Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN TENTANG VERTIGO

1.1 Konsep dasar vertigo


1.1.1 Definisi
Vertigo merupakan keluhan sakit kepala berupa sensasi meutar tanpa sensai
perputaran yang sebenarnya. Vertigo merupakan salah satu kelainan yang disrasakan
akibat manifestasi dari kejadian atau trauma lain. Misalnya ada cidera kepala ringan .
salah satu akibat dari kejadian atau trauma tersebut ialah seseorang akan mengalami
vertigo.
Vertigo merupakan perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar, atau
seolah-olah benda disekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai
dengan mual dan kehilangan keseimbangan vertigo hanya bisa berlangsung beberapa
saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan lebih. Penderita kadang merasa
lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita
tidak bergerak sama sekali.
Pasien vertigo akan mengalami berbagai macam gejala meliputi mual,
instabilitas portural, pandangan kabur, dan diorientasi. Gejala-gejala ini
menimbulkan berbagai macam problem emosional dan fisik seperti emosional,
kescemasan dan ketidakmampuan melakukan aktifitas sehari-hari. Gangguan sistem
vestibuler mempengaruhi kesehatan dan berhubungan dengan kualitas hidup. Pasien
vertigo bisa menghindari kegiatan fisik dan stress psikologi dan menarik diri dari
aktifitas social.

1.1.2 Etiologi
Adanya kerusakan di kanalis semisikularis ( organ pengatur kesimbangan di
telinga bagian dalam ), tersumbatnya aliran darah arteri yang menuju ke telinga
bagian tengah, ada cidera atau penyakit dibagian telinga tengah, operasi telinga.
Gangguan psikologis berupa cemas, depresi, panic juga berpotensi vertigo.
Beberpak penyebab vertigo perifer adalah gangguan, penyakit atau kondisi berikut :
BPPV ( Benign Paroxysmal Posititional Vertigo ), cidera kepala, kolesteoma ( kista
pada kulit), fistula perilimfa ( abnormalitas yang terjadi di antara ruang dalam telinga
), infeksi pada organ dalam telinga, iskemia, neuronitis vestibular ( peradangan pada
saraf di telinga ) neuroma akustik ( tumor jinak pada saraf telinga ), otosklerosis
( pertumbuhan abnormal tulang di telinga tengah ), toksin atau racun ( misalnya
ototoksisitas aminoglikosida ).
Penyebab utama vertigo sentral adalah gangguan penyakit atau kondisi berikut :
demielinasi, neoplasma, migraine vetebrobasiler,stroke serebral, tumor otakk,
beberpa obat atau zat penyebab vertigo dan pusing adalah alkohol, aminoglikosida,,
antidepresan.
1.1.3 Fatofisiologi
Vertigo timbul jika terdapat ketidakcocokan informasi aferen yang disampaikan
ke pusat kesadaran. Susunan eferen yang terpenting dalam sistem ini adlah susunan
vestibuler atau keseimbangan, yang secara terus –menerus menyampaikan impulsnya
ke pusat keseimbangan. Susunan lain yang berperan ialah sistem optic dan pro-
prioseptik, jaras-jaras yang menghubungkan nuclei vestibulasi dengan nuclei nervus
III,IV dan VI, susunan vestibuloretikularis dan vestibulospinalis.
Informasi yang berguna untuk keseimbangan tubuh akan ditangkap oleh
reseptor vesibuler, visual, dan proprioseptik; reseptor vestibuler memberikan
kontribusi paling besar, yaitu lebih dari 50% disusun kemudian reseptor visual dan
yang paling kecil kontribusinya adalah proprioseptik. Dalam kondisi
fsisiologis/normal, informasi yang tiba di pusat integrasi alat keseimbangan tubuh
berasal dari reseptor vesibuler, visual dan propriseptik kanan dan kiri akan
diperbandingkan, jika semuanya dalam keadaan sinkron dan wajar, akan diproses
lebih lanjut. Respon yang muncul berupa penyesuaian otot-otot mata dan penggerak
tubuh dalam keadaan bergerak.
Di samping itu orang menyadari posisi kepala dan tubuhnya terdapat lingkungan
sekitar. Jika fungsi alat keseimbangan tubuh diperifer atau sentral dalam kondisi
tidak normal/tidak fisiologis, atau ada rangsang gerakan yang aneh atau berlebihan,
maka proses pengolahan informasi akan terganggu, akibatnya muncuk gejala vertigo
dan gejala otonom, disamping itu, respon penyesuaian otot menjadi tidak adekuat
sehingga muncul gejala abnormal yang dapat berupa nistagmus, unseteadiness,
ataksia saat berdiri/berjalan dan gejala lainnya.

1.1.4 Woc
Gangguan telinga Gangguan pada nervus vertibularis Neuroma akustik

Vertigo

Ketidakcocokan informasi
aferen ke pusat kesadaran

Gangguan aliran Gangguan


darah ke otak keseimbangan

Peningkatan Gerakan abnormal


tekaanan Mual dan muntah (sensasi berputar-
intrakranial putar, pusing dan
melayang)
Deficit nutrisi
Nyeri kepala
Resiko jatuh

Gangguan rasa
nyaman nyeri Kurangnya
akut pengetahuan
tentang
penyakitnya
Otot leher Gangguan pola
kaku/tertekan tidur

Deficit
pengetahuan

1.1.5 Manifestasi klinis


1. Pusing berputar
2. Mendadak muncul bila posisi kepala pasien berubah.
3. kepala terasa ringan
4. merasa seolah terapung
5. Terayun
6. Sempoyongan waktu berdiri atau berjalan
7. Serangan vertigo berlangsung singkat, biasanya kurang dari 30 detik dapat
kambuh lagi
8. Bisa disertai mual/muntah, keringat dingin, pucat, nistaginus (gerakan ritmig
tanpa kontrol pada mata)

1.1.6 Pemeriksaan penunjang


Pemeriksaan penunjang pada pasien vertigo adlah CT scan atau MRI kepala,
yang bisa menunjukan kelainan tulang atau tumor yang menekan saraf. Jika diduga
suatu infeksi, bisa diambil contoh cairan dari telinga atau sinus atau dari tulang
belakang. Jika diduga terdapat penurunan aliran darah ke otot, maka dilakukan
pemeriksaan aagiogram, nutuk melihat adanya sumbatan pada pembulu darah yang
menuju ke otak.

1.1.7 Penatalaksanaan
Vertigo biasanya di atasi dengan menangani sesuai penyebabnya. Missal,
vertigo disebabkan oleh pada gangguan penglihatan, maka diobati di bagian
penglihatannya. Keluhan vertigo pun akan hilang dengan sendirinya seiring dengan
sembuhnya yang yang mendasari vertigo tersebut. Pemberian vitamin antihistamin,
diuretika, pembatasan konsumsi garam yang telah diketahui dapat mengurangi
keluhan vertigo. Penanganan yang diberikan pada vertigo selama ini dapat dilakukan
dengan farmakologi, non-farmakologi, Padafarmakologi, penderita biasanya akan
diberikan golongan antihistamin dan benzodiazepine. Salah satu terapi non
farmakologi yaitu menggunakan teknikbrandit daroff
Tujuan utama terapi vertigo adlah mengupayakan kualitas hidup yang optimis
sesuai dengan perjalanan penyakitnya, dengan mengurangi atau menghilangkan
sensasi vertigo dengan efek samping obat yang minimal. Terapi vertigo meliputi
beberapa perlakuan yaitu pemilihan medikamentosa, rehabilitas dan operasi. Pilihan
terapi vertigo mencakup :
1. Terapi simtomatik, melalui farmakoterapi
2. Terapi kausal, mencakup
a. Farmakoterapi
b. Prosedur reposisi partikel (pada BPPV)
c. Bedah
3. Terapi rehabilitas atau terapi (vestibular exercise) mencakup
a. Metode brand-daroff
b. Latihan vistual vestibular
c. Latihan berjalan

1.2 Asuhan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai