Anda di halaman 1dari 28

AUTISM SPECTRUM DISORDERS AND

PERINATAL COMPLICATIONS-IS
OXIDATIVE STRESS THE
CONNECTION?

Pembimbing: dr. Tumpak Saragi, Sp.KJ


Oleh :
- Fazilla Maulidia (G1A219104)
AUTISM SPEKTRUM DISORDER
 Definisi : Gangguan perkembangan pervasive dengan sindroma gangguan neurodevelopmental
dengan fenotip heterogen, dengan pola penurunan poligenik, dikarakteristikan dengan
spectrum yang luas dari gangguan pada komunikasi sosial dan perilaku yang restriktif serta
repetitive.

• Epidemiologi:
• Pada tahun 2010 diperkirakan 1 dari 68 anak menderita ASD
• L:W =5:1
ETIOLOGI BERDASARKAN TEORI
1. Teori psikoanalitik (Bruto Bettelheim (1967) )
 Bahwa autisme terjadi karena penolakan orangtua terhadap anaknya. Anak menolak orang tuanya dan mampu
merasakan perasaan negatif mereka. Anak tersebut meyakini bahwa dia tidak memiliki dampak apapun pada dunia
sehingga menciptakan “benteng kekosongan” untuk melindungi dirinya dari penderitaan dan kekecewaan

2. Genetik
 Laki-laki 3-4 kali beresiko lebih tinggi dari wanita
 Saudara kandung yang juga autis sekitar 3%
 Disfungsi metalotianin → ketidakmampuan tubuh untuk membuang logam berat dan kelainan sistem imun

3. Studi biokimia dan riset neurologis


 Pemeriksaan post-mortem otak → Sistem limbik yang kurang berkembang : amygdala dan hippocampus (atas
emosi, agresi, sensori, input, dan belajar)
 Defisiensi sel Purkinje di serebelum (MRI) → Lobus VI,VII (sebagai pusat bertanggung jawab atas perhatian)
 ↑ serotonin dalam darah dan LCS
ABSTRAK
 Latar Belakang: Gangguan spektrum autisme (ASD) adalah gangguan kejiwaan kompleks, dengan interaksi gen
lingkungan menjadi dasar etiologinya. Temuan terbaru menunjukkan bahwa stres oksidatif dan polimorfisme pada
gen yang mengkode enzim antioksidan mungkin terlibat dalam pengembangan ASD.
 Metode: Keterlibatan 113 kasus ASD dan 114 kontrol berdarkan dengan usia dan jenis kelamin. Semua peserta
diberi genotipe polimorfisme GSTA1, GSTM1, GSTT1, dan GSTP1. Kuisioner mengenai faktor risiko dan
komplikasi prenatal dan perinatal diberikan kepada semua subjek.
 Hasil:
 Komplikasi perinatal yang dievaluasi pada kelompok secara signifikan meningkatkan risiko ASD [rasio odds
(OR) = 9,415; p = 0,000]
 komplikasi perinatal individu, seperti prematuritas (OR = 11,42; p = 0,001)
 ikterus neonatal (OR = 8,774; p = 0,000)
 sindrom gangguan pernapasan (OR = 4,835; p = 0,047)
 penggunaan obat-obatan apapun selama kehamilan (OR = 2,413; p = 0,03).
 Pada model regresi logistik, penambahan genotipe GST tidak memberikan efek signifikan terhadap
prematuritas dan ikterus neonatal sebagai faktor risiko dalam ASD. Namun, ada interaksi yang signifikan dari
genotipe GST dengan penggunaan obat selama kehamilan dan penggunaan tokolitik selama kehamilan, dimana
risiko terjadi ASD diperidiksi hanya dari gen pembawa GSTM1-null, dibandingkan dengan pembawa genotipe
GSTM1-active.
 Kesimpulannya: komplikasi perinatal yang spesifik dapat menjadi faktor risiko yang signifikan untuk ASD.
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

 Menurut definisi, faktor risiko lingkungan adalah faktor-faktor non-genetik yang mengarah
kepada gangguan perkembangan individu dengan kerentanan genetik.
 Mengenali dampak faktor lingkungan, serta interaksi gen-lingkungan pada orang yang
berisiko,sangat penting untuk pencegahan dan pengobatan ASD.
PENDAHULUAN
 efek dari faktor prenatal dan perinatal terhadap risiko ASD
 Usia ibu
 Obat-obatan saat hamil
 Prematuritas
 Ikterik neonatal
 Asfiksia
 Respiratory Distress Syndrome (RDS)
 berat badan lahir rendah (BBLR)

 Stres oksidatif diajukan menjadi etiologi penting terhadap kejadian ASD yang merupakan
mekanisme yang mendasari dari komplikasi prenatal dan perinatal yang mungkin
berkontribusi terhadap pengembangan ASD
 Dalam penelitian ini, kami mengeksplorasi frekuensi spesifik komplikasi prenatal
dan
perinatal pada pasien dengan ASD dan dilakukan pengontrolan kesehatannya, juga
menentukan pengaruhnya terhadap risiko ASD.
 Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah efek prediktif terhadap komplikasi
prenatal dan perinatal dipengaruhi oleh polimorfisme GST yang paling umum (GSTA1,
GSTM1, GSTP1, dan GSTT1), untuk mengeksplorasi kemungkinan etiologi multifaktorial
yang kompleks dalam proses perkembangan ASD.
METODE
METODE
 Desain penelitian : case control
 113 pasien ASD (92 laki-laki, 21 perempuan, berumur 9,36 ± 5,88 tahun) dan,
 114 bersadarkan kontrol usia dan jenis kelamin.

 Kriteria inklusi:
 untuk kelompok kasus ini adalah yang termasuk diagnosis ASD. Diagnosis ditentukan menggunakan
kriteria ICD-1016 dikonfirmasi oleh psikiater anak yang memiliki pengalaman dalam mendiagnosis
dan perawatan ASD. Evaluasi dilakukan dengan melakukan wawancara klinis dengan orang tua dan
pemeriksaan pada anak. Selain penilaian klinis, laporan diagnosis dikonfirmasi oleh Autism
Diagnostic Interview-Revised (ADI-R)17, yang dilakukan oleh psikiater anak yang terlatih.
 Kelompok kontrol diambil dari Departemen Urologi dan Ortopedi University Children’s
Hospital,Belgrade, Serbia. Subjek kontrol didiagnosis dengan cedera yang tidak disengaja (fraktur)
dan gangguan saluran urogenital (phimosis, chryptorchismus, penyakit peyronie), dan diambil secara
berurutan, bersamaan dengan kasus.
 Kriteria eksklusi : untuk kontrol adalah adanya gangguan neurologis atau gangguan kejiwaan
serta segala jenis keterlambatan perkembangan secara pribadi ataupun adanya riwayat pada
keluarga.
PENGUKURAN
 Instrumen:
 menggunakan Autism Diagnostic Interview-Revised (ADI-R)
 Kuesioner sosiodemografi dan paparan

 Isolasi DNA
 GST Genotyping
ANALISA STATISTIK
 Selain statistik deskriptif, penelitian ini juga mengenai tes perbedaan statistik dari variabel
kontrol antara kasus dan kelompok kontrol (χ2 atau uji t-dependen).
 Seri dari regresi logistik univariat dilakukan untuk mengeksplorasi semua faktor perinatal dan
prenatal untuk menghasilkan univariate Odds Ratios (OR).
 Diikuti oleh multivariat dua langkah model regresi logistik terhadap risiko ASD.
LANGKAH ANALISIS DATA
1. Prediktor prenatal dan perinatal yang ditemukan dalam analisis univariat, dan juga yang
paling banyak hadir dalam sampel. Pada langkah ini, mengendalikan faktor keluarga (usia
orangtua) karena kemungkinan adanya efek pada komplikasi perinatal secara umum dan
hubungannya terhadap stres oksidatif.
2. efek prediktor ini disesuaikan untuk genotipe GST.
3. Karena satu efek variabel (penggunaan obat selama kehamilan) kehilangan signifikansinya
setelah langkah kedua, sebuah efek moderasi dari genotipe GST pada variabel ini dianalisis
menggunakan analisis moderasi. Analisis moderasi dilakukan juga untuk penggunaan
tokolitik selama kehamilan.
HASIL
CONT..
DISKUSI
Penelitian ini mengeksplorasi komplikasi faktor prenatal dan perinatal dengan ASD secara individual, serta
kemungkinannya berinteraksi dengan polimorfisme genetik pada GST.

