Anda di halaman 1dari 41

Referat

OSTEOMIELITIS
Oleh :
Ranti (1940312040)

Preseptor :
D R . R I Z K I R A H M A D I A N , S P. O T , M . K E S

BAGIAN ILMU BEDAH


R S U P D R . M . D J A M I L PA D A N G
FA K U LTA S K E D O K T E R A N U N I V E R S I TA S A N D A L A S 1
TINJAUAN PUSTAKA

2
DEFINISI
• Ostemomielitis adalah suatu proses inflamasi akut maupun kronik pada tulang dan
struktur disekitarnya yang disebabkan oleh organisme pyogenik, walaupun berbagai agen
infeksi lain juga dapat menyebabkannya.

• Ini dapat terlokalisasi atau dapat tersebar melalui tulang, melibatkan sumsum, korteks,
dan periosteum

3
EPIDEMIOLOGI

• Insidensi osteomieilitis pada anak adalah 13 / 100,000 / tahun


• Insidensi osteomielitis >> pada anak di bawah usia 3 tahun : anak usia tua.
• Osteomielitis non-vertebral (10 per 100.000) insidensi lebih tinggi : osteomielitis vertebral (3
per 100.000) pada anak-anak. Osteomielitis vertebral lebih sering terjadi pada anak
perempuan.
• Insidens osteomielitis pada orang dewasa adalah 21.8 / 100,000 / tahun lebih tinggi pada pria
dibandingkan pada wanita dan meningkat seiring dengan bertambahnya usia.4

4
GAMBAR OSTEOMIELITIS
ETIOLOGI
Penyebab tersering Staphylococcus aureus.

BBL dan infant: Pada anak


Penyebab lain: S.epidermidis, Streptococcus b penyebab lain: Streptococcus pneumonia,
hemoliticus dan E coli. Sumber infeksi Haemophilus influenza type B dan Kinsella
biasanya adalah pemasangan central venous kingae. Anak dengan penyakit sickle cell
catheters. memiliki resiko lebih tinggi mengalami
osteomielitis, dengan penyebab utama
Salmonela species, S aureus, Serratia species,
Pada orang tua:
dan Proteus mirabilis
- infeksi dapat disebabkan oleh bakteri gram negatif
seperti E.coli, Proteus mirabilis, dan lainnya.
- Pada pasien yang teridentifikasi salmonella sebagai
penyebabnya, perlu dideteksi adanya kemungkinan
sickle cell disease, sedangkan pada infeksi akibat
gangguan neurovaskular, kemungkinan terdapat
infeksi campuran (polimikrobial), aerob dan anaerob.

7
KLASIFIKASI
WAKTU

AKUT SUBAKUT KRONIS


Onset 7-14 hari. Onset 14 hari- 3 bln  3 bln
 Infeksi akut umumnya Kondisi ini berhubungan
berhubungan dengan dengan adanya nekrosis
proses hematogen pada
tulang pada episentral
anak. Pada dewasa juga
dapat berkembang infeksi
yang disebut sekuester
hematogen akut khususnya yang dibungkus
setelah pemasangan involukrum.
prosthesa dan sebagainya. 

8
MENURUT PATOGENESISNYA:
DIRECT/EKSOGEN HEMATOGEN
Akibat trauma, fraktur terbuka, Pada anak-anak>>metafisis
tusukan benda tajam ke tulang, tulang panjang tibia dan femur
maupun tindakan operasi
pemasangan implant dan prostesis - dewasa>> korpus vertebra
pada tulang. lumbal, diikuti torakal kemudian
Luka di kulit yang terinfeksi dan servikal
infeksinya menyebar langsung ke
tulang di dekatnya (selulitis, Sumber infeksi dapat berasal dari
abses) infeksi saluran napas, kulit
Gangguan dari kulit di sekitar maupun saluran kemih, maupun
tulang akibat kerusakan pembuluh pencernaan.
darah dan saraf (angiopathy dan
neuropathy).ex: pasien diabetes
mellitus 9
PATOGENESIS
Fokus infeksi pada lubang akan berkembang menimbulkan edema periosteal dan pembengkakan jaringan
lunak.

jaringan eksudat inflamasi

abses subperiosteal serta selulitis dibawah jaringan lunak

elevasi periosteum diatas daerah lesi, infeksi menembus periosteum dan terbentuk abses pada jaringan
lunak dimana abses dapat mengalir keluar melalui sinus pada permukaan kulit

Nekrosis tulang akan menyebabkan terbentuknya sekuestrum dan infeksi akan berlanjut kedalam kavum medula.
Penyebaran kearahluar mendestruksi korteks sendi, dan pus yang terbentuk mengangkat periosteum dari korteks,
merangsang pembentukan tulang baru di bawah perisosteum yang terangkat, yang dinamakan involukrum.
OSTEOMIELITIS AKUT
KLINIS
• keluhan awal berupa:
• nyeri di ujung tulang panjang yang persisten dengan intensitas
yang semakin berat, diikuti oleh demam, rewel, malaise.
- Malas untuk bergerak (pseudoparalisis), Biasanya anak
memiliki kecenderungan untuk tidak menggunakan atau
menggerakan ekstremitas yang terinfeksi, dan tidak membiarkan
area yang terinfeksi disentuh.
• Kadang pada neonatus ada yg ringan atau tidak ada gejala
OSTEOMIELITIS AKUT
KLINIS
Sesudah itu tanda peradangan lokal mulai nampak
• Nyeri lokal
• Bengkak
• Hangat
• Eritema
• Nyeri tekan pada jar.tulang sekitar sendi
• Tungkai sakit digerakkan

Tanda- tanda lokal tersebut biasanya mereda setelah 5


sampai 7 hari, sehingga kadang disangka infeksi sudah
membaik.
DIAGNOSIS

Anamnesis dan pemeriksaan klinis

Leukosit, LED, CRP.

X-ray (normal pada (10-14) hari

Ultrasound

Bone Scan Tc 99, Gallium 67

MRI

Aspirasi
OSTEOMIELITIS AKUT
Laboratorium:
– Lekosit
– ESR+CRP
– Kultur darah (50-70%)
Sebaiknya dilakukan sebelum pemberian antibiotika atau 48 jam
sesudah antibiotika dihentikan. Hal ini terutama berguna untuk
kasus osteomielitis hematogenik akut
- Aspirasi (Pewarnaan Gram + kultur dan sensitiviti test)
pemeriksaan x ray
didapatkan adanya destruksi tulang, reaksi
periosteum, pembengkakan jaringan lunak,
dan pembentukan sequester.
pada tahap awal infeksi, gambaran x-ray bisa
Pada kasus subakut terlihat normal. Manifestasi tulang pada
bisa didapatkan adanya lesi berbatas tegas, osteomielitis hematogenis akut didapatkan setelah
bulat, bersifat radiolusen berupa kavitas 10 sampai 21 hari pasca infeksi
dengan diameter berukuran 1 – 2 cm. Kavitas
dapat dikelilingi oleh sklerosis (abses Brodie)

16
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS

Radiograph showing
mixed density, periosteal
reaction, and cortical
disruption with soft tissue
swelling in metaphysis of left
fibula
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Tampak destruksi tulang pada tibia


dengan pembentukan tulang
subperiosteal
• Ultrasonography
berguna untuk melihat adanya edema periosteum dan kumpulan cairan di permukaan tulang.
– deteksi cairan di permukaan tulang dengan ultrasonography pada pasien dengan nyeri tulang
akut tanpa trauma mengarah ke diagnosis osteomyelitis-

19
MRI
modalitas pencitraan yang sangat baik untuk mendeteksi kondisi infeksi awal, yaitu
adanya edema pada metafisis tulang, pembengkakan jaringan lunak, dan pembentukan pus.
Pada kondisi infeksi awal, didapatkan abnormalitas pada sumsum tulang berupa
gambaran penurunan intensitas pada T1weighted image dan peningkatan intensitas pada T2
weighted image.

CT scan
baik untuk melihat ekstensi dari sequester, destruksi tulang, asal dari sinus, sehingga
berguna dalam persiapan tindakan bedah untuk memprediksi seberapa banyak tulang sehat
yang tersisa dan menentuka perlu tidaknya pemasangan implant untuk memperkuat tulang
post operasi

20
• radionuklir (bone scan),
 biasanya ditujukan terutama untuk osteomielitis yang bersifat multifokal
Pada pemeriksaan bone scan dapat terlihat adanya peningkatan uptake yang
biasanya dapat disimpulkan adanya inflamasi.
Peningkatan uptake ini tidak hanya terjadi pada proses inflamasi, namun dapat
terjadi juga pada lempeng epifisis sebagai lempeng pertumbuhan sehingga sukar
untuk membedakan proses inflamasi dan fisiologis dari epifisis itu sendiri.

21
Diagnosis Banding

23
24
OSTEOMIELITIS AKUT
Pengobatan
Suportif
 Splint/ immobilasasi
 Antibotik
 Drainase bedah
TATALAKSANA
• Pada dasarnya terapi dari osteomielitis berupa:
(1) memberikan obat analgesik dan suportif;
(2) mengistirahatkan bagian yang terinfeksi;
(3) mengidentifikasi organisme yang terlibat dan memberikan terapi antibiotik yang efektif;
(4) mengeluarkan pus sedini mungkin;
(5) menstabilisasi tulang bila terjadi fraktur;
(6) mengeradikasi jaringan nekrosis dan avaskular;
(7) mengisi ruangan kosong pada tulang yang sudah dbersihkan dari jaringan mati
(8) mempertahankan jaringan lunak dan kulit sekitar.

26
OSTEOMIELITIS AKUT

Suportif:
• Perawatan
• Rehidrasi/ penggantian elektrolit
• Analgesik
Splint/ Immobilisasi
- Plaster slab
- Traksi
- Cegah Kontraktur sendi
Antibiotik
• Antibiotik segera diberikan (sesuai empirik)
Pada osteomielitis hematogenik akut dengan deteksi dini, penegakan
diagnosis secara klinis saja, dan pemberian antibiotika yang adekuat dalam 48
jam sejak onset dapat menghilangkan infeksi, sehingga pembedahan dapat tidak
dilakukan.
• Evaluasi dalam 2-3 hari (pemeriksaan berulang CRP)
•  Pembedahan dilakukan bila tidak terjadi perbaikan gambaran klinis dalam
waktu 36 jam dari awal pemberian terapi.
Pembedahan
Indikasi:
• Tidak ada perbaikan klinis dalam 2-3 hari
• Terbentuk Abses secara klinis atau imaging
• Aspirasi terdapat pus
DRAINASE BEDAH
 Pada drainase bedah, pus subperiosteal dievakuasi
untuk mengurangi tekanan intra-oseus kemudian
dilakukan pemeriksaan biakan kuman. Drainase
dilakukan selama beberapa hari dengan
menggunakan cairan Nacl 0,9% dan dengan
antibiotik.
DRAINASE BEDAH
33
Komplikasi

Septicemia

Metastatic infection

Septic arthritis

Gangguan pertumbuhan tulang

Osteomielitis kronis
2. OSTEOMIELITIS HEMATOGEN SUBAKUT

ETIOLOGI
 Stafilokokus Aureus
 Biasanya di bagian distal femur dan proksimal tibia
PATOLOGI
• Selama proses infeksi, tulang melakukan reaksi untuk melokalisir proses infeksi dengan
melakukan pembentukan tulang baru di sekitar fokus infeksi. Bila berhasil, fokus infeksi akan
terlokalisir dan dormant di dalam bungkusan penebalan tulang yang disebut abses Brodie,
dengan manifestasi klinis minimal.
• terdapat kavitas dengan batas tegas pada tulang kanselosa dan mengandung cairan seropurulen
• Kavitas dilingkari oleh jaringan granulasi yang terdiri atas sel – sel inflamasi akut dan kronik
dan biasanya terdapat penebalan trabekula.
OSTEOMIELITIS HEMATOGENIK
SUBAKUT
• Gambaran klinis bisa berupa nyeri pada area mendekati sendi untuk beberapa minggu.

• Dari pemeriksaan fisik bisa didapatkan terlihat lemas, bengkak minimal, atrofi otot, dan nyeri
tekan lokal. Suhu tubuh biasanya normal.

37
OSTEOMIELITIS SUB AKUT
• Klasifikasi
OSTEOMIELITIS SUB AKUT

Pemeriksaan

X ray
Kavitas dapat dikelilingi oleh sklerosis (Brodie Abses)


Bone scan


Biopsy(50%) melihat kuman penyebabnya
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
• kavitas berdiameter 1-2 cm terutama pada daerah metafisis dari tibia dan femur atau kadang – kadang
pada daerah diafisis tulang panjang.

radiologik dari abses Brodie yang dapat


ditemukan pada osteomielitis sub
akut/kronik. Pada gambar terlihat kavitas
yang dikelilingi oleh daerah sclerosis.
OSTEOMIELITIS SUB AKUT
Pengobatan
konservatif.
• Dilakukan imobilisasi, rest, dan pemberian antibiotika.
• Antibiotika IV 48 jam, oral sampai 6 minggu
• Biopsi disertai kuretase dilakukan bila tidak ada perbaikan dengan terapi antibiotika

Anda mungkin juga menyukai