Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENDIDIKAN

TERAPI RELAKSASI BENSON

DI DESA KEMUTUG KIDUL BATURRADEN


Disusun untuk memenuhi tugas Stase Keperawatan Gerontik

Disusun Oleh :

ALFIANA YULIANTI I4B022002

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PURWOKERTO
2022

SATUAN ACARA PENDIDIKAN (SAP)


“TERAPI RELAKSASI BENSON”

Pokok Bahasan : Masalah gangguan nyeri betis pada lansia

Sub-pokok Bahasan : Terapi relaksasi benson

Sasaran : Keluarga dan pasien yang mengalami nyeri

Tempat : Rumah Tn. S Kemutug Kidul Baturraden

Hari dan tanggal : Jumat, 14 April 2023

Waktu : 11.00 – 11.30 WIB

Pembicara : Alfiana Yulianti, S. Kep

A. Deskripsi Pembelajaran

Pembelajaran tentang “Terapi Relaksasi Benson” dilakukan kepada


lansia yang mengalami nyeri betis yang bertempat di Rumah Tn. S Kemutug
Kidul Baturraden.

B. Capaian Pembelajaran Umum


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang “Terapi Relaksasi
Benson” selama 1 x 30 menit, pasien dan keluarga mampu memahami dan
mempraktikkan terapi relaksasi benson secara mandiri
C. Capaian Pembelajaran Khusus

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang “Terapi Relaksasi B


enson” selama 1 x 30 menit, pasien dan keluarga dapat:

a. Menyebutkan kembali manfaat terapi relaksasi benson


b. Menyebutkan kembali tujuan terapi relaksasi benson
c. Menyebutkan kembali langkah-langkah terapi relaksasi benson

D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi

A. Media
Leaflet dan lembar balik

A. Kegiatan Pembelajaran

KEGIATAN
NO WAKTU
PENYULUH PESERTA
1 3 Menit Pembukaan:
a. Menjawab salam
Salam pembuka
b. Memperhatikan
Perkenalan diri
c. Memperhatikan
Mengkomunikasikan topik
dan tujuan
d. Menyetujui
 Kontrak waktu

2 20 Menit Kegiatan Inti:


Menjelaskan pengertian a. Memperhatikan
terapi relaksasi benson pembicara
Menjelaskan manfaat b. Memperhatikan dan
terapi relaksasi benson mencatat penjelasan
Menjelaskan tujuan terapi penyuluh secara cermat
relaksasi benson c. Menyimak pembicara
d. Memperhatikan
Menjelaskan langkah- pembicara
langkah terapi relaksasi e. Memperhatikan dan
benson mencatat penjelasan
Meminta pasien dan penyuluh secara cermat
keluarga menjelaskan dan f. Menjelaskan kembali
mempraktikkan kembali materi yang sudah
terapi relaksasi benson diberikan dan
mempraktikkan terapi
Memberikan kesempatan
relaksasi benson
kepada peserta untuk
g. Menanyakan hal-hal
bertanya.
yang belum jelas
Menjawab pertanyaan dari
h. Memperhatikan
peserta.
i. Peserta merasa senang
Memberi pujian

3 2 menit Penutup:
Evaluasi dengan a. Menjawab pertanyaan
memberikan pertanyaan
Menyimpulkan materi b. Memperhatikan

Salam penutup c. Menjawab salam


B. Lampiran Materi

KOMBINASI TERAPI RELAKSASI BENSON DAN MUROTTAL


AL QUR’AN

Terapi Relaksasi Benson


1. Pengertian terapi relaksasi benson
Relaksasi benson yaitu suatu teknik pengobatan untuk
menghilangkan nyeri, insomnia (tidak bisa tidur) atau kecemasan. Cara
pengobatan ini merupakan bagian pengobatan spiritual. Teknik
pengobatan ini sangat fleksibel dapat dilakukan dengan bimbingan
mentor, bersama-sama atau sendiri. Relaksasi benson ini merupakan
upaya untuk memusatkan perhatian pada suatu fokus dengan menyebut
berulang-ulang kalimat ritual dan menghilangkan berbagai pikiran yang
mengganggu. Teknik pengobatan ini dapat dilakukan setengah jam dua
kali sehari
2. Manfaat terapi relaksasi benson
Menurut Waluyo (2010), manfaat relaksasi benson adalah sebagai
berikut:
a) Ketentraman hati, berkurangnya rasa cemas, khawatir dan gelisah
b) Tekanan dan ketegangan jiwa menjadi rendah
c) Detak jantung lebih rendah, Mengurangi tekanan darah
d) Ketahanan yang lebih besar terhadap penyakit
e) Tidur lelap
f) Kesehatan mental menjadi lebih baik
g) Daya ingat lebih baik
h) Meningkatkan daya berpikir logis
i) Meningkatkan kreativitas
j) Meningkatkan keyakinan
k) Meningkatkan daya kemauan
l) Meningkatkan kemampuan berhubungan dengan orang lain.
3. Tujuan terapi relaksasi benson
Martha (2011) menyatakan bahwa tujuan teknik relaksasi benson
diantaranya:
a) meningkatkan ventilasi alveoli
b) memelihara pertukaran gas,
c) mencegah atelektasi paru,
d) meningkatkan efesiensi batuk,
e) mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional yaitu
menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan serta
menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik.
4. Empat elemen dasar dalam relaksasi benson
Menurut Mulianda (2022), agar teknik relaksasi benson berhasil,
diperlukan elemen dasar sebagai berikut:
a) Lingkungan yang tenang
b) Secara sadar, pasien dapat mengendurkan otot – otot tubuhnya
c) Pasien dapat memusatkan diri selama 10 -15 menit pada ungkapan
yang telah dipilih
d) Pasien bersikap pasif terhadap pikiran – pikiran yang mengganggu.
5. Langkah-langkah terapi relaksasi benson
Menurut Purwanto (2013), langkah-langkah relaksasi benson yaitu
a) Posisikan pasien pada posisi yang paling nyaman
b) Instruksikan pasien memejamkan mata
c) Instruksikan pasien agar tenang dan melemaskan otot-otot tubuh
dari ujung kaki sampai dengan otot wajah dan rasakan rileks
d) Instruksikan kepada pasien agar mengatur napasnya, tarik
perlahan melalui hidung dan hembuskan perlahan melalui mulut
disertai dengan mengucapkan doa atau dzikir yang dipilih
e) Instruksikan pasien untuk membuang pikiran negatif, dan tetap
fokus pada mengatur napas dan doa atau dzikir yang diucapkan
f) Lakukan selama kurang lebih 10 menit
g) Instruksikan pasien untuk mengakhiri relaksasi dengan tetap
menutup mata selama 2 menit, lalu membukanya dengan perlahan
Murottal Al – Qur’an
6. Pengertian terapi murottal Al-Qur’an
Terapi murottal Al-Qur’an merupakan salah satu terapi
nonfarmakologis yang dapat digunakan untuk mempercepat proses
penyembuhan. Hal ini telah dibuktikan oleh Ahmad Al-Qadhi yang
melakukan penelitian dengan tema pengaruh Al-Qur’an pada manusia
dalam perspektif fisiologi dan psikologi. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan hasil positif bahwa mendengarkan ayat suci Al-Qur’an
memiliki pengaruh yang signifikan dalam menurunkan ketegangan urat
saraf reflektif. Murottal adalah rekaman suara Al- Qur’an yang dilagukan
oleh seorang qori’ (pembaca Al-Qur’an). Lantunan Al-Qur’an secara
fisik mengandung unsur suara manusia. Suara dapat menurunkan
hormon-hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami,
meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut,
cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga
menurunkan tekanan darah(Mulianda, 2022).
Dengan mendengarkan murottal Al-Qur'an, jiwa sesorang akan
mempunyai spiritual yan tinggi, merasakan kedamaian, ketentraman,
ketenangan, motivasi menjadi kuat, auto-sugesti dan memiliki rasa
optimis pada suatu intervensi. Memurut Izzat dan Arif manusia tidak
menyadari bahwa Allah menciptakan penyakit juga menciptakan
obatnya. Pemberian terapi mendengarkan murottal Al-Qur'an yang
diturunkan Allah dapat memberikan kesembuhan terhadap penyakit
jasmani dan rohani
7. Pengaruh mendengarkan murottal Al-Qur’an Surat Ar-Rahman
Anwar yang menyatakan bahwa mendengarkan Al-Qur’an akan
memberikan efek ketenangan dalam tubuh sebab adanya unsur meditasi,
autosugesti dan relaksasi yang terkandung didalamnya. Rasa tenang ini
kemudian akan memberikan respon emosi positif yang sangat
berpengaruh dalam mendatangkan persepsi positif. Menurut Mustamir
persepsi positif yang didapat dari murottal Ar Rahman selanjutnya akan
merangsang hipotalamus untuk mengeluarkan hormon endorfin, seperti
yang kita tau hormon ini akan membuat seseorang merasa bahagia.
Selanjutnya amigdala akan merangsang pengaktifan sekaligus
pengendalian saraf otonom yang terdiri dari saraf simpatis dan
parasimpatis. Saraf parasimpatis bersfungsi untuk mempersarafi jantung
dan memperlambat denyut jantung, sedangkan saraf parasimpatis
sebaliknya. Rangsangan saraf otonom yang terkendali akan
menyebabkan sekresi epinefrin dan norepinefrin oleh medula adrenal
menjadi terkendali pula. Terkendalinya hormon epinefrin dan
norepinefrin akan menghambat pembentukan angiotensin yang
selanjutnya dapat menurunkan tekanan darah (Mulianda, 2022).
DAFTAR PUSTAKA

Mulianda, D. dan E. L. U. (2022). Penerapan Prosedur Terapi Relaksasi Benson dan


Murottal Al - Qur’an Surah Ar - Rahman Ayat 1-78 terhadap Tekanan Darah pa
da Pasien Hipertenso Primer di RSUD Ungaran. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan K
esehatan Indonesia, 2(2), 45–54.

Martha, D. (2011). Panduan Relaksasi dan Reduksi Stres. EGC.

Purwanto, S. (2013). Pengaruh Pelatihan Relaksasi Religious Untuk Mengurangi Ga


ngguan Insomnia. Jakarta.

Waluyo. (2010). Psikologi Kesehatan Pengantar Untuk Perawat dan Profesional Ke


sehatan Lain. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai