PENDAHULUAN
Osteoarthritis (OA) merupakan jenis arthritis yang umum dan paling sering
terjadi diantara penyakit arthritis lainnya. Penyakit ini memiliki prevalensi yang
cukup tinggi di Indonesia terutama pada orang tua. Berdasarkan Riset Kesehatan
yakni di Sumatera Barat mencapai 12,7%, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
Jawa Timur angka prevalensinya cukup tinggi yaitu sekitar 27% (Riskesdas,
Frekuensi OA lebih banyak dialami pada wanita daripada pria. Pada studi
radiografi yang dilakukan di America dan Eropa pada penduduk usia 45 tahun ke
atas didapatkan prevalensi OA yang cukup tinggi, yaitu 14% pada laki-laki dan
meliputi tulang belakang pada bagian servikal dan lumbosakral, pinggung, lutut,
dan sendi phalangeal metatarsal. Di tangan, OA juga sering terjadi pada sendi
interphalangeal distal dan proximal dan pangkal ibu jari. Biasanya sendi-sendi
1
yang tidak rentan terkena OA adalah pergelangan tangan, siku, dan pergelangan
riwayat penyakit, gambaran klinis dari pemeriksaan fisik dan hasil dari
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
RS Bhayangkara Kediri.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sumbu gerak. Sumbu transversa yang digunakan dalam gerakan ekstensi dan
digunakan dalam gerakan rotasi terletak eksentrik dan tegak melalui Tuberculum
1. Tulang
Sendi lutut terbentuk dari tulang femur bagian distal, tibia bagian proksimal,
2. Ligamentum
luksasi lutut ke depan dan mengontrol rotasi tibia terhadap femur. PCL berfungsi
mencegah pergeseran femur ke arah depan. Pada condilus tibia dan stabilitas
rotasi sendi lutut. PCL paling tegang pada saat internal rotasi tibia femur. Aksi
2018)
3
Gambar 2.1 Right knee in flexion: anterior view
3. Otot
Otot yang paling penting adalah kuadrisep femoris yang merupakan otot
ekstensor terbesar dari tungkai, terdiri dari vastus lateralis, vastus medialis,
menutupi patella dan berinsersi pada tuberositas tibia. Otot kuadriseps merupakan
stabilisator lutut dan pelindung struktur sendi. Fungsi fleksi lutut diperankan oleh
(Apley, 2018)
4
4. Bursa
Bursa secara normal berlokasi antara jaringan lunak yang bergerak dan
lokasinya di posterior dan medial dari sendi lutut, di antara medial dari caput
posterior sendi lutut, diantara otot semimembranosus dan medial dari caput
5
5. Meniscus
Meniscus adalah bangunan tulang rawan yang berfungsi sebagai lubrikan dan
gerakan memutar (rolling) dan menggeser (gliding), dimana gerakan ini dapat
membatasi fleksi dan ekstensi yang berlebihan dari lutut. Terdapat 2 buah
meniskus pada lutut yaitu meniskus medial dan lateral. Meniskus medial
Beban pada tulang kita dilindungi oleh kartilago artikular, yang tipis,
kuat, fleksibel, permukaan licin yang dilumasi oleh cairan sinovial. Cairan ini
kental dan lengket yang berfungsi untuk melenturkan sendi dibawah tekanan
tanpa membuat cedera. Cairan sinovial terbentuk dari ultrafiltrasi serum oleh sel-
sel yang membentuk membran sinovial. Cairan sinovial juga membuat asam
menyerap goncangan dari gerakan lambat, dan kebutuhan elasisitas dari gerakan
2.2 Definisi
Predileksi sendi terkena ialah weight bearing joint yaitu sendi di leher, Vertebra
pertama serta sendi tangan CMC, PIP, dan DIP (Joewono Soeroso, et al, 2014)
6
2.3 Etiologi
pertumbuhan, herediter, jejas makro dan mikro serta immobilisasi yang terlalu
2.4 Klasifikasi OA
I. IDIOPATIK (PRIMER)
Lokal Generalisata
up), talonavikularis
Lutut :
Kompartmen Medial
Kompartemen Lateral
Kompartemen patelofemoralis
Panggul :
Eksentrik (Superior)
7
Konsentrik (Aksial, medial)
Tulang belakang :
Sendi apofisialis
Antarvertebra (diskus)
Spondilosis (osteofit)
difus)
glenohumeralis, akromioklavikularis,
tibiotalar, sakroiliaka,
temperomandibularis
II. SEKUNDER
8
b. Klasifikasi Osteoartritis berdasarkan lokasi sendi yang terkena
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada OA sesuai dengan lokasi sendi yang
terkena
1. OA tangan
Dimulai saat usia 45 tahun. Postmenopause wanita > pria (10 : 1) Keterlibatan
9
Pembesaran tulang pada PIP: Bouchard’s nodes, dan pada DIP: Heberden’s
femoropatellar.
Diagnosis banding:
Kelainan varus atau valgus dapat mempengaruhi lingkup gerak sendi (range of
motion) dan percepatan penyempitan celah sendi = disebut instabiliti pada sendi
3. OA panggul/koksa
OA panggul lebih sering ditemukan pada pria dibandingkan wanita, dan dapat
terjadi unilateral atau bilateral. Gejala klinis: nyeri panggul secara klasik timbul
saat berdiri (weight bearing) dan terkait dengan antalgic gait; nyeri terlokalisir
pada buttock, regio groin dan menjalar kebawah menuju bagian anterior. Kadang-
kadang keluhan nyeri dirasakan pada lutut. Nyeri pada malam hari dan kekakuan
pada malam hari, terkait adanya efusi pada sendi. OA panggul sering bersifat
> 2mm/tahun (contoh: kehilangan lebih dari 50% pada celah sendi dalam 1
10
sekunder pada panggul meliputi: displasia kongenital, osteonekrosis avaskular
4. OA vertebra
Umumnya mengenai vertebra servikal dan lumbal. Osteofit pada vertebra dapat
kasus yang berat dapat terjadi hyperostosis (Penyakit Forestier’s, dapat mengenai
kulit diatasnya dapat meradang, terutama bila menggunakan sepatu ketat. Dapat
pula terdapat ankilosis pada sendi (hallux rigidus). Gambaran radiologi pada kaki
dan pergelangan kaki: dapat ditemukan osteofit, meskipun pada pasien usia < 40
tahun. Sendi tarsal dapat terkena pada kelainan pes planus. OA pada tibial-talar
berbeda.(McFaden, 2005).
11
1. Faktor intrinsik
a. Umur
Dari semua faktor risiko untuk timbulnya OA, faktor ketuaan adalah
umur di bawah 40 tahun dan sering pada umur di atas 60 tahun. Akan tetapi
harus diingat bahwa OA bukan akibat ketuaan saja. Perubahan tulang rawan
b. Jenis Kelamin
Wanita lebih sering terkena OA lutut dan OA banyak sendi, dan lelaki
lebih banyak pada wanita daripada pria. Hal ini menunjukkan adanya peran
c. Suku Bangsa
orang-orang kulit putih. Hal ini mungkin berkaitan dengan perbedaan cara
pertumbuhan.
12
d. Genetik
Adanya mutasi dalam gen prokolagen I1 atau gen-gen struktural lain untuk
unsur-unsur tulang rawan sendi seperti kolagen tipe IX dan XII, protein
2. Faktor ekstrinsik
mempunyai risiko penyakit jantung koroner dan hipertensi yang lebih tinggi
13
b. Cedera Sendi, Pekerjaan dan Olah raga
peningkatan risiko OA tertentu. Demikian juga cedera sendi dan olah raga
lebih tinggi. Peran beban benturan yang berulang pada timbulnya OA masih
berulang dapat menjadi suatu faktor penentu lokasi pada orang-orang yang
2.6 Patofisiologi
Selama ini OA sering dipandang sebagai akibat dari proses penuaan dan
perubahan sifat-sifat kolagen dan berkurangnya kadar air tulang rawan sendi.
