Anda di halaman 1dari 7

Nama: Irda maualana rindhana

NIM: 201510301144

1. Penanganan fisioterapi pada pre dan post natal normal selain senam hamil dan senam nifas
TERAPI LATIHAN PADA OTOT-OTOT DASAR PANGGUL
Kelemahan Otot dasar Panggul mengakibatkan Incontinentia urin Prolaps Uteri Gangguan Fungsi
Sexual.
Pemeriksaan
The Perfect Scheme / One Finger
Assesment
P : Power
E :Endurance
R : Repetition
F : Fast
ECT : Every Contraction Time
PROSEDUR
Pemeriksa
1. Cuci tangan
2. Mintakan persetujuan pasien
3.Informasikan tindakan dengan jelas
Pasien
1. Tidur terlentang relaks
2. Kepala tersangga bantal
3. Panggul fleksi, abduksi

Jari penguji dimasukkan kedalam vagina


Kedalaman (+/-) 4- 6 cm
Posisi jari pada posisi jam 4 dan 8
- Power

0 tidak ada kontraksi


1 ada flicker / denyutan pada jari
2 ada peningkatan tegangan tanpa tanda terangkat
3 ketegangan meningkat dgn ditandai pengangkatan dinding posterior vagina
4 peningkatan tegangan dgn kontraksi yang baik serta mampu mengangkat dinding belakang
vagina dengan tahanan
5 tahanan kuat, jari penguji terjepit dalam vagina (seperti bayi lapar menghisap jari) ada
tekanan dan hisapan pada jari dalam vagina
- Endurance

Menggambarkan lamanya satu kali kontraksi (s/d 10 detik)


Nilai diberikan berdasarkan jumlah detik sampai otot melemah
- Repitisi

Jumlah pengulangan gerakan yang dicatat (s/d 10 pengulangan)


Dilakukan 4 detik istirahat sebelum kontraksi berikutnya
Bila istirahat lebih dari 4 detik otot dikategorikan sudah mengalami kelemahan
- Fast

Nilai 1-10
Dilakukan paling sedikit setelah istirahat 1 menit
Dilakukan kontaksi relaks secepat mungkin
Umumnya dapat dilakukan lebih dari 10 kali kontraksi cepat
- Every Contraction Time
Melengkapi akronim untuk mengingatkan penguji mengenai waktu dan catatan dalam setiap
pengukuran

Latihan dasar

Posisi : duduk, berdiri, berbaring, merangkak/jongkok


Latihan :
Kontraksikan otot seperti menahan BAB/BAK
Tahan kontraksi 3 - 10 detik
Relaksasikan otot
Dosis : 3 - 5 kali ( 1 hari )

Posisi tidur telentang/miring (mudah untuk pemula)


Latihan 1.seakan ingin flatus
Latihan 2.seakan menahan ingin miksi
Latihan 3.telentang dgn lutut ditekuk, jari diletakkan di perineum. Tarik perineum sekuat
mungkin
Latihan 4.posisi=3, jari diletakkan di tulang ekor, jari lain di pubis. Kontraksikan PFM

Latihan rutin

Latihan sedikitnya 3 x perminggu dgn pengulangan gerakan hingga 50 x


Variasi posisi (tidur telentang, miring, duduk, berdiri)
Latihan mahir, kombinasikan latihan lambat & latihan cepat
*Cepat : kontraksi-relax, kontraksi-relax, kontraksi-relax (tanpa tahanan)
*Lambat : kontraksi-tahan(3 hit.),istirahat
kontraksi-tahan(3 hit.), istirahat
kontraksi-tahan(3 hit.), istirahat

fisioterapi pada ibu hamil

Sesak Napas :
BE (Costal & Diafragmatic)
Diastasis recti
Abdominal exc
LBP ;
Back Exc
IR
Massage
Varises & Haemorrhoid
Exc
Pelvic pain
Corset

2. Penanganan fisioterapi pada pre dan post natal cesar selain senam hamil dan senam nifas

Banyak teknik yang bisa digunakan pada terapi latihan, namun disini teknik yang digunakan
adalah:
a. Free active movement
Merupakan gerakan aktif di mana pasien melakukan sendiri gerakan tersebut dengan
mengkotraksikan otot pada bagian tubuh tanpa adanya bantuan dari luar.
b. Breathing exercise
Pada breathing exercise ada dua teknik yang terpilih pada pasien post op sectio caesaria. Teknik-
teknik tersebut adalah :
(1) Deep breathing exercise, merupakan bagian dari teknik latihan pernafasan yang menekankan
pada inspirasi maximum yang panjang yang dimulai dari akhir ekspirasi (posisi FRC) dengan
tujuan untuk meningkatkan volume paru, meningkatkan redistribusi ventilasi
(2). Abdominal breathing exercise, merupakan teknik pernapasan yang pada saat inspirasi diikuti
dengan mengembangnya rongga perut.
c. Statik kontraksi
Suatu metode terapi latihan yang bertujuan untuk mengurangi nyeri dan spasme otot (Ebner,
1959).
d. Latihan otot-otot perut dan otot dasar panggul
Latihan pada otot-otot perut dan otot dasar panggul bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dan
elastisitas otot-otot perut dan otot-otot dasar panggul.
e. Edukasi Beberapa bentuk edukasi diberikan pada pasien pasca sectio caesaria meliputi (1)
anjuran-anjuran untuk melakukan secara rutin gerakan-gerakan yang telah diajarkan di rumah
sakit, (2) berbagai anjuran dalam melakukan aktifitas yang benar dalam kegiatan sehari-hari (Dini
Kasdu, 2003), (3) mengatur jarak kehamilan berikutnya,yaitu minimal lebih dari satu tahun
dengan persalinan sekarang (Mochtar, 1998).

