Anda di halaman 1dari 75

MINI PROJECT

GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG COVID-19 DAN


PERILAKU MASYARAKAT DI MASA PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MENTARAS
Disusun Sebagai Bagian dari Persyaratan Menyelesaikan
Program Internship Dokter Indonesia Provinsi JawaTimur di Puskesmas Mentaras
Periode Februari 2020 – Juni 2021

Disusun oleh :
dr. Tutut Rachmawati

Pendamping :
dr. Wiwik Susanti

DINAS KESEHATAN KABUPATEN GRESIK


PUSKESMAS MENTARAS GRESIK
2021
MINI PROJECT

GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG COVID-19 DAN


PERILAKU MASYARAKAT DI MASA PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MENTARAS

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Pelaksanaan Internsip Dokter Indonesia


Di Puskesmas Mentaras
Kabupaten Gresik

Telah disetujui dan dipresentasikan


Pada tanggal : 2 Februari 2021

Disusun oleh :
dr. Tutut Rachmawati

Mengetahui,
Pendamping

dr. Wiwik Susanti


NIP. ..
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya
sehingga Mini Project dengan judul “Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Covid-19 Dan
Perilaku Masyarakat Di Masa Pandemi Covid-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Mentaras” ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Mini Project ini disusun untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam rangka menyelesaikan Program Internship Dokter Indonesia Provinsi Jawa
Timur di Puskesmas Mentaras.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak memperoleh bimbingan dan petunjuk-petunjuk,
serta bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik dari institusi maupun dari luar institusi
Puskesmas Mentaras. Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada yang terhormat:
1. Ibu dr. selaku Plt. Kepala Puskesmas Mentaras yang telah memberikan izin untuk melakukan
penelitian.
2. Ibu dr. Wiwik Susanti selaku dokter pembimbing di Puskesmas Mentaras atas kesabaran serta
bimbingan yang telah diberikan.
3. Perawat, bidan dan segenap karyawan/wati Puskesmas Mentaras atas kebersamaan dan
dukungannya selama ini.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Mini Project ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, atas segala dukungan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis
dalam penyusunan Mini Project ini.
Semoga tulisan ini dapat memberikan sumbangan ilmiah dalam masalah kesehatan dan
memberikan manfaat bagi kita semua.

Metaras, Januari 2020


Hormat Saya

dr Tutut Rachmawati
Puskesmas Mentaras
Periode 2020
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah ……………………………………………........ 2
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................. 2
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................ 2
BAB II. PROFIL PUSKESMAS
2.1 Latar Belakang.................................................................................... 3
2.2 Keadaan Geografis............................................................................. 5
2.3 Keadaan Demografis.......................................................................... 5
2.4 Data Sumber Daya.............................................................................. 6
2.5 Data Pendidikan.................................................................................. 11
2.6 Keadaan Peralatan Kesehatan UPT Puskesmas Mentaras.................. 14
2.7 Data Peran Serta Masyarakat............................................................. 16
2.8 Data Sasaran Program........................................................................ 16
2.9 Data Status Kesehatan........................................................................ 17
2.10 Struktur Organisasi............................................................................ 21
2.11 Anggaran Dana.................................................................................. 21
2.12 Penghitungan Penilaian Kinerja Puskesmas...................................... 26
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Corona virus Diseases (COVID-19).................................................. 52
3.1.1 Definisi......................................................................................... 52
3.1.2 Epidemiologi................................................................................ 52
3.1.3 Etiologi......................................................................................... 54
3.1.4 Penularan...................................................................................... 55
3.1.5 Manifestasi Klinis........................................................................ 56
3.1.6 Diagnosis...................................................................................... 56
3.1.7 Tatalaksana.................................................................................. 56

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN....................................................... 56


4.1 Desain Penelitian.............................................................................. 57
4.2 Tempat dan Waktu Peninggalan...................................................... 57
4.3 Metode Pengambilan Sampel .......................................................... 57
4.4 Kerangka Konsep, Variabel Penelitian dan Definisi Operasional... 58
4.5 Jenis dan Cara Pengumpulan Data................................................... 60
4.6 Pengolahan Data............................................................................... 60
BAB V. HASIL PENELITIAN
5.1 Hasil Penelitian................................................................................ 61
5.2 Pembahasan...................................................................................... 65
BAB VI. KESIMPULAN................................................................................ 71
BAB VII DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 72
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka terlaksananya rencana pembangunan jangka panjang nasional, sumber
daya manusia merupakan subjek penting dalam pembangunan. Saat ini bangsa Indonesia sedang
menghadapi tantangan yang mengharuskan sumber daya manusia beradaptasi dengan situasi
pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Belum ditemukannya vaksin dan pengobatan
definitif COVID-19 diprediksi akan memperpanjang masa pandemi, sehingga negara harus
bersiap dengan keseimbangan baru pada kehidupan masyarakatnya. Aspek kesehatan, sosial, dan
ekonomi harus berjalan beriringan dan saling mendukung agar tercapai tujuan yang diharapkan.
Untuk itu berbagai kebijakan percepatan penanganan COVID-19 harus tetap mendukung
keberlangsungan perekonomian dan aspek sosial masyarakat.1
Informasi yang ada saat ini mengindikasikan bahwa dua cara utama transmisi virus COVID-19
adalah percikan (droplet) saluran pernapasan dan kontak. Percikan saluran pernapasan dihasilkan
saat seseorang batuk atau bersin. Setiap orang yang berada dalam kontak erat (dalam radius 1 m)
dengan orang yang menunjukkan gejala-gejala gangguan pernapasan (batuk, bersin) berisiko
terpapar percikan saluran pernapasan yang kemungkinan dapat menyebabkan infeksi (infeksius).
Percikan juga dapat jatuh ke permukaan benda di mana virus tetap aktif; oleh karena itu,
lingkungan sekitar terdekat dari orang yang terinfeksi dapat menjadi sumber penularan
(penularan kontak).2
Penggunaan masker medis adalah salah satu langkah pencegahan yang dapat membatasi
penyebaran penyakit-penyakit saluran pernapasan tertentu yang diakibatkan oleh virus, termasuk
COVID-19. Namun, penggunaan masker saja tidak cukup memberikan tingkat perlindungan
yang memadai, dan harus dilakukan juga langkah-langkah lain.3 Membersihkan tangan secara
teratur dengan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan cairan antiseptik
berbasis alkohol/handsanitizer. Selalu menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan
tangan yang tidak bersih (yang mungkin terkontaminasi droplet yang mengandung virus).
Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplet dari orang
yang bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan.1
Tempat dan fasilitas umum merupakan area dimana masyarakat melakukan aktivitas kehidupan
sosial dan berkegiatan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Risiko pergerakan orang dan
berkumpulnya masyarakat pada tempat dan fasilitas umum, memiliki potensi penularan COVID-
19 yang cukup besar. Agar roda perekonomian tetap dapat berjalan, maka perlu dilakukan
mitigasi dampak pandemi COVID-19 khususnya di tempat dan fasilitas umum. Masyarakat harus
melakukan perubahan pola hidup dengan tatanan dan adaptasi kebiasaan yang baru (new normal)
agar dapat hidup produktif dan terhindar dari penularan COVID-19. Kedisiplinan dalam
menerapkan prinsip pola hidup yang lebih bersih dan sehat merupakan kunci dalam menekan
penularan COVID-19 pada masyarakat, sehingga diharapkan wabah COVID-19 dapat segera
berakhir.1
1
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang
menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah “Pengetahuan masyarakat tentang Covid–19
dan perilaku masyarakat di masa pandemi Covid–19 di wilayah kerja Puskesmas Mentaras”

a.3 Tujuan Penelitian


a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat tentang Covid–19 dan perilaku
masyarakat di masa pandemi Covid–19, sehingga diharapkan dapat meningkatkan presentase
pada perilaku pencegahan COVID-19 masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Mentaras.
b. Tujuan Khusus
Mengidentifikasi gambaran pengetahuan masyarakat tentang Covid–19 dan perilaku
masyarakat di masa pandemi Covid–19 di wilayah kerja Puskesmas Mentaras.
a.4 Manfaat Penelitian
1. Untuk Masyarakat
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Covid–19 yang merupakan suatu hal
penting di masa pandemi sekarang ini.
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perilaku pencegahan
COVID-19 di masa pandemi sekarang ini.
2. Untuk Dokter Internship
a. Merupakan kesempatan untuk menambah pengalaman dan menerapkan ilmu
kedokteran terutama Ilmu Kesehatan Masyarakat.
b. Meningkatkan ketrampilan komunikasi di masyarakat dan bersosialisasi dengan
masyarakat dan juga meningkatkan kemampuan berpikir analisis dan sistematis
dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah Kesehatan.

2
BAB II
PROFIL PUSKESMAS

2.1 Latar Belakang


Puskesmas merupakan unit fungsional terdepan dalam pembangunan Kesehatan
diwilayah kerjanya.sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat yang mempunyai fungsi yaitu sebagai penyelenggara upaya
Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan
Tingkat Pertama di wilaya kerjanya. Namun demikian pembangunan kesehatan harus
diselenggarakan sebagai integrasi dari pembangunan nasional dan daerah.
Visi Pembangunan Kesehatan Nasioanal “Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat” dengan
Misi “membuat rakyat sehat, serta menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup
sehat”. Dengan memperhatikan arti dan makna tersebut, maka ditetapkan Visi dinas kesehatan
kabupaten Gresik 2016-2020 adalah :
”TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN GRESIK YANG MANDIRI UNTUK
HIDUP SEHAT”.
Mengacu pada visi pembangunan Kesehatan Nasional dan Visi Pembangunan Kesehatan
Daerah,maka Visi UPT Puskesmas mentaras Gresik adalah
“ MEWUJUDKAN MASYARAKAT SEHAT DAN MANDIRI DENGAN
PROFESIONALISME KERJA DI WILAYAH PUSKESMAS MENTARAS“.

Melalui Misi :
1. Meningkatkan manajemen Puskesmas yang transparan dan responsif.
2. Memberikan Pelayanan Kesehatan Prima yang mengacu pada peningkatan Mutu
pelayanan dan keselamatan pasien.
3. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan individu, keluarga Masyarakat
beserta lingkungannya.
4. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan Sehat.
5. Menjalin kerjasama dengan lintas sektor terkait pembangunan wilayah Yang
berwawasan kesehatan.

Puskesmas merupakan ujung tombak dalam memberikan pelayanan kesehatan.sesuai


Permenkes nomor 75 tahun 2014, Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat
Kesehatan Masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Dengan demikian puskesmas mempunyai fungsi yaitu :


1. Penyelengaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya.
2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

3
3. Sebagai wahana Pendidikan Tenaga Kesehatan.

Dalam melaksanakan fungsinya, UPT Puskesmas Mentaras melaksanakan upaya kesehatan yang
terdiri dari upaya kesehatan essensial dan upaya kesehatan pengembangan.
Upaya Kesehatan Essensial merupakan kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di
Indonesia. Upaya ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan
kesehatan.

1. Upaya kesehatan esensial meliputi :


1) Pelayanan promosi kesehatan
2) Pelayanan kesehatan lingkungan
3) Pelayanan KIA/KB
4) Pelayanan Gizi
5) Pelayanan pencegahan dan pengendalian Penyakit

2. Upaya kesehatan pengembangan, dilaksanakan sesuai dengan masalah kesehatan


masyarakat yang berkemampuan bagi Puskesmas dan dilaksanakan bila upaya kesehatan
essensial telah terlaksana secara optimal.
Upaya kesehatan pengembangan yang dilaksanakan UPT Puskesmas Mentaras meliputi :
1) Pemberdayaan masyarakat dalam kemandirian hidup bersih dan sehat
2) Upaya kesehatan kerja
3) Upaya kesehatan lingkungan masyarakat
4) Upaya perbaikan Gizi
5) Upaya kesehatan anak usia sekolah dan remaja
6) Upaya kesehatan usia lanjut
7) Upaya kesehatan Olah raga
8) Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
9) Upaya kesehatan gigi dan mulut
10) Upaya kesehatan jiwa/mental
11) Upaya kesehatan indra
Adapun Profil ini dibuat untuk melihat sejauh mana Kinerja Puskesmas Mentaras dalam
pelaksanaan program sekaligus sebagai bahan evaluasi untuk menetapkan strategi pelaksanaan
program pada tahun-tahun mendatang. Profil Tahun 2017 Puskesmas Mentaras ini tidak menutup
kemungkinan untuk dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain sebagai sumber data dan informasi
kesehatan di Kecamatan Dukun, sedangkan sistematika Profil mengacu pada petunjuk dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Gresik.

2.2 Keadaan Geografis

4
UPT Puskesmas Mentaras merupakan salah satu dari dua Puskesmas yang ada di wilayah
Kecamatan Dukun. Luas wilayah Puskesmas Mentaras : 43,73 Km2.
Batas-batas wilayah Puskesmas mentaras terdiri dari :
 Sebelah utara : Kecamatan Panceng
 Sebelah Timur : Puskesmas Dukun
 Sebelah Selatan : Puskesmas Dukun
 Sebelah Barat : Kecamatan Solokuro (Kabupaten Lamongan)
Wilayah UPT Puskesmas mentaras meliputi 11 desa :
1) Desa mentaras
2) Desa Tebuwung
3) Desa Tiremenggal
4) Desa petiyintunggal
5) Desa lowayu
6) Desa Bangeran
7) Desa Wonokerto
8) Desa Bulangan
9) Desa Gedongkedoan
10) Desa Karangcangkring
11) Desa Sawo

2.3 Keadaan Demografis


a. Jumlah penduduk wilayah Puskesmas Mentaras tahun 2019 : 34.205 jiwa.
 Laki-laki : 16.960 jiwa
 Perempuan : 17.245 jiwa
b. Jumlah penduduk per Desa Tahun 2019, KK, RT dan RW
Luas Jumlah
Waktu
JML Wilaya Jarak Ke
No Nama Desa Tempuh
Pend. h Pusk. (Km) KK RT RW
(Menit)
(Km2)
1 Mentaras 3460 3,62 0.5 2 782 16 6
2 Tebuwung 4342 5,10 1,4 5 921 26 6
3 Tiremenggal 2570 1,47 4,7 11 482 11 4
4 Petiyintunggal 1438 1,93 2,3 6 352 8 3
5 Lowayu 7973 8,78 4,5 11 1793 33 8
6 Bangeran 2701 2,16 5,7 19 476 11 5
7 Wonokerto 3065 2,17 4,9 12 584 17 3
8 Bulangan 2195 3,83 8,5 18 448 12 3
9 Gedongkedoan 1253 0,34 10,9 19 220 5 2
10 Karangcangkring 1528 1,59 10,8 13 305 7 3
11 Sawo 3678 3,66 10,7 14 792 16 8
34.205

5
c. Jumlah Sekolah dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Jumlah Fasilitas
Jumlah sekolah
Kesehatan

Ponkesdes

Posyandu
Polindes
No Nama Desa SM S

Pustu
MA/
TK SD/MI P/ M
SMK
Mts A

1 Mentaras 3 1/2 1/- 1 - - - - 5


2 Tebuwung 2 1/1 1/1 1 1/- - - 1 5
3 Tiremengal 2 1/1 - - - 1 - - 3
4 Petiyintungal 2 1/1 - - - - - 1 2
5 Lowayu 2 1/1 -/1 1 - - - 1 10
6 Bangeran 4 1/2 -/1 - - - - 1 3
7 Wonokerto 1 1/1 -/2 - 1/1 1 - 1 3
8 Bulangan 2 1/1 -/1 - - - - 1 3
9 Gedonkedoan 1 1/1 - - - - - 1 2
10 Karangcangkring 1 1/1 - - - - - 1 2
11 Sawo 2 1/1 -/1 - - 1 1 - 4
TOTAL 22 11/13 2/7 3 2/1 3 1 8 42

2.4 Data Sumber Daya


a. Ketenagaan
Status Kepegawaian Kekurangan
N
Jenis Ketenagaan PT
o PNS CPNS K2 Honor THL
T
1 Dokter Umum 2 - - - - - -
2 Dokter Gigi 1 - - - - - -
3 D3 Kebidanan 11 - - - 1 1 -
4 S1 Keperawatan - - - - - 1 -
5 D3 Keperawatan 5 - - 8 1 - -
6 Perawat (SPK) 1 - - - - - -
7 Perawat Gigi - - - - 1 - -
8 Analis Kesehatan - - 1 - 1 - -
9 Analis Gizi - - - - - 1 -
10 Sanitarian - - - - - - 1
11 Penyuluh Kesehatan - - - - - - 1
Masyarakat
12 Apoteker - - - - - - 1
13 Asisten Apoteker - - - - - - 1
14 Non Kesehatan 4 - 1 - 3 - 2
Jumlah 24 - 2 8 7 3 6

6
PEMETAAN KOMPETENSI TENAGA TAHUN 2019

No Jabatan Pola Ketenagaan Persyaratan RTL


Kompetensi
1 Kepala Dr.Wiwik Susanti  S-1
Dokter/Sarjana bidang
Puskesmas  S-1 Dokter
Kesehatan
 Diklat  Diklat
Kepemimpinan (diklat pim) Manajemen Puskesmas

