Anda di halaman 1dari 17

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

MASSAGE KAKI DENGAN CITRONELLA OIL UNTUK HIPERTENSI

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang pijat hipertensi selama 1 x 30
menit diharapkan klien dan keluarga mampu memahami dan menerapkan pijat
hipertensi dalam kehidupan sehari- hari.

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang pijat hipertensi selama 1 x 30
menit diharapakan keluarga mampu :
1. Menjelaskan pengertian Massage Kaki untuk hipertensi
2. Menjelaskan manfaat Massage Kaki untuk hipertensi
3. Menyebutkan 4 dari 7 langkah Massage Kaki untuk hipertensi
Lampiran Materi

A. HIPERTENSI
1. Pengertian Hipertensi
Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi itu adalah tekanan yang meningkat
di dalam pembuluh darah dari jantung ke alat tubuh dan jaringan. Tekanan darah
tinggi karena darah dalam pembuluh darah terus menerus dipompa oleh jantung,
tekanan darah akan berbeda pada waktu jantung kuncup (sistolik) dan saat jantung
mengembang (diastolik). Seseorang dikatakan hipertensi jika tekanan darah lebih atau
sama dengan 160/95 mmHg.
Hipertensi merupakan penyakit yang mendapat perhatian masyarakat mengingat
dampak negatif yang ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Hipertensi juga merupakan penyakit degeneratif yang berkembang seiring dengan
pertambahan usia. Masase dengan minyak aromaterapi merupakan terapi non
farmakologis untuk menurunkan dan menjaga tekanan darah tetap dalam rentang yang
dapat ditoleransi oleh tubuh. Masase dengan minyak esensial lavender dilakukan
selama 15-20 menit setiap hari selama 7 hari.
Menurut Dalimartha (2008) masase adalah salah satu bentuk terapi
nonfarmakologis yang dapat diberikan pada penderita hipertensi. Teknik masase pada
daerah-daerah tertentu pada tubuh dapat menghilangkan sumbatan pada
pembuluhdarah sehingga aliran darah dan energi di dalam tubuh kembali lancar.
Masase kaki dapat memperlancar aliran darah balik dari kaki menuju ke jantung.
Dampak masase dengan minyak esensial terhadap tubuh adalah stimulasi sistem saraf
parasimpatis dan mengurangi ketegangan otot sehingga dapat menurunkan tekanan
darah.
Teknik pemijatan berdampak terhadap lancarnya sirkulasi aliran
darah,menyeimbangkan aliran energi di dalam tubuh serta mengendurkan ketegangan
otot. Meskipun teknik pemijatan tidak akan berdampak banyak pada penderita
hipertensi berat, namun beberapa penelitian telah membuktikan bahwa masase dapat
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi ringan dan sedang
(Dalimartha,2008; Sutanto, 2010). Vasokonstriksi pada pembuluh darah perifer dapat
menghambatsirkulasi darah dan meningkatkan tahanan vaskuler sehingga
menyebabkan hipertensi.Salah satu gerakan dalam pemijatan, yaitu effleurage yang
dilakukan pada daerah kakidapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah perifer,
dan efeknya memperlancar aliran darah balik dari daerah ekstremitas bawah menuju ke
jantung (Turner,W.A.,2005).

2. Klasifikasi Hipertensi
Menurut WHO JNC (Join Nati-onal Comite)
Sistolik Diastolik Ket.
140-159 90-99 Ringan
160-179 100-109 Sedang
180-209 110-119 Berat
> 210 > 120 Sngt. Brt

