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat :

Umur : tahun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

RM. No :

Dx. Medis : Kanker Serviks

Identitas Penanggung jawab

Nama : Tn.

Umur : tahun

Pekerjaan : Karyawan swasta

Hubungan dengan klien : suami

B. Keluhan utama
Keluar darah menggumpal dari kemaluan selama 3 bln
C. Riwayat kesehatan sekarang
Ny Z Saat mengeluh keluar darah bergumpal dari kemaluan dan terasa nyeri pada
Perut bagian bawah. Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit sering
mengalami Keputihan serta keluar darah bergumpal dari kemaluan selama lebih
dari 3 bulan, Awalnya pasien mengira hal tersebut adalah haid namun karena
berlangsung cukup lama Akhirnya pada tanggal 25 Maret 2019 suami pasien
membawa pasien untuk Memeriksakan keadaannya ke RS Hermina. Setelah
dilakukan pemeriksaan di RS Hermina Samarinda barulah pasien mengetahui
bahwa pasien menderita kanker serviks Dan telah mencapai stadium. Kemudian
pasien dirujuk ke rumah sakit umum Abdul Wahab Sjahranie untuk dilakukan
pengobatan dengan kemoradioterapi. Pasien masuk ke Rumah sakit umum Abdul
Wahab Sjahranie melalui IGD tanggal 30 April 2019 pukul 24.15 WITA karena
mengalami perdarahan yang cukup banyak dari kemaluan dan Kemudian di rawat
di ruang Mawar dan sedang menunggu untuk proses pengobatan
Kemoradioterapinya. Saat dilakukan pengkajian tanggal 30 April 2019 jam 08.30
WITA Pasien mengatakan masih keluar darah dari kemaluan terasa sedikit nyeri
pada area perut Bagian bawah dengan skala nyeri 4, seperti ditusuk-tusuk, selama
4-8 menit dan terasa Hilang timbul, pasien mengatakan cemas akan kondisinya,
pasien mengatakan takut Perdarahan akan terjadi, pasien mengatakan takut
penyakitnya semakin parah setelah Kemoterapi, pasien mengatakan kepala pusing,
pasien terlihat pucat, lemas, pasien sering Menanyakan tentang kondisinya pada
perawat.Pasien mengatakan sebelumnya pernah di rawat di rumah sakit karena
sakit kanker Serviks 1 bulan yang lalu. Pasien mengatakan ibu pasien menderita
penyakit kanker Payudara. Alat kontrasepsi yang pernah dipakai : pil dari tahun
2009 berhenti tahun 2019 dengan alasan terkena penyakit kanker serviks
D. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan belum pernah ada riwayat penyakit
E. Riwayat keluarga
Ibu pasien menderita kanker payudara
F. Riwayat KB
Mengkonsumsi pil KB dari tahun 2009 berhenti tahun 2019
G. Faktor predisposisi :
1) Psikososial
- Sikap saat berkomunikasi
Klien bicara dengan nada rendah, lebih sering menunduk dan terlihat
cemas akan kondisinya.
- Pengalaman masa lalu
Kalien mengkonsumsi pil KB sejak tahun 2009
- Motivasi diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh agar segera beraktifitas lagi secara
normal, walau terlihat dari raut mukanya terlihat pucat lemas.
- Pengalaman psikologis
Klien merasa sedih dengan kondisinya. Klien masih tidak menyangka
bahwa dirinya bisa terkena kanker. Klien sangat terlihat, lemas,kepala
pusing, cemas takut pendarahan akan terjadi penyakitya semakin parah
setelah kemoterapi dan sering menanyakan kondisinya pada perawat
2) Sosial Budaya
- Usia : 55 tahun
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Tingkat Pendidikan : SMA
- Respon terhadap pekerjaan : Klien sebagai ibu rumah tangga
berusaha menjalani perannya secara normal
- Pandangan lingkungan sekitar :Klien mengatakan tetangga selalu
mendukungnya. Selalu memberi support agar klien tidak berlarut-larut
dalam kesedihannya.
- Peran didalam lingkungan : Klien merasa minder, dan terkesan
seperti menarik diri dari lingkungan
H. Pola fungsional :
a. Pola Persepsi-Managemen Kesehatan
- Sebelum Sakit : Klien mengatakan bahwa kesehatan merupakan hal
yang penting dan apabila salah satu keluarganya sakit selalu
memeriksakan diri kedokter
- Saat dikaji : Klien mengatakan jika sakit kalien pergi periksa ke RS
b. Pola Nutrisi-Metabolik
- Sebelum Sakit : Klien mengatakan sebelum sakit makan sebanyak 3x
sehari dengan sayur dan daging, dan minum sebanyak 6-8 gelas sehari
- Saat dikaji : Klien mengatakan selama sakit nafsu makan
menurun,makan 3x sehari dan tidak pernah habis
a. Pola Eliminasi
- Sebelum Sakit : Klien mengatakan BAK 5-6x sehari dengan warna
kuning dan BAB 2x sehari dengan konsistensi lunak
- Saat dikaji : Klien menggatakan BAK sebanyak 10 kali sehari
dengan warna kuning jernih dan sering berkemih dimalam hari, BAB 2x
sehari dengan konsistensi lunak
b. Pola Latihan-Akivitas
- Sebelum Sakit : Klien mengatakan kegiatan sehari-hari sebagai ibu
rumah tangga
- Saat dikaji : Klien mengatakan aktivitas sehari-hari bekerja sebagai
ibu rumah tangga, mengatakan sejak sakit klien sering merasa lelah ketika
beraktivitas
c. Pola Kognitif Perseptual
- Sebelum Sakit : Klien mengatakan
- Saat dikaji : Klien mengatakan khawatir dengan penyakitnya dan
proses kemoterapi.
d. Pola Istirahat-Tidur
- Sebelum Sakit : Klien mengatakan sebelum sakit tidurnya 8 jam sehari
dan tidak ada gangguan tidur
- Saat dikaji : Klien mengatakan sulit untuk istirahat dan sering
terbangun saat tidur karena nyeri perut
e. Pola Konsep Diri-Persepsi Diri
- Citra tubuh : Klien mengatakan bersyukur karena memiliki
anggota tubuh yang lengkap dan percaya diri dengan dirinya yang berjenis
kelamin perempuan.
- Identitas diri : Klien mengatakan namanya adalah “Z” dan dia terlahir
sebagai perempuan.
- Peran diri : Klien mengatakan dia adalah istri bagi suaminya dan anak
bagi kedua orang tuanya.
- Ideal Diri : Klien mengatakan berharap bisa menjadi istri dan ibu yang
baik untuk keluarga
f. Pola Peran dan Hubungan
- Sebelum sakit : Klien mengatakan hubungannya dengan suami dan
keluarga harmonis
- Saat dikaji : Klien mengatakan hubungannya dengan suami dan
keluarga harmonis
g. Pola Reproduksi/Seksual
- Sebelum sakit : Klien mengatakan menstruasi setiap bulan selama
kurang lebih dari 6 hari
- Saat dikaji : Klien mengatakan selama sakit sudah ada kesepakatan
dengan suami untuk mengurangi frekuensi hubungan seksual
h. Pola Pertahanan Diri (Coping-Toleransi Stress)
- Sebelum hamil : klien mengatakan dapat meredakan stress dengan
berdoa kepada Allah SWT, berjalan-jalan dan berlibur dengan keluarga
- Saat dikaji : klien mengatakan dapat meredakan stress dengan
berdoa kepada Allah SWT, dan kadang bercerita kepada suami
i. Pola Keyakinan dan Nilai
- Klien mengatakan ibadah teratur sholat 5 waktu dan selalu berdoa

