Anda di halaman 1dari 7

STANDAR ACARA PENYULUHAN (SAP) RELAKSASI

NAFAS DALAM

DISUSUN OLEH:
NABILA RASWANDARI
(P032014401065)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES RIAU
PEKANBARU
TA. 2021/2022
STANDAR ACARA PENYULUHAN (SAP)
RELAKSASI NAFAS DALAM

Pokok Bahasan : Terapi Relaksasi Nafas Dalam


Sasaran :
Hari/Tanggal :
Tempat :

A. Tujuan

1. Tujuan umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan pasien mengerti, paham dan


dapat melakukan teknik napas dalam secara mandiri.
2. Tujuan khusus

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan:

a. Pasien dapat mengetahui pengertian terapi relaksasi nafas dalam.

b. Pasien dapat mengetahui manfaat terapi relaksasi nafas dalam.

c. Pasien dapat memahami prosedur teknik terapi relaksasi nafas dalam.


d. Pasien dapat melakukan redemonstrasi terapi relaksasi nafas dalam.

B. Metode

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Demonstrasi

C. Media

- Leaflet

D. Proses Kegiatan

No. Kegiatan Waktu Responden


1. Interaksi

a. Memberikan salam pembuka. a. Menjawab salam


3 menit
b. Memperkenalkan diri. b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan, prosedur yang akan c. Mendengarkan dan
dilaksanakan, dan kontrak waktu memperhatikan

E. Evaluasi

Evaluasi secara lisan, menanyakan pada peserta:

a. Jelaskan pengertian terapi relaksasi nafas dalam

b. Jelaskan manfaat terapi relaksasi nafas dalam

c. Jelaskan cara melakukan terapi relaksasi nafas dalam

d. Demonstrasikan kembali cara terapi relaksasi nafas dalam


d. Memberikan kesempatan responden untuk d. Responden bertanya
bertanya. apabila ada yang
ditanyakan
2. Tahap kerja

a. Menjelaskan materi terapi relaksasi nafas 10 menit a. Menyimak


dalam.
b. Memperhatikan
b. Mendemonstrasikan terapi relaksasi nafas
dalam. c. Responden bertanya

c. Memberikan kesempatan responden untuk apabila ada yang

bertanya. ditanyakan

d. Evaluasi materi terapi relaksasi nafas dalam d. Menjawab

yang telah disampaikan pertanyaan

e. Redemonstrasi terapi relaksasi nafas dalam e. Mempraktekkan

oleh Ny. L

4. Terminasi 5 menit

a. Mengevaluasi perasaan responden. a. Mengungkapkan

b. Memberikan reinforcement positif. perasaan setelah


terapi napas dalam
c. Melakukan kontrak pertemuan selanjutnya.
b. Mendengarkan dan
d. Mengakhiri kegiatan dengan baik. memperhatikan
c. Menjawab salam
e. Salam penutup

e. Materi (Terlampir)
MATERI RELAKSASI NAFAS DALAM

1. Pengertian Terapi Relaksasi Nafas Dalam


Menurut Setyoadi & Kushariyadi (2011), relaksasi nafas dalam adalah pernafasan
abdomen dengan frekuensi lambat atau perlahan, berirama, dan nyaman yang dilakukan
dengan memejamkan mata. Teknik relaksasi merupakan salah satu terapi nonfarmakologis
yang digunakan dalam penatalaksanaan nyeri (Tamsuri, 2007). Relaksasi merupakan
suatu tindakan untuk membebaskan mental maupun fisik dari ketegangan dan
stres sehingga dapat meningkatkan toleransi terhadap nyeri (Andarmoyo, 2013).
Teknik relaksasi yang sederhana terdiri atas napas abdomen dengan frekuensi
yang lambat dan berirama (Smeltzer & Bare, 2002). Latihan napas dalam yaitu
bentuk latihan napas yang terdiri dari pernapasan abdominal (diafragma) dan
pursed lip breathing (Lusianah, Indaryani, & Suratun, 2012).
2. Manfaat Terapi Relaksasi Nafas Dalam
Manfaat teknik relaksasi nafas dalam menurut Priharjo (2003) dalam Arfa (2014)
adalah sebagai berikut :
a. Pasien mendapatkan perasaan yang tenang dan nyaman
b. Mengurangi rasa nyeri
c. Pasien tidak mengalami stress
d. Melemaskan otot untuk menurunkan ketegangan dan kejenuhan
yang biasanya menyertai nyeri
e. Mengurangi kecemasan yang memperburuk persepsi nyeri
f. Relaksasi nafas dalam mempunyai efek distraksi atau penglihatan
perhatian
3. Prosedur Teknik Relaksasi Nafas Dalam

Adapun langkah - langkah teknik relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut:

a. Ciptakan lingkungan yang tenang.

b. Usahakan tetap rileks dan tenang.

c. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru - paru dengan udara melalui
hitungan.
d. Perlahan - lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstremitas
atas dan bawah rileks.
e. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali.

f. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara
perlahan - lahan.
g. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks.

h. Usahakan agar tetap konsentrasi.

i. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga benar - benar rileks.

j. Ulangi selama 15 menit, dan selingi istirahat singkat setiap 5 kali pernafasan

4. Pengaruh Terapi Relaksasi Nafas Dalam terhadap Penurunan Tekanan Darah


Slow deep breathing secara teratur akan meningkatkan sensitivitas baroreseptor dan
mengeluarkan neurotransmitter endorphin sehingga mengstimulasi respons saraf otonom
yang berpengaruh dalam menghambat pusat simpatis (meningkatkan aktivitas tubuh) dan
merangsang aktivitas parasimpatis (menurunkan aktivitas tubuh atau relaksasi). Apabila
kondisi ini terjadi secara teratur akan mengaktivasi cardiovasculer contro center (CCC) yang
akan menyebabkan penurunan heart rate, stroke volume, sehingga menurunkan cardiac
output, proses ini memberikan efek menurunkan tekanan darah Johan
(2000 dalam Tahu, 2015). Proses fisiologi terapi nafas dalam (deep breathing) akan
merespons meningkatkan aktivitas baroreseptor dan dapat mengurangi aktivitas keluarnya
saraf simpatis dan terjadinya penurunan kontraktilitas, kekuatan pada setiap denyutan

berkurang, sehingga volume sekuncup berkurang, terjadi penurunan curah jantung dan
hasil akhirnya yaitu menurunkan tekanan darah sehingga mengurangi kecemasan (Muttaqin,
2009 dalam Khayati et all, 2016)
DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, S.C. dan Bare B.G., 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 2, Ed.
8, EGC, Jakarta

Ward, J.P.T., R.W. Clarke, dan R.W.A. Linden, 2009, At a Glance – Fisiologi, Erlangga,
Jakarta.

Dewi. (2018). BAB II TINJAUAN PUSTAKA TEKNIK NAPAS DALAM.


Kurniawati, E. (2019). Teknik Relaksasi Napas Dalam.

Anda mungkin juga menyukai