 ACLS Diklat
Kepemimpinan
 ECG
 PPGD
2 Kepala Tata Sukariyah,SE  S-1/D-3 Bidang Menambah
Kesehatan pelatihan
Usaha S1 Ekonomi Manajamen  Diklat
Penatalaksanaan
Kepegawaian
 Diklat Kearsipan
3 Dokter (UGD 1. dr.Annisa Prisma Rakhmi Dewi  S-1 Kedokteran

dan Poli  ATLS  Diklat PPGD


untuk Dokter
Umum) (GGLS/ATLS/ACLS)
 EKG  Diklat Tata
Laksana Gizi Buruk
 Diklat Tata
 Hiperkas Laksana Penyakit Menular
Langsung
 Diklat Tata
 PPI Laksana Penyakit Menular
Bersumber Binatang
2. dr.Wiwik Susanti  Diklat TB
Strategi DOTS
 ACLS  Diklat Pemberian
Obar secara Rasional
 Diklat IMS, VCT
 PPGD dan PITC
 Diklat tata
Laksana Penyakit Tidak
Menular dan Faktor Resiko
PTM
 Diklat PONED
1.Drg. Siti Azizah
S1 Kedokteran gigi  Kedokteran gigi
4 Dokter  Diklat Pelayanan
fungsional poli darurat gigi (basic
emergensi care)
gigi
5 Perawat Poli 1. ASROH,AMK  D-3 Keperawatan 
 D3 Keperawatan  Diklat Konseling
Umum  PPGD  Diklat Perkesmas
(Fungsional   Diklat tata
2. Sudarno laksana gizi buruk
Perawat  SPK  Diklat PPGD
Terampil) untuk perawat (BLS/BCLS)
 Diklat MTBS
 Diklat IMS
6 Perawat Rawat 1.Nur Afiyah, Amd. Kep  D-3 Keperawatan 
 D-3 Keperawatan (rasio perawat dengan TT
Inap  Diklat BCLS 1:2)
(Fungsional 2.Anis Nurlaili, Amd. Kep  Diklat Asuhan
 D-3 Keperawatan Keperawatan
Perawat  Diklat BCLS  Diklat PPGD
Terampil) 3.Mahfudz, Amd. Kep untuk perawat (BLS/BCLS)
 D-3 Keperawatan  Diklat
 Diklat PPGD manajemen
4.M.Syuhud Amd. Kep  Diklat Kinerja
 D-3 Keperawatan Klinik
 Diklat BCLS
5.Shobiyatul Mumayizah,Amd.Kep
 D-3 Keperawatan
 Diklat BCLS
6.Lutfi Aswin, Amd. Keb
 D-3 Keperawatan
 Diklat PPGD

7.ulfiana Anggraini, Amd Kep


 D-3 Keperawatan
8.David Prihandono, Amd. Kep
 D-3 Keperawatan

7
7 Perawat UGD Khusnul Khotimh, S. Kep.Ns  S-1 Kep Ners/D- 
 S-1 Keperawatan 4/D-3 Keperawatan
(Fungsional  Diklat PPGD  Diklat Asuhan
Perawat  Diklat BCLS Keperawatan
 Diklat PPGD
Ahli/Koordinat untuk Perawat (BLS/BCLS)
or)
8 Perawat 1. 1.Abdul Adzim  D-3 Keperawatan 
 SPK  Diklat Asuhan
UGD(Fungsio  Pelatihan SIMPUS Keperawatan
nal Perawat  Pelatihan PPGD  Diklat PPGD
untuk Perawat (BLS/BCLS)
Terampil) 2. Nur Afiyah, Amd. Kep
 D-3 Keperawatan
 Diklat BCLS
3. Anis Nurlaili, Amd. Kep
 D-3 Keperawatan
 Diklat BCLS
4. Mahfudz, Amd. Kep
 D-3 Keperawatan
 Diklat PPGD
5. M.Syuhud Amd. Kep
 D-3 Keperawatan
 Diklat BCLS
6. Shobiyatul Mumayizah, Amd. Kep
 D-3 Keperawatan
 Diklat BCLS
7. Lutfi Aswin, Amd. Keb
 D-3 Keperawatan
 Diklat PPGD

8. Lutfiana Anggraini, Amd Kep


 D-3 Keperawatan
9. David Prihandono, Amd. Kep
 D-3 Keperawatan

9 Bidan Siti Aisyah,Amd.Keb  S-1/D-4/D-3 


 D-3Kebidanan Kebidanan
Koordinator  Diklat APN  Diklat APN
KIA  Diklat CTU  Diklat SDIDTK
 Diklat BBLR  Diklat
(Fungsional  Diklat Asfiksia MTBS/MTBM
Bidan Ahli)  Diklat SDIDTK
 Diklat MTBS
 Diklat motivator ASI
 Diklat kelas ibu hamil
 Diklat kelas ibu balita
10 Bidan Nur Khasanah, Amd.Keb  D III kebidanan 
 D-3 Kebidanan  Konseling
programer KB  Diklat APN standarisasi KB
( fungsional  Diklat CTU  CTU
 Konselor menyusui  Konseling PPIA
bidan trampil)  Diklat MTBS
 Diklat BBLR
11 Bidan  Siti Aminatuz Z  
 D-3 Kebidanan
programer  Diklat APN
KIA  Diklat CTU
 Konselor menyusui
( fungsional  Diklat MTBS
bidan trampil)  Diklat BBLR
12 Nur Izzati Fitriyah,Amd.Kepgi
D III Perawat gigi  D III perawat
Perawat gigi
fungsional gigi  Diklat asuhan
keperawatan gigi

No Jabatan Pola Ketenagaan Persyaratan RTL


Kompetensi
1 Tenaga teknis Tidak ada  Asistan Mengusulkan
apoteker / DIII SDM
kefarmasian farmasi/sarjana farmasi
 Diklat pelayanan
kefarmasian di puskesmas

2 Fungsional Tidak ada  Apoteker Mengusulkan


 Diklat pelayanan SDM
apoteker kefarmasian di puskesmas

8
4 Promosi Nur Afiyah  S-1/D-3 Bidang Mengusulkan
Kesehatan SDM
Kesehatan  S1 Keperawatan
 Diklat
(Fungsional Penyuluhan Kesehatan

Penyuluh
Kesehatan)
5 Penanggulanga M.Nafiri  S-1/D-3
Kesehatan
n Penyakit  D3 Keperawatan  Diklat
Epidemiologi
 S1 Keperawatan  Diklat
Pengelolaan Program T B
 Diklat Program
Kusta
 Diklat
Entomologi vektor Malaria
 Diklat Fogging
untuk Petugas Puskessmas
(IVD)
 Diklat
Entomologi vektor IVD
 Diklat Praktek
RHA (Rapid Health
Assesment)
 On The Job
Training Pengelola Program
TB Fasyankes
 Diklat Surveilans
PTM dan Faktor Resiko
PTM
6 Kesehatan Ulfiana Anggraini  S-1/D-4/D-3 Mengusulkan
 S1 Keperawatan Bidang Kesehatan SDM
Lingkungan Lingkungan Atau Teknik
(Fungsional Kesehatan Lingkungan
 Diklat Teknis
Sanitarian) Kesehatan Lingkungan
7 Gizi 1. Alfi Zahroti Firdaus  S-1/D-4/D-3 Gizi
 D3 – Gizi  Diklat tata
(Fungsional laksana gizi buruk
Nutrisionis)  Diklat
Pemantauan pertumbuhan
 Diklat Konselor
ASI
8 Fungsional 1. Marya Christinawati,AMAK  DIII D IV analis
 D III Analis kesehatan kesehatan
pranata  Diklat
laboratorium  Pelatihan Pemeriksaan pemantapan mutu internal
TCM  Phleobotomi
kesehatan 2. Frisca Ayu Kartika Sari,AMAK  Pemeriksaan
 D3 Analis Kesehatan mikroskopis TB<HIV AIDS
dan kusta

9 Urusan Umum 1.Sa’ut  SMEA/SMA/SM Mengusulkan


 K SDM
 Diklat
Penyimpanan dan
Pengelolaan Barang
10 Kasir 1. Mei Lailatul Rohmah  SMEA/SMA/SM
 SMA K
 Diklat
Pembukuan
11 Loket 1. Sri Kusumawati  SMEA/SMA/SM
 SMA K
2. Mei Lailatul Rohmah  Diklat SIMPUS
 SMA

12 Rekam Medis / Tidak ada  D-3 Rekam Mengusulkan


Medis dan Informatika SDM
RR Kesehatan
 Diklat
Pengelolaan Rekam Medis
13 Sopir Ambulan  SMP/SMA
1. Supriyanto  Diklat PPGD
Paket C Awam Umum
 Diklat
Radiomedik
 Diklat
komunikasi
14 Penjaga dan 1. Supriyanto  SMP/SMA
Paket C
Petugas 2. Lukman Minto Utomo

9
Kebersihan Paket C

15 Perencanaan Hady Winarto  S-1 Sarjana Menambah


SMA Kesehatan pelatihan
dan Evaluasi  Diklat
(Fungsional - Penyusunan Rencana dan
Evaluasi Kegiatan
Administrasi Puskesmas
Kesehatan)
16 Bendahara 1. MINARTI,Amd.Keb  SMEA/SMA/SM
Bendahara pengeluaran K Ekonomi/ D-3 Akuntansi
 Diklat
2. Salwa Syarifah, Amd. Keb manajemen Tata Kelola
Pengelola BOK Keuangan
 D-3 Kebidanan
 Diklat APN
 Diklat CTU
 Basic Maternal Neonatal Resusitation

3. Hady Winarto
Bendahara Penerimaan
 SMA

4. Lu’ainiyah,Amd.Keb
Bendahara JKN dan RITP
 D3 Kebidanan
 Diklat APN
17. Poli TB 1.ISTADI,Amd.Kep   Dikla
 Pelatihan TB t Pengelolaan
Program T B

10
2.5 Data Pendidikan
JUMLAH MURID TAHUN AJARAN 2019-2020 DI WILAYAH UPT PUSKESMAS MENTARAS
3.

JUMLAH
KLS I KLS II KLS III KLS IV KLS V KLS VI
NO NAMA SEKOLAH TOTAL
L P JML L P JML L P JML L P JML L P JML L P JML L P JML
1 SDN MENTARAS 14 6 20 19 12 21 10 12 22 12 12 24 10 13 23 12 13 25 77 68 145
2 SDN TEBUWUNG 14 6 20 9 7 16 14 4 18 13 9 22 7 12 19 13 8 21 70 46 116
3 SDN TIREMENGGAL 9 10 19 7 7 14 1 5 6 6 6 12 10 9 19 10 11 21 43 48 91
SDN
4 5 10 15 4 4 8 6 6 12 4 6 10 10 7 17 7 2 9 36 35 71
PETIYINTUNGGAL
18 13
5 SDN LOWAYU 37 25 62 30 30 60 29 20 49 33 22 55 29 18 47 27 17 44 317
5 2
6 SDN BANGERAN I 4 6 10 3 2 5 3 2 5 3 3 6 7 3 10 2 6 8 22 22 44
7 SDN BANGERAN II 2 8 10 4 5 9 7 6 13 3 5 8 8 6 14 2 5 7 26 35 61
8 SDN BULANGAN 5 5 10 5 3 8 8 3 11 5 5 10 8 2 10 4 8 12 35 26 61
SDN
9 7 7 14 5 9 14 10 10 20 15 12 27 12 14 26 11 14 25 60 66 126
KARANGCANGKRING
10 SDN SAWO 11 11 22 16 9 25 15 8 23 11 4 15 12 8 20 11 1 13 76 41 117
63 51
JUMLAH SD 108 94 202 92 88 180 103 73 176 105 83 188 113 82 195 99 86 185 1149
0 9
MI TARBIYATUS 10
11 14 12 26 14 17 31 10 14 24 17 18 35 13 18 31 12 21 33 80 180
SIBYAN 0
12 MI MUHAMMADIYAH 2 3 5 1 2 3 3 1 4 4 2 6 2 3 5 3 0 3 13 8 21
13 MI ALKARIMI 19 20 39 15 16 31 19 18 37 10 12 22 22 15 37 22 20 42 88 81 169
14 MI ALISLAMI 7 9 16 9 10 19 6 10 16 4 8 12 5 8 13 6 7 13 30 43 73
MI HIDAYATUL
15 3 5 8 3 2 5 2 4 6 3 3 6 2 4 6 7 5 12 17 18 35
MUBTADIN
MI HIDAYATUS 11 11
16 20 23 43 26 29 55 20 21 41 23 19 42 29 26 55 21 21 42 235
SALAM 9 6
MI TARBIYATUL
17 6 1 7 13 5 18 4 9 13 13 8 21 11 9 20 4 11 15 45 52 97
ANFAL I
MI TARBIYATUL
18 5 4 9 5 3 8 2 2 4 4 5 9 4 3 7 7 1 8 22 19 41
ANFAL II
MI YPP TANWIRUL
19 21 13 34 14 12 26 11 15 26 12 8 20 13 11 24 7 17 24 57 63 120
QULUB

11
JUMLAH
KLS I KLS II KLS III KLS IV KLS V KLS VI
NO NAMA SEKOLAH TOTAL
L P JML L P JML L P JML L P JML L P JML L P JML L P JML
MI MA’ARIF
20 6 5 11 14 10 24 9 7 16 7 10 17 8 12 20 12 11 23 50 50 100
TANWIRUL QULUB
21 MI MIFTAHUL ULUM 10 12 22 5 8 13 5 13 18 9 18 27 6 6 12 6 10 16 41 55 96
22 MI DARUL ULUM 3 10 13 9 7 16 12 7 19 6 7 13 4 6 10 6 12 18 37 39 76
NURUL HUDA 19 19 38 16 15 31 18 15 33 22 19 41 20 12 32 12 17 29 88 78 166
13 13 13 13 13 12 15 68 72
JUMLAH MI 135 271 144 280 121 257 134 271 139 127 278 1409
6 6 6 7 3 5 3 7 2
23 22 21 22 22 22 23 13 12
JUMLAH SD+MI 243 473 246 470 224 436 239 260 252 477 463 2558
0 4 2 1 5 4 8 17 41
4.
5.

KELAS VII KELAS VIII KELAS IX JUMLAH TOTAL


NO NAMA SEKOLAH
L P JML L P JML L P JML L P JML
23 SMPN I DUKUN 58 67 125 99 57 156 87 56 143 244 180 424
24 SMP AL-KARIMI 20 18 38 21 19 40 25 19 44 66 56 122
JUMLAH SMP 78 85 163 120 76 196 112 75 187 310 246 546
25 MTS AL- KARIMI I 38 59 91 35 46 81 29 49 78 102 148 250
26 MTS AL KARIMI II 14 15 29 16 16 32 16 20 36 46 51 97
27 MTS HIDAYATUS SALAM 14 27 41 27 51 78 24 40 64 65 118 183
28 MTS TARBIYATUL ANFAL 5 5 10 5 8 13 6 5 11 16 18 34
29 MTS MA’ARIF TANWIRUL QULUB 5 11 16 4 10 14 13 13 26 22 34 56
30 MTS YPP TANWIRUL QULUB 18 14 32 19 12 31 17 7 24 54 33 87
31 MTS NURUL HUDA 18 24 42 16 23 39 21 9 30 55 56 111
JUMLAH MTS 112 149 261 122 166 288 126 143 269 360 458 818
JUMLAH SMP+MTS 190 234 424 242 242 484 238 218 483 670 694 1364
6.