2. Identifikasi Instruksi kerja/SPO anamnesa dan pemeriksaan fisik pada ibu dengan ca
servik
Jawab :
a. Keadaan Umum
Pasien terlihat pucat Posisi pasien duduk Terpasang alat medis IVFD
b. Kesadaran
Compos MentisE4M6V5
c. Tanda – Tanda Vital
- TD : 129/80 mmHg
- Nadi : 100 kali/menit
- RR : 20 kali/menit
- Suhu : 36,4 oC
a. Kenyamanan/nyeri
- P : nyeri perut bagian bawah
- Q : seperti ditusuk-tusuk
- R : perut bawah sampai vagina
- S:4
- T : Hilang timbul
b. Pemeriksaan Kepala
- Kepala :
Simetris, kepala bersih, penyebaran rambut merata, warna rambut hitam muka
pucat, dan kepala terasa pusing
- Mata :
Sklera putih, konjungtiva anemis, palpebra tidak ada edema, reflex cahaya +,
pupil isokor.
- Hidung :
Pernafasan cuping hidung tidak ada, posisi septum nasal simetris, lubang
hidung bersih, tidak ada penurunan ketajaman penciuman dan tidak ada
kelainan
c. Rongga Mulut dan Lidah :
Warna bibir merah muda, lidah warna merah muda, mukosa lembab, ukuran tonsil
normal, letak uvula simetrisditengah
d. Pemeriksaan Thorax
Keluhan :
Pasien tidak ada keluhan sesak nafas,nyeri waktu bernafas dan batuk
- Inspeksi :
Bentuk dada simetris, frekuensi nafas 18 kali/menit, irama nafas teratur,
pernafasan cuping hidung tidak ada,penggunaan otot bantu nafas tidak ada,
pasien tidak menggunakan alat bantu nafas.
- Palpasi :
Vokal premitus teraba diseluruh lapang paru Ekspansi paru simetris,
pengembangan sama di paru kanan dan kiri Tidak ada kelainan
- Perkusi :
Sonor, batas paru hepar ICS 5 dekstra
- Auskultasi :
Suara nafas vesikuler dan tidak ada suara nafas tambahan
a) Pemeriksaan Jantung
Tidak ada keluhan nyeri dada
- Inspeksi
Tidak terlihat adanya pulsasi iktus kordis, CRT > 2 detik, tidak ada
sianosis
- Palpasi
Ictus Kordis teraba di ICS 5, Akral Hangat
- Perkusi
Batas atas : ICS II line sternal dekstra
Batas bawah : ICS V line midclavicula sinistra
Batas kanan : ICS III line sternal dekstra
Batas kiri : ICS III line sternal sinistra
- Auskultasi
BJ II Aorta : Dub, reguler dan intensitas kuat
BJ II Pulmonal : Dub, regular dan intensitas kuat
BJ I Trikuspid : Lub, regular dan intensitas kuat
BJ I Mitral : Lub, reguler dan intensitas kuat,Tidak ada bunyi jantung
tambahan, Tidak ada kelainan
e. Pemeriksaan Sistem
a) Perkemihan
- Kebersihan : Bersih
- Kemampuan berkemih : Spontan
- Tidak ada distensi kandung kemih
- Tidak ada nyeri tekan pada kandung kemih
f. Genitalia
Terdapat perdarahan pervaginan
g. Pengkajian Psikososial
- Pasien cemas dengan kondisi penyakitnya
- Pasien takut penyakitnya semakin memburuk setelah kemoterapi
- Pasien takut perdarahan akan terus terjadi
- Pasien sering menanyakan kondisinya pada perawat
- Ekspresi pasien terhadap penyakitnya adalah murung
- Pasien kooperatif saat interaksi
- Pasien tidak mengalami ganguan konsep diri
h. Pengkajian Spiritual
- Sebelum sakit pasien sering beribadah
- Setelah sakit pasien beribadah hanya kadang –kadang
i. Personal Hygien
- Mandi 2 kali sehari
- Keramas 3 hari sekali
- Memotong kuku setiap 1 minggu sekali
- Ganti pakaian 2 kali sehari
- Sikat gigi 2 hari sekali
3. Identifikasi pemeriksaan laboratorium dan diagnostik apa saja yang perlu dilakukan
Jawab:
Pemeriksaan lab dan diagnostik
- Pemeriksaan laboratorium dan darah lengkap : Hemoglobin 7,9 g/Dl
- Thorax : besar cor normal dan pulmo normal
- EKG : Normal
- Pemeriksaan biopsi
4. Identifikasi perilaku islami pada ibu dengan ca servik
Jawab :
Ada tiga jenis darah yang biasanya keluar dari Rahim seorang wanita, yaitu darah
haid, nifas, dan istihadhah (penyakit). Darah haid adalah darah yang keluar dari
Rahim, biasanya Ketika tidak ada janin. Ia berwarna merah, kadang kehitam-hitaman,
dan terkadang berbau tidak sedap. Darah haid sedikitnya sehari semalam dan paling
banyak lima belas hari.Dalam buku “105 Pesan Nabi Untuk Wanita Sehari-hari _
pada hal-34 _ Mohammad Irsyad” Darah nifas adalah darah yang keluar dari Rahim
wanita setelah selesai melahirkan atau darah yang keluar sehari atau dua hari
sebelumnya. Sedangkan darah istihadhah adalah darah yang terus menerus keluar dari
Rahim wanita bukan di karenakan haid ataupun nifas. Orang yang mengeluarkan
darah istihadhah di sebut mustahadhah. Dalam islam, orang yang mengeluarkan darah
haid dan nifas tidak di perkenankan untuk melakukan ibadah. Namun, hal itu tidak
berlaku bagi wanita yang mengeluarkan darah istihadhah. Kedudukan seorang
mustahadhah sama seperti orang yang tidak haid ataupun nifas. Ia wajib mengerjakan
ibadah sholat, puasa, membaca Al-Qur’an, dan lain-lain.
Jadi jika keluar darah pada ibu ca servis tetap mengerjakan sholat dengan cara
membersihkan,mensucikan dan menyumbatnya agar sah mengerjakan ibadah

