Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SENAM

WILLIAM FLEXION EXERCISE PADA PASIEN


DI POLI ORTOPEDIRSD dr. SOEBANDI
KABUPATEN JEMBER

disusun untuk memenuhi tugas pada Program Profesi Ners


Stase Keperawatan Bedah

oleh:
Kelompok 5
Meisita Tiara Nilamastuti, S.Kep. NIM 112311101052
Amadea Yollanda, S.Kep. NIM 122311101009
Ria Novitasari, S.Kep. NIM 122311101022
Sintara Ekayasa, S.Kep. NIM 122311101036

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
1. Latar Belakang
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan meliputi upaya kesehatan dan sumber
dayanya, harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan guna mencapai hasil
yang optimal. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada upaya
penyembuhan penderita secara berangsur-angsur berkembang ke arah keterpaduan
upaya kesehatan yang menyeluruh. Oleh karena itu, pembangunan kesehatan yang
menyangkut upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif)
harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, dan
dilaksanakan bersama antara Pemerintah dan masyarakat (Kemekes RI, 2010).
Nyeri punggung bawah (NPB) adalah rasa nyeri yang dirasakan di daerah
punggung bawah, dapat menyebabkan, dan merupakan nyeri lokal maupun nyeri
radikuler maupun keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah sampai lipat
bokong bawah yaitu di daerah lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan
penjalaran nyeri ke arah tungkai dan kaki. NPB yang lebih dari 6 bulan disebut kronik
(Muttaqin, 2008).
Spondylolistesis menggambarkan suatu pergeseran vertebra atau pergeseran
kolumna vertebralis yang berhubungan dengan vertebra di bawahnya (Vookshoor,
2005). Spondylolisthesis adalah salah satu bentuk kelainan pada struktur tulang
belakang karena pergeseran dan yang sering terjadi pada lumbal 4–5 (L4 - 5) atau
antara L5 dan sacrum. Pergeseran tersebut terjadi karena struktur tulang belakangnya
bergeser kedepan yang terjadi pada lumbal 4. Keadaan ini mungkin akibat kegagalan
tulang penyangga dibagian belakang tulang belakang untuk berkembang dengan baik,
atau mungkin disebabkan kerusakan ruas-ruas tulang belakang sendiri (William,
2003).
Pada penderita nyeri punggung bawah karena Spondylolisthesis fisioterapi lebih
banyak berperan pada Spondylolisthesis pada derajat I dan II, sedangkan pada
Spondylolisthesis derajat III- IV dapat timbul kelemahan kedua otot tungkai, dan ada
kalanya disertai spincter ani dan uretra berikut dengan hiperesthesia karena
pembentangan cauda equina sehingga perlu dilakukan operasi (Mansjoer, 2001). Hal
diatas menunjukkan bahwa nyeri punggung bawah dapat diberikan teknologi
fisioterapi yaitu dengan terapi latihan senam William Flexion Exercise.
Latihan yang dapat dilakukan pada klien dengan spondylolisthesis salah satunya
adalah dengan menggunakan latihan atau senam punggung. Salah satu senam
punggung yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan William Flexion Exercise.
William Flexion Exercise diperkenalkan oleh Dr. Paul Williams. Program latihan ini
banyak ditujukan pada pasien-pasien kronik yang telah lama merasakan nyeri
punggung dengan kondisi degenerasi corpus vertebra sampai pada degenerasi diskus.
Program latihan ini telah berkembang dan banyak ditujukan pada laki-laki dibawah
usia 50-an dan wanita dibawah 40-an yang mengalami lodrdosis lumbal yang
berlebihan, penurunan space diskus antara segmen lumbal, dan gejala-gejala kronik
yang cukup lama dirasakan seperti nyeri punggung atau yang lainnya (Fisioterapi,
2012).
Berdasarkan uraian diatas, mahasiswa Program Profesi Ners Universitas Jember
untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang latihan senam William Flexion
Exercise di Poli Ortopedi RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember.

2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka masalah dapat dirumuskan
yaitu bagaimana memberikan pendidikan kesehatan tentang latihan senam William
Flexion Exercise pada klien dan keluarga klien di Poli Ortopesi RSD dr. Soebandi
Jember?

3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Berdasarkan uraian pada latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka
tujuan yang akan dicapai adalah klien dan keluarga klien dapat memahami dan
mempraktikkan latihan senam William Flexion Exercise.
b. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan dan pelatihan diharapkan peserta penyuluhan
mampu:
1) mengetahui tentang apa itu spondylolithesis dan nyeri tulang belakang;
2) mengetahui tentang gejala umum pada klien dengan spondylolithesis;
3) mengetahui mengenai latihan William Flexion Exercise;
4) mengetahui tujuan latihan William Flexion Exercise;
5) mengetahui indikasi dan kontraindikasi latihan William Flexion Exercise;
6) mengetahui prosedur latihan William Flexion Exercise;
7) mampu memperagakan latihan William Flexion Exercise.

4. Manfaat
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk pasien dan keluarga
dalam menurunkan gejala spondylolithesis dan nyeri tulang belakang dengan
melakukan senam William Flexion Exercise.

5. Dasar Pemikiran
Pada penderita nyeri punggung bawah karena Spondylolisthesis fisioterapi lebih
banyak berperan pada Spondylolisthesis pada derajat I dan II, sedangkan pada
Spondylolisthesis derajat III- IV dapat timbul kelemahan kedua otot tungkai, dan ada
kalanya disertai spincter ani dan uretra berikut dengan hiperesthesia karena
pembentangan cauda equina sehingga perlu dilakukan operasi (Mansjoer, 2001). Hal
diatas menunjukkan bahwa nyeri punggung bawah dapat diberikan teknologi
fisioterapi yaitu dengan terapi latihan senam William Flexion Exercise.
Latihan yang dapat dilakukan pada klien dengan spondylolisthesis salah satunya
adalah dengan menggunakan latihan atau senam punggung. Salah satu senam
punggung yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan William Flexion Exercise.
William Flexion Exercise diperkenalkan oleh Dr. Paul Williams. Program latihan ini
banyak ditujukan pada pasien-pasien kronik yang telah lama merasakan nyeri
punggung dengan kondisi degenerasi corpus vertebra sampai pada degenerasi diskus.
Program latihan ini telah berkembang dan banyak ditujukan pada laki-laki dibawah
usia 50-an dan wanita dibawah 40-an yang mengalami lodrdosis lumbal yang
berlebihan, penurunan space diskus antara segmen lumbal, dan gejala-gejala kronik
yang cukup lama dirasakan seperti nyeri punggung atau yang lainnya (Fisioterapi,
2012).

6. Realisasi Penyelesaian Masalah


Penyuluhan merupakan upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi pasien untuk menerapkan cara-cara hidup sehat.
Dalam realisasi penyelesaian masalah mengenai latihan William Flexion Exercise
diharapkan keluhan nyeri punggung pada klien dengan spondylolithesis dapat
teratasi.

LAMPIRAN
lampiran 1. Satuan Acara Penyuluhan
lampiran 2. Berita Acara
lampiran 3. Daftar Hadir
lampiran 4. Leaflet
Lampiran 1. SAP

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Pendidikan Kesehatan Latihan William Flexion Exercise Poli


Ortopedi RSD dr. Soebandi Jember
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien di Poli Ortopedi RSD dr. Soebandi
Jember
Waktu : 09.00-10.00 WIB
Hari/Tanggal : Jumat/ 4 Februari 2017
Tempat : Poli Ortopedi RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember
1. Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan pasien dan keluarga pasien
dapat mempraktikkan latihan William Flexion Exercise.
2. Kompetensi Dasar
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, pasien dan keluarga pasien diharapkan
dapat:
a. mengetahui tentang apa itu spondylolithesis dan nyeri tulang belakang;
b. mengetahui tentang gejala umum pada klien dengan spondylolithesis;
c. mengetahui mengenai latihan William Flexion Exercise;
d. mengetahui tujuan latihan William Flexion Exercise;
e. mengetahui indikasi dan kontraindikasi latihan William Flexion Exercise;
f. mengetahui prosedur latihan William Flexion Exercise;
g. mampu memperagakan latihan William Flexion Exercise.
3. Pokok Bahasan
Senam William Flexion Exercise.pada klien dan keluarga klien di Poli Ortopedi
RDS dr. Soebandi Jember.
4. Subpokok Bahasan
h. Pengertian spondylolithesis dan nyeri tulang belakang;
i. Gejala umum pada klien dengan spondylolithesis;
j. Pengertian latihan William Flexion Exercise;
k. Tujuan latihan William Flexion Exercise;
l. Indikasi dan kontraindikasi latihan William Flexion Exercise;
m. Prosedur latihan William Flexion Exercise;
5. Waktu: 1 x 60 menit
6. Persiapan Bahan/Alat
a. Leafleat
b. LCD
c. Proyektor
d. Matras
2. Model Pembelajaran
a. Jenis model penyuluhan: ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi
b. Landasan teori: konstruktivisme
c. Langkah pokok:
1) Menciptakan suasana pendidikan kesehatan yang baik
2) Mengajukan masalah
3) Membuat keputusan nilai personal
4) Mengidentifikasi pilihan tindakan
5) Memberi komentar/pemecahan masalah
6) Menetapkan tindak lanjut

d. Denah
Keterangan :

