“OSTEOKONDROMA”
Disusun oleh:
Nuan Syafrina
1713020031
Pembimbing:
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Fakultas : Kedokteran
Coassistant Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
Osteokondroma Referat ini dibuat sebagai salah satu tugas dalam Kepaniteraan
yang tersedia untuk menyusun referat ini sangat terbatas, penulis sadar masih
banyak kekurangan baik dari segi isi, susunan bahasa maupun sistematika
penulisannya. Untuk itu kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun
Pada kesempatan yang baik ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih
dr. Ninik Haryanti, Sp. Rad selaku pembimbing Kepaniteraan Ilmu Radiologi di
Rumah Sakit Umum Daerah Salatiga, yang telah memberikan masukan yang
Akhir kata penulis berharap kiranya makalah ini dapat menjadi masukan
yang berguna dan bisa menjadi informasi bagi tenaga medis dan profesi lain yang
terkait dengan masalah kesehatan pada umumnya, dan khususnya tentang Referat
osteokondroma
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………… ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………... iv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………… 1
A. Definisi……………………………………………………………. 3
B. Epidemologi……………………………………………………. 3
C. Gejala klinis……………………………………………………. 4
D. Patofisiologi…………………………………………………… 6
E. Diagnosis ……………………………………………………. 6
H. Terapi……………………………………………………………... 14
I. Komplikasi………………………………………………………... 15
J. Prognosis………………………………………………………….. 16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………... 19
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
berlebihan dan tidak ada koordinasi dengan pertumbuhan jaringan normal dan
tetap tumbuh dengan cara yang berlebihan setelah stimulus yang menimbulkan
perubahan tersebut berhenti. Ada beberapa tipe neoplasma yang dapat timbul
Neoplasma dalah pertumbuhan sel batu, abnormal dan progresif dimana sel
jatingan tulang sendiri, dikatakan sekunder apabila merupakan anak sebar dari
organ lain.
yang muncul dari metafisis, penonjolan tulang ini ditutupi (diliputi) oleh
cartilago hialin. Tumor ini berasal dari komponen tulang (osteosit) dan
1
komponen tulang rawan (chondrosit). Osteokondroma merupakan tumor jinak
tersering kedua (32,5%) dari seluruh tumor jinak tulang dan terutama
ditemukan pada remaja yang pertumbuhannya aktif dan pada dewasa muda.
Sehingga perlu mengetahui secara dini tanda klinis dan penatalaksanaan dari
osteokonreoma tersebut. 1
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
penonjolan tulang yang berbatas tegas sebagai eksostoksis yang muncul dari
mirip seperti kembang kol (cauliflower appeareance). Tumor ini berasal dari
akan berhenti tumbuh dan mengalami proses penulangan setelah dewasa. Oleh
karena itu eksositosis multipel ini tidak lagi disebut sebagai neoplasma.
terus walaupun penderita telah dewasa dan jenis ini dianggap sebagai
B. Epidemologi
3
setiap tulang yang mengalami pembentukan tulang enchondral, tetapi mereka
panjang, dan tulang yang sering terkena adalah ujung distal femur (30%),
ujung proksimal tibia (20%), dan humerus (2%). Osteokondroma juga dapat
mengenai tulang tangan dan kaki (10%) serta tulang pipih seperti pelvis (5%)
dan scapula (4%) walaupun jarang. Osteokondroma terdiri dari 2 tipe yaitu
panjang yang terkena biasanya tipe bertangkai sedangkan di pelvis adalah tipe
sesile. Tumor bersifat soliter dengan dasar lebar atau kecil seperti tankai dan
C. Gejala klinis
ditemukan secara kebetulan, namun ada benjolan yang tumbuh dengan lama
dan membesar. Bila tumor menekan saraf atau pembuluh darah dapat
menimbulkan rasa sakit. Rasa sakit dapat ditimbulkan oleh fraktur patologis
pada tangkai tumor, khususnya pada bagian yang tipis. Dapat terjadi
pertumbuhan bursa exotica di atas tumor, bila terjadi inflamasi maka pasien
akan mengeluhkan perasaan sakit. Bila rasa sakit timbul tanpa ada fraktur,
Poplitea dan a. Femoralis. Pseudoaneurisma ini dapat terjadi bila ada fraktur
4
pada tangkai tumor di daerah distal femur atau proximal tibia. Bila
Kasus herediter multipe; exositosis keluhan bisa berupa massa yang multipel
Nyeri juga dapat terjadi apabila ada penekanan pada bursa maupun
jaringan lunak sekitar tumor. Nyeri terjadi sebagai akibat dari efek langsung
Iritasi tendon, otot maupun saraf di sekitar tumor juga mengakibatkan rasa
menimbulkan rasa sakit. Tutup dari tangkai tumor dapat terjadi infark maupun
tidak nyeri di dekat sendi. Lokasi yang sering dijumpai yaitu pada sendi lutut
saraf seperti mati rasa, nyeri, maupun kesemutan pada area ekstremitas yang
pulsasi maupun perubahan warna ekstremitas. Namun hal ini sangat jarang
terjadi.5
5
D. Patofisiologi
dengan korteks dan spongiosa yang masih utuh. Jikatumor semakin membesar
tulang. Pertumbuhan ini membawa ke bentuk klasik coat hanger variasi dari
E. Diagnosis
1. Anamnesis
a. Umur
c. Nyeri
d. Pembengkakan
e. Riwayat keluarga
2. Pemeriksaan klinis
a. Lokasi
6
c. Gangguan pergerakan sendi
e. Fraktur patologis
f. Pemeriksaan neurologis
apakah gangguan ini timbul oleh karena penekanan tumor pada saraf
tertentu.5
3. Pemeriksaan radiologi
narrow base dan tidak bertangkai (sesile) / broad base. Pada tipe
penonjolan tulang inhomogen (opaq pada tangkai dan lusen pada bunga).
F. Gambaran Radiologis
7
3. Penonjolan seperti bunga kol (cauliflower) dengan komponen kondrosit
ciri khas dari lesi. Osteochondroma akan muncul sebagai batang atau
pada tulang panjang. Batas jelas dan jarang irreguler, meskipun tumor
daerah radiopak. 5
8
Gambaran Sebuah lesi khas pada tulang paha kanan, tonjolan
dalam lesi tumor juga jelas. Radiograf dengan kualitas yang baik
9
Gmabar. Osteokondroma bertangkai di tulang fibula
10
b. CT SCAN
11
merupakan indikasi mutlak, ketebalan dari cartilage cap
G. Diagnosis banding
1. Chondrosarkoma
ditemukan pada tulang pelvis, femur, iga, humerus, dan scapula. Tetapi
12
Gambaran radiologis : lesi luas tampak tidak teratur dengan tepi tulang
popcorn. 6
2. Osteosarkoma
Tumor juga dapat menyerang tulang pipih seperti pelvis, tengkorak, dan
mandibular
Gambaran radiologi : 6
b. Sunburst appereance
c. Codman triangle
13
H. Terapi
pembuluh darah atau saraf sekitarnya atau tumor tiba-tiba membesar disertai
rasa nyeri maka diperlukan tindakan operasi secepatnya, terutama bila hal ini
1. Terapi Medis
2. Terapi Bedah
Perawatan harus diambil untuk memastikan bahwa tidak ada tutup tulang
demikian, seluruh lesi dihapus secara en blok. Lesi atipikal atau sangat
cap.6
3. Pra operasi
MRI dapat berguna untuk lesi yang timbul dari tulang datar atau yang
14
1
terletak di daerah sulit, seperti lesi sekitar pinggul atau tulang belikat.
4. Selama operasi
terbatas pada dasar dari lesi, jadi osteotome bisa digunakan untuk
sehingga lesi dan bursa dihapus secara enblok. Permukaan resected tulang
host dapat serak halus, dan jika diperlukan, lilin tulang dapat dikemas
5. Pascaoperasi
fraktur. 5
I. Komplikasi 4
a.popliteadan a.femoralis
4. Fraktur patologis
15
5. Inflamasi bursa pada daerah lesi
6. Perubahan keganasan
J. Prognosis
sangat baik, dengan kontrol lokal yang sangat baik dan tingkat kekambuhan
lokal kurang dari 2%. Demikian, prognosis biasanya salah satu dari pemulihan
lengkap . Hasil yang lebih buruk biasanya berkaitan dengan morbiditas yang
16
BAB III
KESIMPULAN
adanya penonjolan tulang yang berbatas tegas sebagai eksostosis yang muncul
dari metafisis, penonjolan tulang ini ditutupi (diliputi) oleh cartilago hialin.
2. Tumor ini berasal dari komponen tulang (osteosit) dan komponen tulang rawan
(chondrosit).
tumor jinak tulang dan terutama ditemukan pada remaja yang pertumbuhannya
terkena adalah ujung distal femur (30%), ujung proksimal tibia (20%), dan
humerus (2%). Kebanyakan ditemukan pada pasien lebih muda dari 20 tahun,
secara kebetulan, namun ada benjolan yang tumbuh dengan lama dan
membesar. Bila tumor menekan saraf atau pembuluh darah dapat menimbulkan
rasa sakit.
biopsi.
17
8. Pengobatan pilihan adalah operasi. Tumor harus benar-benar dipotong untuk
18
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
19