Oleh :
HIKMA
NPM.1420118003
PROPOSAL
Disusun Oleh:
HIKMA
NPM.1420118003
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha Rahman dan
Rahim atas segala rahmat serta karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
Proposal yang berjudul “Pengaruh Edukasi Terhadap Kesiapsiagaan Bencana
Gempa Bumi Pada Masyarakat Di Dusun Waitasi Kecamatan
Kairatu,Kabupaten Seram Bagian Barat”. Proposal ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi Ilmu
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maluku Husada.
Peneliti menyadari bahwa proposal ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
2. Rasma Tunny, S.Sos selaku Ketua Yayasan Maluku Husada, yang telah
3. Dr. Sahrir Sillehu, S.KM., M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
4. Ira Sandi Tunny, S.Si., M.Kes, selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
5. Ns. Endah Fitriasari, S.Kep., M.Kep selaku Pembimbing I yang telah memberikan
iii
7. Ayah, Ibu dan Keluarga yang selalu memberikan motivasi, dukungan dan
Keperawatan, dan seluruh Civitas Akademika STIKes Maluku Husada, yang telah
kepentingan orang banyak. Ucapan dan doa peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT,
semoga segala rahmat dan Hidayah-Nya dilimpahkan kepada kita semua. Aamiinn
Peneliti
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................v
DAFTAR TABEL ..........................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................viii
DAFTAR SINGKATAN ...............................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................5
1.3.1 Tujuan umum........................................................................5
1.3.2 Tujuan khusus.......................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................6
1.4.1 Manfaat teoritis.....................................................................6
1.4.2 Manfaat praktis.....................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Bantuan Hidup Dasar ........................................................8
2.1.1 Definisi..................................................................................8
2.1.2 Tujuan Bantuan Hidup Dasar...............................................9
2.1.3 Indikasi Bantuan Hidup Dasar..............................................9
2.1.4 Prinsip Bantuan Hidup Dasar...............................................10
2.1.5 Bantuan Hidup Dasar Pada Masa Pandemi Covid-19..........16
2.1.6 Faktor Yang Mempengaruhi Bantuan Hidup Dasar.............19
2.2 Konsep Pengetahuan ......................................................................22
2.2.1 Definisi.................................................................................22
2.2.2 Tingkat Pengetahuan............................................................23
2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan...........................24
2.2.4 Pengukuran Pengetahuan.....................................................26
2.3 Konsep Sikap..................................................................................27
2.3.1 Definisi.................................................................................27
2.3.2 Komponen Sikap...................................................................27
2.3.3 Tingkatan Sikap.....................................................................28
2.3.4 Cara Mengukur Sikap............................................................29
2.3.5 Ciri-Ciri Sikap.......................................................................31
2.3.6 Faktor yang Mempengaruhi Sikap.........................................32
2.4 Konsep UGD Puskesmas ...............................................................34
2.4.1 Definisi .................................................................................34
2.4.2 Prinsip Pelayanan UGD Puskesmas......................................35
2.4.3 Fungsi Puskesmas .................................................................36
2.4.4 Jenis Puskesmas ....................................................................36
v
2.5 Keaslian Penelitian ........................................................................38
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kerangka Konsep............................................................................42
3.2 Hipotesis penelitian.........................................................................43
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian............................................................................44
4.2 Tempat dan waktu penelitian..........................................................44
4.3 Populasi, Sampel & Teknik Pengambilan Sampel.........................45
4.4 Variabel Penelitian .........................................................................45
4.5 Definisi Operasional ......................................................................46
4.6 Instrumen Penelitian.......................................................................47
4.7 Prosedur Pengumpulan Data...........................................................49
4.8 Analisa Data....................................................................................50
4.9 Etika Penelitian...............................................................................51
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia rawan terhadap kejadian gempa bumi (Fitriana, 2018). Gempa bumi
dibandingkan dengan bencana lainnya(Afirra, 2018). Selain itu, gempa bumi juga
korban jiwa tersebut , paling banyak adalah orang tua dan anak-anak (Indriasari,
2019). Menurut anak termasuk dalam kelompok paling rentan dalam situasi
1
2
kejadian alam (natural disaster) maupun oleh ulah manusia (man-made) (Afirra,
2018).
yang optimal dan sistematis. Fenomena yang ada di Indonesia adalah masih
kondisi bencana dan melakukan evakuasi yang tepat, dimana ketika beberapa
resiko dampak yang ditimbulkan dari bencana yang terjadi (Paidi, 2012).
yang bertujuan untuk meminimalisir trauma atau luka pada korban, mengurangi
pemerintah maupun swasta mengenai mitigasi dan hazard yang dimiliki (Afirra,
2018). Aspek penting lain yang merupakan bentuk kesiapan bencana adalah
september tahun 2019 dengan besaran skala 6,8 ricter. Menurut Badan Nasional
26 sepetember 2019 yakni korban meninggal 23 orang, korban luka luka terjadi
di kabupaten Maluku tengah lebih dari 100 orang di Desa Liang. Di kota
Waisama sekitar 15.000 warga masih mengungsi paska gempa karena rumah
mereka rusak dan untuk antisipasi gempa susulan yang dapat membahayakan
mereka. Sementara itu kerusakan infrastruktur tidak hanya terjadi pada sector
4
dan fasilitas umum. Krusakan rumah di wilayah terdampak mencapai 171 unit,
Waitasi, selama ini belum ada penyuluhan yang diberikan terkait kesiapsiagaan
kesiapsiagaan setelah diberikan edukasi (Anies, 2018). Oleh karena itu, peneliti
1. Bagi Responden
Gempa Bumi.
dilakukan dalam rangka siap siaga jika terjadi bencana gempa bumi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
oleh pergeseran atau pergerakan pada bagian dalam bumi atau kerak bumi
oleh pergerakan yang cepat pada lapisan batuan terluar bumi. Gempa bumi
terjadi ketika energi yang tersimpan dalam bumi, biasanya dalam bentuk
permukaan bumi oleh gelombang gempa bumi. Atau dengan kata lain
gempa bumi adalah gerakan tiba- tiba atau suatu rentetan gerakan tanah
yang berasal dari suatu daerah terbatas dan menyebar dari titik tersebut ke
segala arah.
Amerika, Reid, (Bullen, 1965; Bolt 1985) menyatakan bahwa gempa bumi
elastis batuan, yang disebabkan adanya deformasi batuan yang terjadi pada
dan regangan (strain) pada lapisan bumi. Tekanan atau regangan yang
batas maksimum dan mulai terjadi pergeseran dan akhirnya terjadi patahan
sebagai berikut, jika terdapat 2 buah gaya yang bekerja dengan arah
karena batuan mempunyai sifat elastis. Bila gaya yang bekerja pada batuan
dalam waktu yang lama dan terus menerus, maka lama kelamaan daya
dukung pada batuan akan mencapai batas maksimum dan akan mulai
tiba sepanjang bidang patahan (Gambar 3.1). Setelah itu batuan akan
batuan, energi stress yang tersimpan akan dilepaskan dalam bentuk getaran
Gambar 3.1. Proses deformasi batuan yang menyebabkan terjadinya gempa bumi
(Bolt, 1985)
9
berupa rangkaian gelombang seismik yang dapat dicatat atau direkam oleh
bisa besar.
daerah kapur atau pada daerah pertambangan. Gempa bumi ini jarang
Gempa bumi jenis ini adalah getaran pada bumi akibat aktivitas
yaitu:
3. Gempabumi swarm
kejadian gempa bumi. Paramtere gempa bumi ini meliputi waktu kejadian
magnitudo.
bumi dan dinyatakan dalam hari, tanggal, bulan, tahun, jam, menit dan
tegak lurus dari hiposenter atau focus gempa bumi. Lokasi episenter
dibuat dalam sistem koordinat kartesian bola bumi atau sistem koordinat
sumber gempa bumi adalah jarak hiposenter dihitung tegak lurus dari
kilometer (km).
dapat mengukur besarnya gempa bumi dengan alat. Ukuran ini dapat
tertentu.
massa, karena gangguan merambat dari suatu tempat ke tempat lain, berarti
karena osilasi partikel- partikel medium terjadi akibat interaksi antara gaya
1. Gelombang Badan
2. Gelombang permukaan.
perambatan gelombang.
guna dan berdaya guna (Undang-Undang No. 24 Tahun 2007, 2007). Menurut Carter
menanggapi suatu situasi bencana secara cepat dan tepat guna untuk mengurangi
a. Mengurangi ancaman
kebakaran, gempa bumi dan meletus gunung berapi. Namun ada banyak cara atau
akibat ancaman.
diri, akan lebih mudah untuk melakukan tindakan penyelamatan pada saat bencana
terjadi. Persiapan yang baik akan bisa membantu keluarga untuk melakukan
16
tindakan yang tepat guna dan tepat waktu. Keluarga yang pernah dilanda bencana
bencana.(LIPUUNESCOISDEP, 2019)
c. Mengurangi akibat
persiapan agar cepat bertindak apabila terjadi bencana. Umumnya pada semua
kasus bencana, masalah utama adalah penyediaan air bersih. Dengan melakukan
persiapan terlebih dahulu, kesadaran keluarga akan pentingnya sumber air bersih
d. Menjalin kerjasama
bencana dapat dilakukan oleh keluarga itu sendiri atau apabila diperlukan dapat
baik, pada tahap sebelum bencana ini keluarga perlu menjalin hubungan dengan
yang dikembangkan LIPI bekerja sama dengan UNESCO/ISDR tahun 2006. Ada lima
risiko bencana, kebijakan dan panduan, rencana tanggap darurat, sistem peringatan
komunitas keluarga.
dengan latihan dan simulasi apa yang harus dilakukan apabila mendengar
tertentu sesuai dengan lokasi di mana keluarga sedang berada saat terjadi
bencana.
18
Tabel 1
Ukuran kesiapsiagaan bencana
2.3 Edukasi
melalui penguatan praktik dan pengalaman tertentu (Damaynti, 2015). Edukasi kesehatan
adalah proses perubahan perilaku yang dinamis dimana perubahan tersebut bukan pula
seperangkat prosedur, akan tetapi perubahan tersebut terjadi karena adanya krsadaran diri
Pendidikan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan
pesan, menanamkan keyakinan sehinggah masyarakat tidak saja sadar, dana mengerti tetapi
juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubunganya dengan kesehatan
(Damaynti, 2015).
Oleh karena itu, tentu diperlukan upaya penyediaan dan penyampaian informasi
c. Sasaran tersier ( tersiery target) sasaran pada membuat keputusan atau penentu
Edukasi atau penyuluhan kesehatan tentang pemberian insulin dan perawatan pasien
(Damaynti, 2015). Penjelasan yang harus di berikan pada klien atau orang tuanya
adalah.
atau pendingin dengan suhu 2-8 c (tidak dalam freezer) sehingga terhindar dari
berdasarkan jenis insulin dan nilain kadar gula darah (dosis yang dianjurkan).
c. Cara memakai atau pengambilan insulin dari tempatnya atau vial ke dalam
absorbs insulin dan anjurkan untuk melakukan rotasi tempat injeksi untuk
e. Reaksi hipoglikemia lebih mudah terjadi pada saat waktu puncak kerja obat.
atau gula atau minuman manis segera setelah ada tanda-tanda hipoglikemia.
Ada berbagai metode yang dapat diterapkan dalam pendidikan kesehatan baik
barau atau seseorang yang telah mulai tertarik dengan suatu perubahan perilaku
3. Wawancara (interview).
perilaku yang sudah atau akan diadopsi, maka perlu penyuluhan yang
lebih mendalam.
22
a. Metode Ceramah.
lain:
5. Metode Demonstrasi.
benda tertentu baik berupa benda sebenarnya maupun hanya sekedar benda
6. Metode Demonstrasi.
pelajaran berlangsung.
demonstrasi adalah :
demonstrasi.
(Natoatmodjo, 2014):
a. Media cetak
atau majalah.
b. Media Elektronik
1. Televisi
26
2. Radio
3. Video
dan perilaku.
4. Slide
informasi-informasi kesehatan.
2.4.1 Definisi
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
melalui panca indra manusia, yakni indera penglihatan, penciuman, rasa dan
diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi makan orang tersebut akan
semakin luas pula pengetahuanya. Akan tetapi perlu di tekankan, bukan berarti
Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek
positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini akan menentukan sikap seseorang,
semakin banyak aspek positif dan objek yang di ketahui, maka akan
menimbulkan sikap positif terhadap objek tertentu. Menurut teori WHO (word
health organization), salah satu bentuk objek kesehatan dapat dijabarkan oleh
2014)
1. Tahu (know)
Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah
ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu.
2. Memahami (Comprehensif)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut,
tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat
mengintreprestasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.
28
3. Aplikasi (Aplication)
1. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket
yang menanyakan tentang isi materi yang di inginkan , diukur dari subjek
penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau
kita dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat pengetahuan (Natoatmodjo,
2014).
29
1. Faktor interval
a. Pendidikan
perkembangan orang lain menuju kearah cita cita tertentu yang menentukan
dab kebahagiaan.
b. Pekerjaan
langsng.
c. Umur
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi
2. Faktor eksternal
a. Lingkungan
b. Sosial budaya
c. Pengukuran Pengetahuan
angket yang menayakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang yang
responden yang meliputi tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu pertanyaan subjektif,
dilakukan penilaian 1 untuk jawaban benar dan nilai 0 untuk jawaban salah.
digolongkan menjadi 3 kategori yaitu: kategori baik (76 -100%), sedang atau
sudah diajarkan.
31
masa lampaunya.
a. Motivasi intrinsic
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri individu yaitu
semacam dorongan yang bersumber dari dalam diri tanpa harus menunggu rangsangan
dari luar. Motivasi intrinsik merupakan dorongan atau rangsangan yang bersifat konstan
dan biasanya tidak mudah dipengaruhi oleh lingkungan luar.
b. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh adanya rangsangan atau
dorongan dari luar. Rangsangan tersebut bisa dimanifestasikan bermacam – macam
sesuai dengan karateristik seseorang. Pendidikan dan latar belakang orang bersangkutan
kelemahan dari motivasi ini adalah harus senantiasa didukung oleh lingkungan, fasilitas
dan orang yang mengawasi karena kesadaran dari dalam diri individu belum tumbuh.
Motivasi mempunyai sub variable yaitu motif, harapan dan insentif.
Terdapat tiga unsur yang merupakan kunci dari motivasi yaitu (1) motif, (2)
harapan, (3) insentif.
32
1. Motif
Motif (motif) adalah suatu perangsang keinginan dan daya penggerak kemauan
bekerja seseorang. Setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai.
2. Harapan
KERANGKA KONSEPTUAL
Pengetahuan
Edukasi
Kesiapsiagaan
Gambar 3.1
Kerangka konsep
Keterangan :
: Garis pengaruh
9
9
10
BAB IV
METODE PENELITIAN
10
11
4.3.3 Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel (Nursalam,
2020). Teknik dalam pengambilan sampel ini diambil secara total
sampling.
11
12
(Notoat
modjo,
2014)
3 Kesiapsiagaa Tindakan yang Kuesione Skor 1 jika benar Interva
n memungkinkan r Skor 0 jika salah l
Total skor =
masyarakat atau
organisasi untuk
mampu Baik ≥ 80 %
menanggapi suatu Cukup(50-<80 %
situasi bencana Kurang <50 %
secara cepat dan
(Notoat
tepat modjo,
2014)
12
13
1. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah data-data yang dikumpulkan secara langsung dari subjek
13
14
Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh melalui pihak lain, tidak
langsung diperoleh oleh peneliti dan subjek penelitiannya, Data sekunder
dari penelitin ini diperoleh berdasarkan pengambilan data awal. (Nursalam,
2020).
14
15
Data atau jawaban dari responden dilakukan penyesuaian data yang merupakan
pengoorganisasian dan sedemikian rupa agar dapat mudah dijumlah,
disusun dan ditata untuk disajikan dan dianalisis.
2. Analisa Data
Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkn ke dalam
unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih nama yang
penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Nursalam, 2020).
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis
Univariat dan Bivariat. Pengolahan data menggunakan komputer. (Nursalam,
2020).
4.8.1 Analisis Univariat
Analisa Univariat adalah suatu prosedur pengolahan data dengan
menggambarkan dan meringkas dan dengan cara ilmiah dalam bentuk
table atau grafik berdasarkan distribusi frekuensi (Nursalam, 2020).
4.8.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap dua
variabel. Analisis dalam penelitian ini menggunakan tehnik analisis
bivariat dengan uji paried T test jika data berdistribusi normal dan uji
Wilcoxon jika data berdistribusi tidak normal. Uji Normalitas adalah
sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai sebuah kelompok
data atau variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal
ataukah tidak. Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah di
kumpulkan berdistribusi normal atau di ambil dari populasi normal
mengunakan Shapiro-wilk. Jika nilai di atas 0,05 maka distribusi data di
nyatakan memenuhi asumsi normalitas.
15
16
16
17
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta. 20.
Anies, 2018. (2018). Pengaruh Edukasi Managemen Bencana Gempa Bumi Terhadap
10(1), 1–9.
http://jurnal.upgriplk.ac.id/index.php/meretas/article/view/204
17
18
160.
Saranani, M., Yudanes, I., & Susanti, R. (2019). Pengaruh Penyuluhan Terhadap
Wulandari, ika subketi, & Kanita, maria wisnu. (2018). Upaya Peningkatan
https://doi.org/10.37341/jurnalempathy.v1i1.10
Yogyakarta. 20.
Anies, 2018. (2018). Pengaruh Edukasi Managemen Bencana Gempa Bumi Terhadap
10(1), 1–9.
18
19
http://jurnal.upgriplk.ac.id/index.php/meretas/article/view/204
160.
Saranani, M., Yudanes, I., & Susanti, R. (2019). Pengaruh Penyuluhan Terhadap
Wulandari, ika subketi, & Kanita, maria wisnu. (2018). Upaya Peningkatan
https://doi.org/10.37341/jurnalempathy.v1i1.10
Abdillah. 2010. Analisis Dan Keaktifan Risiko Gempa Bumi Pada Zona Subduksi
Daerah Pulau Sumatra dan Sekitarnya Dengan Metode Least Square, Jakarta :
19
20
20
21
Lampiran 01
Surat Pengambilan Data Awal dari LPPM
21
22
Lampiran 02
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan proses penyelesaian tugas akhir (proposal) Program Studi Ilmu
Keperawatan STIKes Maluku Husada, dengan ini saya :
Nama : Hikma
Npm : 1420118003
Akan melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Edukasi Kesiapsiagaan Terhadap Bencana Gempa Bumi Pada
Masyarakat Di Dusun Waitasi Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian
Bara ”Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui pengaruh edukasi
kesiapsiagaan terhadap bencana gempa bumi pada masyarakat di dusun waitasi
kecamatan kairatu kabupaten seram bagian barat.Untuk kepentingan tersebut, maka
saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk berpartisipasi menjadi responden dengan
sukarela dan menjawab pertanyaan yang diberikan dengan sejujur-jujurnya sesuai
dengan yang Bapak/Ibu ketahui. Semua jawaban dan data Bapak/Ibu akan
dirahasiakan dan tidak ada maksud kegunaan lain.
Demikian surat permohonan ini saya sampaikan, atas bantuan dan kesediaan
Bapak/Ibu, Saya ucapkan Terimakasih
Hikma
22
23
Lampiran 03
Peneliti Responden
Hikma (………………………)
Npm.1420118003
Saksi
(………………………..)
23
24
Lampiran 04
LEMBAR KUESIONER
1. Nama Inisial :
3. Usia :
1. Pengetahuan Masyarakat
2. Bencana itu ada tiga macam, yaitu bencana alam, non alam, dan social?
a. Ya,sangat betul c. Tidak,saya belum mengetahui
b. Mungkin d. semua jawaban benar
24
25
6. Apakah anda mengetahui apa saja yang dilakukan dalam kesiapsiagaan tersebut?
25
26
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda cecklist (√) pada kolom yang tersedia.
S = (Setuju)
SS = (Sangat Setuju)
KS = (Kurang Setuju)
TS = (Tidak Setuju)
No pertanyaan SS S KS TS
1 Tujuan Kesiapsiagaan adalah mengurangi
ancaman,mengurangi kerentanan
keluarga dan mengurangi akibat
bencana?
tepat.
26
27
27
28
menjalin kerjasama?
28