Anda di halaman 1dari 27

REFERAT

Disusun oleh
Nadya natahania
712018043
Pembimbing : dr. irma yanti Sp.s
Vertigo adalah halusinasi gerakan lingkungan sekitar serasa berputar
mengelilingi pasien atau pasien serasa berputar mengelilingi lingkungan
sekitar. Vertigo tidak selalu sama dengan dizziness. Dizziness adalah sebuah
istilah non spesifik yang dapat dikategorikan ke dalan 4 subtipe tergantung
gejala yang digambarkan oleh pasien.1

Melibatkan sistem keseimbangan tubuh


• kanalis semisirkularis
• sistem vestibuler
• fungsi penglihatan
Gangguan
keseimbang
an

Vertigo

Berlin (2007) :
Gejala akibat prevalensi 1 tahun +
penyakit yg 0,9%
menganggu sistem 0,89% akibat migren,
vestibular 1,6% BPPV, 0,51%
meniere’s disease.

Indonesia. vertigo
menempati urutan ke
vertigo vertigo 5 kasus terbanyak
perifer sentral yang dirawat di
bangsal saraf
 Anatomi sistem keseimbangan
• Susunan vestibular yang terdiri dari kanalis semisirkularis dengan
krista ampularisnya, urtikulus dan sakulus dengan makulanya, dan
N.VIII
• Inti vestibularis : nukleus vestibularis medialis, nukleus
vestibularis lateralis, nukelus vestibularis superior, dan nucleus
vestibularis spinalis
• Serebelum
 Impuls proprioseptif dari reseptor di sendi dan otot  serebelum
melalui bagian –bagian dari serebelum dan nukelus festigius 
mempengaruhi inti vestibular.
• Korteks serebri dan batang otak
 Serebelum dan inti vestibular  pusat pola gerakan volunteer dan
reflektorik di tingkat korteks serebri  gerakan dan siap direncanakan
dan dilaksanakan disesuaikan  stabilitas tubuh dan semua bagian-
bagiannya terpelihara
Ilusi terhadap gerakan atau rasa bergerak dari tubuh.
Berasal dari bahasa latin “vertere”  memutar
Gangguan keseimbangan dinyatakan sebagai pusing,
pening, sempoyongan rasa seperti melayang atau dunia
seperti berjungkir balik.
Vertigo adalah persepsi yang salah dari gerakan seseorang atau lingkungan
sekitarnya

Persepsi Berdasarkan
gerakan letak lesi

Vertigo Vertigo Vertigo


Vertigo non vestibular
vestibular
vestibular vestibular sentral.
perifer.
Vertigo Vertigo non
vestibular. vestibular.

Disebabkan :
Disebabkan :
• BPPV
• polineuropati
• Meniere’s Disease
•artrosis servikalis
• neuritis vestibularis,
• trauma leher
• Labirinitis
• presinkop
• obat ototoksik
• hipotensi ortostatik
• Autoimun
• hiperventilasi
• tumor nervus VIII
• tension headache
• microvaskular
• penyakit sistemik
compression
• dll
• dll
 BPPV adalah penyebab vertigo dengan prevalensi 2,4 %
dalam kehidupan seseorang Prevalensi ↑ setiap tahun dengan
meningkatnya usai 7x / usia > 60 tahun. W > Lk

 Gangguan klinis yang sering terjadi dengan karakteristik


serangan vertigo di perifer, berulang dan singkat, sering
berkaitan dengan perubahan posisi kepala dari tidur,
melihat ke atas, kemudian memutar kepala.
 Anamnesis Vertigo vestibular.
Perifer
• timbulnya mendadak setelah perubahan posisi kepala
• rasa berputar yang berat
• mual atau muntah dan keringat dingin
• Bisa disertai gangguan pendengaran berupa tinitus, atau ketulian,
• tidak disertai gejala neurologik fokal seperti hemiparesis, diplopia,
perioralparestesia, paresis fasialis.

sentral
• timbulnya lebih lambat, tidak terpengaruh oleh gerakan kepala
• Rasa berputarnya ringan
• jarang disertai rasa mual dan muntah
• tidak disertai gangguan pendengaran.
• Gejala neurologik fokal seperti hemiparesis, diplopia, perioralparestesia,
paresis fasialis.
 Anamnesis

Vertigo non vestibular.

• Sensasi bukan berputar


• melainkan rasa melayang, goyang
• berlangsung konstan atau kontinu
• tidak disertai rasa mual dan muntah
• serangan biasanya dicetuskan oleh gerakan objek sekitarnya seperti di
tempat keramaian misalnya lalu lintas macet.
• Bentuk serangan vertigo (pusing berputar/rasa goyang atau
melayang
• Sifat serangan vetigo ( periodik/kontinue/ringan atau berat)
• faktor pencetus ( perubahan posisi/ situasi keramaian dan
emosional/ suara)
• Gejala otonom ( mual,muntah, keringat dingin)
• Ada tidak gangguan pendengaran
• Obat-obat yang menimbulkan gejala vertigo
• Tindakan tertentu
• Penyakti yang diderita pasien
• Defisit neurologis
 Vertigo timbul mendadak pada perubahan posisi
 Serangan berlangsung dalam waktu singkat, biasanya kurang
dari 10-30 detik
 dirasakan berputar, bisa disertai rasa mual, kadang-kadang
muntah
 rasa berputar menghilang, pasien bisa merasa melayang dan
diikuti disekulibrium selama beberapa hari sampai minggu.
BPPV dapat muncul kembali.
 Pemeriksaan umum
 Pemeriksaan sistem kardiovaskuler ( pemeriksaan TD pada
saat baring, duduk dan berdiri dengan perbedaan lebih dari
30 mmHg)
 pemeriksaan neurologis
• Kesadaran  baik untuk vertigo vestibuler perifer dan
vertigo non vestibuler, namun dapat menurun pada vertigo
vestibuler sentral.
• Nervus kranialis  vertigo vestibularis sentral, gangguan
pada nervus kranialis III, IV, VI, V sensorik, VII, VIII, IX, X, XI,
XII
• Morotik  hemiparesis
• Sensorik  hemihipestesi
 Tes nistagmus
 Tes rhomberg
 Tes rhomberg dipertajam (Sharpen Rhomberg)
 Tes jalan tandem
 Tes past pointing
 Test stimulasi pusing
 Nylen- Barany test
 disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh
yang mengakibatkan ketidakcocokan antara posisi tubuh
yang sebenarnya dengan apa yang dipersepsi oleh
susunan saraf pusat

 Beberapa teori
• Teori rangsangan berlebihan (Overstimulation)
Overstimulation  hiperemi kanalis semisirkularis 
fungsinya terganggu  timbul vertigo, nistagmus,
mual dan muntah.
• Teori konflik sensorik
ketidakseimbangan/asimetri masukan sensorik yang
berasal dari sisi kiri dan kanan  kebingungan sensorik di
sentral  timbul respons (nistagmus (usaha koreksi bola
mata), ataksia, berputar (berasal dari sensasi kortikal).

• Teori neural mismatch


otak mempunyai memori/ingatan tentang pola gerakan
tertentu.
Jika suatu saat dirasakan gerakan yang aneh/tidak sesuai
dengan pola gerakan yang telah tersimpan  timbul reaksi
dari Susunan saraf otonom , dan jika berulang  adaotasi
 tidak lagi timbul gejala
• Teori otonomik
Menekan perubahan reaksi susunan saraf otonom  gejala
klinis timbul jika sistim simpatis terlalu dominan,
sebaliknya hilang jika sistim parasimpatis mulai berperan.

• teori neurohumoral
Teori histamin, dopamin dan serotonin menekanan peranan
neurotransmiter tertentu dalam mempengaruhi susunan
saraf otonom  vertigo

• teori sinap
pengembangan teori sebelumnya yang meninjai peranan
neurotransmisi dan perubahan-perubahan biomolekuler
yang terjadi pada proses adaptasi, belajar dan daya ingat
Diagnosis
 Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik
umum dan pemeriksaan neurologis.

Gejala Vertigo vestibuler Vertigo non vestibuler

Sensasi Rasa berputar Melayang, goyang

Tempo serangan Episodik Kontinu, konstan

Mul dan muntah Positif Negatif

Gangguan pendengaran Positif atau negatif Negatif

Gerakan pencetus Gerakan kepala Gerakan objek visual


Gejala Perifer Sentral

Bangkitan Lebih mendadak Lebih lambat

Beratnya vertigo Berat Ringan

Pengaruh gerakan kepala ++ +/-

Mual/muntah/keringatan ++ +

Gangguan pendengaran +/- -

Tanda fokal otak - +/-


 Pasien dilakukan latihan vestibular (vestibular exercise)
dengan metode brandDaroff.

 Karena penyebab vertigo beragam seringkali menggunakan


pengobatan simptomatik. Lamanya pengobatan bervariasi.
Sebagian besar kasus terapi dapat dihentikan setelah
beberapa minggu. Beberapa golongan yang sering digunakan:
• Antihistamin (dimenhidrinat, difenhidramin, meksilin,
siklisin)
 Dimenhidrinat (dosis 25 mg – 50 mg (1 tablet), 4 kali
sehari)
 Difenhidramin HCl (dengan dosis 25 mg (1 kapsul) – 50
mg, 4 kali sehari per oral)
 Senyawa betahestin (Betahistin HCl dengan dosis 8-24 mg,
3 kali sehari. Maksimum 6 tablet dibagi dalam beberapa
dosis )

• Kalsium antagonis
 Cinnarizine (Dosis biasanya ialah 15-30 mg, 3 kali sehari
atau 1x75 mg sehari.)
 Vertigo pada pasien perlu pemantauan untuk mencari
penyebabnya kemudian dilakukan tatalaksana sesuai
penyebab.
• Konseling dan Edukasi
• Keluarga turut mendukung dengan memotivasi pasien dalam
mencari penyebab vertigo dan mengobatinya sesuai penyebab.
• Mendorong pasien untuk teratur melakukan latihan vestibular.

 Kriteria Rujukan
• Vertigo vestibular tipe sentral harus segera dirujuk.
• Tidak terdapat perbaikan pada vertigo vestibular setelah
diterapi farmakologik dan non farmakologik.
Pada BPPV, prognosis umumnya baik,
namun BPPV sering terjadi berulang.
 Vertigo adalah persepsi yang salah dari gerakan
seseorang atau lingkungan sekitarnya. Persepsi
gerakan bisa berupa vertigo vestibular, yaitu rasa
berputar yang timbul pada gangguan vestibular
sedangkan vertigo non vestibular adalah rasa goyang,
melayang, mengambang yang timbul pada gangguan
sistem proprioseptif atau sistem visual.

 letak lesinya dikenal 2 jenis vertigo vestibular, yaitu


vertigo vestibular perifer dan vertigo vestibular sentral
 Vertigo merupakan suatu gejala dengan berbagai
penyebabnya, antara lain akibat kecelakaan, stres,
gangguan pada telinga bagian dalam, obat-obatan, terlalu
sedikit atau banyaknya aliran darah ke otak dan lain-lain.
Diagnosis vertigo ditegakkandengan anamnesis,
pemeriksaan fisik umum dan pemeriksaan neurologis.
Penatalaksanaan dilakukan dengan edukasi, konseling dan
informasi, latihan vestibular, dan pengobatan simptomatik.
Prognosis umumnya baik namun dapat terjadi berulang.

Anda mungkin juga menyukai