Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN ANAK

RESUME PEMERIKSAAN REFLEK FISIOLOGIS


DAN PATOLOGIS PADA NEONATUS

Oleh :
Ni Putu Ari Wijayanti
18101110001

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ADVAITA MEDIKA TABANAN
2020
A. Pengertian reflex
Refleks adalah respon yang tidak berubah terhadap perangsangan yang terjadi di
luar kehendak, atau dengan kata lain refleks adalah respon yang terjadi secara otomatis
tanpa usaha sadar. Rangsangan ini merupakan reaksi organisme terhadap perubahan
lingkungan baik di dalam maupun di luar organisme yang melibatkan sistem saraf
pusat dalam memberikan jembatan (respons) terhadap rangsangan. Jalur – jalur saraf
saraf yang berperan dalam pelaksanaan aktivitas refleks dikenal sebagai lengkung
refleks. Secara sederhana lengkung refleks terdiri dari organ reseptor, neuron aferen,
neuron efektor dan organ efektor. (Martini, 2006 ; Snell,2002).
Refleks adalah respon yang secara otomatis tanpa usaha sadar. Perilaku gerak
pada anak sudah muncul saat masih dalam kandung ibu dan bulan pertama setelah
lahir.Sebagian besar gerak yang dilakukan anak masih bersifat refleks artinya setiap
gerakan dilakukan tidak secara sukarela, namun sebagian respon terhadap rangsangan
tertentu. Contoh, apabila diberikan rangsangan berupa sentuhan pada telapak tangan
tersebut akan menutup. Hal ini akan terus menerus dilakukan oleh bayi apabila
mendapat rangsangan yang sama. Jadi gerak refleks dilakukan seacara tidak sadar oleh
bayi, namun sebagai upaya tidak sadar yang dilakukan oleh bayi..
Refleks dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu reflek fisiologis dan reflek
patologis. Reflek fisiologis merupakan reflek yang terjadi pada orang yang normal,
sedangkan reflek patologi merupakan reflek yang terjadi akibat adanya gangguan pada
sistem saraf.
1. Refleks Fisiologis
Pada refleks ini bayi biasanya respon berupa mengedip mata secara cepat. Pada
percobaan tentang refleks cahaya akan melihat bagaimana respon pupil mata bayi ketika
cahaya mendekati mata dan menjatuhkan pada pupil. Respon yang terjadi berupa
kontraksi pupil homolateral dan kontralateral. Jalannya implus cahaya sampai terjadi
kontraksi pupilo adalah berasal dari pupil kemudian stimulus diterima oleh N. Opticus,
lalu masuk ke mesencephalon, kemudian melanjutkan ke N. Oculomotoris dan sampai ke
spingter pupil.
2. Reflek Patologis
Reflek patologis merupakan reflek yang terjadi karena adanya gangguan atau
kerusakan sistem saraf pusat. Kondisi seperti ini digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya kelainan sistem saraf.
B. Jenis- jenis reflek fisiologis dan patologis :
a. Rooting reflex
Rootingreflex terjadi ketika pipi bayi diusap atau dibelai lembut pada bagian
pinggir mulutnya. Sebagai respons, ia pun memalingkan kepalanya ke arah
sentuhan tersebut sambil membuka mulut. Hal inilah yang membantu bayi
menemukan puting mama dan mulai menyusui.
b. Refleks menghisap (sucking reflex)
Menghisap adalah refleks yang sangat penting pada bayi. Ketika bagian atas
mulut bayi disentuh, bayi pun akan mulai menghisap. Dengan refleks menghisap,
maka akan memudahkan bayi yang baru lahir untuk memperoleh makanan sebelum
mereka mengasosiasikan puting susu dengan makanan.
c. Reflek pamar
Pemeriksaan refleks ini dengan cara menyentuhkan sebuah benda seperti di
telapak tangan bayi, maka ia akan memegang erat dan kekuatannya akan meningkat
ketika benda tersebut ditarik keluar. Fleksi yang tidak simetris menunjukkan
paralisis, refleks menggenggam yang menetap menunjukkan gangguan serebral.
d. Reflek babinski
Sementara refleks babinski berupa gerakan jari-jari mencengkeram ketika bagian
bawah kaki diusap, di mana indikasi saraf berkembang dengan normal. Saat Mama
menggaruk telapak kaki bayi, secara berbarengan jempolnya akan mengarah ke atas
dan jari-jari kaki lainnya akan terbuka.
e. Tahap Gerak Refleks Moro (moro refleks)
Tahapan gerak refleks moro paling bermanfaat untuk mendiagnosis kematangan
neurologi bayi. Gerak refleks ini sering kali muncul pada saat lahir dan berakhir
pada saat bayi berumur 4 atau 6 bulan. Salah satu rangsangan untuk
membangkitkan refleks moro adalah dengan jalan menelentangkan bayi diatas
kasur. Rangsangan ini akan membuat lengan, jari-jari, kaki merenggan. Jadi pada
tahapan ini anak sudah memiliki kemampuan melakukan gerak refleks moro.
f. Tahap gerak refleks telapak kaki (plantar grasp refleks)
Tahap gerak refleks ini normalnya dapat dilihat pada anak mulai sejak lahir
hinggah sepanjang tahun pertama usia bayi tersebut. Refleks ini dapat ditimbulkan
dengan jalan menerapkan sedikit tekanan, biasanya dengan ujung jari, pada tumit
kaki, yang membuat seluruh jari kaki menutup.Gerakan menutup ini sebagai upaya
untuk menangkap rangsangan.Refleks ini harus lebih dahulu dilampaui sebelum
anak dapat berdiri dengan tegak, berdiri sendiri, dan berjalan.
g. Reflek Galant
Refleks pada si kecil ini dirangsang dengan menempatkan bayi di perut atau
dengan ringan menopangnya di bawah perut dengan tangan kita, lalu dengan
menggunakan kuku, dengan lembut membelai satu sisi tulang belakang
neonatus dari kepala hingga bokong.
PEMERIKSAAN REFLEK PATOLOGIS DAN FISIOLOGIS

