OSTEOARTHRITIS OF KNEE
Latar Belakang
Osteoartritis (OA) dianggap penyakit sendi kronis paling umum di dunia dan
salah satu penyebab paling umum untuk rasa nyeri dan disability pada orang tua
[1]. Setengah dari populasi dunia yang berusia >65 tahun menderita dari OA, dan
terjadi pada orang dewasa tua yang juga berhubungan dengan degeneratif maka
terjadi perubahan usia pada otot, tulang, lemak dan sistem saraf. Ini merupakan
[2]. OA bukan murni masalah mekanis. Sebagai tambahannya seperti faktor usia,
genetik dan nutrisi juga penting; Obesitas mempengaruhi individu pada OA baik
[3] OA adalah kelainan multifaktorial yan mana sebab utamanya sering tidak
diketahui. Satu faktor prognostik penting untuk OA hip atau knee adalah faktor
sendi; operasi hip atau knee (misalnya pada meniscus); gangguan perkembangan
(seperti dislokasi, penyakit Perthes, epifisiolisis hip joint, genu varum atau genu
valgum; pekerjaan atau olahraga yang mengharuskan pasien harus berlutut,
kecemasan, dan gangguan tidur. Karena tidak penyembuhan untuk OA, sangat
hidup.
Semua orang tua berumur 60 tahun atau lebih dengan OA knee bukan kasus post
Prosedur
Penilaian awal terdiri dari history taking, pemeriksaan fisik dan analisis. History
taking dan pemeriksaan fisik dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum yang
untuk red flags. Dengan analisis, keterbatasan dan gangguan utama pasien
kerjasama yang erat dengan pasien. Tujuan yang dibuat berfokus pada limitations
Bagaimana
treatment fisioterapi untuk OA. Level evidence base exercise therapy menurut
KNGF adalaah level 1 yang merupakan level paling tinggi atau sangat
direkomendasikan.
Exercise therapy
Kekuatan otot quadriceps merupakan salah satu dari faktor intrinsik yang terlah
peran utama dalam redaman kejut sendi knee selama kegiatan menahan beban.
beban yang berlebihan ataupun beban yang tidak terkontrol pada sendi. Karna itu,
pasien, penurunan berat badan dan progran latihan terapi pada knee OA.
Ada 3 jenis latihan terapi dasar : isotonik, isokinetik dan isometrik. Dari ketiganya
isometrik exercise merupakan yang paling tepat, aman dan mudah dipahami oleh
pasien. Terlebih lagi diantara ketiga exercise tersebut, isometrik exercise paling
sedikit menyebabkan inflamasi intra artikular, tekanan dan kerusakan tulang [5]
Isometric exercise
therapy harus dikombinasikan dengan manual therapy pada kasus nyeri dan
reversible limitation pada mobilitas sendi. Level evidence based untuk ini adalah
level 2.
Manual Therapy
Manual terapi terdiri dari manipulasi jaringan lunak, pijatan, traksi manual,
manipulasi sendi dan mobilisasi sendi. Mobilisasi pasif dengan kecepatan rendah
yaitu gerakan di dalam atau pada batas jangkauab gerak sendi mengurangi rasa
manajemen OA knee.
posterior (AP) glide of tibia on femur, and patella glides di semua arah [6]
Dimana
Isometric exercises
Pada minggu pertama 1 set, minggu kedua dan ketiga 2 set dan minggu
Manual therapy
Isometric exercise
kaki tanpa menekuk lutut hingga 10 cm diatas alas dan tahan kontraksi
Manual Therapy
Posteroanterior tibio-femur
Posisi pasien : supine lying dengan knee fleksi beberapa derajat disupport
dengan bantal.
Posisi terapis : berada di depan kaki yang akan di manual terapi, tangan
terapIs memegang lutut pasien dari kedua sisi lateral dan medial lutut, ibu
jari diletakkan di anterior (bawah patella), sedangakan jari kedua
bagian proksimal
Glides medial-lateral
Jari telunjuk terapis di medial patella, ibu jari terapis di lateral patella
Glides caudal-chephalad
Heel tangan kiri terapis diletakkan di atas patella, lalu glides ke arah
caudal, heel tangan kanan terapis diletakkan di bawah patella, lalu glides
ke arah chephalad.
based exercise yaitu modalitas treatment yang efisien dan nyaman untuk pasien
dengan penyakit kronis seperti OA knee. Ini dapat dilakukan oleh pasien secara
individu di rumah, tanpa pengawasan dan tanpa peralatan profesional. Tujuan dari
home-based exercise dan berbasis rumah sakit tidaklah berbeda yaitu untuk
menghilangkan rasa sakit dan meningkatkan fungsi dengan memperkuat lebih otot
lutut yang terkena. Perbedaan home-based exercise adalah lebih mudah dipelajari
dan lebih aman untuk dilakukan daripada program rumah sakit, terutama untuk
pasien lansia dengan OA knee, karena tidak perlu diawasi oleh fisioterapis secara
langsung.
termasuk latihan dan belajar bagaimana melakukan latihan dengan benar di bawah
Latihan 1: Pasien menekuk lutut ke belakang dengan posisi prone lying Latihan 2:
selama enam detik sebelum rest selama lima detik dan lutut diekstensikan dan
Latihan 4: Pasien mendorong kaki ke arah satu sama lain dalam posisi silang
selama lima detik dan mengulangi gerakan yang sama dengan mengubah kaki
contractions of the quadriceps, supine straight-leg lifts, leg lifts in the prone
position, resistance knee extension, resistance knee flexion, passive knee flexion,
passive knee extension, and shifting the center of gravity (left and right/before and
direkomendasikan 30-40 menit per hari 3x dalam seminggu. Untuk lebih jelasnya
7. Azlin, M.N. & Lyn, K.S.. (2011). Effects of passive joint mobilization on
https://doi.org/10.1186/s12891-019-2521-4