Anda di halaman 1dari 10

RESUME JURNAL PENGARUH PEMBERIAN AQUATIC

EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA


PENDERITA LOW BACK PAIN DI RST Dr. SOEDJONO
MAGELANG

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika Medis


Dosen Pengampu
Dzikra Nurseptiani, S.Ftr., M.Fis

Disusun Oleh :
Umu Farda Larasati
202002050051

PROGRAM STUDI SARJANA FISIOTERAPI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAN PEKAJANGAN PEKALONGAN
PEKALONGAN
2020
Nyeri punggung bawah miogenik berhubungan dengan stress/strain otot
punggung, tendon, ligament yang biasanya ada bila melakukan aktivitas sehari hari
yang berlebihan (Swinkels, 2006 dalam Hery Koeswanto, 2013). Nyeri barsifat
tumpul, intensitas bervariasi seringkali menjadi kronik, dapat terlokalisir atau dapat
meluas ke sekitar gluteus.
Terapi aquatic mengacu pada perawatan berbasis air atau latihan dengan maksud
terapeutik, khususnya untuk relaksasi, kebugaran, dan rehabilitasi fisik. Sifat fisis
yang dimiliki air seperti: daya apung, tekanan hidrostatik, viskositas, dan teganan
permukaaan memiliki efek langsung pada tubuh.
Sebanyak 30% orang pasien mengeluhkan nyeri pada pinggang bawah. LBP lebih
sering terjadi pada pekerja yang sehariharinya melakukan kegiatan mengangkat,
memindahkan, mendorong atau menarik benda berat pada studi pendahuluan di RST
Dr. Soedjono Magelang. Selanjutnya, 15 pasien poliklinik rehabilitasi medik di RST
Dr. Soedjono Magelang melakukan latihan Aquatic Exercise selama 3 minggu dan
dilakukan penelitian experimental dengan pendekatan quasi experimental . Alat ukur
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Visual Analog Scale.
Rangsangan sensoris dan suhu yang ada didalam air dapat menurunkan rasa sakit,
sehingga menyebabkan latihan yang efektif. Pada saat kedalaman air setinggi bahu
akan mempunyai nilai 2 kali lebih tinggi penurunan gravitasi karena efek buoyancy
juga menurunkan penekanan pada sendi dan menghasilkan penurunan nyeri pada saat
sendi bergerak untuk menciptakan alignment postur tubuh yang benar. Dengan
adanya pengaruh sifat-sifat air maka pada saat pelatihan yang dilakukan di dalam air
akan memberikan efek mengurangi nyeri, spasme otot dan dekompresi langsung pada
diskus serta akan memberikan efek dekompresi dan stabilitas akibat terlatihnya
otot-otot perut dan punggung terutama core stability.
Hasil pengukuran nyeri setelah dilakukan aquatic exercise, dilihat dari hasil
pengukuran menunjukkan bahwa nyeri setelah dilakukan aquatic exercise seluruhnya
mengalami penurunan menjadi nyeri ringan dengan jumlah 15 orang dengan
presentase 100 %. Berdasarkan hasil uji pengaruh menggunakan Marginal
Homogeneity pada kelompok eksperimen didapatkan hasil nilai p = 0.000 (p < 0.005)
yang berarti Aquatic Exercise dapat menurunkan nyeri pada penderita low back pain.
Jadi, dapat disimpulakan bahwa pemberian latihan aquatic exercise pada 15
pasien LBP selama 3 minggu dapat menurunkan nyeri. Atau dapat disimpulkan ada
pengaruh aquatic exercise terhadap penurunan nyeri pada low back pain myogenic.
PENGARUH PEMBERIAN AQUATIC EXERCISE TERHADAP
PENURUNAN NYERI PADA PENDERITA LOW BACK PAIN DI RST
Dr. SOEDJONO MAGELANG

