A. PENGKAJIAN
I. Identitas Klien
Nama : Ny. S No. RM :-
Umur : 72 tahun Pekerjaan : Tidak bekerja
Jenis Kelamin : Perempuan Status Perkawinan : Cerai Mati
Agama : Islam Tanggal MRS : 10 September 2017
Pendidikan : SD Tanggal Pengkajian : 11 September 2017
Alamat : Jalan Kenanga XII Sumber Informasi : Pasien, keluarga
Lingkungan Gebang, Jember pasien, dan rekam medis
2. Keluhan utama:
Klien mengeluh sesak jika banyak bergerak
c. Imunisasi:
Klien dan keluarga mengatakan tidak mengetahui imunisasi apa yang pernah
diberikan pada klien dulu
d. Kebiasaan:
Klien hanya biasa di rumah dan sudah tidak bekerja apalagi ketika dirinya sering
sakit sakit. Terkadang klien membantu membersihkan rumahnya. Karena
kondisinya yang mengidap DM klien selalu minum susu diabetasol yang
disiapkan oleh menantunya
6. Genogram:
Keterangan :
: Laki - laki
: Perempuan
: Klien
: meninggal
Suami klien sudah meninggal sejak 10 tahunan yang lalu. Anak klien mengatakan karena
penyakit sudah tua dan sering sakit sakitan.
- Antropometri
BB klien saat pengkajian tidak bisa dihitung karena klien harus tirah baring dan
tidak bisa banyak mobilisasi akibat sesaknya.
- Biomedical sign
Tanda biomedis yang dapat dilihat pada pada Ny. S tertanggal 10 September 2017
antara lain:
GDA : 287 mg/dl (10 September 2017)
GD puasa 202 mg/dl (11 September 2017)
GD 2jam PP 289 mg/dl (11 September 2017)
- Clinical sign
Beberapa tanda klinis yang dapat dilihat pada Tn. S antara lain:
Klien tampak lemah, konjungtiva anemis, kulit kering, mukosa bibir kerig
- Diet pattern
No Pola Nutrisi Sebelum MRS Setelah MRS
1. Frekuensi 3 4 kali/hari 3 kali/hari
makan
2 Porsi makan 1 piring/makan piring
3 Varian Nasi putih dan Varian makanan ditentukan
makanan lauk pauk. oleh ahli gizi RS
4 Nafsu makan Baik Menurun
3. Pola eliminasi:
- Frekuensi: keluarga mengatakan sekitar 3 kali sehari BAK. Untuk BAB klien
belum BAB sejak MRS.
- Jumlah: keluarga mengatakan jumlah kencing klien tidak terlalu banyak sekitar
kurang dari 1 gelas ( 200cc).
- Konsistensi: tidak ada busa
- Warna: Warna urin kuning
- Bau: Bau urin klien khas
- Alat Bantu: Karena kondisinya yang sudah lansia, klien di pasangkan pampers
untuk lansia oleh anaknya
- Kemandirian:klien BAK di pampers dan menantunya yang selalu mengganti
pampers klien
Tanda-tanda vital:
TD:108/62 mmHg, Nadi : 104x/menit, RR: 30x/menit, suhu: 360 C, SaO2 : 92% terpasang
nasal kanul
Kepala:
Inspeksi : Tidak adanya tanda pembesaran, kemerahan, dan tanda infeksi lainnya
pada bagian kepala. Persebaran rambut merata didominasi warna putih.
Rambut kering
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada area kepala.
Mata:
Inspeksi : konjungtiva anemis, klien kesulitasn melihat jarak jauh
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Telinga:
Inspeksi : terdapat sedikit serumen di bagian telinga
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada telinga
Hidung:
Inspeksi : hidung klien bersih, terpasang nasal kanul
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada hidung
Mulut:
Inspeksi : kebersihan rongga mulut termasuk gigi kurang terjaga
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada mulut
Leher:
Inspeksi : tidak terdapat pembesaran pada leher
Palpasi : tidak ada nyeri tekan di leher
Dada:
Paru- paru
Inspeksi : Pengembangan dada simetris, ada retraksi dada dan penggunaan otot bantu
pernapasan, terdapat benjolan di payudara sebelah kanan
Palpasi : Pengembangan dada simetris, adanya nyeri tekan di bagian kanan tepatnya
di benjolan payudara
Perkusi : redup di lapang paru kanan dan kiri
Auskultasi : terdengar suara ronkhi dan vesikuler.
Jantung
Inspeksi : tidak tampak iktus kordis
Palpasi : Pengembangan dada simetris, adanya nyeri tekan di payudara sebelah
kanan
Perkusi : pekak di lapang jantung
Auskultasi : terdengar s1 s2 reguler.
Abdomen:
Inspeksi : tidak ada tanda tanda kemerahan, tidak ada tanda infeksi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : tempani
Auskultasi : bising usus 4 7 x/menit
Urogenital:
Inspeksi : klien memakai pampers
Palpasi : tidak terkaji
Ekstremitas:
Inspeksi : rentang gerak normal pada ekstremitas atas dan bawah. Pergelangan
tangan kiri terpasang infus.