: Pemateri

: Sasaran

3. Kegiatan Pendidikan Kesehatan


Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pendahuluan a. Memberikan salam, Memperhatikan 5 menit
memperkenalkan diri, dan dan menjawab
membuka penyuluhan salam
b. Menjelaskan materi secara umum Memperhatikan
dan manfaat bagi pasien dan
keluarga
c. Menjelaskan tentang TIU dan TIK Memperhatikan
Penyajian 1. Menjelaskan konsep dasar senam Memperhatikan 50
William Flexion Exercise : dan memberi menit
a. Pengertian spondylolithesis tanggapan
dan nyeri tulang belakang;
b. Gejala umum pada klien
dengan spondylolithesis;
c. Pengertian latihan William
Flexion Exercise;
d. Tujuan latihan William
Flexion Exercise;
e. Indikasi dan kontraindikasi
latihan William Flexion
Exercise;
f. Prosedur latihan William
Flexion Exercise;
2. Mendemonstrasikan senam Memperhatikan
William Flexion Exercise dan memberi
tanggapan
Penutup a. Menutup pertemuan dengan Memperhatikan 5 menit
memberi kesimpulan dari materi
yang disampaikan
b. Mengajukan pertanyaan kepada Memberikan
pasien dan keluarga pasien saran
dengan hemodialisa
c. Mendiskusikan bersama jawaban Memberi
dari pertanyaan yang telah komentar dan
diberikan menjawab
d. Menutup pertemuan dan memberi pertanyaan
salam bersama
Memperhatikan
dan membalas
salam

4. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Pasien dan keluarga pasien berada di tempat pertemuan sesuai kontrak.
2) Penyelenggaraan pendidikan kesehatan mengenai senam William Flexion
Exercise dilaksanakan di Poli Ortopedi RSD dr Soebandi Kabupaten
Jember
3) Pengorganisasian penyelenggaraan kegiatan dilakukan sebelum
pelaksanaan
b. Evaluasi Proses
1) Pasien dan keluarga pasien antusias terhadap kegiatan yang dilakukan.
2) Pasien dan keluarga pasien berpartisipasi dalam kegiatan dengan
mengajukan dan menjawab pertanyaan dengan benar.
3) Pasien dan keluarga pasien dapat mempraktikkan senam William Flexion
Exercise
c. Evaluasi Hasil
1) Pasien dan keluarga memahami materi yang telah disampaikan.
2) Kegiatan pendidikan kesehatan mengenai senam William Flexion Exercise
berhasil dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Pemateri,
Mahasiswa profesi ners angkatan XVIII
PSIK Universitas Jember
Lampiran 1. Berita Acara

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2016/2017

BERITA ACARA

Pada hari ini, Jumat tanggal 4 Februari 2017 jam 09.00-10.00WIB bertempat di Poli
Ortopedi RSD dr. Soebandi Jember Provinsi Jawa Timur telah dilaksanakan
pendidikan kesehatan tentang senam William Flexion Exercise oleh mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh ......
orang (daftar hadir terlampir).

Jember, 4 Februari 2017

Mengetahui

Penanggung Jawab Mata Kuliah


Stase Keperawatan Bedah
PSIK Universitas Jember

Ns. Mulia Hakam, M.Kep., Sp.Kep.MB,


NIP. 19810319 201404 1 001
Lampiran 3. Daftar Hadir

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2016/2017

DAFTAR HADIR
Kegiatan pendidikan kesehatan senam William Flexion Exercise oleh Mahasiswa
Program Profesi Ners Universitas Jember. Pada hari ini, Jumat 4 Februari 2017 pukul
09.00-10.00 WIB.. Bertempat di Poli Ortopedi RSD dr. Soebandi Jember Provinsi
Jawa Timur.
No. Nama Alamat Tanda Tangan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10 10
Jember, 4 Februari 2017
Mengetahui
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Stase Keperawatan Bedah
PSIK Universitas Jember

Lampiran 4. Leaflet
Ns. Mulia Hakam, M.Kep., Sp.Kep.MB,
NIP. 19810319 201404 1 001

Anda mungkin juga menyukai