Patoflowdiagram
A. Osteoartritis
B. osteoporosis
2.1.6. Manifestasi klinik
A. Osteoartritis
B. osteoporosis
a, Nyeri dengan atau tanpa fraktur yang nyata. Ciri-ciri khas nyeri akibat fraktur kompressi pada vertebra (paling
sering Th 11 dan 12 ) adalah:
b. Nyeri timbul mendadak
c. Sakit hebat dan terlokalisasi pada vertebra yg terserang
d. Nyeri berkurang pada saat istirahat di tempat tidur
f. Nyeri ringan pada saat bangun tidur dan dan akan bertambah oleh karena melakukan aktivitas
g. Deformitas vertebra thorakalis à Penurunan tinggi badan
2.1.7. Komplikasi
A. Osteoartritis
IDIOPATIK SEKUNDER
Setempat Trauma
Tangan: − akut
- nodus Heberden dan Bouchard (nodal) − kronik (okupasional, port)
- artritis erosif interfalang Kongenital atau
- karpal-metakarpal I developmental:
Gangguan setempat:
Kaki: − Penyakit Leg-Calve-Perthes
- haluks valgus − Dislokasi koksa kongenital
- haluks rigidus − Slipped epiphysis
- jari kontraktur (hammer/cock-up toes)
- talonavikulare Faktor mekanik
− Panjang tungkai tidak sama
Coxa − Deformitas valgus / varus
- eksentrik (superior) − Sindroma hipermobilitas
- konsentrik (aksial, medial)
- difus (koksa senilis) Metabolik
− Okronosis (alkaptonuria)
Vertebra − Hemokromatosis
- sendi apofiseal − Penyakit Wilson
- sendi intervertebral − Penyakit Gaucher
- spondilosis (osteofit)
- ligamentum (hiperostosis, penyakit Endokrin
Forestier, diffuse idiopathic skeletal − Akromegali
hyperostosis=DISH) − Hiperparatiroidisme
− Diabetes melitus
Tempat lainnya: − Obesitas
- glenohumeral − Hipotiroidisme
- akromioklavikular
- tibiotalar Penyakit Deposit
- sakroiliaka Kalsium
- temporomandibular − deposit kalsium
pirofosfat dihidrat
Menyeluruh: − artropati hidroksiapatit
Meliputi 3 atau lebih daerah yang
tersebut diatas (Kellgren-Moore) Penyakit Tulang dan
Sendi lainnya
Setempat:
− Fraktur
−Nekrosis avaskular
Tabel 2.1 Osteoartritis idiopatik dan sekunder, (Setyohadi, 2000)
B. osteoporosis
1. Patah tulang
Salah satu komplikasi dari osteoporosis yang paling sering terjadi adalah patah tulang. Area tulang yang
kehilangan kepadatan mineralnya lama-lama akan patah secara bertahap. Tulang belakang, tulang pinggul,
dan pergelangan tangan merupakan area tulang yang paling sering patah ketika terkena osteoporosis.
Patah tulang belakang adalah kondisi saat tulang-tulang kecil di area punggung patah baik satu ataupun lebih.
Jika Anda sudah terkena osteoporosis, patah tulang menjadi komplikasi yang sangat rentan terjadi. Bahkan,
membungkuk atau batuk yang keras saja bisa langsung mematahkan tulang belakang Anda.
Ketika tulang belakang patah, biasanya disertai dengan rasa nyeri pada area sepanjang tulang belakang dari
punggung bawah ke tengah. Bahkan, kondisinya sering kali memburuk ketika Anda duduk atau berdiri dalam
waktu yang lama.
Patah pergelangan tangan termasuk salah satu komplikasi dari osteoporosis yang juga kerap dialami. Kondisi
ini biasanya terpicu ketika penderita osteoporosis menjadikan telapak tangan sebagai tumpuan saat terjatuh.
Akibatnya, area pergelangan tangan memikul beban tubuh yang terlalu berat bagi orang dengan osteoporosis.
Ketika pergelangan tangan patah, ada beberapa gejala yang akan muncul seperti:
Nyeri, bengkak, dan memar pada pergelangan tangan atau pangkal ibu jari.
Pergelangan tangan Anda tertekuk pada sudut yang tidak wajar.
Muncul sensasi sakit ketika mencoba menggenggam sesuatu pada area tangan yang terluka.
2.1.8. Pemeriksaan
A. osteoarthritis
a) Pemeriksaan Radiologi
Diagnosis OA selain dari gambaran klinis, juga dapat ditegakkan dengan
gambaran radiologis.
Gambaran radiografi sendi yang menyokong diagnosis OA, ialah:
Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris (lebih berat pada daerah
yang menanggung beban)
Peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral
Kista tulang
Osteofit pada pinggir sendi
Perubahan struktur anatomi sendi
Berdasarkan perubahan-perubahan radiologis diatas, secara radiografi OA
dapat digradasi menjadi ringan sampai berat; yaitu menurut Kellgren dan
Lawrence. Harus diingat bahwa pada awal penyakit, seringkali radiografi
sendi masih normal. (Milne dkk, 2007)
b) Pemeriksaan Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium pada OA, biasanya tidak banyak berguna.
Pemeriksaan laboratorium akan membantu dalam mengidentifikasi penyebab
pokok pada OA sekunder. Darah tepi (hemoglobin, leukosit, laju endap darah)
dalam batas normal kecuali OA generalisata yang harus dibedakan dengan
arthritis peradangan. Pemeriksaan imunologi (ANA, faktor rhematoid dan
B.osteoporosis
A. Osteoartritis
B. osteoporosis
Tujuan pengobatan adalah meningkatkan kepadatan tulang. Semua wanita, terutama yang menderita
osteoporosis, harus mengkonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang mencukupi. Wanita pasca
menopause yang menderita osteoporosis juga bisa mendapatkan estrogen (biasanya bersama dengan
progesteron) atau alendronat, yang bisa memperlambat atau menghentikan penyakitnya. Bifosfonat juga
digunakan untuk mengobati osteoporosis.
Pria yang menderita osteoporosis biasanya mendapatkan kalsium dan tambahan vitamin D, terutama jika
hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tubuhnya tidak menyerap kalsium dalam jumlah yang mencukupi.
Jika kadar testosteronnya rendah, bisa diberikan testosteron.
Patah tulang karena osteoporosis harus diobati. Patah tulang panggul biasanya diatasi dengan tindakan
pembedahan. Patah tulang pergelangan biasanya digips atau diperbaiki dengan pembedahan. Pada kolaps
tulang belakang disertai nyeri punggung yang hebat, diberikan obat pereda nyeri, dipasang supportive
back brace dan dilakukan terapi fisik.
Penanganan yang dapat di lakukan pada klien osteoporosis meliputi :
a. Diet
b. Pemberian kalsium dosis tinggi
c. Pemberian vitamin D dosis tinggi
d. Pemasangan penyangga tulang belakang (spina brace) untuk mengurangi nyeri punggung.
e. Pencegahan dengan menghindari faktor resiko osteoporosis (mis. Rokok, mengurangi
konsumsi alkohol, berhati-hati dalam aktifitas fisik).
f. Penanganan terhadap deformitas serta fraktur yang terjadi.