Disusun oleh:
Pembimbing:
PENDAHULUAN
VERTIGO
Bahasa yunani:
vertere memutar
Gangguan
keseimbangan. Istilah
orang awam: puyeng,
sempoyongan,
pusing, dll
Keluhan nomor 3
paling sering
dipraktek. Bahkan
usia sekitar 75 tahun
50% datang dengan
keluhan vertigo
Memberi
informasi titik
beban tubuh
Kemudian
membuka/menutup
kanal ion K
Kanal ion
Ca(kalsium) terbuka
Akan
mengembangkan
potensial aksi
Merangsang
pelepasan
neurotransmiter
(glutamat)
Untuk
menghantarkan
transmisi impuls
keneuron
berikutnya.
DEFINISI VERTIGO
sensasi gerakan
atau rasa gerak
dari tubuh atau
lingkungan
sekitarnya
Disertai gejala
lain, terutama
dari jaringan
otonomik akibat
gangguan alat
keseimbangan
tubuh
Berupa terasa
berputar
PATOFISIOLOGI VERTIGO
Reseptor
Mata
Vestibuler
Propioseptik
Pengelola data
Saraf Pusat
Efektor
Otot skelet
Mata
Leher
Badan
Anggota gerak
Receptor
Cerebral cortex
Retina
Vestibular
Cerebellum
NAUSEA
Dizziness
Hypothalamus Somnolence
Headache
Depression
Performancedecrement
Pituitary
Motion
stimuli
Vestibular
Apparatus
Vestibular
Nuclei
CTZ
Somatosensory
Receptors
Vomiting centre
Autonomic
centres
Increased
Secretion of
ADH, ACTH,
GH, PRL
SWEATING
PALLOR
Decreased Gastric
motility,
Cardiovasculer &
Inspiratory changes
VOMITING
NORMAL PROCESSING
Vestibular system
Visus
Propiocepsis
Sensory information
= coordinated
CENTRA
= known pattern
Oculomotor centra
Stabilization of visual field
Muscles of the body
Static and kinetic equilibrium
ABNORMAL PROCESSING
Vestibular system
Visus
Propiocepsis
Sensory information
=abnormal stimuli
=Excesive
=Discordant information
CENTRA
ALARM
WARNING
= unknown patern
Oculomotor centra: NISTAGMUS
NEUROVEG.
CENTRA
Muscles : DEVIATION
CORTEX
BECOMES CONSCIOUS
AFFECTIVE COMPONENT
VERTIGO
Head Acceleration
Head angular
Velocity
Endolymph Displacement
Cupular Angle
Cilia Bending
Receptor Cell Potential
Synaptic Action
Generator Potential
Primay Afferent
Action Potentials
CNS
Perception
VOR
Posture
Ket:
CNS: Central Nervous System
VOR: Vestibulo Ocular Reflex
Vertigo non-sistematis
Mata :
Proprioseptik :
Pelagra, Alkoholisme
Hipoksia serebri :
Hipertensi kronis, Arteriosklerosis, Anemia, Hipertensi kardiovaskular,
Fibrilasi atrium paroksismal, Stenosis aorta & insufisiensi, Sindrom sinus
karotis, Sinkope, Hipotensi ortostasik, Blok jantung
Infeksi :
VERTIGO PERIFER
Terjadi pada lesi dilabirin dan nervus
vestibularis, penyebab vertigo jenis
perifer:
neuritis vestibular
Vertigo posisional benigna
Penyakit meniere
Trauma
Obat-obatan
Tumor difossa posterior
BEBERAPA DETIK
Benign paroxymal
positional vertigo
(BPPV) dicetuskan
oleh perubahan
posisi kepala
Berlangsung
beberapa
detik (10-30
detik) dan
kemudian
mereda
Penyebabnya
idiopatik
Penyakit
Berlangsung
meniere adalah
beberapa menit
suatu gangguan
atau beberapa
kronis dalam
jam
telinga
Tuli, vertigo,
tinitus, telinga
terasa penuh
VERTIGO SENTRAL
PENYEBABNYA:
stroke batang otak atau TIA vertebrobasiler
Neoplasma
Trauma
Perdarahan dicerebellum
Infark dibatang otak
Vertigo perifer
Vertigo sentral
Sensasi
berputar
Melayang
Bangkitan
Lebih mendadak
Lebih lambat
Tenpo serangan
Episodic
Kontinyu/ konstan
Beratnya vertigo
berat
ringan
Mual, muntah,
keringatan
Gangguan
pendengaran
Gerakan pencetus
Gerakan kepala
Masa laten
3-40detik
Tidak ada
CIRI-CIRI
VERTIGO
VERTIGO
PERIFER
SENTRAL
Penyebab
Vertigo posisional
paroksismal jinak
(BPPV), penyakit
meniere, neurionitis
vestibular, labirinitis,
neuroma akustik,
trauma
Gangguan SSP
Tidak ada
Diplopia, parestesi,
gangguan sensibilitas
dan fungsi motorik,
disartia
Habituasi
Ya
PEMERIKSAAN VERTIGO
ANAMNESIS
Suruh penderita melukiskan keluhannya dengan
kata-katanya sendiri apa yang ia maksudkan
dengan pusing tersebut.
Anamnesis khusus mengenai vertigonya :
Adakah
ANAMNESIS
Intensitas timbulnya vertigo bersangkutan dengan
perjalanan waktu, bagaimana vertigo itu dimulai
timbul dan bagaimana ia berakhir :
ANAMNESIS
Adakah
TES ROMBERG
Pada kelainan vestibuler
hanya pada mata tertutup
badan penderita akan
bergoyang menjauhi garis
tengah kemudian kembali
lagi, pada mata terbuka
badan penderita tetap
tegak. Sedangkan pada
kelainan serebellar badan
penderita akan bergoyang
baik pada mata terbuka
TANDEM GAIT
TES FUKUDA
Tes fukuda
dianggap abnormal
jika deviasi kesatu
sisi >30 derajat
atau maju/ mundur
> 1 meter. Tes
fukuda ini
menunjukan lokasi
kelainan disisi
kanan atau kiri.
PEMERIKSAAN NISTAGMUS
Pasien diminta mengikuti jari pemeriksa kekiri
atau kekanan 30 derajat untuk melihat adanya
nistagmus horizontal
Pasien diminta mengikuti jari pemeriksa kearah
atas dan bawah untuk melihat adanya nistagmus
vertikal
Nistagmus disebutkan berdasarkan komponen
cepat sedangkan komponen lambat
menunjukkan lokasi lesi
PENETALAKSANAAN VERTIGO
1.
.
.
ANTIHISTAMIN
Bentahistin
Betahistin mesylate (MERISLON)
dapat diberikan dengan dosisi 6mg (1tablet)12mg, 3 kali sehari peroral
Betahistin di HCL (BETASERC)
diberikan 8mg (1tab) 3 kali sehari
Dimenhidrinat (bramamine)
dengan dosis 25mg-50mg, 4 kali sehari
Difhenhidramin (benadryl)
dosis 25mg-50mg, 4 kali sehari
PENATALAKSAAN VERTIGO
2. ANTAGONIS KALSIUM
Cinnarizine (STUGERON)
Dosis biasanya ialah 15 30 mg, 3 kali sehari
atau 1 x 75 mg sehari. Efek samping ialah rasa
mengantuk (sedasi), rasa cape, diare atau
konstipasi, mulut rasa kering dan rash di kulit.
PENATALAKSANAAN VERTIGO
ANTAGONIS KALSIUM:
Fenotiazine
Promethazine (PHENERGAN)
dosis 12,5 mg 25 mg, 4 kali sehari per oral atau
parenteral (suntikan intramuscular atau intravena).
Efek samping yang sering dijumpai ialah sedasi
(mengantuk),
Khlorpromazine (LARGACTIL)
Dosis yang lazim ialah 25 mg (1 tablet) 50 mg, 3 4
kali sehari. Efek samping ialah sedasi (mengantuk).
PENATALAKSANAAN VERTIGO
3. OBAT SIMPATOMIMETIK
Efedrin
Dosis dapat diberikan 10 -25 mg, 4 kali sehari.
Khasiat obat ini dapat sinergistik bila
dikombinasi dengan obat anti vertigo lainnya.
PENATALSANAAN VERTIGO
4. OBAT PENENANG MINOR
Dapat diberikan kepada penderita vertigo untuk
mengurangi kecemasan yang diderita yang
sering menyertai gejala vertigo.
LORAZEPAM
Dosis dapat diberikan 0,5 mg 1 mg
DIAZEPAM
Dosis dapat diberikan 2 mg 5 mg.
PENATALAKSANAAN VERTIGO
5. OBAT ANTI KHOLINERGIK
Obat antikolinergik yang aktif di sentral dapat
menekan aktivitas sistem vestibular dan dapat
mengurangi gejala vertigo.
SKOPOLAMIN
Skopolamin dapat pula dikombinasi dengan
fenotiazine atau efedrin dan mempunyai khasiat
sinergistik. Dosis skopolamin ialah 0,3 mg 0,6
mg, 3 4 kali sehari
REHABILITASI VESTIBULAR
Tujuan rehabilitasi vestibular adalah untuk:
Meningkatkan keseimbangan
Meminimalkan jatuh
Menurunkan sensasi subyektif pusing
Meningkatkan stabilitas selama pergerakan
BRAND-DARROF
DAFTAR PUSTAKA
TERIMAKASIH