Palpasi : tidak terdapat nyeri di kedua tangan maupun kedua kaki
Keadaan lokal:
Kesadaran kompos mentis, posisi fowler, terpasang infus di pergelangan tangan kiri, ,
terpasang O2 nasal kanul 4lpm. SaO2 95%
V. Terapi
Infus NaCl 14tpm drip aminophylin 240mg
Injeksi Ceftacidime p. iv 3x1 mg
Injeksi ranitidin p. iv 2x 1 mg
Injeksi asam tranneksamat 3x1 mg
Codilaf p. o 3 x 20
Liver function:
Bilirubin Direct 0,3 mg/dl <0,2 mg/dl
Albumin 3,4 mg/dl 3,5 5,2 mg/dl
Bilirubin total 0,7 mg/dl 0,1 1,2 mg/dl
SGOT/ AST 31 u/L <31 u/L
SGPT/ ALT 60 u/L <31 u/L
B. PROBLEM LIST
N HARI/ DATA PENUNJANG Kemungkinan MASALAH PARAF &
O TANGGA Etiologi NAMA
L/JAM
1. Senin / 11 DS: Hiperventilasi
September - klien mengatakan
2017 / sangat sesak Ketidakefektifan Ketidakefektifan Talitha
09.00 WIB - keluarga klien pola nafas pola nafas
mengatakan jika ke
kamar mandi px
akan bertambah
sesak
DO:
- klien tampak
lemah
- RR 30x/menit
- Terapi O2 nasal
kanul 4 lpm
- SaO2 92%
- Klien juga tampak
bernafas dengan
bibir
HARI/ DIAGNOSA
NO PARAF &
TANGGAL/J KEPERAWATA NOC NIC
DX NAMA
AM N
1. Senin / 11 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 a. Manajemen Jalan Napas Talitha
september pola nafas b.d jam, klien dapat mencapai napas efektif, dengan 1) Posisikan Pasien untuk
2017 / 09.20 hiperventilasi kriteria hasil: memaksimalkan ventilasi.
Respiratory Status: Ventilation 2) Identifikasi Pasien untuk perlunya
pemasangan alat jalan napas
N Tujuan buatan
Indikator Awal
o 1 2 3 4 5 3) Observasi keadaan oksigenasi
1 Auskultasi 2 4) Kolaborasi dengan dokter terkait
. suara napas obat-obatan brokospasme
sesuai
2 Bernapas 2 b. Vital sign monitoring
. mudah 1) Observasi adanya tanda tanda
3 Tidak 5 hipoventilasi
. didapatkan 2) Monitor adanya kecemasan pasien
penggunaan
terhadap oksigenasi
otot
3) Monitor vital sign
tambahan
4) Informasikan pada pasien dan
Vital sign Status keluarga tentang tehnik relaksasi
N Tujuan untuk memperbaiki pola nafas.
Indikator Awal
o 1 2 3 4 5 5) Ajarkan bagaimana batuk efektif
1 Tanda Tanda 2
. vital dalam
rentang normal
(tekanan darah,
nadi,
pernafasan)
Keterangan:
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
PARAF
NO. HARI/TGL/ EVALUASI
NO IMPLEMENTASI &
DX JAM FORMATIF
NAMA
1 Senin/11
september
2017
Talitha
1 10.00 WIB Memposisikan px semi Posisi px semi
fowler fowler
Talitha
2 10. 07 WIB Mengobservasi status Px terpasang nasal
oksigenasi px kanul 4lpm, saO2
92% Talitha
3 10.30 WIB Mendiskusikan terkait Mengganti terapi
saturasi oksigen px oksigen dengan Talitha
NRM 8lpm
4 12.00 WIB Mengukur TTV px TD: 102/62, nadi
103, RR 28, suhu Talitha
36,4, SaO2 96
1 1 Selasa/12
september
2017 Talitha
14.30 WIB Mengobservasi status Saturasi oksigen
oksigenasi px 98%, pasien
mengatakan bahwa
menggunakan
NRM tidak
nyaman, ingin
berganti Nasal Talitha
kanul
14.45 WIB Memberikan terapi Psien terpasang
oksigenasi nasal kanul terapi O2 Nasal Talitha
4lpm sesuai advise kanul 4lpm
dokter Talitha
15.30 WIB Memposisikan px Fowler Pasien posisi
Memonitor O2 pasien fowler
Talitha
16.00 WIB Memposisikan px fowler Saturasi oksigen
95%
1 1 Rabu/ 13
september
2017 Talitha
Psien terpasang
14.35 WIB Mengobservasi status terapi O2 Nasal
oksigenasi px kanul 4lpm
Pasien posisi
fowler Talitha
15.29 WIB Memberikan terapi Saturasi oksigen
oksigenasi nasal kanul 95%
4lpm sesuai advise Talitha
dokter
16.10 WIB Memposisikan px Fowler Posisi pasien
fowler Talitha
18.20 WIB Mengukur TTV px TD: 106/60, nadi: Talitha
107, RR: 20, suhu:
36,2
19.00 WIB Menganjurkan px untuk Pasien mampu Talitha
tarik nafas dalam dan melakukan
rileks relaksasi Talitha
20.00 WIB melakukan terapi cairan
infus NaCl drip
aminophyllin 1 ampul
20.05 WIB Menanyakan terkait Pasien mengatakan
keluhan pasien masih sesak
berkurang
F. CATATAN PERKEMBANGAN / PROGRESS NOTE
PARAF
HARI/TG NO. Dx
NO EVALUASI SUMATIF (SOAP) &
L/ JAM KEP
NAMA
1 Senin 11 1 S: klien mengatakan mbak saya masih Talitha
september sesak tapi sesaknya sudah berkurang
2017 / 14. dari sebelumnya
30 WIB O: klien mampu mengatakan kesulitan
geraknya dan memahami terkait
pentingnya menggerakkan tubuh
meski di atas tempat tidur, NRM
8lpm, RR 28
A: ketidakefektifan pola nafas teratasi
sebagian
P: lanjutkan intervensi terapi o2 NRM
8lpm, kolaborasi obat jika
diperlukan