Aidha Maya Kurniawati, Rina Sri Widayati,


Universitas „Aisyiyah Surakarta, Surakarta.
E-mail: aidhamaya20@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang : Sakit pinggang atau LBP termasuk salah satu penyakit muskuloskeletal
yang paling banyak, sekitar 40% penduduk Jawa Tengah berusia antara 65 tahun pernah
menderita nyeri punggung. Penyakit ini menyebabkan disabilitas dan kerugian materi.
Penanganan LBP yang paling efektif masih menjadi pembahasan para praktisi kesehatan
danilmuwan antara Aquatic Exercise. Terapi aquatic mengacu pada perawatan berbasis air
atau latihan dengan maksud terapeutik, khususnya untuk relaksasi, kebugaran, dan
rehabilitasi fisik. Sifat fisis yang dimiliki air seperti: daya apung, tekanan hidrostatik,
viskositas, dan teganan permukaaan memiliki efek langsung pada tubuh. Tujuan :
Membuktikan bahwa latihan aquatic exercise dapat menurunkan nyeri pada low back pain
dalam 3 minggu latihan. Metode : Penelitian ini adalah experimental dengan pendekatan
quasi experimental dengan desain penelitian one grup pretest and posttest design
dilaksanakan di RST Dr. Soedjono Magelang. Dengan menggunakan teknik simple random
sampling, dan dengan jumlah 15 orang sample. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Visual Analog Scale. Hasil : Uji pengaruh yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Marginal Homogenity. Hasil uji pengaruh menunjukan nilai p= 0,000, sehingga terdapat
pengaruh yang signifikan p < 0,005. Kesimpulan: Ada pengaruh aquatic exercise untuk
menurunkan nyeri pada low back pain myogenic secara signifikan.
Kata kunci: Low Back Pain Myogenic, Aquatic Exercise, Visual Analog Scale.

ABSTRSCT

Background : back pain or LBP is one of the most frequent musculoskeletal diseases, about
40% of Central Java residents aged between 65 years have suffered from back pain. This
disease causes disability and material loss. The most effective handling of LBP is still a
discussion of health practitioners and scientists among Aquatic Exercise. Aquatic therapy
refers to water-based treatments or exercises with therapeutic purposes, especially for
relaxation, fitness, and physical rehabilitation. Physical properties of water such as:
buoyancy, hydrostatic pressure, viscosity, and surface pressure have a direct effect on the
body Objective : To prove that aquatic exercise can reduce pain in low back pain in 3 weeks
of exercise. Method : This research is experimental withapproach quasi experimental
withresearch one group pretest and posttest design done in RST Dr. Soedjono Magelang. By
using simple random sampling technique, and with amount of 15 sample people. The
measuring tool used in this research is Visual Analog Scale. Result : The influence test used
in this research is Marginal Homogenity. Result of influence test show value p = 0,000, so
there is significant influence p <0,005. Conclusion: There iseffect aquatic exercise to
decrease pain in low back pain myogenic significantly.
Keywords: Low Back Pain Myogenic, Aquatic Exercise, Visual Analog Scale
PENDAHULUAN dapat mengakibatkan keterbatasan
Semakin bertambahnya usia seseorang aktivitas fungsional seseorang dikarenakan
akan mengalami proses degeneratif yang mengalami nyeri.
akan mempengaruhi perubahan-perubahan Nyeri merupakan manifestasi keadaan
pada diri seseorang. Perubahan terjadi patologik yang dialami oleh jaringan atau
sejak awal kehidupan hingga usia lanjut alat tubuh. Nyeri punggung bawah
pada semua organ dan jaringan tubuh. miogenik berhubungan dengan
Keadaan demikian tampak pula pada stress/strain otot punggung, tendon,
semua sistem muskuloskeletal (otot dan ligament yang biasanya ada bila
tulang) dan jaringan lain (jaringan ikat, melakukan aktivitas sehari hari yang
jaringan lunak) yang ada kaitannya dengan berlebihan (Swinkels, 2006 dalam Hery
kemungkinan timbulnya beberapa Koeswanto, 2013). Nyeri barsifat tumpul,
golongan rematik. Ditambah dengan intensitas bervariasi seringkali menjadi
adanya faktor jenis kelamin, aktivitas kronik, dapat terlokalisir atau dapat meluas
fisik, indeks masa tubuh, etnis, pekerjaan, ke sekitar gluteus. Ketidak seimbangan
paparan getaran, angkat beban berat, antara otot-otot sekitar tulang belakang
membungkuk, duduk terlalu lama, yang terjadi secara kronik akan
geometri kanal lumbalis, faktor menyebabkan pengurangan fleksibilitas
psikososial, sehingga dapat menjadikan otot, keterbatasan berbagai gerakan, dan
faktor timbulnya nyeri punggung bawah penurunan kekuatan otot pada daerah
(Bimoariotejo, 2009). lumbal ( wagiu, 2005).
Low back pain miogenik pada Fisioterapi adalah suatu pelayanan
pinggang bawah merupakan masalah kesehatan yang ditujukan untuk individu
kesehatan yang nyata tetapi merupakan atau kelompok dalam upaya
penyebab utama naiknya angka mengembangkan, memlihara, dan
mordibilitas, disabilitas serta terbatasnya memulihkan gerak dan fungsi sepanjang
aktifitas tubuh. Nyeri pinggang mencapai daur kehidupan dengan menggunakan
30% - 50% dari keluhan rematik. modalitas fisik, agen fisik, dan
Indonesia walaupun data epidemiologik komunikasi. Modalitas fisioterapi ada
mengenai LBP belum ada namun bermacam - macam, menggunakan
diperkirakan 40% penduduk Jawa Tengah modalitas alat (low and high frequency
berusia antara 65 tahun pernah menderita current), manual terapi dan terapi ternal
nyeri punggung dan prevalensinya pada (aquatic excercise).
laki-laki 18,2% dan pada perempuan Latihan aquatic dapat meringankan
13,6% (Meliawan, 2009). Low Back Pain nyeri subjektif karena buoyancy, tekanan,
dan suhu air meningkat masukan sensorik, sebanyak 30% orang pasien mengeluhkan
relaksasi otot, dan penurunan bantalan nyeri pada pinggang bawah. LBP lebih
berat sendi, mengurangi kompresi sendi. sering terjadi pada pekerja yang sehari-
Juga peningkatan rangsangan mental dan harinya melakukan kegiatan mengangkat,
sosial berfungsi untuk mengurangi rasa memindahkan, mendorong atau menarik
sakit. Bouyancy adalah tendensi obyek benda berat (krisnanda, 2014).
untuk terapung atau muncul di perrmukaan Berdasarkan latar belakang masalah
pada saat tubuh berada dalam air. Saat tersebut di atas penulis akan melakukan
tubuh secara bertahap masuk dalam air, air penelitian dengan judul “Pengaruh aquatic
memberikan tenaga buoyancy, secara excercise terhadap penurunan nyeri pada
progresif menghilangkan beban pada sendi penderita low back pain di RST dr.
yang terendam tubuh berada dalam air. Soedjono Magelang”.
Selain itu, olahraga air meningkatkan RUMUSAN MASALAH
kardiovaskular dan daya tahan Berdasarkan uraian dari latar belakang
pernapasan, kekuatan otot, daya tahan, dan masalah di atas maka rumusan masalah
fleksibilitas (han, 2011). yang disampaikan sebagai berikut “adakah
Penelitian yang dilakukan Minhaeng pengaruh aquatic exercise terhadap
cho dan gitaek han dalam jurnal yang penurunan nyeri pada penderita low back
berjudul “The Effects on Muscle Strength pain?”
and Visual Analog Scale Pain of Aquatic TUJUAN PENELITIAN
Therapy for individuals with Low Back 1. Tujuan Umum
Pain” menyimpulkan bahwa program Untuk mengetahui tentang pengaruh
latihan air bermanfaat bagi pasien dengan aquatic exercise terhadap penurunan nyeri
nyeri punggung, karena mengakibatkan pada penderita low back pain.
peningkatan kekuatan otot punggung dan 2. Tujuan Khusus
penurunan nyeri. Penelitian yang a. Untuk mengetahui karakteristik usia,
dilakuakn oleh Bartel, E.M daloam jurnal indeks masa tubuh, lama waktu bekerja
yang berjudul “aquatic Exercise For The dan kegiatan mengangkat beban pada
Treatmen Of Knee And Hip Osteoartritis” responden penelitian.
menyimpulkan bahwa program latihan air b. Untuk mengetahui nyeri pada pasien low
bermanfaat menurunkan nyeri 5 kali lebih back pain miogenik sebelum dilakuakn
rendah daripada latihan yang dilakukan di aquatic exercise.
darat. c. Untuk mengetahui nyeri pada pasien low
Berdasarkan studi pendahuluan yang back pain miogenik sesudah dilakuakn
dilakukan pada di RST dr. Soedjono aquatic exercise
d. Untuk menganalisa penurunan nyeri pada 60-74 5 33.3 %

