Anda di halaman 1dari 9

1.

Seorang perempuan usia 32 tahun ibu rumah tangga, datang ke fisioterapis atas rujukan
dokter dengan keluhan nyeri pada bahu kanan setelah 2 hari yang lalu bermain bulu
tangkis. kada pemeriksaan ditemukan nyeri gerak aktif abduksi positif, gerak pasif tidak
nyeri dan AROM dalam batas normal serta terdapat nyeri tekan pada tendon otot
supraspinatus. Apa intervensi fisioterapi yang tepat pada kasus tersebut ?
a. Ultrasound dan Infra red radiation
b. Ultra sound dan transverse friction
c. Transverse friction dan microwave diathermy
d. Infrared radiation dan short wave diathermy
e. Microwave diathermy dan short wave diathermy
Pembahasan:
Fungsi Ultrasound:
Dalam mode termal, US akan paling efektif dalam memanaskan jaringan kolagen padat
dan akan membutuhkan intensitas yang relatif tinggi, lebih disukai dalam mode kontinu
untuk mencapai efek ini.Banyak makalah telah berkonsentrasi pada efektivitas termal
ultrasound, dan sebanyak itu dapat digunakan secara efektif dengan cara ini ketika dosis
yang tepat dipilih (mode kontinu> 0,5 W cm-2), fokus makalah ini akan pada non termal.
efek. Lehmann [30] mengemukakan bahwa efek yang diinginkan dari panas terapeutik
dapat dihasilkan oleh US. Ini dapat digunakan untuk secara selektif menaikkan suhu
jaringan tertentu karena cara kerjanya. Di antara jaringan yang lebih efektif dipanaskan
adalah periosteum, jaringan kolagen (ligamen, tendon & fasia) & otot fibrotik  [31] . Jika
suhu jaringan yang rusak dinaikkan menjadi 40-45 ° C, maka akan terjadi hiperemia,
yang efeknya akan terapeutik. Selain itu, suhu dalam kisaran ini juga dianggap
membantu dalam memulai resolusi keadaan inflamasi kronis [32] . Sebagian besar otoritas
saat ini mengaitkan kepentingan yang lebih besar dengan efek non-termal AS sebagai
hasil dari beberapa percobaan investigasi dalam 15 tahun terakhir atau lebih.

Terapi ultrasound yang mempergunakan gelombang suara energi tinggi yang


dapat dirubah menjadi panas pada jaringan tubuh bagian dalam. Antara alat ultrasound
dan kulit diolesi jel, minyak atau air yang berfungsi sebagai penghantar gelombang suara.
Energi dihasilkan oleh kristal kuarsa yang dapat kemudian menembus jel, menghasilkan
panas pada jaringan lunak dan bahkan tulang di bagian dalam, meningkatkan aliran darah
dan metabolisme jaringan serta meningkatkan ambang batas nyeri. Pada frekuensi 1
megahertz sampai 3 megahertz, gelombang ultra dapat menembus struktur yang lebi dalam
seperti kapsul persendian, tendon dan ligamen sehingga dapat meningkatkan
jangkauan gerak sendi. Gelombang suara ultra juga memiliki efek anti inflamasi yang
kuat serta efektif untuk mengurangi keteganagan otot yang sering mengakibatkan nyeri
punggung dan sering terjadi pada peradangan saraf (neuritis).

Efek thermal terapi ultrasound ditemukan sangat bermanfaat dalam terapi


gangguan musculoskeletal, menghancurkan jaringan parut dan membantu mengulur
tendon. Penggunaan ultrasound dalam terapi panas dapat dikombinasikan dengan
stimulasi elektrik pada otot. Kombinasi ini dapat meningkatkan kemampuan pembersihan
sisa metabolisme, mengurangi spasme otot serta perlengketan jaringan. Ultrasound
terapetik juga memiliki efek anti peradangan yang dapat mengurangi nyeri dan kekakuan
sendi. Terapi ini dapat digunakan untuk memperbaiki impingement (jepitan) akar syaraf
dan beberapa jenis neuritis (peradanagn saraf) dan juga bermanfaat untuk penyembuhan
paska cedera. Selain efek thermal, terapi ultrasound juga menghasilkan efek non thermal
berupa kavitasi dan microstreaming. Kavitasi merupakan proses dimana terdapat bentukan
gelembung udara yang dapat membesar dalam jaringan sehingga dapat meningkatkan
aliran plasma dalam jaringan. Microstreaming merupakan desakan gelombang suara pada
membran sel yang dapat meningkatkan kerja pompa sodium sel yang dapat mempercepat
proses penyembuhan.

