OLEH KELOMPOK 4
1. NI PUTU ARI WIJAYANTI (18101110001)
2. NI PUTU EKA CINTYA DEWI (18101110006)
3. NI PUTU SEKARINDA AULIA PRADYA DEWI (18101110014)
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi
Wasa, berkat rahmat-Nya penulis memperoleh kekuatan dan kesabaran hingga mampu
menyelesaikan makalah yang berjudul “Upaya – Upaya Pencegahan Primer, Sekunder Dan
Tersier Pada Gangguan Sistem Muskuloskeletal, Integumen, Persepsi Sensori Dan
Persarafan”. Makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas Keperawatan Medikal
Bedah III.
Dalam membuat makalah tentu banyak hambatan yang penulis alami. Namun segala
hambatan tersebut dapat diatasi. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna,
hal tersebut dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu dengan
rendah hati penulis sangat menghargai segala saran dan kritik yang membangun dalam
rangka penyempurnaan karya tulis ini. Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat
memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan.
Demikian kata pengantar ini penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat berguna bagi
pembaca
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
a. Pencegahan primer :
Terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi : promosi kesehatan dan
mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan flexible
lines of defense dengan cara mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko.
Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi
terjadi. Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan
perubahan gaya hidup.
c. Pencegahan Tersier
Contoh :
Melakukan kegiatan home visite dengan tim (perawat, dokter, Fisioterapis, ahli gizi,
Psikiater)
4. Patogenesis
Katarak terkait disebabkan oleh usia paling sering ditemukan pada kelainan
mata yang menyebabkan gangguan pandangan. Pathogenesis dari katarak terkait usia
multifactor dan belum sepenuhnya dimengerti. Berdasarkan usia lensa, terjadi
peningkatan berat dan ketebalan serta menurunnya kemampuan akomodasi. Sebagai
lapisan baru serat kortical berbentuk konsentris, akibatnya nucleus dari lensa
mengalami penekanan dan pergeseran (nucleus sclerosis). Cristalisasi (protein lensa)
adalah perubahan yang terjadi akibat modifikasi kimia dan agregasi protein menjadi
high-molecular-weight-protein. Hasil dari agregasi protein secara tiba tiba
mengalami fluktuasi refraktif index pada lensa, cahaya yang menyebar, penurunan
pandangan. Modifiaksi kimia dari protein nucleus lensa juga menghasilkan
progressive pigmentasi.perubaha lain pada katarak terkait usia pada lensa termasuk
menggambarkan konsentrasi glutatin dan potassium dan meningkatnya konsentrasi
sodium dan calcium (Vaugan, 2000; Zorab,2005-2006).
Tiga tipe katarak terkait usia adalah nuclear, kortical, dan subkapsular posterior
katarak. Pada beberapa pasien penggabungan dari beberapa tipe juga ditemukan.
5. Pencegahan
a. Pencegahan primordial
Primordial prevention (pencegahan awal) ini dimaksudkan untuk memberi
kondisi pada masyarakat yang memungkinkan penyakit itu tidak mendapat
dukungan dari kebiasaan, gaya hidup dan faktor risiko lainnya. Adapun
pencegahan primordial terhadap penyakit katarak diantaranya :
1) Pembangunan sarana olahraga baik di kabupaten maupun kecamatan
2) Kebijakan pembatasan iklan rokok
3) Kebijakan pemerintah tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
4) Kebikakan pembatasan peredaran minuman beralkohol
5) Peraturan menggunakan APD untuk mata bagi pekerja yang berisiko.
b. Pencegahan primer
Pencegahan primer meliputi segala bentuk kegiatan yang dapat
menghentikan kejadian suatu penyakit atau gangguan sebelum hal itu terjadi.
Pencegahan primer juga diartikan sebagai bentuk pencegahan terhadap terjadinya
suatu penyakit pada seseorang dengan faktor risiko. Spesific protection, antara
lain yaitu :
1) Menghindari sinar matahari langsung
2) Tidak merokok dan menghindari asap rokok
3) Mengurangi berat badan bagi yang mempunyai berat badan berlebih
4) Menghindari pemakaian obat steroid
5) Menghindari makanan yang sudah tengik dan sumber radikal bebas lainnya
6) Mengurangi asupan lemak hewan
7) Menghindari makanan yang merupakan produk akhir
8) Mengurangi meminum alkohol
9) Mengkonsumsi buah dan sayur lebih dari 3,5 porsi sehari
10) Pendidikan dan promosi kesehatan
c. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder ini diberikan kepada mereka yang menderita atau
dianggap menderita. Adapun tujuan pada pencegahan sekunder yaitu diagnosis
dini dan pengobatan yang tepat. Adapun beberapa pengobatan terhadap penyakit
katarak dapat melalui obat dan operasi.
d. Pencegahan tersier
Tujuan utama dari pencegahan tertier adalah mencegah cacat, kematian, serta
usaha rehabilitasi.pencegahan tersier terhadap penyakit kataraqk dapat dengan
melkukan perawatan pasien hingga sembuh serta melakukan terapi-terapi untuk
meminimalisir kecacatan akibat katarak tersebut.
3.1 Simpulan
Secara umum “pencegahan” atau “prevention” dapat diartikan sebagai
tindakan yang dilakukan sebelum peristiwa yang diharapkan (atau diduga) akan
terjadi,sehingga peristiwa tadi tidak terjadi atau dapat dihindari. Pencegahan atau
prevention dapat diartikan sebagai bertindak mendahului atau mengantisipasi yang
menyebabkan sesuatu proses tidak mungkin berkembang lebih lanjut. Jadi yang
namanya “pencegahan” akan memerlukan tindakan antipatif berdasar pada
penguasaan kita tentang model ‘riwayan alamiah penyakit nyan yang berkaitan
inisiasi (awal mulai) atau kemajuan dari proses suatu penyakit atau masalah
kesehatan ataupun tidak mempunyai peluang untuk berlanjut.
Upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier pada gangguan sistem sensori
dan integumen merupakan upaya memfasilitasi masyarakat untuk membangun
sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mencegah terjadinya penyakit pada
tingkat penegahan primer dan mengatasi penyembuhan penyakit pada tingkat
pencegahan sekunder dan tersier.
3.2 Saran
Penyusun senantiasa mengharapkan kritik saran yang membangun guna
penyempurna makalah kami selanjutnya, selain itu penyusun juga menyarankan
kepada rekan-rekan calon perawat dan perawat untuk memahami pecegahan-
pencegahan pada sistem musculoskeletal, integument, persepsi sensori, persarafan.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/394690818/Pencegahan-Primer-Sistem-Muskuloskeletal
https://id.scribd.com/document/435380836/UPAYA-PENCEGAHAN-PRIMER-
SEKUNDER-DAN-TERSIER-PADA-MASALAH-GANGGUAN-SISTEM-PERSEPSI-
SENSORI-DAN-INTEGUMEN
https://docplayer.info/47647998-Pencegahan-primer-sekunder-tersier-sistem-neurobehavi-dr-
riska-yulianta-v-mmr.html