pasien low back pain myogenic sebelum Jumlah 15 100 %


dan sesudah dilakukan aquatic exercise di
RST Dr. Soedjono Magelang. Berdasarkan tabel 4.1 memperlihatkan
BAHAN DAN METODE karakteristik responden berdasarkan usia.
Jenis penelitian yang digunakan Dilihat dari usia menunjukkan bahwa
adalah experimental. Dengan penderita low back pain terbanyak dialami
menggunakan pendekatan quasi oleh responden pada usia 46-59 tahun.
experimental. Adapun desain penelitian 2. Distribusi IMT
ini menggunakan one grup pretest and
Tabel 4.2 Karateristik responden
posttest design. Lokasi penelitian di RST
berdasarkan Indeks Masa Tubuh
Dr. Soedjono Magelang. Populasi dalam
Indeks Masa Aquatic Exercise
penelitian ini adalah pasien poliklinik Tubuh
Frekunsi Presentase (%)
rehabilitasi medik di RST Dr.Soedjono
Berat badan 1 6.7 %
Magelang sebanyak 50 orang. Sampel kurang
Berat badan 2 13.3 %
dalam penelitaian ini menggunakan teknik normal
Berat badan 12 80.0 %
simple random sampling kriteria spesifik berlebihan
yang ditetapkan peneliti yaitu sebanyak 15 Jumlah 15 100 %

responden. Analisa penelitian yang


Berdasarkan tabel 4.2 memperlihatkan
digunakan yaitu analisa univariat dan
karakteristik responden berdasarkan Indeks
bivariat.
Masa Tubuh. Dilihat dari indek masa
HASIL DAN PEMBAHASAN
tubuh menunjukkkan bahwa penderita low
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
back pain terbanyak adalah kelompok
pengaruh aquatic exercise terhadap
yang mengalami kelebihan berat badan
penurunan nyeri pada penderita low back
berjumlah 12 orang dengan presentase 80
pain di RST Dr. Soedjono Magelang.
%.
Penelitian dilakukan pada Maret- Mei
3. Distribusi lama waktu bekerja
2018, dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.3 Lama waktu bekerja setiap hari.
1. Distribusi usia responden
Lama Waktu Aquatic Exercise
Tabel 4.1 karakteristik responden Bekerja
Frekunsi Presentase (%)
berdasarkan usia
Lebih dari 7 9 60 %
Usia (tahun) Aquatic Exercise jam
Kurang dari 7 6 40 %
Frekunsi Presentase (%) jam
Jumlah 15 100 %
46-59 10 66.7 %
Berdasarkan tabel 4.3 memperlihatkan Berdasarkan tabel 4.5 memperlihatkan
karakteristik responden berdasarkan lama hasil pengukuran nyeri sebelum dilakukan
waktu bekerja. Dilihat dari lama waktu aquatic exercise. Dilihat dari hasil
bekerja menunjukkkan bahwa penderita pengukuran menunjukkan bahwa nyeri
low back pain terbanyak adalah kelompok sebelum dilakukan aquatic exercise
dengan lama waktu bekerja lebih dari 7 tebanyak pada nyeri sedang dengan jumlah
jam sebanyak 9 orang dengan presentase 14 orang dengan presentase 93.3 %.
60 %. 6. Distribusi nyeri setelah latihan
4. Distribusi mengangkat beban Tabel 4.6 Pengukuran nyeri sesudah
Tabel 4.4 Kegiatan mengangkat beban. aquatic exercise
Mengangkat Aquatic Exercise Nyeri Aquatic Exercise
Beban
Frekunsi Presentase
Frekunsi Presentase (%)
(%)

Mengangkat beban 8 53.3 % Ringan 15 100 %


berat
Tidak mengangkat 7 46.7 % Total 15 100 %
beban berat
Jumlah 15 100 %
Berdasarkan tabel 4.6 memperlihatkan
Berdasarkan tabel 4.4 memperlihatkan
hasil pengukuran nyeri setelah dilakukan
karakteristik responden berdasarkan
aquatic exercise. Dilihat dari hasil
kegiatan mengangkat beban berat. Dilihat
pengukuran menunjukkan bahwa nyeri
dari kegiatan mengangkat beban berat
setelah dilakukan aquatic exercise
menunjukkkan bahwa penderita low back
seluruhnya mengalami penurunan menjadi
pain terbanyak adalah kelompok yang
nyeri ringan dengan jumlah 15 orang
masih mengangkat beban berat dengan
dengan presentase 100 %.
jumlah 8 orang dengan presentase 53.3 %.
7. Pengaruh Aquatic Exercise terhadap
5. Distribusi nyeri sebelum latihan
penurunan nyeri
Tabel 4.5 Pengukuran nyeri sebelum
Tabel 4.7 Uji hipotesis Marginal
aquatic exercise
Homogeneity
Nyeri Aquatic Exercise
Nyeri Sesudah To P
Exercise tal
Frekunsi Presentase (%) Rin Sed Be
gan ang rat
Sedang 14 93.3% Nye Rin 0 0 0 0 0.
ri gan 00
Berat 1 6.7 % Seb 0
elu
m Sed 14 0 0 14
Total 15 100 % Exe ang
rcis Ber 1 0 0 1
e at
Total 15 0 0 15
Berdasarkan hasil uji pengaruh pengurangan berat pada sendi dan otot
menggunakan Marginal Homogeneity pada sehingga memungkinkan jangkauan
kelompok eksperimen didapatkan hasil gerakan yang lebih maksimal, sedangan
nilai p = 0.000 (p < 0.005) yang berarti kedalaman dapat mengakibatkan resistensi,
Aquatic Exercise dapat menurunkan nyeri dan air hangat dapat merileksasikan otot.
pada penderita low back pain. Hasil Efek yang hanya di dapat pada latihan
penelitian ini sesuai dengan yang di air adalah aktif dan pasif kontereaksi
dilakukan oleh Han et al., (2011) yang di dapat secara bersamaan dalam satu
menunjukan aquatic exercise memiliki pola latihan dimana saat terjadi stimulasi
pengaruh yang signifikan terhadap muscle spindle dan golgi tendo yang
penurunan nyeri gerak pada low back pain mempengaruhi kontraksi dan rileksasi otot
myogenic (p<0,05). sehingga terjadi pelepasan Ca2+ masuk ke
Penelitian lain yang sesuai dengan dalam reticulum sarcoplasma sehingga
hasil penelitian ini yaitu dilakukan oleh terjadi rileksasi otot saat efek pasif
Dundar et al., (2009) dalam penelitiannya exercise terjadi maka segera diikuti efek
disebutkan bahwa latihan yang dilakuakn dari aktif exercise melalui mekanisme
didalam air lebih signifikan dalam perananan muscle spindle sangat penting
penurunan nyeri low back pain daripada dalam menekankan pentingnya sistem
latihan yang dilakukan di darat. Nilai nyeri eferen gamma, eferen gamma adalah suatu
pada latihan air lebih rendah daripada nilai serabut saraf kecil yang bertugas
nyeri sesorang yang melakukan latihan di merangsang ujung-ujung serabut intra
darat, penurunan nyeri pada skala VAS ini fusalagar daerah sentral berkontraksi.
membuktikan bahwa aquatic exercise Orang perlu menyadari bahwa 31 persen
dapat menurunkan nyeri pada low back dari semua serabut saraf motorik ke otot
pain miogenik lebih signifikan. merupakan serabut eferen gamma,
Latihan yang dilakukan di dalam air bukannya serabut motorik besar jenis A
memiliki perbaikan yang baik pada kondisi alfa. Bila sinyal dikirimkan dari korteks
gangguan- gangguan muskuloskeletal. motorik atau dari daerah otak lain apapun
Gerakan didalam air lebih mudah ke motoneuron gamma hampir selalu
dilakukan daripada jika dilakukan di darat. terangsang pada saat bersamaan. Ini
Rangsangan sensoris dan suhu yang ada menyebabkan serabut otot ekstrafusaldan
didalam air dapat menurunkan rasa sakit, intrafusal berkontraksi pada saat yang
sehingga menyebabkan latihan yang sama.Tujuan mengkontraksikan serabut
efektif. Gaya apung yang ditimbulkan dari muscle spindle pada saat bersamaan
sifat air akan memberikan efek dengan kontraksi serabut otot rangka besar
mungkin ada dua macam : (1) mencegah aktivitas yang dilakukanakan menjadi lebih
muscle spindle menentang kontraksi otot, baik.
(2) mempertahankan sifat responsif muscle Efek Buoyancy dan hukum
spindle terhadap peredaman dan beban Archimides, saat tubuh berada di dalam air
yang tepat dengan tidak menghiraukan akan mengalami gaya tekan ke atas yang
perubahan panjang otot. Dengan besarnya sebanding dengan berat tubuh.
bekerjanya muscle spindle secara sadar dan Pada saat kedalaman air setinggi bahu akan
optimal maka dengan mekanisme adaptasi mempunyai nilai 2 kali lebih tinggi
dan rileksasi akan menimbulkan penurunan penurunan gravitasi karena efek buoyancy