5. Identifikasi tindakan pasien safety pada ibu dengan ca servik


Jawab :
a. Pertama kaji atau hitung skala morse dan berikan stiker atau tanda resiko jatuh
jika perlu
b. Kedua lakukan 5 momen cuci tgn
c. Ketiga gunakan apd
d. Keempat berikan terapi obat untuk menghentikan pendarahan dan mengontrol
nyeri
6. Jelaskan mekanisme patofisiologi dari gejala-gejala yang timbul dan susun dalam
bentuk mind map/pathway
Jawab :
a. Patofisiologi
Puncak insedensi karsinoma insitu adalah usia 20 hingga usia 30 tahun. Faktor
resiko mayor untuk kanker serviks adalah infeksi Human Paipilloma Virus (HPV)
yang ditularkan secara seksual. Faktor resiko lain perkembangan kanker serviks
adalah aktivitas seksual pada usia muda, paritas tinggi, jumlah pasangan seksual
yang meningkat, status sosial ekonomi yang rendah dan merokok (Price, 2012).
Karsinoma sel skuamosa biasanya muncul pada taut epitel skuamosa dan epitel
kubus mukosa endoserviks (persambungan skuamokolumnar atau zona
tranformasi). Pada zona transformasi serviks memperlihatkan tidak normalnya sel
progresif yang berakhir sebagai karsinoma servikal invasif. Displasia servikal dan
karsinoma in situ atau High-grade Squamous Intraepithelial Lesion (HSIL)
mendahului karsinoma invasif. Karsinoma serviks terjadi bila tumor menginvasi
epitelium masuk ke dalam stroma serviks. Kanker servikal menyebar luas secara
langsung kedalam jaringan para servikal. Pertumbuhan yang berlangsung
mengakibatkan lesi yang dapat dilihat dan terlibat lebih progresif pada jaringan
servikal. Karsinoma servikal invasif dapat menginvasi atau meluas ke dinding
vagina, ligamentum kardinale dan rongga endometrium. Invasi ke kelenjar getah
bening dan pembuluh darah mengakibatkan metastase ke bagian tubuh yang jauh.
b. Gejala
Gejala kanker leher rahim adalah sebagai berikut:
- Keputihan, makin lama makin berbau busuk.
- Perdarahan setelah senggama yang kemudian berlanjut menjadi perdarahan
abnormal, terjadi secara spontan walaupun tidak melakukan hubungan seksual.
- Hilangnya nafsu makan dan berat badan yang terus menurun.
- Nyeri tulang panggul dan tulang belakang.
- Nyeri disekitar vagina
- Nyeri abdomen atau nyeri pada punggung bawah
- Nyeri pada anggota gerak (kaki).
- Terjadi pembengkakan pada area kaki.
- Sakit waktu hubungan seks.
- Pada fase invasif dapat keluar cairan kekuning-kuningan, berbau dan
bercampur dengan darah.
- Anemia (kurang darah) karena perdarahan yang sering timbul.
- Siklus menstruasi yang tidak teratur atau terjadi pendarahan diantara siklus
haid
- Sering pusing dan sinkope.
- Pada stadium lanjut, badan menjadi kurus kering karena kurang gizi, edema
kaki, timbul iritasi kandung kencing dan poros usus besar bagian bawah
(rectum), terbentuknya fistel vesikovaginal atau rectovaginal, atau timbul
gejala-gejala akibat metastasis jauh.
c. Mind map/pathway

7. Susun analisis data, tentukan diagnosa keperawatannya dan urutkan secara prioritas,
dan dokumentasikan pada format yang telah disediakan
8. Susun tujuan dan intervensi keperawatan berdasarkan masalah yang muncul pada
pasien dan dokumentasikan pada format yang telah disediakan
9. Identifikasi implementasi yang akan anda lakukan untuk mengatasi masalah
keperawatan pada pasien diatas, siapkan prosedur sesuai dengan instruksi kerjanya
dan persiapkan alat yang dibutuhkan H-1
10. Identifikasi informasi-informasi yang diperlukan oleh pasien dan keluarga, buat SAP
(Satuan Acara Penyuluhan) dan media yang dibutuhkan
Jawab :
a. Menjelaskan penyebab pendarahan yang terjadi
b. Menjelaskan cara mengurangi cemas
c. Menjelaskan tata laksana ketika terjadi pendarahan
d. Menjelaskan terkait tindakan keperawatan yaitu kemoradioterapi
e. Mengedukasi keluarga terkait untuk dukungan psikologis pasien
f. Media : Lembar balik, APD
11. Identifikasi poin-poin yang harus dievaluasi sesuai dengan masalah keperawatannya

(2) Saat pelaksanaan praktikum laboratorium :

1. Lakukan anamnesa
2. Lakukan pemeriksaan fisik yang terkait
3. Lakukan implementasi sesuai prioritas masalah
4. Lakukan evaluasi

Anda mungkin juga menyukai