14
Pada proses degenerasi dari kartilago artikular menghasilkan suatu substansi atau
zat yang dapat menimbulkan suatu reaksi inflamasi yang merangsang makrofag
4. Terbentuknya osteofit
rawan untuk menahan kekuatan tekanan dari sendi Penurunan kekuatan dari
pada serabut saraf dan tentu saja menimbulkan kerusakan mekanik. Kondrosit
molekuler dan matriks rawan sendi, yang diikuti oleh kelainan fungsi matriks
sendi. Pada tepi sendi akan timbul respons terhadap tulang rawan yang rusak
15
diharapkan dapat memperbaiki perubahan-perubahan awal tulang rawan sendi
pada osteoarthritis. Lesi akan meluas dari pinggir sendi sepanjang garis
menjadi tebal dan padat (eburnasi). Pada akhirnya rawan sendi menjadi aus, rusak
mengalami fibrosis serta distorsi. Pada rawan sendi pasien OA juga terjadi proses
Penyebab rasa sakit itu dapat juga berupa akibat dari dilepasnya mediator
kerja yang berlebihan. Sakit pada sendi juga diakibatkan oleh adanya osteofit
yang menekan periosteum dan radiks saraf yang berasal dari medulla spinalis
16
serta kenaikan tekanan vena intrameduler akibat stasis vena intrameduler karena
proses keradangan kronik sendi yang terkena. Permukaan rawan sendi akan retak
dan terjadi fibrilasi serta fisura yang lama-kelamaan akan menipis dan tampak
kehilangan rawan sendi fokal. Selanjutnya akan tampak respon dari tulang
ujung tulang dapat dijumpai pembentukan osteofit serta penebalan jaringan ikat
sekitarnya. Oleh sebab itu pembesaran tepi tulang ini memberikan gambaran
17
2.7. Gejala Klinis
Nyeri Sendi
18
nyeri yang lebih dibanding gerakan yang Iain. Nyeri pada OA juga dapat berupa
di betis, yang biasa disebut dengan claudicatio intermitten. Nyeri malam hari,
yang mengganggu tidur, sering timbul pada OA panggul lanjut dan mungkin
berasal dari struktur Iain. Pada beberapa pasien, nyeri ini mungkin disebabkan
oleh peregangan ujung saraf di periosteum yang menutupi osteofit. Pada pasien
Iain, nyeri mungkin timbul dari fraktur mikro di tulang subkondral atau
peregangan kapsul sendi juga dapat merupakan sumber nyeri (Harrison, 2018).
Sinovitis pada OA mungkin disebabkan oleh fagositosis shard tulang rawan dan
tulang dari permukaan sendi yang mengalami abrasi (partikel aus), pelepasan
makromolekul matriks larut (mis. glikosaminoglikan atau PG) dari tulang rawan,
atau oleh adanya kristal kalsium pirofosfat atau kalsium hidroksiapatit (Harrison,
2018).
Pada kasus lain, kompleks imun yang mengandung antigen yang berasal
19
terdini, bahkan pada pasien dengan nyeri sendi kronik, mungkin tidak ditemukan
satu faktor yang telah disebut di atas. Bahkan tanpa sinovitis, nyeri sendi pada
(NSAID), yang konsisten dengan kenyataan bahwa Obat ini memiliki efek
Sumber Mekanisme
Sinovium Peradangan
Ligamentum Peregangan
Otot Kejang
Pada OA pinggul nyeri biasanya terasa di pangkal paha, lateral atas pinggul
dengan bertambahnya rasa nyeri. Perubahan ini seringkali sudah ada mekipun
pada OA yang masih dini (secara radiologis). Biasanya bertambah berat dengan
semakin beratnya penyakit, sampai sendi hanya bisa dogoyangkan dan menjadi
20
Kaku Sendi
Pada beberapa pasien, nyeri atau kaku sendi dapat timbul setelah imobilitas,
seperti duduk di kursi atau mobil dalam waktu yang cukup lama atau bahkan
Krepitasi
Rasa gemeretak (kadang-kadang dapat terdengar) pada sendi yang sakit. Gejala
ini lebih berarti untuk pemeriksaan klinis OA lutut. Pada awalnya hanya berupa
perasaan akan adanya sesuatu yang patah atau remuk oleh pasien atau dokter
sampai jarak tertentu. Gejala ini mungkin timbul karena gesekan kedua
permukaan tulang sendi pada saat sendi digerakkan atau secara pasif di
dapat timbul karena efusi pada sendi yang biasanya tak banyak (< 100 cc). Sebab
lain ialah karena adanya osteofit, yang dapat mengubah permukaan sendi
Gaya berjalan berupa antalgic gait dimana waktu dihabiskan pada sisi yang sakit
lebih sedikit sehingga iramanya tidak sama. Terutama dijumpai pada OA lutut,
sendi paha dan OA tulang belakang dengan stenosis spinal. Pada sendi-sendi Iain,
21
seperti tangan bahu, siku dan pergelangan tangan, osteoartritis juga menimbulkan
Tanda-tanda Peradangan
Tanda-tanda adanya peradangan pada sendi (nyeri tekan, gangguan gerak, rasa
hangat yang merata dan warna kemerahan) mungkin dijumpai pada OA karena
adanya sinovitis. Biasanya tanda-tanda ini tak menonjol dan timbul belakangan,
seringkali dijumpai di lutut, pergelangan kaki dan sendi-sendi kecil tangan dan
Perubahan ini dapat timbul karena kontraktur sendi yang lama, perubahan
permukaan sendi, berbagai kecacatan dan gaya berdiri dan perubahan pada tulang
22
Gambar 2.6 Tipe deformitas pada sendi lutut (Harrison, 2018)
OA merupakan proses yang selalu progresif tidak benar. Pada banyak pasien,
penyakit bersifat stabil; pada sebagian, terjadi penurunan nyeri sendi dan bahkan
2018)
23
Gambar 2.8 Poliartikular osteoarthritis pada tangan dengan gambaran nodus
Pada sebagian besar kasus, radiografi pada sendi yang terkena osteoartritis
a. Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris (lebih berat pada bagian
c. Kista tulang
dapat digradasi menjadi ringan sampai berat (kriteria Kellgren dan Lawrence).
Harus diingat bahwa pada awal penyakit, radiografi sendi seringkali masih
24
Gambar 2.9 Klasifikasi Kellgren-Lawrence dalam gambaran radiografis OA
25
artroskopi dan artrografi. Pemeriksaan lebih lanjut (khususnya MRI) dan
Pemeriksaan Laboratorium
Darah tepi (hemoglobin, leukosit, laju endap darah) dalam batas-batas normal,
2.9 Penatalaksanaan
26
kondroprotektif dan biologik), dan pembedahan (B Mandelbaum, 2005) (DB
1. Edukasi
Sangat penting bagi semua pasien OA diberikan edukasi yang tepat. Dua
hal yang menjadi tujuan edukasi adalah bagaimana mengatasi nyeri dan
disabilitas. Pemberian edukasi (KIE) pada pasien ini sangat penting karena
menjadi meningkat dan pengobatan menjadi lebih mudah serta dapat diajak
yang diberikan pada pasien ini yaitu memberikan pengertian bahwa OA adalah
penyakit yang kronik, sehingga perlu dipahami bahwa mungkin dalam derajat
tertentu akan tetap ada rasa nyeri, kaku dan keterbatasan gerak serta fungsi.