Shortwave dan Microwave Diathermy


Shortwave dan microwave diathermy merupakan dua modalitas yang dapat
memancarkan energi elektromagnet yang mampu menimbulkan panas pada jaringan yang
lebih dalam. Gelombang tersebut secara selektif diserap oleh jaringan dengan kadar air
yang tinggi misalkan otot. Banyaknya energi panas diserap oleh otot bergantung pada
ketebalan otot dan tebalnya lapisan lemak di bawah kulit. Bentuk terapi dengan
shortwave diathermy dapat berupa gelombang kontinyu maupun gelombang yang
terputus putus. Dengan menggunakan jenis pulsed, kenaikan suhu dapat dibatasi, persepsi
penderita terhadap rasa panas juga berkurang. Terapi dengan gelombang mikro
bermanfaat untuk mengatasi gangguan sprain, strain, hernia diskus, spasme otot dan
arthritis. Terapi gelombang mikro sering dipergunakan untuk terapi nyeri punggung
bawah, tenosyvitis (radang selaput tendon) dan osteoarthritis lutut. Daya tembus
shortwave diathermy adalah sekitar 2,5 cm pada shortwave diathermy tipe condensor dan
4 cm pada shortwave diathermy tipe induktif. Microwave diathermy pada prinsipnya
sama dengan shortwave diathermy akan tetapi dengan panjang gelombang yang lebih
panjang sehingga daya tembusnya lebih baik, sampai dengan 5 cm pada atlet dengan
ketebalan lemak 0,5 cm. Target suhu pada pemakaian microwave diathermy adalah 40
sampai 45 C dan dapat terlokalisasi lebih baik daripada shortwave diathermy. Fungsi
shortwave diathermy sering juga dipergunakan dalam praktek fisioterapi. Alat ini
mempergunakan arus listrik frekuensi tinggi untuk meningkatkan suhu pada kulit.
Bagian-bagian tubuh yang besar seperti punggung dan pinggang dapat diterapi dengan
shortwave diathermy karena penetrasi suhu dapat lebih dalam daripada
mempergunakan metode terapi panas non-electric.

Deep Transverse Friction merupakan suatu tehnik massage dengan menggerakkan jaringan
superficial diatas jaringan yang lebih dalam untuk menjaga kontak tangan yang kuat dengan
kulit, menggunakan gerakan transversal pada area yang terbatas. Tekanan yang diberikan
adalah tekanan yang dalam dan kuat, sehingga dapat meningkatkan tension pada struktur
tersebut sehingga dan mengulur daerah tersebu