12
KELAS VII KELAS VIII KELAS IX JUMLAH TOTAL
NO NAMA SEKOLAH
L P JML L P JML L P JML L P JML
32 SMA N I DUKUN 30 33 63 30 30 60 28 32 60 88 95 183
33 SMA AL KARIMI 51 34 85 53 35 88 33 41 74 137 110 247
34 SMA HIDAYATUS SIBYAN 16 15 31 8 25 33 10 8 18 34 48 82
35 JUMLAH SMA 96 82 178 91 90 181 71 181 224 259 253 512
36 MA YPP TANWIRUL QULUB 7 4 11 9 2 11 12 10 22 28 16 44
37 MA AL KARIMI 23 51 74 24 52 76 16 31 47 63 134 197
JUMLAH MA 30 55 85 33 54 87 28 41 69 91 150 241
38 SMK BUMI ASWAJA 7 12 19 8 13 21 18 12 30 33 37 70
JUMLAH SMA/,MA,SMK 133 149 282 132 157 289 117 234 323 383 440 823

13
2.6 Keadaan Peralatan Kesehatan di UPT Puskesmas Mentaras
Keadaan Peralatan Kesehatan di UPT Puskesmas Mentaras Tahun 2019

Kondisi
No Jenis Alat Jumlah Tidak Ket
Berfungsi
Berfungsi
1 UGD
a. Bed pasien 4 4 0
b. Termometer 1 1 0
c. Troli 2 2 0
d. Stetoskop 2 2 0
e. Tensimeter 2 2 0
f. Nebuliser 1 1 0
h. Timbangan badan 1 1 0
i. Suction 1 0 1
j. Senter 1 1 0
k. Penlight 0 0 0
l. Tabung oksigen+ 4 4 0
g. Humudifier 2 2 0
2 POLI UMUM
a. Tensimeter 2 2 0
b. stetoskop 2 2 0
c. Termometer 1 1 0
d. Outoscop 0 0 0
e. Reflek Hammer 1 1 0
f. Tong Spatel 1 1 0
g. Senter 1 1 0
h. Pen Light 1 1 0
i. THT set 1 1 0
j. Buku isihara 1 1 0
k. Timbangan injak 1 1 0
l. Microtoise 1 1 0
3 POLI GIGI
a. Dental unit I 1 1 0
b. Dental unit II 1 1 0
c. Tromol 5 5 0
d. Baki instrument 2 2 0
e. Baki intrument kecil 2 2 0
f. Baki inst.sedang 6 6 0
4 POLI KIA/KB
a. Tensimeter 2 2 0
b. stetoskop 2 2 0
c. Termometer 2 2 0
d. Reflek Hammer 1 1 0
e. Tong Spatel 2 2 0
f. Senter 0 0 0
g. Pen Light 1 1 0
h. THT set 0 0 0
5 LABORATORIUM
a. AC 1 1 0
b. Corong kaca 1 1 0

14
Kondisi
No Jenis Alat Jumlah Tidak Ket
Berfungsi
Berfungsi
c. DL Analisis 1 1 0
d. Deg glass 2 2 0
e. Excel 2 2 0
f. Erlenmeyer 2 2 0
g. Fotometer 2 2 0
h. HB meter 1 1 0
i. TCM meter 1 1 0
6 POJOK LAKTASI
a. Multi-Purpose Medikal 1
b. Breast Pump Elektik 1 1 0
c. Manual Breast pum 3 3 0
d. glass Nursing bottle 10 10 0
e. baby cup 8 8 0
f. Bottle Sterilizer 2 2 0
g. Termal bag 3 3 0
h. ice pak 3 3 0
7. UKS Kit
a. Snllen chart 8 8 0
b. buku ishihara 3 3 0
c. senter 2 2 0
d. stetoskop 3 3 0
e. garpu tala 1 1 0
f. tong spatel 1 1 0
g. autoskop 1 1 0

2.5 Keadaan Sarana dan Prasarana


KEADAAN SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN
DI UPT PUSKESMAS MENTARAS TAHUN 2019
3.

Kondisi
No Jenis Sarana Dan Prasarana JML Rusak Rusak Rusak
Ringan Sedang Berat
I SARANA KESEHATAN
1. Puskesmas 1 unit 0 0 0
2. Puskesmas Pembantu 3 unit 0 0 1
3. Polindes 1 unit 0 0 0
4. Rumah Dinas dokter 1 unit 0 0 0
5. Rumah Dinas Perawat 0 0 0 0
6. Rumah Dinas bidan 0 0 0 0
7. Kendaraan Pusling roda 4 2 unit 0 0 0
8. kendaraan Operasional roda 4 1 unit 0 0 0
9. Ambulance 0 0 0 0
10.Sepeda motor 9 0 0 0
II SARANA PENUNJANG
1. Komputer 12 0 0 0
2. Mesin Tik 0 0 0 0
3. Telepon 1 0 0 0
4. Laptop 5 0 0 0
5. LCD Proyektor 3 0 1 1

15
Kondisi
No Jenis Sarana Dan Prasarana JML Rusak Rusak Rusak
Ringan Sedang Berat
6. interkom - 0 0 0
7. pesawat TV 8 0 0 0
8. Handycam 0 0 0 0
9. kamera digilat 1 0 0 0
10. DVD Player 1 0 0 0
11. Sound System 2 0 0 0
12. AC split 16 0 0 0
13. Printer 13 0 0 0

2.7 Data Peran Serta Masyarakat


Data Kader Tahun 2019
Kader Kader Kader
Kader Kader
No Nama Desa Posyandu Posyandu Kes
Toga Tiwisada
Balita Usila Remaja
1 Mentaras 25 5 16 22 10
2 Tebuwung 25 2 26 4 10
3 Tiremenggal 15 2 11 4 -
4 Petiyintunggal 10 2 8 4 -
5 Lowayu 71 2 33 4 6
6 Bangeran 15 2 11 4 2
7 Wonokerto 15 2 17 4 8
8 Bulangan 15 1 12 4 2
9 Gedongkedoan 10 1 5 4 -
10 Karangcangkring 10 1 7 4 -
11 Sawo 20 2 16 4 2
Jumlah 231 22 162 66 40

2.8 Data Sasaran Program


DATA POPULASI SASARAN KIA TAHUN 2019

Umur
Pendud
No Nama Desa 1-4 5-6 Bumil Bufas Bulin
uk 0-11 Bln
th th
1 Mentaras 3460 55 228 118 62 59 59
2 Tebuwung 4342 61 253 130 70 66 66
3 Tiremenggal 2570 41 168 87 45 43 43
4 Petiyintunggal 1438 23 93 47 26 25 25
5 Lowayu 7973 124 522 270 141 136 136
6 Bangeran 2701 37 151 79 42 40 40
7 Wonokerto 3065 47 193 99 52 50 50
8 Bulangan 2195 43 177 91 48 46 46
9 Gedongkedoan 1253 19 76 39 23 22 22
10 Karangcangkring 1528 23 93 47 26 25 25
11 Sawo 3678 53 220 114 59 56 56

16
Umur
Pendud
No Nama Desa 1-4 5-6 Bumil Bufas Bulin
uk 0-11 Bln
th th
Jumlah 34.205 526 2174 1121 594 568 568

2.9 Data Status Kesehatan


Data Kunjungan Loket Rawat Jalan UPT Puskemas Mentaras Tahun 2018
JENIS KUNJUNGAN
BULAN UMUM
ANAK GIGI KIA LAB UGD
JANUARI 542 82 1001 16 99 48
PEBRUARI 672 104 155 21 175 49
MARET 818 150 121 35 175 63
APRIL 656 135 141 45 156 66
MEI 494 152 112 31 163 56
JUNI 411 116 70 31 109 51
JULI 353 75 180 36 82 61
AGUSTUS 480 131 103 31 103 45
SEPTEMBER 423 123 172 50 98 46
OKTOBER 437 97 125 27 107 47
NOPEMBER 456 157 159 18 88 43
DESEMBER 498 146 149 40 125 41
JUMLAH 6213 1468 1587 381 1480 614

Data Kunjungan Loket (Pasien Rawat Jalan UPT Puskemas Mentaras Tahun 2018

JENIS PASIEN
BULAN JKM/PK
UMUM JKN UKS JUMLAH
H
JANUARI 547 282 - 2 829
PEBRUARI 691 403 - 3 1094
MARET 740 400 - 4 1140
APRIL 805 538 - 5 1343
MEI 751 481 - 6 1232
JUNI 676 348 - 3 1024
JULI 638 339 - 4 977
AGUSTUS 701 422 - 5 1123
SEPTEMBER 711 406 - 4 1117
OKTOBER 628 431 - 5 1059
NOPEMBER 852 412 - 6 1264
DESEMBER 817 527 - 3 1344
JUMLAH 8557 4989 - 60 13546

Data Pasien Rawat Inap Tahun 2018

17
JENIS PASIEN
BULAN
UMUM JKN PPKJG JUMLAH
JANUARI 6 17 25 48
PEBRUARI 2 23 24 49
MARET 6 28 41 63
APRIL 4 21 22 66
MEI 10 24 27 56
JUNI 4 20 20 51
JULI 11 30 28 61
AGUSTUS 2 15 24 45
SEPTEMBER 4 18 31 46
OKTOBER 4 12 24 47
NOPEMBER 5 14 11 43
DESEMBER 13 17 41
JUMLAH 71 239 306 616

Data Kematian Tahun 2018 UPT Puskesmas Mentaras

Jenis
Kelompok Usia
Penyebab Kelamin
Kematian Usia
L P 0-1 Th Balita Pus Lansia Jumlah
Sekolah
CIRCULATION 0 0 0 0 0 0 0 0
FAILURE
IMA 0 0 0 0 0 0 0 0
HEPATOMA 1 2 0 0 0 0 3 3
DECOMP 13 7 0 0 0 3 17 20
AZETROMIA 0 0 0 0 0 0 0 0
TBC 11 9 0 0 0 3 17 20
MALNUTRISI 23 31 0 0 0 3 51 54
KLL 1 1 0 0 0 2 0 2
CYROSIS 5 0 0 0 0 1 4 5
HEPATIS
SUDDENT 1 1 0 0 0 2 0 2
DEATH
CANCER 2 1 0 0 0 1 2 3
SEPSIS 1 0 0 0 0 0 1 1
PERPORASI 6 7 0 0 0 6 7 13
DM 4 5 0 0 0 2 7 9
SYOK 0 0 0 0 0 0 0 0
HYPIFOLEMIK
PJL 0 0 0 0 0 0 0 0
CVA BLEDDING 6 10 0 0 0 1 15 16

RENAL 4 1 0 0 0 0 5 5
FAILURE

18
ASFEKSIA 0 1 1 0 0 0 0 1
PPOK 3 1 0 0 0 0 4 4
JUMLAH 80 77 1 0 0 24 133 157

Data 15 Penyakit Terbanyak Tahun 2018

NO NAMA PENYAKIT JUMLAH KASUS


1 ISPA 2765
2 Penyalit pada system otot dan jaringan pengikat 1273
3 Diare 916
4 Tekanan darah tinggi 769
5 Grastitis 704
6 Dermatitis 406
7 Penyakit kulit alergi 378
8 Commen cold 332
9 Demam typhoid 253
10 Gangguan neurotik 252
11 Demam yang tidak diketahui penyebabnya 237
12 Scabies 175
13 Pneumonia 162
14 Konjungtivitis 157
15 Asma 156

19
2.10 STRUKUR ORGANISASI
UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS MENTARAS

KEPALA
PUSKESMAS
dr. Riza'ul Falah
 
KELOMPOK JABATAN
KASUBAG TATA USAHA
FUNGSIONAL        
    Sukariyah, SE
                       
       
KOORDINATOR
PENANGGUNG
KOORDINATOR
JAWAB JARINGAN
KOORDINATOR KOORDINATOR PENANGGUNG
PELAYANAN
PENANGGUNG PENANGGUNG JAWAB UKP
PUSKESMAS DAN
JAWAB UKM JAWAB UKM KEFARMASIAN
JEJARING
ESENSIAL PENGEMBANGAN DAN
FASILITAS
LABORATORIUM
PELAYANAN
      KESEHATAN  
dr. Anissa Prisma
drg. Nur Baiti Dwi M   Siti Aisyah, Amd.Keb   drg. Siti Azizah
  R.D.  
       
PENANGUNG
PENANGUNGJAW PENANGUNG
JAWAB USAHA PUSTU
AB PROMOSI   JAWAB  
KESEHATAN TIREMENGGAL
KESEHATAN POLI UMUM
  SEKOLAH  
Nur Afiyah, Sri Aningsih,
  Lu'ainiyah, Amd.Keb Abdul Adzim  
  Amd.Kep Amd.Keb  
       
PENANGUNG
PENANGUNG PENANGUNG
JAWAB PUSTU
  JAWAB JAWAB  
KESEHATAN WONOKERTO
KESEHATAN JIWA POLI GIGI
  LINGKUNGAN  
Ulfiyana A, Fatkhur Rohman,
  drg. Siti Azizah   Moh. Nafiri
  Amd.Kep Amd.Kep  
       
PENANGUNG
PENANGUNG
PENANGUNG JAWAB
  JAWAB   PUSTU SAWO
JAWAB KIA KESEHATAN GIGI
POLI KIA - KB
  MASYARAKAT  
Siti Aminatuz Z, M. Syahruddin, Siti Aisyah,
  Komsatun, Amd.Keb  
  Amd.Keb Amd.Kep.Gi Amd.Keb  
       
PENANGUNG
JAWAB PENANGUNG
PENANGUNG PONKESDES
  KESEHATAN OLAH JAWAB  
JAWAB KB TEBUWUNG
RAGA dan POLI MTBM-MTBS
  KESEHATAN KERJA  
Nur Hasanah, Fatkhur Rohman, Nur Hasanah,
  Lu'ainiyah, Amd.Keb  
  Amd.Keb Amd.Kep Amd.Keb  
       
PENANGUNG
PENANGUNG
PENANGUNG JAWAB PONKESDES
  JAWAB  
JAWAB GIZI KESEHATAN PETIYINYUNGGAL
POLI GIZI
  INDERA  

20
Alfi Zahroti F, Amd. Alfi Zahroti F, Amd.
  Komsatun, Amd.Keb   Suherni, Amd.Keb
  Gz Gz  
       
PENANGUNGJAW
PENANGUNG
AB PENCEGAHAN PENANGUNG
JAWAB PONKESDES
DAN   JAWAB  
KESEHATAN LOWAYU
PENGENDALIAN POLI TB - KUSTA
LANSIA
  PENYAKIT  
Imroatu Zuhro,
  Suherni, Amd.Keb Istadi  
  Amd.Keb  
       
PENANGUNG
JAWAB PENANGUNG
PONKESDES
  KESEHATAN JAWAB  
TB : Istadi BANGERAN
TRADISIONAL UGD
  Kusta : Istadi KOMPLEMENTER  
HIV-AIDS : Istadi Khusnul Khotimah,
Survailans : Moh. Mahfudz, Amd.Kep   Mentik S, Amd.Keb
  S.Kep.Ns  
Nafiri
  DBD : Moh. Nafiri    
ISPA : Anis Nur L,
Amd.Kep Diare : PENANGUNGJAWA  
  PENANGUNG  
Anis Nur L, B PERAWATAN PONKESDES
JAWAB
Amd.Kep KESEHATAN BULANGAN
RAWAT INAP  
IMUN: Titik Wahyu MASYARAKAT
  W, Amd.Keb
 
Imroatu Zuhro, Salwa Syarifah,
PTM : Moh. Syuhud, Moh. Nafiri  
  Amd.Kep Amd.Keb Amd.Keb  
     
PENANGUNG
PONKESDES
JAWAB  
GEDONGKEDO'AN
  LABORATORIUM  
Marya Cristinawati, Siti Aminatuz Z,
 
  Amd.Ak Amd.Keb.  
     
PENANGUNG PONKESDES
JAWAB   KARANCANGKRIN
KAMAR OBAT G
 
Siti Aisyah,
Asroh, AMK  
Amd.Keb  
 
PENANGUNG
JAWAB  
KLINIK SANITASI
Ulfiyanah A,
 
Amd.Kep
 
PENANGUNG
JAWAB  
REKAM MEDIS

Sri Kusumawati

B.TUGAS POKOK DAN FUNGSI

NO NAMA TUGAS POKOK FUNGSI


1 dr.Wiwik Susanti Manajemen Kepala Puskesmas
dr. Annisa Prisma Pelayanan Kesehatan Rujukan
2 Pengobatan
Rakhmi Dewi
3 Drg. Siti Azizah Usaha Kesh. Gilut Pelayanan Kesehatan Rujukan
Petugas Pengelolah
4 Sa’ut
Barang Puskesmas
Kasubag Tata Usaha Pelayanan Kesehatan
5 Sukariyah,SE
Sarana Prasarana Masyarakat
21
Perawat Pelayanan Kesehatan Dasar
6 Abdul Adzim Pengobatan Pelaksana Penunjang
Kehehatan JCH
Peningkatan Kesehatan
Bidan Puskesmas
Keluarga
7 Komsatun,Amd.Keb MTBS
Pelayanan Masyarakat
Pelayanan Kesehatan Dasar
Pelayanan Kesehatan
8 Istadi P2 TB,HIV
Masyarakat
Peningkatan Kesehatan
Bidan Puskesmas Keluarga
Bendahara JKN Pelayanan Masyarakat
9 Lu’ainiyah,Amd.Keb
KIA

