Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN TUGAS PRAKTIK KLINIK

REVIEW JURNAL FISIOTERAPI

Dosen Pendidikan:
Mustafa Al Haris, Ftr, M.Or

Pembimbing Lahan:
M. Jamaludin, S.K.M., M.M

Oleh:
Herry Setiawan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


SITI HAJAR
PROGRAM STUDI PROFESI FISIOTERAPI
JAKARTA, TAHUN 2024

i | STIKES SITI HAJAR MEDAN


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KASUS

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS MYOFASCIAL


PAIN SYNDROME DENGAN PARAMETER NECK PAIN DISABILITY
INDEX (NPDI) UNTUK KEMAMPUAN FUNGSIONAL DI KLINIK
EVOPHYSIO TAHUN 2024

Laporan kasus ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk
dipertahankan dihadapan penguji

Pembimbing Pendidikan, Pembimbing Lapangan,

(Mustafa Al Haris, Ftr, M.Or) (M. Jamaludin, S.K.M., M.M)

i | STIKES SITI HAJAR MEDAN


A. ABSTRAK

i | STIKES SITI HAJAR MEDAN


B. BEDAH JURNAL

No Komponen Deskripsi
1. Nama Kasus Ankle Sprain
2. Metode Penelitian ini merupakan penelitian experimental yang dilakukan di
Penanganan University Hospital. Subjek penelitian sebanyak tujuh orang dengan acute
Kasus sprain ankle tingkat 1 akut (15 hari keseleo pergelangan kaki). Para pasien
menyelesaikan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan klinis sendi
pergelangan kaki, yang meliputi inspeksi, palpasi, dan pengujian
kelemahan dan ketidakstabilan pada bidang frontal dan sagital oleh
spesialis ortopedi di unit gawat darurat. Peserta berusia antara 18 dan 50
tahun yang hanya menerima pengobatan POLICE dan obat penghilang
rasa sakit (yaitu, ibuprofen) yang disediakan oleh rumah sakit
dimasukkan. Namun, mereka dengan keseleo pergelangan kaki derajat 2
dan 3, keseleo pergelangan kaki berulang, fraktur ekstremitas bawah, dan
gangguan lain yang dapat mempengaruhi tes isokinetik dikeluarkan.
3. Diagnosa Ankle Sprain Grade 1
Medis
4. Pemeriksaan - Visual Analog Scale (VAS) untuk menilai tingkat nyeri
dan - ROM menggunakan goniometer
Pengukuran - Dynamometer isokinetik ((Multi-Joint System 3 Pro, Biodex
Medical Systems, Shirleys, New York, the USA) untuk
mengukur kekuatan ankle
5. Masalah FT Masalah FT
dan 1. Body structure and function:
diagnose FT - Nyeri
- Keterbatasan LGS ankle
- Gangguan keseimbangan
2. Activity limitation: Kesulitan berjalan
3. Participation restriction: -
4. Diagnosa berdasarkan ICF: kesulitan berjalan karena adanya nyeri,
keterbatasan LGS ankle, dan gangguan keseimbangan et causa
acute sprain ankle grade 1
6. Teknik Memberi instruksi standar tentang Protection, optimal loading, ice,
i | STIKES SITI HAJAR MEDAN
Intervensi compression, and elevation (POLICE) dan mobilisasi pasif bersama dalam
1 minggu pengobatan.
Mobilisasi sendi pasif meliputi:
latihan peregangan dengan handuk, yang bisa dimulai setelahnya 72 jam
setelah timbulnya nyeri, dan latihan keseimbangan satu kaki, yang dapat
dilakukan ketika pasien yang bebas rasa sakit dapat ambulasi di
permukaan yang rata tanpa menggunakan alat bantu. Pasien harus
melakukan peregangan selama 15-30 detik menggunakan handuk untuk
20 repetisi .
Balance Exercise :
kuda-kuda satu kaki, pasien harus menjaga keseimbangan mereka selama
20-30 detik dan mengulanginya welama 10 kali pengulangan. Kedua
latihan harus dilakukan selama 4 kali per hari.
7. Hasil Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa sebelum program
fisioterapi konvensional, rasa sakit persepsi diukur dengan menggunakan
VAS adalah 8,57, dan itu berkurang secara signifikan (nilai p= 0,001)
menjadi 6,44 setelah minggu melakukan program fisioterapi
konvensional. Sekitar 26,96% perubahan persepsi nyeri sebelum dan
sesudah program fisioterapi
8. Evaluasi Memberikan program fisioterapi conventional selama 1 minggu
mengurangi rasa sakit dan meningkatkan ROM pergelangan kaki pada
pasien dengan acute sprain ankle grade 1. Untuk studi lebih lanjut
mengenai program rehabilitasi terbaik harus dilakukan untuk
meningkatkan proses pemulihan dariacute sprain ankle grade 1.
Diperlukan lebih banyak hasil terkait pasien dan tes fungsional harus
dimasukkan untuk meningkatkan pemahaman kita tentang pengembangan
pengobatan yang lebih baik untuk acute sprain ankle grade 1.

i | STIKES SITI HAJAR MEDAN


C. PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil studi kasus yang telah dilakukan, penulis mengambil

kesimpulan bahwa pasien atas nama Tn.M dengan keluhan nyeri saat

menggerakkan kepala ke kanan dan kiri serta mengalami gangguan saat

melakukan gerakan sholat dengan posisi memiringkan kepala pada tahiyat

akhir. Problematika yang dialami Tn.M berupa nyeri tekan di m. upper

trapezius, nyeri gerak lateral fleksi neck dan ekstensi neck, spasme pada m.

upper trapezius, dan postur yang kyphosis.

Penatalaksanaan fisioterapi dengan intervensi terpilih yaitu dengan

diberikan Ultrasound, Myofascial release, Stretching, Deep Transverse

Friction, Self-exercise with a Therapeutic Inflatable Ball (SEIB), dan Corrective

Exercise yang dilakukan selama dua kali pertemuan yakni pada dirasa masih

belum cukup untuk menilai tingkat keberhasilan peningkatan fungsional

dengan menggunakan Neck Pain Disability Index (NPDI) dikarenakan

keterbatasan waktu pelaksanaan yakni hanya dilakukan dua kali pertemuan.

B. Saran

Berdasarkan simpulan diatas, penulis memberikan beberapa saran,

antara lain:

1. Bagi profesi fisioterapi

i | STIKES SITI HAJAR MEDAN


Fisioterapis dapat memberikan program latihan yang

tepat pada pasien geriatri dengan kasus myofascial pain

syndrome serta menganalisa kembali perkembangan kondisi

pasien agar tercapainya tujuan yang diharapkan sesuai

dengan intervensi yang diberikan.

2. Bagi pasien

Bagi pasien diharapkan menjalankan edukasi dan

home program yang sudah diberikan fisioterapis serta dapat

memberikan informasi kepada pasien bagaimana

penanganan yang benar pada pasien geriatri dengan kasus

myofascial pain syndrome.

3. Institusi pendidikan

Institusi dapat menambahkan sumber pustaka

tentang kasus myofascial pain syndrome pada pasien

geriatri serta melakukan kajian lebih lanjut terkait

penanganan dari kasus tersebut.

4. Untuk masyarakat

Masyarakat dapat lebih mengetahui dan memahami

kasus myofascial pain syndrome, sehingga jika ada yang

mengalami hal tersebut masyarakat dapat langsung datang

ke layanan kesehatan seperti klinik fisioterapis terdekat.

i | STIKES SITI HAJAR MEDAN

Anda mungkin juga menyukai