a Friction dapat menstimulasi phagocytosis

Transverse Friction yang diaplikasikan pada awal fase inflamasi dapat memperbesar
mobilisasi cairan jaringan dan dapat mengakibatkan penambahan phagocytosis.
b Friction dapat menstimulus serabut dalam regenerasi jaringan penghubung Selama masa
pematangan,jaringan yang rusak dibentuk dan dikuatkan kembali dengan memindahkan,
mengorganisir dan menempatkan kembali sel-sel dan matriks. Transverse Friction dengan
penekanan yang teratur pada jaringan lunak yang cederabertujuan untuk pembentukan ulang
struktur kolagen pada jaringan penghubung dan kemudian membentuk kembali kolagen
tersebut.
c Friction dapat mencegah formasi adhesi dan adhesi ruptur yang diinginkan Transverse
Friction bertujuan untuk mencegah pergerakan transverse pada struktur kolagen dari jaringan
penghubung, cross link dan formasi adhesi. Pada tahap awal proliferasi ketika cross link
masih lemah, friction akan sangat membantu untuk menghilangkan nyeri tersebut. Ketika
cross link sudah kuat atau adhesi telah dibentuk, teknik friction yang digunakan lebih lembut
pada jaringan yang rusak dan memobilisasi cross link antara serat kolagen dan adhesi, antara
jaringan penghubung yang sedang diobati dan jaringan di sekitarnya. 4)
d Friction menimbulkan hiperemia traumatis Friction yang banyak dapat menghasilkan
vasodilatasi dan menambah aliran darah ke jaringan tersebut. Dengan pergerakan endogen
dapat mengakibatkan berkurangnya rasa nyeri.
e Modulasi nyeri tingkat supraspinal Transverse Friction dapat merangsang saraf Ad (IIIb)
atau saraf tipe C (IV) yang dibawa ke supra spinal (thalamus) sehingga menghasilkan
endorphin dan enkaphalin yang dapat memberikan efek menurunkan nyeri dan mengantuk.

2. Seorang perempuan usia 43 tahun post ORIF plate and screw fraktur femur 1/3 distal 3 hari
yang lalu, Dokter bedah merujuk ke fisioterapi untuk melakukan latihan mobilisasi jalan
dengan menggunakan kruk. Berdasarkan hasil pemeriksaan terdapat nyeri VAS 6/10 dan
masih ada oedem. Apakah metode latihan jalan yang sesuai untuk pasien tersebut?
a. Non weight bearing
b. Partial weight bearing
c. Full weight bearing
d. Touch down weight bearing
e. Weight bearing as tolerated
Pembahasan:
Status NWB berarti pasien tidak boleh meletakkan beban apapun melalui anggota tubuh yang
terkena
PWB adalah istilah yang luas dan dapat berkisar dari apa pun yang lebih besar dari bantalan
non-berat hingga apa pun yang kurang dari bantalan berat penuh. [4] Status tersebut biasanya
disertai dengan angka persentase untuk menjelaskan lebih lanjut sejauh mana berat badan
yang direkomendasikan. Sebagian besar definisi dalam literatur mendefinisikan bantalan
berat parsial sebagai 30% sampai 50% dari berat badan pasien.
FWB berarti tidak ada batasan untuk menahan beban. Dengan kata lain, 100% berat badan
seseorang dapat ditularkan melalui anggota tubuh yang ditunjuk. Istilah ini agak dapat
dipertukarkan dengan istilah 'beban yang ditoleransi' (WBAT) yang memungkinkan pasien
untuk membatasi sendiri berat badan mereka hingga berat badan penuh.
Definisi TTWB kurang didefinisikan dalam literatur penelitian. [3] Dalam praktek klinis,
biasanya digambarkan memiliki kemampuan untuk menyentuh kaki atau jari kaki ke lantai
tanpa menopang beban dari anggota tubuh yang terkena. Tekanannya harus cukup ringan
untuk menghindari kerenyahan kentang di bawah kaki.
Latihan berjalan merupakan aspek terpenting pada pasien sehingga mereka dapat kembali
melakukan aktivitasnya seperti semula. Latihan ini dilakukan secara bertahap. Dapat
diberikan secara bertahap dari Non Weight Bearing, Partial Weight Bearing, Full Weight
Bearing. Tetapi sebelumnya pasien harus dilatih ketahanan dalam berdiri dengan menekuk
salah satu
lutut.Selama 3 minggu pasca operasi pasien diharuskan untuk berjalan
dengan tipe Non Weight Bearing (NWB) (Kisner, 2007).
3. seorang perempuan 33tahun datang kepoli fisioterapi di salah satu RS di Dki Jakarta dg
keluhan nyeri pinggang kanan. Setelah dilakukan penegakan diagnosis oleh fisioterapi
memutuskan utk melakukan intervens berupa TENS . apakah persiapan fisioterapi yang
harus dilakukan sebelum melakukan tindakan?
A. Melakukan pemeriksaan sensorik nyeri
B. Melakukan pemeriksaan sensorik kasar halus
C. Melakukan pemeriksaan sensorik panas dingin
D. Melakukan pemeriksaan sensorik tajam tumpul
E. Melakukan pemeriksaan sensorik diskriminasi 2titik
4. Seorang perempuan usia 7 bulan diantar oleh keluarganya datang ke klinik fisioterapi
kemudian dilakukan pemeriksaan reflex primitive seperti ANTR, STNR dan moro reflex
dengan hasil positif. Apakah diagnosis pada kasus tersebut?
a. Hidrocepalus
b. Mental retradasi
c. Cerebal atropi
d. Cerebal disorder
e. Down syndrome
Pembahasan: Gambaran klinis hidrosefalus sebelum penutupan jahitan kranial (usia <2
tahun) meliputi makrosefali, lingkar kepala yang meningkat, tanda sunsetting, vena kulit
kepala yang membengkak, keterlambatan perkembangan, makan yang buruk dan regresi.
Setelah penutupan jahitan kranial, gejala akut meliputi sakit kepala, muntah, mengantuk,
papilodema dan koma pada kasus yang ekstrim. Presentasi kronis dan gambaran klinis
hidrosefalus tekanan normal termasuk gangguan kognitif inkontinensia dan gangguan
gaya berjalan

5. Seorang perempuan usia 39 tahun dirujuk ke fisioterapi dengan diagnosis medis stroke
infark, hemiparese dextra, 8 bulan yang lalu. Pasien mengeluh nyeri di bahu kanannya.
Inspeksi didapatkan bahu kanan sedikit lebih depresi dari bahu kiri dan Nampak
atrofi. Fisioterapi memperhatikan perbedaan bahu dan akan melakukan
pengukuran. Apakah pengukuran yang harus dilakukan?
a. MMT
b. MMSE
c. Ashworth
d. Antropometri
e. Two Point Discrimination
Pembahasan:
- Antropometri, dalam antropologi fisik merujuk pada pengukuran individu manusia untuk
mengetahui variasi fisik manusia. Kini, antropometri berperan penting dalam bidang
perancangan industri, perancangan pakaian, ergonomik, dan arsitektur.
- Ujian Mini-Mental State atau tes Folstein adalah kuesioner dengan 30 poin yang
digunakan secara ekstensif dalam pengaturan klinis dan penelitian untuk mengukur
gangguan kognitif. Ini biasanya digunakan dalam pengobatan dan kesehatan terkait
untuk menyaring demensia.
6. panjang gelombang laser selalu satu (tunggal) sifat ini memberikan stimulus terhadap respon
biologis dari suatu sel apabila mendapat stimulus dari laser. Apa nama sifat laser yang
sesuai dengan pernyataan tersebut?
a. koheren
b. frekuensi tinggi
c. monocrhomatis
d. polarisasi
e. disperse
Pembahasan:
- Koheren
Cahaya koheren, Arah gelombang sinar member energi yang kontinue,
sehingga absorbs dari energi laser sangat besar pengaruhnya terhadap sel (struktur biologis)
- Berkas laser memiliki intensitas sangat tinggi, jauh lebih besar dari cahaya sumber
lainnya. Bila dibandingkan dengan sinar pada umumnya, maka Laser sesuai dengan proses
pembuatannya mempunyai frekuensi yang sangat tinggi,
sehingga bila dikenakan pada suatu jaringan maka akan mempunyai sifat merusak (tissue
damage). Sebagai tujuan terapi Laser dapat digunakan dengan tujuan :Coagulasi jaringan,
pemotong jaringan dan biostimulasi.
- Monokromatis artinya hanya satu frekuensi yang dipancarkan. Cahayanya hampir
ekawarna (Monokromatik). Terdiri dari satu jenis panjang gelombang yaitu spektrum
sinar visible yang terdiri dari satu warna. Sifat ini memberikan stimulus
dan menghasilkan respon biologis dari suatu sel apabila mendapat stimulasi dari
Laser.
7. Seorang perempuan usia 24 tahun, 18 jam post SC dan sedang dirawat di ruang perawatan
dirujuk ke fisloterapis.Pasien mengeluh nyeri pada daerah luka operasi terutama saat
berubah posisi, Fisioterapis memberikan intervensi yang bertujuan mengurangi keluhan
klien. Apakah intervensi fisioterapi yang paling tepat dilakukan untuk pasien tersebut?
a. Ajarkan latihan otot abdominal
b. Motivasi ibu untuk latihan aktif tungkai
c. Anjurkan ibu untuk melakukan relaksasi nafas dalam
d. Anjurkan ibu untuk mempertahankan posisi telentang guna menghindari tekanan
intrabdominal
e. Anjurkan ibu untuk tidak melakukan mobilisasi miring kanan dan miring kiri guna
meminimalkan rasa nyeri
Pembahasan:

post sectio caesarea :


Merupakan gerakan aktif dimana pasien melakukan sendiri suatu gerakan dan melawan
gravitasi untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot. Manfaat dari free active exercise
adalah untuk mencegah trombosis, melancarkan sirkulasi darah, meningkatkan elastisitas otot
perut dan mengurangi nyeri dengan melibatkan semua anggota gerak tubuh bagian atas dan
bawah. Latihan ini melibatkan pergerakan bahu, siku, pergelangan tanggan, pinggul, lutut dan
kaki serta pergelangan kaki.

Breathing exercise selain dapat meningkatkan volume kapasitas paru juga dapat mengurangi
nyeri dikarenakan dapat memberikan efek rileksasi pada ibu post operasi dengan
meningkatnya rileksasi pada ibu maka dapat menurunkan nyeri pada daerah incisi (Latief,
2010). Pemberian terapi latihan berupa statik kontraksi akan mengkontraksikan otot dan
melancarkan suplay nytrisi ke otot-otot perut dan dasar panggul yang terlibat dalam proses
kehamilan dan persalinan sehingga nyeri akan berkurang.
Relaksasi menenangkan pikiran dan menyegarkan tubuh. Ini sangat penting bagi orang yang
hidup dengan rasa sakit. Nyeri meningkatkan ketegangan otot yang pada gilirannya
menimbulkan lebih banyak nyeri. Saat otot tegang, otot akan menegang dan meningkatkan
tekanan pada saraf dan jaringan lain serta tempat nyeri kita, yang dapat memperburuk rasa
sakit. Relaksasi dapat membantu memutus siklus ketegangan nyeri. . Bernapas dalam
membantu membuat Anda rileks. Mempelajari pernapasan dalam mengurangi ketegangan
otot sehingga mengurangi rasa sakit. 

8. Seorang pasien datang ke fisioterapis. Pasien tersebut merupakan rujukan dari dokter
spesialis jantung dan pembuluh darah dengan diagnosa medis Buerger’s disease. Pada saat
dilakukan assesment ditemukan hasil : Nyeri (+), Spasme (+), gangguan peredarah (+) dan
Hipertensi (-). Maka teknik latihan apakah yang dapat diberikan pada pasien tersebut?
A. Heating
B. Contrasbath
C. Massage
D. Burger
E. Exc
Pembahasan:
Penyakit Buerger adalah kondisi yang ditandai dengan munculnya rasa nyeri pada tangan
dan kaki, dengan kulit yang pucat. Hal itu disebabkan karena pembuluh darah tangan dan
kaki mengalami gangguan berupa peradangan dan pembengkakan, yang kemudian dapat
tersumbat akibat terbentuknya gumpalan darah. Bueger disease merupakan suatu peradangan
pada pembuluh darah arteri dan vena serta saraf pada tungkai yang menyebabkan
gangguan aliran darah. Jika tidak diobati dapat menyebabkan gangren pada daerah
yang dipengaruhinya. Penyakit Buerger dikenal juga sebagai tromboangitis
obliteran.
Kontras bath adalah salah satu cabang hidroterapi dimana bagian yang akan diterapi
dicelupkan ke air hangat (40-41.1°C)dan dingin (10- 15.5°C) secara bergantian dan berulang-
ulang. Terapi ini biasa digunakan untuk mengurangi inflamasi dan nyeri.

