Anda di halaman 1dari 10

Makalah Alat Terapi UltraSound

Disusun oleh :

Nama: Pieter Leba Kele Willi

NIM: 191313002

Program Studi D3 Teknologi Elektromedis

Fakultas Vokasi

Universitas Sanata Dharma

2021
Kata Pengantar

Pertama-tama puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesehatan, kesempatan serta pengetahuan, sehingga
makalah mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat tentang “Alat Terapi UltraSound” ini
dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan rekan-
rekan mahasiswa pada khususnya dan para pembaca makalah tentang Kesehatan
Lingkungan Kerja Laboratorium Instalasi Listrik ini yang merupakan salah satu bagian dari
mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat .

Semoga makalah yang telah kami susun ini dapat dipahami oleh siapapun yang
membacanya. Sebelumnya kami meminta maaf bilamana terdapat kesalahan kata atau
kalimat yang kurang berkenan, serta tak lupa kami juga mengharapkan adanya masukan
serta kritikan yang membangun dari anda demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi.

Yogyakarta, 19 Maret 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gelombang adalah gerataran yang merambat. Bentuk ideal darti suatu gelombang
akan mengikuti gerak sinusoide. Selain gerak elektromagnetik, radiasi gravitasional
juga bisa berjalan lewat vakum. Gelombang juga terdapat pada medium dimana
mereka dapat berjalan dan dapat memindahkan energy dari satu tempat ke tempat
lain tanpa mengakibatkan partikel medium berpindah permanen, yaitu tidak ada
paerpindahan masal. Satu gelombang dapat dilihat panjangnya dengan menghitung
jarak anatra lembah dan bukit (gelombang transversal) atau rapatan dan renggangan
(gelombang longitudinal).
Ultrasound sendiri merupakan gelombang suara yang frekwensinya terlalu tinggi
untuk didengar oleh pendengaran manusia, biasanya lebih dari 20kHz. Ultrasound
medis menggunakan transduser elektrik seukuran kotak korek api umtuk
memproduksi gelombang suara dengan frekwensi yang 100-1.000 kali lebih tinggi
untuk memperoleh gambaran seluruh tubuh.
B. Rumusan Masalah
1. Apa SOP dari alat terapi ultrasound?
2. Apa pengertian dari alat terapi ultrasound?
3. Apa fungsi dari alat terapi ultrasound?
4. Apa prinsip kerja dan cara kerja alat terapi ultrasound?
5. Apa blok diagram dan skematik alat terapi ultrasound?
C. Tujuan
1. Mengetahui SOP dari alat terapi ultrasound.
2. mengetahui pengertian dari alat terapi ultrasound.
3. Mengetahui fungsi dari alat terapi ultrasound.
4. mengetahui prinsip kerja dan cara kerja alat terapi ultrasound.
5. mengetahui blok diagram dan skematik alat terapi ultrasound.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Terapi ultrasound adalah metode pengobatan yang menggunakan teknologi
ultrasound atau gelombang suara untuk merangsang jaringan tubuh yang mengalami
kerusakan. Walaupun telah lama digunakan di bidang kedokteran untuk berbagai
tujuan, teknologi ultrasound lebih dikenal sebagai alat pemeriksaan daripada sebagai
alat terapi. Salah satu keuntungan terapeutik Terapi ultrasound adalah metode
pengobatan yang menggunakan teknologi ultrasound atau geldari ultrasound yang
belum terlalu dikenal adalah pengobatan cedera otot. Oleh karena itu, terapi
ultrasound sering digunakan dalam pengobatan muskuloskeletal dan cedera akibat
olahraga.
Keberhasilan penggunaan teknologi ultrasound sebagai alat terapi bergantung pada
kemampuannya untuk merangsang jaringan yang ada di bawah kulit dengan
menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi. Awalnya, terapi ini hanya
digunakan oleh terapis fisik dan okupasi. Namun, saat ini penggunaan terapi
ultrasound telah menyebar ke cabang ilmu kedokteran lainnya.
B. Prinsip kerja
Prinsip kerja alat ini adalah menggunakan gelombang suara f rekuensi tinggi untuk
meningkatkan produksi panas jaringan dalam sehinga dapat mengurangi rasa
nyeri. Alat ultrasound terapi ini menggunakan rangkaian pembangkit frekuensi yang
menghasilkan arus yang berfrekuensi 0,75-3 MHz. Arus ini berjalan menembus
kabel koaksial pada transducer elektroda yang kemudian di konversikan menjadi
vibrasi oleh adanya efek piezoelektrik. Gelombang ultrasonik (gelombang suara
frekuensi tinggi) yang diproduksi dengan cara getaran mekanis dari transduser dari
mesinUS. Transduser ini kemudian bergerak di atas permukaan kulit di daerah yang
cedera. Ketika gelombang suara ini kontak dengan udara, menyebabkan pemborosan
gelombang, sehingga gel khusus US diletakkan pada kulit untuk mamaksimalkan
kontak antara transduser dengan permukaan kulit. Ultrasound Therapy diterapkan
menggunakan transducer atau aplikator yang bersentuhan langsung dengan kulit
pasien. Gel yang digunakan pada semua permukaan kepala untuk mengurangi
gesekan dan membantu transmisi gelombang ultrasonik. Terapi ultrasound dalam
terapi fisik bolak kompresi dan penghalusan dari gelombang suara dengan
frekuensi> 20.000 siklus / detik. Frekuensi ultrasound terapi yang digunakan adalah
0,7-3,3 MHz. Penyerapan energi maksimum pada jaringan lunak terjadi dari 2
sampai 5 cm. Intensitas menurun sebagai gelombang menembus lebih dalam.
C. Fungsi
Terapi ultrasound adalah modalitas pengobatan yang digunakan oleh terapis fisik
atau okupasi terapis untuk mengobati kondisi sakit, dan untuk mempromosikan
penyembuhan jaringan. Sementara terapi ultrasound tidak efektif untuk semua
kondisi sakit kronis, mungkin membantu mengurangi rasa sakit jika Anda memiliki
salah satu dari berikut:
- osteoarthritis
- sakit myofascial
- radang kandung lendir Carpal tunnel syndrome
- rasa sakit yang disebabkan oleh jaringan parut Nyeri tungkai hantu
- terkilir dan strain
Terapi ultrasound sebagai modalitas pengobatan yang telah digunakan oleh terapis
selama 50 tahun terakhir untuk mengobati luka-luka jaringan lunak. Ultrasound
Therapy umumnya digunakan dalam pengobatan yang paling keluhan jaringan
lunak, khususnya lesi tendon, ligamen dan bursa. Fungsi dari probe sebagai pengalir
frekunsi yang dihasilkan ke kulit.

D. Cara Kerja
Ultrasound memiliki kemampuan mekanik gelombang suara dengan frekuensi lebih
dari 20.000 Hz. Selain itu, ultrasound menghantarkan gelombang dengan arah
longitudinal, sehingga dapat masuk ke dalam jaringan yang diharapkan dapat
menghasilkan efek biologis. Salah satu efek biologis ultrasound adalah dapat
menghantarkan panas. Efek panas inilah yang diambil untuk aplikasi dunia
kecantikan dalam merangsang pembentukan kolagen baru yang dapat memberikan
efek lifting alias kencang pada kulit.
E. Blok Diagram dan Skematik Diagram

Timer 7 Segmen

Power Pembangkit
Amplifier Probe
Supply Tegangan

Control Circuit
Blok diagram ini berawal dari power suplly yang mendapat teganga ac 220 dari pln, dari
blok power supply akan memberi tegangan ke pembangkit tegangan tinggi yang nantinya
akan membangkitkan amplifier yang menghasilkan ultrasound. Di pembangkit tegangan
tinggi terdapat dua blok yaitu timer dan seven segmen kita akan mengatur lamanya waktu
penyinaran di blok timer yang akan di tampilkan oleh seven segmen dalam satuan menit.
Di blok amplifer terdapat juga blok control circuit yang nantinya akan mengatur berapa
MHz yang akan di pilih untuk proses penyinaran. Setelah semua sudah di atur keluaran
alat ini ada di blok probe yang akan di tempelkan di pasien.

F. SOP TERAPI ULTRASOUND


1. Menggunakan pakaian yang longgar dan nyaman.
2. Dokter atau terapis akan memeriksa kembali daerah yang akan diberikan terapi dan
melakukan wawancara kembali mengenai kelainan yang diderita dan kemungkinan
kontraindikasi untuk pemberian terapi dan riwayat alergi terhadap zat-zat tertentu
yang dioleskan.
3. Dokter maupun terapis akan menjelaskan sekali lagi tujuan terapi ultrasound sesuai
kondisi dan keadaan seseorang, tiap individu berbeda.
4. Dokter atau terapis akan membersihkan daerah yang akan diterapi dari minyak
ataupun kotoran yang menempel di kulit termasuk dari lotion atau obat-obat gosok
yang dipakai sebelumnya menggunakan kapas alkohol atau kapas yang diberi air.
5. Bila mempunyai kulit yang sensitif dan sangat kering, sebaiknya diberitahukan
kepada dokter atau terapis, sehingga tidak akan digunakan kapas alkohol yang kadang
dapat menyebabkan iritasi kulit.
6. Dokter atau terapis akan memposisikan bagian yang akan diterapi senyaman
mungkin.
7. Dokter atau terapis akan melakukan pengaturan dosis alat ultrasound.
8. Dokter atau terapis akan memberikan gel di atas kulit yang akan diterapi ataupun
obat-obatan topikal tertentu dicampur dengan gel ultrasound pada terapi Ultrasound
Phonophoresis, kemudian mulai melakukan terapi dengan gerakan probe melingkar
atau maju mundur pada daerah tersebut.
9. Pada saat terapi dilakukan bila efek termal yang diinginkan, akan terasa hangat pada
daerah yang diterapi, bila efek mekanik atau non termal yang diinginkan maka tidak
akan terasa apa-apa hanya terasa pergerakan probe ultrasoundnya.
10. Terapi akan berlangsung selama 7-10 menit bergantung pada tujuan terapi.
(Probe adalah alat yang memancarkan gelombang ultrasound pada terapi ultrasound
bebentuk seperti hand shower). 
11. Bila terasa nyeri atau panas berlebihan saat terapi berlangsung segera beritahu dokter
atau terapis Anda.
12. Setelah selesai terapi, dokter atau terapis akan membersihkan sisa gel atau obat-
obatan topikal yang masih tersisa pada daerah yang diterapi dan akan melakukan
peregangan pada daerah tersebut beberapa kali.
13. Dokter atau terapis akan kembali melakukan pemeriksaan dan wawancara mengenai
efek yang dirasakan setelah selesai terapi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Terapi ultrasound adalah modalitas pengobatan yang digunakan oleh terapis fisik atau
okupasi terapis untuk mengobati kondisi sakit, dan untuk mempromosikan penyembuhan
jaringan. Cara kerja alat ini adalah menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi
untuk meningkatkan produksi panas jaringan dalam sehinga dapat mengurangi rasa nyeri.
Alat ultrasound terapi ini menggunakan rangkaian pembangkit frekuensi yang
menghasilkan arus berfrekwensi tinggi yang mencapai 0,75 s.d 3 MHz.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://boronajos.blogspot.com/2018/12/us-ultrasound-therapy.html
2. https://www.medicalogy.com/blog/manfaat-terapi-ultrasound-di-klinik-fisioterapi/
3. https://id.scribd.com/document/125288338/ULTRASOUND-THERAPY-docx

Anda mungkin juga menyukai