PADA An.L

1.1 Identitas :

Nama : An.L

Tempat, tanggal lahir : Tabanan 20 Desember 2020

Umur : 16 hari

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Hindu

Alamat : Br. Puseh Kediri, Tabanan

Penanggung jawab

Nama ibu : Ny. S

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Agama : Hindu

Alamat : Br. Puseh Kediri, Tabanan

Nama ayah : Tn.A

Pekerjaan : Swasta

Agama : Hindu

Alamat : Br. Puseh Kediri, Tabanan

A. Keadaan umum :
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
B. Tanda-TandaVital

a. Suhu : 36,5ᵒ C

b. Nadi : 100x/menit

c. Respirasi : 30menit

C. Hasil Pemeriksaan reflek patologis dan fisiologi


1. Rooting reflex
Pada saat dilakukan pemeriksaan rooting reflex pada An.L dengan cara mengusap
pada bagian pipi An.L. An.L merespon dengan memalingkan kepalanya kearah
sentuhan tersebut. Itu menandakan rooting reflex pada An.L tersebut normal
2. Reflek pamar graps
Pada saat dilakukan pemeriksaan reflex pamar graps pada An.L dengan cara
menyentuhkan telapak tangan An.L, kemudian An.L merespon dengan memegang
erat jari perawat dan kekuatannya meningkat ketika jari perawat tersebut ditarik
keluar. Itu menandakan reflek pamar An. L tersebut normal.
3. Reflek babinski
Pada saat dilakukan pemeriksaan reflek babinski pada An.L, dengan cara telapak kaki
An.W dibelai atau disentuh dari tumit hingga ke jarinya, kemudian An.L memberi
respon dengan jari-jari kakinya mengembang dan ibu jari memiliki posisi yang lebih
tinggi. Itu menandakan reflek babinski pada An.L normal.
4. Tahap Gerak Refleks Moro (moro refleks)
Pada saat dilakukan pemeriksaan Tahap gerak refleks moro pada An.L dengan cara
membuat An.L terkejut oleh suara keras atau tiba-tiba mengubah posisi An.L
,kemudian An.L memberikan respon refleks melebarkan tangan dan jari-jarinya.
Kemudian lengannya turun kembali dan mengepalkan jari-jarinya.Itu menandakan
moro reflek pada An.L normal.
5. Reflek Galant
Pada saat dilakukan pemeriksaan reflek galant pada An.L dengan cara membelai
punggung An.L dari kepala hiangga bokong kemudian An.L member respon
dengan badan yang melengkung kearah sisi yang terstimulasi. Itu mendakan
reflek galant pada An.L normal.

Anda mungkin juga menyukai