PENDAHULUAN
Depresi merupakan salah satu kelainan psikiatri yang paling sering terjadi.
Depresi merupakan suatu gangguan mood yang secara signifikan ditandai oleh
perasaan sedih dan cemas. Banyak individu yang mengalami gejala-gejala depresi
dari berbagai jenis umur, dan banyak juga mahasiswa yang mengalami gejala
WHO memprediksikan bahwa pada tahun 2020 depresi akan menjadi penyakit
yang dilakukan Persatuan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa (PDSKJ) pada tahun
2007 menyebutkan sekitar 94% masyarakat Indonesia mengidap depresi dari mulai
tingkat ringan hingga paling berat (Sutarto, 2007). Selain itu, Prevalensi depresi lebih
NCHA) pada tahun 2009 melaporkan bahwa 30% dari seluruh mahasiswa
kedokteran tahap akademik mengalami gangguan depresi dan sulit untuk melakukan
bunuh diri. Pada penelitian Fall 2009 ACHA-NCHA melaporkan bahwa sekitar 6%
dari mahasiswa pernah ada yang melakukan percobaan bunuh diri (National Institute
1
Hasil penelitian di Indonesia didapatkan bahwa 42,4% mahasiswa FK
Seseorang yang ingin menjadi dokter membutuhkan waktu yang cukup lama
dalam menempuh masa pendidikannya. Oleh karena itu, banyak mahasiswa yang
tidak tepat waktu dalam menyelesaikan pendidikan dokter dan mencapai seluruh
pendidikan dokter tidak hanya terkait tuntutan studinya, tetapi masih banyak lagi
masalah yang sering menghampiri dalam rangka memenuhi kebutuhan, baik jasmani,
pendidikan dokter. Hal ini tidak jarang membuat stress bahkan depresi pada
Depresi pada mahasiswa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain faktor
harga diri yang rendah, indeks prestasi mahasiswa. Faktor lingkungan meliputi
hubungan dengan dosen, teman, dan lain-lain, serta faktor organisasi. (Nevid et al,
2005). Pada mahasiswa tahun pertama gejala depresi lebih sering terjadi diakibatkan
2
oleh beberapa hal seperti: tinggal jauh dari keluarga untuk pertama kali (biasanya
paling sering adalah menghadapi kehidupan baru sebagai mahasiswa atau beradaptasi
Harga diri adalah evaluasi mengenai diri individu yang dilakukan oleh individu
itu sendiri (Taylor, Peplau & Sears, 2000) dalam Rahmawati (2006). Harga diri disini
cenderung akan memiliki harga diri rendah dan bisa saja dapat memicu timbulnya
depresi.
Keluarga adalah kelompok yang mempunyai peranan yang amat penting dalam
saling terkait dengan berbagai masalah anggota keluarga lainnya, jika ada satu
mempunyai pengaruh yang amat besar terhadap kesehatan setiap anggota keluarga,
baik kesehatan fisik maupun mental. Sehingga fungsi keluarga yang tidak sehat juga
dapat memengaruhi kesehatan mental contohnya depresi yang terjadi pada salah satu
Sementara pada tingkat lebih atas depresi sering diakibatkan karena faktor
mengalami depresi. Berdasarkan latar belakang di atas, maka saya tertarik untuk
3
bagaimana hubungan harga diri dan fungsi keluarga dengan kejadian depresi pada
mahasiswa tersebut.
belakang di atas, maka diperlukan adanya penelitian. Oleh karena itu, muncullah
hubungan antara harga diri dan fungsi keluarga dengan kejadian depresi.
Mengetahui hubungan antara harga diri dan fungsi keluarga dengan kejadian
angkatan, harga diri, dan fungsi keluarga) Juga variabel dependen (tingkat
depresi).
4
3. Mengetahui hubungan antara variabel independen (jenis kelamin, tempat
bulan Juli-Agustus untuk mengetahui gambaran tingkat depresi pada mahasiswa dan
5
1.6 Orisinalitas Penelitian
6
Sumatera Utara
Semester Ganjil Tahun
Akademik 2012/2013,
2012.
4. Aulia, Gambaran Cross Prevalensi di Universitas
Tingkat Depresi Pada sectional Indonesia lebih besar serta
Mahasiswa Program tingkatan depresi yang terbanyak
Sarjana yang dialami lebih tinggi, sebanyak
Melakukan Konseling 46,9% mahasiswa UI mengalami
di Badan Konseling depresi sedang
Mahasiswa Universitas
Indonesia. 2012.
5. Basnet B, et all, Cross Prevalensi keseluruhan depresi di
Depression Among sectional kalangan mahasiswa adalah 29,78
Undergraduate persen. Prevalensi depresi pada
Medical Student, 2012 tahun pertama dan ketiga adalah
36.74and 22,22 persen masing-
masing. Prevalensi depresi adalah
32,43 persen di antara perempuan
dibandingkan 28,07 persen pada
laki-laki. Kedua mahasiswa tahun
pertama dan ketiga memberikan
peringkat tinggi terhadap stres
akademik dan gaya hidup yang
sibuk sebagai stres utama
mendorong faktor. Prevalensi
depresi terlihat terutama di
mahasiswa kedokteran tahun
pertama. Jadi, upaya harus
dilakukan untuk meringankan
stres yang tepat dari waktu
mereka bergabung dengan
sekolah kedokteran. Karena stres
akademik terbukti menjadi salah
satu faktor utama.
6. Hariyanto, A.D. Cross 42,4% mahasiswa FK Universitas
Prevalensi Depresi dan sectional Katolik Indonesia Atmajaya
Faktor yang mengalami depresi dengan
Mempengaruhi pada prevalensi yang mengalami
Mahasiswa Fakultas gangguan depresi ringan sebesar
Kedokteran Universitas 28,6%. Faktor-faktor yang
Katolik Indonesia Atma mempengaruhi terjadinya depresi
Jaya Angkatan 2007, pada mahasiswa FK-UAJ
2010. angkatan 2007 yaitu jenis
kelamin dan penyakit kronis,
sedangkan asal daerah, tempat
tinggal, fungsi keluarga, riwayat
depresi pada anggota keluarga,
riwayat child abuse, harga diri,
7
penyakit akut, kesulitan
mendapat teman baru dan
kesulitan uang tidak
mempengaruhi terjadinya depresi
pada mahasiswa. Hampir seluruh
mahasiswa FK-UAJ angkatan
2007 memiliki fungsi keluarga
yang tidak sehat (90.5%).
Mahasiswa FK-UAJ angkatan
2007 memiliki kecenderungan
low self esteem sebesar 62.7%.