nyeri. juga menurunkan penekanan pada sendi
Menurut Santoso et, al., (2015) dan menghasilkan penurunan nyeri pada
aquatic exercise mempunyai banyak saat sendi bergerak untuk menciptakan
keuntungan yang mana pada kondisi alignment postur tubuh yang benar.
tertentu tidak mungkin didapat bila Besarnya tekanan hidrostatik bergantung
dilakukan di darat. Pada patologi diskus pada 2 hal yaitu densitas dan seberapa
diuntungkan dengan kurangnya beban dalam tubuh masuk dalam air. Efek klinis
intradiskal, rasa nyaman, dan stabilitas dari tekanan hidrostatik ini selain dapat
vertebra saat latihan dalam air. Latihan menaikan vital kapasitas paru, dapat juga
yang dilakukan dapat didesain untuk digunakan untuk peningkatan stimulasi
mobilisasi diskus ke anterior dan sensoris karena rangsang taktil yang
memperbaiki stabilitas dan fleksibilitas muncul sebagai hasil dari pengaruh
punggung. Efek-efek biologis dan densitas terhadap jaringan. Hal ini akan
fisiologis latihan di dalam air diakibatkan bermanfaat pada pasien dengan gangguan
dari sifat air itu sendiri, yaitu; densitas dan sensori akibat neuropati.
gravitasi, tekanan hidrostatik, buoyancy, Viskositas, kohesi dan Hukum
viskositas, dan termodinamik. Dengan Bernoulli, kohesi adalah berkumpulnya
adanya pengaruh sifat-sifat air maka molekul yang membentuk cairan
pelatihan yang dilakukan di dalam air akan sedangkan viskositas adalah kerapatan dari
memberikan efek mengurangi nyeri, cairan. Saat hal yang ingin kita lakukan
spasme otot dan dekompresi langsung pada adalah penguatan otot kita menggunakan
diskus serta akan memberikan efek prinsip viskositas. Saat tubuh bergerak
dekompresi dan stabilitas akibat terlatihnya dalam air lawanan terjadi antara tubuh dan
otot-otot perut dan punggung terutama air. Lawanan ini menghambat gerakan
core stability. Dengan berkurangnya nyeri tubuh, lawanan ini menimbulkan efek
dan pembebanan pada diskus maka strengthening pada jaringan lunak. Hukum
Bernouli menjelaskan hubungan antara sedang. Hasil pengukuran nyeri pada
tahanan air dan kecepatan gerak tubuh responden setelah melakukan aquatic
KESIMPULAN DAN SARAN exercise paling banyak mengalami nyeri
Berdasarkan hasil analisis dan ringan. Ada pengaruh aquatic exercise
pembahasan hasil penelitian Pengaruh terhadap penurunan nyeri pada low back
Aquatic Exercise Terhadap Penurunan pain myogenic.
Nyeri Low Back Pain Myogenic di RST Saran yang diberikan dalam
Dr. Soedjono Magelang, dapat diambil penelitian ini adalah : Dapat dijadikan
kesimpulan sebagai berikut: Distribuusi sebagai bahan masukan terhadap proses
usia responden terbanyak paling banyak pembelajaran di dalam pendidikan yang
pada usia 46-59 tahun. Distribusi berhubungan dengan aquatic exeercise
responden berdasarkan Indeks Masa Tubuh untuk menurunkan nyeri pada low back
paling banyak pada orang dengan berat pain myogenic. Dapat dijadikan sebegai
badan berlebihan. Distribusi responden referensi yang menambah pengetahuan dan
berdasarkan lama waktu bekerja paling wawasan dalam bidang fisioterapi
banyak pada orang yang bekerja lebih dari mengenai pengaruh aquatic exeercise
7 jam.. Distribusi responden berdasarkan terhadap penurunan nyeri pada low back
kegiatan mengangkat beban paling banyak pain myogenik. Perlu ada penelitian
pada orang yang sering mengangkat beban selanjutnya dengan mengambil sampel
berat. Hasil pengukuran nyeri pada yang lebih banyak, dan ditambahkan
responden sebelum dilakuakn aquatic dengan variable kontrol.
exercise paling banyak mengalami nyeri
DAFTAR PUSTAKA
Bimoariotejo. 2009. Low Back Pain. https://www.backpainforum.com. 2 Februari 2018.
Cael, C. 2010. Functional Anatomy, Lippincoot Williams & Willkins. Philadelphia.
http://www.ncbi.nlm.gov/pubmed. 10 Februari 2018.
Dundar, U., Solak, O., Yigit, I., Evcik, D., dan Kavuncu, V. 2009. The effect Of aquatic
exercise on body compositionand nonspecific low back pain in elderly males. Jurnal
SPINE 34 (14).
Han, G., Cho, M., Moon, T., Kim, J., Kim, S., Hong, S., dan Cho, B. 2011. The Effect
Muscle Strenght and Visual Analog Scale Pain of Aquatic Therapy for individuals with
Low Back Pain. Journal Phsycaltherapy Sci 23 (01).
Irandoust, K., dan Taheri, M. 2015. The Effects of Aquatic Exercise on Body Composition
and Nonspesifik Low Back Pain in Elderly Males. Journal Phsycaltherapy Sci 27 (02).
Kisner, C., dan Colby, L. 2017. Terapi Latihan Dasar dan Teknik. Editor Nur Asiyah. Edisi 6.
EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai