Anda di halaman 1dari 7

Referat

“Dizziness dan Vertigo”


oleh:

Nabil Abdurrahman(1918012040)
Nopri Yanda Rajab

Preceptor:
dr. Fidha Rahmayani, M.Sc, Sp.S

KEPANITRAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAF


RUMAH SAKIT ABDUL MULUK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
Dizziness dan Vertigo

Vertigo merupakan keluhan yang umum dijumpai pada


praktek klinik dimana pasien menggambarkan sebagai
rasa berputar, rasa oleng, tak stabil (giddiness,
unsteadiness) atau rasa pusing (dizziness). 

Berbeda dengan vertigo, dizziness atau pusing


merupakan suatu keluhan yang umum terjadi
akibat perasaan disorientasi, biasanya
dipengaruhi oleh persepsi posisi terhadap
lingkungan. Dizziness sendiri mempunyai empat
subtipe, yaitu vertigo, disekuilibrium tanpa
vertigo, presinkop, dan pusing psikofisiologis.

Subekti, 2014; Kuate-Tegueu, 2015


Definisi

Vertigo adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa


Latin, vertere, yang berarti memutar.1 Secara umum,
vertigo dikenal sebagai ilusi bergerak atau halusinasi

DEFINISI
gerakan. Vertigo ditemukan dalam bentuk keluhan
berupa rasa berputar – putar atau rasa bergerak dari
lingkungan sekitar (vertigo sirkuler) namun kadang –
kadang ditemukan juga keluhan berupa rasa didorong
atau ditarik menjauhi bidang vertikal (vertikal linier).

Vertigo bukan merupakan suatu penyakit, tetapi


merupakan kumpulan gejala atau sindrom yang
terjadi akibat gangguan keseimbangan pada
sistem vestibular ataupun gangguan pada
sistem saraf pusat

Subekti, 2014; Kuate-Tegueu, 2015


Insidensi
.
Secara keseluruhan, insiden pusing, vertigo dan ketidakstabilan (imbalance)
mencapai 5-10% dan meningkat menjadi 40% pada usia lebih 40 tahun. Dari

INSIDENSI
keempat subtipe dizziness, vertigo terjadi pada sekitar 32% kasus, dan sampai
dengan 56,4% pada populasi orang tua. Sementara itu, angka kejadian vertigo
pada anak-anak tidak diketahui, tetapi dari studi yang lebih baru pada populasi
anak sekolah di Skotlandia, dilaporkan sekitar 15% anak paling tidak
pernah merasakan sekali serangan pusing dalam periode satu tahun. Sebagian
besar (hampir 50%) diketahui sebagai “paroxysmal vertigo” yang disertai dengan
gejala-gejala migren (pucat, mual, fonofobia, dan fotofobia)

Callaghan et al, 2012


ETIOLOGI &
FAKTOR PREDISPOSISI

• Perubahan posisi tubuh (Benign Paroxymal Positional Vertigo)


• Iskemia vestibular (terkenanya arteri vertebralis karena osteofit yang menonjol
ke dalamforamen intervertebrale sewaktu leher berputar)
• Idiopatik
• Keadaan seperti setelah sembuh dari penyakit demam, operasi dan malnutrisi
• Labirintus (adanya inflamasi pada saraf vestibular) 
• Penyakit meniere (menumpuknya cairan di telinga)
• Iskemik serebrovaskular (pada pasien stroke)

• Trauma kepala, telinga


• Akibat keadaan umum :
a) Anemia 
b) Hipotensi
c) Hipertensi
d) Sewaktu mendapat menstruasi
e) Minum alkohol terlalu banyak
• Intoksikasi obat-obatan : 
a) Intoksikasi antikonvulsan (barbiturate, phenytoin, carbamazepine)
b) Intoksikasi salisilat
c) Intoksikasi aminoglikosidam(streptomycin, kanamycin, gentamycin)
KLASIFIKASI

Vertigo diklasifikasikan menjadi dua kategori berdasarkan saluran vestibular yang mengalami


kerusakan, yaitu vertigo perifer dan vertigo sentral.

KLASIFIKASI
KLASIFIKASI

Anda mungkin juga menyukai