Anda di halaman 1dari 7

PREDIKSI SOAL UKOM 2020 (21-30)

21. Tn. F usia 50 tahun bekerja sebagai pekerja tambang batu bara. Sejak 3 bulan yang
lalu merasakan nyeri pada lutut kanannya setelah turun dari truk. Dirujuk ke
fisioterapi dengan keluhan nyeri dan kaku terutama pagi hari, hasil pemeriksaan fisik
didapatkan deformitas bilateral knee varus. Hasil foto x ray didapatkan gambaran
penyempitan space joint dan terdapat bone spur. Apakah intervensi fisioterapi yang
sesuai untuk klien di atas?
a. Manual therapy
b. Muscle release
c. Kinisotape
d. Terapi latihan
e. Elektrotherapy
Pembahasan :
Kinesiology taping (KT) adalah alat terapi yang tidak hanya digunakan
untuk cedera olahraga tapi untuk berbagai kondisi lainnya.  Ini dikembangkan oleh
Kiropraktor Japana, Dr. Kenzo Kase pada tahun 1970-an dengan tujuan untuk
fasilitasi proprioseptif; mengurangi kelelahan otot; fasilitasi otot; mengurangi
nyeri otot onset tertunda; penghambatan rasa sakit; penyembuhan yang lebih baik,
seperti mengurangi edema, dan perbaikan drainase limfatik dan aliran darah.
Pemasangan Kinesiology taping (KT) pada knee:
- Patella McConnel Taping teknik dikembangkan untuk kinematika
patellofemoral. Ada beberapa variasi dari prosedur perekatan tergantung pada
kebutuhan khusus pasien (misalnya meluncur, miring, dan / atau rotasi). Bentuk
rekatan patela ini telah dilaporkan untuk mengurangi nyeri lutut anterior,
mengatur gaya tarik mediolateral dari patela, meningkatkan kesejajaran sendi dan
memfasilitasi vastus medialis obliqus. Meskipun telah dilaporkan untuk
mengurangi nyeri dan meningkatkan fungsi pada orang dengan sindrom nyeri
patellofemoral selama aktivitas kehidupan sehari-hari, bukti kuat untuk
mengidentifikasi mekanisme yang mendasari masih belum tersedia
- Tendinopathy Taping, Banyak atlet mengatakan bahwa rasa sakit mereka
berkurang saat mengenakan strap (anekdot evidance). Namun, saat ini hanya ada
sedikit bukti ilmiah untuk keefektifan tali patela dan pita olahraga pada
tendinopati patela
- MCL Taping, untuk menopang ligamen kolateral medial setelah cedera adalah
praktik yang umum, terutama saat kembali berolahraga.  Meskipun didukung oleh
bukti anekdotal, tidak ada bukti penelitian yang mendukung teknik ini.

22. Seorang laki-laki umur 45 tahun berobat ke fisioterapi dg keluhan batuk sputum sulit
keluar, nyeri dada dan sesak napas yang bertambah saat menarik nafas dalam. Px
sudah ke dokter karena merasa demam dan batuk sehingga diberikan obat penurun
panas dan obat batuk. Keluhan ini sudah terjadi selama 3 bulan. Pemeriksaan apa
yang penting diperhatikan sebelum intervensi fisioterapi
A. Frekuensi pernafasan dan jantung
B. Trauma pernapasan
C. Warna sputum dan jumlahnya
D. Gerak dna fungsi chest
E. Jumlah sputum
Pembahasan :
23. seorang laki-laki 18 th datang ke fisioterapi dengan keluhan sesak. Setelah dilakukan
pemeriksaan inspeksi, didapatkan bad posture berupa kifosiss derajat sedang pada remaja
itu. Hal ini menyebabkan otot-otot asesori pernapasan tdk bekerja secara maksimal.
Sehingga terapis memberikan treatment dg melatih pola napas yang baik, disertai
modifikasi gerakan pada trunk dan ekstremitasnnya utk optimalisasi breathing. Treatment
yg diberikan oleh fisioterapi tersebut yaitu?
A. Huffing
B. Inhalasi
C. Breathing exercise
D. Abdominal breathing
E. Mobility chest exercise
Pembahasan :
- Mobility chest exercise, Latihan mobilitas dada efektif dalam meningkatkan
mobilitas dinding dada, trunk, bahu, meningkat ventilasi di sisi dada, menekankan
kedalaman inspirasi dan mengontrol ekspirasi. Latihan ini adalah efektif dalam
meningkatkan ekspansi dada pada subjek dengan efusi pleura. Studi yang dilakukan
oleh Vikram et al (2012) menyimpulkan bahwa latihan mobilitas dada telah
menghasilkan kemajuan fungsi pernapasan seperti penurunan tingkat dispnea dan
peningkatan signifikan dalam ekspansi dada saat menerapkan protokol peregangan
khusus dalam komplikasi seperti retensi sekresi dan efusi pleura setelah anefrostomi
ekor babi perkutan (Ferreira et al., 2010)
- Huffing, teknik yang membantu mengeluarkan lendir dari paru-paru. Huffing teknik
ekspirasi yang memungkinkan lendir untuk bergerak ke atas melalui saluran udara,
indiasi huffing : COPD/PPOK, Emphysema, Cystic fibrosis
- Breathing exercises merupakan kombinasi dari latihan pernapasan dengan latihan
fisik yang berguna untuk memelihara dan meningkatkan kebugaran secara umum
serta digunakan untuk memelihara fungsi pernapasan pada pasien dengan gangguan
pernapasan jangka panjang seperti asma
- Abdominal Breathing/ diafragm Breathing bertujuan untuk membantu meningkatkan
ventilasi secara optimal dan membuka jalan udara pada saluran pernapasan, sehingga
dapat mengembangkan paruparunya dengan lebih optimal.Teknik ini menitik beratkan
penggunaan otot diafragma saat melakukan pernapasan (inspirasi ekspirasi).
Membantu menggunakan diafragma dengan benar selama pernapasan dan mampu
menguatkan diafragma, menurunkan kerja pernapasan dengan memperlambat
frekuensi pernapasan, menurunkan kebutuhan oksigen, dan energi yang lebih sedikit
untuk bernapas (Pangestuti et al., 2015)

24. Pemerintah melalui program GERMAS (Gerakan Masyarakat Sehat) mencanangkan


program aktivitas fisik bagi seluruh masyarakat dalam rangka upaya promotif dan preventif.
Program tersebut diantaranya dalah melakukan aktivitas fisik rutin sekurang-kurangnya
selama 30 menit perhari, 5 hari dalam seminggu. Apakah aspek penentuan dosis aktivitas
fisik dalam kasus tersebut ?
a. Frekuensi dan Tipe
b. Time dan Tipe
c. Intensitas dan durasi
d. Frekunesi dan intensitas
e. Time dan frekuensi
Pembahasan :
Promotif, Mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan bagi individu dan masyarakat
umum. Pemberian informasi melalui penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari promosi
kesehatan mampu meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan
Preventif, Pencegahan terhadap gangguan, keterbatasan fungsi, ketidak mampuan individu
yang berpotensi untuk mengalami gangguan gerak dan fungsi tubuh akibat faktor-faktor
kesehatan/social ekonomi dan gaya hidup.

 F ( Frekuensi )
Frekuensi adalah lama waktu terapi yang dilakukan dalam satu periode, semisalkan
dalam 1 minggu melakukan terapi 3 kali.
 I  ( Intensitas )
Intensitas adalah penentuan ukuran atau jumlah dari sebuah intervensi yang diberikan
kepada pasien.
 T (Tipe)
Tipe latihan adalah sebuah penentuan terapi yang diberikan kepada pasien. Sebagai
contoh pengguan ultrasound.
 T (Time)
Time adalah waktu intervensi yang diberikan kepada pasien

25. Seorang bayi laki-laki usia 12 bulan diajak oleh orang tuanya datang ke fisioterapi. Anak
masih duduk dengan tangan menumpu dan belum dapat duduk mandiri, tidak mau menoleh
kearah suara, dan belum mampu meraih mainan. Apa instrument perkembangan yang tepat
untuk memeriksa perkembangan pada aspek di atas?
a. M-CHAT
b. GMFM
c. GMFCS
d. DDST-II
e. Sensory Profile
Pembahasan :
- Denver Developmental Screening Test (DDST) II adalah alat bantu untuk menilai
tingkat perkembangan anak usia 0-6 thun sesuai dengan tugas untuk kelompok
umurnya pada saat melakukan tes. Denver II dapat digunakan untuk memonitor dan
memantau perkembangan bayi atau anak dengan resiko tinggi terjadinya
penyimpangan atau kelainan perkembangan secara berkala. Tes ini juga tidak untuk
mendiagnosa ketidakmampuan dan kesukaran belajar, gangguan bahasa atau
gangguan emosional, subtitusi evaluasi diagnostik atau pemeriksaan fisik anak. Tes
ini lebih mengarah pada perbandingan kemampuan atau perkembangan anak dengan
kemampuan anak lain yang seumurnya.
- M-CHAT (Modified Checklist for Autism in Toddler) digunakan untuk skrining balita
usia 16-30 bulan, untuk menilai risiko gangguan spektrum autis (autism spectrum
disorder/ASD). Pengguna harus memperhatikan walaupun dengan Follow-Up, angka
signifikan anak yang gagal M-CHAT-R tidak didiagnosis ASD; melainkan anak ini
berisiko mengalami gangguan atau keterlambatan perkembangan lainnya, oleh karena
itu, follow-up harus dilakukan pada anak yang diskrining positif.
- Gross Motor Function Measure (GMFM) adalah suatu jenis pengukuran klinis untuk
mengevaluasi perubahan fungsi gross motor pada penderita CP. Terdiri dari 88 item
pemeriksaan, aktifitas pada posisi berbaring dan berguling (17 item), duduk (20 item),
berlari dan melompat (12item)
- Gross Motor Function Classification System (GMFCS) untuk cerebral palsy
didasarkan pada gerakan diri, dengan penekanan pada duduk, transfer, dan
mobilitas. Fokus menentukan tingkat yang paling mewakili kemampuan anak atau
remaja dan keterbatasan dalam fungsi motorik kasar. Penekanan pada kinerja
biasanya di rumah, sekolah, dan pengaturan masyarakat (yaitu, apa yang mereka
lakukan) dan kemampuan .
26. seorang px umur 57 th mengeluhkan sesak nafasm batuk dan nyeri pada pundak ketika
batuk. Px mengalami hal ini sejak seminggu yang lalu namun px hanya membeli beberapa
obatbatuk di apotik, karena keluhan tidak berkurang dan bertambah parah akhrinya px
dibawa berobat oleh keluarga px ke rs. Setelah menjalani pemeriksaan, didapatkan hasil
pemeriksaan auskultasi didapatkan suara pernafasaam ekspirasi yang memanjang dan
disertai wheezing, riwayat merokok 3 bungkus/hari, px merokok sejak berusia 25 tahun.
Setelah dilakukan foto rotgen torax terdapat emphysematous. Apakah intervensi yang tepat
untuk mengurangi sesak nafas?
A. Batuk efektif
B. Pursed lips breathing
C. Nebulizer
D. Stretching exercise
E. Strengthening exercise
Pembahasan :
Pursed lips breathing adalah teknik sederhana yang terdiri dari menghirup melalui
hidung dan menghembuskan napas melalui mulut dengan bibir terangkat. Seorang
pasien diinstruksikan untuk menarik napas melalui hidung selama beberapa detik
dengan mulut tertutup dan kemudian menghembuskan napas perlahan selama 4
sampai 6 detik melalui bibir dalam posisi bersiul atau mencium. Ini dapat dilakukan
dengan atau tanpa kontraksi otot perut. 
Pursed lips breathing adalah teknik yang efektif untuk

 Meningkatkan pertukaran gas (oksigen dan karbon dioksida) [2]


 Perlambat laju kedaluwarsa [2]
 Tingkatkan volume udara yang kedaluwarsa [2]
 Batasi hiperinflasi dinamis selama periode peningkatan kebutuhan ventilasi,
termasuk aktivitas sehari-hari dan olahraga [2]
 Kurangi laju pernapasan dan ventilasi menit [2]
 Tingkatkan volume tidal, dan kurangi kerja pernapasan [2]
 Meredakan dispnea dan meningkatkan toleransi olahraga 

27. seorang laki-laki 50 th dg diagnosa TB paru datang ke klinik ft dg keluhan sesak napas.
Setelah dilakukan o=inspeksi, terlihat pola napas dg ekspirasi yg pendek. Hasil pemeriksaan
menunjukan jumlah pola residu yg terlalu banyak. Sehingga harus diajarkan breathing
exercise untuk membantu mengurangi keluhannya. Teknik yg paling tepat diberikan px
tersebut adalah?
A. Segmental breathing
B. Diafragma breathing
C. Abdominal breathing
D. Resisted belt breathing
E. Assisted belt breathing
28. Tn X umur 30tahun mengalami keluhan pada lutut sebelah kanan. Datang ke klinik ft dengan
lutut kanan terpasang deker. Setelah dilakukan assessment pasien mengalami keterbatasan
pada gerak ekstensi lutut. Untuk melakukan test selanjutnya fisioterapis harus mengerti
jaringan spesifik pada lutut. Apakah yang dimaksud dengan struktur jaringan spesifik di atas?
a. bursa
b. semua unsur struktur pembangun dalam suatu komponen system
c. ligament
d. bone
e. joint
29. Seorang perempuan hamil usia 30 tahun dirujuk ke fisioterapis karena nyeri punggung
bawah sejak awal trimester 3. Dari pemeriksaan inspeksi terlihat hiperlordosis cervical dan
lumbal, serta waddling gail. Keluhan yang dirasakan cukup mengganggu aktivitas
kesehariannya. Fisioterapis memberikan intervensi untuk mengurangi keluhan klien.
Apakah intervensi yang sesuai untuk klien tersebut?
a. TENS
b. Massage
c. Koreksi postur
d. Superfisial heat
e. Latihan di kolam
Pembahasan :
Waddling gail (gaya berjalan goyah)
Nyeri punggung bawah kadang akan menyebar sampai ke panggul paha dan turun ke
kaki, kadang akan meningkatkan nyeri tekan di atas simpisis pubis . Nyeri tersebut bisa
muncul seiring dengan pertambahan berat badan. Perubahan mobilitas dapat ikut
berpengaruh pada perubahan postur tubuh dan dapat menimbulkan rasa tidak enak di
punggung bagian bawah. Apalagi janin berkembang semakin besar sehingga punggung
mudah tertarik atau merenggang
Selama kehamilan, latihan ringan sampai sedang aman diberikan kepada ibu hamil
(Hinman et al., 2015). Latihan yang bisa diberikan yaitu latihan - latihan dengan gerakan-
gerakan stretching yang aman untuk ibu hamil seperti lumbar fleksion exercise, juga
latihan - latihan ringan seperti diaphragm breathing exercise
- ada pengaruh pemberian Myofascial Release terhadap nyeri punggung bawah pada
ibu hamil usia kandungan 6-8 bulan di Desa Mranggen
30. Seorang anak laki-laki usia 4 tahun menderita luka bakar di bagian dada dan kedua lengan.
Saat ini berada di bangsal luka bakar dan merupakan hari pertama melakukan fisioterapi.
Setelah selesai melakukan pemeriksaan fisioterapis menentukan latihan gerak pasif untuk
menjaga lingkup gerak kedua lengannya. Setelah latihan fisioterapis memberikan edukasi
supaya latihan yang dilakukan lebih efektif. Apakah edukasi yang sesuai untuk paslen
tersebut?
a. Melakukan latihan di rumah
b. Melakukan kompres es
c. Melakukan kompres hangat
d. Mendiamkan saja
e. Melakukan latihan saat di RS
Pembahasan :

Anda mungkin juga menyukai