1. Potensi DVT
Trombosis adalah proses pembentukan trombus. Trombus adalah suatu gumpalan darah yang
dibentuk oleh komponen darah jantung. Tromnosis dapat terjadi pada waktu hamil, terapi lebih
sering pada masa nifas. Tiga faktor yang meenjadi penyebab timbulnya trombosis: a) perubahan
susunan darah, terjadi pembekuan dalam darah, b) perubahan laju aliran darah, saat hamil tua,
uterus yang berisi janin menekan pembuluh darah dipelvis, juga berkurangnya aktivitas wanita
hamil, akan membuat aliran darah wanita hamil menjadi lambat, c) perlukaan tunika intima
pembuluh darah, pada persalinan yang melakukan pembedahan terdapat gangguan pada
pembuluh darah terutama di daerah pelvis, trombosis bisa terdapat pada vena-vena ditungkai,
tetapi juga mungkin terdapat vena-vena dipanggul (Hudaya, 2002). Diagnosis trombosis vena
provunda dapat dilakukan dengan phebography dengan menggunakan radiosotop atau dengan
USG ( Ultrasono Graphy) (Hudaya, 2002). Pada evaluasi DVT menggunakan Homans Sign dari
awal pemeriksaan tidak terdapat potensial adanya DVT. Hal ini karena sejak awal pasien sudah
diberikan terapi latihan active movement untuk anggota gerak bawah. Terapi latihan ( active
movement ) bertujuan untuk perawatan dan pemeliharaan keindahan tubuh (Rustam M, 1998).
2. Pengurangan nyeri
Nyeri diartikan sebagai proses abnormal pertahanan tubuh yang diperlukan untuk memberikan
tanda bahwa telah terjadi kerusakan jaringan. Terapi latihan dapat bermanfaat untuk mengurangi
nyeri. Dimana dengan adanya gerakan akan memberikan efek sedative (nyaman), dimana
sirkulasi darah meningkat dan otot-otot menjadi rileks karena terjadipembuangan zat P
(histamine, prostaglandin dan pirimidin) sebagai penyebab nyeri yang merupakan akumulasi sisa
hasil metabolisme yang menumpuk (wahyono, 2001). Pada hasil evaluasi nilai nyeri pada bekas
sayatan menggunakan VDS terdapat pengurangan nilai nyeri setelah dilakukan program
fisioterapi. Terapi Latihan yang diberikan dapat merileksasikan otot dan terpeliharanya fungsi
otot (Kisner, 1996). Karena sarcomer yang teregang, maka otot akan lebih rileks dan ketegangan
menurun sehingga nyeri dapat berkurang. Menurut Kisner dengan kontraksi yang kuat pada otot
maka golgi tendon akan terstimulasi dan ketegangan otot dapat menurun sehingga nyeri dapat
berkurang. Nyeri berkurang karena pengaruh dari Terapi Latihan berupa statik kontraksi sehingga
mengurangi nyeri dan spasme otot (Kasdu, 2003) .
3. Meningkatkan kekuatan otot
Nilai kekuatan otot-otot perut dan otot-otot dasar panggul juga terdapat peningkatan setelah
dilakukan program fisioterapi. Pada kasus sectio caesaria penurunan kekuatan otot disebabkan
karena pada masa kehamilan terjadi penguluran pada otot-otot tersebut. Dengan memberikan
modalitas terapi latihan dengan menggunakan latihan penguatan otot perut dan Kegel Exercise
otot-otot sering dikontraksikan sehingga kekuatan otot dapat meningkat. Peningkatan kekuatan
otot juga merupakan efek dari adanya pengurangan nyeri, karena nyeri sudah berkurang maka
pasien lebih sering mengontrasikan otot-otot perut dan dasar panggul sehingga dapat
mempengaruhi kekuatan otot. Terapi latihan bertujuan untuk mempertahankan dan memperkuat
elastisitas otot-otot dinding perut. Otot-otot dasar panggul, ligamen dan jaringan serta fasia
(Rustam M, 1998).
4. Peningkatan kemampuan aktifitas fungsional
Dalam kasus section caesaria terapi latihan merupakan salah satu modalitas fisioterapi dimana
dalam pelaksanaannya menggunakan latihan-latihan gerak tubuh, baik secara pasif maupun aktif
(Kisner, 1996). Terapi latihan bertujuan untuk pengurangan nyeri, peningkatan kekuatan otot-otot
perut dan dasar panggul mengakibatkan peningkatan kemampuan aktivitas fungsional. Pasien
sudah mampu makan, mandi, berpakaian, pergi ke toilet,ambulasi secara mandiri serta sudah
dapat mengontrol BAK dan BAB.
(NASKAH PUBLIKASI. PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI
POST SECTIO CAESARIA DI PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)
3. Proses terjadinya bayi kembar identektik dan tidak

Kembar atau anak kembar adalah dua atau lebih individu yang membagi uterus yang sama dan
biasanya, tapi tidak selalu, dilahirkan dalam hari yang sama. Pada manusia, ibu dengan
kandungan yang membawa bayi kembar dengan demikian akan mengalami persalinan berganda
dan biasanya masa mengandung yang lebih singkat (34 sampai 36 minggu) daripada kehamilan
bayi tunggal. Karena kelahiran prematur biasanya memiliki konsekuensi kesehatan kepada bayi,
kelahiran kembar seringkali ditangani secara khusus yang agak berbeda daripada kelahiran biasa.
Persalinan kembar adalah hal yang biasa pada hewan karena banyak hewan yang menghasilkan
sel telur masak (siap dibuahi) pada saat yang sama. Hewan-hew domestik seperti kucing, anjing,
tikus, atau domba biasa memiliki anak lebih dari satu sekali melahirkan.
Jenis Kembar
Dilihat dari asal usul zigot, dikenal dua jenis persalinan kembar: fraternal (dizigotik) dan identik
(monozigotik). Kembar dizigotik adalah hal yang umum terjadi pada vertebrata, sementara
kembar monozigotik merupakan hal yang jarang dijumpai. Manusia memiliki kemampuan ini.
Armadillo bergaris-sembilan (Dacypus novemcinctus) jika melahirkan selalu memiliki kembar
empat monozigotik.
. Kembar dizigotik atau fraternal (DZ)
Kembar dizigotik (dikenal sebagai "kembar non-identik") terjadi karena zigot-zigot yang
terbentuk berasal dari sel telur yang berbeda. Terdapat lebih dari satu sel telur yang melekat pada
dinding rahim yang terbuahi oleh sel-sel sperma pada saat yang bersamaan. Pada manusia, proses
ovulasi kadang-kadang melepaskan lebih dari satu sel telur matang ke tuba fallopi yang apabila
mereka terbuahi akan memunculkan lebih dari satu zigot. Kembar dizigotik secara genetik tidak
berbeda dari saudara biasa dan berkembang dalam amnion dan plasenta yang terpisah. Mereka
dapat memiliki jenis kelamin yang berbeda atau sama.Kajian juga menunjukkan bahwa bakat
melahirkan kembar DZ diwariskan kepada keturunannya (bersifat genetik), namun hanya
keturunan perempuan/betina yang mampu menunjukkannya (karena hanya perempuan/betina
yang dapat mengatur pengeluaran sel telur).Istilah kembar dampit diberikan bagi anak kembar
dengan kelamin berbeda.
. Kembar monozigotik atau identik (MZ)
Kembar monozigotik terjadi ketika sel telur tunggal terbuahi dan membentuk satu zigot
(monozigotik). Dalam perkembangannya, zigot tersebut membelah menjadi embrio yang berbeda.
Kedua embrio berkembang menjadi janin yang berbagi rahim yang sama. Tergantung dari
tahapan pemisahan zigot, kembar identik dapat berbagi amnion yang sama (dikenal sebagai
monoamniotik) atau berbeda amnion. Lebih jauh lagi, kembar identik bukan monoamniotik dapat
berbagi plasenta yang sama (dikenal dengan monokorionik, monochorionic) atau tidak. Semua
kembar monoamniotik pasti monokorionik. Berbagi amnion yang sama (atau amnion dan
plasenta yang sama) dapat menyebabkan komplikasi dalam kehamilan. Contohnya, tali pusar dari
kembar monoamniotik dapat terbelit sehingga mengurangi atau mengganggu penyaluran darah ke
janin yang berkembang Kembar MZ selalu berkelamin sama dan secara genetik adalah sama
(klon) kecuali bila terjadi mutasi pada perkembangan salah satu individu. Tingkat kemiripan
kembar ini sangat tinggi, dengan perbedaan kadang-kadang terjadi berupa keserupaan cerminan.
Perbedaan terjadi pada hal detail, seperti sidik jari. Bila individu beranjak dewasa, tingkat
kemiripan biasanya berkurang karena pengalaman pribadi atau gaya hidup yang berbeda.
Penelitian dari Fraga et al.mengungkap adanya pengaruh epigenetik dalam proses yang
membedakan individu-individu yang kembar MZ, akibat berbedanya gen-gen yang
diaktifkan.Meskipun ada pengaruh kebiasaan atau pengalaman yang memengaruhi perbedaan-
perbedaan itu, ilmuwan beranggapan proses acak lebih banyak berperan dalam perbedaan-
perbedaan yang terjadi. Penelitian dengan tikus bahkan menunjukkan adanya perbedaan aktivitas
pada histon (terkait dengan epigenetik) dari empat sel pertama yang terbentuk.Hingga sekarang
ilmu. Kembar identik yang disebut juga sebagai kembar Monozygotik, yaitu kembar yang berasal
dari satu telur. Mempunyai gen yang sama, jenis kelamin yang sama, dan muka yang
serupa.Proses terjadinya kembar identik yaitu karena pada masa pembuahan sebuah sel telur
matang di buahi oleh sebuah sperma yang membantuk zygote, kemudian zygote ini akan
membelah

Anda mungkin juga menyukai