Disusun oleh:
191051301035
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fertilisasi atau pembuahan adalah salah satu proses sebelum kelahiran bayi
dimana pada proses fertilisasi ini akan bertemu dua sel gamet yaitu ovum dan
sperma yang kemudian akan membentuk zigot yang kemudian akan berkembang
menjadi embrio. Fertilisasi umumnya terjadi secara alami, artinya proses
fertilisasi ini berlangsung di dalam tubuh wanita tepatnya di tuba fallopi pada
organ reproduksi wanita.
Namun pada beberapa kasus, fertilisasi ini tidak bisa dilakukan secara
alami. Hal tersebut dapat disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari tingkat
kualitas sperma dan ovum, kondisi kesehatan organ reproduksi, dan beberapa
faktor yang belum bisa dijelaskan secara medis.
Menyadari dan memahami kondisi pasangan suami istri yang ingin
memiliki keturunan namun memiliki beberapa kendala seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, peneliti dari dunia kedokteran memberikan solusi atas
kendala tersebut. Solusi yang dimaksud adalah in vitro fertilisation (IVF) atau
lebih dikenal dengan bayi tabung. Pembuahan secara in vitro ini merupakan salah
satu bentuk perkembangan teknologi di dunia medis yang sedang marak
dilakukan.
Akan tetapi, solusi yang ditawarkan berupa IVF tersebut juga
menimbulkan kontradiksi. Ada kalangan yang menyetujui untuk dilakukan,
adapula yang menolaknya. Bayi tabung dianggap sebagai kabar gembira bagi
pasangan yang telah lama menantikan hadirnya buah hati. Teknologi IVF ini
mendapat penolakan karena dinilai tidak etis dalam pelaksanaannya.
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, penulis ingin
mengkaji lebih dalam mengenai aspek etis dan tidak-etis dari in vitro fertilisation
(IVF) atau program bayi tabung dari sudut pandang Ilmu Bioetika.
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini adalah adalah
sebagai berikut:
1. Apakah yang di maksud dengan IVF?
2. Bagaimanakah kasus etis dan tidak-etis pada IVF?
3. Bagaimanakah analisis SWOT dari kasus etis dan tidak etis pada IVF?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui yang dimaksud dengan IVF.
2. Mengetahui kasus etis dan tidak-etis pada IVF.
3. Mengetahui analasis SWOT dari kasus etis dan tidak-etis pada IVF.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Kasus Tidak-Etis
Sepasang suami istri menuduh seorang pensiunan dokter bayi tabung telah
menginseminasi seorang wanita dengan spermanya sendiri. Pasangan yang
dirahasiakan identitasnya tersebut berasal dari Florida, AS kemudian mengajukan
gugatan pada 4 Desember 2018 kepada Dr John Coates.
Menurut sebuah pernyataan polisi, Coates setuju untuk membuahi Cheryl
Rousseau pada tahun 1970 dengan sperma donor dari seorang mahasiswa
kedokteran yang tidak disebutkan namanya. Mahasiswa tersebut menyerupai
suaminya dan memiliki karakteristik yang Rousseau butuhkan. Rousseau
sebenarnya menginginkan seorang anak dengan suaminya, namun suaminya telah
menjalani vasektomi yang tidak dapat dibatalkan.
Coates pun melakukan IVF tetapi dengan memasukkan bahan genetiknya
sendiri, kata gugatan itu. Gugatan itu mengatakan bahwa akhirnya anak
perempuan pasangan itu sekarang tumbuh dan mencari informasi tentang ayah
kandungnya melalui tes DNA. Mantan dokter itu menyangkal bahwa dia adalah
ayah dari putri Rousseau namun itentukan pada bulan Oktober bahwa ayah DNA
anak itu adalah Coates.
Rumah sakit yang sekarang bernama Jaringan Kesehatan Universitas
Vermont di Pusat Medis Vermont Tengah tidak dapat berkomentar terhadap
gugatan itu. Tetapi mereka memiliki catatan bahwa Coates membuka dan
memiliki tempat praktik pribadi serta tidak lagi dipekerjakan oleh pusat medis.
Jerome O'Neill, seorang pengacara untuk Rousseaus, mengatakan dia tidak
tahu apakah wanita lain mungkin telah menjadi korban dengan mengalami kasus
serupa atau tidak.
Pengungkapan itu terjadi setelah seorang pensiunan dokter kesuburan
Indianapolis diketahui telah menggunakan spermanya sendiri untuk menghamili
mungkin lusinan wanita. Dia adalah Dr. Donald Cline yang kemudian dihukum
satu tahun hukuman percobaan tahun lalu setelah ia mengaku bersalah atas dua
tuduhan itu.
Analisis SWOT Kasus Tidak-Etis
A. Kesimpulan
In Vitro Fertilisation (IVF) adalah teknologi bantuan reproduksi untuk
membantu pembuahan ovum oleh sperma di luar tubuh wanita. Jika fertilisasi
berhasil, embrio yang dihasilkan akan ditranfer ke rahim wanita untuk menjalani
kehamilan seperti pada umumnya.
Etis dan tidak etisnya IVF berdasar pada pemenuhan syarat dan prosesnya
yang dijalankan sesuai dengan ketentuan medis dan tidak melanggar etika baik
agama maupun adat di masyarakat.
Salah satu contoh kasus etis adalah pasutri yang telah lama menanti buah
hati menjalankan IVF karena memang memiliki masalah reproduksi sehingga
butuh bantuan IVF. Contoh kasus tidak-etis adalah pasutri yang melakukan IVF
tapi menggunakan sperma donor atau bukan sperma suami sahnya.
B. Saran
Adapun saran yang diberikan penulis adalah analisis SWOT mengenai
teknologi IVF ini sekiranya dapat dilakukan lebih spesifik lagi dengan mengkaji
lebih dalam mengenai kasus-kasus yang telah terjadi.
DAFTAR PUSTAKA