TERAPI MASSAGE
A. Definisi Terapi Massage
Terapi (dalam bahasa Yunani: θεραπεία), atau dalam bahasa Indonesia yaitu
perawatan atau pengobatan (https://id.wikipedia.org/wiki/Terapi, diakses tanggal 15
November 2017). Terapi merupakan tindakan perawatan atau pemulihan dari penyakit atau
cedera apapun yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi tubuh yang terganggu ke fungsi
normalnya (Mosby, 2011). Massage merupakan teknik integrasi sensori yang mempengaruhi
aktivitas sistem saraf otonom. Apabila seseorang mempersepsikan sentuhan sebagai stimulus
rileks maka akan muncul respon relaksasi (Perry & Potter, 2005).
Menurut Tairas (2000: 1-2), massage adalah suatu metode refleksiologi yang
bertujuan untuk memperlancar kembali aliran darah, yakni dengan genjotan-genjotan atau
pijatan-pijatan kembali aliran darah pada titik-titik sentrarefleks. Jadi terapi massage yaitu
tindakan perawatan dengan menggunakan teknik refleksiologi yang mempengaruhi aktivitas
sistem saraf otonom yang dapat memicu stimulus rileksasi yang bertujuan untuk
memperlancar kembali aliran darah.
B. Tujuan Massage
Berikut merupakan beberapa tujuan dari massage, yaitu:
1. Relaksasi
Massage dapat menimbulkan relaksasidikarenakan adanya penurunan aktivitas sistem
saraf simpatis yang mengakibatkan turunnya tekanan darah sehingga meringankan
kelelahan jasmani dan rohani(Kaplan, 2006).
2. Mengurangi nyeri
Massage meningkatkan sirkulasi baik darah maupun getah bening dan memperbaiki
sirkulasi darah pada otot sehingga mengurangi nyeri dan inflamasi(Price, 1997).
3. Memperbaiki organ tubuh
Massage mampu memperbaiki aliran peredaran energi (meridian) didalam tubuh menjadi
positif sehingga memperbaiki energi tubuh yang sudah lemah (Thie, 2007; Dalimartha,
2008).
1
4. Memperbaiki postur tubuh
Massage mampu mendorong kepada postur tubuh yang benar dan membantu
memperbaiki mobilitas (Price, 1997). Menurut George Goodheart (1960), otot yang
tegang menyebabkan nyeri dan bergesernya tulang belakang keluar dari posisi normal
sehingga postur tubuh mengalami perubahan, massage berfungsi untuk menstimulasi
saraf otonom yang dapat mengendurkan ketegangan otot (Perry&Potter,2005).
5. Latihan pasif
Massage meningkatkan sirkulasi darah yang mampu membantu tubuh meningkatkan
energi pada titik vital yang telah melemah sebagai bentuk dari suatu latihan pasif yang
sebagian akan mengimbangi kurangnya latihan yang aktif (Price, 1997; Dalimartha,
2008).
2
4. Durasi
Durasi atau lamanya suatu terapi massage bergantung pada luasnya tubuh yang akan
dipijat. Rangkaian massage yang dianjurkan berlangsung antara 5 sampai 15 menit
dengan mempertimbangkan luas daerah yang dipijat (Price, 1997).
5. Frekuensi
Diyakini bahwa massage palingefektif jika dilakukan tiap hari, beberapa peneliti
mengemukakan bahwa terapi massage akan lebih bermanfaat bila dilakukan lebih
sering dengan durasi yang lebih singkat. Menurut Breakey (1982) yang dikutip oleh Price
(1997), massage selama 10 menit harus sudah menghasilkan relaksasi.
3
4. Sembelit
Metabolisme tubuh ibu hamil memperlambat jalannya makanan di dalam saluran
pencernaan. Hal ini terjadi karena adanya hormon kehamilan yang mengakibatkan
peristaltik usus bergerak lebih lambat peristaltiknya, maka dari itu ibu hamil umumnya
mengalami sembelit.
5. Varises
Varises merupakan pembesaran pembuluh balik (vena) akibat kelainan katup dalam
pembuluh vena. Pada wanita hamil, varises disebabkan oleh perubahan hormon dan
tekanan janin yang dikandung. Saat hamil, komposisi hormon tentu berubah, misalnya
hormon progesteron yang cenderung meningkat dibanding saat tidak hamil. Perubahan
ini yang membuat dinding pembuluh darah melunak. Akibatnya, pembuluh darah vena
menjadi lebih gampang membengkak atau membersar. Tekanan dalam rongga panggul
seiring dengan membesarnya janin juga berperan dalam menekan pembuluh darah si ibu.
Varises biasanya sering dialami dibagian betis, tungkai atau paha dan juga di vagina
(vulva varices).
6. Kulit Lebih Berminyak, Berjerawat, atau Kering
Perubahan ini berhubungan dengan munculnya hormon selama kehamilan. Hal ini
umumnya terjadi hanya pada masa kehamilan saja dan berangsur-angsur kembali seperti
semula setelah melahirkan.
7. Emosi Naik Turun
Emosi yang naik turun tak terkendali biasanya dirasakan pada awal kehamilan (trimester
pertama) dan akhir kehamilan (trimester ketiga). Sementara pada trimester kedua
umumnya adalah saat yang paling tenang dan nyaman karena tidak banyak keluhan yang
muncul.
8. Ukuran Perut dan Bentuk Tubuh
Bentuk tubuh setiap ibu hamil berbeda, ada yang selama hamil perutnya saja membesar
tetapi bagian tubuh yang lainnya tetap langsing. Namun, ada juga yang seluruh tubuhnya
membengkak (lengan, kaki, perut, wajah dan leher). Membesarnya ukuran perut
tergantung dari tipe tubuh dan bagaimana cara menjalani kehamilannya. Untuk ibu hamil
yang berpostur tubuh tinggi dan besar mungkin perutnya terlihat kecil atau biasa saja.
4
Namun, pada ibu hamil yang kecil ramping, perutnya bisa terlihat luar biasa besar. Ada
pula yang merasa perutnya menonjol ke depan ataupun melebar ke samping. Jika selama
hamil merasakan cepat lapar dan sering makan yang berlebihan maka tubuh dapat
membesar dengan cepat. Meskipun demikian bila perut tidak terlalu besar, belum tentu
janin yang dikandung kecil. demikian pula sebaliknya.
9. Rambut Berminyak
Pada saat hamil biasanya rambut terasa lebih cepat berminyak atau lepek dari biasanya.
Hal ini disebabkan karena selama hamil produksi hormon ekstrogen meningkat.
10. Kepala Pusing
Ibu hamil biasanya mengalami kemungkinan mendadak kepala pusing atau tubuh seperti
melayang. Ini terjadi karena perubahan hormon kehamilan terkadang menurunkan
tekanan darah atau bisa juga karena mengalami dehidrasi atau penurunan kadar gula di
dalam tubuh. Untuk mencegahnya, hindari melakukan gerakan mendadak dan cepat.
11. Wasir
Wasir adalah varises di vena (pembuluh darah balik). Pada ibu hamil wasir umumnya
disebabkan meningkatnya progesteron dan tekanan rahim yang semakin lama semakin
besar. Wasir dapat memicu timbulnya rasa gatal, nyeri bahkan pendarahan sehingga saat
buang air besar terasa tidak nyaman. Untuk mencegahnya, hindari mengejan terlalu lama
saat buang air besar dan jangan berlama-lama duduk di toilet. Makanlah buah-buahan
dan makanan yang mengandung banyak serat agar pencernaan lancar.
5
2. Bengkak
Bengkak atau edema pada ibu hamil disebabkan karena pembuluh darah besar menerima
tekanan darah yang kencang dari janin yang makin membesar. Pregnancy massage akan
menstimulasi sel-sel lembut untuk mengurangi cairan di sendi yang bengkak.
3. Nyeri Saraf Pinggul (Siatika)
Menurut Heidy Murkoff dalam Kitab Hamil Terlengkap, menjelang pertengahan hingga
akhir kehamilan, bayi mulai menetap pada posisi yang sesuai untuk kelahiran. Posisi dan
beban janin terkadang menduduki saraf siatika, tepat di bagian bawah tulang belakang.
Itulah yang menyebabkan ibu hamil merasa geli, pegal, nyeri, atau bahkan kebas di
daerah pinggul, bokong, hingga kaki bagian belakang. Dengan pregnancy massage,
segala keluhan nyeri saraf pinggul itu dapat diredakan.
4. Sakit Punggung
Menurut APA, hampir 70 persen wanita hamil mengalami sakit punggung. Penyebabnya
yaitu bisa karena perubahan hormon, pertambahan berat badan, dan bahkan karena stres.
Pregnancy massage dapat membantu meredakan keluhan tersebut dan memicu stimulus
rileksasi.
C. Kontra Indikasi
1. Kontraindikasi Area Pemijatan
a. Abdominal massage
Otot dan kulit pada dinding perut akan mengalami peregangan. Karena itu,
hindari melakukan pijatan langsung di area perut untuk memastikan keselamatan
pasien.
b. Leg Massage
Pada wanita hamil, ukuran jantung akan membesar, terjadi perluasan pembuluh
darah, volume darah meningkat hingga 30-50%, terjadi peningkatan sel-sel darah
merah dan darah putih. Selain itu, volume cairan interstitial juga akan meningkat
sebanyak 40% pada trimester ke-3, sehingga memicu edema atau pembengkakan
pada kaki. Untuk itu area kaki hanya boleh dipijat dengan tekanan lembut dan
ringan.
6
2. Kontraindikasi Keadaan Pemijatan
Pemijatan pada ibu hamil tidak dapat dilakukan bila:
a. Demam
b. Mual
c. Diare
d. Tekanan darah tinggi
e. Perdarahan
f. Inflamasi vaskular akut seperti phlebitis
g. Penyakit infeksi
h. Diabetes dengan komplikasi seperti gangguan pada ginjal
i. Pneumonia akut
j. Kanker
2. Sidelying (menyamping)
7
3. Seated (duduk)
3. Fase Kerja
8
1) Effleurage
a) Mulailah dari atas punggung
meluncur ke bawah pada
kedua sisi tulang belakang
hingga atas otot gluteal
b) Kembali lagi dari bawah ke
atas
c) Tekanan pijatan ke atas
dikurangi
2) Kneading Bahu
a) Lakukan kneading pada
bagian bahu
b) Hand after hand pada bahu
c) Lipat tangan ke belakang
d) Lanjutkan gerakan thumb
after thumb pada skapula
e) Kembalikan tangan
3) Kneading Pinggang
Lakukan kneading mulai dari
otot gluteal dan pinggang
dengan lembut bergeser bolak-
balik
4) Diagonal Strokes
a) Urut dari daerah bahu ke
daerah gluteal (daerah
pinggang) secara menyilang
dari sisi kanan ke sisi kiri
9
b) Urut dari daerah gluteal ke
daerah bahu (daerah
punggung) menyilang dari
sisi kanan ke sisi kiri
5) Twiddling Thumbs
Tekan pada daerah sekitar ilium
kemudian bergerak ke daerah
punggung hingga ke bahu
menggunakan tarian jempol
6) Circular Thumbs
Gunakan jempol bentuk
lingkaran keluar pada sisi kanan
dan kiri otot spina (secara
sirkular)
7) Cross Frictional Therapy
Gunakan jempol untuk menekan
kedalam dan keluar dari spina
8) Chisel Fist
Lakukan gerusan pada otot
tulang belakang, dapat bergerak
maju-mundur
10
9) Deeper Cross Friction Therapy
a) Gunakan 2 tangan 4 jari
b) Dimulai dari sisi atas illium
di atas otot gluteal
c) Meluncur dari alur lamina
di atas otot tulang belakang-
lanjutkan ke punggung ke
atas hingga bahu dan
kembali
10) Ellbow
a) Letakkan salah satu telapak
tangan pada bahu dan siku
tangan lainnya pada
punggung
b) Meluncur turun pada otot
tulang belakang dari bahu
dengan fokus utama
tekanan pada otot gluteal
11) Akhiri dengan Efflourage
11
2) V Stroke
a) Buat huruf V di antara
ibu jari dan jari
telunjuk, pijat dari
lengan bawah ke
lengan atas
3) Kneading
a) Buat bentuk hati antara
ibu jari dan jari
telunjuk, saat memijat
ibu jari diarahkan naik
turun hingga bertemu
jari telunjuk.
b) Pemijatan dimulai dari
bawah ke lengan atas
12
5) Gerusan
6) Tangan
13
2) V Stroke
Buat huruf V di antara ibu jari
dan jari telunjuk, pijat dari lutut
sampai ke pangkal paha
3) Kneading - hamstring
4) Kneading - quadriceps
5) Leaf stroke
14
6) Chisel Fist
Lakukan gerusan bisa digunakan
dengan 2 tangan maupun 1 tangan
7) Splitting hamstring
Kedua tangan tumpang tindih
memberikan tekanan hingga ke
pangkal pahha
8) Criss-Cross
9) Compression
15
4. Pemijatan Daerah Betis (jangan gunakan tekanan yang keras pada betis)
1)Effleourage
2)V – Stroke
3)Kneading
Dengan lembut pada daerah
betissampe ke lutut
4)Leaf Stroke
Gunakan jempol dengan membuat
setengah lingkaran (seperti
gerakan membentuk daun)
5)Chisel Fist
Lakukan gerusan ke arah atas
16
6)Pumping
Tahan lutut dengan telapak tangan
kemudian lakukan dorso fleksi
dan ekstensi secara bergantian
pada telapak kaki dengan lembut
8) Lift Arch
Usap dengan lembut bagian
telapak kaki
17
F. TITIK KONTRAINDIKASI SAAT PREGNANCY MASSAGE
Gall Bladder
Kidney I
Large Instine 4
18
Spleen 6
Liver 3
Bladder 67
19
Ovary Reflex
20