Buerger Allen exercise merupakan salah satu variasi gerakan aktif pada area ektremitas ba-
wah dan plantar dengan menerapkan gaya gra-vitasi sehingga setiap tahapan gerakan harus
dilakukan dengan teratur. Latihan ini dilaku-kan membantu kebutuhan oksigen dan nutrisi ke
dalam pembuluh darah arteri dan vena, memperkuat dan memaksimalkan kerja otot-otot
kecil, mencegah terjadinya kelainan ben-tuk kaki dan memperlancar sirkulasi. Gerakan yang
baik dan teratur membantu meningkatan aliran darah ar-teri dan vena dengan cara pembukaan
kapiler (pembuluh darah kecil di otot), gerakan ini meningkatkan vaskularisasi pembuluh
darah sehingga meningkatkan penyediaan darah da-lam jaringan (Salindeho, Mulyadi, &
Rottie, 2016).

9. seorang laki-laki berusia 54 tahun datang kef t dengan keluhan nyeri pada kaki kiri dan
kanan. Kadang terasa gatal dan bebal pada jari-jari kaki. Saat dilakukan inspeksi kulit
tampak memucat di ujung jari. Dan saat dilakukan palpasi, pulsasi arteri rendah. Hasil
pemeriksaan lain mengarah ke isufisiensi arteri. Bagaimanakah pemeriksaan spesifik ft yg
harus dilakukan untuk kondisi di atas?
a. memposisikan pasien duduk nyaman dan mengukur lingkar segmen tungkai pasien
b. menekan ujung jari kaki pasien selama beberapa detik kemudian melihat
responnya
c. meremas m.gastroc pada bagian badan ototnya pada posisi pasien tengkurap
d. memasukkan tungkai pasien ke dalam gelas ukur kemudian dihitung air yang tumpah
e. memposisikan pasien tidur telentang dan mengelevasikan tungkai sekitar 45 derajat

Pembahasan:Seiring berjalannya waktu, plak bisa sangat menyempit dan dapat


menyumbat arteri, sehingga mencegah aliran darah ke organ-organ vital di dalam tubuh.
Ketika aliran darah di arteri sistem vertebrobasilar Anda berkurang secara signifikan, kondisi
ini dikenal sebagai insufisiensi vertebrobasilar.

10. Seorang laki-laki usia 73 tahun dengan diagnosis medis Parkinson datang ke klinik
fisioterapi untuk melakukan terapi. Pemeriksaan inspeksi didapatkan pasien tidak
seimbang ketika berjalan dan langkahnya kecil-kecil. Fisioterapis melakukan
pemeriksaan spesifik untuk memastikan kondisi klien tersebut Apakah pemeriksaan
yang dilakukan?
a. Berg balance
b. Asworth scale
c. Finger to nose
d. Pemeriksaan postur
e. UPDRS motor scale
Pembahasan:

Skala Berg Balance adalah tes klinis yang digunakan secara luas atas kemampuan
keseimbangan statis dan dinamis seseorang, dinamai Katherine Berg, salah satu pengembang.
Untuk tes keseimbangan fungsional, BBS umumnya dianggap sebagai standar emas

UPDRS motor scale


Skala peringkat penyakit Parkinson yang seragam digunakan untuk mengikuti perjalanan
longitudinal penyakit Parkinson. Skala peringkat UPD adalah skala yang paling umum
digunakan dalam studi klinis penyakit Parkinson. UPDRS terdiri dari bagian-bagian ini:
Bagian I: evaluasi mental, perilaku, dan suasana hati.

The MDS-UPDRS features sections that require independent completion by people affected


by Parkinson's and their carers, and sections to be completed by the clinician.

 Part 1: non-motor experiences of daily living


 Part 2: motor experiences of daily living
 Part 3: motor examination
 Part 4: motor complications

Anda mungkin juga menyukai