Penelitian ini telah menunjukkan Setelah melakukan analisis regresi logistik multivarian,
bahwa: mengeksplorasi efek relatif komplikasi pada individu,
- Prematuritas temuan menunjukkan bahwa:
- ikterus neonatal - Prematuritas
- RDS dan, - ikterik neonatal
- Penggunaan obat selama - penggunaan obat selama kehamilan
kehamilan
memiliki efek signifikan meningkatkan risiko
secara signifikan lebih sering terdapat pengembangan ASD.
di dalam grup ASD

Ketika disesuaikan untuk genotipe GST, penelitian ini tidak menemukan bukti perubahan dan efek secara
signifikan prematuritas dan ikterus neonatal sebagai faktor risiko dalam ASD. Walaupun terdapat efek penggunaan
obat selama kehamilan yang dimoderatori oleh genotipe GSTM1.
Secara signifikan, sudah diprediksi risiko ASD hanya ada pada pembawa GSTM1-null, sedangkan di antara
pembawa genotipe GSTM1-active tidak ada hubungan signifikan yang ditemukan antara penggunaan obat-obatan dan
risiko ASD.
Prematuritas telah diakui sebagai faktor risiko ASD

DWMI adalah salah satu cedera otak yang paling umum terjadi pada anak-anak yang lahir prematur, dan berhubungan
dengan stres oksidatif juga penurunan kemampuan kognitif, serta menyebabkan kesulitan perilaku dan psikologis

Anak-anak premature mengalami penurunan mekanisme pertahanan antioksidan berdasarkan fakta bahwa pematangan
fisiologis dari kapasitas antioksida terjadi pada akhir kehamilan. Karena itu, anak-anak premature mungkin lebih sensitif
terhadap stres oksidatif pada neonatal karena imaturitas sistem antioksidan, terlepas dari genotipe mereka.
Ikterus neonatal merupakan faktor risiko yang signifikan untuk ASD

Ikterik neonatal adalah hasil dari imaturitas hati dan fungsinya, serta peningkatan degradasi eritrosit janin, dan juga
bilirubin yang terakumulasi berpotensi menyebabkan kerusakan otak

Peningkatan risiko pengembangan ASD sehubungan dengan penggunaan obat apa pun saat kehamilan

terdapat peningkatan risiko pengembangan ASD sehubungan dengan penggunaan obat apa pun saat kehamilan  hanya
tokolitik yang diakui sebagai faktor risiko signifikan untuk kejadian ASD

Mengenai interaksi gen oksidatif yang berhubungan dengan stres, penelitian kami menunjukkan bahwa genotipe GSTM1
memoderasi efek penggunaan obat selama kehamilan pada risiko ASD, khususnya untuk penggunaan tokolitik.

Dalam penelitian ini, tidak ada perbedaan case-control untuk BBLR, asfiksia perinatal, dan perdarahan intrakranial.
KETERBATASAN PENELITIAN
 Jumlah sampel yang relatif sedikit
 beberapa faktor yang dinilai dalam penelitian ini tidak dapat dieksplorasi dalam hal multivariat
karena frekuensinya yang rendah dalam kelompok subjek.
 desain studi kasus-kontrol tidak memberikan kemungkinan untuk kesimpulan kausal, sehingga
bisa lebih baik jika disajikan dengan desain longitudinal.
 keterbatasan yang signifikan adalah penilaian retrospektif variabel prediktor prenatal dan
perinatal, yang bisa mengakibatkan informasi yang salah karena bias.
KESIMPULAN
 Komplikasi perinatal yang spesifik dapat menjadi faktor risiko yang signifikan untuk ASD.
Genotipe GSTM1 dapat berfungsi sebagai moderator dari efek beberapa faktor prenatal
terhadap risiko terjadinya ASD seperti penggunaan obat selama kehamilan. Dapat
dispekulasikan bahwa berbagai faktor genetik dan lingkungan yang berkaitan dengan stres
oksidatif dapat mengarah pada pengembangan ASD.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai