Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ayu Cahyaningtyas Oktaviani

FORMAT LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Sintesis Tindakan Intradialytic Exercise Pada Tn K

Hari : Jumat
Tanggal : 24 September 2021
Jam : 09.00 WIB
A. Keluhan Utama
- Pasien mengatakan mampu berdiri namun cepat lelah bila berjalan kaki sendiri
B. Diagnosa medis
CKD (Chronic Kidney Disease)
C. Diagnosa keperawatan
Gangguan Mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot
D. Data yang mendukung diagnosa
keperawatan DS :
- Pasien mengatakan selama perawatan di rumah selalu dibantu oleh anak dan menantunya
- Pasien mengatakan mampu berdiri namun cepat lelah bila berjalan kaki sendiri
- Pasien mengatakan selalu menggunakan kursi roda bila merasa tidak kuat berjalan sendiri.
DO :
- Gerakan ekstremitas bawah tampak terbatas
- Pasien tampak menggunakan kursi roda dengan stiker logo risk fall.
E. Dasar pemikiran
Pasien mengalami gangguan mobilitas fisik karena sekresi eritropoitin turun yang mengakibatkan
produksi hb turun, oksihemoglobin turun, sehingga suplai oksigen jaringan menurun dan
mengakibatkan kelelahan otot. Kelelahan direpresentasikan sebagai titik lemah, kehilangan
kekuatan dan perasaan kelelahan. Kelelahan tidak hanya mempengaruhi kehidupan sehari-hari
tetapi juga mengganggu aktivitas perawatan diri sehari-hari .Meningkatkan derajat aktivitas adalah
solusi yang menjajikan untuk melawan penurunan fungsi fisik terkait pada pasien HD.
Mendemonstrasikan latihan intradialitik akan meningkatkan efektivitas dialisis dan menghilangkan
komplikasi jangka panjang. Harapannya apabila fungsi fisik tidak menurun maka tidak terjadi
penurunan kekuatan otot sehingga tidak terjadi gangguan mobilitas fisik.
F. Prinsip tindakan keperawatan
SOP terlampir
G. Analisis tindakan
Pasien mengalami penurunan kekuatan otot yang mengakibatkan pasien cepat lelah bila berjalan
sehingga pasien membutuhkan intervensi latihan untuk meningkatkan kekuatan otot pasien dengan
latihan intradialitik, karena apabila tidak dilakukan latihan maka akan terjadi penurunan kekuatan
otot yang berlebih. Sedangkan pada kasus, pasien mengalami gangguan mobilitas fisik dengan
keluhan pasien cepat lelah bila berjalan dengan kaki dan selalu menggunakan kursi roda bila tidak
kuat berjalan sendiri maka secara rasional untuk meningkatkan kekuatan otot, harus dilakukan
latihan fisik yang dapat melatih kekuatan otot dan gangguan mobilitas fisik dapat diatasi. Latihan
intradialitik meningkatkan toleransi latihan, status fungsional keseluruhan sistem motorik dan
mempertahankan tekanan darah. Latihan intradialitik diketahui dapat meningkatkan fungsi mental
dan fisik serta meningkatkan kualitas hidup. Ini meningkatkan sintesis dan pemecahan protein
otot, yang menentukan kekuatan dan fungsi keseluruhan tubuh dan mengurangi kelelahan.
Berdasarkan penelitian yang berjudul “Effect of intradialytic exercise on fatigue among patients
undergoing hemodialysis at selected hospital, Coimbatore” dapat disimpulkan bahwa Latihan
intradialitik meningkatkan sintesis dan pemecahan protein otot, mengurangi kelelahan dan
meningkatkan kekuatan dan fungsi tubuh secara keseluruhan.
H. Bahaya dilakukannya tindakan
Latihan intradialitik aman, efektif, memakan waktu dan dapat dilakukan dalam praktek sehari-hari
tanpa biaya apapun. Namun apabila ada komplikasi hemodialisis (misalnya sesak napas, kram perut,
kram otot, mual atau muntah ) maka intradialytic exercise dihentikan.
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
- Ajarkan ambulasi sederhana misal berjalan dari tempat tidur ke kursi roda , berjalan dari
tempat tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi.
- Anjurkan melakukan ambulasi dini
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi
J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan
tindakan S : Pasien mengatakan lebih nyaman
O:
- Pergerakan ekstremitas tampak meningkat
- Kekuatan otot meningkat
- Kekakuan sendi menurun
- Kelemahan fisik menurun
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan intervensi
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
- Ajarkan ambulasi sederhana misal berjalan dari tempat tidur ke kursi roda , berjalan dari
tempat tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi.
- Anjurkan melakukan ambulasi dini
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi
K. Evaluasi diri (berisi tentang kesenjangan langkah prosedur yang telah dilakukan dengan SOP
nya)
Tidak terdapat kesenjangan dalam melakukan intervensi sesuai dengan prosedur
L. Daftar pustaka / referensi
Merline, M.,S., Deepa, R., Nirmala, T. (2018). Effect of Intradialytic Exercise on Fatigue
Among Patient Undergoing Hemodialysis at Selected Hospital, Coimbatore. Department
of Medical Surgical Nursing. Sri Ramakhrisna Institute of Paramedical Science. International
Journal of Applied Research 2018; 4(4): 394- 397

Mengetahui,
Pembimbing Klinik/CI/CT Mahasisawa praktikan,

(………………….………) (………………….………)

Anda mungkin juga menyukai