Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN UAS

KEPERAWATAN ANAK II

Oleh :
Ni Putu Ari Wijayanti
18101110001

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ADVAITA MEDIKA TABANAN
2020
1. Sebutkan diagnosis keperawatan yang muncul pada anak dengan retardasi mental
lengkap dengan perencanaan !
Jawaban :
a. Gangguang pertumbuhan dan perkembangan yang berhubungan dengan kerusakan
fungsi kognitif.
Intervensi :
 Libatkan anak dan keluarga dalam program stimulasi bayi dini untuk
membantu memaksimalkan perkembangan anak.
 Bantu keluarga menentukan kesiapan anak untuk mempelajari tugas-tugas
khusus, karena kesiapan tidak mudah dikenali.
 Bantu keluarga menetapkan tujuan realistic untuk anak guna mendorong
pencapaian tujuan dan harga diri.
 Berikan penguatan positif untuk tugas atau perilaku khusus karena penguatan
ini akan meningkatkan motivasi dan pembelajaran.
 Dorong pembelajaran keterampilan perawatan diri segera setelah anak siap.
 Beri penguatan pada aktivitas perawatan diri untuk memfasilitasi
perkembangan optimal.
b. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan mempunyai anak RM
Intervensi :
 Segera informasikan keluarga pada waktu atau setelah kelahiran, karena
keluarga dapat mencurigai adanya masalah dan memerlukan dukungan segera.
 Hadirkan kedua orang tua pada waktu pertemuan pemberi informasi untuk
menghindari masalah dari salah satu orang tua yang harus menyampaikan
informasi kompleks kepada orang tua lain dan berurusan dengan reaksi
emosional awal orang tua lain tersebut.
 Berikan informasi tertulis kepada keluarga tentang kondisi, jika
memungkinkan (mis, sindrom atau penyakit khusus), untuk perujukan
keluarga dimasa mendatang.
 Diskusikan dengan anggota keluarga tentang manfaat perawatan di rumah,
berikan mereka kesempatan untuk memeriksa semua kediaman alternatif
sebelum membuat keputusan.
 Dorong keluarga untuk bertemu keluarga lain yang mempunyai anak dengan
penyakit yang sama sehingga mereka dapat menerima dukungan tambahan.
 Jangan memberikan jawaban pasti tentang tingkat retardasi tekankan
kemungkinan kemampuan belajar anak ini terutama dengan intervensi dini,
untuk menguatkan harapan.
 Tunjukan penerimaan terhadap anak malalui perilaku perawat karena orang
tua sensitif, terhadap perilaku afektif professional.
2. Sebutkan diagnosis keperawatan yang muncul pada anak yang menjalani proses
perioperatif pada masing-masing tahap lengkap dengan perencanaan!
Jawaban :
a. Diagnosis Keperawatan Praoperasi
- Risiko cedera yang berhubungan dengan prosedur pembedahan anestesi.
 Tujuan : Perawat menerima anak kembali dari pembedahan
 Intervebsi keperawatan/Rasional
 Tanyakan apakah orang tua memiliki pertanyaan tentang prosedur untuk
menentukan tingkat pemahaman mereka dan untuk memberi informs
tambahan (dari perawat atau professional lainnya)
 Periksa bagan untuk format persetujuan tindakan yang ditandatangani atau
dapatkan persetujuan tindakan.
 Hubungi doktr untuk menentukan apakah orang tua telah diberi tahu
tentang prosedur karena persetujuan tindakan adalah tanggung jawab
dokter.
 Dapatkan dan/atau saksikan penandatangan persetujuan tindakan jika tidak
diperoleh sebelumnya.
 Hasil yang diharapkan : Pasien menunjukkan tanda-tanda penyembuhan luka
tanpa tanda-tanda infeksi.

- Ansietas/rasa takut yang berhubungan dengan perpisahan, dengan sistem


pendukung, lingkungan yang tidak dikenal, deficit pengetahuan.
 Tujuan : pasien mengalami penurunan ansietas
 Intervensi keperawatan/rasional :
- Lakukan penyuluhan praoperatif untuk mengurangi ansietas/takut
- Orientasikan anak dengan lingkungan yang asing
- Jelaskan dimana orang tua akan berada ketika anak berada diruang
operasi
- Minta seseorang tetap bersama anak untuk meningkatkan rasa
aman
 Hasil yang diharapkan : anak beristirahat dengan tenang
Anak mendiskusikan tentang prosedur dan aktivitas
tanpa adanya tanda-tanda ansietas.

b. Diagnosis Keperawatan Pascaoperasi


- Risiko cedera yang berhubungan dengan prosedur pembedahan,anestesi
 Tujuan : Perawat menerima anak kembali dari pembedahan
 Intervensi keperawatan/rasional
- Tempatkan anak ditempat tidur (kecuali jika dipindahkan di tempat
tidur atau boks-nya sendiri) dengan menggunakan teknik yang
sesuai jenis pembedahan untuk mencegah cedera.
- Gantung peralatan IV dan sambungkan peralatan yang
diperlukan( Mis: alat isap,traksi)
- Tempatkan anak pada posisi yang aman dan nyaman sesuai dengan
instruksi ahli bedah.
- lakukan aktivitas dengan cepat.
 Hasil yang diharapkan : Pasien menunjukkan tanda-tanda penyembuhan luka
tanpa tanda-tanda infeksi.
- Ansietas/takut yang berhubungan dengan pembedahan, lingkungan tidak dikenal,
perpisahan dari sistem pendukung, ketidaknyamanan.
 Tujuan : pasien mengalami penurunan ansietas
 Intervensi keperawatan/rasional
- Pertahankan sikap yang tenang dan meyakinkan
- Anjurkan pasien untuk mengekspresikan perasaannya untuk
memfasilitasi koping
- Jelaskan prosedur dan aktivitas lain sebelum dilakukan
- Jawab pertanyaan dan jelaskan tujuan dari aktivitas
- Tetap bersama anak sesering mungkin
- Beri dorongan dan umpan balik positif atas kerja sama selama
perawatan
- Anjurkan kehadiran orang tua secepatnya setelah diizinkan untuk
mengurangi stress akibat perpisahan
- Jika prosedur yang dilakukan bersifat darurat, ingatkan anak
tentang kejadian sebelumnya sehingga kesalahan persepsi dapat
diklarifikasi.
 Hasil yang diharapkan : anak beristirahat dengan tenang
Anak mendiskusikan tentang prosedur dan aktivitas
tanpa adanya tanda-tanda ansietas.
- Nyeri yang berhubungan dengan insisi pembedahan
 Tujuan : pasien tidak akan mengalami nyeri atau nyeri berkurang sampai
tingkat yang dapat diterima anak.
 Intervensi keperawatan/rasional
- Beri analgesic yang diresepkan untuk nyeri selama duapuluh empat
jam
- Jangan menunggu anak sampai anak mengalami nyeri berat untuk
mengintervensikan anak untuk mencegah terjadinya nyeri
- Jangan melakukan palpasi area operatif kecuali jika diperlukan
- Pasang slang rektal, jika diindikasikan, untuk mengurangi gas
- Anjurkan anak berkemih, jika sesuai dengan kondisi anak, untuk
mencegah distensi kandung kemih.
- Beri perawatan mulut untuk memberi rasa nyaman
- Lumasi lubang hidung untuk mengurangi iritasi karena slang
nasogastric, jika ada
- Biarkan anak berada pada posisinya yang nyaman, jika tidak ada
kontraindikasi.
- Lakukan aktivitas dan prosedur keperawatan (mis, mengganti
balutan, napas dalam ambulasi) setelah pemberian analgesic
- Berikan antiernetik sesuai intruksi untuk mual dan muntah
- Pantau efektivitas analgesic
 Hasil yang diharapkan : anak beristirahat dengan tenang dan menunjukan
tanda-tanda nyeri yang minimal atau tidak sama sekali.

Anda mungkin juga menyukai