Pembimbing:
dr. Dian Anggraeni, Sp.A., M.Kes
Oleh :
Fazilla Maulidia G1A219104
REFERAT
PEMERIKSAAN FISIK NEUROLOGIS ANAK
DISUSUN OLEH
Bagian Ilmu Psikiatri di Rumah Sakit Jiwa Jambi Program Studi Profesi Dokter
Universitas Jambi
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas segala limpahan kasih dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan referT
ini dengan judul “Pemeriksaan Fisik Neurologis Anak”. Laporan ini merupakan
bagian dari tugas Bagian Ilmu Kesehatan Anak di Rumah Sakit Umum Raden
Mattaher Daerah Provinsi Jambi.
Terwujudnya referat ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan
dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada dr. Dian Anggtaeni, Sp.A., M.Kes selaku pembimbing yang telah
memberikan arahan sehingga referat ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari laporan ini masih banyak kekurangannya, untuk itu
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan oleh penulis.
Sebagai penutup semoga kiranya referat ini dapat bermanfaat bagi kita khususnya
dan bagi dunia kesehatan pada umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Inspeksi
2. Penilaian tingkat kesadaran
3. Pemeriksaan kepala
4. Pemeriksaan saraf otak
5. Tanda rangsangan mengineal
6. Pemeriksaan motorik
7. Pemeriksaan sensibilitas
8. Pemeriksaan refleks
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Inspeksi
Interpretasi:
C. Pemeriksaan kepala
• Bayi kecil
• Familial feature
• Mental subnormality
• Kraniostenosis
• Bayi besar
• Familial feature
• Hidrosefalus
• Megaensefali
• Hidranensefali
• Tumor serebral
• Efusi subdural
D. Pemeriksaan saraf otak
Ada 12 buah saraf kranialis yang harus dievakuasi pada bayi dan
anak. Dengan melakukan pemeriksaan lengkap pada ke 12 buah saraf
kranialis tersebut kita dapat mengetahui ada tidaknya gangguan pada otak.
Pemeriksaan saraf otak pada bayi dan neonatus agak berbeda pada anak
besar dengan dewasa. Pemeriksaan tidak harus berurutan, tetapi mana
yang lebih dulu dapat diperiksa.
Tabel Saraf Kranialis Serta Fungsi
Pemeriksaan NVII
Dengan melihat pasien dalam keadaan bangun dapat dilihat kerutan muka
tangisan dan sudut mulutnya untuk menilai NVII (Nervus fasialis).
Interpretasinya adalah :
- Parese NVII (sentral) bila : Mulut mencong ke sisi yang sehat, lipatan
nasolabialis menghilang.
F. Pemeriksaan motorik
Evaluasi sistem motor pada anak usia sekolah dapat dilakukan secara
formal dan biasanya cukup pada otot proksimal dan distal anggota gerak
atas dan bawah. Uji kekuatan otot hanya dapat dilakukan pada anak yang
sudah dapat mengerjakan instruksi pemeriksan dan kooperatif. Pada bayi
dan anak yang tidak kooperatif hanya dapat dinilai kesan keseluruhan saja.
a. Respon traksi
Pada seorang bayi atau anak yang normal, sebelum dapat duduk
maka dia terlebih dahulu harus mempunyai kontrol terhadap fungsi
otot-otot lehernya.
Sejak lahir sampai dengan usia 2 bulan, kepala anak akan
tertinggal bilamana kita mengangkat anak tersebut pada kedua
tangannya dari posisi tidur ke posisi duduk. Keadaan ini disebut
dengan “Head Leg”. Salah satu tes untuk mengetahui kontrol
terhadap otot-otot leher dan kepala ini adalah respon traksi.
Caranya: bayi ditidurkan dalam posisi supinasi simestris, kemudian
pemeriksa memegang kedua tangan bayi pada pergelangan tangan,
secara perlahan anak ditarik sampai pada posisi duduk. Kemudian
dievaluasi kemampuan bayi dalam mengontrol posisi leher dan
kepalanya. Apabila kepala masih tertinggal di belakang pada saat
bayi posisi duduk maka head leg-nya positif (masih ada), tapi
apabila bayi mampu mengangkat kepalanya pada saat posisi duduk
maka head leg-nya negatif (menghilang).
Head leg harus sudah menghilang setelah bayi berusia 3 bulan.
Head leg apabilah setelah usia 3 bulan masih didapatkan head leg
yang positif, maka harus dicurigai adanya kemungkinan hipotoni,
kelainan SSP atau prematuritas.
b. Suspensi ventral
Dengan melakukan tes suspensi ventral kita dapat mengetahui
kontrol kepala, curvatura thoraks dan kontrol tangan dan kaki
terhadap gravitasi.
Caranya: bayi ditidurkan dalam posisi pronasi, kemudian telapak
tangan pemeriksa menyanggah badan bayi pada daerah dada.
Pada bayi aterm dan normal, posisi kepala akan jatuh ke bawah
kurang lebih membentuk sudut 450 atau kurang dari posisi
horizontal, punggung lurus atau sedikit fleksi, tangan fleksi pada
siku dan sedikit ekstensi pada sendi bahu dan sedikit fleksi pada
sendi lutut.
Dengan bertambahnya usia, posisi kepala terhadap badan bayi akan
semakin lurus (horizontal). Pada bayi hipotoni, leher dan kepala
bayi sangat lemas sehingga pada tes suspensi ventral akan
berbentuk seperti huruf “U” terbalik. Sedangkan pada bayi palsi
serebral tes suspensi ventral akan menunjukkan posisi
hiperekstensi.
H. Pemeriksaan refleks
Caranya dengan mengetuk tendon biceps. Hasilnya terjadi fleksi sendi siku
Caranya dengan mengetuk tendon biceps. Hasinya terjadi ekstensi sendi lutut.
Refleks menurun pada : lesi lower motor neuron, sindroma down, malnutrisi.
Refleks patologis
Yang sering dilakukan adalah Refleks Babinski, Chaddock. Refleks
Babinski dilakukan dengan menggores permukaan plantar kaki dari dekat
tumit sampai sisi lateral telapak menyilang ke medial. Positif apabila
terjadi akstensi jari kaki diikuti gerakan menyebar jari-jari lainnya. Reflex
Chaddock dilakukan dengan menggores bagian lateral dorsum pedis,
positif apabila terdapat reaksi seperti refleks babinski .
Refleks Babinski
Dilakukan dengan menggores permukaan plantar kaki dari dekat tumit
sampai sisi lateral telapak menyilang ke medial. Positif apabila terjadi
akstensi jari kaki diikuti gerakan menyebar jari-jari lainnya.
Reflex Chaddock
Dilakukan dengan menggores bagian lateral dorsum pedis, positif apabila
terdapat reaksi seperti refleks babinski .
Refleks oppenheim
Dilakukan dengan cara pengurutan dari proksimal ke distal secara kleras
dengan jari telunjuk dan ibu jari tangan pada kulit di os tibia. Apabila
positif akan terjadi ekstensi ibu jari kaki dan pengembangan (abduksi) jari-
jari kaki.
Gambar Pemeriksaan Reflex oppeinhem
Reflels gordon
Dilakukan dengan memencet betis secara keras. Apabila positif akan
terjadi ekstensi ibu jari kaki dan pengembangan (abduksi) jari-jari kaki.
Refleks shaeffer
Dilakukan dengan memencet tendon achilles secara keras. Apabila positif
terjadi ekstensi ibu jari kaki dan pengembangan (abduksi jari-jari kaki)
Gambar Pemeriksaan Reflex Schaeffer
Refleks gonda
Dilakukan dengan cara penekukan (plantar fleksi) maksimal dari jari kaki
keempat. Apabila positif terjadi ekstensi ibu jari kaki dan pengembangan
(abduksi) jari-jari kaki.
BAB III
KESIMPULAN
Dalam menegakkan diagnosis kelainan neurologis dibutuhkan
anamnesis neurologis yang terarah. Pemeriksaan neurologis dapat
dilakukan dengan cara sederhana dan sistematis untuk melohat
kelainan yang ada. Pemeriksaan diawali dengan observasi yang
cermat mulai dari kepal, wajah, dan adanya gerakan involunter atau
cara berjalan yang khas. Diharapkan dalam setiap memeriksa anakl
selau ditanyakan perkembangan terakhir, sehingga penemuan
kasus akan menjadi sedini mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
1. Lumbantobing S. Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental. Jakarta :
Balai Penerbit
2. Mangunatmaja I. Pemeriksaan neurologis praktis pada bayi dan anak. [online]
2010. Avaible from:
http://www.scribd.com/doc24831198/04-Pemeriksaan-Neurologis-Bayi-Dan-
Anak.Dr-rawan.Koreksi//scribd
3. Ginting AP. Pemeriksaan neurologi pada anak dan bayi. Online 2011 . avaible
from:
http://www.scribd.com/doc/87533610/Pemeriksaan-Neurologi-Pada-Anak-Dan-
Bayi//scribd
4. Dewi R. Mangunatmadja I. Yuniar. Perbandingan full ourline of
unresponsiveness score dengan Glasgow coma scale dalam menentukan
prognostik pasien sakit kritis, Sari Pediatri-2011 Oct: 13 (3), h 215-20
5. FKUI. 2006. p 25 – 46 Soetomenggolo TS., Ismael S., Buku Ajar Neurologi
Anak, Jakarta : IDAI, 1999
6. Nasrullah Refleks Byi baru lahir, Malang: Conitive Perfomance Series;2012.
Pedoman pelayanan medis ikatan dokter anak Indonesia. Jakarta: Badan Penerbit
7. Ikatan Dokter Anak Indonesia 2009
8. Bickley. Lyn S. Bases Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan
Edisi 8. Jakarta : EGC;2009
9. Hills W. Pediatric and infant neurologic examination. [online] 2012. Avaible
from:http://www/ohsu.edu/xd/health/service/doembecher/research-
education/educations/med-education/upload/ped-neuro-exam-edit-05-08-13/pdf