Anda di halaman 1dari 63

REHABILITASI MEDIK PADA

OSTEOARTRITIS

Sylma Okta Fianasari 22104101012


Pembimbing :
dr. Ingrid Melia Kartika, Sp.KFR
ANATOMI ARTIKULASIO GENU
TULANG LIGAMENTUM OTOT BURSA MENISKUS
1. os. femur bagian 1. ligamentum 1. m. kuadrisep 1. bursa anterior 1. meniskus medial
distal cruciatum femoris (bursa 2. meniskus lateral
2. os. tibia bagian (anterior/ACL dan 2. m. hamstring suprapatellaris,
proksimal posterior/PCL) prepatellaris,
2. Ligamnetum infrapatellaris
kolateral superfisial,
(ligamentum infrapatellaris
colateral profunda
mediana/MCL dan 2. bursa posterior
ligamentum 3. bursa
colateral semimebranosus
laterale/LCL)
PCL: mencegah
pergeseran femur ke
arah depan,
mengontrol rotasi
internal tibia femur

LCM: stabilisasi
LCL: mencegah sendi lutut dan
gerakan sendi mencegah
genu terlalu gerakan sendi
berlebihan genu terlalu ke
keluar dalam

ACL: mencegah
luksasi lutut ke
depan dan
mengontrol rotasi
tibia terhadap
femur
Bursa secara normal
berlokasi antara jaringan
lunak yang bergerak dan
jaringan keras (tulang)
untuk mencegah gesekan,
mengurangi keausan dan
mencegah inflamasi
Meniscus adalah bangunan
tulang rawan yang berfungsi
sebagai lubrikan dan
membantu mengurangi
guncangan
PERGERAKAN SENDI LUTUT
FLEKSI musculus biceps femoris, musculus semitendinosus,
musculus semimembranosus, dibantu oleh musculus
gracilis, musculus sartorius, dan musculus popliteus
merupakan otot-otot yang melakukan fleksi. Fleksi dibatasi
oleh kontak bagian belakang tungkai bawah dengan
tungkai atas.

EKSTENSI musculus quadriceps femoris melakukan ekstensi. Ekstensl


dihambat oleh tegangnya seluruh ligamentum-ligamentum
utama sendi.
ROTASI musculus sartorius, musculus gracilis, dan musculus
MEDIAL semitendinosus melakukan rotasi medial.

ROTASI musculus biceps femoris


LATERAL
“Stabilitas sendi lutut tergantung pada

A
tonus otot-otot kuat yang bekerja
terhadap sendi dan kekuatan
ligamentum-ligamentum. Dari faktor-
faktor ini, tonus otot adalah yang
terpenting, dan menjadi tugas ahli
fisioterapi untuk mengembalikan
kekuatan otot ini, terutama musculus
quadriceps setelah terjadi cedera sendi
lutut”

Presentation title 7
OSTEOARTRITIS GENU
Osteoartitis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif, dimana
keseluruhan struktur dari sendi mengalami perubahan patologis.

Presentation title 8
KLASIFIKASI : ETIOLOGI

• Berdasarkan etiologi, OA dapat terjadi secara primer (idiopatik) maupun sekunder


Metabolik Kelainan anatomi/struktur sendi Trauma inflamasi

artritis kristal (gout, calcium Slipped femoral epiphysis, Trauma sendi mayor Semua atropati
pirofosfat dihidrat Epiphysieal dysplasias, Penyakit Fraktur pda sendi atau inflamasi Atritis
artropati/pseudogout, blount’s, Penyakit legg-perthe, osteonekrosis septik
Akromegali, Okronosis Dislokasi tungkai tidak sama, Bedah tulang (contoh:
(alkaptonuria), Deformitas valgus/varus sindroma menisektomi)
Hemokromatosis, Penyakit hipermobiliti Jejas kronik (beban
wilson mekanis kronis
(obesitas),
artropati okupasional
OA tangan
KLASIFIKASI
Nodus Heberden dan
: LOKASI
OA vertebra Sendi apofiseal
Bouchard (nodal) Sendi intervertebral
Artritis erosif Spondilosis (osteofit)
interfalang Ligamentum
Karpal-metakarpal I (hiperostosis, penyakit
OA lutut Bony enlargement Forestier, diffuse
Genu valgus idiopathic skeletal
Genu varus hyperostosis=DISH)

OA kaki Haluks valgus OA di tempat lainnya Glenohumeral


Haluks rigidus Akromioklavikular
Jari Tibiotalar Sakroiliaka
kontraktur(hammer/coc Temporomandibular
k-up toes)
Talonavikulare
Presentation title 11
KRITERIA DIAGNOSIS
Kriteria klinis Kriteria klinis dan radiologi Kriteria klinis dan laboratoris
sensitivitas 95%, spessifisitas sensitivitas 91%, spessifisitas sensitivitas 92%, spessifisitas
69% 86% 75%

Nyeri sendi lutut dan - Nyeri sendi lutut dan Nyeri sendi lutut dan paling
Paling sedikit 3 dari 6 kriteria - Adanya osteofit dan sedikit 5 dari 9 kriteria berikut
dibawah ini paling sedikit 1 dari 3 kriteria ini:
- krepitus saat gerakan aktif di bawah ini: 1. Usia >50 tahun
- kaku sendi < 30 menit 1. kaku sendi 2. kaku sendi
- umur > 50 tahun 2. >50 tahun 3. Krepitus pada gerakan aktif
- pembesaran tulang sendi lutut 3. krepitus pada gerakan sendi 4. Nyeri tekan tepi tulang
- nyeri tekan tepi tulang akti 5. Pembesaran tulang
- tidak teraba hangat pada 6. Tidak teraba hangat pada
sinovium sendi lutut. sinovium sendi terkena
7. LED<40 mm/jam
8. RF<1:40
9. Analisis cairan sinovium
sesuai OA
GRADING SCALE RADIOLOGI
penatalaksanaan OA genu: tahap pertama non
farmakologi
• Tatalaksana non-farmakologi yang dapat dilakukan menurut IRA (2014) diantaranya
adalah :
• 1. Edukasi pasien.
• 2. Program penatalaksanaan mandiri (self-management programs): modifikasi gaya hidup.
• 3. Bila berat badan berlebih (BMI > 25), program penurunan berat badan, minimal
penurunan 5% dari berat badan, dengan target BMI 18,5-25.
• 4. Program latihan aerobik (low impact aerobic fitness exercises).
• 5. Terapi fisik meliputi latihan perbaikan lingkup gerak sendi, penguatan otot- otot
(quadrisep/pangkal paha) dan alat bantu gerak sendi (assistive devices for ambulation):
pakai tongkat pada sisi yang sehat.
• 6. Terapi okupasi meliputi proteksi sendi dan konservasi energi, menggunakan splint dan
alat bantu gerak sendi untuk aktivitas fisik sehari-hari.
penatalaksanaan OA genu: tahap kedua
• Pendekatan terapi awal : Osteorthritis dengan gejala nyeri ringan
hingga sedang, dapat diberikan salah satu obat berikut ini, bila tidak
terdapat kontraindikasi pemberian obat tersebut yakni Acetaminophen
(< 4 gram per hari) atau Obat anti inflamasi non-steroid (OAINS). jika
memiliki risiko terjani perdarahan GIT atas dapat diberikan
gastroprotektor seperti PPI
• OA dengan gejala sedang-berat disertai pembengkakan sendi dapat
dilakukan aspirasi dan tindakan injeksi glukokortikoid IA
(triamsinolon 40 mg) untuk nyeri jangka pendek 1-3 minggu
rehabilitasi OA genu
• modalitas fisioterapi pada OA genu
1. thermal terapi : cryotherapy, aplikasi es dengan ice packs, handuk es, terapi ini
bertujuan menurunkan laju metabolisme, rasa nyeri, spasme otot, baik digunakan pada
keadaan akut
2. elektromagnetik terapi
• LASER: low level laser therapy
• IR: Terapi ini digunakan untuk mengurangi nyeri dan kaku otot
• USD: hati-hati pada pasien dengan riwayat metal/ bony implant
• MWD: hati-hati pada pasien dengan riwayat metal/ bony implant
• ES (Electrical stimulation): mengurangi rasa nyeri
3. terapi massage massage dipergunakan untuk mengurangi ketegangan otot,
meningkatkan aliran darah, dan mengurangi kepekaan saraf terhadap nyeri
4. terapi latihan
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. K
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 64 tahun
Alamat : Kalipuro, Banyuwangi
Pekerjaan : IRT

Identitas Agama : Islam


Status perkawinan : Menikah
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Tanggal Kontrol : 12 April 2022
No. RM : 165xxx
keluhan utama: nyeri kedua lutut
• riwayat penyakit sekarang:
Pasien datang ke poli rehab medik dengan keluhan nyeri lutut dan bahu kanan juga disertai dengan kaku
kedua lutut, dirasakan sejak 2 tahun yang lalu. Nyeri paling dirasakan saat melakukan aktivitas seperti
memakai baju, setelah belajar berdiri, dan aktivitas lain yang menumpu badan, nyeri juga bertambah saat
malam hari. Nyeri berkurang saat istirahat. Pasien juga sering merasa lutut kaku sekitar 15 menit saat bangun
pagi. Saat ini lutut masih dapat digerakkan dan diangkat, pasien sering merasa mendengar bunyi kretek-
kretek saat lutut digerakkan di lutut kanan. Pasien memiliki riwayat operasi pada lutut kiri di RSBL 2 bulan
yang lalu.
riwayat penyakit dahulu

serupa: nyeri
trauma:
dirasa sejak 2 DM disangkal
disangkal
tahun yll

penyakit jantung
HT disangkal
disangkal
• riwayat penyakit keluarga: disangkal

• riwayat pengobatan: Pasien pernah MRS untuk dilakukan operasi total knee
replacement sinistra di RSBL 2 bulan yang lalu.
• Riwayat merokok :-
• Riwayat minum kopi : +
• Riwayat olahraga : kurang aktif berolahraga
• Riwayat makan/minum : makan 2-3 kali sehari, dengan nasi, sayur,
dan lauk pauk bervariasi.
riwayat sosial ekonomi

• Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga, tinggal bersama suami dan anak laki-
lakinya. Biaya pengobatan menggunakan BPJS. Kesan status ekonomi cukup.
Kondisi rumah pasien, ventilasi baik, rumah tidak tingkat, WC jongkok. Pasien
senang beribadah dan hubungan dengan warga sekitar baik.
pemeriksaan fisik
Keadaan Umum
• Kesan : tampak baik, pasien masuk poli rehab menggunakan kursi roda
• Kesadaran : composmentis
• GCS : 456
Vital Sign
• Tensi : 120/80 mmHg
• Nadi : 80 x/menit
• RR : 20 x/menit
• T.ax : 36,10C
Status Antropometri
• Berat Badan : 60 kg
• Tinggi Badan : 155 cm
• BMI : 25 kg/m2 (overweight)
pemeriksaan Head to Toe
1.Kulit
Warna sawo matang, sianosis (-), kulit hangat dan lembab, turgor normal, lesi: makula (-)
papula (-), pustula (-), tumor (-)
2.Kepala
Tulang tengkorak normosefalik, rambut dengan tekstur rata, kuantitas tipis, tekstur tipis, mudah
dicabut (-) tumor (-), lesi (-), depresi cranium (-)
3.Mata
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+), reflek cahaya (+/+), katarak
imatur (-/-), arkus senilis (-/-), eksoftalmus (-/-)
4.Hidung
Mukosa nasal merah muda, septum di garis tengah, nafas cuping hidung (-), sekret (-/-),
epistaksis (-/-), deformitas hidung (-), nyeri tekan sinus (-)
5.Mulut
Mukosa mulut merah muda, keadaan gigi baik, sianosis (-)
6.Telinga
Pendengaran berkurang (-), sekret (-), nyeri tekan tragus (-), nyeri tekan mastoid (-), serumen(-)
• Cor
• I : ictus cordis tidak tampak
• P : ictus cordis kuat angkat
• P : Batas kiri atas : ICS II linea para sternalis sinistra
• Batas kanan atas : ICS II linea para sternalis dekstra
• Batas kiri bawah : ICS V linea medio clavicularis sinistra
• Batas kanan bawah : ICS IV linea para sterna dekstra
• Pinggang jantung : ICS II linea para sternalis sinistra (kesan jantung
tidak melebar)
• A : S I-II intensitas normal, regular, bising (-), murmur (-), gallop (-)
10.Abdomen
• I : dinding perut tampak datar, venektasi (-), jaringan parut/bekas
luka (-), tumor/benjolan (-)
• A : bising usus (+) normal
• P : timpani, shifting dullness (-), undulasi (-), nyeri ketok (-)
• P : nyeri tekan (-), defense muscular (-), hepar dan lien teraba
11.Sistem Kolumna Vertebralis
• I : deformitas (-), skoliosis (-), kiphosis (-), lordosis (-)
• P : nyeri tekan pada lamina spinosus Lumbal (-), massa (-), krepitasi
(-)
• P : nyeri ketok kolumna vertebralis (-).
pemeriksaan muskuloskeletal
Ekstremitas Superior Ekstremitas Inferior
Gerak +/+ +/+
Kekuatan 4-4-4/5-5-5 3-3-4/3-3-4
Tonus Normotonus Normotonus
Trofi Eutrofi/Eutrofi Eutrofi/Etrofi
Refleks fisiologis +2 /+2 +2 /+2

Refleks patologis - /- -/-


Klonus -/- -/-
Sensibilitas dbn/dbn dbn / dbn
Spasme -/- -/-
AROM
PROM
STATUS LOKALIS
TES PROVOKASI GENU
PEMERIKSAAN PENUNJANG

F
• Hasil bacaan foto genu kiri AP/lateral:

- Penyempitan kompartemen medial et lateral femorotibial joint


kiri

- Osteofit di condilus lateral et medial os tibia dan os femur kiri,


dan di margo superoposterior et posteroinferior os patella kiri

- Trabekulasi tulang normal

- Subchondral bone layer tampak baik

- Tak tampak erosi/destruksi tulang

- Tak tampak soft tissue mass/swelling

• Kesimpulan:

• Osteoarthritis femorotibial joint kiri grade 3 (menurut


kellgren and lawrance grading scale)

• Osteoartritis femuro patellar joint kiri

Presentation title 33
PEMERIKSAAN PENUNJANG

F
• Hasil bacaan foto genu kiri AP/lateral:

- Terpasang TKR di knee joint kiri posisi kesan


baik

- Trabekulasi tulang normal

- Tak tampak erosi/destruksi tulang

- Tampak soft tissue swelling regio genu kiri

• Kesan:

- Terpasang TKR di knee joint kiri posisi kesan


baik disertai soft tissue swelling

Presentation title 35
DIAGNOSIS
• Diagnosis klinis : Nyeri artikulasio genu sinistra
• Diagnosis etiologi : osteoartritis genu sinistra
• Diagnosis topis : artikulasio genu sinistra

• Diagnosis fungsional :

- Imparment nyeri artikulasio genu sinistra, dextra

- Fungsional Limitation  nyeri saat menggerakkan kedua lutut, kaku saat menggerakan kedua lutut

- Dissability  gangguan aktifitas kehidupan sehari-hari seperti memasak, mencuci, beribadah, tidak dapat berdiri
terlalu lama lebih dari 5 menit

- Handicap  gangguan bekerja


PENATALAKSANAAN REHABILITASI
MEDIK
problem rehabilitasi medik
- Nyeri gerak pada kedua lutut dengan skala VAS 5

- Kaku pada kedua lutut

- Penurunan luas gerak sendi panggul dan lutut

- Tidak dapat berdiri terlalu lama lebih dari 5 menit


- Kesulitan untuk beribadah seperti duduk bersila
program rehabilitasi medik
• fisioterapi
evaluasi
–Nyeri pada kedua lutut dengan skala VAS 5
–Luas gerak sendi panggul dan sendi lutut
• Program
1. Heat teraphy (pemanasan) : menggunakan teknik pemanasan dengan IR
(infrared) pada daerah sendi lutut sinistra, dextra dan TENS pada sendi lutut
sinistra, 2 kali seminggu
2. latihan fisik
latihan fisik tahap 1: strecthing

• tujuan memulihkan LGS dan


mengatasi penurunan kontrol
motorik dan kekuatan m.
quadricep femoris. Fokus pada
peningkatan fleksibilitas dan
elastisitas persendian dan otot.
latihan tahap 2: open kinetic chain excercise tanpa beban untuk lutut

• melatih kembali otot yang


mendukung sendi lutut utamanya
m. quadriceps femoris
tahap 3: close kinetic chain excercise

• Tujuan: meningkatkan kekuatan


otot dan LGS, jika LGS sudah
cukup baik maka dapat
dilakukan tambahan latihan
sepeda statis
tahap 4 latihan koordinasi

• Tujuan meningkatkan serta


menguji kemampuan sendi untuk
beradaptasi.
terapi okupasi

• Evaluasi : • Program :
- Gangguan aktifitas kehidupan sehari-hari seperti - Saat mencuci, memasak atau beribadah

mencuci, memasak, dan beribadah hendaknya menggunakan kursi yang


tidak terlalu pendek

- Aktivitas tetap boleh dilakukan namun


tidak berlebihan

- Apabila timbul rasa nyeri saat aktivitas


segera beristirahat
Komunikasi, Informasi dan Edukasi

• Mengenai penyakitnya, faktor risiko, dan prognosisnya


• Joint protection lutut, edukasi melakukan ADL dengan prinsip tidak membebani sendi lutut seperti:
Menggunakan kursi saat memasak atau beribadah
Menghindari aktivitas yang membebani lutut seperti duduk dikursi pendek, jongkok, berdiri terlalu lama dan
berjalan terlalu lama dan jauh
Memberikan motivasi agar mengikuti program rehabilitasi medik secara teratur
Latihan penguatan otot dirumah secara teratur
Kompres dingin jika lutut teraba hangat, nyeri, dan kemerahan
• belum ada perbaikan dari segi
keluhan nyeri, VAS dan ROM
• terdapat perbaikan rasa nyeri
masih terasa namun tidak seperti
pertama datang
• belum ada perbaikan ROM
• penurunan rasa nyeri
• evaluasi VAS 4
• peningkatan AROM dan PROM
• hip ektensi/fleksi +10o
• hip ekso/endo rotasi +20o/20o
• genu ekstensi/fleksi 10o/20o
• Pasien mampu berdiri 15-20 menit
DISKUSI

- Nyeri sendi lutut dan


• penegakan diagnosa OA - Adanya osteofit dan
didasarkan pada kriteria paling sedikit 1 dari 3 kriteria di
diagnosis American College of bawah ini:
Rheumatology, kriteria klinis-
radiologi 1. kaku sendi
2. >50 tahun
3. krepitus pada gerakan sendi
aktif
faktor risiko yang bernilai positif

usia >50 tahun


• pertambahan usia akan terjadi penurunan volume kartilago, kandungan
proteoglikan, vaskularisasi kartilago, dan perfusi kartilago

menopause
• Kondrosit memiliki reseptor estrogen fungsional, yang menunjukkan bahwa sel-
sel ini dipengaruhi oleh estrogen

mikro/makrotrauma
• mikro/makrotrauma menyebabkan ketidaknormalan biomekanik pada sendi dan
mempercepat keparahan
nyeri yang muncul pada sendi lutut, dan
ketakutan pasien membuat pasien malas untuk
bergerak

• pada pemeriksaan fisik • menurunkan fleksibilitas dan


ditemukan adanya stabilitas sendi lutut
spasme pada m.
kuadrisep femoris dextra
sinistra dan m.
gastrocnemius dextra
sinistra
dapat menurunkan luas gerak sendi yang
ditunjukkan dengan pemeriksaan AROM dan
PROM
evaluasi pemeriksaan provokasi pada pasien

penting untuk menilai


apakah OA disertai
dengan kerusakan
pada struktur disekitar
artikulasio genu
menilai meniskus lateral dan media, posititf: nyeri atau terdengar click, sensitivitas 55%, spesifisitas 77%
varus stress test: menilai LCL
valgus stress test: menilai MCL
+ bila ditemukan excesive gapping dan nyeri
anterior drawer tes : menilai ACL
posterior drawer test : PCL
+ bbila terdengar snap atau jump sign
REHABILITASI pada pasien

• komunikasi dan edukasi


• penurunan berat badan sebanyak
5% dari BB
• terapi panas dengan IR
• terapi latihan low impact, terapi
fisik meliputi latihan perbaikan
lingkup gerak sendi, penguatan
otot- otot
• Dalam sebuah penelitian yang
dilakukan (Messier 2005)
• menurunkan berat badan 5% dari penurunan 1 pound BB atau
BB setara 0,45 kg BB mampu
menurunkan 4x load pada lutut
dalam setiap langkah selama
ADL
hipotesis biological efek dari IR

pasien memiliki riwayat TKR


sehingga pilihan terapi panas
yang mungkin adalah IR
TENS (transcutaneous electrical nerve stimulation)

Pemberian modalitas fisik, berdasarkan


Hasil uji menunjukkan TENS dapat
rekomendasi Osteoarthritis Research
mengurangi nyeri dan meningkatkan
Society International (OARSI)  terapi kinerja fisik pada penderita OA lutut 
panas, dan transcutaneous electrical berdasarkan perhitungan statistik
nerve stimulation (TENS). didapatkan peningkatan kinerja fisik pada
perlakuan TENS

Presentation title 58
OKC vs CKC

CKC OKC
squating lunges
standing weight shift

step up lateral

wall sits one-legged quad dip


isometrik quadricep excercise flexor-extensor bench

long leg press


isotonik quadricep excercise
• Dalam sebuah studi yang • sebuah penelitian yang dilakukan
dilakukan kyu-young lee (2014) Kawamura (2003) menunjukkan
baik CKC dan OKC secara hasil bahwa latihan CKC dinilai
signifikan meningkatkan lebih efektif dalam
keseimbangan, kekuatan pada meningkatkan strenght dan
artikulasio genu. merupakan home excercise yang
cukup baik.
KESIMPULAN

• Osteoartitis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang ditandai dengan


kerusakan tulang rawan hyalin sendi, meningkatnya ketebalan serta sklerosis,
pertumbuhan osteofit, meregangnya kapsula sendi, timbulnya peradangan, dan
melemahnya otot–otot yang menghubungkan sendi
• Penegakan diagnosis didasarkan atas temuan klinis dan radiologis
• Penatalaksanaan pasien dengan OA bertujuan untuk menghilangkan keluhan,
mengoptimalkan fungsi sendi, mengurangi ketergantungan dan meningkatkan
kualitas hidup, menghambat progresivitas penyakit dan mencegah komplikasi

Anda mungkin juga menyukai