Anda di halaman 1dari 5

Lecture 6

Gangguan Organ Genetalia Wanita

Learning Task
1. Jelaskan peran Fisioterapi,pada gangguan organ genetalia. (donna, evi)
a. Prolapse Uteri
Exercise dasar panggul menguatkan otot-otot vagina dengan demikian mengurangi
risiko prolapse, terutama saat proses melahirkan.
b. Adnexitis
Jurnal : Jurnal Ilmiah Fisioterapi
Penulis : Fr. Suwarti Hardjono, Dedeh Herawati, Mayang Anggraini. N
Pemberian short wave diathermy cross-fire dengan short wave diathermy co-planar
terhadap pengurangan nyeri akibat adnexitis. Penelitian ini dilakukan di unit
fisioterapi Rumah Sakit Islam Jakarta. Adapun jumlah pasien yang menjadi obyek
penelitian adalah 20 orang pasien wanita dengan keluhan nyeri akibat adnexitis,
dengan kisaran umur antara 24-39 tahun.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa intervensi dengan short wave diathermy
cross-fire pada kelompok perlakuan I memberikan hasil lebih baik daripada
intervensi short wave diathermy co-planar pada kelompok perlakuan II dalam
mengurangi nyeri akibat adnexitis. Dengan demikian, teknik ini dapat digunakan
sebagai salah satu metode fisioterapi dalam mengurangi nyeri akibat adnexitis.
Kesimpulan di atas diharapkan dapat bermanfaat bagi fisioterapis baik pada
institusi pelayanan maupun pada institusi pendidikan serta dapat menambah
wawasan berpikir dalam mempelajari dan mengembangkan metode-metode
pengobatan yang aman, efektif dan efisien seperti penerapan short wave diathermy
cross-fire terhadap pengurangan nyeri akibat adnexitis.
c. Endometriosis
Adalah penyakit ginekologi kronis yang ditandai dengan perkembangan dan
keberadaan komponen histologis seperti kelenjar dan stroma endometrium pada
posisi anatomis dan organ di luar rongga rahim. Manifestasi klinis utama penyakit
ini adalah nyeri panggul kronis dan gangguan kesuburan. Lokasi lesi endometriosis
dapat bervariasi, dengan fokus penyakit yang paling sering terlibat adalah ovarium
diikuti oleh ligamentum latum posterior,cul-de-sac anterior, cul-de-sac posterior,
dan ligamentum uterosakral.
Rencana fisioterapi:
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists guidelines for
exercise for sedentary women yang dikutip lewat Journal of physical therapy
science, program latihan didasari dengan prinsip FITT. Frekuensi = minimal
3x/minggu, intensitas = moderate, time = 30-60 menit/hari, type = low impact.
Tujuan latihan ini adalah untuk mengurangi tingkat intensitas nyeri dan
menurunkan sudut kyphosis
Program Latihan:
Program latihan termasuk latihan koreksi postur dari posisi berbaring, terlentang,
dan duduk dan berdiri (setiap latihan dipertahankan selama 5 detik, kemudian rileks
selama 10 detik dan ulangi 10 kali), latihan pernapasan diafragma dan kosta lateral
(pasien mengambil nafas dalam selama 5 detik dan rileks selama 10 detik, ulangi
sebanyak 5 kali), relaksasi umum dan melatih indra otot (selama 10 menit),
Diversion drill training (3 menit), edukasi posisi pada posisi duduk silang dan
squatting positions (6 menit), latihan peregangan untuk otot punggung bawah, otot
adductor, otot hamstring dan pelvic floor muscle setiap peregangan dipertahankan
selama 45 detik dan diulangi 3 kali pada awal dan akhir sesi. Setiap sesi latihan
diakhiri dengan berjalan di atas treadmill selama 20 menit. Pasien menghadiri sesi
latihan 3 kali/minggu, selama sisa minggu mereka diinstruksikan untuk melakukan
latihan yang sama secara mandiri di rumah. Kepatuhan latihan di rumah dipantau
oleh buku hari yang diisi secara mandiri.

2. Seorang remaja datang ke fisioterapi dengan keluhan nyeri pada bagian perut bawah
selama periode menstruasi, nyeri dirasakan sampai ke sisi lateral paha satu sisi.
lakukan asesmen Fisioterapinya (anamnesis umum dan khusus), dari hasil
pemeriksaan tentukan diagnosis FT nya.
A. Anamnesis (fatim)
Identitas Pasien:
 Nama: mawar
 Usia: 16 tahun
 Alamat: denpasar
 pekerjaan: pelajar
Pemeriksaan subjektif:
 Keluhan Utama: nyeri pada bagian perut bawah sampai sisi lateral paha
 Riwayat Penyakit Sekarang (RPS):Pasien mengeluh nyeri pada bagian perut
bawah selama periode menstruasi, nyeri dirasakan sampai ke sisi lateral paha
satu sisi.
 Riwayat Penyakit Dahulu (RPD): ditanyakan apakah sempat demam atau tidak.
 Riwayat Penyakit Penyerta: -
 Riwayat Penyakit Keluarga: -
 Riwayat Sosial Ekonomi: -
#tanyakan berapa lama periode menstruasi apakah terjadi pendarahan berlebih atau tidak,
B. Pemeriksaan
Vital sign
Pemeriksaan = inspeksi, palpasi
Pemeriksaan nyeri = VAS, VDS
C. Pengukuran
Pengukuran nyeri : NRS (Numeric Rating Scale): diagnosis
ICF
body structure : endometrium
body function : nyeri, karena nyeri diakibatkan keterbatasan fleksi hip
activity limitation : susah jalan, susah dari duduk ke berdiri dan sebaliknya
restriction :
FT
pasien merasakan nyeri perut bagian bawah selama menstruasi yang menjalar
hingga ke sisi lateral pada satu sisi, hal ini dapat diakibatkan oleh dismenorea
primer
D. planning
 Mengurangi kram otot dengan stretching
 Mengurangi kelelahan otot dengan neuromuscular taping

E. intervensi
 Stretching
dismenorhea akan mengakibatkan kram otot terutama pada abdomen bawah
yang bersifat siklik disebabkan karena kontraksi yang kuat dan lama pada
dinding uterus sehingga terjadi kelelahan otot. maka diperlukan exercise untuk
menghilangkan kram otot tersebut berupa stretching/latihan peregangan telah
ditemukan untuk mengurangi ketidaknyamanan menstruasi, melalui
peningkatan vasodilatasi, dan penurunan iskemia; pelepasan opiat endogen
khususnya endorphin beta dan supresi prostaglandin dan penutupan aliran darah
dari viscera yang mengakibatkan sedikit hambatan pada daerah panggul.
Latihan ini berfungsi mengurangi rasa sakit dengan cara latihan peregangan
yang berdampak pada menghilangkan rasa nyeri, meningkatkan fleksibilitas,
memulihkan mobilitas, meningkatkan sirkulasi pada jaringan dan persendiaan
tulang belakang, melemaskan otot-otot rahim yang mengalami ketegangan serta
mempertahankan ritme kontraksi otot perut yang baik
 Neuromuscular Taping
merupakan salah satu metode terapi biomekanikal yang inovatif dengan
stimulasi compressi dan decompressi untuk menghasilkan efek yang positif
pada sistem muskuloskeletal, neurologi, vaskular dan limfatik. Neuromuscular
Taping adalah teknik pengaplikasian elastic tape pada kulit, saat
Neuromuscular Taping diberikan cara yang benar akan dapat mengurangi
nyeri.Teknik koreksi otot dalam bentuk decompressi, dengan teknik ini kulit di
atas area yang nyeri dan infamasi diangkat untuk mengurangi hipersensitivitas
receptor, hal ini juga dapat memulihkan ketegangan otot, memfasilitasi
perluasan otot, dan normalisasi elastisitas otot, mengurangi kelelahan otot dan
meningkatkan kontraksi pada otot
 Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS)
TENS, yang memberikan arus listrik melalui kulit melalui elektroda,
memberikan intervensi farmakologis non-invasif untuk mengobati dismenore
primer dengan frekuensi antara 50-120 Hz. Dismenore didefinisikan sebagai
nyeri pada saat menstruasi. Dismenore primer adalah nyeri yang muncul
dengan anatomi pelvis normal. Nyeri pada dismenore primer dan gejala
sistemik lain disebabkan karena tingginya kadar prostaglandin. Transcutaneous
electrical nerve stimulation (TENS) adalah salah satu intervensi yang bisa
dilakukan oleh fisioterapi dimana terapi menggunakan arus listrik yang rendah
untuk mengurangi nyeri.TENS dapat melepaskan hormon endorphin untuk
mengurangi nyeri
 Exercise
Beberapa penelitian telah melaporkan efek menguntungkan dari olahraga,
termasuk peregangan, latihan aerobik (misalnya, jogging), yoga dan latihan
kegel, untuk mengobati dismenore primer. Latihan peregangan dapat
membantu mengurangi jumlah rasa sakit yang menyebar ke daerah lumbar.
Latihan kegel dapat membantu meningkatkan suplai darah lokal ke rahim, yang
dapat menurunkan prostaglandin dengan cepat sehingga terjadi penurunan
intensitas nyeri haid.
Core Strengthening Exercise bertujuan untuk penguatan kelompok otot yang
mengelilingi lumbal, sehingga dapat mengurangi nyeri selama masa stres
wanita pada saat dysmenorrhea (Kaur et al., 2014).

Anda mungkin juga menyukai