Bidan Puskesmas Peningkatan Kesehatan


10 Minarti,Amd.Keb Bendahara Pengeluaran Keluarga
pembantu
Staf Puskesmas Pelaksana administrasi
11 Hady Winarto Bendahara Penerimaan
Pembantu
Bidan Puskesmas Peningkatan Kesehatan
Salwa
12 Bidan Bulangan Keluarga
Syarifah,Amd.Keb
Pengelola BOK Penunjang
Perawat Ponkesdes Promosi Kesehatan
13 Nur Afiyah Wonokerto Pelayanan Kesehatan Dasar
Promkes
Perawat Pelayanan Kesehatan Dasar
14 Asroh
POLI Umum Pelaksana Penunjang
Pelayanan Kesehatan Dasar
15 Sudarno Perawat
Bidan Bangeran Pelayanan kesehatan Kluarga
Mentik
16 Petugas IVA Pelaksana Penunjang
Sutrisnowati,Amd.Keb
Perawat Ponkesdes Pelayanan Kesehatan Dasar
17 Mahfudz,Amd.Kep Lowayu Pelayanan Masyarakat
UGD & Rawat Inap
Perawat Ponkesdes Pencegahan dan Pemberantasan
Anis Nur Bangeran Penyakit
18
Laili,Amd.Kep P2 Diare
P2 ISPA
Perawat Ponkesdes Pelayanan Kesehatan Dasar
Fatkhur Tebuwung Pencegahan dan Pemberantasan
19
Rohman,Amd.Kep Kesehatan Olah Raga Penyakit
P2 Kusta Pelayanan Masyarakat
Peningkatan Kesehatan
Bidan Pustu Sawo
20 Siti Aisyah,Amd.Keb Keluarga
Bidan Koordinasi
Pelayanan Masyarakat
Sri Aningsih, Bidan Pustu Tiremenggal Pelayanan Masyarakat
21
Amd.Keb Petugas Program Kesjaor Pelayanan Kesehatan Keluarga
Petugas Survailan Pelayanan Kesehatan Keluarga
22 M.Nafiri,Amd.Kep
Perawat Pustu Wonokerto Pelayanan Masyarakat
Bidan Desa Pelayanan Kesehatan Keluarga
23 Suherni, Amd.Keb Petiyintunggal Kesehatan Pelayanan Masyarakat
Usia Lanjut
24 Siti Aminatuz Bidan Desa Pelayanan Masyarakat
Zuhriyah,Amd.Keb Gedongkedoan Pelayanan Kesehatan Keluarga

22
PJ KIA
Pelayanan Masyarakat
Imroatu Bidan Desa Lowayu
25 Pelayanan Kesehatan Keluarga
Zuhro,Amd.Keb PJ UKS
Nur Bidan Desa Tebuwung Pelayanan Masyarakat
26
Khasanah,Amd.Keb PJ KB Pelayanan Kesehatan Keluarga
Titik Wahyu Bidan Puskesmas Pelayanan Masyarakat
27
Wardani,Amd.Keb PJ Immunisasi Pelayanan Kesehatan Keluarga
Bidan Puskesmas Pelayanan Masyarakat
PJ Progran Indra Pelayanan Kesehatan Keluarga
28 Nur Sa’idah,Amd.Keb
SKM(Survey Kepuasan Kepuasan Pelanggan
Masyarakat
29 Sri Kusumawati Pelayanan Loket Pelaksana Administrasi
30 Mei Lailatul Rohmah Pelayanan Loket Pelaksana Administrasi
Nur Izzati Pelaksana Administrasi Gigi
31 Perawat Gigi
Fitriyah,Amd.Kepgi
Pelayanan Kesehatan
32 Alfi Zahroti Firdaus Petugas Gizi
Masyarakat
33 M. Syuhud,Amd.Kep Ponkesdes Petiyintunggal Pelayanan Kesehatan Dasar
Ponkesdes Pelayanan Kesehatan Dasar
34 Lutfi Aswin,Amd.Kep
Karangcangkring
Shobiyatul Pelayanan Kesehatan Dasar
35 Ponkesdes Gedongkedoan
Mumayizah,Amd.Kep
Ulfiana Ponkesdes Bulangan Pelayanan Kesehatan Dasar
36
Anggraini,Amd.Kep Petugas Kesling Pengawasan TTU,Makanan
David Pelayanan Kesehatan Dasar
37 UGD RANAP
Prihandono,Amd.Kep
UGD RANAP Pelayanan Kesehatan Dasar
Khusnul
38 Petugas Program
Khotimah,Amd.Kep
PJ Yankestrad
39 Marya Christinawati Laboratorium Pelayanan Kesehatan Dasar
40 Supriyanto Petugas Kebersihan Kebersihan lingkungan
41 Lukman Minto Utomo Petugas Kebersihan Kebersihan lingkungan
42 Husniyah Petugas Loket Pelaksana Administrasi
Faridah Halimatus Pelayanan Kesehatan Dasar
43 Perawat
Sa’diyah,Amd.Kep
44 Friska Ayu Kartika S Petugas Laborat Pelayanan Kesehatan Dasar
ITA HARTA Pelayanan Kesehatan Dasar
46 Perawat
MERINA

2.11 Anggaran Dana dan Realiasi Puskemas


NO SUMBER BIAYA ALOKASI REALISASI SALDO
Operasional Puskesmas APBD Kabupaten
A TH 2018    
1 Belanja Telepon Rp .7.200.000 Rp. 7.200.000 Rp 0
2 Belanja Listrik Rp 56.746.000 Rp 56.746.000 Rp 0
3 Petugas Kebersihan Kantor Rp 12.000,000 Rp 12.000,000 Rp -
4 Snack tamu Rp 450,000 Rp 450,000 Rp -
5 Nasi kotak Rp 1.500.000 Rp 1.500.000 Rp -
13 B. Perjalanan Dinas Dalam Daerah Rp 2.160,000 Rp 2.160,000 Rp -
14 Honorarium Tenaga PNS Rp. 4.044.000 Rp 4.044,000 Rp -
  JUMLAH Rp 90.100,000 Rp. 90.100.000 Rp -
  PERSENTASE 100 100. 0
B BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN    

23
1 Upaya Kesehatan Prioritas Rp. 204.625.000 Rp. 204.625.000  
2 Upaya Kesehatan Lainnya Rp 2.520.000 Rp 2.520.000  
3 Manajemen Puskesmas Rp 82.995.000 Rp 82.995.000  
  JUMLAH Rp 287.500.000 Rp 2.87.500,000  
  PERSENTASE 100 100.00 0.00
C JKN / BPJS    
1 Silpa 2017 460.176.500
  Pagu sebelum PAK 954.000.000
PAGU PAK 1.414.176.500
KAPITASI Rp 398.273.119 Rp 398.273.119
 Belanja barang dan jasa Rp 489.878.394 Rp 489.878.394   
  Belanja Modal Rp 87.939.060 Rp 87.939.060  
JUMLAH Rp. 976.090.573 Rp. 976.090.573
  Silpa tahun buku 2018 435.766.077 

24
2.12 Penghitungan Penilaian Kinerja Puskesmas

Lampiran 10
PENGHITUNGAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2018

% Cakupan
Targe
t Sub
Tahu Target Variab Hambat
Satuan Total Penca el Rat Rencana
Upaya n Sasara Rata2 an/
No Kegiatan sasara Sasaran paian (terhad a2 Analisa Tindak
Kesehatan 2018 n Riil Progra Permasa
n (S) (ToS) (P) ap Vari Lanjut
(T) (Tx S) m lahan
dala target abel
m% sasara
n)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
2.1.UKM ESSENSIAL                        
2.1.1.Upaya
(78,5+
Promosi Kesehatan                   81
83,5):2
     
(100+6
2.1.1.1 Pengkajian PHBS (Pola 200:1  200:20
02.01.0 6+80+7
1
Hidup Bersih dan Sehat)           000 x 0x100 78,5  
0+65+9
  100% %
0):6    
  1.Rumah Tangga 100
  75% RT. 9745 7309 7309 100 100 97%  
yang dikaji %    
2.Institusi
Sekolah
    Pendidikan yang 69% 39 30 30 76,92 100      
.
dikaji    
3.Institusi
    Kesehatan yang 100% IK 15 15 15 100 100      
dikaji    
    4.Tempat-Tempat 64% TTU 38 25 25 65,79 100          

25
Umum (TTU) yang
dikaji
5.Tempat Tempat
    49% TTK 13 7 7 53,85 100      
Kerja yang dikaji    
6. Pondok
    Pesantren yang 29% Ponpes 1 1 1 100 100      
dikaji    
                             
2.1.1.1.2.Inter 100:1 (89+80+7
  vensi/               12x10   83,5 5+87+80+
Penyuluhan
0% 90):6    
1.Kegiatan intervensi
POSYA
    pada Kelompok Rumah 100%
NDU 42 252 252 100 100 100    
Tangga    
2. Kegiatan intervensi
SEKOL
    pada Institusi 100%
AH
39 78 78 100 100      
Pendidikan    
3. Kegiatan intervensi
    pada Institusi 100% SARKES 15 30 30 100 100      
Kesehatan    
4. Kegiatan intervensi
   
pada TTU
100% LOKASI 39 78 78 100 100      
   
5. Kegiatan intervensi INSTIT
   
pada Tempat Kerja
100%
USI
13 26 26 100 100      
   
6.Kegiatan intervensi
   
pada Pondok Pesantren
100% PONPES 1 2 2 100 100      
   
                             
2.1.1.3.Penge
  mbangan                   .............  4
UKBM    
1. Posyandu PURI Posyand
    80% 42 42 42 100 100 100    
( Purnama Mandiri ) u    
2.Pengukuran Tingkat
Poonkes
    Perkembangan 97% 8 8 8 100 100      
des
Poskesdes    

26
                             
2.1.1.4.
Penyuluhan
NAPZA
  ( Narkotika                   .............  5
Psikotropika
dan Zat
Adiktif)    
    1. Penyuluhan Napza 25% sekolah 16 4 16 100 400          
                             
2.1.1.5
Pengembanga
                    .............  6
n Desa Siaga
Aktif    
    1.Desa Siaga Aktif 97% Desa 11 11 7 67,3 67,3 83,5        
2.Desa Siaga Aktif
    PURI ( Purnama 20% Desa 0 0 0 0 0      
Mandiri )    
3.Pembinaan Desa
    100% Desa 11 11 11 100 100      
Siaga Aktif    
                             
2.1.1.6.
  Promosi                   .............  7
Kesehatan    
1.Promosi kesehatan di
dalam gedung
puskesm
    Puskesmas dan 100% 12 12 12 100 100 100  
as
jaringannya (Sasaran
masyarakat )      
2..Promosi kesehatan
untuk pemberdayan
masyarakat di bidang Posyand
    100% 42 42 42 100 100    
kesehatan ( kegiatan di u
luar gedung
Puskesmas)      
                             
  2.1.1.7                   .............      

27
Program
Pengembanga
n
1. Pembinaan tingkat
poskestre
    perkembangan 95% 1 1 1 100 100 100  
n
Poskestren      
poskestre
    2. Poskestren aktif 29% 1 1 1 100 100    
n      
3. Pembinaan tingkat
    perkembangan Pos 95% pos ukk 6 5 10 166,67 200    
UKK      
4. Pembinaan tingkat
    perkembangan 100% posbindu 11 10 11 100 110    
Posbindu PTM      
                             
2.1.2. Upaya
02.01.0
Kesehatan                   92,93
2
Lingkungan      
2.1.2.1.Penye
                    .............
hatan Air      
1.Pengawasan Sarana
    15% Sarana 5533 829 126 2,27 15,1 57,55  
Air Bersih ( SAB )   melatih
2.SAB yang memenuhi target kader
    78% Sarana 126 98 59 46,83 60,2    
syarat kesehatan   terlalu untuk
3.Jumlah Kepala
Keluarga (KK) yang
besar membant
    86% KK 9745 8380 8158 83,71 97,35     u SAB
memiliki akses
terhadap SAB  
                             
2.1.2.2.Penye
hatan
                  100 .............
Makanan dan
Minuman      
1.Pembinaan Tempat
    Pengelolaan Makanan ( 70% TPM 51 35 43 84,31 100    
TPM )      
2.TPM yang memenuhi
    60% TPM 43 25 29 67,44 100    
syarat kesehatan      

28
                             
2.1.2.3.Penye
hatan
  Perumahan                 100 .............
dan Sanitasi
Dasar      
1.Pembinaan sanitasi
    perumahan dan sanitasi 30% Sarana 419 126 126 30,07 100    
dasar      
2.Rumah yang
    memenuhi syarat 73% Rumah 6732 4914 6402 95,09 100    
kesehatan      
                             
2.1.2.4.Pembi
naan
Tempat-
                  100
Tempat
Umum ( TTU
)        
1.Pembinaan sarana
    87% Sarana 39 33 39 100 100  
TTU        
2.TTU yang memenuhi
    68% Sarana 39 26 32 82,05 100  
syarat kesehatan        
                             
2.1.2.5.Yanke                 100
  sling (Klinik
Sanitasi)        
    1.Konseling Sanitasi 10% Orang 1437 143 155 10,78 100          
2.Inspeksi Sanitasi
    20% Orang 155 31 34 21,98 100    
PBL      
3.Intervensi terhadap
    20% Orang 34 6 12 35,29 100    
pasien PBL yang di IS      
                             
  2.1.2.6.                 100 .............      
Sanitasi Total
Berbasis
Masyarakat
( STBM ) =

29
Pemberdayaa
n Masyarakat
1 Jumlah Rumah
Tangga yang memiliki
    85% KK 9745 8283 9661 99,13 100    
Akses terhadap jamban
sehat      
2.Desa/kelurahan yang
    70% Desa 11 7 7 63,63 100    
sudah ODF      
    3.Jumlah Jamban Sehat 70% Sarana 6648 4658 6404 96,29 100          
4.Pelaksanaan
    Kegiatan STBM di 75% Desa 11 8 11 100 100    
Puskesmas      
                             
Upaya
Pelayanan
02.01.0 Kesehatan
                  84,71
3 Ibu , Anak
dan Keluarga
Berencana      
2.1.3.1.Keseh
                  83,57  
atan Ibu      
1.Pelayanan kesehatan
    100 bumil 593 593 518 87,35 87,35    
untuk ibu hamil (K1)      
2.Pelayanan kesehatan
    91% Bumil 539 540 447 75,38 82,78    
untuk ibu hamil (K4)      
3.Pelayanan Persalinan
    oleh tenaga kesehatan 100% bufas 566 566 426 75,27 75,27    
(Pn)      
4.Pelayanan Persalinan
    oleh tenaga kesehatan 97% Bufas 566 549 426 75,27 77,6    
di fasilitas kesehatan      
5.Pelayanan Nifas oleh
    92% Bufas 566 521 408 72,08 78,31    
tenaga kesehatan (KF)      
6.Penanganan
    komplikasi kebidanan 95% Bumil 119 113 125 105,04 110,6    
(PK)      
                             
  2.1.3.2.                 81,91 .............      

30
Kesehatan
Bayi
1.Pelayanan Kesehatan
    neonatus pertama 98% Neonatus 539 528 420 77,92 79,51    
( KN1)      
2.Pelayanan Kesehatan
    Neonatus 0 - 28 hari 96% Neonatus 539 517 404 74,95 78,08    
(KN lengkap)      
3.Penanganan
    86% Bayi 81 70 59 72,84 84,7    
komplikasi neonatus      
4.Pelayanan kesehatan
    96% Bayi 526 505 431 81,99 85,35    
bayi 29 hari - 11 bulan      
                             
2.1.3.3.
Kesehatan
  Anak Balita                 88,66  
dan Anak
Prasekolah      
1. Pelayanan
anak
    kesehatan anak balita 82% 2159 1770 1525 70,63 86,16    
balita
(12 - 59 bulan)      
2. Pelayanan
    kesehatan balita (0-59 81% balita 554 449 404 72,92 90,03    
bulan)      
3.Pelayanan kesehatan
    Anak pra sekolah (60 - 81% Anak 2685 2175 1953 72,74 89,8    
72 bulan)      
                             
2.1.3.4.
Kesehatan
  Anak Usia                 97,25  
Sekolah dan
Remaja      
1. Sekolah setingkat
SD/MI/SDLB yang
    melaksanakan 100% Sekolah 23 23 23 100 100    
pemeriksaan
penjaringan kesehatan      
    2. Sekolah setingkat 100% Sekolah 9 9 9 100 100          

31
SMP/MTS yang
melaksanakan
pemeriksaan
penjaringan kesehatan
3. Sekolah setingkat
SMA/MA/SMK/SMA
    LB yang melaksanakan 92,5% Sekolah 7 7 7 100 100    
pemeriksaan
penjaringan kesehatan      
4.Murid kelas I
setingkat SD/MI/SDLB
    100% orang 498 498 498 100 100    
yang diperiksa
penjaringan kesehatan      
5.Murid kelas VII
setingkat
    SMP/MTs/SMPLB 100% orang 433 433 433 100 100    
yang diperiksa
penjaringan kesehatan      
6.Setiap anak pada usia
pendidikan dasar
    mendapatkan skrining 100% orang 931 931 931 100 100    
kesehatan sesuai
standar      
7.Murid kelas X
setingkat
    SMA/MA/SMK/SMA 92,5% orang 333 333 333 100 100    
LB yang diperiksa
penjaringan kesehatan      
8. Pelayanan kesehatan
    83% orang 4849 4025 3139 64,7 78    
remaja      
                     
       
2.1.3.5.
Pelayanan
  Keluarga                   87
Berencana
(KB)      
1.KB aktif
    70% PUS 5753 4027 4227 73,5 105 100  
(Contraceptive      

32
Prevalence Rate/ CPR)
    2. Peserta KB baru 10% PUS 5753 575 665 11,6 11,6 100        
3. Akseptor KB Drop
    <10% akseptor 4227 423 201 4,8 48 100  
Out      
4. Peserta KB
    mengalami <3,5% akseptor 4227 148 24 0,6 16 100  
komplikasi      
5. Peserta KB
<12,50
    mengalami efek Akseptor 4227 528 186 4,4 35 100  
%
samping      
Peny.KI
E KB
6. PUS dengan 4 T ber sejak
    80% PUS 4T 2079 1663 1130 54,35 68 68  
KB Banyak Catin
suami yg dan
  TKI Hamil
    7. KB pasca persalinan 60% Bulin 426 256 126 29,6 49 49        
8. Ibu hamil yang
    95% Bumil 593 563 464 78,2 82 82  
diperiksa HIV      
                             
2.1.4.
Upaya
106.06.0
Pelaya                    
0
nan
Gizi      
2.1.4.1.Pelaya
  nan Gizi                 74,12 93
Masyarakat      
1. Pemberian kapsul
vitamin A dosis tinggi 96,577 100,6020
   
pada bayi umur 6-11
96% bayi 526 504,96 508
94677 279    
bulan      
2. Pemberian kapsul
vitamin A dosis tinggi
81,519 84,91585
    pada balita umur 12-59
bulan 2 (dua) kali
96% balita 2159 2072,64 1760
22186 611    

setahun      

33
   
3. Pemberian 90 tablet
Besi pada ibu hamil
95% bumil 593 563 447
75,379
42664
79,39609
236    
     
   
4.Ibu Hamil Kurang
Energi Kronis (KEK)
25% bumil 520 130 41
7,8846
15385
31,53846
154    
     
                             
2.1.4.2.
Penanggulan
114,2
gan                 .............
2
Gangguan
  Gizi      
1.Pemberian PMT-P 117,6470
    85% balita 25 21,25 25 100    
pada balita kurus 588      
2. Ibu Hamil KEK
    yang mendapat PMT- 80% bumil 41 32,8 41 100 125    
Pemulihan      
3. Balita gizi buruk
mendapat perawatan
    100% balita 2 2 2 100 100    
sesuai standar
tatalaksana gizi buruk      
                             
2.1.4.3.
129.8
  Pemantauan                 .............
4
Status Gizi      
1.Cakupan
75,344 96,59552
    penimbangan balita 78% balita 2685 2094,3 2023    
50652 118
D/S      
2.Balita naik berat 79,067 95,26174
    83% balita 1844 1530,52 1458    
badannya (N/D) 24512 111      
3.Balita Bawah Garis 0,2965 15,78947
    23,00% balita 2023 38 6    
Merah (BGM) 89224 368      
4.Rumah Tangga
111,1111
    mengkonsumsi garam 90% RT 286 257,4 286 100    
111
beryodium      
5.pemberian tablet
75,438 301,7543
    tambah darah pada 25% bumil 1197 299,25 903    
59649 86
remaja putri      
    6 Bayi usia 6 (enam ) 47% bayi 103 48,41 87 84,466 179,7149          

34
bulan mendapat ASI
01942 349
Eksklusif
7. Bayi yang baru lahir
mendapat IMD 76,592 162,9637
    47% bayi 769 361,43 589    
(Inisiasi Menyusu 97789 828
Dini )      
8 Balita pendek 0,3709 1,483979
    25% balita 2965 741,25 11    
(Stunting ) 94941 764      
9.pelayanan konseling 203,9106
    5% orang 1432 71,6 146 10,2    
Gizi 145      
Upaya
Pencegahan
02.01.0
dan                   .............
5
Pengendalian
Penyakit      
  2.1.5.1. Diare                   95,83      
1.Pelayanan Diare
    100% Balita 453 453 525 100 100    
Balita      
2. Penggunaan oralit
    100% Balita 525 525 525 100 100    
pada balita diare      
3. penggunaan Zinc
    100% Balita 525 525 525 100 100    
pada balita diare      
4. Pelaksanaan
kegiatan Layanan
    100% kegiatan 6 6 5 83,3 83,3    
Rehidrasi Oral Aktif
(LROA)      
                             
2.1.5.2. ISPA
( Infeksi
  Saluran                   86,75
Pernapasan
Atas)      
Cakupan penemuan
    penderita Pneumonia 100% Balita 151 151 131 86,75 86,75    
balita      
                           
  2.1.5.3.Kusta                   69      
    1. Cakupan lebih PASIEN 2 2 2 100 100          

35
pemeriksaan kontak dari
dari kasus Kusta baru 80%
2. Kasus Kusta yang lebih
    dilakukan PFS secara dari PASIEN 0 0 0 0 0    
rutin 95%      
lebih
    3. RFT penderita Kusta dari PASIEN 2 2 2 100 100    
90%      
4. Penderita baru pasca
pengobatan dengan lebih
    score kecacatannya dari PASIEN 2 0 0 0 0    
tidak bertambah atau 97%
tetap      
5. Proporsi kasus Kurang
      0 0 0 100 100    
defaulter Kusta dari 5%      
6. Proporsi tenaga
lebih
kesehatan di desa
    dari nakes 35 35 35 100 100    
endemis Kusta
95%
tersosialisasi      
7. Proporsi kader
lebih
kesehatan di desa Masyara
    dari 87 87 87 100 100    
endemis Kusta kat
95%
tersosialisasi      
8. Proporsi SD/ MI di
desa endemis Kusta
    100%   23 23 12 52 52    
dilakukan screening
Kusta      
                             
2.1.5.4.Tuber
culosis
                    68,9
Bacillus (TB)
Paru      
1.Semua kasus TB
    yang ditemukan dan 100% orang 70 70 45 64,28 64,28    
diobati      
2.Terduga TBC yang
mendapatkan
    100% orang 418 418 213 50,95 50,95    
pelayanan TBC sesuai
standart      

36
3.Angka Keberhasilan
pengobatan semua
    90% orang 52 47 43 82,69 91,48    
kasus TB (Succes
Rate/SR)      
2.1.5.5.Penceg
ahan dan
  Penanggulan                   34,67
gan PMS dan
HIV/AIDS      
1. Anak sekolah (SMP
dan SMA/sederajat) SEKOL
    100% 16 16 3 18,75 18,75    
yang sudah dijangkau AH
penyuluhan HIV/AIDS      
2. Orang yang beresiko
terinfeksi HIV
    100% orang 676 676 342 50,59 50,59    
mendapatkan
pemeriksaan HIV      
                             
2.1.5.6.
Demam
  Berdarah                   71,7
Dengue
(DBD)      
lebih
1. Angka Bebas Jentik
    dari rumah 6732 1100 716 65,1 65,1    
(ABJ)
95%      
2. Penderita DBD
    100% penderita 2 2 2 100 100    
ditangani      
3.Cakupan PE kasus
    100% penderita 2 1 1 50 50    
DBD      
                             
2.1.5.7.
                    0
Malaria      
1.Penderita Malaria
    yang dilakukan 100% 0 0 0 0 0 0    
pemeriksaan SD      
2.Penderita positif
    Malaria yang diobati 100% 0 0 0 0 0 0    
sesuai standar (ACT)      

37
3.Penderita positif
    Malaria yang di follow 100% 0 0 0 0 0 0    
up      
                             
2.1.5.8.
Pencegahan
  dan                   0
Penanggulan
gan Rabies      
1.Cuci luka terhadap
    100% 0 0 0 0 0 0    
kasus gigitan HPR      
2.Vaksinasi terhadap
    kasus gigitan HPR 100% 0 0 0 0 0 0    
yang berindikasi      
                             
2.1.5.9.
  Pelayanan                   .............
Imunisasi      
1.IDL (Imunisasi Dasar
    92,5% 539 499 537 99,6 107,6   88,87
Lengkap) bayi      
    2. UCI desa 80% desa 11 9 11 100 122          
3. imunisasi lanjutan
    baduta (usia 18 s/d 24 75% baduta 526 395 546 104 138    
bulan)      
4. Imunisasi DT pada
    98% anak 560 549 494 88,2 89,9    
anak kelas 1 SD      
5. Imunisasi Campak
    98% anak 560 549 494 88,2 89,9    
pada anak kelas 1 SD      
6. Imunisasi TT pada
    98% anak 1116 1094 970 86,9 88,6    
anak SD kelas 2 dan 3      
7. Imunisasi TT5 pada
    85% wus 9450 8033 1135 12,1 14,1    
WUS (15-49 th)      
8.Imunisasi TT2 plus
    95% bumil 593 563 96 16,19 17,05    
bumil (15-49 th)      
9. Pemantauan suhu
    100% hari 287 287 287 100 100    
lemari es vaksin      
10. Ketersediaan
    100% buku 9 9 9 100 100    
catatan stok vaksin      

38
11. Laporan KIPI Zero
    reporting / KIPI Non 90% buku 85 77 85 100 110,3896    
serius      
                             
2.1.5.10.Peng
amatan
Penyakit
                    86,25
(Surveillance
Epidemiology
)      
1. Laporan STP yang
    >80% bulan 12 10 10 100 100    
tepat waktu      
2. Kelengkapan laporan
    > 90% bulan 12 11 12 100 100    
STP      
3. Laporan C1 tepat
    >80% bulan 12 10 9 90 90    
waktu      
4. Kelengkapan laporan
    > 90% bulan 12 11 12 100 100    
C1      
5. Laporan W2
    (mingguan) yang tepat >80% minggu 46,8 42 50 100 100    
waktu      
6. Kelengkapan laporan
    > 90% minggu 46,8 47 52 100 100    
W2 (mingguan)      
7. Grafik Trend
    Mingguan Penyakit 100% minggu 52 52 52 100 100    
Potensial Wabah      
8. Desa/ Kelurahan
yang mengalami KLB
    ditanggulangi dalam 100% desa 0 0 0 0 0    
waktu kurang dari 24
(dua puluh empat) jam      
                             
2.1.5.11.Pence
gahan dan
Pengendalian
                    67
Penyakit
Tidak
Menular      
    1. Desa/ Kelurahan 71% desa 11 8 11 100 100          

39
yang melaksanakan
kegiatan Posbindu
PTM
2. Sekolah yang ada di
    wilayah Puskesmas 50% sekolah 39 20 39 100 100    
melaksanakan KTR      
3. Setiap warga negara
Indonesia usia 15 - 59
    tahun mendapatkan 100% orang 22582 22582 13081 58 58    
skrining kesehatan
sesuai standar      
tdk 1.pengetahua 1.penyuluhan
n WUS yg IVA secara
rendah formal dan
mengenai informal
IVA 2.
2. Kurangnya melanjutkan
motivasidan inovasi
minat WUS pemeriksaan
untuk IVA ke desa (
menjalani tes jemput bola)
IVA karena dengan
tdk slogan
mengalami "SEHARI
4Deteksi dini kanker keluhan apa DENGAN
leher rahim dan kanker apa,malu,tida JELITA"(seh
    40% orang 5393 2237 220 4 10     k merasakan at hari ini
payudara pada wanita
gejala,takut dengan
usia 30-50 tahun jika tahu deteksi Dini
menderita Lihat dengan
kanker IVA tangkis
Cervik,dan kankes
pemeriksaann Servik)
ya sakit 3.memperban
yak informasi
tentang IVA
4.kerjasama
Lintas sektor
5.penambaha
n hari buka
Poli

40
Lampiran 10
PENGHITUNGAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2018

Ha
Tar mba Renca
get tan/ na
Tah % Cakupan Analisa Per Tinda
un Total mas k
Satuan Target
Upaya 201 Sasara alah Lanjut
No Kegiatan sasara Sasaran Pencapaian (P)
Kesehatan 8 n an
n (S) (Tx S)
(T) (ToS) Sub Rat
dala Variabel a2
Rata2
m Riil (terhadap Var
target iab Program
%
sasaran ) el
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
2.2. UKM
                 
PENGEMBANGAN      
2.2.1.Pelayanan
Keperawatan
Kesehatan                 75,73
Masyarakat
( Perkesmas)      
hsl me MELA
NJUTK
per.< meri AN
1.Rasio Kunjungan 30,0
   
Rumah (RKR)
80% kk 9745 7796 2927
3
37,54     dr ksa SECEP
target sem ATNY
A
ua
2.Individu dan
keluarganya dari
keluarga rawan yang kk
    70% 259,2 181,3 162 62,5 89,5    
mendapat keperawatan rawan
kesehatan masyarakat
( Home care)      

41
3. Kenaikan tingkat
    kemandirian keluarga 50% kk 162 81 162 100 100    
setelah pembinaan      
                             
2.2.2.Pelayanan
                67
Kesehatan Jiwa      
1.Pemberdayaan
kelompok masyarakat kelompo
    25% 22 5,5 0 0 0    
terkait program k
kesehatan jiwa      
2.Setiap orang dengan
gangguan jiwa (ODGJ)
100
    berat mendapat orang 21 21 22 100 100    
%
pelayanan kesehatan
sesuai standar      
3. Penanganan kasus
kesehatan jiwa melalui
    50% orang 22 6,6 6 100 100    
rujukan ke RS /
Specialis      
4.Kunjungan rumah
    75% orang 22 16 13 100 79    
pasien jiwa      
5.Setiap Orang Dengan
Gangguan Jiwa
( ODGJ) ringan atau
Ganguan Mental 100 kunjung
    607 607 338 56 56    
Emosional (GME) % an
mendapat pelayanan
kesehatan sesuai
standar      
                             
2.2.3.Pelayanan Kesehatan Gigi masyarakat                 100      
1.PAUD/TK yang
mendapat
    50% lembaga 20 10 18 90 180    
penyuluhan/pemeriksa
an gigi dan mulut      
2.Kunjungan ke
Posyandu terkait kunjung
    30% 42 13 14 33 111    
kesehatan gigi dan an
     

42
mulut
                             
 
 
 
2.2.4.Pelayanan Kesehatan Tradisional     16,67
 
 
       
1. Penyehat Tradisional
    ramuan yang memiliki 10% tempat 8 5 0 0 0    
STPT      
2. Hatra dengan
    ketrampilan yang 10% tempat 29 19 0 0 0    
memiliki STPT      
3.Kelompok Asuhan
    10% tempat 0 0 0 0 0    
Mandiri yang terbentuk      
4.Panti Sehat
kelompo
    berkelompok yang 10% 0 0 0 0 0    
k
berijin      
5. Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tradisional
    10% tempat 0 0 0 0 0    
berkelompokyang
berijin      
6.Pembinaan ke
    35% tempat 37 13 37 100 284    
Penyehat Tradisional      
                             
2.2.5.Pelayanan Kesehatan Olahraga                 92,55      
club mem
swa berik
sta, an
tidak
desa pemb
1.Kelompok /klub 50,6 mem
   
olahraga yang dibina
55% club 77 43 39
5
90,7     sepa inaan
enuhi
k
target
bola
,voll
y

43
tidak susu
2.Pengukuran
100 86,9 mem lan
    Kebugaran Calon orang 69 69 60 86,96    
% 6 enuhi
Jamaah Haji
target  
3.Pengukuran
33,8
    Kebugaran jasmani 25% anak 1356 339 459 100    
5
pada anak sekolah      
                             
2.2.6.P 100
elayan
an
Keseh                    
atan
Inder
a      
  2.2.6.1.Mata                          
1. Penemuan dan terpe
    penanganan Kasus 60% orang 9776 5866 233 100 100     nuhi
refraksi.    
2.Penemuan kasus terpe
    penyakit mata di 50% orang 996 498 403 100 100     nuhi
Puskesmas    
3.Penemuan kasus buta terpe
    katarak pada usia 30% orang 9301 2790,3 170 100 100     nuhi
diatas 45 tahun    
4.Pelayanan rujukan terpe
    50% orang 996 498 242 100 100    
mata nuhi    
 
                       
   
2.2.6.2.Telin  
                    81
ga    

44
1.Penemuan kasus terpe
yang rujukan ke nuhi
    spesialis di Puskesmas 12% orang 276 33 18 100 100    
melalui pemeriksaan
fungsi pendengaran    
2.Penemuan kasus terpe
    penyakit telinga di 40% orang 448 179 276 62 100     nuhi
puskesmas    
Tdk
3.Penemuan Kasus
   
Serumen prop
75% orang 276 207 89 32 43     terpe
nuhi    
                             
2.2.7.
Pelaya
nan
Keseh                     95,52
atan
Lansi
a      
peny
masih
uluha
banya
1.Lansia umur lebih n ke
k
atau sama dengan 60 tiap
tahun yang mendapat lansia
posy
pelayanan kesehatan yg
100 tenta
    lansia di fasilitas
%
orang 3086 3086 2336 75,7 75,7     tdk
kesehatan di wilayah ng
mau
kerja Puskesmas pada penti
dtg
kurun waktu tertentu . ngny
(yg di Skrening) ke
a
posy.
posy.
lansia
  lansia
2. Pelayanan
Kesehatan pada pra
86,5
    Lansia (45-59 ) dan 75% orang 9257 6943 8008 115,34    
1
usia Lanjut (> 60
tahun)      

45
                             
2.2.8. 55,54
Pelaya
nan
                   
Keseh
atan
Kerja      
1.Pekerja formal yang 156,
    35% orang 618 217 966 100    
mendapat konseling 31      
blm
ada
2. Pekerja informal reka
    yang mendapat 35% orang 17177 6.011 2335 13,6 38,84     p
konseling pely
.des
  a  
3. Promotif dan blm bln
preventif yang terb April
kelompo 13,8
    dilakukan pada 50% 6/72 36 10 27,78    
kelompok kesehatan
k 9 entu
kerja   k
                             
2.2.9.
Keseh
                100
atan
Matra      
1.Hasil pemeriksaan
kesehatan jamaah haji
    75% cjh 72 54 72 100 133,33    
3 bulan sebelum
operasional terdata.      
2.Terbentuknya Tim
100
    TRC [Tim Reaksi SK ada ada ada 100 100    
%
Cepat]      
                             

46
Targ Hambat Rencana
et % Cakupan Analisa an/Perm Tindak
Satua
Tahu Total Target asalahan Lanjut
n Penc
Upaya n Sasara Sasara Sub
No Kegiatan sasar apaia Rata
Kesehatan 2018 n n Variabel
an n (P) 2 Rata2
(T) (ToS) (Tx S) Riil (terhadap
(S) target
Vari Program
dala abel
sasaran )
m%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
2.3.Upaya
Kesehatan
Perseoranga
n (UKP)                            
  2.3.1. Pelayanan rawat jalan                 73,5      
1. Angka Kontak 150
    per orang 167186 250779 8556 51,2 34    
mil      
2.Rasio Rujukan < 5%
    Rawat Jalan Non orang 1935 <5% 1,26 100 100    
Spesialistik      
3.Rasio Peserta 50%
Prolanis Rutin
    orang 360 180 188 52 100    
Berkunjung ke FKTP
(RPPB)      
4. Setiap penderita 100%
hipertensi mendapatkan 18,366 18,36658
    pelayanan kesehatan orang 8069 8069 1482    
58818 818
sesuai standar      
5. Setiap penderita 100%
diabetes mellitus
    mendapatkan pelayanan orang 2335 2335 2950 100 100    
kesehatan sesuai
standar      
6.Kelengkapan 100%
    pengisian rekam medik px 15877 15877 14537 91,56 91,56    
rawat jalan      

47
7.Pelayanan Persalinan 100%
    normal satu hari ( one bulin 0 0 0 0 0    
day care )      
8. Rasio gigi tetap yang >1
    ditambal terhadap gigi 150/5 px 55 150/55 150 2,7 100    
tetap yang dicabut 5      
9.Bumil yang mendapat 100%
    pemeriksaan kesehatan px 298 298 298 100 100    
gigi      
10.Pelayanan konseling 5%
    gizi per orang 8556 429 78 0,9 18    
tahun      
2.3.2.
  Pelayanan                   100
Gawat Darurat      
1.Kompetensi SDM
    100% orang 11 4 4 36,36 100    
memenuhi standar      
2. Ketersediaan
peralatan, sarana
    80% sarpras 16 16 16 100 100    
prasarana dan obat
memenuhi standar      
3.Kelengkapan
pengisian informed
    consent dalam 24 jam 100%   1392 1392 1392 100 100    
setelah selesai
pelayanan      
                             
2.3.3.
  Pelayanan                   90
Kefarmasian      
1.Kesesuaian item obat
yang tersedia dalam ........... #DIV/
    90%   0   #DIV/0!    
Fornas .. 0!
     
2 . Ketersediaan obat
dan vaksin terhadap 20 ........... #DIV/
    85%   0   #DIV/0!    
obat indikator .. 0!
     
3. Penggunaan obat
    68% % 100% 68% 90%        
rasional      

48
                             
2.3.4.Pelayanan
                    79,18
laboratorium      
1.Kesesuaian jenis 60%
pelayanan jenis
    50 30 39 78 100    
laboratorium dengan pemrk.
standar      
2.Ketepatan waktu 100%
tunggu penyerahan
    Pasien 2162 2162 2146 100 100    
hasil pelayanan
laboratorium      
3.Kesesuaian hasil 100%
    pemeriksaan baku mutu Pasien 12 12 5 41,67 41,67    
internal (PMI)      
4. Pemeriksaan 100%
    Hemoglobin pada ibu bumil 430 430 430 100 100    
hamil K1      
5. Pengambilan sputum 20% 19,750 98,66666
    Pasien 1124 225 222    
BTA 88968 667      
                             
  2.3.5.Pelayanan Rawat Inap                 73,75      
845/12x
    1.BOR 40% %   19 47,5 156,25    
365      
2.Kelengkapan
    pengisian rekam medik 100% HARI 298 298 298 100 100    
dalam 24 jam      
                             

49
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Coronavirus Disease 2019 ( COVID-19 )


3.1.1 Definisi
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe
Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan
coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Ada
setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat
menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala
gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6
hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat
menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.9
Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia
yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari
2020, China mengidentifikasi kasus tersebut sebagai jenis baru coronavirus. Pada tanggal 30
Januari 2020 WHO menetapkan kejadian tersebut sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
yang Meresahkan Dunia (KKMMD)/Public Health Emergency of International Concern
(PHEIC) dan pada tanggal 11 Maret 2020, WHO sudah menetapkan COVID-19 sebagai
pandemi.9

3.1.2 Epidemiologi
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
Coronavirus jenis baru. Penyakit ini diawali dengan munculnya kasus pneumonia yang tidak
diketahui etiologinya di Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Berdasarkan hasil
penyelidikan epidemiologi, kasus tersebut diduga berhubungan dengan Pasar Seafood di Wuhan.
Pada tanggal 7 Januari 2020, Pemerintah China kemudian mengumumkan bahwa penyebab
kasus tersebut adalah Coronavirus jenis baru yang kemudian diberi nama SARS-CoV-2 (Severe
Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2). Virus ini berasal dari famili yang sama dengan
virus penyebab SARS dan MERS. Meskipun berasal dari famili yang sama, namun SARS-CoV-
2 lebih menular dibandingkan dengan SARS-CoV dan MERS-CoV. Proses penularan yang cepat
membuat WHO menetapkan COVID-19 sebagai KKMMD/PHEIC pada tanggal 30 Januari 2020.
Angka kematian kasar bervariasi tergantung negara dan tergantung pada populasi yang
terpengaruh, perkembangan wabahnya di suatu negara, dan ketersediaan pemeriksaan
laboratorium.9
Thailand merupakan negara pertama di luar China yang melaporkan adanya kasus COVID-19.
Setelah Thailand, negara berikutnya yang melaporkan kasus pertama COVID-19 adalah Jepang
dan Korea Selatan yang kemudian berkembang ke negara-negara lain. Sampai dengan tanggal 30
50
Juni 2020, WHO melaporkan 10.185.374 kasus konfirmasi dengan 503.862 kematian di seluruh
dunia (CFR 4,9%). Negara yang paling banyak melaporkan kasus konfirmasi adalah Amerika
Serikat, Brazil, Rusia, India, dan United Kingdom. Sementara, negara dengan angka kematian
paling tinggi adalah Amerika Serikat, United Kingdom, Italia, Perancis, dan Spanyol. Peta
sebaran COVID-19 di dunia dapat dilihat pada gambar 1.19

Gambar 2.1 Peta Sebaran COVID-19


(Sumber: World Health Organization)

Indonesia melaporkan kasus pertama COVID-19 pada tanggal 2 Maret 2020 dan jumlahnya terus
bertambah hingga sekarang. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2020 Kementerian Kesehatan
melaporkan 56.385 kasus konfirmasi COVID-19 dengan 2.875 kasus meninggal (CFR 5,1%)
yang tersebar di 34 provinsi. Sebanyak 51,5% kasus terjadi pada laki-laki. Kasus paling banyak
terjadi pada rentang usia 45-54 tahun dan paling sedikit terjadi pada usia 0-5 tahun. Angka
kematian tertinggi ditemukan pada pasien dengan usia 55-64 tahun.9
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh CDC China, diketahui bahwa kasus paling banyak
terjadi pada pria (51,4%) dan terjadi pada usia 30-79 tahun dan paling sedikit terjadi pada usia
<10 tahun (1%). Sebanyak 81% kasus merupakan kasus yang ringan, 14% parah, dan 5% kritis
(Wu Z dan McGoogan JM, 2020). Orang dengan usia lanjut atau yang memiliki penyakit bawaan
diketahui lebih berisiko untuk mengalami penyakit yang lebih parah. Usia lanjut juga diduga
berhubungan dengan tingkat kematian. CDC China melaporkan bahwa CFR pada pasien dengan
usia ≥ 80 tahun adalah 14,8%, sementara CFR keseluruhan hanya 2,3%. Hal yang sama juga
ditemukan pada penelitian di Italia, di mana CFR pada usia ≥ 80 tahun adalah 20,2%, sementara
CFR keseluruhan adalah 7,2% (Onder G, Rezza G, Brusaferro S, 2020). Tingkat kematian juga
dipengaruhi oleh adanya penyakit bawaan pada pasien. Tingkat 10,5% ditemukan pada pasien
dengan penyakit kardiovaskular, 7,3% pada pasien dengan diabetes, 6,3% pada pasien dengan
penyakit pernapasan kronis, 6% pada pasien dengan hipertensi, dan 5,6% pada pasien dengan
kanker.9

3.1.3 Etiologi
Penyebab COVID-19 adalah virus yang tergolong dalam family coronavirus. Coronavirus
merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen. Terdapat 4 struktur
protein utama pada Coronavirus yaitu: protein N (nukleokapsid), glikoprotein M (membran),
glikoprotein spike S (spike), protein E (selubung). Coronavirus tergolong ordo Nidovirales,
keluarga Coronaviridae. Coronavirus ini dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia.
Terdapat 4 genus yaitu alphacoronavirus, betacoronavirus, gammacoronavirus, dan

51
deltacoronavirus. Sebelum adanya COVID-19, ada 6 jenis coronavirus yang dapat menginfeksi
manusia, yaitu HCoV-229E (alphacoronavirus), HCoV-OC43 (betacoronavirus), HCoVNL63
(alphacoronavirus) HCoV-HKU1 (betacoronavirus), SARS-CoV (betacoronavirus), dan MERS-
CoV (betacoronavirus).9

Gambar 2.2 Struktur Coronavirus


(Sumber: Shereen, et al. (2020) Journal of Advanced Research 24)

Coronavirus yang menjadi etiologi COVID-19 termasuk dalam genus betacoronavirus, umumnya
berbentuk bundar dengan beberapa pleomorfik, dan berdiameter 60-140 nm. Hasil analisis
filogenetik menunjukkan bahwa virus ini masuk dalam subgenus yang sama dengan coronavirus
yang menyebabkan wabah SARS pada 2002-2004 silam, yaitu Sarbecovirus. Atas dasar ini,
International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV) memberikan nama penyebab COVID-
19 sebagai SARS-CoV-2.9

Gambar 2.3 Gambaran mikroskopis SARS-CoV-2


(Sumber: CDC (2020))
Belum dipastikan berapa lama virus penyebab COVID-19 bertahan di atas permukaan, tetapi
perilaku virus ini menyerupai jenis-jenis coronavirus lainnya. Lamanya coronavirus bertahan
mungkin dipengaruhi kondisi-kondisi yang berbeda (seperti jenis permukaan, suhu atau
kelembapan lingkungan). Penelitian (Doremalen et al, 2020) menunjukkan bahwa SARS-CoV-2
dapat bertahan selama 72 jam pada permukaan plastik dan stainless steel, kurang dari 4 jam pada
tembaga dan kurang dari 24 jam pada kardus. Seperti virus corona lain, SARS-COV-2 sensitif
terhadap sinar ultraviolet dan panas. Efektif dapat dinonaktifkan dengan pelarut lemak (lipid

52
solvents) seperti eter, etanol 75%, ethanol, disinfektan yang mengandung klorin, asam
peroksiasetat, dan khloroform (kecuali khlorheksidin).9

3.1.4 Penularan
Coronavirus merupakan zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian
menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS
dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini masih
belum diketahui.9
Masa inkubasi COVID-19 rata-rata 5-6 hari, dengan range antara 1 dan 14 hari namun dapat
mencapai 14 hari. Risiko penularan tertinggi diperoleh di hari-hari pertama penyakit disebabkan
oleh konsentrasi virus pada sekret yang tinggi. Orang yang terinfeksi dapat langsung dapat
menularkan sampai dengan 48 jam sebelum onset gejala (presimptomatik) dan sampai dengan 14
hari setelah onset gejala. Sebuah studi Du Z et. al, (2020) melaporkan bahwa 12,6%
menunjukkan penularan presimptomatik. Penting untuk mengetahui periode presimptomatik
karena memungkinkan virus menyebar melalui droplet atau kontak dengan benda yang
terkontaminasi. Sebagai tambahan, bahwa terdapat kasus konfirmasi yang tidak bergejala
(asimptomatik), meskipun risiko penularan sangat rendah akan tetapi masih ada kemungkinan
kecil untuk terjadi penularan.9
Berdasarkan studi epidemiologi dan virologi saat ini membuktikan bahwa COVID-19 utamanya
ditularkan dari orang yang bergejala (simptomatik) ke orang lain yang berada jarak dekat melalui
droplet. Droplet merupakan partikel berisi air dengan diameter >5-10 μm. Penularan droplet
terjadi ketika seseorang berada pada jarak dekat (dalam 1 meter) dengan seseorang yang
memiliki gejala pernapasan (misalnya, batuk atau bersin) sehingga droplet berisiko mengenai
mukosa (mulut dan hidung) atau konjungtiva (mata). Penularan juga dapat terjadi melalui benda
dan permukaan yang terkontaminasi droplet di sekitar orang yang terinfeksi. Oleh karena itu,
penularan virus COVID-19 dapat terjadi melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi
dan kontak tidak langsung dengan permukaan atau benda yang digunakan pada orang yang
terinfeksi (misalnya, stetoskop atau termometer).9
Dalam konteks COVID-19, transmisi melalui udara dapat dimungkinkan dalam keadaan khusus
dimana prosedur atau perawatan suportif yang menghasilkan aerosol seperti intubasi endotrakeal,
bronkoskopi, suction terbuka, pemberian pengobatan nebulisasi, ventilasi manual sebelum
intubasi, mengubah pasien ke posisi tengkurap, memutus koneksi ventilator, ventilasi tekanan
positif non-invasif, trakeostomi, dan resusitasi kardiopulmoner. Masih diperlukan penelitian
lebih lanjut mengenai transmisi melalui udara.9

3.1.5 Manifestasi Klinis


Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang
yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apapun dan tetap merasa sehat. Gejala COVID-19 yang
paling umum adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami

53
rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, nyeri kepala, konjungtivitis, sakit tenggorokan,
diare, hilang penciuman dan pembauan atau ruam kulit.9
Menurut data dari negara-negara yang terkena dampak awal pandemi, 40% kasus akan
mengalami penyakit ringan, 40% akan mengalami penyakit sedang termasuk pneumonia, 15%
kasus akan mengalami penyakit parah, dan 5% kasus akan mengalami kondisi kritis. Pasien
dengan gejala ringan dilaporkan sembuh setelah 1 minggu. Pada kasus berat akan mengalami
Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), sepsis dan syok septik, gagal multi-organ,
termasuk gagal ginjal atau gagal jantung akut hingga berakibat kematian. Orang lanjut usia
(lansia) dan orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti tekanan darah
tinggi, gangguan jantung dan paru, diabetes dan kanker berisiko lebih besar mengalami
keparahan.9

3.1.6 Diagnosis
WHO merekomendasikan pemeriksaan molekuler untuk seluruh pasien yang terduga terinfeksi
COVID-19. Metode yang dianjurkan adalah metode deteksi molekuler/NAAT (Nucleic Acid
Amplification Test) seperti pemeriksaan RT-PCR.9
3.1.7 Tatalaksana
Hingga saat ini, belum ada vaksin dan obat yang spesifik untuk mencegah atau mengobati
COVID-19. Pengobatan ditujukan sebagai terapi simptomatis dan suportif. Ada beberapa
kandidat vaksin dan obat tertentu yang masih diteliti melalui uji klinis.9

BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian


Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik, Pengertian dari metode deskriptif analitik menurut
(Sugiono: 2009;29) adalah suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi
gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul

54
sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum.
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Mentaras
2. Waktu Penelitian
Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 1 Februari 2021
4.3 Metode Pengambilan Sampel
Sampel adalah sebagian objek yang nyata dan memiliki karakteristik tertentu yang
mewakili populasi. (Martono,2012). Dalam hal ini sampel yang diambil adalah warga desa yang
tinggal di wilayah kerja Puskesmas Mentaras, meliputi :
1. Desa Mentaras
2. Desa Tebuwung
3. Desa Petiyintunggal
4. Desa Lowayu
5. Desa Bulangan
6. Desa Banyeran
7. Desa Wonokerto
8. Desa Gedangkedoan
9. Desa Sawo
10. Desa Karangcangring
1. Teknik Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dengan cara Purposive Sampling,
yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan cara yg sudah ditentukan, yaitu
warga desa wilayah kerja Puskesmas Mentaras yang memenuhi kriteria inklusi.
Dalam pengumpulan data ini dilakukan langsung oleh peneliti dengan melakukan
pembagian kuesioner pada responden tentang tingkat pengetahuan dan perilaku dalam
menghadapi masa pandemi COVID-19.
Kriteria inklusi penelitian ini antara lain, yaitu masyarakat yang tinggal di wilayah kerja
Puskesmas Mentaras, masyarakat yang bisa membaca dan menulis, dan. bersedia berpartisipasi
dalam penelitian ini dengan menandatangani lembar persetujuan responden.

4.4 Kerangka Konsep , Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


Kerangka konsep adalah kerangka hubungan antara konsep yang ingin diamati atau
diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Kerangka konsep ini dikembangkan atau
diacukan kepada tujuan penelitian yang telah dirumuskan, serta didasari oleh kerangka teori
yang telah disajikan dalam tinjauan kepustakaan. (Notoatmodjo,2012).

55
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau
didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu. (Notoatmodjo, 2010).
Menurut Notoatmodjo (2010), hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka
dalam penelitian ini dibedakan menjadi:

Variabel Bebas (Independen)


Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel terikat (dependen) (Notoatmodjo, 2010). Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah tingkat pengetahuan masyarakat mengenai masa pandemi COVID-19 di
wilayah kerja Puskesmas Mentaras

Variabel Terikat (Dependen)


Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. (Notoatmodjo, 2010). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pola perilaku
masyarakat di masa pandemi COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Mentaras

Definisi operasional variabel merupakan pedoman bagi peneliti untuk


mengukur/memanipulasi variabel penelitian sehingga memudahkan pengumpulan data dan
menghindarkan perbedaan interpretasi serta membatasi ruang lingkup variabel.
(Notoatmodjo,2010).
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Tingkat pengetahuan tentang COVID-19 (Ordinal) :
a. Baik (>75-100%)
b. Cukup (56-75%)
c. Kurang (<56%)
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan cara tatap muka yang
menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari objek penelitian atau responden
berdasarkan teori yang ada di tinjauan pustaka. Dengan metode skoring
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam pengumpulan data. (Notoatmodjo,2010)
diberikan :

Kuesioner pengetahuan terdiri dari 10 pertanyaan dengan pilihan jawaban benar dan salah.
- Bila salah nilai =0
- Bila benar nilai =1
Dengan cara penilaian =

Nilai yang diberi x 100%


Jumlah item pertanyaan

56
Kuesioner perilaku yang digunakan terdiri dari 7 pernyataan dengan pilihan jawaban
menggunakan skala Likert. Skor kuesioner perilaku untuk pernyataan positif adalah:

- Sangat Setuju = skor 4


- Setuju = skor 3
- Tidak Setuju = skor 2,
- Sangat Tidak Setuju = skor 1
- Pernyataan negatif = skor 0
Kuesioner telah diuji validitasnya dengan nilai r hitung 0,187-1 > r tabel 0,1409 dan
reliabilitasnya dengan Alpha Cronbach 0,770. Berdasarkan algoritma riwayat dan perilaku
masyarakat dikategorikan menjadi distribusi kasus masyarakat di masa pandemi Covid-19 yang
terdiri dari kategori Risiko Rendah, OTG, ODP, PDP

Gambar 1. Algoritma penentuan kategori kasus masyarakat di masa pandemi COVID-19

4.5 Jenis dan Cara Pengumpulan Data


Dalam pengumpulan data ini dilakukan langsung oleh peneliti pada warga desa yang
tinggal di wilayah kerja Puskesmas Mentaras. Data penelitian berupa :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan
menggunakan alat pengukuran atau alat pengambil data, langsung pada subjek sebagai sumber

57
informasi yang dicari. (Notoatmodjo,2010). Data primer pada penelitian ini adalah kuesioner
tentang tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat di masa pandemi COVID-19 pada
masyarakat yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Mentaras.

5. Pengolahan Data
 Penyuntingan Data (Editing Data)

Dilakukan penyuntingan data untuk memastikan bahwa data yang diperoleh adalah
“bersih” yaitu data tersebut semua telah terisi, konsisten, relevan, dan dapat dibaca dengan baik.
Hal ini dikerjakan dengan meneliti setiap lembar kuesioner pada waktu penerimaan dari
pengumpulan data. Apabila terdapat kejanggalan, formulir kuesioner dikembalikan kepada
pewawancara, agar kembali ke responden untuk melengkapi dan memperbaiki pengisian.
 Pengkodean Data (Coding Data)
Pengkodean data dilakukan dengan cara memberikan angka pada setiap jawaban dengan
maksud untuk mempermudah pengolahan data. Pengkodean data dilakukan oleh peneliti sendiri
dengan seteliti mungkin untuk menghindari kesalahan.
 Tabulasi Data (Tabulating Data)

Setelah dilakukan editing dan coding data, maka selanjutnya dilakukan pengelompokan
data tersebut ke dalam suatu tabel tertentu menurut sifat-sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengumpulan data pertama dengan responden di
wilayah kerja Puskesmas Mentaras. Setelah itu peneliti mengumpulkan data berdasarkan
algoritma riwayat dan perilaku masyarakat dikategorikan menjadi distribusi kasus masyarakat di
masa pandemi Covid-19 yang terdiri dari kategori Risiko Rendah, OTG, ODP, PDP
Sebelum digunakan untuk penelitian kuesioner sebelumnya dilakukan uji validitas dan
reliabilitas terlebih dahulu untuk mengetahui apakah kuesioner tersebut layak untuk digunakan
atau tidak. Apabila terdapat soal yang tidak valid maka soal tersebut akan dihapus dan tidak
digunakan untuk penelitian. Dalam pembagian kuesioner, peneliti berkolaborasi dengan tim
puskesmas untuk membagikan kuesioner pada saat diadakan kegiatan penyuluhan tentang
penyakit menular.

BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 HASIL PENELITIAN


Penelitian dilakukan di pada bulan Februari 2021. Penelitian dilakukan dengan cara
menyebar kuesioner pada responden di wilayah kerja Puskesmas Mentaras. Terdapat total 60

58
subjek penelitian yang bertempat tinggal pada wilayah kerja Puskesmas Mentaras dan seluruh
responden telah menyetujui untuk mengikuti penelitian ini.
Hasil penelitian ini berkaitan dengan distribusi frekuensi karakteristik peserta penelitian,
riwayat peserta penelitian, distribusi pengetahuan masyarakat tentang pandemi COVID-19,
distribusi perilaku masyarakat tentang pandemi COVID-19, distribusi kategori pengetahuan
masyarakat tentang pandemi COVID-19 dan kategori kasus masyarakat di masa pandemi
COVID-19 ditampilkan pada Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3, Tabel 4, Tabel 5, dan tabel 6 secara
berturut-turut.

Tabel 1 Data Karakteristik Responden (n=60 )

Karakteristik f %
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
Tingkat Pendidikan
Sarjana
SMA
SMP
SD
Tidak Sekolah
Usia
< 17 tahun
17-25 tahun
26-35 tahun
36-45 tahun
46.55 tahun
> 55 tahun
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga
Pegawai Swasta/Pensiunan Swasta
ASN/ Pensiunan ASN
TNI/Polri/Purnawirawan
Pelajar
Wirausaha
Tidak Bekerja

59
Lainnya

Tabel 1 menunjukkan mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki (%) berpendidikan Sarjana
(%), berusia antara 17-25 tahun (%), dan memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta atau
pensiunan swasta (%).

Tabel 2 Riwayat Peserta Penelitian (n=60 )

Riwayat Ya Tidak
f % f %
Kontak langsung dengan orang Positif COVID-19 dalam
2 minggu terakhir
Berada dalam satu ruangan/lingkungan yang sama dengan
orang positif COVID-19 dengan jarak 1-2m & waktu >
15 menit

Pernah dinyatakan dokter memiliki salah satu penyakit


berikut: diabetes, hipertensi, jantung, stroke, TBC,
kanker, atau penyakit menahun lainnya
Sedang demam (suhu 38oC) saat penelitian dilaksanakan
atau pernah demam dalam 2 minggu terakhir
Pernah mengalami salah satu gejala pernafasan seperti
batuk/pilek/sakit menelan/sulit bernafas dalam minggu
terakhir
Tabel 2 menunjukkan mayoritas masyarakat (>90%) tidak memiliki riwayat perilaku berisiko
dalam masa pandemi COVID-19 ataupun menunjukkan gejala penyakit yang
mengindikasikan COVID-19.

Tabel 3
Distribusi pengetahuan masyarakat tentang pandemi COVID-19 (n=60 )
Pertanyaan Benar Salah
f % f %
COVID-19 adalah penyakit yang tidak berbahaya dan sama
seperti flu biasa
Virus korona dapat bertahan hidup beberapa jam di luar
tubuh manusia
Virus korona tidak akan menular pada saat berbicara
Orang yang bisa menularkan COVID-19 hanyalah yang
memiliki gejala
Orangyang sehat tidak perlu memakai masker saat keluar
rumah
Gejala COVID-19 pada usia lanjut umumnya lebih berat
dari pada pada usia muda
Risiko kematian pasien COVID-19 lebih tinggi pada
penderita penyakit kronis
Anak-anak tidak termasuk kelompok yang berisiko karena
jarang terinfeksi Covid-19
New normal artinya adalah kembali kepada kebiasaan
semula sebelum munculnya wabah korona
Isolasi mandiri pada orang yangterinfeksi COVID-19 tidak
diperlukan bagi yang tidak memiliki gejala

60
Tabel 3 menunjukkan sebagian besar masyarakat menjawab benar pada setiap item

pertanyaan yang diberikan mengenai pandemi COVID-19.

Tabel 4
Distribusi perilaku masyarakat di masa pandemi COVID-19 (n=60 )
Pernyataan Selalu Hampir Jarang Tidak
Selalu Pernah
f % f % f % f %
Saya mencuci tangan dengan sabun
atau mengunakan hand
sanitizersetelah memegang benda-
benda di tempat umum

Saya mandi dan mengganti pakaian


setelah pulang dari bepergian
Saya memakai masker bila berada
di tempat umum (pasar, terminal,
tempat sembahyang, dll)
Saya menjaga jarak minimal 1
meter dari orang lain saat berada di
luar rumah
Saya menjaga jarak dengan orang
yang berusia lanjut

Saya menghadiri acara yang


mengumpulkan banyak orang

Saya menggunakan fasilitas umum


atau pergi ke tempat umum
(transportasi umum, mall, pasar,
tempat wisata)

Tabel 4 menunjukkan mayoritas peserta menjawab ―Selalu‖ pada setiap poin pernyataan
perilakumasyarakat di masa pandemi COVID-19 yang positif (poin 1 –5) dan sebagian besar
menjawab ―Tidak pernah‖ pada poin pernyataan perilaku masyarakat di masa pandemi
COVID-19 yang negatif (poin 6 dan 7). Hal tersebut menggambarkan tingginya tingkat
kepatuhan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan dalam masa
pandemic COVID-19.

Tabel 5
Distribusi kategori pengetahuan masyarakat tentang pandemi COVID-19 (n=60 )
Pengetahuan f %
Baik
Cukup
Kurang

Tabel 5 menunjukkan mayoritas masyarakat memiliki tingkat pengetahuan tentang pandemi


COVID-19 yang baik (%).
61
Tabel 6
Distribusi kategori kasus masyarakat di masa pandemi COVID-19 (n=60 )
Kasus f %
Resiko Rendah
Resiko Rendah
ODP
PDP

Tabel 6 menunjukkan mayoritas masyarakat berada pada kategori kasus risiko rendah
terhadap penularan COVID-19 yaitu sebanyak 85.33%.

5.2 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil riwayat peserta penelitian beserta kategori kasus masyarakat di masa pandemi
COVID-19, menunjukkan bahwa masyarakat wilayah kerja Puskesmas Mentaras tergolong
masyarakat yang memiliki risiko rendah untuk terpapar infeksi virus SARS-CoV-2 sebagai
penyebab kasus COVID-19. Hal tersebut didasarkan atas beberapa faktor, meliputi kontak
langsung ataupun berada dalam satu ruangan/lingkungan dengan orang positif COVID-19, ada
tidaknya riwayat penyakit menahun, riwayat kondisi demam (suhu 38°C), serta ada tidaknya
gejala gangguan pernafasan. Pertama, kontak langsung ataupun berada dalam satu
ruangan/lingkungan dengan orang positif COVID-19. Dalam proses kontak langsung, maka
orang sehat secara tidak sengaja menyentuh orang terinfeksi virus SARS-CoV-2, ataupun orang
tersebut menyentuh permukaan dan peralatan yang disentuh orang terinfeksi virus SARS-CoV-2.
Secara umum, permukaan dan peralatan tersebut telah terkontaminasi oleh droplet berukuran
besar yang berisi virus SARS-CoV-2 dari pasien COVID-19, dimana virus tersebut dapat tetap
stabil dalam jangka waktu tertentu (van Doremalen et al., 2020).
Peristiwa-peristiwa tersebut dapat mendukung masuknya virus SARS-CoV-2 ke
dalamtubuh orang yang sehat dan proses infeksi akan berlanjut. Di sisi lain, dalam konteks ini,
peluang besar penularan virus SARS-CoV-2 didapat pula melalui jalur udara, dimana virus telah
berada dalam partikel dan menyebar di udara. Proses ini dimungkinkan karena sesegera mungkin
setelah pasien positif COVID-19 mengeluarkan droplet pada saat bersin atau batuk, maka
kandungan cairan dalam droplet akan menguap dan membentuk partikel berukuran kecil
sehingga pengangkutannya oleh aliran udara lebih mudah dan membebaskannnya dari adanya
gaya graviasi. Partikel berukuran kecil inilah sangat mudah menyebar, seperti dalam satu
ruangan, ataupun dalam radius puluhan meter dari orang positif COVID-19 sedang bersin
ataupun batuk (Morawska & Cao, 2020).
Maka dari itu, perlunya tindakan pencegahan berupa memaksimalkan penggunaan
ventilasi, menghindari adanya potensi resirkulasi udara, serta meminimalkan jumlah orang dalam
suatu ruangan tertentu yang saling berbagi lingkungan yang sama. Perlu diketahui bahwa,
potensi penumpukan partikel yang diduga mengandung virus SARS-CoV-2 sangat tinggi pada
fasilitas umum yang memiliki kepadatan orang relatif besar. Di samping itu, di ruangan tersebut

62
dinilai memiliki stabilitas virus SARS-CoV-2 yang tinggi, sehingga proses penularan virus
kepada orang yang sehat dapat terjadi dengan sangat mudah (Qian & Zheng, 2018).
Kedua, ada tidaknya riwayat penyakit menahun. Berbagai penelitian terhadap orang
positif COVID-19 telah memberikan hasil bahwa orang yang sedang mengidap penyakit
menahun tidak hanya memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi virus SARS-CoV-2, tetapi
juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk meninggal setelah terinfeksi (Verity et al., 2020).
Pada penderita diabetes, kadar gula darah yang tinggi dapat merusak sistem kekebalan
tubuh seseorang. Semakin lemah sistem kekebalan tubuh, semakin rendah kemampuan melawan
infeksi, seperti COVID-19; dengan demikian, virus dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan
pada tubuh (Haybar, Kazemnia, & Rahim, 2020).
Secara spesifik, peningkatan risiko kematian pada penderita diabetes serta hipertensi
diduga disebabkan pula oleh peningkatan ekspresi ACE2 (Angiotensin-Converting Enzyme 2).
Peningkatan ekspresi ACE2 mampu memudahkan virus SARS-CoV-2 untuk berikatan dengan
permukaan sel epitel dan masuk ke dalam sel inang (Ma & Holt, 2020).Berikutnya pada pasien
COVID-19 dengan adanya riwayat penyakit kardiovaskuler, seperti penyakit jantung dan stroke,
memiliki kerentanan yang tinggi untuk memberikan representasi klinis lebih buruk dibandingkan
pasien tanpa riwayat penyakit kardiovaskuler. Berdasarkan data Chinese Center for Disease
Control and Prevention, menunjukkan bahwa dari studi klinis terhadap 44.672 kasus yang
terkonfirmasi COVID-19, nilai Case Fatality Rate (CFR) yang dihasilkan dalam studi kohort
menghasilkan nilai 6%, 7%, dan 10,5% untuk pasien COVID-19 dengan riwayat hipertensi,
diabetes dan kardiovaskuler (Wu & McGoogan, 2020).
Tanda utama dari penyakit kardiovaskuler yang menjadi penyebab peningkatan
keparahan representasi klinis pada pasien COVID-19 adalah adanya cedera jantung akut (acute
cardiac injury). Cedera jantung akut menjadi penanda prognostik negatif yang kuat pada pasien
COVID-19. Pada pasien dengan cedera jantung akut, terjadi peningkatan troponin jantung
beberapa kali lipat lebih tinggi sehingga memperparah kondisi pasien itu sendiri.
Di samping itu, pada pasien COVID-19 pula mengalami miokarditis virus (viral
myocarditis) memiliki risiko kematian tinggi, dimana virus SARS-CoV-2 dapat memberikan
cedera miokard langsung pada jantung dengan ditandai penemuan asam ribonukleat virus yang
tinggi (Bansal, 2020). Namun, perlu diketahui bahwa risiko kematian pada orang positif COVID-
19 pula akan meningkat apabilaorang tersebut telah berusia lebih dari 60 tahun atau telah berusia
tua (Haybar et al., 2020).
Ketiga, riwayat kondisi demam dengan suhu 38°C, serta ada tidaknya gejala gangguan
pernafasan. Adanya demam merupakan gejala yang umum ditemukan pada tahap awal pasien
yang terinfeksi virus SARS-CoV-2, meskipun demam pula merupakan gejala umum pada
berbagai kasus infeksi lainnya. Di samping itu, ada tidaknya gangguan pernapasan yang
ditimbulkan pada pasien COVID-19 berupa batuk serta dispnea (sesak napas). Dalam satu studi

63
klinis, menunjukkan bahwa manifestasi klinis utama pada pasien COVID-19 meliputi demam
(90% ataupun lebih), batuk (sekitar 75%), dan dispnea (hingga 50%) (Jiang et al., 2020).
Maka dari itu, dengan berbagai faktor risiko di atas, masyarakat sehendaknya
mewaspadai berbagai tanda gejala yang ditimbulkan ataupun menghindari adanya kontak
langsung terhadap orang positif COVID-19 guna mencegah adanya penularan serta peningkatan
kasus COVID-19 sendiri.Berdasarkan hasil distribusi pengetahuan masyarakat beserta distribusi
kategori pengetahuan masyarakat tentang pandemi COVID-19, masyarakat Desa wilayah kerja
Puskesmas Mentaras dikategorikan memiliki pengetahuan yang baik terkait pandemi COVID-19
yang ditunjukkan dengan mayoritas jawaban benar pada item-item pertanyaan yang diberikan
terkait pandemi COVID-19. Pengetahuan adalah salah satu hal yang penting diperhatikan dalam
rangka penanganan kasus COVID-19. Pengetahuan masyarakat khususnya dalam mencegah
transmisi penyebaran virus SARS-CoV-2 sangat berguna dalam menekan penularan virus
tersebut (Law, Leung, & Xu, 2020). Dengan memiliki pengetahuan yang baik terhadap suatu hal,
seseorang akan memiliki kemampuan untuk menentukan dan mengambil keputusan bagaimana
ia dapat menghadapinya (Purnamasari, Ika; Raharyani, 2020). Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian klinis lainnya, dimana dari 1.102 responden di Indonesia, mayoritas responden
memiliki tingkat pengetahuan yang baik terkait social distancing dalam rangka pencegahan
penularan COVID-19 dengan prevalensi mencapai 99% (Yanti et al., 2020).
Selain itu, penelitian lain di Provinsi DKI Jakarta juga memberikan hasil yang sejalan
dengan penelitian ini yaitu 83% responden memiliki pengetahuan yang baik dalam pencegahan
COVID-19 (Utami, Mose, & Martini, 2020).
Dari beberapa penelitian tersebut, maka dapat dilihat bahwa pengetahuan menjadi aspek
penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemecahan terhadap permasalahan khususnya
terkait COVID-19.
Diantara item-item pertanyaan yang diberikan pada tabel 3, terdapat 5 item dengan
frekuensi salah paling banyak saat dijawab oleh masyarakat Desa wilayah kerja Puskesmas
Mentaras, yaitu pada item 1, 2, 4, 9, dan 10. Pada item nomor 1 disebutkan bahwa COVID-19
adalah penyakit yang tidak berbahaya dan sama seperti flu biasa. Dari pertanyaan ini, %
masyarakat menjawab salah. Dalam faktanya, penting untuk diketahui bahwa meskipun
sebanyak 80% kasus COVID-19 bersifat ringan dan hanya memerlukan perawatan yang cukup
untuk memulihkan keadaan orang yang terserang, namun penyebarannya yang cepat
mengharuskan masyarakat untuk tetap waspada (Kemenkes RI, 2020).
Virus SARS-CoV-2 sendiri sebagai penyebab kasus COVID-19 memiliki kemampuan
berkembang biak dengan cepat dan mengkhawatirkan, sehingga virus ini mampu menghasilkan
suatu klaster penyakit pada suatu kelompok dengan hanya berasal dari satu pasien positif
COVID-19. Hal ni terbukti pada suatu investigasi epidemiologi pada 198 kasus awal COVID-19
mengungkapkan bahwa hanya 22% pasien yang terpapar langsung ke pasar, 32% berhubungan

64
dengan kasusyang dicurigai, dan 51% tidak memiliki kontak dengan salah satu sumber dari
penyebaran virus tersebut (Arshad Ali, Baloch, Ahmed, Arshad Ali, & Iqbal, 2020).
Pada item nomor 2 yang menyebutkan virus corona dapat bertahan hidup beberapa jam di
luar tubuh manusia menunjukkan hasil % dari peserta penelitian menjawab salah. Informasi awal
menunjukkan bahwa virus corona dapat bertahan hingga beberapa jam hingga hitungan hari.
Karakteristik jenis permukaan suatu benda yang berbeda akan memberikan rentang waktu
berbeda pada virus tetap aktif dan bertahan hidup menetap di permukaan benda tersebut.
Permukaan benda yang relatif berpori rendah seperti plastik dan baja, merupakan permukaan
benda yang paling buruk sebagai tempat menetapnya virus SARS-CoV-2 yang berasal dari
droplet ataupun partikel kecil di udara (Fiorillo et al., 2020).
Di samping itu, penelitian Kampf, Todt, Pfaender, & Steinmann (2020)menunjukkan
bahwa virus SARS-CoV-2 dapat tetap hidup dan menetap di permukaan suatu benda selama 9
hari dengan kondisi suhu kamar. Namun, adanya penggunaan disinfektan sederhana dapat
membunuh virus tersebut agar tidak menginfeksi orang lain (Kemenkes RI, 2020). Penggunaan
beberapa bahan kimia dengan konsentrasi tertentu, seperti etanol, 2-propanol, glutardialdehida,
povidon iodin, natrium hipoklorit, dan hidrogen peroksida dinilai mampu secara efektif untuk
melawan virus SARS-CoV-2 (Fiorillo et al., 2020).
Pada item nomor 4 menunjukkan hasil % dari peserta penelitian menjawab salah untuk
pertanyaan orang yang bisa menularkan COVID-19 hanyalah yang memiliki gejala serta pada
item nomor 10 dengan pertanyaan isolasi mandiri pada orang yang terinfeksi COVID-19 tidak
diperlukan bagi yang tidak memiliki gejala menunjukkan frekuensi salah (%). Dalam faktanya,
orang dengan tanpa gejala yang saat ini diistilahkan dengan kontak erat memiliki kecenderungan
mampu menularkan virus SARS-CoV-2 sebanding dengan orang dengan berbagai gejala yang
ditunjukkan. Orang yang tampaknya tidak memiliki gejala tetap memiliki potensi adanya riwayat
paparan dari orang positif COVID-19. Kelompok orang yang dikatakan dengan kontak erat ini
sendiri secara umum memiliki masa inkubasi virus yang jauh lebih pendek, sehingga gejala yang
ditimbulkan secara garis besar tidak akan terlihat, dan mayoritas kelompok ini merupakan orang-
orang pada usia muda dibandingkan orang padausia tua (Huang et al., 2020).
Oleh karena itu, masyarakat harus lebih menyadari adanya orang tanpa gejala (kontak
erat), serta selalu memiliki pengetahuan yang baik terkait pandemi COVID-19 guna mencegah
adanya penularan.
Pada item nomor 9 dengan pertanyaan new normal artinya adalah kembali kepada
kebiasaan semula sebelum munculnya wabah corona, menunjukkan persentase salah sebesar %.
Dimana hal ini berarti masih ada masyarakat yang memiliki mispersepsi terhadap istilah new
normal yang digunakan untuk menjelaskan masa penyesuaian baru, hidup berdampingan dengan
COVID-19 dengan beberapa prasyarat, seperti penggunaan data dan ilmu pengetahuan sebagai
dasar pengambilan keputusan, dilakukan secara bertahap, penerapan protokol kesehatan yang
ketat, serta melakukan review pelaksanaannya (Perencanaan et al., 2020).

65
Maka dari itu, masyarakat sehendaknya tidak semata-mata mengabaikan berbagai
protokol kesehatan hanya karena penggunaan istilah new normal tersebut. Di samping itu pula
berdasarkan berbagai item pertanyaan di atas, dapat dilihat bahwa masyarakat masih
memerlukan adanya edukasi terkait COVID-19 agar lebih menyadari pentingnya pengetahuan
dalam rangka pencegahan penularan virus ini.Berdasarkan hasil distribusi perilaku masyarakat
Desa wilayah kerja Puskesmas Mentaras beserta distribusi kategori kasus masyarakat di masa
pandemi COVID-19, maka masyarakat Desa wilayah kerja Puskesmas Mentaras secara garis
besar tergolong sebagai masyarakat dengan risiko rendah yang ditunjukkan dengan perilaku baik
yang dipilih pada item-item pertanyaan yang diberikan. Perilaku masyarakat khususnya
masyarakat Desa wilayah kerja Puskesmas Mentaras sangatlah penting guna membantu
masyarakat itu sendiri dalam mengenali serta mengatasi permasalahan COVID-19 yang menjadi
pandemi di masa kini.
Perilaku tersebut haruslah didasarkan atas kesadaran masyakat, dikarenakan banyak
masyarakat yang sebenarnya telah mengetahui berbagai pengetahuan terkait protokol kesehatan
ataupun pandemi COVID-19 namun tidak dapat melaksanakannya secara baik di dalam
kehidupannya sehari-hari (Tentama, 2018).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian lainnya, dimana dari 1.102 responden di
Indonesia, mayoritas responden memiliki sikap yang positif (53%) dan perilaku yang baik (93%)
terkait penerapan social distancing (Yanti et al., 2020). Selain itu, penelitian lain yang
dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta juga memberikan hasil yang sejalan dengan penelitian ini
yaitu 70,7% responden memiliki sikap yang baik, dan 70,3% responden memiliki keterampilan
yang baik dalam pencegahan COVID-19 (Utami et al., 2020).
Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, maka perilaku seseorang pula menjadi aspek
penting yang perlu diperhattikan dalam rangka mencegah dan menangani kasus COVID-19.
Berdasarkan berbagai item pertanyaan yang diberikan kepada responden, terdapat beberapa item
pertanyaan yang mengindikasikan bahwa masyarakat Desa wilayah kerja Puskesmas Mentaras
belum mematuhi protokol kesehatan dalam melawan COVID-19, yaitu pada item 3, 4, 5, 6, dan
7.
Pada item nomor 3, dinyatakan bahwa saya memakai masker bila berada di tempat umum
(pasar, terminal, tempat sembahyang, dll) dengan responden yang menyatakan tidak pernah
sebanyak 1 orang (%). Dalam faktanya, penggunaan masker sangatlah penting dalam rangka
melawan pandemi COVID-19. Masker memiliki kemampuan untuk melindungi pemakainya dari
adanya parikel infeksius, ataupun berguna sebagai source controlyaitu membatasi penyebaran
droplet yang dikeluarkan oleh pemakainya ke udara (Howard et al., 2020).
Dengan adanya kesadaran tinggi dalam penggunaan masker oleh semua orang, maka
secara tidak langsung semua orang akan terlindungi dari virus SARS-CoV-2. Namun perlu
diketahui, masker dengan bahan dasar berbeda akan memberikan efektivitas perlindungan yang
berbeda. Secara umum, masker kain yang sering digunakan oleh masyarakat memiliki tingkat

66
filtrasi antara 49% hingga 86% untuk partikel dengan ukuran 0,02 μm yang dihembuskan,
sedangkan masker medis memiliki tingkat filtrasi sebesar 89% untuk partikel yang sama (Davies
et al., 2013).
Sehingga, masyarakat sehendaknya dapat memilih masker sesuai dengan kondisi
lingkungan orang tersebut guna melindungi diri ataupun mengontrol dirinya sendiri dari droplet
penyebab kasus COVID-19.
Pada item nomor 4, dinyatakan bahwa saya menjaga jarak minimal 1 meter dari orang
lain saat berada di luar rumah dengan responden yang menyatakan tidak pernah sebesar orang
(%).
Serta, pada item nomor 5, dinyatakan bahwa saya menjaga jarak dengan orang yang
berusia lanjut. Perlu diketahui bahwa, menjaga jarak (social distancing) memiliki peran penting
dalam meminimalkan interaksi dan kerumunan, serta mencegah adanya penyebaran virus SARS-
CoV-2 dalam suatu kelompok. Social distancing akan membatasi laju reproduction rate (R0)
dalam penyebaran virus di antara komunitas (Aslam, 2020).
Dalam fase social distancing, masyarakat sangat disarankan untuk menghindari bepergian
ke daerah padat penduduk karena memiliki risiko infeksi yang tinggi (Suppawittaya, Yiemphat,
& Yasri, 2020).
Namun, karena masyarakat masih diperbolehkan untuk tinggal di area selain rumah
mereka, apabila memang diharuskan, maka memprioritaskan kebersihan dengan PHBS
merupakan suatu keharusan. Sangat penting bagi setiap orang untuk memprioritaskan kebersihan
diri termasuk mencuci tangan, menggunakan hand sanitizeruntuk membersihkan tanganyang
menyentuh benda-benda, serta menggunakan masker secara rasional saat berkunjung ke area
berisiko tinggi.
Secara spesifik, pada orang dengan usia tua, memiliki risiko yang lebih besar untuk
terinfeksi virus SARS-CoV-2 serta memiliki peluang besar untuk menularkan virus tersebut.
Berdasarkan studi menunjukkan bahwa 63,1% orang dewasa dengan usia 60 tahun ke atas
menderita hipertensi, 38% orang dewasa dengan usia 65 tahun ke atas menderita penyakit ginjal
kronis (cronic kidney disease), dan 26,8% orang dewasa dengan usia 65 tahun ke atas menderita
penyakit diabetes (Shahid et al., 2020).
Mayoritas pasien tersebut menggunakan ACE inhibitor dan angiotensin-receptor blockers
(ARBs) yang meregulasi ACE2, dimana ACE2 merupakan media utama dalam proses infeksi
virus SARS-CoV-2 ke dalam tubuh manusia. Maka dari itu, orang tua dengan berbagai penyakit
penyerta akan berisiko tinggi dan mengalami infeksi virus SARS-CoV-2 yang lebih parah.Pada
item nomor 6, dinyatakan bahwa saya menghadiri acara yang mengumpulkan banyak orang
dengan responden yang menyatakan sangat sering sebesar 5 orang (3,33%). Serta, pada item
nomor 7, dinyatakan bahwa saya menggunakan fasilitas umum atau pergi ke tempat umum
(transportasi umum, mall, pasar, tempat wisata) dengan responden yang menyatakan sangat
sering sebesar orang (%). Dalam faktanya, orang yang menghabiskan banyak waktunya di

67
tempat ramai, dengan lalu lintas tinggi, seperti pada berbagai tempat umum ataupun berada di
dalam fasilitas umum memiliki risiko yang tinggi untuk terinfeksi SARS-CoV-2 (Saadat,
Rawtani, & Hussain, 2020).
Hal ini dikarenakan masih banyaknya tempat umum ataupun fasilitas umum yang belum
mampu menerapkan adanya protokol kesehatan, yaitu social distancing, sehingga proses
penularan virus SARS-CoV-2 antar manusia semakin cepat dan semakin mudah. Maka dari itu,
penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) mutlak untuk diterapkan secara mandiri oleh
masing-masing orang guna menjaga dirinya dari infeksi virus SARS-CoV-2

BAB VI

KESIMPULAN

Sebagian besar masyarakat di desa wilayah kerja puskesmas Mentaras telah memahami
dan mengamalkan berbagai pengetahuan dan perilaku terkait pandemi COVID-19. Masyarakat
dinilai telah memiliki pengetahuan yang baik terkait berbagai protokol kesehatan beserta

68
berbagai dasar yang harus dipahami terkait pandemi COVID-19. Di samping itu, masyarakat
desa wilayah kerja puskesmas Mentaras dinilai memiliki potensi Kasus COVID-19 yang rendah
berdasarkan riwayat ataupun perilaku yang telah dilaksanakan. Sehendaknya, dengan
pengetahuan masyarakat yang baik dalam masa pandemi COVID-19 diharapkan dapat
meningkatkan perilaku masyarakat dalam menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat atau
kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19

BAB VII

DAFTAR PUSTAKA

Handayani, D., Hadi, DR., dkk. (2020). Penyakit Virus Corona 2019 dalam Jurnal Respirologi
Indonesia edisi April 2020. Jakarta. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.

69
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Coronavirus Disease (COVID-19) Juli 2020. Jakarta. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat
di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19). Jakarta. Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: Rineka
Cipta
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Susilo, A., Rumende, CM., dkk. (2020). Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini.
Jakarta. Departemen Ilmu Penyakit Dalam Universitas Indonesia.

70

Anda mungkin juga menyukai