Dosen Pendidikan:
Mustafa Al Haris, Ftr, M.Or
Pembimbing Lahan:
M. Jamaludin, S.K.M., M.M
Oleh:
Herry Setiawan
LAPORAN KASUS
Laporan kasus ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk
dipertahankan dihadapan penguji
No Komponen Deskripsi
1. Nama Kasus Ankle Sprain
2. Metode Penelitian ini merupakan penelitian experimental yang dilakukan di
Penanganan University Hospital. Subjek penelitian sebanyak tujuh orang dengan acute
Kasus sprain ankle tingkat 1 akut (15 hari keseleo pergelangan kaki). Para pasien
menyelesaikan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan klinis sendi
pergelangan kaki, yang meliputi inspeksi, palpasi, dan pengujian
kelemahan dan ketidakstabilan pada bidang frontal dan sagital oleh
spesialis ortopedi di unit gawat darurat. Peserta berusia antara 18 dan 50
tahun yang hanya menerima pengobatan POLICE dan obat penghilang
rasa sakit (yaitu, ibuprofen) yang disediakan oleh rumah sakit
dimasukkan. Namun, mereka dengan keseleo pergelangan kaki derajat 2
dan 3, keseleo pergelangan kaki berulang, fraktur ekstremitas bawah, dan
gangguan lain yang dapat mempengaruhi tes isokinetik dikeluarkan.
3. Diagnosa Ankle Sprain Grade 1
Medis
4. Pemeriksaan - Visual Analog Scale (VAS) untuk menilai tingkat nyeri
dan - ROM menggunakan goniometer
Pengukuran - Dynamometer isokinetik ((Multi-Joint System 3 Pro, Biodex
Medical Systems, Shirleys, New York, the USA) untuk
mengukur kekuatan ankle
5. Masalah FT Masalah FT
dan 1. Body structure and function:
diagnose FT - Nyeri
- Keterbatasan LGS ankle
- Gangguan keseimbangan
2. Activity limitation: Kesulitan berjalan
3. Participation restriction: -
4. Diagnosa berdasarkan ICF: kesulitan berjalan karena adanya nyeri,
keterbatasan LGS ankle, dan gangguan keseimbangan et causa
acute sprain ankle grade 1
6. Teknik Memberi instruksi standar tentang Protection, optimal loading, ice,
i | STIKES SITI HAJAR MEDAN
Intervensi compression, and elevation (POLICE) dan mobilisasi pasif bersama dalam
1 minggu pengobatan.
Mobilisasi sendi pasif meliputi:
latihan peregangan dengan handuk, yang bisa dimulai setelahnya 72 jam
setelah timbulnya nyeri, dan latihan keseimbangan satu kaki, yang dapat
dilakukan ketika pasien yang bebas rasa sakit dapat ambulasi di
permukaan yang rata tanpa menggunakan alat bantu. Pasien harus
melakukan peregangan selama 15-30 detik menggunakan handuk untuk
20 repetisi .
Balance Exercise :
kuda-kuda satu kaki, pasien harus menjaga keseimbangan mereka selama
20-30 detik dan mengulanginya welama 10 kali pengulangan. Kedua
latihan harus dilakukan selama 4 kali per hari.
7. Hasil Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa sebelum program
fisioterapi konvensional, rasa sakit persepsi diukur dengan menggunakan
VAS adalah 8,57, dan itu berkurang secara signifikan (nilai p= 0,001)
menjadi 6,44 setelah minggu melakukan program fisioterapi
konvensional. Sekitar 26,96% perubahan persepsi nyeri sebelum dan
sesudah program fisioterapi
8. Evaluasi Memberikan program fisioterapi conventional selama 1 minggu
mengurangi rasa sakit dan meningkatkan ROM pergelangan kaki pada
pasien dengan acute sprain ankle grade 1. Untuk studi lebih lanjut
mengenai program rehabilitasi terbaik harus dilakukan untuk
meningkatkan proses pemulihan dariacute sprain ankle grade 1.
Diperlukan lebih banyak hasil terkait pasien dan tes fungsional harus
dimasukkan untuk meningkatkan pemahaman kita tentang pengembangan
pengobatan yang lebih baik untuk acute sprain ankle grade 1.
A. Simpulan
kesimpulan bahwa pasien atas nama Tn.M dengan keluhan nyeri saat
trapezius, nyeri gerak lateral fleksi neck dan ekstensi neck, spasme pada m.
Exercise yang dilakukan selama dua kali pertemuan yakni pada dirasa masih
B. Saran
antara lain:
2. Bagi pasien
3. Institusi pendidikan
4. Untuk masyarakat