Selain itu juga diberikan pemahaman bahwa hal tersebut perlu dipahami dan
disadari sebagai bagian dari realitas kehidupannya. Agar rasa nyeri dapat
tidak terlalu banyak menggunakan sendi lutut dan lebih banyak beristirahat.
Pasien juga disarankan untuk kontrol kembali sehingga dapat diketahui apakah
penyakitnya sudah membaik atau ternyata ada efek samping akibat obat yang
2000).
2. Terapi fisik
Terapi fisik bertujuan untuk melatih pasien agar persendiannya tetap dapat
dipakai dan melatih pasien untuk melindungi sendi yang sakit. Pada pasien OA
27
dianjurkan untuk berolah raga tapi olah raga yang memperberat sendi
sebaiknya dihindari seperti lari atau joging. Hal ini dikarenakan dapat
dan bahkan bisa dapat menyebabkan robekan kapsul sendi. Untuk mencegah
rendah tanpa membebani tubuh selama 30 menit sehari tiga kali seminggu. Hal
ini bisa dilakukan dengan olahraga naik sepeda atau dengan melakukan senam
lantai. Senam lantai bisa dilakukan dimana pasien mengambil posisi terlentang
Terapi manual
Teknik yang dipakai adalah melatih ROM secara pasif, melatih jaringan-
jaringan sekitar sendi secara pasif, meregangkan otot atau mobilisasi jaringan
28
kartilago. Latihan fleksibilitas untuk mengurangi kekakuan, meningkatkan
dapat dimulai dari latihan peregangan tiap kelompok otot, setidaknya tiga kali
melibatkan kelompok otot dan tendon utama pada ekstremitas atas dan bawah.
29
Gambar 2.12 Latihan Kekuatan Otot-otot Penyokong Sendi Lutut (Ambardini, 2007)
Latihan aerobik
osteoarthritis.
3. Diet
Diet bertujuan untuk menurunkan berat badan pada pasien OA yang gemuk. Hal
ini sebaiknya menjadi program utama pengobatan OA. Penurunan berat badan
seringkali dapat mengurangi keluhan dan peradangan. Selain itu obesitas juga
untuk mengurangi berat badan dengan mengatur diet rendah kalori sampai
kalori yang masuk dibawah energi yang dibutuhkan. Penurunan energi intake
yang aman dianjurkan pemberian defisit energi antara 500-1000 kalori perhari,
sehingga diharapkan akan terjadi pembakaran lemak tubuh dan penurunan berat
badan 0,5 – 1 kg per minggu. Biasanya intake energi diberikan 1200-1300 kal per
hari, dan paling rendah 800 kal per hari. Formula yang dapat digunakan untuk
dengan cara ini didapatkan defisit energi 1000 kal/hari. Pada pasien di anjurkan
30
untuk diet 1200 kal perhari agar mencapai BB idealnya yakni setidaknya
mencapai 55 kg. Contoh komposisi makanan yang kami anjurkan adalah dalam
sehari pasien bisa memasak 1 gelas beras (550 kal), 4 potong tempe sedang (150
kal), 1 buah telur (100 kal), 2 potong ayam sedang (300 kal) dan 1 ikat sayuran
Guidelines, 2000).
4 Terapi Farmakologis
mengurangi keluhan nyeri pada pasien OA, biasanya digunakan analgetika atau
Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS). Untuk nyeri yang ringan maka
asetaminophen tidak lebih dari 4 gram per hari merupakan pilihan pertama.
Untuk nyeri sedang sampai berat, atau ada inflamasi, maka OAINS yang
risiko tinggi untuk terjadinya hipertensi dan penyakit ginjal. OAINS yang
COX-2 non-selektif juga bisa diberikan asalkan ada perhatian khusus untuk
terjadinya komplikasi gastrointestinal dan jika ada risiko ini maka harus
kortikosteroid intraartikuler bisa diberikan terutama pada pasien yang tidak ada
31
diberikan tersendiri atau dengan kombinasi dengan analgetik (DB Kenneth,
5. Pembedahan
(Ronn, 2011).
Gambar 2.13 Arthroskopi (A) Arthritis lutut (B) Setelah pengambilan fragmen
32
A. Osteotomi seharusnya dilakukan saat sendi masih stabil, dapat digerakkan
dan hasil X-ray menunjukkan bagian besar dari permukaan artikular masih
terlindungi.
tidak dapat dikompensasi, ditandai dengan hilangnya fungsi dan tidak dapat
lutut pada usia pertengahan dan yang lebih tua, penggantian sendi secara total
pada bahu, siku dan tumit kurang berhasil dengan teknik ini.
C. Arthrodesis merupakan pilihan yang paling baik dilakukan pada sendi kecil
Gambar 2.14 Penanganan bedah. Tiga dasar pembedahan (a) Osteotomy, (b)
33
Sejumlah kondisi mungkin dapat keliru dengan OA, beberapa
- Avaskular nekrosis
x-ray dapat disalahartikan sebagai salah satunya OA. Ciri pembeda kardinal
yaitu bahwa pada osteonekrosis, ‘joint space’ (kartilago artikular) masih utuh,
(Solomon, 2010).
- Arthropati Inflamasi
diawali pada satu atau dua sendi besar. Gejalanya berlangsung singkat dan
dominan atau artritis erosif. Cepat atau lambat kemudian sendi lain akan
Atau pada kasus yang lebih jarang melibatkan sendi interphalangeal distal
menonjol (> 1 jam) dan sendi yang hangat serta bengkak. Secara radiologis
34
lebih sering menunjukkan erosi tulang (misalnya, osteopenia periarticular
osteoarthritis meliputi:
- Polyarthritis jari
adalah artropati yang murni destruktif dan tidak ada 'nodus' interphalangeal.
35
(M Tikly & MA Makda, 2009)
1) Rheumatoid arthritis
yang sangat berbeda dapat membedakan antara dua jenis artritis dengan
36
rheumatoid arthritis. Kekakuan juga berbeda secara karakteristik:
kekakuan di pagi hari adalah ciri utama reumatoid artritis dan kekakuan
pembentukan osteofit yang umum terjadi. Pada tes darah, tes faktor
2) Psoriatic Arthritis
gout atau pseudogout adalah episode peradangan hebat dan nyeri pada
satu atau beberapa sendi. Adanya kristal dalam sendi juga membedakan
asam urat atau pseudogout. Tidak ada kristal yang terkait dengan
(Hooper, 2006).
37
4) Kondisi lain
- Hemochromatosis
2.11 Komplikasi
subluksasi, ankylosis atau fusi tulang komplit pada sendi, dan intraarticular loose
bodies yang terkait dengan fraktur subchondral (V Sinkov & T Cimet, 2003).
2.12. Prognosis
38
yang terkena, apakah menyebabkan gejala dan gangguan fungsi. Pasien dengan
osteoarthritis. Umumnya baik, karena sebagian besar nyeri dapat diatasi dengan
yaitu apabila pengobatan dengan menggunakan obat tidak berefek pada pasien.
Osteoartritis tidak menyebabkan kerusakan organ dalam atau kelainan tes darah.
BAB III
KESIMPULAN
39
Osteoarthritis merupakan gangguan pada sendi yang ditandai dengan
tinggi, terutama pada orang tua. Selain itu, osteoarthritis ini juga merupakan
penyebab kecacatan paling banyak pada orang tua. Etiologi osteoarthritis belum
dan atau gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini. Gejala yang sering muncul
pada osteoarthritis adalah nyeri sendi yang diperburuk oleh aktivitas dan gejala
Pemeriksaan tambahan lain yang dapat dilakukan adalah MRI yaitu untuk
40
Sampai saat ini belum ada terapi definitif untuk mengobati osteoarthritis.
Terapi yang sudah ada bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri dan
kualitas hidup pasien dengan cara membantu pasien agar tetap bisa melakukan
aktivitas sehari-hari.
41