B. Massage Kaki
1. Definisi Massage Kaki
Massage (pijat) adalah tindakan penekanan oleh tangan pada jaringan lunak,
biasanya otot tendon atau ligamen, tanpa menyebabkan pergeseran atau perubahan
posisi sendi guna menurunkan nyeri, menghasilkan relaksasi, dan/atau meningkatkan
sirkulasi. Gerakan-gerakan dasar meliputi : gerakan memutar yang dilakukan oleh
telapak tangan, gerakan menekan dan mendorong kedepan dan kebelakang
menggunakan tenaga, menepuk-nepuk, memotong-motong, meremas-remas, dan
gerakan meliuk-liuk (Henderson, 2006). Massage memiliki banyak jenis, salah satunya
adalah Massage Kaki.
Massage Kaki atau refleksi kaki merupakan terapi yang berasal dari Cina. Terapi
ini sudah lebih dari 3000 tahun yang lalu dan digunakan dalam pencegahan dan
penyembuhan banyak penyakit. Prinsip Massage Kaki terletak pada jaringan meridian
yang menghubungkan semua jaringan, organ dan sel-sel dalam tubuh kita. Setiap organ
dalam tubuh terhubung ke titik refleksi tertentu pada kaki melalui perantara 300 saraf.
Seorang ahli refleksi akan memberikan tekanan pada meridian berbeda dan garis
energi di telapak dan sisi kaki untuk menentukan penyebab penyakit (Nelson, 2013).
Massage Kaki dapat merangsang organ-organ dan kelenjar yang terkait dengan
meridian dan saraf. Massage Kaki dapat dilakukan sendiri di rumah pada baik
menggunakan ibu jari atau ruas jari telunjuk untuk menekan dan menggosok dengan
dalam secara berirama di berbagai titik kaki yang penting.

2. Manfaat Massage Kaki


1. Melancarkan sirkulasi
Gaya hidup sebagian besar orang-orang saat ini memungkinkan orang-orang
utuk selalu melakukan mobilisasi dengan cepat. Otot-otot dikaki hampir setiap hari
digunakan, namun sirkulasi perdarahannya sering kali dirugikan dengan
penggunaan sepatu yang ketat dan tidak nyaman. Massage Kaki dapat
meningkatkan sirkulasi di ekstremitas bawah, terutama bagi orang yang menderita
diabetes mellitus.
2. Membantu mencegah cedera kaki dan pergelangan tangan
Massage pada kaki dapat membantu nyeri sendi dan membantu pemulihan
setelah mengalami cedera serta mengurangi nyeri otot. Namun, ketika Massage
Kaki dikombinasikan dengan pergelangan kaki seperti latihan, penguatan dan
peregangan dapat mencegah dan meminimalkan resiko cedera dimasa yang akan
datang dan mempercepat pemulihan cedera yang ada.
3. Mengurangi efek depresi dan kecemasan
Beberapa studi tentang Massage Kaki yang telah dilakukan, menyimpulkan
bahwa Massage Kaki dalam menempatkan orang dalam keadaan santai dan rileks
selama pemijatan. Salah satu bukti yang signifikan adalah mengurangi kecemasan
pada pasien kanker. Teknik-teknik yang diajarkan cukup cepat dan dapat berfungsi
secara efektif untuk mengatasi depresi dan kecemasan.
4. Mengobati sakit kepala dan migrain
Sebuah studi yang dilakukan di Denmark menunjukkan bahwa orang yang
menderita sakit kepala dan migrain menunjukkan perbaikan yang besar setelah
melakukan. Para subjek penelitian berhenti minum obat mereka dan mulai
menggunakan Massage Kaki. Setelah 3 bulan, 65% penderita telah mengatakan
bahwa gejala sakit kepala dan migrain mereka berkurang. Mereka juga menyatakan
mengalami perubahan gaya hidup yang lebih baik sehingga berkontribusi dalam
hasil penyembuhan.
5. Menurunkan tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi (hipertensi) saat ini sudah menjadi masalah bagi wanita
dan pria. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti stres dan diet yang tidak
sehat. Beberapa kasus ditemukan bahwa penderita tekanan darah tinggi ini bukan
merupakan hasil genetik dan lingkungan. Massage Kaki dapat meningkatkan
suasana hati, mengurangi kecemasan dan menurunkan tekanan darah tinggi.
6. Membantu orang dengan kaki datar dan plantar fascitis
Orang-orang dengan kaki datar tidak memiliki lengkungan seperti kaki normal
karena kelemahan ligamen yang menyebabkan lengkungan runtuh. Hal ini dapat
menyebabkan efek besar bagi penderitanya, seperti akan merasa sakit kaki setelah
melakukan aktivitas ringan. Nyeri tumit kronis dapat disebabkan oleh peradangan
atau kerusakan plantar fascitis (jaringan ikat yang mendukung lengkungan kaki).
Massage Kaki yang ditambah dengan pijat yang mendalam dengan memberikan
tekanan yang kuat pada lengkungan dapat membantu secara signifikan dalam
mengurangi sakit bahkan bisa menyembuhkan juga.
7. Membantu meringankan gejala PMS dan menopause
Gejala paling umum yang sering diderita selama PMS adalah perasaan sedih,
tidak bahagia, cepat marah, cemas, tegang, insomia, cepat lelah, sakit kepala, dan
perubahan suasana hati. Menopause juga memiliki gejala yang hampir sama, namun
ditambah dengan mengalami hot flashes (gejala yang umum dirasakan oleh wanita
di masa perimenopause atau setelah memasuki masa menopause. Gejalanya berupa
rasa panas di dalam tubuh, diikuti dengan keluarnya keringat, serta jantung yang
berdebar-debar. Sensasi panas karena perubahan hormonal. Saat kadar estrogen
berkurang, berpengaruh langsung pada hypothalamus) dan depresi. Gejala-gejala ini
dapat diatasi dengan melakukan Massage Kaki secara rutin ketika mengalami
periode tersebut.
8. Mengurangi efek edema pada ibu hamil
Edema adalah pembengkakan akibat retensi cairan di kaki dan pergelangan
kaki. Hal ini sangat umum pada wanita hamil, terutama pada trimester terakhir.
Kondisi ini dapat diatasi dengan Massage Kaki setiap hari, ditambah dengan banyak
istirahat dan diet yang tepat.

3. Persiapan sebelum Massage Kaki


Massage Kaki pada otot-otot besar pada kaki dapat memperlancar sirkulasi
darah dan saluran getah bening serta membantu mencegah varises. Tekanan pada otot
secara bertahap dapat mengendurkan ketegangan sehingga membantu memperlancar
aliran darah ke jantung. Massage Kaki akan merangsang dan menyegarkan kembali
bagian kaki sehingga memulihkan sistem keseimbangan dan membantu relaksasi. Hal-
hal yang harus dilakukan sebelum melakukan Massage Kaki adalah sebagai berikut
(Aslani, 2003):

a. Menyediakan tempat yang nyaman


Lingkungan tempat massage harus membuat suasana rileks dan nyaman,
pemijat harus memperhatikan suhu ruangan yang tidak terlalu panas dan tidak
terlalu dingin, penerangan yang cukup, permukaan tempat massage yang rata dan
nyaman jika diperlukan gunakan karpet dengan busa karet agar menambah
suasana nyaman pada klien.
b. Menyeimbangkan diri
Ketenangan dan kenyamanan diri adalah hal yang penting jika ingin
memberikan pijatan yang baik. Kenakan pakaian yang tidak membatasi gerak saat
memijat, rilekskan diri dengan meletakkan kedua tangan dibawah pusar dan
rasakan hangat tangan masuk memasuki daerah pusar kemudaian bukalah mata
perlahan-lahan.
c. Effleurage
Effleurage adalah gerakan mengusap yang ringan dan menenangkan saat
memulai dan mengakhiri massage, gerakan ini bertujuan untuk meratakan minyak
untuk pijat dan menghangatkan otot agar lebih rileks.
d. Masase pada klien
Setelah persiapan diatas dilakukan maka klien telah siap untuk dilakukan
massage. Massage ini dilakukan dengan posisi berbaring dan menutup tubuh klien
dengan handuk kecuali pada kaki

4. Teknik melakukan Massage Kaki


Langkah-langkah pijat kaki:
1. Mulailah dengan posisi terlentang pada punggung, dan kepala di atas. Selama sesi
pijat, mereka akan berganti posisi pada perut, agar dapat memijat dengan teknik yang
berbeda pada kaki dan pergelangan kaki.

2. Beri pengalas
pada kaki klien Hal
ini mencegah
krim atau minyak
pijat mengotori
tempat kerja.
3. Berikan minyak/lotion Citronella Oil agar bekerja lebih baik untuk memijat. Minyak
bekerja lebih baik untuk melembutkan bagian kaki yang berkapal.

4. Peganglah bagian bawah kaki dengan kedua tangan. Mulailah menggosok bagian
ujung kaki, perlahan menuju ke bagian telapak kaki. Tambahkan tekanan saat Anda
mendekati bagian telapak kaki, lalu berbalik arahlah kembali menuju bagian atas,
lakukan ini sembari mengurangi tekanan.

5. Gosok tumit kaki. Gunakan jempol Anda saat melakukan ini, buat lingkaran-lingkaran
kecil dengan tekanan sedang hingga keras. Lakukan ini ke seluruh bagian tumit
hingga ke telapak kaki bagian atas
6. Gosok lintas serat pada bagian tumit. Ini berarti Anda harus menggunakan jempol
Anda untuk menekan ke atas dan bawah. Saat satu jempol menekan ke atas, jempol
yang lain menekan ke bawah.

7. Pijat sekitar tulang pergelangan kaki. Gunakan kedua kaki untuk menggosok dengan
gerakan melingkar di sekitar tulang pada kedua sisi, lalu gosoklah dengan lembut
menggunakan jari-jari Anda hingga ke ujung tulang

8. Gunakan kepalan tangan untuk lengkungan kaki. Dengan tangan terkepal, gunakan
bagian atas kepalan untuk memberi tekanan pada lengkungan kaki. Lakukan dalam
gerakan bolak balik untuk mengurut kaki dengan lembut
9. Pijat jari kaki. Lakukan satu per satu pada tiap jari.
 Lakukan di tiap jari, dan tarik perlahan bagian atas. Hal ini dapat
menyebabkan sendi berbunyi ‘ceklik’, kecuali hal ini menyebabkan
ketidaknyamanan pada orang yang Anda pijat, lakukanlah pada tiap jari.
 Selipkan jari telunjuk Anda di celah tiap jari kaki. Habiskan beberapa saat
untuk menggosoknya bolak balik, dan menekan dasar pada masing-masing
celah dengan telunjuk atau jempol.
 Selipkan keseluruh lima jari pada tiap celah jari kaki dan pijatlah sambil
menggunakan sedikit minyak atau krim pada tiap celahnya.

10. Terapkan gerakan memerah susuh. Untuk melakukan ini, tahan kaki pada kedua
tangan lalu berikan tarikan yang kuat di tiap sisi selama sepuluh kali. Bayangkan
gerakan menarik seperti memerah susu sapi saat melakukan ini
11. Gunakan teknik menggosok India. Pegang kedua sisi kaki dengan kedua jempol pada
pusat lengkungan. Pindahkan tangan Anda bolak-balik seolah-olah Anda sedang
memeras handuk basah. Biarkan kaki melakukan banyak gerakan saat melakukan
teknik ini.

12. Coba teknik pijat petrissage (menekan) pada bagian tungkai dan pergelangan kaki
(tendon achilles) dan kaki bagian kaki. Pettrisage adalah teknik pijat yang melibatkan
mengangkat dan meremas otot untuk merangsang dan melemaskan mereka.
 Mulai dari belakang tumit dan pergelangan kaki di sekitar tendon achilles,
gunakan satu tangan untuk meremas dengan lembut dan menarik kaki.
Mulailah dengan lembut namun beri tekanan lebih keras saat melakukan hal
ini.
 Tekan otot mulai dari bagian Achilles tendon mengarah ke jari kaki. Hal ini
dapat mengangkat otot kaki, dan melancarkan peredaran.
 Perlahan-lahan bergerak ke arah betis dengan menggunakan teknik ini. Otot
yang terdapat di bagian ini tersambung dengan baik ke bagian bawah, dan
teknik petrissage dapat melemaskan seluruh otot.

13. Lakukan rotasi pergelangan kaki. Pegang kaki, dan menggunakan satu tangan untuk
memutar kaki di pergelangan kaki. Pindahkan kaki dalam lingkaran sepuluh kali
dalam satu arah, dan kemudian sepuluh kali dalam arah yang berlawanan. Sendi
pergelangan kaki dapat berbunyi ‘pop’, namun jangan berhenti jika orang tersebut
nyaman
14. Gunakan handuk untuk menyerap kelebihan minyak setelah tindakan massage.
15. Perawatan ini diakhiri dengan pendinginan untuk masing-masing kaki. Menggunakan
air biasa (tidak panas / dingin) sampai kaki benar-benar merasa rileks.

5. Indikasi Massage Kaki


1. Pasien penderita hipertensi untuk menurunkan tekanan darah.
2. Pasien stroke ringan
3. Pasien dengan reumatik
4. Ibu post natal untuk melancarkan asi

6. Kontraindikasi Massage Kaki


Tekanan dan gesekan harus dihindari pada luka dan memar serta pada kondisi
kulit seperti ruam, luka bakar, dan sengatan matahari. Gerakan menekan di sekitar
keseleo pergelangan kaki dan cedera tulang lainnya harus dibatasi. Perawat sebaiknya
memakai sarung tangan pelindung ketika melakukan Massage Kaki.

Cara Melakukan masase kaki


Aslani (2003) menyatakan tata cara melakukan masase pada daerah kaki adalah sebagai
berikut:
a. Effleurage
Letakkan telapak tangan dipermukaan tubuh dengan jemari rapat dan lekukan gerakan
seperti berenang. Buatlah lingkaran yang saling bertumpukkan dengan kedua tangan secara
bergantian. Usap seluruh bagian tubuh hingga kebagian sisi. Ketika tangan berada dibagian
bawah, gerakkan tangan kembali keatas.
Gambar 1

b. Masase pada kaki belakang


Letakkan tangan bersilangan dibelakang pergelangan kaki kanan. Dorong kedua tangan
hingga pangkal paha. Pisahkan dan kembali turun ke bawah dengan lembut, ikuti tekuk kaki.
Ulangi lagi gerakan tersebut.
Gambar 2

Tekan ibu jari ke bagian tengah otot betis seolah-olah memisahkannya, pijat hingga ke
bagian bawah lutut. Dengan sangat lembut pijat bagian belakang lutut. Buat lingkaran kecil
dengan ibu jari diseluruh wilayah tersebut.

Gambar 3

Kembali ke telapak kaki dan lakukan gerakan mengusap panjang ke atas menuju paha.
Untuk mengakhiri pemijatan pada kaki bagian belakang urut turun kembali ke pergelangan
kaki. Lakukan hal yang sama pada kaki kiri.
Gambar 4

c. Masase pada kaki bagian depan


Ambillah posisi menghadap ke kaki klien dengan kedua lutut berada disamping
betisnya. Letakkan tangan kita sedikit diatas pergelangan kaki dengan jari-jari menuju ke
atas, dengan satu gerakan tak putus luncurkan tangan ke tas panggkal paha dan kembali
turun di sisi kaki mengikuti lekuk kaki.

Tarik ibu jari dan buat bentuk V (posisi mulut naga). Letakkan tangan di atas tulang
garas dibagian bawah kaki. Gunakan tangan secara bergantian untuk memijat perlahan
hingga ke bawah lutut. Dengan tangan masih pada posisi V urut ke atas dengan sangat
lembut hingga ke tempurung lutut, pisahkan tangan dan ikuti lekuk tempurung lutut pijat ke
bagian bawah. Lalu ulangi pijat keatas bagian tempurung lutut.
Gambar 5

Tekanlah dengan sisi luar telapak tangan membuat lingkaran secara bergantian mulai dari
atas lutut hingga pangkal paha dan mendorong otot. Dengan keedua tangan , pijatlah
kebawah pada sisi kaki hingga ke pergelangan kaki. Kemudian remas bagian dorsum dan
plantaris kaki dengan kedua tangan sampai ke ujung jari. Ulangi pada kaki kiri.
Gambar 6
d. Masase Pada telapak kaki
Letakkan alas yang cukup besar dibawah kaki klien, lalu tangkupkan telapak tangan kita di
sekitar sisi kakii kanannya. Rilekskan jari-jari serta gerakkan tanga kedepan dan
kebelakang dengan cepat. Ini akan membuat kaki rileks.

Gambar 7

Biarkan tangan tetap memegang bagian atas kaki. Geser tangan kiri kebawah tumit kaki,
dengan lembut tarik kaki ke arah pemijat mulai daeri tumit. Dengan gerakan oval putar kaki
beberapa kali kesetiap arah.

Gambar 8

Pegang kaki dengan ibu jari kita berada di atas dan telunjuk di bagian bawah. Kemudian
dengan menggunakan ibu jari, tekan urat-urat otot mulai dari jaringan antara ibu jari dan
telunjuk kaki. Tekan diantara urat-urat otot dengan ibu jari. Ulangi gerakan ini pada tiap
lekukan.
Gambar 9

Pegang tumit kaki klien dengan tangan kanan, gunakan ibu jari dan telunjuk tangan kiri
pemijat untuk menarik kaki dan meremas jari kaki. Pertama, letakkan ibu jari pemijat diatas
ibu jari kaki dan telunjuk dibawahnya. Lalu pijat dan tarik ujungnya, dengan gerakan yang
sama pijat sisi-sisi jari. Lakukan gerakan ini pada jari yang lain.
Gambar 10

5. Effleurage
Untuk mengakhiri dan menyeimbangkan energi kaki, letakkan tangan kiri pemijat diatas kaki
klien dan tangan kanan dibawahnya. Tarik tangan kiri pemijat mundur hingga ke jari-jari kaki
dan dorong tangan kanan ke arah atas kaki dengan usapan yang tak terputus

Gambar 11
DAFTAR PUSTAKA

Budistio, M. (2001). Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi pada Pasien Usia


Dewasa.Jurnal kedokteran trisakti, 2 (20).

Cassar, M.P. (2004). Hand book of clinical massage .(2nded). London: Elsevier
Churchill livingstone.

Cha,J.H.,Lee,S.H.,Yoo,Y.S.(2010). Effect of aromatherapy on changes in the


autonomic nervous system, aortic pulse wave velocity and aortic augmentation index in
patients with essential hypertention. Journal of Korean Academy Nursing, 40 (5):705.

Dalimartha, et.al. (2008). Care yourself hipertensi. Jakarta: Penebar Plus.

Herliawati. Pengaruh Masase Kaki Dengan Minyak Esensial Lavender


Terhadap Penurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi Primer Usia 45-59 Tahun
Di Kelurahan Timbangan Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir
Palembang: PSIK Unsri.

Hutasoit, Aini. (2002). Panduan praktis aromatherapy untuk pemula. Jakarta:


Gramedia pustaka utama.

Infokes.(2007).Menyokong Penuh Penanggulangan Hipertensi. diakses dari


http://www.depkes.go.id, diperoleh 8 April 2011.

Martin, Inggrid. (2007). Aromatherapy for massage practitioners. Philadelpia:


Lippincott Williams & Wilkins. Diakses dari www.ebooksgoogle.com, diperoleh 6 April
2011.

Moyer, Rounds & Hannum.(2004). A Meta-Analysis of Massage Therapy


Research. Psychological Bulletin, 130(1),3-18.

Mulyati, L. Pengaruh Masase Kaki Secara Manual terhadap Sensasi Proteksi,


Nyeri, & ABI Responden DM Tipe 2 di RSUD Curup Bengkulu (Tesis Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Jakarta: 2009)

Price,S.,Price,L. (2007). Aromatherapy for health profesionals. (3rded). USA:


Elsevier. diakses dari www.ebooksgoogle.com, diperoleh 6 April 2011.

Safitri, P.(2009). Efektivitas masase kaki dengan minyak esensial lavender


terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Dusun XI Desa Buntu
Bedimbar Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Medan: USU, diakses
dari http://www.repositoryusu.abstract.ac.id , diperoleh 6 April 2011.

Anda mungkin juga menyukai