Anda di halaman 1dari 20

LOGO

TINDAKAN
PENCEGAHAN PADA
MASALAH
MUSKULOSKELETAL
EKO DI HADI S
Pencegahan Primer

Merupakan proses yang berlangsung


selama periodic kehidupan manusia
dan episodic
Mobilitas dan aktifitas tergantung
pada sistem muskuloskeletal,
kardiovaskuler dan pulmonal
Suatu proses episodic pencegahan
primer diarahkan pada pencegahan
masalah-masalah yang timbul akibat
imobilisasi atau ketidakatifan
Hambatan Latihan

Hambatan latihan akan


mempengaruhi partisipasi untuk
melakukan latihan
Bahaya isolasi sosial yang terjadi
ketika teman-teman dan keluarga
meninggal
Perilaku gaya hidup tertentu
(misalnya merokok dan kebiasaan
diet yang buruk)
Depresi gangguan tidur
Kurang dukungan
Hambatan lingkungan termasuk
tempat yang aman untuk latihan dan
kondisi iklim yang tidak mendukung
Pengembangan Program
Latihan
Program latihan yang berhasil sangat
tergantung perindividu
Program latihan disusun untuk
memberikan kesempatan pada klien
untuk mengembangkan suatu
kebiasaan teratur dalam melakukan
kegiatan aktif yang dapat
memberikan efek latihan
Pencegahan Sekunder

Memfokuskan pada pemeliharaan


fungsi dan pencegahan komplikasi
Intervensi keperawatan untuk
mencegah atau meniadakan
sekuelafisiologis dari imobilisasi
Intervensi Keperawatan

Kontraksi otot isometris


untuk meningkatkan tegangan otot
tanpa mengubah panjang otot yang
menggerakkan sendi
kontraksi ini digunakan untuk
mempertahankan kekuatan otot dan
mobilitas dalam keadaan berdiri ( otot
otot kuadrisep, abdomen dan gluteal)
Kontraksi otot isotonik
Kontraksi ini mengubah panjang otot
tanpa mengubah tegangan
Kontraksi isotonik dapat dicapai pada
saat berada di tempat tidur, dengan
tungkai menggantung di sisi tempat
tidur, atau pada saat duduk di kursi
dengan cara mendorong atau menarik
suatu objek yang tidak dapat
bergerak.
Latihan kekuatan
Aktivitas penguatan adalah latihan
pertahanan yang progresif.
Latihan ini meningkatkan kekuatan
dan massa otot serta mencegah
kehilangan densitas tulang dan
kandungan mineral total dalam tubuh.
Latihan Aerobik
aktivitas yang menghasilkan
peningkatan denyut jantung 60 sampai
90% dari denyut jantung maksimal
dihitung dengan (220-usia seseorang)
x 0,7
Aktivitas aerobik yang dipilih harus
menggunakan kelompok otot besar
dan harus kontinu, berirama, dan
dapat dinikmati. Contohnya termasuk
berjalan, berenang, bersepeda, dan
berdansa.
Sikap
keberhasilan intervensi pada individu
yang mengalami imobilisasi adalah
sikap perawat dan klien tentang
pentingnya latihan dan aktivitas
dalam rutinitas sehari-hari.
sikap klien dapat mempengaruhi
kualitas dan kuantitas latihan.
Latihan Rentang Gerak
Latihan rentang gerak aktif dan pasif
memberikan keuntungan-keuntungan
yang berbeda.
Latihan aktif membantu
mempertahankan fleksibilitas sendi dan
kekuatan otot serta meningkatkan
penampilan kognitif.
gerakan pasif, yaitu menggerakkan sendi
seseorang melalui rentang geraknya oleh
orang lain, hanya membantu
mempertahankan fleksibilitas.
Mengatur Posisi
Mengatur posisi juga digunakan untuk
meningkatkan tekanan darah balik vena
Jika seseorang diposisikan dengan
tungkai tergantung, pengumpulan dan
penurunan tekanan darah balik vena
akan terjadi.
Posisi duduk di kursi secara normal
dengan tungkai tergantung secara
potensial berbahaya untuk seseorang
yang beresiko mengalami
pengembangan trombosis vena
Mengatur posisi tungkai dengan
ketergantungan minimal (misalnya
meninggikan tungkai diatas dudukan
kaki) mencegah pengumpulan darah
pada ekstremitas bawah.
Pencegahan Tertier

Upaya-upaya rehabilitasi untuk


memaksimalkan mobilitas bagi lansia
melibatkan upaya multidisiplin yang
terdiri dari perawat, dokter, ahli
fisioterapi, dan terapi okupasi,
seorang ahli gizi, aktivitas sosial, dan
keluarga serta teman-teman
Contoh :
Melakukan kegiatan home visite dengan
tim (perawat, dokter, Fisioterapis, ahli
gizi, Psikiater)
KASUS
Ny. J 56 Th, dengan stroke hemiparesa
sinistra. Kekuatan otot 5 3 . Ny. J
5 3
mengeluhkan kesulitan menggerakkan
tangan dan kaki kiri. Sebagai Ners
tindakan pencegahan primer, sekunder
dan tersier apa yang anda rencanakan?
Pencegahan primer
1. Melakukan pengkajian terhadap
status neurologi (kesadaran, parese
dan atau plegia)
2. Melakukan pengkajian status
psikologi
3. Pengkajian tentang hubungan inter
dan antar personal
Pencegahan Sekunder
1. Melakukan aktif dan pasif mobilasasi
2. Mencegah terjadinya decubitus
3. Mencegah terjadinya komplikasi
hemodinamik
4. Memantau dan mengobservasi
komplikasi akibat imobilisasi
Pencegahan Tersier
1. Menyusun program home visit
2. Menyusun program kegiatan
penderita
3. Memantau kondisi status nutrisi
penderita
4. Memantau dan mengobservasi
terjadinya imobilisasi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai